Salah seorang dokter umum lulusan FK UMM di puskesmas daerah Pacitan
menuliskan surat kepada teman koleganya yang menjadi dosen di FK UMM, bunyi suratnya adalah sebagai berikut :
Kepada YTH Ts dr. Aliando di FKUMM. Ass wr wb. Mohon bantuan dan konsul pasien saya. Dua hari yang lalu saya mendapat pasien kiriman dari dinkes Pacitan yang ditemukan di dusun terpencil daerah Pacitan. Anak tersebut laki-laki bernama Ocit 1 tahun berat badan 4,2 kg, tinggi badan 62 cm. Dari wajahnya terlihat old man face, dan anemis. Vital sign : bradikardi, hipotermia. Dari pemeriksaan fisik didapatkan dermatosis berupa hiperpigmentasi dan deskuamasi, hepatomegali, pitting oedem di daerah dorsum pedis, rambut kemerahan dan mudah dicabut. Saya ingin merawat sendiri pasien saya karena dari dosen Tum-bang dulu kalau ada pasien dengan kondisi seperti ini tidak boleh dirujuk (kecuali ada komplikasi) dan harus bisa menatalaksana sendiri. Atas bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih. Wass wr wb. NB : mohon saya diberi petunjuk cara pembuatan ReSoMal dan Formula untuk gizi pasien saya ini. Keyword Anak laki-laki 1th Bb 4,2kg, tb 62cm Old man face Anemis Bradikardi Hipotermia Hiperpigmentasi Deskuamasi Hepatomegali Pitting oedem di daerah dorsum pedis Rambut kemerahan dan mudah dicabut Pembuatan resomal dan formula Klarifikasi istilah Anemis: kondisi dimana sel darah merah (eritrosit) menurun/menurunnya Hb, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital menurun (Tarwoto, 2007). Bradikardi: frekuensi nadi kurang dari 60 kali/menit (Sumantri, 2011). Hipotermia: Hipotermia adalah gangguan medis yang terjadi di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan penurunan suhu karena tubuh tidak mampu memproduksi panas untuk menggantikan panas tubuh yang hilang dengan cepat (Lestari, 2010). Hiperpigmentasi: meningkatnya produksi pigmen melanin pada kulit (Wandy, 2011). Hepatomegali: pembesaran ukuran hati (liver) Deskuamasi: pengelupasan kulit Pitting oedem: edema yang akan tetap cekung bahkan setelah penekanan ringan pada ujung jari , baru jelas terlihat setelah terjadinya retensi cairan paling tidak sebanyak 4,5 kg dari berat badan normal selama mengalami edema (Brunner and Suddarth, 2002) ReSoMal: Rehydration Solution for Malnutrition adalah cairan yang diberikan kepada anak gizi buruk yang menderita diare dan atau dehidrasi (Kemenkes RI, 2010).
Rumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan anak mengalami: - old man face - anemis - bradikardi - hipotermia - hepatmegali - deskuamasi - Hiperpigmentasi - pitting oedem di dorsum pedis - rambut kemerahan dan mudah dicabut 2. Apa faktor yang menyebabkan anak mengalami gejala tersebut? 3. Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan? 4. Bagaimana penatalaksanaan awal? 5. Bagaimana cara pembuatan dan penggunaan ReSoMal dan Formula? 6. Apa interpretasi keadaan Ocit bb=4,2kg tb=62cm? 7. DD? 8. Anemia tipe apa yg dialami? 9. Apa beda edema dgn pitting edema? 10. Derajat edema? Hipotesis 1. Patofis
2. Faktor 1. Pola makan Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/asam amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI. 2. Faktor sosial Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor. 3. Faktor ekonomi Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya. 4. Faktor infeksi dan penyakit lain Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi
3. Pemeriksaan - Pengukuran antropometri: Timbang BB dan ukur PB. Cantumkan pada grafik BB di KMS atau NCHS - Pemeriksaan fisik: Jika ada edem, pikirkan kemungkinan penyakit lain seperti jantung, ginjal, hepar dll Cari penyulit KKP seperti hipotermi, hipoglikemi, syok, anemia, dehidrasi, infeksi dll - Pemeriksaan laborat: Darah rutin, Urin rutin, Feses rutin, SI TIBC, Kolesterol, albumin serum. Pemeriksaan Bilirubin, glukosa, kultur darah, parasit darah, foto paru atas indikasi.
4. Penatalaksaan awal Atasi gejala
Hipoglikemia Hipotermia 5. ReSoMal dan Formula http://www.ichrc.org/743-dehidrasi (International children health review colaboration) 6. Interpretasi Interprestasi Ocit : Berdasarkan Indeks Antropometri : BB : 2n+8 = 10kg 2.1 (tahun) + 8= 10 4,2/10 x 100% = 42% <60% = Gizi Buruk TB : Pada tabel status gizi TB 62 cm gizi kurang Edema : marasmic-kwashiorkor dengan oedem derajat 1 % Median : NIS Nilai simpang baku / Nilai median