Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS FILM LASKAR PELANGI

Film ini diangkat dari novel best seller Laskar Pelangi. Dimana
menceritakan tentang 10 orang anak dari keluarga miskin. Film ini diawali dengan
kepulangan Si Ikal dewasa (Lukman Sardi) ke kampung halamannya di desa
Gantong, Belitong. Ia kemudian mengenang kembali masa kecilnya yaitu hari
pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadiyah. Pembukaan kelas
tersebut menjadi sangat menegangkan bagi dua guru, Bu Muslimah (Cut Mini) dan
Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu seseorang untuk
menyelamatkan mereka. Sekolah Dasar Muhammadiyah terancam akan dibubarkan
oleh Debdikbud jikalau tidak mencapai siswa baru berjumlah 10 orang. Akan tetapi
tepat ketika Pak Harfan (Ikranagara) sang kepala sekolah ingin mengumumkan
penutupan sekolah, Harun (Jeffry Yanuar) dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri
di sekolah tersebut dan ia menyelamatkan mereka sehingga genaplah jumlahnya
menjadi 10 siswa. Ke 10 murid ini ( Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, A Kiong, Syahdan,
Kucai, Borek aka samson, Trapani, dan Harun) yang kemudian diberi nama Laskar
Pelangi oleh Bu Muslimah, hal ini karena kesenangan mereka (ke 10 anak tersebut)
terhadap pelangi. Ke 10 murid ini dengan keunikan dan keistimewaannya masing-
masing, berjuang untuk terus bisa sekolah.
Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal
(Zulfanny), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Verrys Yamarno) dengan bakat dan
kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka. Mereka, Laskar
Pelangi pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya
pembalasan dendam Mahar (Verrys Yamarno) yang selalu dipojokkan kawan -
kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan
manis pada saat karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang (Ferdian)
yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang

berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi
mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh
kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu
putus sekolah dengan sangat mengharukan. Di tengah upaya untuk mempertahankan
sekolah, mereka ditinggalkan salah seorang guru karena mendapatkan tawaran yang
lebih menarik. Yang paling mengenaskan adalah saat Pak Harfan (Ikranagara) sang
kepala sekolah, yang menjadi "roh" sekolah itu, meninggal dunia.
Diselingi pula kisah cinta Si Ikal (Zulfanny) dengan A Ling yang merupakan
sepupu dari kawannya yaitu A kiong. Dimana Si Ikal (Zulfanny) sering bertemu
dengan A ling ketika ia di suruh guru untuk membeli kapur tulis di toko klentong
milik ayah A Ling. Namun pada akhirnya kasih tak sampai A ling pun pergi
meninggalkan pulau Belitong. Masa - masa sulit pun dilalui Si Ikal dengan laskar
pelangi. Diakhir akhir cerita ini dimunculkan anggota baru laskar pelangi yaitu Flo,
anak orang kaya, dan dia merupakan murid pindahan. Dia memiliki hal unik yaitu
mempercayai hal hal mistis.
Dalam film ini juga berusaha memperlihatkan kondisi sosial daerah Belitong
pada tahun 70an dengan antara lain mengontraskan "nasib" sekolah miskin dan
sekolah "mewah" milik perusahaan pertambangan, bahkan secara tersurat
mempermasalahkan hak pendidikan untuk orang miskin.
Film ini diakhiri dengan Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang bertemu dengan
Lintang dewasa (Ario Bayu), yang dulunya putus sekolah karena ayahnya meninggal.
Ikal (Lukman Sardi) ingin menjelaskan keberhasilan akan impiannya, mendapat
beasiswa untuk sekolah ke Paris.

Anda mungkin juga menyukai