Anda di halaman 1dari 6

ASPEK HORMONAL

PADA EPILEPSI
Sinopsis
Interaksi antara hormone, epilepsy, dan penggunaan
obat untuk epilepsi sangat kompleks interaksi tiga
arah
efek dapat terjadi pada pria dan wanita dengan
berbagai macam cara.
Abnormalitas status endokrin sering pada pasien
epilepsi
Gejala: disfungsi seksual, penurunan fertilitas,
menopause dini, dan sindroma polikistik ovarium.
I. Abnormalitas hormon pada orang dengan
epilepsi dan dalam pemakaian obat anti
epilepsi
Otak langsung meregulasikan status hormonal
melalui jalur umpan balik hipotalamus-hipofisis-
kelenjar endokrin.
Epilepsi dan OAE dapat memberikan efek langsung
pada regulasi hormon.
Abnormalitas : hormon seks steroid, tiroid,
prolaktin, dan vitamin D
A. Hormon Seks Steroid
Pelepasan hormon: aksis hipotalamus-hipofisis-gonad
Fisiologi: Hipotalamus GnRH Hipofisis TSH
folikel ovarium estradiol (umpan balik) LH
korpu luteumprogesteron
Jika epilepsi & konsumsi OAE gg. Pada aksis gg.
Siklus menstruasi, meningkatkan infertilitas, tanda
hiperandrogenisme
Pada pria penurunan libido, penurunan fungsi
seksual
B. Hipogonadisme
Epilepsi lobus temporal 50% amenore, oligomenore, siklus
abnormal
68% megalami kelainan endokrin:
PCOS (20%)
Hipoandrogenisme (12%)
Menepause dini (4%)
Hiperprolaktinemia (2%)
Hipogonadisme : RLTE > LLTE
PCOS : LLTE > RLTE
OAE tidak memiliki peran dalam hipogonadisme


C) Disfungsi seksual (berhubungan dengan
epilepsi dan efek OAE)

Anda mungkin juga menyukai