Anda di halaman 1dari 1

Kemiskinan dan Gangguan Jiwa terkait dengan isu kemiskinan ditemuka bahwa:

Gangguan jiwa (neurosis) yang dialami masyarakat miskin 2 kali lebih tinggi jika
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak miskin. Masyarakat yang mempunyai persoalan
dengan kelaparan dan berhutang, memiliki potensi yang besar untuk mengalami gangguan jiwa
neurosis. Gangguan mental (neurosis)pada umumnya dialami oleh masyarakat yang tinggal di
daerah pemukiman yang miskin dan padat (10). !" melaporkan bahwa Gangguan jiwa
(neurosis) juga pada umumnya dijumpai pada masyarakat yang tingkat penganggurannya tinggi
dan berpenghasilan rendah(11). #husus gangguan jiwa psikosis masyarakat yang memiliki status
so$ial ekonomi
%askah &kademik dan 'ra( )** #esehatan +iwa #haerudin %,M 100-.//0/21-terendah
mempunyai ke$enderungan resiko s$hi0ophrenia 1 kali lebih tinggi ketimbang masyrakat yang
memiliki status sosial tertinggi (12).
Gangguan +iwa yang seriusmengganggu kemampuan orang untuk melaksanakan aspek2aspek
penting dari kehidupan sehari 3 hari , seperti perawatan diri dan manajemen rumah tangga .
Gangguan jiwa juga dapat men$egah orang dari membentuk dan memelihara hubungan stabil
atau menyebabkan orang salah mena(sirkan bimbingan orang lain dan bereaksi rasional . 4ni
sering mengakibatkan mendorong jauh pengasuh , keluarga , dan teman 3 teman yang mungkin
menjaga orang dari menjadi tunawisma. 5ebagai hasil dari (a$tor 3 (a$tor dan tekanan hidup
dengan gangguan jiwa , orang dengan gangguan jiwa jauh lebih mungkin menjadi tunawisma
daripada populasi umum .(16)
78erdapat hubungan yang kuat antara tunawisma dan gangguan jiwa , dimana ditemukan bahwa
orang dengan gangguan jiwa kronis atau alkoholisme parah, lebih rentan terhadap
homelessness...9(1:)

Anda mungkin juga menyukai