PADA PERFORASI USUS (No. IOPIM! "#$"$% &. TU'UAN &.&. Tu(ua) *e+,ela(a-a) u+u+ Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari usus halus dan kolon diagnosis dan pengelolaan kelainan usus halus dan kolon dan menentukan tindakan opratif yang sesuai beserta dengan perawatan pasca bedah. &... Tu(ua) *e+,ela(a-a) /husus. Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu untuk : 1. Mampu menjelaskan anatomi usus halus dan kolon (tingkat kompetensi K3!3" ak # 3 $ %& #. Mampu menjelaskan dan menge'aluasi hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan (tingkat kompetensi K3()!3" ak # 3 $ %& 3. Mampu menjelaskan indikasi dan menge'aluasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnosis perforasi usus dan kolon (tingkat kompetensi K3()!3" ak # 3 * ) $ % + 1, 1#& *. Mampu melaksanakan persiapan operasi pada penderita penyakit usus halus dan kolon (tingkat kompetensi K3()!3" ak 1-1#& ). Mampu menjelaskan indikasi dan mampu melakukan pembedahan pada penderita perforasi usus dan kolon (tingkat kompetensi K3()!3" ak 1-1#& $. Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasi (tingkat kompetensi K3 () !3" ak 1-1#& .. POKOK BA0ASAN 1 SUB POKOK BA0ASASAN 1. !natomi tofografi histologi fisiologi dan biokimia dari usus halus dan kolon. #. .tiologi macam diagnosis dan rencana pengelolaan penyakit usus halus dan kolon 3. /indakan reseksi usus dan komplikasinya. *. (erawatan penderita kelainan usus halus dan kolon pra operatif dan pasca operasi. 2. 3AKTU METODE !. (roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode: 1) small group discussion 2) peer assisted learning ((!0& 3) bedside teaching 4) task-based medical education 1. (eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari: 1) bahan acuan (references& 2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran 3) ilmu klinis dasar 2. (enuntun belajar (learning guide& terlampir 3. /empat belajar (training setting): bangsal bedah kamar operasi bangsal perawatan pasca operasi. $. MEDIA 1. Workshop " (elatihan 2. 1elajar mandiri 3. Kuliah 4. 4roup diskusi 5. Visite bed site teaching . 1imbingan 5perasi dan asistensi !. Kasus morbiditas dan mortalitas ". #ontinuing $rofesional %e&elopment 6 (engembangan (rofesi 1edah 1erkelanjutan ((#1#& ". A4AT BANTU PEMBE4A'ARAN 'nternet( telekonferens( dll. 1 5. E6A4UASI 1. (ada awal pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk essa) dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan yang bertujuan untuk menilai kinerja awal yang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pre-test terdiri atas: !natomi usus halus dan kolon (enegakan 3iagnosis /erapi ( tehnik operasi & Komplikasi dan penanganannya *ollo+ up #. Selanjutnya dilakukan ,small group discussion- bersama dengan fasilitator untuk membahas kekurangan yang teridentifikasi membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside teaching dan proses penilaian. 3. Setelah mempelajari penuntun belajar ini mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-pla) dengan teman- temannya (peer assisted learning& atau kepada S( (standardi.ed patient&. (ada saat tersebut yang bersangkutan tidak diperkenankan membawa penuntun belajar penuntun belajar dipegang oleh teman-temannya untuk melakukan e'aluasi (peer assisted e&aluation&. Setelah dianggap memadai melalui metoda bedside teaching di bawah pengawasan fasilitator peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi tercapai peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya. (ada saat pelaksanaan e'aluator melakukan pengawasan langsung (direct obser&ation& dan mengisi formulir penilaian sebagai berikut: Pe-lu *e-,ai/a)! pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan u/u*! pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien misal pemeriksaan terlalu lama atau kurang memberi kenyamanan kepada pasien Bai/! pelaksanaan benar dan baik (efisien& *. Setelah selesai bedside teaching dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari berbagai hal yang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien dan memberi masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan. ). /elf assessment dan $eer 0ssisted 1&aluation dengan mempergunakan penuntun belajar $. (endidik"fasilitator : (engamatan langsung dengan memakai e&aluation checklist form (terlampir& (enjelasan lisan dari peserta didik" diskusi Kriteria penilaian keseluruhan: cakap" tidak cakap" lalai. %. 3i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat memperbaiki kinerja (task-based medical education& +. (encapaian pembelajaran: $re test 7si pre test !natomi 3iagnosis /erapi (/ehnik operasi& Komplikasi dan penanggulangannya *ollo+ up 1entuk pre test 2#3( 1ssa) dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan 1uku acuan untuk pre test 1. 1uku /eks 7lmu 1edah (diagnosis& 8amilton 1ailey #. 1uku /eks 7lmu 1edah Schwart 3. 1uku /eks 7lmu 1edah 9orton *. !tlas tehnik operasi :ollinger;s ). !tlas tehnik operasi 8ugh 3udley $. 1uku !jar 7lmu 1edah 7ndonesia 1entuk <jian " test latihan # <jian 5S2! (K ( !& dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh Kolegium 7. 1edah. <jian akhir stase setiap di'isi" unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan. <jian akhir kognitif nasional dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga 77& oleh Kolegium 7. 1edah. <jian akhir profesi nasional (kasus bedah& dilakukan pada akhir pendidikan oleh Kolegium 7. 1edah 7. REFERENSI 1. 1uku /eks 7lmu 1edah (diagnosis& 8amilton 1ailey #. 1uku /eks 7lmu 1edah Schwart 3. 1uku /eks 7lmu 1edah 9orton *. !tlas tehnik operasi :ollinger;s ). !tlas tehnik operasi 8ugh 3udley $. 1uku !jar 7lmu 1edah 7ndonesia 7. URAIAN! RESEKSI DAN ANASTOMOSIS USUS 7.&. I)t-odu/si a. 3efinisi Suatu tindakan pembedahan dengan memotong sebagian segmen usus yang rusak atau tidak memungkinan untuk dipertahankan lagi karena berbagai sebab untuk kemudian disambung kembali b. =uang lingkup !danya kelainan yang menyebabkan kerusakan baik sebagian atau seluruh lingkaran usus sehingga ticlak memungkinkan lagi untuk dipertahankan maka dilakukan reseksi usus untuk kemudian disambung kembali c. 7ndikasi operasi (erforasi usus oleh karena trauma atau infeksi usus dengan bagian usus yang tidak sehat tumor usus halus dan usus besar yang masih dapat dilakukan reseksi. d. Kontra indikasi Keadaan umum tidak memungkinkan dilakukan operasi e. 3iagnosis 1anding /idak ada f. (emeriksaan penunjang =oentgen 15> ? duduk dan 003 untuk melihat udara bebas 2olon in loop 1arium >ollow through Setelah memahamimenguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang ahli bedah mempunyai kompetensi melakukan operasi reseksi dan anastomosis usus serta penerapannya dapat dikerjakan di =S (endidikan dan =S jaringan pendidikan 7... Ko+*ete)si te-/ait de)ga) +odul1 List of skill /ahapan 1edah 3asar ( semester 7-777 & (ersiapan pre operasi !namnesis (emeriksaan fisik (emeriksaan penunjang 'nformed consent !sisten 77 asisten 7 pada saat operasi *ollo+ up pasca operasi /ahapan 1edah 0anjut ( semester 7@-@77 & dan 2hief =esiden ( Semester @777-7A & (ersiapan (ra operasi !namnesis (emeriksaan >isik (emeriksaan penunjang 'nformed #onsent Melakukan 5perasi ( 1imbingan dan Mandiri & /indakan operasi. 3 (enanganan komplikasi *ollo+ up dan rehabilitasi 7.2. Algo-it+a da) P-osedu- Algo-it+a /idak ada 7.$. Te/)i/ O*e-asi - (osisi pasien tidur terlentang - 7nsisi di linea mediana dengan panjang sesuai perkiraan bagian usus yang mengalami perforasi atau nekrosis. - 7nsisi diperdalam sampai mencapai ca'um peritoneum - Seluruh pus fases dan cairan kotor yang terdapat dalam ca'um abdomen dihisap keluar - 3ilakukan indentifikasi bagian usus yang mengalami nekrosis secara sistematis dan seterusnya. Sebelum melakukan reseksi pastikan dahulu bahwa usus tidak sehat sehingga ada indikasi untuk dilakukan reseksi. /anda usus tidak sehat adalah permukaannya tidak mengkilap tampak kering warna kebiruan bahkan kehitaman tidak ada kont raksi t i dak berdarah dan t i dak ada pul sasi pembul uh darah sert a seromuskuler terkelupas. Keluarkan bagian usus yang tidak sehat tersebut diluar ca'um abdomen berikan alas dengan kain kasa dibawahnya untuk mencegah kontaminasi kedalam ca'um peritoneum. 7dentifikasi lokasi pembuluh darah yang memberikan suplai pada usus yang tidak sehat tersebut kemudian ligasi pembuluh darah tersebut. 0akukan pemotongan mesenterium menuju tepi-tepi usus yang tidak sehat tersebut secara segmental. /epi-tepi usus dipotong dengan menggunakan pisau hindari menggunakan diatermi karena akan merusak lapisan usus. =awat perdarahan dengan diatermi. .'aluasi kembali 'aibilitas tepi-tepi usus yang telah dipotong. 3ekatkan kedua tepi usus yang telah dipotong untuk membandingkan diameter lumen yang akan disambung. Bika terdapat perbedaan diameter lumen maka dilakukan eksisi tepi usus tersebut sehingga tedadi kesamaan diameter lumen. 3ilakukan teugel pada ujung-ujung usus dengan benang silk 3", jarum nontraumatik. Kemudian dilakukan penjahitan secara seromuskuler dengan benang non absorbable multi filament sintetik 3", secara kontinu mulai dari sisi belakang usus. 8al yang lama kemudian diulangi untuk sisi depan usus. Barak antara jahitan satu dengan lainnya kira-kira 1 "# cm. (astikan tepi-tepi serosa usus telah tertutup rapat. Setelah itu e'aluasi kembali 'iabilitas usus pastikan lumen tidak terlalu sempit dengan cara mempertemukan ujung jari dengan ibu jari operator pada lokasi anastomosis 7.". Ko+*li/asi O*e-asi Kebocoran anastomosis 7nfeksi (erdarahan Sepsis 7.5. Mo-talitas /ergantung dari penyakit yang mendasarinya. 7.7. Pe-a8ata) *as9a Bedah (enderita dipuasakan. 0ama puasa tergantung lokasi usus dan jenis kelainan yang mendasarinya. Selama puasa penderita diberikan /otal (arenteral 9utrisi dengan jenis dan komposisi tergantung fasilitas yang ada. (emeriksaan laboratorium yang dikerjakan selama perawatan adalah 3arah 0engkap albumin serum 9atrium dan Kalium serum. Kelainan hasil laboratorium hares segera dikoreksi. 7.7. Follow-Up Kondisi luka kondisi abdomen serta kondisi klinis penderita secara keseluruhan. 7.:. Kata /u)9i : 4elainan usus halus dan kolon( reseksi( anostomosis * :. DAFTAR EK PENUNTUN BE4A'AR PROSEDUR OPERASI 9o 3aftar cek penuntun belajar prosedur operasi Sudah dikerjakan 1elum dikerjakan PERSIAPAN PRE OPERASI 1 'nformed consent # 0aboratorium 3 (emeriksaan tambahan * !ntibiotik propilaksis " terapeutik ) 2airan dan 3arah $ (eralatan dan instrumen operasi khusus ANASTESI 1 9arcose dengan general anesthesia regional PERSIAPAN 4OKA4 DAERA0 OPERASI 1 (enderita diatur dalam posisi terlentang sesuai dengan letak kelaian # 0akukan desinfeksi dan tindakan asepsis " antisepsis pada daerah operasi. 3 0apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. TINDAKAN OPERASI 1 7nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi # Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut diatas 3 (rosedur operasi sesuai kaidah bedah digestif PERA3ATAN PASA BEDA0 1 Komplikasi dan penanganannya # (engawasan terhadap !12 3 (erawatan luka operasi 2atatan: Sudah " 1elum dikerjakan beri tanda )
&;. DAFTAR TI4IK
1erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan"tugas telah dikerjakan dengan memuaskan (1&C tidak memuaskan (#& dan tidak diamati (3& &. Me+uas/a) 0angkah" tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun .. Tida/ +e+uas/a) /idak mampu untuk mengerjakan langkah" tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 2. Tida/ dia+ati 0angkah tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih 9ama peserta didik /anggal 9ama pasien 9o =ekam Medis DAFTAR TI4IK No Kegiata) 1 la)g/ah /li)i/ Pe)ilaia) & . 2 1 (ersiapan (re-5perasi # !nestesi 3 /indakan Medik" 5perasi * (erawatan (asca 5perasi D *ollo+-up (eserta dinyatakan : 0ayak /idak layak melakukan prosedur /anda tangan pelatih /anda tangan dan nama terang $ %