Anda di halaman 1dari 10

4.1.

Identintas Perusahaan
1. NAMA PERUSAHAAN
a. Nama : PT. CITRA SAWIT HARUM
b. Jenis Kegiatan : Pengolahan Kelapa Sawit

4.2. Rencana Usaha dan Kegiatan

1. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan.


Lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit
( CPO )
PT.Citra Sawit Harum berada pada wilayah Kecamatan Pelepat Kabupaten
Bungo Provinsi Jambi.lokasi ini dipandang cukup strategis untuk perkebunan
kelapa sawit milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.Citra Sawit
Harum. Berdasarkan tata ruang kabupaten,lokasi pembangunan pabrik di
peruntukan bagi kegiatan pemungkinan dan perkebunan.

4.3. Lingkup Kegiatan


Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit pada umumnya dilakukan
dalam 3 (tiga) tahapan, yakni tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap
pasca kontruksi/operasional. Dengan masing-masing kegiatan utama pada
setiap tahapan adalah sebagai berikut:

A. Tahap Pra Konstruksi

1. Perencanaan dan Penentuan Lokasi

Termasuk dalam perencanaan adalah penentuan lokasi dimana lahan yang


akan dipergunakan untuk pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit
merupakan lahan milik perusahaan.

2. Soialisasi

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan terhadap masyarakat Kecamatan Pelepat


Kabupaten Bungo. Kegiatan sosialisasi diperlukan untuk memberikan
informasi tentang kepentingan pabrik dan dampak positif bagi masyarakat
maupun informasi yang berkenaan dengan dampak negatif dari keberadaan
pabrik.

3. Pengurusan Perizinan

Hal-hal yang menyangkut dengan legalitas kegiatan dilaksanakan dengan


melengkapi berbagai perizinan yang berlaku, sesuai dengan persyaratan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten atau Provinsi tentang
persyaratan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit antara lain :

• Izin Prinsip
• Izin Lokasi
• Izin Mendirikan bangunan
• Kelengkapan studi Lingkungan (UKL-UPL)

B. Tahap Konstruksi, meliputi pekerjaan :

1. Mobilisasi Tenaga Kerja/Penerimaan Tenaga Kerja

Kegiatan penerimaan tenaga kerja dilakukan untuk kegiatan-kegiatan


mobilisasi peralatan da material, Land clearing dan pengurungan/penimbunan
lahan, Pembangunan fisik bangunan utama penunjang, pemasangan mesin
produksi dan instalasi, dan uji coba pabrik. Kegiatan-kegiatan ini akan
melibatkan banyak tenaga kerja, yang terdiri dari tenaga teknis/arsitek, mandor
proyek maupun buruh bangunan

2. Mobilitas Peralatan dan Material

mobilitas peralatan dimaksudkan penyediaan atau pengadaan peralatan dan


material untuk pembangunan pabrik, perakitan mesin-mesin,dan bahan
instalasi. Pelaratan didatangkan dari berbagai kota lain dan dari luar
negeri,sedangkan material dari sekitar daerah setempat dan kota lainnya.
3. Land Clearing dan Pengurungan /Penimbunan Lahan

Penimbunan/pengurungan areal lokasi tapak pabrik dilakukan untuk


medapatkan ketinggian muka tanah dan kestabilan lahan yang lebih baik
disamping untuk mengantisipasi bila terjadi genangan/banjir .
Material urungan berupa tanah meniral diperoleh dari dalam lokasi lahan itu
sendiri yang sekaligus yntuk pembuatan aliran air/parit dan kolam IPAL.

4. Pembanguna Fisik Bangunan Utama dan Penunjang


1. Pembangunan Struktur
Berdasarkan rencana,bangunan utama pabrik konstruksinya kerangka
baja, atap seng dan dinding batu bara. Untuk pendirian tiang penyangga
pada pondasinya terlebih dahulu dicor dengan semen campur pasir dan
kerikil dengan perbandingan campuran 1;2;3.Untuk mengikat tiang dengan
semen cor, terlebih dahulu kerangka besi behel yang dianyam,kemudian
pada bagian sebelah atasnya dilebihkan dengan maksud untuk
mempermudah melekat tegak tiang-tiang tadi.Maksud lain dengan sistem
tersebut ialah untuk ketahanan bangunan juga sekaligus agar tidak
terpengaruh dengan getaran mesin nantinya.Untuk pekerja kerangka
selanjutnya dilakukan penyambungan dengan sistem las listrik atau dengan
mempergukan baut dan mur.
Kerangka-kerangka baja sebelum didirikan terlebih dahulu dibentuk sesuai
dengan desain,selanjutnya untuk pendirian-pendirian kerangka ini
dipergunakan alat katro (crane).Karena bangunan ini tidak mempergunakan
kayu, maka untuk pemasangan seng yaitu dengan mempergunakan
las,mur dan baut.
Untuk bangunan pendukung seperti kantor,kantin dan messs/perumahan
karyawan konstruksi bangunannya terdiri dari tiang,cor semen,,dinding batu
bata, atap sengdan konsen terdiri dari kayu. Peralatan yang dipergunakan
pada saat pembangunan konstruksi pabrik dan emplasmen ini terdiri dari
Moden, Convector, Skop, Cangkul, Mesin Las listrik, Las Karbit, Crane dan
peralatan tukang lainnya.
2. Pembagunan Jaringan Drainase
Jaringan drainase air hujan dibangun pada saluran terbuka yang
ditempatkan disisi bangunan pabrik diperlukan untuk mengalirkan air hujan
agar tearah. Jaringan aliran air hujan akan langsung dialirkan kemedia
lingkungan berupa got/parit yang akan menuju ke saluran limpasan air
hujan pada sisi-sisi bangunan menuju keareal sekitar pabrik untuk meresap
kedalam tanah dalam areal kebun.
3. Bangunan Unit Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPAL)
Bersamaan dengan pekerjaan pembangunan pabrik juga dilaksanakan
pekerjaan pembangunan tangki penampungan air limbah dengan
spesifikasi teksnis.
4. Pembangunan Utilitas
Utilitas yang akan dibangun meliputi pengadaan fasilitas air bersih,sumber
energi / listrik dan peralatan pabrik,dan sarana komunikasi sebagai berikut:
a) Fasilitas air bersih
Air bersih akan diperoleh dari sumur dalam (sumur bor) yang dibuat
dalam areal pabrik dan sebelum digunakan air disimpan dalam bak
penampugan berupa menara air yang dibangun dalam kompleks pabrik.
b) Sumber energi/listrik
Untuk memenuhi kebutuhan listrik dilingkungan pabrik akan
memanfaatkan daya dari genset berbahan bakar bbm dan limbah
pabrik, serta PLN
c) Pengadaan meuberlair dan perlatan pabrik
Pengadaan meubelair seperti halnya lemari,meja, dan kursi serta
berbagai kelengkapan kantor lainnya, bila pemrakarsa mengutamakan
hasil pengrajin lokal yang memiliki standar sesuai dengan kebutuhan,
maka aktifitas ini secara langsung akan berdampak positif bagi
perekonomian masyarakat setempat.

5. Pemasangan Mesin Produksi dan Instalasi


Pekerjaan pemasangan mesin dan peralatan dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan sipil, terutama pada bagian pekerjaan bangunan utama dan
dibuatkan pondasi yang kuat untuk meningkat mesin tersebut.Pekerjaan
pondasi mesin ini tidak disatukan dengan pondasi tiang utama,dengan
tujuan agar getaran mesin tidak mempengaruhi konstruksi bangunan.
Pekerjaan instalasi(listrik) terutama ditujukan guna meletakkan kabe-kabel
untuk keperluan mesin dan peralatan produksi.Dalam pekerjaan listrik ini
faktor ketelitian dan kecermatan dari masing-masing instalator sangat
menentukan.

6. Uji Coba (Running Test)


Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari masa konstruksi dari pabrik kepala
sawit,ditujukan guna mencoba peralatan yang terpasang sesuai dengan
tujuan dan spesifikasinya,disamping untuk lebih menjamin keselamatan
kerja bagi karyawan /operator.

C. Tahap Operasi

1. Pemerintahan tenaga kerja


Kegiatan penerimaan tenaga kerja dilakukan untuk kegiatan pengoperasian
pabrik, meliputi pengangkutan TBS dan CPO, pengoperasian mesin,
penimbangan, pengawasan, laoran egawai/ staf pabrik, keamanan dan
sebagainya.
2. Pengoperasian pabrik
Tahapan pengoperasian pabrik untuk pengolahan kelapa sawit secara rinci
diuraikan sebagai berikut :
a. Penerimaan buah (fruit reception)
TBS yang berasal dari kebun sebelum diolah pada stasiun penerimaan
buah dilakukan penimbangan melalui jembatan timbang(weight bridge) dan
ditampung pada lokasi penampungan sementara (loading ramp).
b. Perebusan (sterilizer)
Proses perebusan sangat menentukan kualitas hasil pengolahan pabrik
kelapa sawit. Perebusan bertujuan untuk :
• Menghentikan perkembangan asam lemak bebas (free fatty acid)
• Memudahkan pemipilan
• Penyempurnaan dalam pengelolahan selanjutnya
Perebusan dengan menggunakan uap air sebagai media
rebusan,suhu 125C – 160 C selama 80-90 menit.
c. Pemipilan (stripper)
Dari proses perebusan, TBS diluangkan kedalam alat pemipil (thres)
dengan bantuan alat hoisting crane. Pada tahap ini jajang kosong
dikeluarkan pada bagian belakang alat pemipil untuk ditampung pelevator.
Janjang kosong tersebut selanjutnya akan dicacah dengan mesin pencacah
sebagai material utama komposting.
d. Pencacahan (digester) dan pengempaan (presser)
Bertujuan untuk mempersiapkan daging buah untuk pengempasan
(pressing) sehingga minyak dapat dipisahkan dengan mudah dari dging
buah. Alat yang akan digunakan untuk pencacah berupa sebuah tangki
vertikal yang dilengkapi deengan pencacah di bagian dalamnya. Lengan-
lengan pencacah dengan motor listrik, dengan putaran lengan 25-15% rpm.
Selama proses pengempasan, air panas ditambah kedalam sebanyak 10-
15% untuk pengeceran (dillution) pengempakan akan menghasilkan minyak
kasar (CPO) dengan kadar minyak air 82% dan zat padat8%.
e. Pemurnian (clarifier)
Pemurnian di tunjukan untuk memisahkan minyak kelapa sawit kotoran
berupa padatan (solid) lumpur (sludge) dan air. Pemanasan hingga suhu
mencapai 95-100 C.
f. Pemisahan biji dan karnel (kernel)
Bertujuan untuk mendapatkan biji sebersih mungkin. Yakni memisahkan biji
serabut dari ampas. Pemisahan dilakukan pneumatis, yakni pemisahan biji
dari serabut dengan menggunakan tarikan/hisapan udara pada sebuah
kolom pemisah.

3. Penggunaan Air
Sumber air untuk proses produksi direncanakan adalah air sungai yang diambil
melalui pipa.

4. Deskripsi Sistem Tanggap Darurat


Sistem tanggap darurat utama adalah untuk mengantisipasi kebakaran. Untuk
itu dipergunakan sistem alarm/sirene jika terjadi kebakaran dan selanjutnya
penanggulangan kebakaran dengan mempergunakan tabung-tabung
pemadam api yang disediakan pada tempat-tempat strategis didalam dan
disekitar pabrik disamping dipersiapkan pipa hydrant.Tanda bahaya berupa
alarm (sirene) digunakan untuk pemberian tanda bila terjadi bahaya
kebakaran,sehingga dapat cepat diantisipasi.

Guna mengantisipasi keadaan darurat,diharapkan setiap karyawan


terutama unit satuan pengamanan (satpam) memiliki pengatahuan dasa
dalam penanganan bahaya kebakaran dalam lokasi pabrik.

5. Jenis Bahan Baku yang Digunakan


a. Bahan Baku
Dalam pres pengolaha untuk menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) inti
sawit bahan baku utama adalah buah elapa sawit segar atau Ta Buah
Segar (TBS). Dengan kapasitas yang telah di tentukan oleh pabrik.

4.4. Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja


di Perusahaan

Secara umum berdasarkan hasil pengamatan langsung kesehatan masyarakat


di PT.CITRA SAWIT HARUM berjalan dengan baik. PT.CITRA SAWIT HARUM
mempunyai kebijakan masyarakat,mewujudkan Menjadi perusahaan nasional
kelas dunia dalam bidang pengelolaan sumber daya alam yang diakui
kepedulian dan usahanya dalam mengembangkan kemampuan masyarakat
untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan meningkatkan kualitas lingkungan
alam. Menciptakan dan menyelenggarakan usaha pengelolaan sumber daya
alam secara ekonomi dan bertanggung jawab yang mampu meningkatkan nilai
bagi pemangku kepentingan dengan membangun dan mendayagunakan
potensi nasional secara cerdas dan etikal.
Secara garis besar program kesehatan masyarakat di fokuskan pada tujuan
yang telah disosialisasikan dari pihak management perusahaan seperti :
1. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 103K/008/MPE/1994
Tentang Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Dalam Bidang
Pertambangan dan Energi.
2. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555K/26/MPEI/1995
tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pertambangan.
3. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1211K/008/MPEI/1995
Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Perusak dan Pencemaran
Lingkungan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan umum
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009
Tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2010 , Tentang
Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah.
6. Mentaati peraturan Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja .
7. Mencegah terjandinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja sesuai dengan
Permenakertrans No. Per 13 / Men / 2011 tentang Nilai Ambang Atas,
Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.

4.5. Keadaan Lingkungan Kerja


Lingkungan kerja adalah kesatuan dari berbagai lingkungan di tempat kerja
yang didalamnya mencakup faktor fisik,kimia,biologi,fisiolohi,dan psikologi
yang keberadaannya di tempat kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja.
Berdasarkan hasil identifikasi dan pengamatan langsung dilapangan maka
keadaan lingkungan disetiap statiun pabrik kelapa sawit yaitu :
1. Jembatan Timbang
Keadaan lingkungan distatiun jembatan timbang yaitu berdebu,banyak
asap keadaan roda empat,pencahayaan didalam ruangan kurang.
2. Stasiun Loading Ramp
Keadaan lingkungan distatiun loading ramp berdasarkan hasil identifikasi di
PKS, kondisi jalan licin, banyak oli tercecer, banyak brindolan sawit yang
jatuh du statiun tersebut.
3. Stasiun Sterilizzer
Keadaan lingkungan distatiun sterilizzer berdasarkan hasil indetifikasi di
PKS jalan diarea statiun licin,terdapat ceceran hasil proses rebusan seperti
air konsedet bercampur dengan kotoran TBS dan minyak didepan pintu
ketel rebusan,ketel rebusan mengeluarkan uap dan suhu diarea statiun juga
panas.
4. Stasiun Hosting Crane
Keadaan lingkungan distatiun hosting crane berdasarkan hasil indetifikasi
di PKS jalan licin , bising dan terdapat ceceran oli
5. Stasiun Threser
Keadaan lingkungan statiun Threser berdasarkan hasil identifikasi di PKS
area jalannya licin,penerangan kurang dan mengeluarkan getaran diarea ini
6. Stasiun Pressan
Keadaan lingkungan statiun pressan berdasarkan hasil identifikasi di
PKS,area jalan dan tangga licin, pada prosesnya mesin mengeluarkan
bising dan penerangan disana kurang dan suhu stasiun ini panas.
7. Stasiun Kernel
Keadaan lingkungan stasiun kernel berdasarkan hasil identifikasi di
PKS,area stasiun licin, berdebu dan bising.
8. Stasiun Klarifikasi
Keadaan lingkungan stasiun klarifikasi berdasarkan hasil identifikasi di PKS
area jalan licin dan banyak abu boiler, area ini juga bising.
9. Stasiun Boiler
Keadaan lingkungan stasiun boiler berdasarkan hasil identifikasi di PKS
area jalan licin,berdebu dan bau abu boiler dan area ini juga bising.
10. Stasiun Water Treatments
Keadaan lingkungan stasiun ini berdasarkan hasil identidikasi di PKS area
ruangan basah, banyak debu dan bising
11. Stasiun Kamar mesin
Keadaan lingkungan stasiun ini berdasarkan hasil identifikasi di PKS lantai
distasiun ini licin,pecahayaan kurang, dan bising
12. Stasiun Pembuangan Janjang Kosong
Keadaaln lingkungan distasiun ini berdasarkan hasil identifikasi di PKS
stasiun berdebu.

Anda mungkin juga menyukai