INTRODUCTION
Asean Free Trade Area (AFTA) atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah
wujud dari perjanjian serta kesepakatan yang dilakukan oleh negara-negara kawasan asia
tenggara dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi dengan menjadikan kawasan asia
tenggara sebagai produksi dunia dan menciptakan pasar regional untuk ratusan juta
penduduknya.
Pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN keIV, para kepala negara
mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di ASEAN dalam
jangka waktu 15 tahun kedepan, atau pada tahun 2007. Namun pada kenyataannya, AFTA ini
aktif pada tahun ke-22 terhitung dari awal penandatanganan perjanjian yang apabila dihitung
yaitu tahun ini. Disebutkan bahwa dalam kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi yang
terakhir ini di Phnom Penh pada bulan Desember 2015 ini AFTA akan secara resmi
diberlakukan. Akan ada satu pasar dan basis produksi dengan lima elemen utama yaitu, aliran
bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, aliran modal dan aliran bebas tenaga kerja terampil.
Setelah mengetahui definisi dan segala bentuk penjelasan mengenai latar belakang
dari AFTA, menimbulkan sebuah pertanyaan tentang apakah tujuan dari dibentuknya AFTA
ini. Tujuan dari adanya AFTA antara lain adalah:
4. Meningkatkan daya saing ASEAN dalam pasar dunia melalui penghapusan halangan
tarif dan bukan tarif dalam ASEAN.
Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA ini, nantinya tidak akan ada
hambatan tarif bea cukai (bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non-tarif untuk negara-negara
anggota ASEAN secara bertahap melalui program CEPT. Common Effective Preferential
Tarif Scheme. CEPT adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan tahapan non-
tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Semua produk manufaktur,
termasuk barang, modal, dan produk pertanian olahan serta produk-produk yang termasuk
dalam definisi pertanian.
MAIN PROBLEM
Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah
di depan mata. Banyak peluang dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia menjelang
AFTA dan MEA. Era perdagangan kawasan ASEAN (AFTA) yang bakal berlangsung mulai
2015, menjadi tantangan serius bagi negara Indonesia dalam laju inflasi, kesamaan produk
antar negara serta kemampuan sumber daya manusianya.
Tantangan:
Laju inflasi. Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong
tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.
Kesamaan produk. Kesamaan jenis produk ekspor unggulan ini merupakan salah
satu penyebab pangsa perdagangan intra-ASEAN yang hanya berkisar 20-25 persen dari total
perdagangan ASEAN.
Daya saing SDM. Kemapuan bersaing SDM tenaga kerja Indonesia harus
ditingkatkan baik secara formal maupun informal.
Peluang:
Pasar potensial dunia. Pewujudan MEA di tahun 2015 akan menempatkan ASEAN
sebagai kawasan pasar terbesar ke-3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk ke-3
terbesar (8% dari total penduduk dunia) di dunia setelah China dan India.
Aliran modal. Dari sisi penarikan aliran modal asing, ASEAN sebagai kawasan
dikenal sebagai tujuan penanaman modal global.
Ancaman:
Mengancam eksistensi pengusaha lokal. Produk produk luar sangat kompetitif baik
dari segi kualitas maupun harga sehingga produk dalam negeri sedikit kurang berkembang
akibat kalah bersaing dengan produk produk impor.
Memang bukan hanya tantangan, peluang, serta ancaman saja yang akan dihadapi tiap
tiap negara anggota AFTA, termasuk negara Indonesia. Ada juga keuntungan yang bisa
diperoleh dalam Asean Free Trade Area bagi negara Indonesia. Kalau dimanfaatkan dengan
benar, ada kemungkinan membuat negara Indonesia semakin baju dan mungkin bisa
melampaui negara seperti Singapura dan Malaysia.
Dengan adanya AFTA 2015, Ijin bekerja di negara ASEAN akan lebih mudah. Ini
adalah kesempatan dimana saatnya kita bisa bekerja disana melainkan tidak sebagai TKI.
Saatnya kita untuk memperluas jaringan dan ke profesionalan serta skill dan menjelajah ke
negara tetangga dengan gaji lebih besar.
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih kreatif dan memiliki skill
pada kebutuhan pasar kerja
2. Mengelola hampir pada semua potensi pariwisata yang ada di tanah air Indonesia.
http://patra.itb.ac.id/karya/kajian-strategis/afta-peluang-dan-tantangan-sekaligus-
ancaman-bagi-indonesia-pada-2015/
http://www.academia.edu/9189362/Kajian_AFTA_2015
http://shiftindonesia.com/masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-afta-2015-berkah-atau-
bencana/