Anda di halaman 1dari 27

Oleh Dra.

Lailisma Sofyati
disampaikan pada
Pelatihan Kepemimpinan Perempuan yang
diselenggarakan oleh badan PP & PA Aceh
Meulaboh, 8 Mei 2014
PENDAHULUAN
Berbicara didepan umum atau disebut juga public
speaking merupakan salah satu bagian dari usaha manusia
untuk menyampaikan informasi, menjelaskan idea-idea,
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan technologi dan
lain sebagainya. Dengan perkataan lain, bagaimana
berbicara dengan baik dan meyakinkan didepan umum,
yang salah satunya dapat dilakukan melalui pidato.
Dalam pergaulan kelompok masyarakat, untuk kepentingan
organisasi tentu perlu mengadakan pertemuan, rapat dan
sebagainya yang dalam istilah sehari-hari kita sebut acara
atau upacara, yang melibatkan banyak orang untuk maksud
tertentu, ada yang menjadi pembawa acara,ada sebagai
Ketua Panitia, ada yang menjadi pembicara( menyampaikan
pidato atau presentasi) dll.


Public speaking disebut juga ilmu bicara didepan
orang banyak.
Modal utama untuk bisa berbicara didepan publik
adalah:
- rasa percaya diri /keberanian
- penguasaan terhadap bahan yang akan dibicarakan
- kemampuan untuk menghubungkannya dengan
pengetahuan dan pengalaman

Beberapa alasan mengapa orang ingin bisa
berbicara didepan publik:
- menguji rasa percaya diri dan ingin tahu apakah
orang mau mendengarkan kita.
- mendapat pekerjaan dari kemampuan berbicara
didepan umum,misalnya sebagai MC,pembicara
di seminar, menjadi penceramah dsb
- karena pekerjaan dan jabatan menuntut keha -
rusan mampu berbicara didepan publik
- karena memang ingin berhasil dalam ber
komunikasi dengan orang banyak

Modal Utama berbicara didepan publik adalah akal
fikiran dan panca indra.
Dengan akal dan fikiran kita dapat mengenal
kemampuan diri dan mengenal manusia lainnya.
Jenis-jenis manusia:
a. Orang visual: dominan menggunakan pandangan-
nya. Sangat tertarik dengan gambar atau tayangan
berupa film.
b. Orang auditoris: Dominan menggunakan pende-
ngarannya. Biasanya tertarik dengan musik dan per
mainan intonasi suara.
c. Orang Kinestetis: Dominan menggunakan gerakan.
Biasanya sangat senang jika disuruh melakukan se-
suatu.
Apabila anda berbicara didepan publik, sebaiknya Anda
mempengaruhi Visual, Auditory dan kinestetis setiap
orang yang hadir
Karena itu, apabila Anda berbicara didepan publik, Anda
harus:
- Berpenampilan yang menarik, rapi dan enak dipandang
mata. Lengkapi penampilan dengan alat bantu visual.
- Mempunyai Suara yang jelas dan jernih. Pastikan alat
pengeras suara berfungsi dengan baik.
- Mencermati lokasi atau ruangan tempat berbicara.
Sebaiknya tempatnya bisa membuat anda bergerak
bebas, dapat berinteraksi dengan hadirin. Kalau ada
pendingin ruangan, pastikan berfungsi dengan baik.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN APABILA
BERBICARA DIDEPAN PUBLIK
Agar bisa berbicara didepan umum biasanya orang belajar
dengan mengikuti kursus atau mengamati pembicara
terkenal, dan mencontoh caranya berbicara.
Yang harus diperhatikan antara lain:
1. Memiliki niat dan berani tampil
Gunakan setiap kesempatan untuk menunjukkan ke-
mampuan anda. Sering-seringlah melatih diri. Walau
pun punya bakat berbicara, untuk menjadi pembicara
yang baik tetap harus terus berlatih.
2. Miliki kepribadian yang menarik.
Jangan sombong dan jangan merendahkan orang
lain, berpenampilan sopan, mengenal nilai - nilai etika
agar dapat mengekspressikan diri dengan ramah.

3. Berbusana yang pantas, selaras dengan make up,
aksesori, sepatu, tas dll, dan harus dikaitkan dengan
TPOP ( time, place, occasion, personality ) atau dengan
mempertimbangkan : kapan, dimana, jenis dan macamnya
acara serta pribadi atau citra diri masing-masing.
Busana dianggap Citra dari kepribadian seseorang sebagai
first impression (kesan pertama sebagai cermin diri).
Jangan sampai saltum atau salah kostum, bisa membuat
kita jadi tidak pede, atau salting., salah tingkah.
Busana formal ( resmi ) : Black Tie, Dinner suit, National
costume.
Busana informal ( setengah resmi): lounge suit, cocktail
dress, atau pakaian bebas rapi

Bila datang kesuatu acara harus tahu percis:
- time ( waktu) : pagi, siang, sore atau malam
- place ( tempat) : di hotel, gedung pertemuan , rumah,
taman, pantai.
- occasion (acara ) : acara resmi , tidak resmi
- personality : pribadi atau citra diri masing-masing

Penampilan Pribadi merupakan penampilan menyeluruh
(luar dalam) atau disebut juga total image, yaitu;
- behaviour ( perilaku )
- beauty ( cantik luar dan dalam )
- brain (wawasan)

Total image harus didukung oleh 3 hal penting:
- Pengenalan diri : meliputi konsep diri, self kontrol,
body language.
- Komunikasi : menyangkut hubungan kita dengan orang
lain.
- Etika/etiket : dengan mengetahui etika, orang
memiliki kepekaan dan toleransi.

Etika: falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup
yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan
agama.

Etiket: bagian dari pengembangan diri pribadi seseorang ,
meliputi tatakrama, nilai dan kultur setempat.
SEKILAS TENTANG DASAR ETIKET:
- Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja
- Memberi perhatian kepada orang lain
- Berusaha menjaga perasaan orang lain
- Bersikap ingin membantu
- memiliki rasa toleransi yang tinggi
- dapat menguasai diri atau mengendalikan emosi
dalam situasi apapun
- Jangan menyalahgunakan kedudukan atau
kekayaan, sebab itu melanggar etiket
- Jangan memotong pembicaraan lawan bicara
- Jangan memonopoli suatu pembicaraan
- Jangan suka membicarakan atau membual tentang diri
sendiri.

4. Bersuara yang baik( perhatikan aksen, nada serta
irama suara)
a. Beri tekanan pada kalimat yang dianggap penting.
b. Suara harus cukup keras, perhatikan mutu mike.
c. Hindari suara yang terganggu, misalnya batuk.

5. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar:
a. Gunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif
b. Jangan terlalu banyak menggunakan istilah asing,
jangan terkesan over acting
c. Gunakan bahasa Indonesia yang benar, terutama
pada acara resmi.

6. Memahami sopan santun berbicara didepan umum
Kata-kata yang diutarakan pada saat pidato harus kata-
kata pilihan , kata-kata yang enak dan tidak sombong.
Ucapkan kata maaf bila anda salah ucap. Hindari
penggunaan kata Anu., E.dsb

7. Memahami tata urutan penghormatan
Penghormatan dilakukan sesuai dengan tata cara, tata
krama dan tata aturan keprotokolan, penyebutan urutan
tamu yang hadir sesuai struktur sosialnya di masyarakat,
sebagai bentuk penghargaan kepada undangan. Biasanya
disebut mulai dari pejabat yang memiliki jabatan paling
tinggi berurutan berikutnya, sampai pada undangan biasa.


8. Sikap tubuh:

- Bagi laki-laki, sebaiknya jangan masukkan salah
satu tangan kesaku celana, apalagi kedua-duanya.
- Jangan berbicara bila hadirin sedang tertawa atau
bertepuk tangan, tunggu hingga mereda.
- Gerakan harus alami, spontan, wajar, tidak
dibuat-buat.
- Sesuaikan gerakan dengan kata-kata, dan lakukan
penekanan kata pada point yang penting .
9. Ekspressi wajah:
Audience tidak suka melihat wajah yang terkesan
sombong dan melecehkan, lesu dll, tetapi sebalik-
nya suka melihat wajah yang ramah, sopan, menye-
jukkan, gembira ,segar serta berwibawa.
10. Cara duduk dan berdiri
Harus tahu kapan saatnya duduk dan kapan saatnya
berdiri.
Bila duduk, jangan bertopang dagu, jangan menyede-
kapkan kedua tangan, kaki bergerak-gerak dsb
Bila berdiri, berdiri dengan posisi tegak, jangan meng
istirahatkan tangan dibalik punggung, jangan masuk
kan kedua tangan kesaku celana, dll.



PERSIAPAN MENTAL BERBICARA
DIDEPAN PUBLIK
1. Persiapan yang baik : siapkan naskah pidato /paparan
yang bersih dan jelas, jangan banyak coretan, dan nama
pejabat/undangan serta jabatannya jangan sampai salah.
2. Datang jangan terlambat sehingga lebih dapat mengenal
audience, perhatikan tempat dimana kita akan berpidato ,
kondisi mike, dimana kira-kira letaknya dari mulut
sehingga sesuai dengan karakteristik suara kita.
3. Pastikan kondisi badan dan suara anda benar-benar
prima, jangan makan makanan yang berlemak minimal
sejam sebelum tampil, minumlah air putih agar
tenggorokan tidak kering dan kehabisan suara.
4.Kurangi ketegangan fisik, lakukan relaksasi untuk
mengurangi rasa grogi. Berfikirlah positif tentang
audience, jangan berfikir negatif. Usahakan mengambil
nafas panjang dan teratur, agar nafas tidak sesak dan
suara bening tidak bergetar, ambillah nafas dalam lewat
hidung, tahan beberapa detik dalam perut,kemudian
keluarkan.
5. Eye contact:
Berusahalah menatap audience, kalau tidak berani,
arahkan pandangan diatas kepala audience atau
keseseorang yang nampak tinggi dan berpakaian cerah
seolah-olah memberi perhatian. Pada saat memberi
salam kepada pejabat , pandanglah pejabat tersebut
seakan-akan kenal, atau kalau tidak tahu yang mana,
tujukan pandangan kederetan paling depan.
6. Perluas wawasan:
Tampil menarik bukan hanya dari penampilan tetapi dari
kemampuannya berkomunikasi. Banyak membaca sebagai
sumber inspirasi dan contoh gaya dari pembicara yang lain
dalam berbicara, tetapi bukan dicontoh habis,jadilah diri
pribadi,gaya khas diri sendiri. Amati,Tiru,Modifikasi(ATM).
7. Berlatih:
Sering-seringlah berlatih , berbicaralah seolah-olah Anda
berhadapan dengan Audience. Banyak hal yang bisa dilatih,
sikap, gaya, kostum, kecepatan berbicara, nada bicara,
intonasi dan artikulasi.
8. Berlatihlah menulis.
Menulis melatih diri merangkai pesan. Jika anda sudah
terbiasa menulis, maka ketika berbicara didepan umum akan
lebih mudah , karena tentu kita ingat tulisan kita.

ETIKA DALAM BERPIDATO
1. Berpakaian sesuai dengan suasana pertemuan, apakah
three pieces, busana Nasional atau busana muslim, dengan
rapi dan sopan.
2. Gunakan kata-kata yang sopan, sederhana, jangan
menggurui,. Jangan menggunakan kata maaf diawal
pidato karena akan mengurangi nilai anda dihadapan
audience
3. Jangan menyinggung SARA( Suku, Ras, Agama dan Antar
golongan ) .
4. Jangan menggunakan kata-kata yang kasar , menantang
pribadi atau kelompok tertentu, dan jangan berbohong.
5. Sebagai penutup pidato, jangan lupa permohonan maaf
kepada Audience apabila ada tutur kata yang tidak
berkenan.
Yang penting diketahui agar dapat berbicara didepan
publik dengan baik:
- mengembangkan sikap positif terhadap diri dan orang
lain.
- other people : membina sikap toleransi kepada orang
lain
- words : mengkomunikasikan maksud dan keinginan
diri dalam bahasa yang baik.
- expand ; memperluas cakrawala pergaulan dan minat
terhadap pengembangan diri . Menambah wawasan
sehingga pribadi semakin menarik.
- Realize : menyadari maksud dan tujuan hidup sehing-
ga semua kegiatan menjadi jelas sasarannya.

Pentingnya penampilan :
- tampilan luar merupakan sarana pendukung dua
faktor penting yang ada didalam diri , yaitu
kepribadian dan intelektual
- yang dominan pertama diperhatikan pada diri
seseorang adalah :
pakaiannya, kemudian baru pribadi dan
intelektualitasnya, dan hal ini baru kelihatan setelah
orang itu berbicara , apakah cara bicaranya
nyambung atau tidak .
Penampilan :
- bentuk citra diri yang terpancar dari seorang individu
- salah satu sarana komunikasi antara seorang individu
kepada individu lainnya.
- tampil menarik : salah satu kunci sukses dalam
kehidupan masyarakat.
Namun , berpenampilan menarik bukan berarti
mewah dan hanya dimonopoli oleh seseorang
tertentu saja, tetapi tergantung pada diri individu itu
sendiri dalam pengembangan diri dengan sebaik-
baiknya. Misalnya, bahan pakaian yang sederhana,
tapi dipadupadan dengan serasi serta bersih dan rapi.

Salah satu cara berkomunikasi( lisan) antara seseorang
dengan banyak orang dalam kesempatan tertentu adalah
dengan berpidato.
Beberapa alasan mengapa berpidato merupakan salah
satu pilihan dalam menyampaikan pesan:
1. berpidato dianggap salah satu cara berkomunikasi
yang efektif antara seseorang dengan banyak orang (
masyarakat ).
2. Pidato merupakan bagian penting dalam setiap acara
, baik formal maupun non formal.
3. Kesempatan berpidato merupakan penghormatan (
penghargaan) dari penyelenggara acara kepada
pembicara ( yang berpidato).
4. semua orang mungkin dapat berpidato sepanjang
dapat berbicara dengan baik


Tujuan berpidato:
1. Menyampaikan informasi( pesan)
2. Mengajak( menghimbau)
3. Mendidik
4. Memotivasi/ membangkitkan semangat
5. Menghimbau dan memberikan harapan

Secara garis besar Naskah Pidato terdiri dari:
1. Pembukaan : berisi salam pembukaan, salam
penghormatan, ucapan rasa syukur dan
terimakasih.
2. Isi/inti Pidato: merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan pidato, memuat pesan-pesan penting
yang ingin disampaikan pembicara.
3. Kesimpulan/Penutup: merupakan kesimpulan
dari apa yang telah diasampaikan secara ringkas,
setelah itu kembali mengucapkan terimakasih.


Langkah-langkah penulisan Naskah Pidato:
1. Mengetahui apa thema acara dan issue-issue
penting apa yang ada hubungannya dengan acara
tersebut.
2. Siapa audience/masyarakat/khalayak yang akan
mendengarkan pidato tersebut.
3. Bahasa yang digunakan diseseuaikan dengan
kemampuan audience.
Ahli rethorika bangsa Yunani, Aristoteles, mengatakan
bahwa pidato yang bagus ditopang oleh 3( tiga) pilar:
1. Ketepatan: maksudnya data dan fakta yang
disampaikan adalah kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan
2. Argumentatif: maksudnya, hal-hal yang
diungkapkan adalah hal yang logis dan punya
argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Kenikmatan: semua isi pidato dirangkai dengan
kata-kata yang bijak, cerdas dan enak didengar.
Keseluruhan isi pidato ( termasuk cara
penyampaiannnya) merupakan sesuatu yang
dapat dinikmati oleh audience.

Anda mungkin juga menyukai