Anda di halaman 1dari 62

ANALISIS DATA PENELITIAN

KUALITATIF

1.
ANALISIS ISI (CONTENT
ANALYSIS)

ANALISA KUALITATIF
Dalam penelitian kualitatif dikenal
dua strategi analisis data yaitu;
Analisis deskriptif dan analisis
verifikatif.
Proses dan isi komunikasi adalah
dasar-dasar studi ilmu sosial
ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS)
o

Ada tiga sarat; obyektivitas, pendekatan


sistematis, dan generalisasi

TEKNIK ANALISA
KUALITATIF
1. ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS)
2. TEKNIK ANALISIS DOMAIN (DOMAIN ANALISIS)
3. TEKNIK ANALISA TAKSONOMIK (TAXONOMIC
ANALYSIS)
4. TEKNIK ANALISA KOMPONENSIAL
(COMPONENTIAL ANALYSIS)
5. TEKNIK ANALISIS TEMA KULTURAL
(DISCOVERING THEMA ANALYSIS)
6. TEKNIK ANALISS KOMPARATIF KONSTANT
(CONSTANT COPERATIVE ANALYSIS)

MODEL ANALISA
KUALITATIF
7. LIFE STORY
8. TEORI GROUNDED
9. FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
10.ANALISIS STRUKTURAL
11.ANALISIS WACANA DAN TEORITIS
12.ETHNOGRFI
13.ETHNOMETODOLOGI

Ada tiga sarat; obyektivitas, pendekatan


sistematis, dan generalisasi
GAMBAR. 1. Teknik Content
Analysis

Menemukan
lambang/sim
bol

Klasifikasi
atas dasar
Lambang/
simbol

Prediksi/
Mengnalisa
Data

2.
TEKNIK ANALISIS DOMAIN
(DOMAIN ANALISIS)

Umumnya bertujuan explorasi


Misalnya seorang peneliti menganalisis
LEMBAGA SOSIAL, maka domain atau katagori
dari lembaga sosial antara lain; keluarga,
perguruan tin ggi, rumah sakit, pesantren,
organisasi kepemudaan dsb.
Hubungn semantic (semantic relationship) yang
bersifat universal dalam Analisis Domain
1). Jenis (Strice inclution). 2) Ruang (Spatial).
3). Sebab-akibat. 4) Rasional (Rationale).
5). Lokasi Kegiatan (Location of Action)
6). Cara ke Tujuan (Means-End) 7). Fungsi
(function). 8) Urutan (Sequence). 9). Atribut
(Atribution)

TABEL.1. POLA HUBUNGAN SEMANTIK


Hubung
an
Semant
ik

Bentuk
Hubungan

Contoh

Jenis

X adalah jenis dari


Y

Tukang batu adl jenis


tenaga kasar

Ruang

X adalah bagian
dari Y

Ruang komputer adl bagian


dari R kerja

X bertempat di Y

Komputer berada di R
Komputer

X adalah akibat dari


Y

Menangis sbagai akibat


perasaan sedih

Y menjadi sebab
dari X

Kesedihan mjd sbb


seseorng menangis

Sebabakibat

Rasional/

X merupakan alasan Kemiskinan merupakan

TABEL.1. POLA HUBUNGAN SEMANTIK.ljt


Hubunga
n
Semanti
k

Bentuk
Hubungan

Contoh

Lokasi
kegiatan

X merupakan
Kampus merupakan tempat
tempat
berlangsungnya perkuliahan
berlangsungnya Y

Cara
ketujuan

X merupakan cara Bekerja merupakan cara


untuk mencapai untuk memperoleh uang
atau melakukan Y

Fungsi

X digunakan untuk
Y

Kompter digunakan utk


menyimpan file

Urutan/
tahapan

X merupakan
tahapan dlm Y

Pernikahan merupakan
tahapan kehidupan
berumah tangga

Atribut

X merupakan
karakteristik Y

Mobil mewah merupakan


atribut kekayaan seseorang

6 LANGKAH YANG SALING BERHUBUNGAN


DALAM MENGGUNAKAN TEKNIK ANALISA
DOMAIN
1. Informasi atau fakta yang tersedia dalam
catatan harian lapangan.
2. Menyiapkan kerja analisis domain.
3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari
catatan harian peneliti di lapangan.
4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori
simbolis dari domain tertentu yang sesuai
dengan pla hubungan semantik.
5. Menhusun pertanyaan struktural untuk
masing-masing domain
6. Membuat daftar keseluruhan domain dari
seluruh data yang ada.

TABEL.2. PENELITIAN TENTANG KEHIDUPAN


GELANDANGAN DI SURABAYA
Daftar
Domain

Hubun
gan
Seman
tik

Bentuk
Hubungan

Pertanyaan
Struktural

Jenis
Jenis
Gelandangan

X adalah jenis
dr Y

Keseluruhan bentuk/
jenis kehidupan
Gelandangan yang ada
di Surabaya

Pemulung

Ruang

X adlah bagian
dr Y

Apakah Pemulung itu


juga gelandangan

Sebab-sebab
menggeland
ang

Sebabakibat

X adl sebab
dari Y

Apa saja penyebab


terjadinya gelandangan

Alasan
memilih
Surabaya

Rasional/
Alasan

X adl alasan
melakukan Y

Apa saja yg menjadi


alasan mereka memilih
Surabaya sbg tempat
untuk menggelandang.

TABEL.2. PENELITIAN TENTANG KEHIDUPAN


GELANDANGAN DI SURABAYA . lanjt
Hubun
Daftar
gan
Bentuk
Domain
Seman Hubungan
tik
Konsentras Lokasi
X
i
kegiata
merupaka
gelandang n
n tempat
an
melakkan
Y
Kiat
Cara
X adalah
mengatasi ketujua
untuk
kebutuhan n
melakukan
hidup
Y
sehari-hari

Pertanyaan
Struktural
Dimana tempattempat konsentrasi
Gelandangan

Apa saja
kesuluruhan cara yg
digunakan
Glandngan untuk
mengatasi
kebutuhan hidup

3.
TEKNIK ANALISA TAKSONOMIK
(TAXONOMIC ANALYSIS)

TEKNIK ANALISA TAKSONOMIK


Maka peneliti harus menggunakan domain ini
Bersifat umum menyeluruh dan belum terinci
Bila menginginkan hasil analisa terfokud psda
domin atau sub domain tertentu maka
peneliti harus menggunakan teknik ini
Domain pada analisa ini mempunyai dua sifat
yaitu superior dan inferior
Termasuk domain yang subur, menghasilkan
pilihan-pilihan sub-domain yang banyak
Domain superior dan inferior bisa berganti
posisi tergantung pada tujuan dan masalah
penelitian itu sendiri.

TEKNIK ANALISA TAKSONOMIK lnjt


Dominasi domain terhadap sebuah diskripsi
penelitian tertentu menjadi pertimbangan
peneliti.
Contoh; ingin mendiskripsikan dunia
prostitusi di Surabaya, maka kita
menggunakan 9 domain seperti yang
disarankan Spradly.
Dari sini misalnya kita fokus pada domain
tempat dan klasifikasi prostitusi Kemudian
munculkan sub-domain yang banyak.
Tabel 3. Menunjukkan perbedaan Analisis
Domain dengan Analisis Taksonomi.

Tabel 3. : Penelitian Tentang Dunia


Pelacuran di Surabaya
Analisis domain

Analisis Taksonomik
Resepsionis
Tukang Becak
Bebas (panggilan)
Sopir Taksi

Makelar
Telepon

Penjual/Rokok
Teman

Tempat
Prostitusi
Disediakan
Kecantikan

Hotel
Restoran
Night Club
Panti Pijat
Salon
Warung Kopi
Kaki Lima
Jalanan
Di Lokalisasi

Perguruan
Tinggi
Tempat Pendidikan

SLTA
SLTP
SD / Tidak

Sekolah

Klarifikasi
Prostitusi

Kelas Sosial
Tarif

Atas
Menengah
Bawah
Mahal
Sedang
Murah

Biologis
Penyimpangan Seksual
Hiper
Seksual
Balas
Dendam
Emosional
Pelampiasan

Analisis Taksonomik selalu


menampilkan model-model diagram
seperti yang tergambar dibawah ini
DIAGRAM 1 : AKAR SERABUT
Cover Term
l.
B

D
1 2

1
a
b
c
a
dsb.

1
2

dsb.

3
a

b
d
dsb.

b
dsb.

DIAGRAM 2 : ANGKA
Cover Term
l.
ll.

1.
ll.

1.2.
ll.
1.2.3.
lll.
lll. 2
lV.
1.2.
IV.
1.2.1

l.

DIAGRAM 3: OUTLINE
Cover Term
l.
A.
1.
2.
a.
b.
c.
a)
b)
c)

Analisis data penelitian kualitatif

DIAGRAM 4.:

KOTAK

Cover Term
A

B
D

1
1
a

2
2
b

3
4

Analisis data penelitian kualitatif

DIAGRAM . 5: GUGUS
Cover Term
A
1

1 2 3
1 2 3 4
1 2 3 4 5
2 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7
3 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sifat ke 5 diagram diatas


o Sifat terbatas seperti diagram
outline
o Sifat tidak terbatas seperti
diagram gugus
o Peneliti memilih diagram mana
yang sesuai dengan kebutuhan
analisis
o Banyak sedikitnya pecahanpecahan domain menjadi sub
domain tergantung peneliti
mengembangkan kompleksitas

4.
TEKNIK ANALISA KOMPONENSIAL
(COMPONENTIAL ANALYSIS)

TEKNIK ANALISA KOMPONENSIAL

Menggunakan pendekatan kontras


antarelemen
Banyak digunakan dalam ilmu sosial karena;
o Gejala sosial sudah mengelompok secara
alamiah
o Setiap gejala sosial yang tidak memiliki
kesamaan unsur, dipisahkan atau tidak,
tetap akan menampakkan gejala
untukmemisahkan diri
o Domainnya memiliki hubungan yang
kontras

TEKNIK ANALISA KOMPONENSIAL ..ljt

o Memerlukan kegiatan observasi


dan wawancara yang berulangulang.
o Tahapan analisis sbb:
Penggelaran hasil observasi dan
wawancara
Pemilahan Hasil observasi dan
wawancara
Menemukan elemen-elemen
kontras. Pada tahap ini dapat
dibuat tabel seperti Tabel 4.

Tabel 4. Analisis Komponen terhadap Kebiasaan


penggunaan Alas Kaki
Domain Alas
Kaki
Sub-domain Alas
Kaki Yang Dipakai
Sepatu

Sandal

Analisis Komponen
Fungsi

Struktur

Sepatu

Alas kaki yang


digunakan untuk
kegiatan formal

Atribut kekayaan dan


status sosial
seseorang yg
umumnya dipakai
laki-laki

Sepatu
Olahraga

Alas kaki yang


digunakan utk OR
atau santai

Atribut kekayaan dan


status sosial
seseorang yang
dipakai laki-laki dan
wanita

Sepatu
Hak

Alas kaki yang


digunakan untuk
kegiatan formal

Atribut kekayaan dan


status sosial
umumnya dipakai
prp

Alas kaki yang

Pemenuhan

Tema kultural adalah teknik analisis


yang apabila dihubung-hubungkan
akan berbentuk cerobong asap
dengan bagian dan sifat kegunaan
masing-masing, yaitu; Teknik Analisa
Domain berada dipuncak cerobong.
Teknik Analisa Taksonomik dan
Kompensial berada dibagian tengah,
dan Teknik Analisa Tema berada
dibagian tengah, dan Teknik Analisa
Kultural berada di dasar cerobong

KEGIATAN YANG HARUS DILAKUKAN PENELITI:


1. Peneliti harus mampu melakukan Analisis
kompensasi antar domain.
2. Membuat skema sarang laba-laba untuk dapat
terbentuk pada domain satu dengan yang lainnya
3. Menarik makna dari hubungan-hubungan yang
terbentuk pada masing-mqsing domain
4. Menarik kesimpulan sacara universal dan holistik
tentang makna persoalan sesungguhnya yang
sedang di analisis.
5. Sebelum membuat laporan melakukan komperasi
hasil analisanya dgn literatur, kelompok
masyarakat. Hasilnya dapat sama atau berbeda.
Peneliti perlu mencari faktor sama atau berbeda
dari komparasi hasil analisanya.

5.
TEKNIK ANALISS KOMPARATIF KONSTANT
(CONSTANT COPERATIVE ANALYSIS)

TEKNIK ANALISS KOMPARATIF KONSTANT


Banyak dibicarakan pada langkah-langkah
penelitian Grounded.
Teknik paling ekstrim karena sepenuhnya
menggunakan lokika induktif dalam
analisanya.
Membandingkan kejadian-kejadian yang
terjadi disaat peneliti melakkan analisa
kejadian tsb dan dilakukan secara terus
menerus sepanjang penelitian itu
dilakukan.
Menggunakan beberapa tahapan.

TAHAPAN ANALISIS KOMPARATIF


KONSTANT

1. Tahap membandingkan kejadian


o.Setiap hari dilapangan membandingkan
kejadian-kejadian dan melakukan
pencatatan, mengenai dimensi, kondisi
saat kejadian berlangsung, konsekuensi,
hubungan dengan kategori lain.
o.Merumuskan kategori-kategori dan ciricirinya.
o.Adanya konflik dalam pikiran peneliti
setelah 3-4 pencatatan. Bila hal ini terjadi
sebaiknya peneliti berhenti mencatat.

TAHAPAN ANALISIS KOMPARATIF ....ljtn


2. Tahap Memadukan Kategori dan Ciri-cirinya
o.Membandingkan kategori dan ciri domain yang ditemui pada
tahap 1. s ehingga menemukan hubungan kategori/ciri-ciri.
o.Sebagai contoh tahap I: Penolakan KB terbanyak pada
masyarakat perdesaan, sebaliknya penerimaan terbanyak
pada masyarakat perkotaan. Kategori penolakan ada pada
pada masyarakat perdesaan, sedangkan penerimaan ada
pada masyarkat perkotaan.
o.Contoh tahap 2. Memadukan kategori dengan cirinya
masing-masing. Misalnya, kategori penolakan itu cirinya;
pendidikan rendah, baru menikah, petani. Kategori
penerimaan cirinya: guru, pegawai, pedagang.
o.Dari kategori-kategori baru tsb peneliti dapat
memformulasikan kategori dan ciri menjadi teori sederhana
yang sifatnya dapat dikembangkan atau dibatasi pada
analisis-analisis selanjutnya.

TAHAPAN ANALISIS KOMPARATIF ....ljtn


3. Tahap Membatasi Lingkup Teori
o.Terbentuk teori baru yang berasal dari kategori dan ciri
tadi.
o.Teori baru yang minor ini bertebaran secara simpang
siur dalam analisis komparatif konstan.
o.Melalui observasi yang terus menerus terhadap
kejadian atau peristiwa yang menjadi perhatian peneliti.
Teori minor tersebut sesuai dengan relevansinya
digiring kedalam kategori/ciri yang lebih besar.
o.Peneliti perlu mambuat batasan ruang lingkup teori
sederhana yang dibentuk pada tahap sebelumnya.
Kemudian di generalisasi kedalam arus teori yang lebih
besar relevansinya.
4.Tahap Menulis Teori

6.
ANALISIS LIFE STORY

ANALISIS LIFE STORY

Dalam istilah ilmiah, pengalaman pribadi di kenal


Individuals Life History atau Life History
Psikologi: Personal Document
Sosiologi: Human Document
Anthrop Budaya: Individuals Life History
Digunakan untuk memperoleh keterangan mengenai apa
yang dialami oleh individu tertentu di dalam
masyarakatnya menjadi obyek penelitian.
Ilmu sosial, digunakan sbg pendekatan melihat reaksi,
tanggapan, interpretasi, pandangan dari dalam, thdp
diri masyarakat ttt (auto-kritik)
Peneliti akan memperdalam pengertiannya secara
kualitatif, mengenai detail persoalan yg sdg dipelajarinya dr
org, kelompok, a masyarakat t3, yg tidak dapat diperoleh
dari sekedar interview, observasi, atau quesioner.
Permasalahan sosial sangat kompleks. Kompleksitasnya
bukan saja karena mempunyai dimensi yang sangat rumit
yang dapat ditangkap oleh orang luar yang sedang

ANALISIS LIFE STORYljt


Contoh; korban pemerkosaan, peristiwa itu
sulit, mendadak, gelap, tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata, bahkan
mendorong dia bunuh diri bila mengingat
peristiwa itu.
Contoh kasus:
Pengalaman Oscar Lewis peneliti yang
menghasilkan karya La Vida.
o Memulai penelitiannya dengan
melakukan wawancara mendalam
terhadap ke lima tokoh dari keluarga
Rios
o Lihat Word

Sleeper
5 orang
4 Orang
3 Orang + 1 Orang
Apriani Zara Rachman, mahasiswa Jurusan Kriminologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia, dalam Skripsinya yang berjudul Dimensi
kebudayaan dalam Perilaku Pencurian (dengan minat
khusus pad Masyarakat Kayu Agung).
Oscar Lewis peneliti yang menghasilkan karya buku La
Vida . Memulai penelitian dengan mewancarai 5
keluarga Rios.
5 keluarga
100 keluarga (San Juan & Puerto Riko)
----------- 10 San Juan + 9 keluarga Puerto Riko + 8 kel
di New York (Total 27 kel)
5 keluarga terpilih

CONTOH LAIN.
o E.H Sutherland, dalam
penelitiannya terhdap seorang
pencuri bernama Chic Conwell,
menggunakan teknik interview
yang dilakukannya kira-kira
o tujuh jam sehari selama dua
belas hari
o dan dilakukannya di dalam penjara

Oscar Lewis,
menggunakan cara yang disebut dengan Rekontruksi Hari
Kemarin (Recontruction of Days) cara ini dimaksud dalam
kunjungan wawancara selama
satu atau dua minggu tiap hari,
si informan ditanya untuk menceritakan secara detail apakah
yang dialami sehari sebelumnya, dari pagi saat bangun tidur
sampai malam hari saat akan tidur, bahkan sering ditanya
juga apa yang diimpikan waktu mereka tidur. Dalam
wawancara rekontruksi hari kemarin, tidak hanya ditanyakan
mengenai peristiwa dan kejadian saja, melainkan juga isi
pembicaraan dengan orang lain yang dijumpai oleh si
informan pada hari kemarin, bahkan semua emosi yang
dialaminya selama sehari itu. Lewis menggunakan
wawancara ini selama empat belas hari.
Menurut pengalaman Lewis, kadang ia memperoleh data
yang tidak mungkin didapatnya dengan menggunakan
metode atau pendekatan lain.

Koentjaraningrat; tatacara penggunaan Life


History;

(1) perlu pengumpulan informasi calon


subjek penelitian, seperti data sensus
penduduk, dilakukan kpd org atau
sekelompok kel yang diseleksi atas dasar
sifat yang di perlukan dalam tema
penelitian. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode angket.
(2) Dari sampel ini di seleksi sejumlah kecil
orang atau keluarga untuk penelitian yang
mendalam.
(3) Masing-masing orang atau keluarga dari
sejumlah kecil itu, diteliti mendalam dengan
metode observasi dan wawancara.

Koentjaraningrat; tatacara
penggunaan LH; .ljt.
(4) Beberapa diantara orang atau keluarga
itu diseleksi lagi untuk diwawancarai
mengenai pengalaman hidup mereka secara
kronologis.
(5) Mereka juga di wawancarai mengenai
peristiwa tertentu dan selama satu dua
minggu diwawancarai untuk merekontruksi
kejadian hari-hari kemarin.
(6) Mereka juga di tes psikologis dengan
metode proyektive tests.
(7) Dari mereka dikumpulkan sebanyak
mungkin data dan dokumentasi biografis.

Koentjaraningrat; tatacara penggunaan


Life History;.ljt.

(8) Hasil wawancara tape di transkripsi, apabila


ada bahasa lokal, maka diterjemahkan kedalam
bahasa penelitian atau bahasa dunia ilmiah,
atau kedalam bahasa yang umum.
(9) Seluruh data disusun secara kronologis dan
diredaksi.
(10) Dimana perlu wawancara ulang, untuk
mengisi bagian laporan yang kurang lengkap,
maka harus dilakukan untuk melengkapi data
dan keterangan yang terlupakan.
(11) Redaksi akhir dilakukan sekaligus sebagai
persiapan naskah Life History untuk
dipublikasikan.

KOENTJARANIGRAT; FAEDAH LIFE HISTORY

1. Data Life History penting bagi peneliti untuk


memperoleh pandangan dari dalam mengenai
gejala dalam suatu masyarakat melalui
pandangan diri para warga sebagai partisipan
dari masyarakat yang bersangkutan.
2. Data Life History penting bagi peneliti untuk
mencari pengertian mengenai masalah
individu warga masyarakat yang suka
berkelakuan menyimpang dari yang biasa, dan
mengenai masalah peranan deviant individual
seperti sebagai pendorong gagasan baru,
perubahan masyarakat dan kebudayaan.

KOENTJARANIGRAT; FAEDAH LIFE HISTORY

3. Data Life History penting bagi penelitian untuk


memperoleh pemahaman yang mendalam tentang
hal-hal psikologis yang tak mudah diperoleh melalui
observasi, atau melalui metode interview langsung.
4. Data Life History penting bagi peneliti untuk
mendapat gambaran yang lebih mendalam
mengenai detail dari persoalan yang tidak mudah
untuk diceritakan kepada orang lain, seperti
umpamanya cara hidup anak nakal, gelandangan,
pelacur, penjahat dan sebagainya, atau pemahaman
mengenai persoalan mengapa masyarakat tersebut
menjadi miskin, masyarakat tertentu menjadi
pencuri, perampok dan sebagainya.

7.
TEORI GROUNDED

8.
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

9.
ANALISIS STRUKTURAL

10.
ANALISIS WACANA DAN TEORITIS PENAFSIRAN TEKS

ANALISIS WACANA DAN TEORITIS


PENAFSIRAN TEKS
Tidak ada pengertian tunggal dari sebuah teks
Tidak ada interpretasi yang dianggap lebih unggul
dari yang lain
Istilah simboll merupakan kalimat generik dalam arti
dapat ditafsirkan secara filosofis, ideologik, mistik
dan kultural.
Ciri khas Simbol; (1) multivocal (mempunyai banyak
arti dan menunjuk pada banyak hal, (2) polarisasi
arti yang ditimbulkan bisa saling bertentangan, (3)
unifikasi (karena sifatnya yang umum
memungkinkan adanya penyatuan dari berbagai
penafsiran.

ANALISIS WACANA & TEORITIS PENAFSIRAN TEKS


.ljt.
Kuntowijoyo dalam hal ini mengatakan bahwa simbol
tidak dapat dipisahkan dari struktur sosial, gaya hidup,
sosialisasi, agama, mobilitasTidak ada pengertian
tunggal dari sebuah teks
Tidak ada interpretasi yang dianggap lebih unggul dari
yang lain
Istilah simboll merupakan kalimat generik dalam arti
dapat ditafsirkan secara filosofis, ideologik, mistik dan
kultural.
Ciri khas Simbol; (1) multivocal (mempunyai banyak
arti dan menunjuk pada banyak hal, (2) polarisasi arti
yang ditimbulkan bisa saling bertentangan, (3)
unifikasi (karena sifatnya yang umum memungkinkan
adanya penyatuan dari berbagai penafsiran.

ANALISIS WACANA & TEORITIS PENAFSIRAN TEKS


.ljt.

Menurut Zastrouw, 1999:3; menyatakan bahwa


setiap monopoli pengarang dan penggagasnya,
lalu masuk dalam dunia pengetahuan obyektif.
Dia menjadi teks yang otonom dan tidak lagi
teergantung pada orang yang semula
menggagas dan mengeluarkannya.
Lebih lanjut Zastrouw menjelaskan bahwa
masalah kesesuaian dan kebenaran tafsir
dengan maksud dan makna yang terkandung
dari teks yang ditafsirkan disini bisa diabaikan.
Basis studi komunikasi adalah proses
komunikasi dan intinya adalah makna.

ANALISIS WACANA & TEORITIS PENAFSIRAN TEKS


.ljt.

Manusia tidak secara pasif menerima saja


pengetahuannya dari luar, tetapi secara
aktif dan dinamis membentuk sendiri
pengetahuan dan kelakuannya.
Proporsi paling mendasar dari interaksi
simbolik adalah; perilaku dan interaksi
manusia itu dpat dibedakan karena
ditampilkan lewat simbol dan maknanya.
Mencari makna dari yang sensual menjadi
penting dalam interaksi simbolik,
demikian juga dalam analisis wacana.

ANALISIS WACANA utk PENELITIAN MAKNA


Agar makna dapat terungkap perlu dibedakan
beberapa pengertian; (1) terjemah (translation), (2)
tafsir (interpretasi), (3) Pemaknaan (meaning).
Terjemah; bahasa yang satu ke bahasa yang lain, dari
verbal ke gambar dst.
Penafsiran; tetap berpegang pada materi yang ada,
dicari latar belakangnya, konteksnya agar dapat
dikemukakan konsep atau gagasan yang lebih jelas
Ekstrpolasi; lebih menekankan pada daya pikir
manusia untuk menangkap hal dibalik yang
tersajikan.
Pemaknaan; merupakan upaya yang lebih jauh dari
penafsiran , sejajar dengan eksplorasi. Pemaknaan
lebih menuntut keampuan integratif manusia;
indrawinya, daya pikirnya, dan akal budinya.

ANALISIS WACANA utk PENELITIAN MAKNA

Lebih konkrit lagi Dan Nimmo (1993::79-80),


menjelaskan dalam kegiatan simbolik bahwa
orang menginterpretasikan obyek dengan
cara yang bermakna, dan dengan demikian
membentuk citra mental tentang obyekobyek itu. Unsur primer dalam pembicaraan
adalah:
(1) lambang, (2) hal yang dilambangkan/
rujukan, (3)interpretasi yang menciptakan
lambang yang bermakna.
Hubungan antara lambang, rujukan, dan
interpretasi dilukiskan dalam gambar segitiga
berikut ini

Social Construction of
Illness: Penanganan
Diabetes Melitus dari
dimensi objektivitas dan
subjektivitas penderita.

ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF hal n 162


Interpretasi

Melambangkan
(Hubungan langsung)

Lambang

Mengacu kepada
(Hubungan langsung yang
lain)

Rujukan

Mewakili
(Hubungan tak langsung yang
dipertalikan

PENJELASAN SEGITIGA

Kedua garis dalam segitiga itu


menunjukkan bahwa ada hubungan di
antara pikiran atau interpretasi dengan
suatu rujukan, dan di antara interpretasi
dan lambang. Namun, di antara
lambang dan rujukan hubungan itu
tidaklangsung.
Hal ini mengingatkan bahwa lambang
bukanlah representasi langsung dari
obyek, tnpa pikiran aktif manusia
lambang itu samasekali tidak bermakna.

Untuk mengetahui makna yang tersembunyi dalam


lambang-lambang dapat digunakan metoda analisis
wacana.
Metoda ini dikembangkan oleh Van Diyk.
Wacana terdiri dari 3 tingkatan; (1) struktur makro;
merupakan makna global dari suatu teks yang dapat
diamati dengan melihat topik dari suatu teks. Tema
wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
dari suatu peristiwa, (2) Superstruktur; kerangka
suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana
itu disusun dalam teks yang utuh, dan (3) Struktur
mikro; adalah makna yang dapat diamati dengan
menganalisa kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,
parafrase yang dipakai, dan sebagainya.
Struktur wacana ini dapat dilihat pada tabel beikut.

STRUKT
UR
WACANA
Struktur
Makro

HAL YANG DIAMATI


TEMATIK
(Apa yang dikatakan)
Elemen: Topik/Tema

UNIT
ANALISA
Teks

Super
struktur

SKEMATIK
Teks
(Bagmana pendapat disusun &
dirangkai)
Elemen: Skema

Struktur
Mikro

Paragraf
SEMANTIK
(Apa arti pendapat yg ingin
disampaikan?)
Elemen: Latar, Detail, Ilustrasi,
Maksud, Pengandaian,
Penalaran.

STRUKT
UR
WACANA

HAL YANG DIAMATI

UNIT
ANALISA

Struktur
Mikro

SINTAKSIS
(Bagaimana Pendapat
disampaikan?)
Elemen: Koherensi,
Nominalisasi, Abstraksi,
Bentuk Kalimat, Kataganti.

Kalimat
Proposisi

Struktur
Mikro

LEKSIKON
(Pilihan kata apa yang
dipakai?)
Elemen: Kata Kunci
(keywords), Pemilihan kata

Kata

Struktur
Mikro

RETORIS
(Dengan cara apa pendapat
disampaikan?)

Kalimat
Proposisi

Anda mungkin juga menyukai