Anda di halaman 1dari 7

MATERI INISIASI

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI

Materi Inisasi Ke-3

A. Metode Etnografi

1. Pengertian Etnografi

Etnografi berasal dari bahasa Yunani kuno ethnos yang berarti bangsa dan graphy yang berarti
deskripsi atau pelukisan.

Etnografi adalah pelukisan mengenai bangsa-bangsa. Etnografi adalah metode yang paling lazim
digunakan di dalam berbagai penelitian antropologi. Berdasarkan beberapa referensi yang pernah
penulis baca, secara singkat dapat dirumuskan, bahwa metode etnografi adalah strategi
pendeskripsian pola-pola berkomunitas suatu suku bangsa di wilayah tertentu. Terutama dalam
konteks suku bangsa di Indonesia yang memiliki perbedaan ‘eksotis’ antara satu dengan yang
lainnya.

Menurut Koentjaraningrat (1986: 4.2) kegiatan etnografi ini sudah lama dilakukan, bahkan
sebelum antropologi ada sebagai suatu cabang ilmu.

2. Konsep Etnografi

Konsep-konsepnya ialah kebudayaan, perspektif holistic, kontekstualisasi, perpektif emik,


perspektif etik, nonjudgmental orientation, perbedaan inter dan intrabudaya, struktur dan fungsi,
simbol dan ritual, kajian makro dan mikro, oprationalisme,

3. Teknik Etnografi

Pengamatan (observasi), percakapan dan wawancara, metode genealogi, metode life history,
free-ranging, holistic investigation.

4. Etika Etnografer
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki
makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan
Sastrapratedja (2004).

Etika etnografi lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan
penelitian.

Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap ilmiah
serta menggunakan prinsip-prinsip etika etnografi. Etika penelitian etnografer memiliki berbagai
macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama, yaitu: menghormati harkat dan martabat
manusia, menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian, keadilan dan, dan
memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (Milton, 1999; Loiselle, Profetto-
McGrath, Polit & Beck, 2004).

Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal
subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan
identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan inisial sebagai pengganti identitas informan.
Perlindungan terhadap privasi informan lebih dari sekadar mengubah nama, tempat, dan tanda
lain di dalam laporan, seperti dalam kasus di bawah ini:

Semisal seorang peneliti melakukan penelititan mengenai penggunaan obat-obatan illegal,


peneliti tersebut melakukan wawancara dengan penyalur obat-obatan illegal tersebut. Suatu hari,
dia menemukan bahwa kontak utamanya dalam tata niaga obat-obatan gelap tertangkap sehingga
menempatkan informan tersebut dalam bahaya. Jelaslah bahwa catatan lapangan dan wawancara
yang telah disalinnya menjadi perhatian dari para petugas pelaksana hukum. Peneliti itu segera
menghapus semua nama dan inisial dalam catatan lapangannya. (James P. Spradley, 2006. Hal.
57).

Maka seorang etnografer harus menjunjung tinggi etika dalam suatu penelitian ilmiah dengan
menjaga anonimitas baik klien ataupun informan.

5. Metode Etnografi

Metode ini lahir hampir bersamaan dengan lahirnya ilmu antropologi yang sekaligus menjadi
embrio dikenalnya ilmu ini; ilmu yang lebih banyak mengandalkan pengamatan dan analisis
terhadap perkembangan kebudayaan manusia berkomunitas, dari waktu ke waktu yang sarat
dengan berbagai perubahan, sebagai sebuah keniscayaan.

Meskipun dalam perkembangannya kini, metode etnografi juga banyak digunakan oleh disiplin
ilmu lain, seperti sejarah, sosiologi, psikologi, dan sederet ilmu pengetahuan sosial lainnya,
bahkan merambah hingga ke metode penelitian kesehatan masayarakat, seperti kedokteran,
penyuluh kesehatan masyarakat dan lain-lain.

Sehingga secara singkat dapat dipahami, bahwa metode etnografi dalam konteks antropologi,
adalah penelitian yang menganalisis bagaimana manusia membangun komunitas dan pola
kebudayaannya masing-masing, dalam bentuk dan performa yang berbeda-beda, tentunya.

Sebab untuk menganalisis berbagai aktivitas, pemahaman, penafsiran dan pemaknaan


masyarakat terhadap sesuatu, atau terhadap subjek penelitian, peneliti harus lebih intens
berkomunikasi dengan masayarakat, terutama tokoh-tokohnya, atau para penentu kebijakan di
masyarakat tersebut.

Kedalaman komunikasi itu akan sampai ke tingkat dialektika, baik yang bersifat lahiriah maupun
batiniah (dalam penelitian yang lebih serius dan dalam jangka waktu yang lama). Dengan metode
seperti ini, keterlibatan peneliti atau penulis dengan subyek yang diteliti, dalam pola kedekatan,
termasuk lewat wawancara mendalam (indept interview), akan lebih mempermudah peneliti
mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sebab metode indept interview, bertujuan untuk
menemukan dan mengetahui kebudayaan informan yang diteliti (Spradley, 1997:114).

6. Membangun Rapport

Hubungan antara informan dengan peneliti yang memungkinkan untuk mengadakan


penelitian/mencari data-data, terkenal dengan nama "rapport". Pengembangan suasana lancar
dalam wawancara atau rapport yang baik, hal ini tergantung pada hubungan antar individu, yaitu
hubungan antara si peneliti dengan orang-orang yang hendak dimintai berbagai keterangan yang
dibutuhkan, bagaimana kita harus menjaga sikap dan tingkah laku agar tetap baik, dari sudut
pandang kedua belah pihak, dalam menjalankan peran sebagai peneliti, atau lebih tepat lagi,
berusaha sedemikian rupa sehingga kepentingan penelitian terjamin. Sebagai peneliti, dan “orang
luar”, dapat saja dianggap oleh subyeknya berkedudukan lebih tinggi atau lebih rendah. Jelaslah
bahwa seorang peneliti senantiasa akan berusaha untuk memperkembangkan rapport yang baik,
atau lebih tepat lagi, berusaha sedemikian rupa sehingga kepentingan penelitian dijamin.

7. Kelebihan dan Kelemahan Metodologi Etnografi

Kelebihan

Salah satu aspek yang paling berharga yang dihasilkan dari penelitian etnografi
adalah kedalamannya. Karena peneliti berada untuk waktu yang lama, peneliti melihat apa yang
dilakukan orang serta apa yang mereka katakan. Peneliti dapat memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang orang-orang, organisasi, dan konteks yang lebih luas.

a. Menghasilkan pemahaman yang mendalam. Karena yang dicari dalam penelitian


ini bukan hal yang tampak, melainkan yang terkandung dalam hal yang nampak
tersebut.
b. Mendapatkan atau memperoleh data dari sumber utama yang berarti
memiliki tingkat falidasi yang tinggi.
c. Menghasilkan deskripsi yang kaya, penjelasan yang spesifik dan rinci.
d. Peneliti berinteraksi langsung dengan masyaraka t sosial yang akan diteliti.
e. Membantu kemampuan beinteraksi karena menuntut kemampuan
bersosialisasi dalam budaya yang ia coba untuk dijelaskan.

Kelemahan

Salah satu kelemahan utama penelitian etnografi adalah bahwa dibutuhkan lebih lama
waktu daripada ben tuk penelitian lainnya. Tidak hanya membutuhkan waktu lama untuk
melakukan kerja lapangan, tetapi juga memakan waktu lama untuk menganalisis materi
yang diperoleh dari penelitian. Bagi kebanyakan orang, ini berarti tambahan waktu.

1. Secara singkat kelemahan penggunaan penelitian etnografi dijelaskan di bawah ini,


sebagai berikut:

a. Perspektif pengkajian kemungkinan dipengaruhi oleh kecenderungan budaya


peneliti.
b. Membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk mengumpulkan data dan
mengelola data.

c. Pengaruh budaya yang diteliti dapat mepengaruhi psikologis peneliti, ketika


peneliti kembali kebudaya asalnya.

d. Peneliti yang tidak memiliki kemampuan sosialisasi, terdapat kemungkinan


penolakan, dari masyarakat yang akan diteliti.

Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada metode etnografi, maka apa yang

harus dilakukan? transparan dalam pengumpulan data, bertanggung jawab, dan menjaga
batasan terhadap sesuatu yang diteliti. Penelitian etnografi menghasilkan pemahaman
yang mendalam, tetapi perspektif pengkajian kemungkinan dipen garuhi oleh kecenderungan
budaya peneliti.

Kesimpulan

Etnografi atau yang biasa pula disebut dengan field work merupakan acuan yang paling banyak
digunakan di dalam penelitian antropologi, lewat metode partisipasi observasi, dengan
melibatkan diri peneliti secara langsung ke dalam masyarakat (subjek) yang ditelitinya atau yang
dianalisisnya.

Itulah sebabnya sehingga peneliti dalam konteks etnografi, lebih banyak mengandalkan
observasi di awal penelitiannya dan partisipasi (kedekatan) dengan subjek penelitiannya selama
research (penelitian) berlangsung.

Etika penelitian etnografi memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip
utama, yaitu: menghormati harkat dan martabat manusia, menghormati privasi dan kerahasiaan
subyek penelitian, keadilan dan, dan memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
(Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & Beck, 2004).

Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal
subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan
identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan inisial sebagai pengganti identitas informan.
Perlindungan terhadap privasi informan lebih dari sekadar mengubah nama, tempat, dan tanda
lain di dalam laporan, seperti dalam kasus

Materi Penganyaan/Pendukung Inisiasi Ke-3

Silahkan anda saksikan tayangan video pembelajaran ini untuk menguatkan pemahaman anda
tentang konsep atau kebudayaan, karakteristik kebudayaan dan aspek-aspek kebudayaan dalam
kajian ilmu Antropologi yang tak luput dari defenisi dari para ahli. Video ini saya buat sendiri
untuk membantu teman-teman mahasiswa sebagai tambahan materi bagi pemahaman teman-
teman. Saya buat di chanel Youtube saya sendiri yang bernama Dwi Surti Junida.

Adapun link yang dapat di akses di sini

https://www.youtube.com/watch?v=PlDUm2VZOrk&t=9s

Saudara mahasiswa, setelah teman-teman mahasiswa membaca materi inisiasi dan pengayaannya
anda sekarang sudah memahami pengertian dan ruang lingkup antropologi. Sekarang mari kita
diskusikan bersama mengenai pengertian kebudayaan dan wujud kebudayaan. Namun
sebelumnya silahkan buka video berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=PlDUm2VZOrk&t=9s .

Diskusi Inisiasi Ke-3

Saudara mahasiswa, setelah teman-teman mahasiswa membaca materi inisiasi dan pengayaannya
anda sekarang sudah memahami pengertian dan ruang lingkup antropologi. Sekarang mari kita
diskusikan bersama mengenai pengertian kebudayaan dan wujud kebudayaan. Namun
sebelumnya silahkan buka video berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=PlDUm2VZOrk&t=9s .

Coba teman-teman mahasiswa terangkan apa yang teman-teman mahasiswa dapatkan dari
tayangan video tersebut. Menurut anda, sebutkan contoh yang relevan dari pengertian
kebudayaan dan wujud kebudayaan serta aspek-aspek kebudayaan yang ditayangkan dalam
video tersebut?

Berikan pendapat anda.

Anda mungkin juga menyukai