Anda di halaman 1dari 3

St.

shakira Wija Religia


J11114012

Pengelolaan Sumber Daya Laut secara Berkelanjutan Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah pengetahuan budaya yang mencakup nilai-nlai, norma, dan
kepercayaan yang melandasi perilaku masyarakat dan dijadikan sebagai pandangan hidup
dalam pengambilan keputusan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Kearifan lokal berbeda antara daerah yang satu dengan daerah
yang lainnya karena bersumber dari pengetahuan budaya masyarakat lokal yang dipraktekkan
secara turun temurun. Menurut Mitchell, bahwa sistem pengetahuan lokal berakar dari sistem
pengetahuan dan pengelolaan lokal atau tradisional.
Pengelolaan sumber daya laut dan pesisir pada dasarnya memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat (social well- being) secara berkelanjutan,
terutama komunitas masyarakat lokal yang bermukim di wilayah pesisir (coastal zone). Oleh
karena itu, dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir, aspek ekologi dalam hal kelestarian
sumberdaya dan fungsi-fungsi ekosistem harus dipertahankan sebagai landasan utama untuk
mencapai kesejahteraan tersebut. Pemanfaatan sumberdaya pesisir diharapkan tidak
menyebabkan rusaknya fishing ground, spawning ground, maupun nursery ground ikan.
Selain itu juga tidak merusak fungsi ekosistem hutan bakau (mangrove), terumbu karang
(coral reefs), dan padang lamun (sea grass) yang memiliki keterkaitan ekologis dengan
keberlanjutan sumber daya di wilayah pesisir.
Dari sekian luas wilayah laut Indonesia, salah satu yang strategis dan memiliki potensi
besar adalah wilayah perairan Sulawesi Selatan. Yaitu wilayah yang meliputi selat Makassar
dan perairan teluk Bone. Perairan yang memisahkan antara Pulau Sulawesi dan Pulau
Kalimantan, dan menjadi penghubung antara laut Sulawesi di bagian Utara dengan laut Jawa
di bagian Selatan. Sedangkan perairan teluk Bone adalah perairan di bagian timur provinsi
Sulawesi Selatan yang memisahkan provinsi ini dengan provinsi Sulawesi Tenggara.
Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di indonesia yang secara geografis
merupakan daerah bebasis kelautan yang sangat besar. Provinsi sulawesi selatan memiliki
garis pantai sepanjang 1.937 Km dan luas perairan laut 266.877 Km2. Itu dikarenakan Dari
24 kabupaten yang terdapat di provinsi sulawesi selatan, 2/3 diantaranya adalah kabupaten
yang memiliki wilayah pesisir dan laut. Selain itu provinsi sulawesi selatan memiliki 263
pulau-pulau kecil yang tersebar di beberapa kabupaten diantaranya makassar, kabupaten
selayar, kabupaten bone, dan kabupaten pangkajene dan kepulauan (pangkep).
Propvinsi sulawesi selatan memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar pula.
Adapun beberapa potensi yang dimiliki berdasarkan kategori diatas adalah:
1) Alam yang dapat pulih (renewable resources) seperti perikanan, rumput laut, hutan
bakau, tambak udang, dan sebagainya.
2) Sumberdaya tidak dapat pulih (non-renewable resources) seperti sumberdaya minyak
dan gas bumi serta tambang pasir besi.
3) Jasa lingkungan, seperti pariwisata bahari, industri kapal, dan transportasi.
Secara umum ada dua jenis teknologi menurut sumbernya yang telah dikembangkan oleh
masyarakat nelayan Sulawesi Selatan sampai dewasa ini. Pertama adalah yang dilahirkan
oleh pengetahuan asli (local knowledge) dengan penggunaan keterangan yang bersifat
partisipatif, assosiatif, analogik dan orientatif yang seringkali berkaitan erat dengan
kepercayaan lama yang bersifat imanensi dan bersumber dari dalam. Kedua, yang dilahirkan
oleh ilmu pengetahuan atau dengan penggunaan keterangan-keterangan ilmiah yang
kebanyakan bersumber dari luar, masuk kedalam masyarakat melalui kontak dengan dunia
luar.
St. shakira Wija Religia
J11114012
Pengelolaan Sumber Daya Laut Terumbu Karang
Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, sehingga secara alamiah bangsa
Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini ditambah lagi dengan letak wilayah Indonesia
yang strategis diwilayah tropis. Hamparan laut yang luas merupakan suatu potensi bagi
bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumberdaya laut yang memiliki keragaman, baik
sumberdaya hayati maupun sumberdaya lainnya.
Sebagai suatu bangsa bahari yang memiliki wilayah laut yang luas dan dengan ribuan
pulau besar dan kecil yang tersebar didalamnya, maka derajat keberhasilan bangsa Indonesia
juga ditentukan dalam memanfaatkan dan mengelola wilayah laut yang luas tersebut.
Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan
Indonesia yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri
dan tantangan terhadap potensinya.
Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari
segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang, apabila sumberdaya
terumbu karang ini dikaitakn dengan pengembangan wisata bahari mempunyai andil yang
sangat besar. Karena keberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam
pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.
Khusus mengenai terumbu karang, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu
karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000
km2 lebih. Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75
marga.

Mengenali Ekosistem Terumbu Karang.
Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Jangankan
dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di
terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai
makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak cuma itu proses terciptanya
pun tidak mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta
secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai
terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Sebagai ekosistem terumbu karang sangat kompleks dan
produkstif dan keanekaraman jenis biota yang amat tinggi. Variasi bentuk pertumbuhannya di
Indonesia sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain.
Ekosistem ini adalah ekosistim daerah tropis yang memiliki keunikan dan keindahan
yang khas, yang pemanfaatannya harus secara lestari. Ekosistem terumbu karang ini
umumnya terdapat pada perairan yang relatif dangkal dan jernih serta suhunya hangat ( lebih
dari 22 derjat celcius) dan memiliki kadar karbonat yang tinggi. Binatang karang hidup
dengan baik pada perairan tropis dan sub tropis serta jernih karena cahaya matahari harus
dapat menembus hingga dasar perairan. Sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis,
sedangkan kadar kapur yang tinggi diperlukan untuk membentuk kerangka hewan penyusun
karang dan biota lainnya.
Indonesia yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa, mempunyai terumbu karang
terluas di dunia yang tersebar mulai dari Sabang- Aceh sampai ke Irian Jaya. Dengan jumlah
penduduk lebih dari 212 juta jiwa, 60 % penduduk Indonesia tinggal di daerah pesisir, maka
terumbu karang merupakan tumpuan sumber penghidupan utama. Disamping sebagai sumber
perikanan, terumbu karang memberikan penghasilan antara lain bagi dunia industri ikan hias,
terumbu karang juga merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk usaha pariwisata yang
dikelola oleh masyarakat setempat dan para pengusaha pariwisata bahari.

Fungsi Dan Manfaat Terumbu Karang
Setelah mengenali, maka cintai dan peliharalah terumbu karang, karena terumbu karang
mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat penting bagi kehidupan manusia baik
segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan pariwisata dan manfaat serta terumbu
karang adalah:
1) Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan
berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
2) Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan
tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
3) Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 Km
persegi.
4) Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
5) Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.
6) Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti
kima raksasa dan penyu laut.
7) Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan
abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga
mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang
lamun dan mangrove
8) Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang
bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai
jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan
3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
9) Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar
terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat
penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatn mereka bertambah
10) Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai