Anda di halaman 1dari 3

PLANT 1 - GAS PURIFICATION

Proses di Plant 1 adalah pemurnian gas dengan pemisahan kandungan


CO2 (Carbon Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2 tersebut harus dipisahkan
agar tidak mengganggu proses selanjutnya.
Pemisahan CO2 dilakukan dengan proses absorbsi larutan Mono Ethanol
Amine (MEA), yang sekarang diganti dengan Methyl De Ethanol Amine (MDEA)
produksi Ucarsol. Proses ini dapat mengurangi CO2 sampai di bawah 50 ppm dari
aliran gas alam. Batas maksimum kandungan CO2 pada proses selanjutnya adalah
50 ppm.

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL
Selain CO2, gas alam juga mengandung uap air (H2O) dan Mercury (Hg)
yang akan menghambat proses pencairan pada suhu rendah. Pada Plant 2,
kandungan H2O dan Hg dipisahkan dari gas alam.
Kandungan H2O pada gas alam tersebut akan menjadi padat dan akan
menghambat pada proses pendinginan gas alam selanjutnya. Pemisahan kandungan
H2O (Gas Dehydration) dilakukan dengan cara absorbsi menggunakan molecullar
sieve hingga kandungan H2O maksimum 0,5 ppm.
Kandungan mercury (Hg) pada gas alam tersebut jika terkena peralatan yang terbuat dari
aluminium akan terbentuk amalgam. Sedangkan tube pada Main Heat Exchanger 5E-1 yang
merupakan alat pendingin dan pencairan utama untuk memproduksi LNG adalah terbuat dari
aluminium. Pemisahan kandungan Hg (Mercury Removal) dilakukan dengan cara absorbsi
menggunakan adsorben . Bed Mercury Removal yang berisi Sulfur Impregnated Activated
Charcoal dimana merkuri akan bereaksi membentuk senyawa HgS, hingga kandungan Hg
maksimum 0,1 ppm.

PLANT 3 - FRACTINATION
Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger 5E-
1 pada suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan
(fractination) gas alam dari fraksi-fraksi berat (C2, C3, ..., dst) perlu dilakukan.
Proses fraksinasi tersebut dilakukan di Plant 3.
Pemisahan gas alam dari fraksi beratnya dilakukan pada Scrub Column 3C-1. Setelah
dipisahkan dari fraksi beratnya, gas alam didinginkan terlebih dahulu hingga temperatur sekitar
-50C dan selanjutnya diproses di Plant 5 untuk didinginkan lebih lanjut dan dicairkan.
Sedangkan fraksi beratnya dipisahkan lagi sesuai dengan titik didihnya dengan beberapa
alat (Deethanizer, Deprophanizer dan Debuthanizer) untuk mendapatkan prophane, buthane
dan condensate.


PLANT 4 - REFRIGERATION
Selain penurunan tekanan, proses pencairan gas alam dilakukan dengan menggunakan
sistem pendingin bertingkat. Bahan pendingin yang digunakan: Propane dan Multi Component
Refrigerant (MCR). MCR adalah campuran Nitrogen, Methane, Ethane, Prophane dan Buthane
yang digunakan untuk pendinginan akhir dalam proses pembuatan LNG. Plant 4 menyediakan
pendingin Prophane dan MCR. Baik prophane maupun MCR sebagai pendingin diperoleh
dari hasil sampingan pengolahan LNG.

Siklus Pendingin Prophane
Cairan prophane akan berubah fase menjadi gas prophane setelah temperaturnya
naik karena dipakai mendinginkan gas alam maupun MCR. Sesuai dengan
kebutuhan pendinginan bertingkat pada proses pengolahan LNG, kondisi cairan
prophane yang dipakai pendinginan ada 3 tingkat untuk MCR dan 3 tingkat untuk
gas alam. Gas prophane setelah dipakai untuk pendinginan dikompresikan oleh
Prophane Recycle Compresor 4K-1 untuk menaikkan tekanannya, kemudian
didinginkan oleh air laut, dan selanjutnya dicairkan dengan cara penurunan tekanan.
Demikian siklus pendingin propane diperoleh.

Siklus Pendingin MCR
Cairan MCR berubah fase menjadi gas MCR dengan kenaikan temperatur karena
dipakai pendinginan gas alam pada Main Heat Exchanger 5E-1. Gas MCR tersebut
dikompresikan secara seri oleh MCR First Stage Compresor 4K-2 dan MCR Second
Stage Compressor 4K-3 untuk menaikkan tekanannya. Pendinginan dengan air laut
dilakukan pada interstage 4K-2 dan 4K-3 serta pada discharge 4K-3.

PLANT 5 - LIQUEFACTION
Pada Plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas alam
mengalami pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O, pemisahan Hg serta
pemisahan dari fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh prophane. Gas alam
menjadi cair setelah keluar dari Main Heat Exchanger 5E-1 dan peralatan lainnya selanjutnya
ditransfer ke storage tank.

Legend:
K: Compressor
E: Exchanger
C: Column
LNG: Liquid natural gas


Prinsip Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.
Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa
dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara
kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah
produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran
yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube
boiler.

Anda mungkin juga menyukai