Anda di halaman 1dari 20

PRA RANCANGAN

PABRIK
PEMBUATAN CRUDE
CORN OIL (CCO)
DARI BIJI JAGUNG

Luxman Hakim 12210018

Latar Belakang
Perkebunan
Tahun

Jagung

Ton

2008

1.098.969

2009

1.166.548

2010

1.377.718

2011

1.294.645

2012

1.347.124

Minyak jagung lebih disenangi konsumen karena selain


harganya yang murah juga mengandung sitosterol sehingga
para konsumen dapat terhindar dari gejala atherosclerosis
(endapan pada pembuluh darah) yang diakibatkan terjadinya
ikatan kompleks antara sitosterol dan Ca++ dalam darah
(Ketaren, 1986).

Cond
Minyak jagung diperoleh dengan mengekstrak bagian
dalam dari jagung. Sistem ekstraksi yang digunakan
biasanya adalah sistem penekanan (pressing). Minyak
jagung mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi yaitu
sekitar 250 kilo kalori/ons.

Minyak Jagung
Minyak jagung merupakan trigliserida yang disusun oleh
gliserol dan asam-asam lemak. Persentase trigliserida
sekitar 98,6 persen. Sedangkan sisanya merupakan
bahan non minyak seperti abu, zat warna atau lilin.
Hasil analisa menunjukkan kandungan protein pada biji
jagung sebesar 8,6-9,4 persen. Kandungan protein ini
lebih tinggi lagi (11-15 persen) pada jagung hibrida
yang dipupuk dengan nitrogen

Gudang biji
jagung

Twin Scew Press

Vibrating Filter
Tangki
Penampungan
Minyak

Evaporator

Cooler

Tangki Produk

Bak penampungan
ampas

Deskripsi
Produksi

Instrumentasi
Alat instrumentasi merupakan salah satu bagian yang
paling penting dalam suatu pabrik. Instrumentasi
adalah rangkaian peralatan yang dipakai di dalam suatu
proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar
diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
No
1
2

Nama alat Jenis


instrumen
Pompa
FC
Tangki
cairan

LC

Kegunaan

Mengontrol laju alir cairan dalam


pipa
Mengontrol
ketinggian
cairan
dalam tangki.

Bucket
elevator

FC

Mengontrol laju biji jagung

Utilitas
Utilitas merupakan unit penunjang utama dalam
memperlancar jalannya suatu proses produksi
1. Kebutuhan Air
2. Kebutuhan Bahan Kimia
3. Kebutuhan Tenaga Listrik
4. Kebutuhan Bahan Bakar

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil ini direncanakan
berlokasi di daerah Sitinjo, Kecamatan Sitinjo,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Dasar pertimbangan
dalam pemilihan lokasi pabrik adalah:
1. Bahan baku

2. Letak dari pasar dan


kondisi pemasaran
Daerah Sitinjo, mempunyai
sarana transportasi darat
yang baik sehingga
mempermudah untuk
transportasi produk menuju
pelabuhan Belawan yang
relatif dekat dengan negara
lain seperti Singapura,
Malaysia

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


Fasilitas transportasi
Pabrik ini direncanakan didirikan dekat dengan jalan raya
(lintas Sidikalang Medan) sehingga mempermudah
transportasi untuk pengiriman produk.
Bahan baku yang berbentuk biji diangkut dengan truk.
Sedangkan produk yang dihasilkan diangkut dengan
mobil tangki.

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


4. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Kebutuhan tenaga listrik untuk operasi pabrik dapat diperoleh
generator pabrik.
5. Kebutuhan Air
Kebutuhan air diperoleh dari air sungai yang mengalir di sekitar pabrik.
Kebutuhan air ini berguna untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan
domestik.
6. Tenaga Kerja
Perguruan tinggi lokal seperti perguruan tinggi di Medan ataupun
perguruan tinggi lainnya dan masyarakat setempat (SMA/ sederajat).

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


7. Harga tanah dan bangunan
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas, biaya
tanah bangunan untuk pendirian pabrik relatif terjangkau.
8. Kemungkinan perluasan dan ekspansi Ekspansi pabrik
dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan
disekeliling pabrik belum banyak berdiri pabrik serta tidak
mengganggu pemukiman penduduk.
9. Kondisi Iklim dan Cuaca Seperti kebanyakan daerah lain di
Indonesia, maka kondisi cuaca dan iklim di sekitar lokasi pabrik
relatif stabil. Untuk daerah ini belum pernah terjadi bencana alam
yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan
lancar.

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


10. Masyarakat di sekitar pabrik
Sikap masyarakat mendukung pendirian pabrik pembuatan Crude
Corn Oil ini karena akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka.
11. Perumahan
Mengingat di daerah lokasi belum banyak tersedia perumahan
bagi karyawan, maka direncanakan untuk mendirikan fasilitas
perumahan karyawan (mess) beserta lapangan olah raga (terbuka
ataupun tertutup) sebagai salah satu daya tarik bagi karyawan
yang akan bekerja di pabrik

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Luas Tanah

15
16
17
18
19
20
21
22

Jenis areal

Luas
(m2)
Pos Keamanan
20
Tempat Parkir
300
RumahTimbangan
90
Bengkel
200
Unit Pembangkit Listrik
400
Perkantoran
300
Laboratorium
200
Ruang Kontrol
250
Daerah Proses
1000
Unit Pengolahan Limbah
400
Unit Pengolahan Air
700
Areal produk
500
Areal Perluasan
2500
Gudang
Peralatan/Suku 600
Cadang
Gudang Bahan Baku
800
Kantin
50
Poliklinik
80
Perpustakaan
80
Tempat Ibadah
100
Taman
500
Perumahan Karyawan
3500
Jalan
600

ORGANISASI DAN MANAJEMEN


PERUSAHAAN
Jabatan

Juml
ah

Manager

Sekretaris
Kepala Seksi
Personalia
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Utilitas

1
Marketing, Pembelian,
Keamanan
Maintenance, Listrik
Laboratorium, Proses,

Pendidikan

1
1

Managemen Perusahaan
(S2)
Sekretaris (D3)
Akuntansi/Managemen
(S1)
Pensiunan ABRI
Teknik Elektro (S1)

Kimia FMIPA (S1)

Kepala Seksi Keuangan

Karyawan Produksi
Karyawan Utilitas
Karyawan Teknik
Karyawan Keuangan dan Personalia
Karyawan Pemasaran dan Penjualan
Dokter
Perawat
Petugas Kebersihan
Petugas Keamanan
Supir
Buruh Angkat

24
2
6
5
5
1
2
5
5
3
5

Akuntansi/Managemen
(S1)
T.Kimia (DIV)/Politeknik
T.Kimia (DIV)/Politeknik
T.Kimia (DIV)/Politeknik
Keuangan (D3)
Keuangan (D3)
Kedokteran (S1)
Akademi Perawat (D3)
SMU
SMU/Pensiunan ABRI
STM/SMU
SMU

Analisis Ekonomi
Break event Point (BEP) : Merupakan titik keseimbangan
antara penerimaan dan pengeluaran.
Biaya tetap : Rp. 9.425.182.458, Variabel cost : Rp. 1.373.638.874, Total penjualan : Rp. 25.102.958.040,-

Analisis Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai