Anda di halaman 1dari 6

10508058

Ali Syariati
Tugas 6 - Kimia dan Masyarakat

PETROCHEMICAL PRODUCTS

Melihat sejarah dari produk petrokimia, tahun 1918 merupakan awal
mula dimana masyarakat menyadari akan kebutuhan hidupnya yang mulai kompleks
dan sangat beragam. Dengan keberagaman tersebut, masyarakat pada masa itu mulai
mencari-cari cara untuk memenuhi keberagaman kebutuhan hidupnya tersebut yang
berkaitan dengan produk petrokimia. Contohnya fermentasi bahan-bahan organik,
ekstraksi dari senyawa-senyawa yang ada di alam (misalnya batu bara), dan mulai
mengonversi suatu produk dari minyak bumi atau minyak nabati. Dan tahun 1920-an
merupakan kali pertamanya senyawa-senyawa organik mulai dibuat melalui jalur proses
petrokimia, saat itu isopropanol dibuat dari kilang gas propilena. Pada tahun 1939-1945
mulai disintetis berupa perlengkapan-perlengkapan perang yang dibuat dari karet
sintesis. Perlengkapan perang ini dibuat dari karet sintetis mengingat keterbatasan dari
jumlah karet alam yang dihasilkan. Dan pada saat itu, harga karet alam sangat mahal,
sehingga dibuatlah karet sintetis. Tahun 1970-an merupakan masa dimana produk
petrokimia berkembang sangat pesat. Perkembangan produk petrokimia ini tak luput
dari harga minyak bumi yang relatif murah pada saat itu. Sehingga produk-produk
petrokimia yang dihasilkan pada masa itu pun sangat banyak dan beragam. Dan sampai
saat ini, produk petrokimia sudah banyak dimanfaatkan pada berbagai industri seperti
Industri kendaraan bermotor dan industri transportasi (suku cadang, bemper),industri
kemasan (packing), tinplate (kaleng dan aluminium digantikan oleh plastik produk
petrokimia), industri super komputer dan penginderaan jarak jauh, industri robotik, dan
industri bioteknologi atau bio-engineering.
Produk Petrokimia merupakan suatu produk turunan yang dihasilkan oleh
minyak bumi (minyak mentah). Biasanya, tidak hanya minyak bumi yang dapat
menghasilkan produk petrokimia, melainkan batu bara dan gas bumi pun dapat
menghasilkan suatu produk petrokimia. Secara garis besar, produk dari petrokimia
dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Olefin yang meliputi etilen, dan propilen dan
Aromatik yang meliputi benzena, toluena, dan isomer dari xilena serta Senyawa
Anorganik dan Sintesis Gas. Dewasa ini, berbagai cara dikembangkan untuk
memperoleh produk petrokimia tersebut, misalnya untuk mendapatkan aromatik
biasanya digunakan reaksi katalitik oleh suatu enzim dengan menggunakan nafta
sebagai prekusornya. Bahan-bahan baku produk petrokimia dibagi menjadi tiga:
1. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan senyawa kimia yang kompleks berupa cairan
berwarna coklat kehitaman dengan komposisi terbesar senyawa hidrokarbon

10508058
Ali Syariati
dan senyawa lain dalam jumlah relatif kecil seperti sulfur, logam-logam nikel,
vanadium, arsenit, serta impuritis lainnya. Baik senyawa hidrokarbon
maupun bukan senyawa hidrokarbon keduanya akan berpengaruh dalam
menentukan cara-cara pengolahan yang dilakukan dalam kilang minyak.

Kelompok senyawa hidrokarbon yang ada didalam minyak dan gas bumi,
dibagi dalam 3 kelompok :
o Paraffin
Paraffin yang merupakan senyawa alkana (C
n
H
2n+2
), kelompok senyawa
paraffin dikaarkteristik sebagai senyawa yang sangat stabil dan
mempunyai rantai lurus seperti: methane, ethane, propane, butane,
pentane dan lain-lain.

o Olefin
Olefin terdiri dari gugus alkena (C
n
H
2n
) dan siklo parafin, kelompok
senyawa olefin atau juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus
yang tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap menghubungkan dua
atom karbon. kelompok senyawa olefin antara lain etena, propena,
butena, pentena dan lain-lain. Olefin tidak terdapat dalam minyak
mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi minyak mentah atau dalam
proses perengkahan, oleh karena itu dalam bensin rengkahan banyak
mengandung senyawa olefin. Olefin merupakan bahan dasar utama
dalam industri petrokimia, misalnya etilena dan propilena.

o Napthena
Nafthena yang terdiri dari hidrokarbon cincin jenuh, mempunyai rumus
umum (C
n
H
2n
) karena senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia
seperti senyawa hidrokarbon parafin dan mempunyai struktur molekul
siklis, maka senyawa ini juga disebut sikloparafin. Senyawa hidrokarbon
nafthena yang terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan
sikloheksan yang terdapat dalam fraksi naphtha dan fraksi minyak bumi
dengan titik didih yan lebih tinggi.

Melalui proses pengolahan dalam kilang minyak berupa distilasi minyak
bumi pada tekanan atmosfer biasa akan didapat hasil-hasil pengilangan minyak yang
disebut minyak intermediet. Produk ini sangat cocok untuk dipakai sebagai bahan
baku petrokimia, akan tetapi pemanfaatannya lebih diutamakan untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar minyak, seperti:

10508058
Ali Syariati
Fuel gas (bahan bakar gas untuk kilang).
Gas propana dan Gas butana (dicampurkan sebagai gas penyusun utama
bahan bakar LPG).
Mogas (sebagai bahan bensin/premiun).
Nafta (C
6
H
14
-C
12
H
26
), bahan baku petrokimia ini baik untuk industri olefin
dan aromatik.
Minyak tanah, yang kalau diekstrasi akan menghasilkan parafin yaitu
bahan baku pembuatan sabun deterjen.
Gas-oil (untuk bahan bakar minyak solar).
Fuel oil (minyak bakar).
Short-residue/Waxy-residue (untuk bahan bakar minyak residu lain juga
untuk bahan baku industri petrokimia Coke dan Carbon black
ataupun untuk industri olefin).

2. Gas Alam
Gas alam merupakan campuran gas hidrokarbon jenuh (C
n
H
2n+2
) yang
ditemukan dibawah permukaan bumi. Gas alam dapat ditemukan bersama-
sama dengan minyak bumi (non-associated gas). Komponen-komponen gas
alam yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia yang berasal
lapangan gas bumi adalah:
o Metana (CH
4
) digunakan sebagai bahan baku gas sintetis CO dan H
2
, yang
selanjutnya dapat dipergunakan untuk pembuatan amonia/urea,
metanol, carbon black, dll.
o Etana (C
2
H
6
), dapat dijadikan bahan baku untuk industri olefin untuk
menghasilkan bahan-bahan sintetik seperti plastik, sabun deterjen, bahan
kosmetik, dll.
o Propane (C
3
H
8
), yang dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku
untuk menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik.
o Butana yang merupakan bahan baku untuk pembuatan karet sintetik
butadiena.
o Kondesat yang disebut juga sebagai natural gasoline yang mempunyai
sifat-sifat seperti minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan
baku dalam industri olefin atau industri aromatik.
3. Senyawa-Senyawa Pengotor
Senyawa-senyawa sulfur yang terkandung di dalam minyak mentah maupun
di dalam produk akhir dan fraksi-fraksinya merupakan senyawa yang
dihindari keberadaanya pada minyak dan gas bumi. Tipe senyawa-senyawa

10508058
Ali Syariati
sulfur yang sering dijumpai dalam minyak bumi adalah hidrogen sulfida (H
2
S),
mercaptans. Contoh senyawa pengotor tersebut adalah :
o Hidrogen Sulfida : H S H
o Mercaptans : H S R
o Alkil Sulfida : R S R
o Disulfida : R S S R
o Sulfida Siklik
o Alkil Sulfat
o Asam Sulfonat
o Sulfoksida
o Sulfon
o Tiofena
Senyawa-senyawa sulfur tersebut dianggap pengotor dan pengganggu
karena mempunyai sifat korosif, berbau tidak enak dan mempunyai karakter yang
mudah meledak. Korosi karena adanya sulfur dalam jumlah yang sedikit pada produk
akhir disebabkan karena produk-produk tersebut dipakai pada suhu rendah, dimana
pada suhu tersebut terdapat beberapa senyawa yang korosi terhadap logam komersil.
Berdasarkan jenis hasil produk petrokimianya, industri petrokimia yang
ada saat ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Industri Petrokimia Hulu
Pada industri ini, produk petrokimia yang dihasilkan berupa produk primer
atau dasar dan produk antara atau produk setengah jadi (masih merupakan
bahan baku untuk prosuk jadi). Konsumen dari industri hulu adalah
perusahaan-perusahaan yang mengolah produk primer atau produk
setengah jadi ini menjadi produk akhir petrokimia. Atau dapat dikatakan
juga bahwa konsumen dari industri hulu adalah industri hilir.

2. Industri Petrokimia Hilir
Sedangkan Industri Hilir menghasilkan produk petrokimia berupa produk
akhir dan atau produk jadi. Sehingga industri ini merupakan industri yang
secara bersentuhan langsung dengan konsumen.

Sedangkan berdasarkan proses pembuatan dan pemanfaatannya produk
petrokimia dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Produk Dasar
Contohnya CO dan H
2
sintetik, etilena, propilena, butadiena, benzene,
toluena, xilena, dan n-parafin. Produk dasar ini merupakan bahan awal yang

10508058
Ali Syariati
langsung dihasilkan dari minyak bumi, batu bara, atau gas alam yang
selanjutnya digunakan untuk menghasilkan produk antara.

2. Produk Antara
Contohnya Amonia, metanol, etil alkohol, etilklorida, propilena oksida, butil
alkohol, isobutilena, nitrobenzena, nitrotoluena, PTA (purified terephthalic
acid), TPA (terephthalic acid), DMT (dimethyl terephthalate), caprolactam
dan LAB (linear alkyl benzene).

3. Produk Akhir
Urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena,
polivinil klorida (PVC), polistirena, TNT (trinitro toluena), poliester, nilon,
poliuretan, LAB-sulfonate (surfactant).

4. Produk Jadi
Merupakan barang-barang atau bahan-bahan yang biasa dipakai untuk
kebutuhan sehari-hari, contohnya plastik-plastik untuk produk elektronik
dan telekomunikasi (radio, tv, film, alat-alat komputer, kabel telefon),
plastik untuk rumah tangga (ember plastik, kantong/karung plastik,
botol/kemasan plastik), plastik untuk industri mobil dan pesawat terbang
(bemper mobil, jok/busa mobil dan pesawat, ban mobil dan pesawat), baju
dan kaus kaki, terbuat dari benang poliester dan nilon, ban mobil dari
campuran karet dan carbon black, sabun bubuk deterjen dibuat dari LAB-
sulfonat.

Dalam contoh aplikasinya pada pembuatan pembuatan monomer stirena
dibawah ini. Stirena dihasilkan melalui berbagai proses dengan prekusor awalnya adalah
etilen (produk petrokimia). Proses pertama adalah alkilasi etilen melalui alkylation
reactor. Proses alkilasi ini dikatalisis oleh katalis tertentu. Setelah dari reaktor alkilasi,
hasilnya akan memasuki reaktor katalis, dimana pada reaktor ini katalis yang telah
bereaksi dipisahkan kembali untuk selanjutnya digunakan kembali. Kemudian masuk lagi
ke dalam reaktor benzen, untuk menambahkan gugus benzen pada etilen tersebut
menghasilkan etilenbenzen. Setelah dihasilkan etilenbenzen, maka masuk ke reaktor
dehidrogenasi,











10508058
Ali Syariati

Anda mungkin juga menyukai