1. Harsberger (1985), etnobotani adalah ilmu tentang pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan secara tradisional oleh masyarakat primitif. . Hough (1898), etnobotani adalah ilmu tentang tumbuh!tumbuhan dalam hubungannya dengan budaya manusia (dalam "hanura, 199#). $. %ones (19&1) etnobotani adalah ilmu tentang hubungan antara manusia yang primitif dengan tumbuh!tumbuhan (dalam 'tatkin, 1988). &. (chultes (19)*) etnobotani adalah ilmu tentang hubungan manusia dengan +egetasi di sekitarnya ((chultes, 1989). 5. ,ord (198#) etnobotani adalah ilmu tentang penempatan tumbuhan secara keseluruhan di dalam budaya dan interaksi langsung manusia dengan tumbuhan. ). (heng!%i et al. 9199#), etnobotani adalah ilmu tentang keseluruhan hubungan langsung antara manusia dan tumbuhan untuk apa saja kegunaannya. *. (ukarman dan (udarsono -is.an (199), etnobotani adalah ilmu tentang hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional. (ebelumnya 'o.ers (18*&) dalam /ahesh.ari (199#) telah menggunakan istilah 01boriginal botany2 dan didefinisikan sebagai ilmu tentang jenis!jenis tumbuhan yang dimanfaatkan penduduk asli untuk bahan obat, pangan, sandang dan sebagainya. 3tnobotani merupakan ilmu yang kompleks dan dalam pelaksanaannya memerlukan pendekatan yang terpadu dari banyak disiplin ilmu antara lain 4 taksonomi, ekologi dan geografi tumbuhan5 pertanian, kehutanan, sejarah, antropologi dan ilmu lainnya. (tatus etnobotani 4 ! sebagai ilmu tidak ada masalah ! sebagai obyek penelitian sangat ra.an karena cepatnya laju erosi sumberdaya alam dan pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan dari suku bangsa tertentu. Etnobotani perlu mendapat perhatian yang layak karena : 1. banyak sumber nabati telah punah sebelum para pakar sempat meneliti. . banyak pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat yang masih primitif sudah hilang sebelum informasi pengetahuan tradisional dicatat atau diketahui oleh peneliti. Hal ini karena sifatnya lisan dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi yang lain. $. teknologi maju telah banyak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan seperti obat!obatan atau pe.arna makanan sintetis. (ehingga timbul gerakan kembali ke alam (back to nature). &. pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan dapat diselamatkan untuk dikaji kembali (etnobotani sebagai jembatan pengetahuan tradisional dan pengetahuan modern). Sejarah Penelitian Etnobotani 1. 'ertama kali penelitian etnobotani hanya dengan menyajikan daftar jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional dari suatu etnis tertentu. . 'erkembangan selanjutnya membahas secara interdisipliner berbagai aspek hubungan manusia dengan dunia tumbuhan berikut aspek lingkungannya, sehingga dituntut metode penelitian yang terdiri dari bermacam!macam bidang ilmu yang masuk dalam cakupan ilmu etnobotani. %adi metodenya kombinasi antara metode dari bidang ilmu biologi dan ilmu sosial. 1khir!akhir ini etnobotani mendapat perhatian dan porsi yang layak seperti ilmu lain di mata para pakar, terutama botani. /ereka menyadari bah.a banyak sumber daya nabati telah punah sebelum para pakar sempat meneliti. 6emikian juga halnya dengan pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat yang masih primitif (tertinggal) sudah hilang sebelum informasi pengetahuan tradisional dicatat atau diketahui oleh peneliti, karena pengetahuan ini sifatnya lisan dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi. 6i sisi lain disadari teknologi maju telah menimbulkan banyak dampak negatif terhadap lingkungan dan efek negetif bagi kesehatan (obat, pe.arna, penga.et makanan sintetis). 7imbul gerakan kembali ke alam (back to nature) jadi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan tradisional pemnafaatan tumbuhan dapat diselamatkan untuk dikaji kembali. 7ahun 18&5 Hasskarl dalam bukunya menyebutkan kegunaan kurang lebih 9## jenis tumbuhan di 8ndonesia. 1bad 9:88 -umphius dalam 0Herbarium 1mboinense; telah menulis tumbuh!tumbuhan di 1mbon dan sekitarnya meskipun lebih mengarah pada botani ekonomi dari pada etnobotani. /ereka dapat dikatakan sebagai pelopor etnobotani khususnya dan botani pada umumnya di 8ndonesia. 'enelitian yang selanjutnya mengenai hubungan tumbuhan dan penduduk setempat lebih menitik beratkan pada antropologinya atau lebih mengarah kepada aspek ekonominya. 'enelitian etnobotani di 8ndonesia telah banyak dilakukan oleh pakar dari banyak disiplin ilmu, terutama pakar botani dan antropologi, tetapi hanya sebagai penelitian sampingan saja, sehingga data informasi etnobotani tersebar di banyak publikasi dari berbagai disiplin ilmu. 'ada tahun 198 /useum 3tnobotani 8ndonesia (/38) didirikan. /38 berisi pameran koleksi artefak etnobotani yang telah terkumpul selama ini dari seluruh 8ndonesia, misalnya alat rumah tangga, penangkapan ikan, pakaian dan sebagainya yang semuanya mempunyai bahan dasar tumbuhan. 'ada 1# tahun terakhir penelitian etnobotani lebih terarah, sistematis dan menyentuh pada sasaran yang sebenarnya. Potensi aplikasi etnobotani dan peranannya meliputi ! aspek " Ekonomi botani a. 'ertanian 7anaman bahan pangan, perkebunan, tanaman berpotensi ekonomi, konser+asi sumber genetik pengembangan jenis unggul. b. (eni dan kerajinan dan tumbuhan c. ,armasi 4 %enis tumbuhan obat5 khasiat dan pemanfaatannya5 pengelolaan dan pelestariannya. ! Ekologi dan keanekaragaman a. 'engelolaan hayati (tumbuhan) 'emanfaatan, pengelolaan dan pelestariannya. b. <eanekaragaman tumbuhan 'raktik konser+asi tingkat genetik, jenis dan lingkungannya. c. 3kologi manusia /engkaji pengaruh akti+itas manusia terhadap lingkungannya baik masa lalu, sekarang dan masa depan. Penelitian Etnobotani 8nterdisipliner ilmu etnobotani masa kini meliputi bidang studi yang menganalisis semua aspek hubungan timbal balik antara kelompok masyarakat dengan keanekaragaman jenis tumbuhan a.l. antropologi, botani (taksonomi tumbuhan), arkeologi, paleobotani, fitokimia, ekologi dan biologi konser+asi, yang memberi gambaran tentang aplikasi etnobotani. /enurut /artin(1998) terdapat empat usaha utama yang saling berkaitan dalam ilmu etnobotani 4 1. pendataan ilmu pengetahuan botani tradisional . memperhitungkan pemanfaatan dan jenis!jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan. $. mengamati dan memperhitungkan nilai ekonomi yang dapat diambil dari tumbuhan tersebut. &. usaha!usaha yang bersifat pemanfaatan diusahakan supaya dapat memaksimalkan nilai yang dapat diterima masyarakat dari pengetahuan ekologi dan sumber! sumbernya. /enurut 'urnama (1995) langkah!langkah yang harus diperhatikan pada pendataan a.al penelitian etnobotani adalah 4 1. identifikasi jenis tumbuhan dengan benar sebab nama merupakan sarana untuk menunjuk obyek dengan tepat. . memperhitungkan kelimpahan dan kemungkinan lain dari setiap jenis yang akan dimanfaatkan. $. mendata nama lokal dari jenis tumbuhan tersebut yang memiliki kegunaan yang sama dengan identifikasi. &. mencatat bagian dari tumbuhan yang digunakan secara tradisional, seperti akar, batang, daun, biji, buah, bunga, dan lain!lain. 5. mencatat tujuan dari pemanfaatan tumbuhan (obat, makanan, minuman dan lainnya). ). mencatat cara pengemasan yang pasti dari jenis tumbuhan atau bagian tersebut. *. mengamati musim panen, ini penting sekali bagi peninjauan nilai ekonominya. 8. menganalisis kemungkinan pembudidayaan dari masing!masing jenis tumbuhan. 9. mendeskripsikan sejarah dari pemanfaatan. 1#. menggambarkan nilai nyata dengan standar modern setiap produk tumbuhan 11. mencatat keluarga dekat dari jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan tetapi tidak dimanfaatkan, besar kemungkinan akan menjadi sumber genetika dimasa yang akan datang 1. mencatat spesialisasi kegunaan dari jenis tumbuhan Teknik #a#an$ara yang umum digunakan dalam penelitian etnobotani a. =a.ancara open!ended 3sensinya adalah tanya ja.ab secara rinci tentang segala aspek kehidupan, termasuk praktek dimana peneliti ikut serta berpartisipasi di dalam sub sistem dan belajar tentang teknik masyarakat melalui suatu interaksi dengan masyarakat secara langsung. b. =a.ancara semi!struktural >ebih fleksibel dibandingkan dengan .a.ancara formal, pertanyaan didasarkan pada daftar pertanyaan, dimana peneliti dapat menyesuaikannya di lapangan. 6ata kuantitatif dapat diperoleh untuk analisis. c. =a.ancara terstruktur 6ilakukan dengan menggunakan seri pertanyaan yang ditentukan dimana formulir dasarnya adalah .a.ancara terjad.al, dan dibeberapa kasus, responden lokal tercatat dan terpilih dengan baik, dapat melalui random?acak. d. <uisioner (egala sesuatu yang akan diteliti dicatat dengan bentuk pertanyaan yang ditentukan. Pendekatan kuantitatif Pendekatan kuantitatif %etode : 1. =a.ancara semi struktural dan open!ended. . /engidentifikasi pengetahuan masyarakat %etode : 1. .a.ancara terstruktur dan kuesioner . membuat daftar bebas $. seleksi, pemilihan &. ranking Aplikasi : 1. mendapatkan informasi yang lebih dalam, melengkapi metode informal. . dapat mengembangkan hubu! ngan secara informal antara masyarakat lokal dan peneliti. $. mengungkap pengalaman tradisional (pemanfaatan dan teknologi lokal). 5. sur+ei secara sistematik Aplikasi : 1. dapat melakukan +erifikasi silang dari beberapa nara sumber. . memberi e+aluasi angka dari parameter yang diamati. $. dapat melakukan seleksi nara sumber yang memiliki pengetahuan lokal tentang sumber daya tumbuhan di suatu ka.asan. @ntuk memperoleh data yang cukup me.akili maka digunakan beberapa model pembuatan formulir yang diekstrak dari model yang dita.arkan oleh (heil dkk. (##&) seperti pada tabel. 7abel .....Aentuk kuisioner dan metode pendekatannya. &orm ulir 'udul %etode B(!1 6eskripsi desa dan perspektif penggunaan lahan =a.ancara dengan kepala desa B(! >atar belakang budaya dari penggunaan lahan =a.ancara dengan ketua adat B(!$ Harga barang yang diperdagangkan .a.ancara dengan $!5 pedagang B(!& (ur+ei rumah tangga .a.ancara dengan semua (atau paling sedikit $# rumah tangga) B(!5 'engetahuan tradisional tentang penggunaan lahan =a.ancara dengan $!5 informan kunci B(!) 'engumpulan dan penjualan hasil hutan =a.ancara dengan $!5 informan kunci 6(!1 (ejarah pemukiman dan penggunaan lahan =a.ancara dengan kepala desa atau ketua adat 6(! Aencana dan kejadian penting =a.ancara dengan kepala desa atau ketua adat 6(!$ 7ipe lahan dan hutan 'ertemuan dengan masyarakat 6(!& Hasil hutan 'ertemuan dengan masyarakat 6(!5 demografi (ur+ei rumah tangga atau dokumen statistik desa 6(!) '6/ tipe lahan dan hutan 6iskusi kelompok fokus. /asing! masing kelompok perempuan?laki! laki5 tua?muda5 atau kelompok etnik 6(!* '6/ masa lampau!masa kini!masa depan 6iskusi kelompok fokus. /asing! masing kelompok perempuan?laki! laki5 tua?muda5 atau kelompok etnik 6(!8 '6/ jarak untuk tipe lahan dan hutan 6iskusi kelompok fokus. /asing! masing kelompok perempuan?laki! laki5 tua?muda5 atau kelompok etnik 6(!9 '6/ sumber barang yang dipergunakan 6iskusi kelompok fokus. /asing! masing kelompok perempuan?laki! laki5 tua?muda5 atau kelompok etnik 6(!1# '6/ spesies terpenting perkategori guna 6iskusi kelompok fokus. /asing! masing kelompok perempuan?laki! laki5 tua?muda5 atau kelompok etnik <eterangan 4 B(C>embar kuesioner5 6(C>embar 6ata5 '6/C'ebble 6istribution /ethod (etiap kegiatan dimaksudkan untuk memberikan ringkasan yang dapat dipahami oleh anggota masyarakat dan para peneliti. 8dealnya hasil yang diperoleh dianggap sebagai sebuah penjelasan berbagai pola kepentingan secara keseluruhan yang dapat, dan bahkan harus diuji lebih lanjut. 6(!) untuk memberikan gambaran tentang unit!unit lansekap, yaitu peninjauan luas dari setiap tipe lahan dan tipe lahan mana saja yang bernilai untuk jenis kegunaan apa. 6(!* untuk merepresentasikan masa lalu, masa kini dan masa depan, dimaksudkan untuk memberikan ikhtiar kepentingan relatif setiap lahan untuk tipe!tipe kegunaan dan dinilai yang berbeda saat ini, $# tahun lalu, dan # tahun yang akan datang. 6(!8 untuk memberikan gambaran tentang akses dari masing!masing unit lansekap. 6(!9 dimaksudkan untuk memberikan ikhtiar kepentingan secara keseluruhan ditempatkan pada sumber!sumber tumbuhan atau binatang yang berbeda yang digunakan oleh masyarakat4 dibeli, ditanam, liar dari hutan dan dari sumber daya liar lainnya. 6(!1# dimaksudkan untuk memberikan gambaran spesies yang paling penting melalui pembobotan relatif dari sebuah taksa tumbuhan atau binatang yang paling penting setiap kategori kegunaan (masing!masing sampai 1#). <ategori kegunaan4 makanan, obat!obatan, kontruksi ringan, kontruksi berat, kontruksi perahu, peralatan?perkakas, kayu bakar, anyaman?tali, hiasan?adat?ritual, benda yang biasa dijual, sarana berburu, tempat berburu, rekreasi, masa depan. <ategori lansekap4 kampung, bekas kampung, kebun, sungai, ra.a, ladang, hutan, bekas ladang berumur muda, bekas ladang berumur tua. a Sur(ei eksploratif : /etode ini mencakup misalnya in+entarisasi tentang keanekaragaman sumber daya hayati yang dikenal oleh masyarakat tempat penelitian dilakukan. 'enelitian semacam ini dapat menggunakan pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan beberapa teknik, misalnya --1 (Rapid Rural Appraisal), '-1 (Participatory Rural Apraisal), -31 (Rapid Ethnobotanical Appraisal). 7eknik penilaian integrative semacam ini disebut sebagai teknik penilaian ethnobotani partisipatif (Participatory Ethnobotanical Appraisal). b Obser(asi partisipatif plot sampling dan transect-walk systematic sampling /etode ini melibatkan masyarakat sebagai pemandu dan informasi kunci. 'engambilan data lapangan dilakukan dengan memanfaatkan petak!petak permanent yang biasa dibuat dalam penelitian ekologi +egetasi menurut cara Dosting (19)#). (elanjutnya para informan diminta untuk mengi+entarisasi seluruh jenis yang mereka kenal memiliki kegunaan. (etiap jenis yang mereka kenal kemudian diambil contoh herbarium atau 0+oucher spesimen; nya untuk keperluan identifikasi nama ilmiah botaninya. Aerikut ini adalah contoh pengambilan data lapangan untuk menge+aluasi 0Eon 7imber forest 'roducts; (E7,'s) dalam petak dengan luasan 1 hektar. Bentuk pertanyaan : 1. 7umbuhan apa saja yang anda kenal di dalam plot 1 hektar ini. . 6ari sejumlah tumbuhan yang anda kenal tersebut, urutkan dari yang paling berguna?bermanfaat, berturut!turut sampai dengan yang paling kurang bermanfaat. $. /anfaat apa saja yang dapat anda peroleh dari jenis yang amat bermanfaat tersebut. &. 6ari sejumlah manfaat yang anda sebut, bagaimana anda mengurutkan pilihan manfaat dari yang paling utama sampai ke paling rendah dengan nilai yang paling tinggi sampai terendah. 5. <emudian masukkan ke dalam sebuah matrik. %a.aban pertanyaan Eo.14 terdapat 1# jenis tumbuhan yang dikenal dalam petak seluas 1 hektar (kapere, yupeka, amau, sira-sira, seyo, bukera, meka, sew, yepa ere, sarst). %a.aban pertanyaan Eo.5 yepe ere (1lstonia scholaris) %a.aban pertanyaan Eo. $ dan &. 7abel "ontoh matriks hasil .a.ancara terstruktur dan sistematik untuk 5 narasumber Informat Batang )ulit batang *aun Total Tiang rumuah Papan +kiran Obat )ayu Bakar Pakan Ternak Atap rumah kebun 1 * 5 $ ) & 1 8 5 $ $ & 1 1 19 $ 5 ) 1 & $ 1 & & $ 1 $ $ $ 19 5 ) 5 & $ 1 1 -ata! rata 5.& &.& .# &. .) 1.8 1.) .# 'ilihan 'eringkat 1 5 $ & ) * Pengolahan *ata dan Analisis *ata (esungguhnya analisis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kuantitatif dan kualitatif. 1pabila data tersebut sangat terbatas, bersifat monografis atau ber.ujud kasus!kasus, maka analisanya bersifat kualitatif. >ain halnya jika data yang dikumpulkan sangat banyak dan berjumlah besar, serta mudah untuk dikategorisasikan, maka pola penyelesaian dapat dilakukan melalui analisis kuantitatif (analisis statistik). %enentukan nilai guna suatu jenis 'enelitian untuk menentukan nilai guna suatu jenis sumber daya (misalnya hayati), dilakukan dengan melalui dua cara, yaitu4 (1) merancang kepentingan atau manfaat suatu sumber daya (misalnya tumbuhan) sebagai manfaat utama dan manfaat tambahan, () membagi sumber daya (misalnya tumbuhan) ke dalam kategori manfaat yang dikenal oleh masyarakat tempat di mana penelitian dilakukan, (lihat kategori pada 6(!1#). :aluasi nilai kepentingan hasil hutan non kayu bagi masyarakat dihitung berdasarkan 8ndek <epentingan Audaya atau Index ultural !igni"icance (8"() melalui formula seperti di ba.ah ini. n I,S - ./ 0 i 0e1 ni i -" Aila suatu jenis tumbuhan memiliki kegunaan lebih dari sekali maka formula perhitungannya berkembang seperti berikut 4 n I,S - ./ " 0 i " 0 e " 1 nl 2 ./ ! 0 i ! 0 e ! 1 n! 2 2 ./ n 0 i n 0 e n 1n n i -" <eterangan 4 I! # Index o" cultural signi"icance, yaitu persamaan jumlah nilai guna suatu jenis tumbuhan dari kegunaan 8 hingga ke n, dimana n menunjukkan kegunaan terakhir dari suatu jenis tumbuhan. i 4 nilai intensitas (intensity value), menunjukkan nilai $ hingga ke n secara berurutan % 4 nilai kualitas (%uality value) e 4 nilai esklusi+itas (exclusivity value), sebagai contohnya 4 Eilai kualitas (F) nilai 5 C diberikan pada bahan makanan utama nilai & C makanan tambahan dan bahan utama (secondary "ood G primary material) nilai $ C jenis makanan lainnya G bahan sekunder dan bahan obat!obatan (others "ood G secondary material G medicine). Eilai C semua jenis tumbuhan yang digunakan untuk ritual, mitos, rekreasi, etc. (ritual, mithology, recreation, etc). nilai 1 C hanya diketahui kegunaannya saja (mere recognition). (imbol huruf 8 C nilai intensitas (intensity value) penggunaannya. Eilai 5 C sangat tinggi intensitas penggunaannya (very high intensity) Eilai & C secara moderat, intensitas pemanfaatannya tinggi (mode-rately high use intensity) nilai $ C intensitas pemanfaatannya sedang (me-dium use intensity) nilai C intensitas pemanfaatannya rendah (low use intensity) nilai 1 C menggambarkan pemanfaatannya sangat sedikit (minimal use intensity) simbol e C nilai esklusi+itas (exclusivity value) skor C menggambarkan pilihan yang paling disukai (pre"erred choice) (kor 1 C menggambarkan terdapat lebih dari satu?beberapa pemanfaatan yang disukai (one o" several or many possible sources) skor #,C sumberdaya sekunder (secondary sources) (elanjutnya nilai manfaat (use +alue) setiap jenis dihitung berdasarkan rumus berikut 4 +(s - +(is i s @+s 4 nilai guna jenis s secara keseluruhan @+is 4 nilai guna jenis s yang dideterminasi oleh informan i i s 4 jumlah total responden yang di.a.ancarai untuk jenis s @ntuk mengetahui pengaruh faktor!faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi penelitian terhadap keanekaragaman jenis hasil hutan non kayu, dilakukan analisis regresi linier berganda. (ebagai +ariabel dependen (+ariabel H) adalah nilai indek keanekaragaman jenis hasil hutan non kayu dan sebagai +ariabel bebas (+ariabel 9) adalah faktor!faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi penelitian. 3 " - o 2 " 2 4 2 n 5 kn 2 6 NI* .78 ! 1 6imana 4 8 4 1, , IIIIIII.,n 91!9kn 4 faktor sosial, budaya dan ekonomi 4 kesalahan (epsilon)
o ! 1 4 parameter 'erhitungan nilai ekonomi setiap jenis hasil hutan dihitung berdasarkan nilai jual di lokasi pada saat dilakukan penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penelitian Etnobotani 1. 'endekatan emik dimaksudkan untuk menggali dan mendapatkan data mengenai pengetahuan masyarakat atas obyek yang sedang diamati (dalam hal ini adalah tumbuhan obat!obatan), menurut kacamata dan bahasa mereka. (istem pengetahuan yang berisi persepsi, konsepsi, strategi yang dimiliki suatu masyarakat yang dalam ilmu antropologi disebut sebagai pemahaman budaya (Huliati, 1998). Dleh sebab itu penelitian melalui pendekatan Rapid Rural Apprasial (--1) dan obser+asi partisipasi serta .a.ancara merupakan salah satu hal yang sering digunakan. 'engolahan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif. . 6alam penelitian yang bersifat kualitatif, peneliti harus sadar bah.a dalam pengumpulan data tidak dilakukan dengan pengulangan yang terkontrol yang kemudian diolah dan diuji secara statistik, maka faktor keabsahan data yang terjaring perlu dikaji ulang dari .aktu ke .aktu. 7ujuan pengujian ini adalah untuk menjaga jangan sampai faktor subyektifitas, distorsi fakta dan jenis pencemar lain menyelinap dalam data yang dikumpulkan, terutama bila obyek penelitiannya adalah manusia yang perilakunya sulit diselami. Dleh sebab itu faktor kejujuran, ketekunan, ketelitian, ketelatenan dan sifat!sifat superlatif lain yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Aerbeda dengan penelitian yang bersifat kuantitatif yang biasa pula disebut penelitian percobaan, karena data dan informasi yang diperlukan dibangkitkan dengan memberikan perlakuan tertentu pada obyek dan semuanya dilakukan secara terkontrol. Eamun demikian dalam penelitian etnobotani kedua pendekatan tersebut sering digunakan dan memang tidak perlu harus dipertentangkan karena keduanya dikembangkan untuk maksud yang berbeda. Aahkan sering pula terjadi bah.a secara tidak sadar dalam suatu penelitian etnobotani kedua metode tadi digunakan secara bersamaan. *aftar Pustaka 1. 6jeuremi /. dan /artajaya /. 199. 6aun Jatal 6alam <ehidupan (uku /andacan dan (uku 1ifat 6i daerah /anok.ari 8rian %aya. 'rosiding (eminar dan >okakarya Easional 3tnobotani. "isarua, Aogor. . Jetrudis Edero ##&. Auah Aok Hau, Aahan Aaku 'estisida nabati. %ournal of tropical 3thnobotany :ol 8. Eo. 1. $. /artin, J. %. 1995. 1. /ethods /anual Jreat Aritain at 7he @ni+ersity 'ress "ambridge. &. /asidi manju, 6.H. ##$. Harnessing 7he <no.ladge (ystem of 8ndigeneus 'eople. Aerita 8.6.(. :ol 18. Eo. 1. 5. 'ur.anto, H. ##&. (tudi 3tnobotani. /enemukan %enis!jenis 7anaman 'otensial. %ournal of 7ropical 3thnobotany :ol 8. Eo. 1. ). (ukarman K (oedarsono -is.an, 199. (tatus 'engetahuan 3tnobotani di 8ndonesia. 'rosiding (eminar dan >okakarya Easional 3tnobotani. "isarua, Aogor. *. =aluyo, 3.A. ##&. 'engumpulan 6ata etnobotani. 'usat 'enelitian Aiologi, >8'8, Aogor.