Anda di halaman 1dari 3

Pada bab keempat ini penulis menjelaskan tentang etnografi dan folklor, sesuai dengan

judulnya, “ Model Telaah Budaya : Etnografi dan Folklor. “ Disini penulis menjelaskan
tentang semua hal yang berkaitan dengan etnografi dan folklor. Seperti ciri-ciri, fungsi, dan
langkah-langkah dalam melakukan penelitian tersebut. Etnografi adalah sebuah metode yang
digunakan dalam melakukan sebuah penelitian budaya dan folklor adalah salah satu tradisi
rakyat dan merupakan sebuah obyek penelitian kebudayaan. Dalam mengkaji bab ini, tulisan
penulis cukup mudah dipahami dan kami setuju dengan penjelasan yang diberikan.

Untuk gaya penulisannya, sebenarnya tetap saja penulis masih mengulang-ulang bahasan
yang telah dibahas didepan dan hanya untuk menambahkan beberapa informasi tambahan.
Hal ini menjadi kelemahan dalam buku ini dan menyebabkan buku ini menjadi kurang efektif
dalam penulisannya. Namun, hal ini terbantu oleh beberapa contoh yang diberikan penulis
kepada para pembacanya sebagai kelanjutan pemahamannya, seperti dalam kajian folklor,
penulis mengatakan bahwa folklor merupakan bagian kebudayaan suatu kolektif sehingga
pendekatan holistik cocok untuk mengungkapnya, karena pendekatan holistik peneliti tidak
hanya mengungkap hal-hal yang dangkal, melainkan lebih mendalam, terurai dan mencakup
sekian banyak unsur yang mengitari folklor tersebut. Setelah penjelasan tersebut, penulis
menambahkan contohnya, yaitu kajian folklor yang berhubungan dengan bersih desa di
daerah Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta. Dalam kajian tersebut, peneliti perlu
mengungkap latar belakang masyarakat yang bersangkutan. Dengan adanya contoh sebagai
pemahaman yang lebih lanjut, pembaca jadi lebih mudah mengerti dan memahami apa yang
dimaksudkan oleh penulis dan hal ini termasuk dalam kelebihan dari buku ini. Sampai
sekarang, kami pun belum menemukan buku sejenis yang lebih baik dari buku yang ditulis
oleh Drs. Suwadirdi Endrasawara, M.Hum. ini.

Menurut kami, bagian yang paling penting dari bab ini adalah langkah-langkah etnografer
dan ciri-ciri folklor. Langkah – langkah etnografer sangatlah penting dalam melakukan
penelitian dengan menggunakan metode etnografi. Apabila ada satu langkah yang
dihilangkan atau dilewati dengan sengaja, obyek penelitian tersebut berarti tidak cocok
dengan metode etnografi. Maka dari itu, setiap langkahnya harus diikuti dengan baik apabila
memang menggunakan metode etnografi. Langkah-langkah tersebut ialah :

1. Menetapkan informan
5 syarat untuk memilih informan, yaitu : a) enkulturasi penuh, b) keterlibatan
langsung, c) tidak basa-basi, d) memiliki waktu yang cukup, e) non analitis
2. Melakukan wawancara kepada informan
Pada awal wawancara perlu menginformasikan tujuan, penjelasan etnografis,
penjelasan pertanyaan.
3. Membuat catatan etnografis
Dapat berupa laporan ringkas, laporan yang diperluas, jurnal lapangan, dan perlu
diberikan analisis.
4. Mengajukan pertanyaan deskriptif
Pertanyaan bisa dimulai dari keprihatinan, penjajakan, kerja sama dan partisipasi
5. Melakukan analisis wawancara etnografis
Dikaitkan dengan makna dan symbol yang disampaikan informan
6. Membuat analisis domain
Peneliti membuat istilah pencakup dari apa yang dinyatakan informan.
7. Mengajukan pertanyaan structural
Pertanyaan untuk melengkapi pertanyaan deskriptif
8. Membuat analisis taksonomik
5 langkah penting membuat taksonomik :
a. Pilih sebuah domain analisis taksonomi
b. Identifikasi kerangka subtitusi yang tepat untuk analisis
c. Cari subset diantara beberapa istilah yang tercakup
d. Cari domain yang lebih besar
e. Buatlah taksonomi sementara
9. Mengajukan pertanyan kontras
Mengajukan pertanyaan untuk mencari makna yang berbeda
10. Membuat analisis komponen
Dilakukan ketika dan setelah di lapangan. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang
masih perlu ditambah, segera dilakukan wawancara ulang kepada informan
11. Menemukan tema-tema budaya
Penentuan tema dikaitkan pada puncak analisis etnogtrafi
12. Menulis etnografi
Dilakukan secara deskriptif, dengan bahasa yang cair dan lancar

Ada pula ciri-ciri folklor yang kami rasa juga penting, karena apabila kita hendak melakukan
penelitian tentang folklor, kita harus mengenali benar apakah hal tersebut termasuk folklor
atau bukan. Dan dalam melakukan penelitian tentang folklor, hubungan antara peneliti dan
subyek penelitian sangat penting untuk menentukan keberhasilan penelitian. Ciri-ciri folklor
adalah :

1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yaitu dari mulut ke mulut dan
kadang tanpa disadari

2. Bersifat tradisional, disebarkan dalam waktu relatif lama dan dalam bentuk standar

3. Ada dalam berbagai varian

4. Bersifat anonim, penciptanya tidak diketahui secara pasti

5. Mempunyai kegunaan dalam kehidupan kolektif

6. Bersifat pralogis, memiliki logika sendiri yang tidak tentu sesuai dengan logika umum

7. Menjadi milik bersama

8. Biasanya bersifat polos atau lugu

Contoh penelitian yang dapat diberikan dan berkenaan dengan bahasan ini dalam etnografi
adalah, penelitian tentang game online Ayo Dance yang menyebabkan kecanduan bagi para
pemainnya di Kota Malang. Dalam topik ini, hal yang dijadikan subyek dari penelitian adalah
para pemain game online tersebut di Kota Malang. Peneliti meneliti tentang perbedaan cara
berkomunikasi mereka di dunia maya antara orang yang memang sudah mereka kenal dengan
orang yang baru mereka kenal di dunia maya tersebut. Dan dalam obyek penelitian folklor
contoh penelitiaannya adalah, kebudayaan Umbul Manten dan Umbul Pelem di Klaten.
Cerita rakyat ini tersebar turun temurun dari mulut ke mulut para penduduknya.

Anda mungkin juga menyukai