Definisi Etnografi
Etnografi merupakan suatu metode penelitian ilmu sosial. Penelitian ini sangat percaya
pada ketertutupan, pengalaman pribadi, dan partisipasi yang mungkin, tidak hanya
pengamatan, oleh para peneliti yang terlatih dalam seni etnografi. Para etnografer ini sering
bekerja dalam tim yang multidisipliner. Di mana titik fokus penelitiannya dapat meliputi
studi intensif budaya dan bahasa, bidang atau domain tunggal, ataupun gabungan metode
historis, observasi, dan wawancara.
Pada awalnya etnografi berakar pada bidang antropologi dan sosiologi. Namun para
praktisi dewasa ini melaksanakan penelitian etnografi dalam segala bentuk. Ahli etnografi
melakukan studi persekolahan, kesehatan masyarakat, perkembangan pedesaan dan
perkotaan, konsumen dan barang konsumsi, serta arena manusia manapun.
Etnografi adalah desain kualitatif dimana peneliti menggambarkan dan menafsirkan
pola nilai, perilaku, kepercayaan, dan bahasa yang dibagi dan dipelajari melalui kelompok
budaya berbagi (Harris, 1968). Baik sebagai proses dan hasil penelitian (Agar, 1980),
etnografi adalah sebuah cara mempelajari kelompok budaya berbagi serta akhir, produk
ditulis penelitian itu. Sebagai suatu proses, etnografi melibatkan pengamatan yang luas
terhadap kelompok, paling sering melalui pengamatan partisipan, dimana peneliti terlibat
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengamati serta mewawancarai peserta
kelompok. Etnografer mempelajari makna perilaku, bahasa, dan interaksi di antara anggota
kelompok berbagi budaya.
Perlu dicatat bahwa penelitian etnografi ini juga dapat didekati dari titik pandang
preservasi seni dan kebudayaan, dan lebih sebagai suatu usaha deskriptif daripada usaha
analitis. Biasanya para peneliti etnografi memfokuskan penelitiannya pada suatu masyarakat,
namun tidak selalu secara geografis saja, melainkan dapat juga memerhatikan pekerjaan,
pangangguran, dan aspek masyarakat lainnya. Beserta pemilihan informan yang mengetahui
dan memiliki suatu pandangan atau pendapat tentang berbagai kegiatan masyarakat.
1
manusia hanya jika peneliti memiliki pemahaman tentang budaya di mana tindakan
berlangsung. Ketiga penemuan. Kebanyakan ahli etnografi berpendapat bahwa proses
penelitian berbasis induktif dan penemuan berfokus pada “interpretasi local”. Dikatakan
bahwa jika peneliti mendekati komunitas dengan seperangkat model teoritis yang telah
ditentukan sebelumnya, konsep atau proposisi, mereka mungkin gagal untuk menemukan
sifat khas dan kontekstualnya.
Salah satu kekuatan riset etnografi, tapi juga salah satu tantangannya, adalah refleksi
pada hubungan yang peneliti bangun dengan para pertisipan dalam studi mereka, sehingga
diperlukan etika dalam penelitian etnografi. Satu masalah praktis adalah untuk mengetahui di
awal proyek penelitian peneliti apakah para partisipan setuju untuk disebutkan dalam laporan
penelitian, atau jika mereka ingin diberi nama dengan nama samaran untuk menjamin
anonimitas. Peneliti juga perlu mempertimbangkan apakah ingin mengizinkan partisipan
membaca dan mengomentari draf laporan penelitian. Secara keseluruhan, peneliti harus yakin
bahwa penelitiannya tidak membahayakan atau mengeksploitasi kelompok orang yang
dipelajari.
2
penelitian dan poin terkait lainnya.
d) Refleksi adalah tentang apa yang peneliti pikirkan, rasakan dan pelajari saat melakukan
pengamatan
3
b) Deskripsi yang Cukup dalam Membentuk Narasi
Laporan penelitian berdasarkan penyelidikan etnografis selalu mencakup banyak
deskripsi dan sering ditulis dalam bentuk naratif. Tujuan dari deskripsi adalah untuk
membiarkan pembaca mengetahui apa yang terjadi di lapangan, bagaimana rasanya dari
sudut pandang peserta untuk berada di sana, dan kejadian atau aktivitas tertentu apa
yang menarik dan perlu ditelusuri lebih jauh. Penjelasan dan kutipan rinci merupakan
kualitas penting akun etnografis. Penting untuk memberikan deskripsi dan kutipan
langsung yang memadai agar pembaca dapat memahami sepenuhnya pengaturan
penelitian dan tindakan orang-orang yang terwakili dalam narasi. 3. Analisis,
Interpretasi dan Implikasinya
c) Analisis, Interpretasi dan Implikasinya
Dalam sebuah laporan penelitian etnografi, deskripsi diseimbangkan oleh analisis dan
interpretasi. Tujuan analisis adalah untuk mengatur deskripsi dengan cara yang
membuatnya mudah dikelola dan juga dengan cara yang mengarah pada interpretasi.
Laporan penelitian etnografi yang menarik dan mudah dibaca memberikan deskripsi
yang cukup untuk memungkinkan pembaca memahami analisis dan analisis yang
memadai agar pembaca dapat memahami interpretasi dan penjelasan yang disajikan.
Saat menulis laporan penelitian etnografi, peneliti harus berusaha untuk
mempertimbangkan implikasi dari apa yang dipelajari di lokasi lapangan untuk
menambahkan wawasan baru ke dalam teori yang ada. Bukti untuk masalah penelitian
diambil dari penelitian lapangan. Pastikan bahwa poin yang dihadirkan sebagai bukti
didasarkan pada deskripsi dan analisis dari catatan lapangan dan wawancara dan dari
apa yang dipelajari melalui dokumen situs.
d) Etnografi yang Baik
Hammersley (1992) memberikan deskripsi menyeluruh tentang kriteria yang harus
digunakan untuk mengevaluasi penelitian etnografi, menyimpulkan bahwa validitas dan
relevansi yang dipahami dalam penelitian apa pun adalah yang terpenting. Sebagai
kesimpulan, peneliti akan menemukan berbagai jenis pandangan tentang bagaimana
mengevaluasi kualitas penelitian etnografi, paling sering tergantung pada komitmen
filosofis dan epistemologis dari penelitian dan peneliti yang bersangkutan.
4
DAFTAR REFERENSI
Paivi Eriksson dan Anne Kovalainen. 2008. Qualitative Methods in Business Research.
London: SAGE Publications Ltd.
John W. Creswell. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among
Five Approaches. London: SAGE Publications Ltd.