Anda di halaman 1dari 19

PERUMUSAN MASALAH

PENELITIAN

Rani Tiara Desty, S.K.M., M.Kes.


Pengertian Masalah
• Secara umum, masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan
orang untuk memecahkannya (Kuntjaraningrat, 1989: 3).
• Masalah atau permasalahan adalah, penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan pelaksanaan antara rencana dengan
pelaksanaan (Sugiyono, 2011: 56).
• Masalah adalah gap atau kesenjangan antara das Sollen dan das Sein,
atau perbedaan antara apa yang seharusnya (menurut teori) dengan
kenyataan (fakta), atau antara apa yang dibutuhkan dengan apa yang
tersedia, atau antara harapan dengan kenyataan (Abustam dkk.,
1996: 14).
• Dapat juga dikatakan, bahwa masalah adalah selisih antara apa yang
diinginkan dengan apa yang dimiliki atau keinginan dikurangi apa
yang dimiliki, itulah masalah.
• Moleong (1998: 62) menjelaskan bahwa masalah adalah suatu
keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih
yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
• Masalah dapat juga dikatakan sebagai ”pertanyaan-pertanyaan” yang
tidak atau belum diketahui jawabannya (Abustam dkk, 1996: 14).
Mengapa Ada Masalah?
• Manusia dalam perjalanan hidupnya mempersepsikan adanya
masalah atau tidak pernah lepas dari masalah. Masalah inilah yang
menjadi tugas utama manusia untuk diselesaikan, dan menyebabkan
manusia menjadi makhluk yang kreatif untuk memecahkan setiap
masalah yang ditemukan.

• Manusia selalu hidup dalam lingkaran masalah, yang bergulir dalam


lingkaran thesa ke antithesa, ke sinthesa, dan kemudian muncul
thesa baru. Begitu seterusnya, hingga akhir hidup manusia.
Cara menemukan masalah

• Untuk menemukan suatu masalah, adalah dengan jalan


memahami secara pasti bahwa pada sesuatu gejala atau
fenomena itu, ada yang ”tidak beres”. Sesuatu yang tidak
beres, artinya bahwa sesuatu itu tidak sesuai dengan yang
seharusnya (baik menurut teori, hukum, pengalaman,
pemikiran, adat kebiasaan), dan sebagainya.
Sumber Masalah
• Pengalaman di lingkungan pekerjaan.
• Laporan penelitian
• Deduksi dari sebuah teori.
• Kebijakan-kebijakan instansi, lembaga atau organisasi.
• Perpustakaan.
• Berdasarkan perasaan (intuisi) peneliti.
• Pernyataan seorang pemegang otoritas tentang sesuatu, seperti pejabat
pemerintah: Gubernur, Bupati, Camat, Lurah dan sebagainya.
Syarat rumusan masalah
• Masalah penelitian sebaiknya dirumuskan dengan singkat, padat dan tidak bertele-tele
sehingga dapat membuat pembaca menjadi bingung.
• Sebaiknya dituangkan berupa kalimat interogatif/ kalimat tanya agar lebih tepat.
• Sebaiknya jelas serta nyata, ini berarti bahwa dengan rumusan masalah yang jelas dan
nyata, maka peneliti akan mampu menjawab pertanyaan penelitian secara eksplisit dan
terarah
• Sebaiknya perumusan masalah dilakukan dengan operasional, artinya bagaimana peneliti
mengoperasionalkan rumusan masalah penelitiannya sehingga peneliti paham terhadap
variabel, konsep serta bagian-bagian yang ada dalam penelitiannya serta memahami
bagaimana cara melakukan pengukurannya.
• Rumusan masalah sebaiknya mampu memberikan arah tentang bagaimana pengumpulan
data di lapangan dapat dilakukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
masalah penelitian.
• Ruang lingkup rumusan masalah sebaiknya dibatasi dengan tujuan agar dapat dilakukan
penarikan kesimpulan yang jelas dan tegas. Apabila perumusan masalah bersifat umum
maka perlu disertai dengan penjabaran-penjabaran yang lebih mengkhusus dan
operasional.
Memilih Masalah Penelitian
• Masalah yang akan diteliti hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang
pokok.
• Masalah penelitian hendaknya mampu mengembangkan atau memperluas
cara-cara mengetes suatu teori.
• Masalah tersebut memberikan sumbangan kepada pengembangan
metodologi penelitian dengan menemukan alat-alat, teknik atau metode
baru.
• Masalah tersebut hendaknya memanfaatkan konsep, teori-teori atau data
dan teknik dari disiplin-disiplin yang berkaitan.
• Masalah tersebut hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dan
diuraikan dengan teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan
metode-metode yang paling serasi
Memilih masalah penelitian
menurut Suharsimi Arikunto
• Penelitian tersebut haruslah sesuai dengan minat
peneliti.
• Penelitian dapat dilaksanakan.
• Tersedia faktor pendukung, seperti tersedia data,
memperoleh izin dan sebagainya,
• Hasil penelitian bermanfaat, bagi pengambilan
kebijakan, pengembangan ilmu pengetahuan dan
sebagainya.
Batasan Masalah
• Batasan masalah adalah usaha untuk membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu
luas atau terlalu lebar agar penelitian dapat dilakukan lebih fokus. Pembatasan
masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan tidak terlalu luas dan
menyimpang dari relevansi. Banyaknya masalah yang teridentifikasi kemudian akan
dipilih satu atau dua untuk dijadikan masalah penelitian yang disebut dengan batasan
masalah.
• Dengan kata lain, batasan masalah sebenarnya adalah upaya menegaskan atau
memperjelas apa yang menjadi masalah. Misalnya dalam sebuah penelitian ingin
mengamati tentang prestasi kerja bidan maka yang dipaparkan adalah kondisi
rendahnya prestasi kerja bidan seperti hasil kerja dan kualitas kerja bidan sehingga
prestasi kerja bidan terdiri atas unsur kehadiran kerja (tepat waktu saat datang
bekerja), kesungguhan dalam bekerja, kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja
(keterampilan, ketelitian dan kerapian dalam bekerja).
Langkah mempertajam permasalahan
Merumuskan Masalah
• Secara sederhana, rumusan masalah pokok dapat dibuat dengan
merubah atau menjadikan judul penelitian menjadi kalimat tanya dan
indikator atau deskripsi fokus penelitian dijadikan sebagai sub masalah
dengan merubahnya menjadi kalimat tanya.
• Halini dapat dilakukan jika mahasiswa/peneliti mencoba memeriksa
kembali rumusan masalah dari judul yang telah dirumuskan berdasarkan
penentuan masalah dari identifikasi masalah. Dengan demikian,
rumusan masalah sebaiknya dalam bentuk kalimat tanya, bukan kalimat
pernyataan. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih terarah dalam
mengumpulkan data dengan mencari jawaban terhadap pertanyaan
(rumusan masalah) melalui penelitian
Dalam perumusan masalah disarankan:
• Masalah sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, bukan pernyataan, dimulai
dengan ”kata tanya” (apa, dimana, bagaimana, mengapa atau mau diapakan atau untuk
apa, dan sebagainya, dan berakhir dengan ”tanda tanya”. (penggunaan kata tanya
disesuaikan dengan pertanyaan permasalahan, sehingga merupakan pertanyaan
penelitian);
• Rumusan tersebut padat dan jelas;
• Rumusan tersebut memberi petunjuk tentang adanya kemungkinan untuk mengumpul
data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang termuat dalam rumusan masalah
tersebut;
• Rumusan masalah tersebut memberi petunjuk tentang analisis data yang akan digunakan,
dan
• Rumusan tersebut berkaitan dengan jenis-jenis variabel atau fokus penelitian (Abustam,
dkk., 1996: 17).
Tujuan Penelitian
Metode kualitatif
• Secara umum, tujuan penelitian kualitatif memuat informasi mengenai fenomena
utama yang ditelusuri dalam penelitian, subjek penelitian, serta lokasi penelitian.

Metode kuantitatif
• Metode kuantitatif memiliki tujuan penelitian yang berbeda dengan metode kualitatif
di mana dalam penelitian kuantitatif, tujuan penelitian memiliki fokus menghubungkan
atau membandingkan variabel, responden penelitian serta area penelitian.

Metode campuran (mixed method)


• Tujuan penelitian campuran memuat tentang tujuan penelitian secara menyeluruh
mengenai informasi yang berhubungan dengan unsur penelitian kualitatif dan
kuantitatif serta alasan dilakukannya penggabungan kedua metode (kualitatif &
kuantitatif) untuk mengkaji masalah penelitian.
Cara menulis tujuan pada penelitian kualitatif
• Tujuan ditulis dengan kalimat paragraf terpisah. Kata-kata yang digunakan misalnya tujuan, maksud
atau sasaran penelitian.
• Tujuan penelitian difokuskan terhadap satu fenomena utama, dipersempit menjadi satu ide untuk
telusuri dan dipahami.
• Bahasa aplikatif digunakan misalnya memahami, mengembangkan, meneliti makna, menemukan
sehingga akan menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan terbuka atas kemungkinan lain dan
memunculkan suatu rancangan.
• Definisi fenomena dijelaskan dengan bahasa yang umum digunakan apabila sebuah fenomena adalah
istilah yang kurang dipahami oleh pembaca.
• Gunakan kata yang mencerminkan strategi penelitian dalam proses penelitian yang dilakukan seperti
mengumpulkan data dan analisa data, misalnya menggunakan pendekatan etnografi, grounded theory,
studi kasus, fenomenologi, pendekatan naratif dll.
• Perlu juga dijelaskan jumlah partisipan yang terlibat, apakah individu, kelompok maupun organisasi.
• Lokasi penelitian perlu ditunjukkan untuk mendeskripsikan gambaran tempat penelitian secara detail
agar pembaca mengetahui lokasi tempat penelitian dilakukan
Cara menulis tujuan pada penelitian kuantitatif:
• Sebaiknya ditulis dengan kalimat atau paragraf terpisah dan menggunakan bahasa penelitian seperti
tujuan, maksud atau sasaran untuk menandai tujuan yang ditulis
• Teori, model atau kerangka konseptual yang digunakan sebaiknya dijelaskan.
• Semua jenis variabel yang digunakan sebaiknya dijelaskan dengan detail.
• Kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat dijelaskan untuk
menunjukkan hubungan kedua variabel, misalnya “hubungan antara” atau “perbandingan antara”.
• Susunan variabel dibuat dengan arah yang benar. Arah hubungan dibuat dan ditunjukkan dengan
tanda panah yaitu berawal dari variabel bebas di sebelah kiri dan variabel terikat di sebelah kanan.
Kemudian variabel antara diletakkan di tengahnya (diantara variabel bebas dan terikat).
• Rancangan yang digunakan dalam penelitian (penelitian survei atau eksperimen) hendaknya
disebutkan.
• Sampel atau unit analisis serta tempat penelitian dijelaskan dengan detail.
• Masing-masing variabel kunci didefinisikan secara umum yaitu menggunakan bahasa-bahasa yang
umum dipahami di masyarakat berdasarkan sumber literatur.
Cara menulis tujuan pada penelitian campuran/mixed method
• Penulisandimulai dengan menulis kata-kata untuk menunjukkan penjabaran
tujuan penelitian secara jelas, contohnya: “Tujuan” atau “Maksud”.
• Tujuanpenelitian hendaknya dijelaskan dari perspektif konten. Contohnya:
“Tujuannya adalah untuk mengetahui efektivitas terapi”. Melalui cara ini,
pembaca akan mempunyai pemahaman terhadap penelitian yang dilakukan
sebelum penelitian dibagi ke dalam metode kualitatif atau kuantitatif.
• Rancangan metode mixed method hendaknya dijelaskan dengan rinci, apakah
yang digunakan adalah eksploratori sekuensial, embedded sekuensial,
transformasional, multiphase, dll.
• Alasan mengombinasikan data kualitatif dan kuantitatif hendaknya dijelaskan
Manfaat Penelitian

Manfaat ilmiah
• Untuk memberi sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
yang ada relevansinya dengan ilmu yang sedang dipelajari.
• Misal memberikan sumbangan pemikiran atau menambah informasi
bagi perkembangan ilmu kebidanan.

Manfaat Praktis
• Kegunaan penelitian bagi dunia praktis di lapangan.
• Misalnya untuk mengatasi persolaan tingginya Angka Kematian Ibu
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai