Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR MUTU

PEDOMAN
Bimbingan dan Konseling Bagi Mahasiswa Yang
Berpotensi Tidak Lulus Tepat Waktu
PPDS-1 RADIOLOGI
Standard FK UNUD
Operasional Prosedur
Kode Dokumen : PM – RAD -038 Revisi No. :1 Halaman : 1 dari 2 Tgl Terbit :
Bimbingan dan Konseling Bagi Mahasiswa Yang Berpotensi Tidak Lulus Tepat Waktu

A. TUJUAN
Untuk memenuhi kebutuhan akan prosedur pemberian Bimbingan dan
Konseling bagi peserta didik Program Studi Radiologi FK UNUD yang berpotensi
tidak lulus tepat pada waktunya secara jelas dan akuntabel .

B. RUANG LINGKUP
Meliputi seluruh proses pemberian Bimbingan dan Konseling peserta didik
y a n g b e r p o t e n s i t i d a k l u l u s t e p a t p a d a w a k t u n y a di lingkungan
Program Studi Radiologi FK UNUD .

C. DEFINISI
Adalah suatu proses pemberian Bimbingan dan Konseling k e p a d a peserta
didik Program Studi Radiologi FK UNUD yang memiliki kemungkinan tidak
lulus tepat pada waktunya selama menjalani pendidikan PPDS-1 Radiologi,
akibat kesulitan dalam bidang akademik dan non akademik

D. REFERENSI
Pedoman akademik dan buku Kurikulum PPDS I Radiologi UNUD

E. PENANGGUNG JAWAB
1. Ketua Program Studi
2. Koordinator Pendidikan
3. Pembimbing Akademik
PROSEDUR MUTU
PEDOMAN
Bimbingan dan Konseling Bagi Mahasiswa Yang
Berpotensi Tidak Lulus Tepat Waktu
F. RINCIAN PROSEDUR PPDS-1 RADIOLOGI FK UNUD
Kode Dokumen : PM – RAD -038 Revisi No. :1 Halaman : 2 dari 2 Tgl Terbit :
1. Data mahasiswa yang mempunyai masalah akademik dan berpotensi tidak lulus tepat
waktu dalam 1 (angkatan) dikumpulkan dan dibuatkan berita acara oleh Koordinator
Pendidikan dan dievaluasi setiap akhir semester.
2. Koordinator Pendidikan turut membantu dengan membuatkan surat undangan acara
bimbingan konseling mahasiswa kepada Pembimbing Akademik serta mahasiswa yang
bersangkutan
3. Bimbingan Konseling mahasiswa dilaksanakan dengan mengadakan wawancara pada
mahasiswa-mahasiswa yang berpotensi tidak lulus tepat waktu, kemudian dicatat oleh
masing-masing Pembimbing Akademik untuk mengidentifikasi kesulitan ataupun
permasalahan yang dihadapi. Apabila permasalahan yang dihadapi meliputi
permasalahan akademik, maka akan diberikan bimbingan ataupun materi tambahan.
Jika permasalahan yang dihadapi berupa non akademik, maka akan dibantu untuk
penyelesaian permasalahan yang dihadapi.
4. Pemberian bimbingan materi tidak hanya dilakukan oleh Pembimbing Akademik.
Namun Dapat dilakukan oleh konsulen lain apabila diperlukan.
5. Pemberian jadwal bimbingan materi kepada mahasiswa dapat diatur dengan
menyesuaikan waktu antara pembimbing dengan mahasiswa selama pkl 07.00-16.00
WITA pada hari kerja.
6. Setelah Bimbingan Konseling mahasiswa selesai, maka Pembimbing Akademik
membuat Hasil Akhir Bimbingan Konseling mahasiswa yang selanjutnya diproses oleh
Koordinator Pendidikan
7. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan setiap akhir semester. Dari data
mahasiswa yang sudah dievaluasi, akan menjadi catatan selanjutnya bagi setiap
mahasiswa yang mempunyai permasalahan akademik.

Anda mungkin juga menyukai