Anda di halaman 1dari 8

Penelitian Persepsi dan Tingkat Kepuasan Perawat Pengguna

Sosial Media Terhadap Profesi Keperawatan


posted by Didi Keitha | March 18, 2012 | In Berita Pilihan, Riset Keperawatan | 2 Comments
Keperawatan adalah sebuah profesi yang mandiri dan mampu bekerja sama dengan profesi lain dalam
melaksanakan tugas memberikan asuhan keperawatan. Profesi Perawat di Indonesia memiliki berbagai
jenjang pendidikan, mulai dari selevel dengan Sekolah Menengah Atas yang dikenali sebagai
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), Diploma 3 Keperawatan, Sarjana Keperawatan, Master Keperawatan
danDoktor Keperawatan.
Melalui berbagai jenjang pendidikan yang berbeda tersebut, tentunya setiapPerawat baik selama menuntut
ilmu dan selama bekerja akan senantiasa berinteraksi dengan internet. Pada kesempatan ini riset dilakukan
terhadap Perawat yang sudah bekerja dan aktif dalam berbagai sosial media,
diantaranya Facebook dan Twitter.
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Persepsi dan Tingkat
Kepuasan Perawat yang menggunakan Sosial Media dalam aktivitas sehari-harinya terhadap Profesi
Keperawatan. Penelitian dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan Survey Monkey untuk
mendesain kuesioner penelitian dan informasi kemudian disebarluaskan Facebook Fanpage BlogPerawat
dan Twitter BlogPerawat.
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama satu bulan penuh, mulai dari awal Februari 2012 sehingga awal
Maret 2012. Selama waktu tersebut, telah berpartisipasi secara online 57 orang responden. Namun setelah
dilakukan clearing data, hanya 45 orang responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan memenuhi
syarat penelitian.
Berdasarkan data yang didapatkan dari 45 orang responden tersebut, akan disimpulkan gambaran dari
penelitian yang telah dilaksanakan, yang terdiri dari:
1. Data Demografik Responden
o Jenis Kelamin
o Usia Responden
o Tingkat Pendidikan
o Cita-Cita menjadi Perawat sejak Kanak-Kanak
o Pengalaman Kerja sebagai Perawat
o Akun Media Sosial yang Digunakan
o Email yang Digunakan
o Pengalaman dalam menggunakan Internet
2. Persepsi Perawat terhadap Profesi Keperawatan
o Cerdas
o Bodoh
o Cerewet
o Pendiam
o Sabar
o Pemarah
o Religius
o Biadab
o Bersih
o Kotor
o Ramah
o Jutek
o Pemaaf
o Pendendam
3. Tingkat Kepuasan Perawat terhadap Profesi Keperawatan
o Kemudahan Mencari Pekerjaan
o Gaji
o Waktu Bekerja
o Jenjang Karier
o Sikap Tenaga Kesehatan terhadap Perawat
o Sikap Pasien dan Keluarga terhadap Perawat
o Sikap Masyarakat dan Negara terhadap Perawat
o Sikap Organisasi Perawat terhadap terhadap Perawat
o Kesempatan Melanjutkan Pendidikan
o Kemudahan Mendapatkan Beasiswa
o Kebersamaan dengan Keluarga
o Aktualisasi Diri
Berdasarkan poin-poin diatas, maka didapatkan data sebagaimana digambarkan dibawah ini:
Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah
45 orang dan terbagi kedalam jenis kelamin laki-laki 19 orang (42.2%) dan jenis kelamin perempuan 26
orang (57.8%). Rentang usia responden adalah 20-25 tahun 26 orang (57.8%), usia responden 26-30 tahun
6 orang (13.3%), usia responden 31-35 tahun 11 orang (24.4%), usia responden 36-40 tahun 1 orang
(2.2%) dan usia responden 41-45 tahun 1 orang (2.2%).
Adapun tingkat pendidikan responden, terdiri
dari: Sekolah Perawat Kesehatan 5 orang (11.1%),Diploma 3 Keperawatan 17 orang (37.8%), Sarjana
Keperawatan (S.Kep)6 orang (13.3%) dan Sarjana Keperawatan (S.Kp atau S.Kep+Ners)13 orang
(28.9%). Sedangkan Perawat dengan pendidikan Master dan Doktor tidak ada yang terlibat dalam
penelitian ini.
Kemudian berdasarkan pertanyaan apakah menjadi
Perawat adalah cita-cita sejak kanak-kanak didapatkan data 15 orang responden (33.3%) menyatakan Ya,
sedangkan sebanyak 30 orang responden (66.7%) menyatakan Tidak bercita-cita menjadi Perawat sejak
kanak-kanak. Responden yang menyatakan tidak mengatakan bahwa pilihannya menjadi Perawat
dikarenakan keinginan orang tua(33.3%), tidak tahu (23.3%), cita-cita sejak SMA (23.3%), tidak lulus
SMPTN (8.1%),karena gagal menjadi Dokter (6%) dan alasan biaya yang terjangkau (6%).
Sebahagian Perawat yang menjadi responden dalam
penelitian online ini adalah memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 1-3 tahun 28 orang (62.2%), 4-6
tahun 1 orang (2.2%), 7-9 tahun 4 orang (8.9%), 10-12 tahun 8 orang (17.8%), 13-15 tahun 2 orang (4.4%)
dan lebih dari 15 tahun 2 orang (4.4%).
Adapun berdasarkan penggunaan sosial media,
didapatkan data bahwa 43 orang (95.6%) memiliki akunFacebook, 34 orang (75.6%) memiliki
akun Twitter, 11 orang (24.4%) memiliki Blog, 8 orang (17.8%) memiliki akun Youtube, 7 orang (15.6%)
memiliki akun Google+, 5 orang (11.1%) memiliki akun Plurk, 4 orang (8.9%) memiliki akun Tumblr,
sedangkan yang memiliki akunLinkedIn - Multiply - Kaskus - Koprol masing-masing 3 orang (6.7%).
Kemudian didapatkan data juga bahwa akun email
yang banyak digunakan untuk bersosial media diantara para Perawat yang aktif berinternet tersebut adalah
36 orang (80%) menggunakan akun Yahoo, dan sebanyak 18 orang (40%) memiliki akun Gmail.
Sementara Rocketmaildigunakan oleh 5 orang (11.1%), dan pengguna MSN AOL dan yang lain hanya 1
orang (2.2%).
Responden yang terlibat dalam penelitian ini juga
memiliki jam terbang yang bervariasi dalam menggunakan internet, yaitu 1-3 tahun 7 orang (15.6%), 4-6
tahun 21 orang (46.7%), 7-9 tahun 9 orang (20%), dan lebih dari 9 tahun 8 orang (17.8%). Sehingga
pengalaman terbanyak daripada responden ini dalam menggunakan internet adalah antara 4-6 tahun
sebanyak 21 orang responden.

PERSEPSI
Dalam penelitian ini, persepsi yang dimaksudkan adalah bagaimana pandangan Perawat terhadap profesi
Keperawatan yang dirasakannya selama ini, meliputi:cerdas atau bodoh, cerewet atau pendiam, sabar
atau pemarah, religius atau biadab, bersih atau kotor, ramah atau jutek dan pemaaf atau
pendendam. Berikut ini adalah gambaran yang didapatkan secara detail dari pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan kepada responden seperti yang tersebut diatas:
Sebanyak 95,5% menyatakan setuju dengan pandangan bahwa seorang Perawat itu cerdas, sedangkan
4,5% diantaranya masih meragukan tingkat kecerdasan dari Perawat. Kemudian berlawanan dengan hal
tersebut, 97,7% tidak setuju dengan pandangan yang menyatakan bahwa Perawat itu bodoh dan 2,3%
diantaranya meragukan apakah seorang Perawat itu bodoh atau tidak.
Berikutnya adalah apakah seorang Perawat itu cerewet atau pendiam, memiliki beberapa jawaban, yaitu
51,2% menyatakan bahwa Perawat itu tidak cerewet, 33,3% menyatakan ragu apakah Perawat itu cerewet
atau tidak dan 15,5% menyatakan setuju bahwa Perawat itu cerewet. Sedangkan mengenai apakah Perawat
itu pendiam, responden menyatakan 73,3% tidak setuju kalau Perawat bersifat pendiam, sedangkan 22,2%
menyatakan ragu tentang Perawat itu cerewet atau tidak dan 4,5% yang setuju kalau Perawat itu cerewet.
Berkaitan dengan sifat sabar atau pemarah dari Perawat, responden menyatakan sebanyak 86,7%
menyatakan setuju kalau Perawat itu harus senantiasa bersabar, sedangkan 11,5% diantaranya ragu apakah
Perawat perlu bersabar atau tidak dan sebanyak 2,2 responden menyatakan tidak setuju kalau Perawat itu
sabar. Kemudian daripada itu, responden juga mengatakan bahwa 71,1% tidak setuju kalau Perawat itu
pemarah, sedangkan 26,7% ragu apakah Perawat itu harus pemarah atau tidak dan hanya 2,2% saja yang
setuju bahwa Perawat itu pemarah.
Mengenai tingkat kereligiusan atau kebiadaban Perawat, jawaban dari responden adalah sebagai berikut:
Sebanyak 82,2% responden menyatakan bahwa Perawat harus memiliki tingkat kereligiusan yang tinggi
dan sebanyak 17,8% menyatakan ragu perlu tidaknya Perawat itu religius atau tidak. Adapun apakah
Perawat itu biadab atau tidak, jawabannya adalah 100% responden menyatakan bahwa seorang Perawat itu
tidak boleh menunjukkan perilaku yang biadab, dalam hal ini berperilaku tidak sopan ataupun melakukan
perbuatan yang melanggar hukum.
Mengenai Perawat itu bersih atau kotor, berikut jawaban yang disampaikan responden: Sebanyak 86,7%
responden menyatakan bahwa seorang Perawat itu haruslah seseorang yang mencintai kebersihan,
sebanyak 11,1% menyatakan ragu apakah Perawat itu perlu bersih atau tidak dan sebanyak 2,2% tidak
setuju kalau Perawat itu bersih. Sedangkan data sebaliknya menyatakan 95,6% menyatakan tidak setuju
kalau Perawat itu kotor dan sebanyak 4,4% responden ragu apakah seorang Perawat boleh kotor ataupun
tidak.
Mengenai ramah atau jutek tidaknya seorang Perawat, jawabannya sebagai berikut: Sebanyak 86,7%
menyatakan setuju kalau Perawat itu harus memiliki sifat yang ramah, sebanyak 11,1% respondend
menyatakan ragu mengenai perlunya sifat ramah pada Perawat dan sebanyak 2,2% menyatakan tidak
setuju kalau Perawat harus ramah. Sebaliknya data menyatakan bahwa sebanyak 82,2% tidak setuju
terhadap Perawat yang bersifat jutek dan sebanyak 17,8% menyatakan ragu apakah perlu tidaknya seorang
Perawat berperilaku jutek.
Mengenai pemaaf atau pendendam tidaknya seorang Perawat, inilah jawaban yang disampaikan oleh
responden: Sebanyak 71,1% menyatakan bahwa Perawat harus memiliki sifat yang pemaaf,
sebanyak 26,7% ragu perlu tidaknya Perawat bersifat pemaaf dan sebanyak 2,2% tidak setuju bila Perawat
itu pemaaf. Sedangkan dilain pihak menyatakan bahwa 86,6% responden tidak setuju dengan perangai
Perawat yang pendendam dan 13,4% menyatakan ragu perlu tidaknya Perawat bersifat pendendam atau
tidak.

TINGKAT KEPUASAN PERAWAT
Dalam penelitian ini, tingkat kepuasan Perawat yang dimaksudkan adalah apa yang dirasakan oleh
Perawat selama menjalankan profesi sebagai seorang Perawat, meliputi: Kemudahan mencari pekerjaan,
Gaji, Waktu bekerja, Jenjang karier, Sikaptenaga kesehatan yang lain terhadap Perawat, Sikap pasien dan
keluarga terhadap Perawat, Sikap masyarakat dan negara terhadap Perawat, Sikap organisasi profesi
terhadap Perawat, Kesempatan melanjutkan pendidikan, Kemudahan mendapatkanbeasiswa,
Kebersamaan dengan keluarga dan Aktualisasi diri seorang Perawat. Berikut ini adalah gambaran yang
didapatkan secara detail dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada responden seperti yang
tersebut diatas:
Pertanyaan mengenai kemudahan bekerja, jawaban yang didapatkan dari responden adalah sebagai berikut:
Sebanyak 75,5% menyatakan bahwa profesi Perawat mudah mendapatkan pekerjaan, sebanyak 15,6%
menyatakan ragu mengenai kemudahan mendapatkan pekerjaan dan 8,8% diantaranya tidak setuju dengan
pernyataan bahwa Perawat mudah mendapatkan pekerjaan.
Mengenai gaji, pendapat Perawat adalah 46,6% menyatakan bahwa tidak setuju dengan gaji Perawat saat
ini, sebanyak 28,9% menyatakan ragu dengan besaran gaji yang didapatkan Perawat saat ini terlalu tinggi
atau terlalu rendah dan sebanyak 24,4% merasa setuju dengan gaji yang didapatkan saat ini.
Mengenai waktu bekerja yang dirasakan Perawat adalah 48,9% menyatakan setuju dengan waktu bekerja
yang dirasakan saat ini, sebanyak 26,7% tidak setuju dengan waktu bekerja saat ini dan sebanyak 24,4%
masih ragu apakah waktu bekerja saat ini sesuai atau tidak.
Berkaitan dengan jenjang karir, suara Perawat adalah sebagai berikut: Sebanyak 51,2% menyatakan bahwa
jenjang karir saat ini adalah memuaskan, sedangkan 24,4% diantaranya ada yang memilih tidak
memuaskan dan ragu dengan jenjang karir yang sedang dijalaninya.
Mengenai sikap tenaga kesehatan lain terhadap Perawat jawabannya sebagai berikut: Sebanyak 44,5%
menyatakan tidak puas dengan sikap tenaga kesehatan lain terhadap Perawat, sebanyak 33,3% menyatakan
puas dengan sikap tenaga kesehatanlain terhadap Perawat dan sebanyak 22,2% menyatakan ragu tentang
sikap tersebut.
Berkaitan dengan sikap pasien dan keluarga terhadap Perawat, responden menjawab sebagai berikut:
68,9% menyatakan sikap pasien dan keluarga sudah memuaskan, sebanyak 17,8% menyatakan ragu
dengan sikap pasien dan keluarga terhadap Perawat dan sebanyak 13,3% merasa tidak puas dengan sikap
pasien dan keluarga terhadap Perawat.
Mengenai sikap masyarakat dan negara terhadap Perawat, berikut jawaban responden: 44,4% menyatakan
puas dengan sikap masyarakat dan negara terhadap Perawat, sebanyak 37,8% menyatakan tidak puas
denga sikap masyarakat dan negara terhadap Perawat dan sebanyak 17,8% menyatakan ragu tentang sikap
masyarakat dan negara terhadap Perawat.
Berkaitan dengan sikap organisasi profesi terhadap Perawat, responden menjawab sebagai berikut:
Sebanyak 42,2% menjawab puas sekaligus tidak puas dengan sikap yang ditunjukkan oleh organisasi
profesi terhadap Perawat dan sebanyak 15,6% menyatakan ragu dengan sikap organisasi profesi terhadap
Perawat.
Mengenai kesempatan melanjutkan pendidikan, responden menyatakan 57,8% puas dengan kesempatan
melanjutkan pendidikan yang didapatkan oleh Perawat, sebanyak 22,1% menyatakan ragu dengan
kesempatan melanjutkan pendidikan yang didapatkan oleh Perawat dan sebanyak 20,1% menyatakan tidak
puas dengan kesempatan melanjutkan pendidikan yang ada untuk Perawat.
Berkaitan dengan kemudahan mendapatkan beasiswa sebahagian besar responden menyatakan bahwa
46,6% ragu bisa tidaknya seorang Perawat mendapatkanbeasiswa untuk melanjutkan pendidikannya,
sebanyak 35,5% menyatakan tidak puas dengan kesempatan mendapatkan beasiswa yang ditawarkan
selama ini untuk Perawat dan sebanyak 17,7% menyatakan puas dengan kesempatan untuk mendapatkan
beasiswa yang diterima Perawat selama ini.
Mengenai kebersamaan bersama keluarga, responden menyatakan bahwa 44,5% menyatakan ragu
mengenai waktu yang dimilikinya bersama keluarga cukup atau tidak, sebanyak 28,9% menyatakan puas
dengan waktu yang tersedia untuk dihabiskan bersama keluarga dan sebanyak 26,6% menyatakan tidak
puas dengan waktu yang dimiliki Perawat untuk dihabiskan bersama keluarga.
Berkaitan dengan aktualisasi diri seorang Perawat, berikut jawabannya: Sebanyak 62,2% menyatakan
bahwa dengan menjadi Perawat mereka dapat mengaktualisasikan diri mereka yang sebenarnya, sebanyak
26,7% menyatakan ragu apakah mereka bisa beraktualisasi diri selama menjadi seorang Perawat dan
sebanyak 11,1% menyatak tidak puas karena tidak dapat beraktualisasi diri selama menjadi seorang
Perawat.

Anda mungkin juga menyukai