Anda di halaman 1dari 7

Modul 7

Bedah Digestif RESEKSI DAN ANASTOMOSIS USUS


PADA PERFORASI USUS
(No. IOPIM! "#$"$%
&. TU'UAN
&.&. Tu(ua) *e+,ela(a-a) u+u+
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari usus halus dan kolon
diagnosis dan pengelolaan kelainan usus halus dan kolon dan menentukan tindakan opratif yang sesuai
beserta dengan perawatan pasca bedah.
&... Tu(ua) *e+,ela(a-a) /husus.
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu untuk :
1. Mampu menjelaskan anatomi usus halus dan kolon (tingkat kompetensi K3!3" ak # 3 $ %&
#. Mampu menjelaskan dan menge'aluasi hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan (tingkat
kompetensi K3()!3" ak # 3 $ %&
3. Mampu menjelaskan indikasi dan menge'aluasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnosis
perforasi usus dan kolon (tingkat kompetensi K3()!3" ak # 3 * ) $ % + 1, 1#&
*. Mampu melaksanakan persiapan operasi pada penderita penyakit usus halus dan kolon (tingkat
kompetensi K3()!3" ak 1-1#&
). Mampu menjelaskan indikasi dan mampu melakukan pembedahan pada penderita perforasi usus dan
kolon (tingkat kompetensi K3()!3" ak 1-1#&
$. Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasi (tingkat kompetensi K3 ()
!3" ak 1-1#&
.. POKOK BA0ASAN 1 SUB POKOK BA0ASASAN
1. !natomi tofografi histologi fisiologi dan biokimia dari usus halus dan kolon.
#. .tiologi macam diagnosis dan rencana pengelolaan penyakit usus halus dan kolon
3. /indakan reseksi usus dan komplikasinya.
*. (erawatan penderita kelainan usus halus dan kolon pra operatif dan pasca operasi.
2. 3AKTU
METODE !. (roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode:
1) small group discussion
2) peer assisted learning ((!0&
3) bedside teaching
4) task-based medical education
1. (eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari:
1) bahan acuan (references&
2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran
3) ilmu klinis dasar
2. (enuntun belajar (learning guide& terlampir
3. /empat belajar (training setting): bangsal bedah kamar
operasi bangsal perawatan pasca operasi.
$. MEDIA 1. Workshop " (elatihan
2. 1elajar mandiri
3. Kuliah
4. 4roup diskusi
5. Visite bed site teaching
. 1imbingan 5perasi dan asistensi
!. Kasus morbiditas dan mortalitas
". #ontinuing $rofesional %e&elopment 6 (engembangan
(rofesi 1edah 1erkelanjutan ((#1#&
". A4AT BANTU PEMBE4A'ARAN
'nternet( telekonferens( dll.
1
5. E6A4UASI
1. (ada awal pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk essa) dan oral sesuai dengan tingkat
masa pendidikan yang bertujuan untuk menilai kinerja awal yang dimiliki peserta didik dan
untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pre-test terdiri atas:
!natomi usus halus dan kolon
(enegakan 3iagnosis
/erapi ( tehnik operasi &
Komplikasi dan penanganannya
*ollo+ up
#. Selanjutnya dilakukan ,small group discussion- bersama dengan fasilitator untuk membahas
kekurangan yang teridentifikasi membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun
belajar kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside teaching dan proses penilaian.
3. Setelah mempelajari penuntun belajar ini mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan
langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-pla) dengan teman-
temannya (peer assisted learning& atau kepada S( (standardi.ed patient&. (ada saat tersebut
yang bersangkutan tidak diperkenankan membawa penuntun belajar penuntun belajar dipegang
oleh teman-temannya untuk melakukan e'aluasi (peer assisted e&aluation&. Setelah dianggap
memadai melalui metoda bedside teaching di bawah pengawasan fasilitator peserta didik
mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi tercapai
peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya. (ada
saat pelaksanaan e'aluator melakukan pengawasan langsung (direct obser&ation& dan mengisi
formulir penilaian sebagai berikut:
Pe-lu *e-,ai/a)! pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan
u/u*! pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien misal pemeriksaan terlalu lama atau
kurang memberi kenyamanan kepada pasien
Bai/! pelaksanaan benar dan baik (efisien&
*. Setelah selesai bedside teaching dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari
berbagai hal yang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien dan memberi masukan
untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan.
). /elf assessment dan $eer 0ssisted 1&aluation dengan mempergunakan penuntun belajar
$. (endidik"fasilitator :
(engamatan langsung dengan memakai e&aluation checklist form (terlampir&
(enjelasan lisan dari peserta didik" diskusi
Kriteria penilaian keseluruhan: cakap" tidak cakap" lalai.
%. 3i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat
memperbaiki kinerja (task-based medical education&
+. (encapaian pembelajaran:
$re test
7si pre test
!natomi
3iagnosis
/erapi (/ehnik operasi&
Komplikasi dan penanggulangannya
*ollo+ up
1entuk pre test
2#3( 1ssa) dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan
1uku acuan untuk pre test
1. 1uku /eks 7lmu 1edah (diagnosis& 8amilton 1ailey
#. 1uku /eks 7lmu 1edah Schwart
3. 1uku /eks 7lmu 1edah 9orton
*. !tlas tehnik operasi :ollinger;s
). !tlas tehnik operasi 8ugh 3udley
$. 1uku !jar 7lmu 1edah 7ndonesia
1entuk <jian " test latihan
#
<jian 5S2! (K ( !& dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh Kolegium 7.
1edah.
<jian akhir stase setiap di'isi" unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan.
<jian akhir kognitif nasional dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga 77&
oleh Kolegium 7. 1edah.
<jian akhir profesi nasional (kasus bedah& dilakukan pada akhir pendidikan oleh
Kolegium 7. 1edah
7. REFERENSI
1. 1uku /eks 7lmu 1edah (diagnosis& 8amilton 1ailey
#. 1uku /eks 7lmu 1edah Schwart
3. 1uku /eks 7lmu 1edah 9orton
*. !tlas tehnik operasi :ollinger;s
). !tlas tehnik operasi 8ugh 3udley
$. 1uku !jar 7lmu 1edah 7ndonesia
7. URAIAN! RESEKSI DAN ANASTOMOSIS USUS
7.&. I)t-odu/si
a. 3efinisi
Suatu tindakan pembedahan dengan memotong sebagian segmen usus yang rusak atau tidak
memungkinan untuk dipertahankan lagi karena berbagai sebab untuk kemudian disambung kembali
b. =uang lingkup
!danya kelainan yang menyebabkan kerusakan baik sebagian atau seluruh lingkaran
usus sehingga ticlak memungkinkan lagi untuk dipertahankan maka dilakukan reseksi usus
untuk kemudian disambung kembali
c. 7ndikasi operasi
(erforasi usus oleh karena trauma atau infeksi usus dengan bagian usus yang tidak sehat tumor usus
halus dan usus besar yang masih dapat dilakukan reseksi.
d. Kontra indikasi
Keadaan umum tidak memungkinkan dilakukan operasi
e. 3iagnosis 1anding
/idak ada
f. (emeriksaan penunjang
=oentgen 15> ? duduk dan 003 untuk melihat udara bebas
2olon in loop
1arium >ollow through
Setelah memahamimenguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang ahli bedah
mempunyai kompetensi melakukan operasi reseksi dan anastomosis usus serta penerapannya dapat
dikerjakan di =S (endidikan dan =S jaringan pendidikan
7... Ko+*ete)si te-/ait de)ga) +odul1 List of skill
/ahapan 1edah 3asar ( semester 7-777 &
(ersiapan pre operasi
!namnesis
(emeriksaan fisik
(emeriksaan penunjang
'nformed consent
!sisten 77 asisten 7 pada saat operasi
*ollo+ up pasca operasi
/ahapan 1edah 0anjut ( semester 7@-@77 & dan 2hief =esiden ( Semester @777-7A &
(ersiapan (ra operasi
!namnesis
(emeriksaan >isik
(emeriksaan penunjang
'nformed #onsent
Melakukan 5perasi ( 1imbingan dan Mandiri &
/indakan operasi.
3
(enanganan komplikasi
*ollo+ up dan rehabilitasi
7.2. Algo-it+a da) P-osedu-
Algo-it+a
/idak ada
7.$. Te/)i/ O*e-asi
- (osisi pasien tidur terlentang
- 7nsisi di linea mediana dengan panjang sesuai perkiraan bagian usus yang mengalami perforasi atau
nekrosis.
- 7nsisi diperdalam sampai mencapai ca'um peritoneum
- Seluruh pus fases dan cairan kotor yang terdapat dalam ca'um abdomen dihisap keluar
- 3ilakukan indentifikasi bagian usus yang mengalami nekrosis secara sistematis dan seterusnya.
Sebelum melakukan reseksi pastikan dahulu bahwa usus tidak sehat sehingga ada indikasi untuk
dilakukan reseksi. /anda usus tidak sehat adalah permukaannya tidak mengkilap tampak kering
warna kebiruan bahkan kehitaman tidak ada kont raksi t i dak berdarah dan t i dak ada pul sasi
pembul uh darah sert a seromuskuler terkelupas.
Keluarkan bagian usus yang tidak sehat tersebut diluar ca'um abdomen berikan alas dengan kain
kasa dibawahnya untuk mencegah kontaminasi kedalam ca'um peritoneum.
7dentifikasi lokasi pembuluh darah yang memberikan suplai pada usus yang tidak sehat tersebut
kemudian ligasi pembuluh darah tersebut. 0akukan pemotongan mesenterium menuju tepi-tepi usus yang
tidak sehat tersebut secara segmental. /epi-tepi usus dipotong dengan menggunakan pisau
hindari menggunakan diatermi karena akan merusak lapisan usus. =awat perdarahan dengan
diatermi. .'aluasi kembali 'aibilitas tepi-tepi usus yang telah dipotong.
3ekatkan kedua tepi usus yang telah dipotong untuk membandingkan diameter lumen yang akan
disambung. Bika terdapat perbedaan diameter lumen maka dilakukan eksisi tepi usus tersebut
sehingga tedadi kesamaan diameter lumen. 3ilakukan teugel pada ujung-ujung usus dengan benang
silk 3", jarum nontraumatik. Kemudian dilakukan penjahitan secara seromuskuler dengan benang
non absorbable multi filament sintetik 3", secara kontinu mulai dari sisi belakang usus. 8al yang
lama kemudian diulangi untuk sisi depan usus. Barak antara jahitan satu dengan lainnya kira-kira
1
"#
cm. (astikan tepi-tepi serosa usus telah tertutup rapat.
Setelah itu e'aluasi kembali 'iabilitas usus pastikan lumen tidak terlalu sempit dengan cara
mempertemukan ujung jari dengan ibu jari operator pada lokasi anastomosis
7.". Ko+*li/asi O*e-asi
Kebocoran anastomosis
7nfeksi
(erdarahan
Sepsis
7.5. Mo-talitas
/ergantung dari penyakit yang mendasarinya.
7.7. Pe-a8ata) *as9a Bedah
(enderita dipuasakan. 0ama puasa tergantung lokasi usus dan jenis kelainan yang mendasarinya.
Selama puasa penderita diberikan /otal (arenteral 9utrisi dengan jenis dan komposisi
tergantung fasilitas yang ada.
(emeriksaan laboratorium yang dikerjakan selama perawatan adalah 3arah 0engkap
albumin serum 9atrium dan Kalium serum.
Kelainan hasil laboratorium hares segera dikoreksi.
7.7. Follow-Up
Kondisi luka kondisi abdomen serta kondisi klinis penderita secara keseluruhan.
7.:. Kata /u)9i : 4elainan usus halus dan kolon( reseksi( anostomosis
*
:. DAFTAR EK PENUNTUN BE4A'AR PROSEDUR OPERASI
9o 3aftar cek penuntun belajar prosedur operasi
Sudah
dikerjakan
1elum
dikerjakan
PERSIAPAN PRE OPERASI
1 'nformed consent
# 0aboratorium
3 (emeriksaan tambahan
* !ntibiotik propilaksis " terapeutik
) 2airan dan 3arah
$ (eralatan dan instrumen operasi khusus
ANASTESI
1 9arcose dengan general anesthesia regional
PERSIAPAN 4OKA4 DAERA0 OPERASI
1 (enderita diatur dalam posisi terlentang sesuai dengan letak
kelaian
# 0akukan desinfeksi dan tindakan asepsis " antisepsis pada
daerah operasi.
3 0apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
TINDAKAN OPERASI
1 7nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi
# Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut
diatas
3 (rosedur operasi sesuai kaidah bedah digestif
PERA3ATAN PASA BEDA0
1 Komplikasi dan penanganannya
# (engawasan terhadap !12
3 (erawatan luka operasi
2atatan: Sudah " 1elum dikerjakan beri tanda
)

&;. DAFTAR TI4IK


1erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan"tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan (1&C tidak memuaskan (#& dan tidak diamati (3&
&. Me+uas/a) 0angkah" tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
.. Tida/
+e+uas/a)
/idak mampu untuk mengerjakan langkah" tugas sesuai dengan prosedur
standar atau penuntun
2. Tida/ dia+ati 0angkah tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih
9ama peserta didik /anggal
9ama pasien 9o =ekam Medis
DAFTAR TI4IK
No Kegiata) 1 la)g/ah /li)i/
Pe)ilaia)
& . 2
1 (ersiapan (re-5perasi
# !nestesi
3 /indakan Medik" 5perasi
* (erawatan (asca 5perasi D *ollo+-up
(eserta dinyatakan :
0ayak
/idak layak
melakukan prosedur
/anda tangan pelatih
/anda tangan dan nama terang
$
%

Anda mungkin juga menyukai