Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

SUATU PENGANTAR SINGKAT DAN SEDERHANA TENTANG BAGAIMANA CARA MEMBUAT KARYA ILMIAH (SKRIPSI)
OLEH DRS. DIDIN SUDIRMAN, Bc.IP, M.Si.

PENGERTIAN
SKRIPSI ADALAH KARYA ILMIAH YANG DITULIS MELALUI KEGIATAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ILMIAH OLEH MAHASISWA JENJANG PROGRAM SARJANA MUDA ATAU SARJANA . SKRIPSI MERUPAKAN TUGAS AKHIR BAGI MAHASISWA UNTUK MENCAPAI GELAR KESARJANAANNYA.

TUJUAN PENULISAN SKRIPSI


ADALAH UNTUK MEMBERI BEKAL PENGALAMAN BELAJAR ILMIAH (KRITIS-ANALITIS-LOGIS) SEHINGGA MAHASISWA MAMPU :
BERPIKIR DAN BEKERJA SECARA ILMIAH MERENCANAKAN PENELITIAN ILMIAH MELAKSANAKAN PENELITIAN ILMIAH MENULISKAN KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian adl. merupakan konsep sementara tentang rencana penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang nantinya akan menjadi dasar penulisan skripsi.

Bersifat sementara karena proposal ini masih harus dikaji dan disempurnakan lebih lanjut melalui konsultasi dengan dosen pembimbing.
Kalau sudah lengkap , proposal penelitian ini dapat dijadikan sebagai BAB I dalam Skripsi/Tesis

GARIS BESAR PROPOSAL PENELITIAN mengemukakan hal sebagai berikut :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Latar belakang masalah Perumusan masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian (informan) Metodologi penelitian Kerangka Pemikiran Pembatasan istilah/Operasionalisasi konsep

LATAR BELAKANG MASALAH


Dikemukakan alasan mengapa memilih judul tertentu. Menguraikan secara sistematis gejala dan peristiwa yang disinyalir menimbulkan permasalahan

Gejala dan peristiwa yang melatar belakangi timbulnya masalah tersebut al : - Siaran berita lewat mas media - Publikasi kebijakan pemerintah - Gejala pungli, pelayanan publik, pelarian napi di LP, kinerja Bapas, Rutan, Rupbasan dll.

BEBERAPA HAL yang perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah
1. Tidak terlalu muluk-muluk shg jauh dari konteks permasalahannya 2. Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi dan jurusan si peneliti/penyusun proposal. 3. Berorientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan. 4. Disusun/disajikan secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu permasalahan yang ingin diteliti.

PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah merupakan awal dari segenap proses ilmiah. Tanpa ada masalah takkan ada penelitian ilmiah (no problem, no scientific study). Masalah adl. ibarat jantung dari setiap rencana penelitian ilmiah. Bahkan masalah yang dirumuskan menentukan keberhasilan penelitian ilmiah. Makin tegas dan terarah perumusan masalahnya, makin jelas pula arah dan pelaksanaan penelitian

CIRI-CIRI RUMUSAN MASALAH YANG BAIK


Masalah adalah ungkapan rasa ingin tahu tentang sesuatu hal dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan.
Masalah adalah keadaan dimana ada kesenjangan antara realitas (kenyataan/das sein) dengan yang diharapkan (yang diinginkan/das sollen) 1. 2. 3. Ciri-ciri rumusan masalah yang baik : Ringkas, jelas, dan sederhana. Memungkinkan utuk dijawab/diuji secara ilmiah Sebaiknya dalam bentuk pertanyaan

MASALAH
Masalah muncul : Ketika terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan. Ketika ada kesenjangan antara cita-cita dengan keadaan yang sedang berjalan. Kelangkaan cara-cara untuk mengatasi suatu keadaan; Ketiadaan informasi yang sangat diperlukan untuk mengambil suatu keputusan

Mendefinisikan permasalahan berarti mendefinisikan keadaan yang masih dianggap kurang baik yang perlu dibenahi (Sutrisno Hadi dalam Ida Bagus Mantra Ph.D, 2008 : 47)

HAL YANG PERLU DIKETAHUI


SEBELUM MENDEFINISIKAN MASALAH

PERTAMA TTG PENGERTIAN VARIABEL


VARIABEL MENUNJUKAN SUATU ARTI YANG DAPAT MEMBEDAKAN SESUATU DENGAN YANG LAINNYA VARIABEL DAPAT MEMBEDAKAN SUATU BENDA (KONSEP) DENGAN BENDA (KONSEP) LAINNYA

VARIABEL HARUS DAPAT DIUKUR : - NOMINAL ( MISAL LAKI-PEREMPUAN, KAWIN-BELUM KAWIN) - ORDINAL ( CANTIK : CANTIK SEKALI, CUKUP CANTIK, KURANG CANTIK) - INTERVAL ( NYATA DAPAT MEMBEDAKAN SATU DG YG LAIN , ANGKA 0, 1, dll) - RASIO (ANGKA NOL TIDAK MEMILIKI ARTI APA-APA)

KEDUA TENTANG JENIS-2 PENELITIAN :


PENELITIAN DESKRIPTIF PENELITIAN KORELASI PENELITIAN EKSPERIMEN

CARA MERUMUSKAN MASALAH adalah sebagai berikut :


Mulailah dengan memahami persoalan yang ingin diteliti menyangkut hubungan antara variabel atau tidak? Rumuskan dulu masalah pokoknya 1. Apabila menyangkut hub antar variabel rumuskan mengenai ada tidaknya hubungan antar variabel 2. Apabila tidak menyangkut hub antar variabel, rumuskan dengan kalimat tanya yang sesuai dengan sifat variabelnya :

Lanjutan ..
3. Apabila menyangkut proses pakailah kata tanya bagaimana /sejauhmana. 4. Apabila menyangkut jenis dan maksud pakailah kata tanya apa/apakah 5. Apabila menyangkut jumlah atau ukuran, pakailah kata tanya berapa. 6. Apabila menyangkut faktor penyebab pakailah kata tanya mengapa. 7. Dan lain-lain.

TUJUAN PENELITIAN
Menjawab pertanyaan apa yang secara langsung dan spesifik akan dicapai dengan penelitian yang akan dilakukan bertolak dari masalahnya. Secara mudahnya, dalam merumuskan tujuan penelitian seorang peneliti tinggal mengubah redaksi kalimat (kalimat pertanyaan) menjadi kalimat pernyataan.

METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian Populasi dan Penarikan Sampel/Pemilihan Informan Metode Penelitian Teknik Pengambilan Data Metode Analisa Operasionalisasi Konsep (pembatasan istilah)

OBYEK PENELITIAN
Disebutkan tempat atau obyek penelitian dan kapan penelitian dilaksanakan Disebutkan pula, populasi dan sampel penelitian kalau metode penelitiannya diskriptif analitis (kwantitatif) Sedangkan kalau metode penelitiannya diskriptif kwalitatif maka sumber data (obyek penelitiannya) ditambah dengan Informan

POPULASI DAN PENARIKAN SAMPEL (PEMILIHAN INFORMAN)


Setelah ditentukan populasi penelitiannya (pegawai, narapidana, tahanan) maka ditentukan ciri-ciri populasinya, misalnya tingkat pendidikan, lamanya hukuman, pangkat/golongan, besarnya penghasilan dll. Apabila populasinya terlalu banyak/besar maka dapat ditarik sampel (yang merupakan perwakilan, ciri-cirinya hrs sama dg populasi) Informan adalah tokoh kunci yang dianggap dapat menjadi wakil dari kelompok yang diteliti.

CARA PENARIKAN SAMPEL


Simplified random sampling (sederhana) Area random sampling (lokasi) Proposional random sampling (kesesuaian) Stratified random sampling (tingkatan) Purposive sampling (maksud, kegunaan) Quota sampling (jatah)

METODE PENELITIAN
Penelitian Lapangan (Field Research) adalah cara penelitian yang dilakukan langsung terjun ke lapangan (obyek yang diteliti). - Jenis datanya disebut data primer. Penelitian Kepustakaan (Library Research) adalah cara penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dokumen dan buku-buku, termasuk sumber hasil penelitian. - Jenis datanya disebut data sekunder

TEHNIK PENGAMBILAN DATA


A. DATA PRIMER : Observasi Interview (wawancara) Angket (kuesioner) Tes Eksperimen Fokus Group Discussion (FGD)

B. DATA SEKUNDER : Dokumentasi, kepustakaan, undang-undang, peraturan dan lain sebagainya.

METODE ANALISA
Adalah cara peneliti untuk menganalisis data-data yang dikumpulkan :
a. Metode Analisis Diskriptif
adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk meneliti sekelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat diskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-2, sifat2 serta hubungan antara fenomena yang diselidiki

Lanjutan
b. Metode Analisis Deduktif
yakni mengadakan kesimpulan berdasarkan yang teori yang telah diterima sebagai suatu kebenaran umum mengenai gejala yang diambil dengan membandingkan antara teori dengan kenyataan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

c. Metode Analisis Induktif


yakni analisis mengenai hal/kasus yang terdapat dalam suatu obyek penelitian dan menarik kesimpulan dari hal khusus tersebut untuk dijadikan pedoman sementara untuk obyek2 lain yang permasalahannya serupa

KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antar variabel yang ada di dalam judul penelitian. Hubungan itu dilandasi oleh ancangan teori tentang variabel yang diterjemahkan didalam indikator-indikator Biasanya terdiri dari bulatan atau kotak yang dihubungkan oleh panah (bulkonah)

OPERASIONALISASI KONSEP (definisi operasional)


Untuk menghindari kemungkinan salah tafsir terhadap maksud penelitian, peneliti hendaknya memberikan batasan terhadap pengertianpengertian pokok atau istilah-istilah yang diperlukan Hal ini tergantung pada akal sehat peneliti untuk memilih konsep-konsep dan istilah-istilah mana yang memerlukan definisi, serta istilah-istilah mana yg karena sudah lazim dimengerti, tidak memerlukan definisi operasional

BAB II LANDASAN TEORITIS


Menguraikan tentang teori-teori yang terkait dengan judul skripsi (variabel-variabel yang terdapat dalam judul) al. teori sosiologi, psikologi, pendidikan dll. Juga bisa dicantumkan peraturan atau undang-undang yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul skripsi

Makin komprehensif teori yang dipakai makin bagus, karena kegunaan dari teori ini akan dipakai untuk menganalisa data yang diperoleh dalam BAB IV.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBYEK PENELITIAN

Mendiskripsikan (menguraikan) atau menggambarkan secara umum tentang obyek penelitian misalnya lokasinya, sejarahnya, struktur organisasinya dan lain sebagainya. Gambaran yang dimuat hendaknya hal-hal yang terkait dengan variabel-variabel yang terdapat dalam judul skripsi. Hindarkan diskripsi atau gambaran data-data yang tidak terkait dengan variabel yang tidak diteliti

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI


Dalam BAB ini peneliti menguraikan tentang data yang diperoleh di lapangan (BAB III) dan dianalisa berdasarkan teori atau peraturan perundang-undangan yang terdapat di dalam BAB II. Kecermatan peneliti dalam menguraikan analisa ini sangat menentukan baik tidaknya kualitas penulisan skripsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN Berisi uraian tentang jawaban dari pertanyaan penelitian (pada BAB I). Jawaban ini harus berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang diuraikan dalam BAB IV B. SARAN Adalah pernyataan-pernyataan pemikiran dari peneliti untuk mengatasi masalah yang ditemui dalam penelitian [tidak normatif, sesuai dengan masalah yg diteliti (kontekstual), applicable (bisa dilaksanakan)]

Anda mungkin juga menyukai