26
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
d : sampling error
: tingkat kepercayan (95%) = 1, 96
Maka, n =
= 96
Jadi, besar sampel minimal yang dapat diuji yaitu 96 orang
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel
a) Variabel bebas : kegiatan di luar rumah
b) Variabel terikat : mahasiswa pendidikan dokter Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta usia 18 23 tahun yang menderita miop
2. Definisi Operasional
a) Miop merupakan kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang
masuk ke mata dalam keadaan tidak berakomodasi dibiaskan pada satu
titik di depan retina.
b) Akomodasi merupakan kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau
memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat
atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
27
c) Kegiatan indoor merupakan kegiatan di luar rumah yang lebih banyak
dilakukan di dalam ruangan lebih dari 3 jam per hari
d) Kegiatan outdoor merupakan kegiatan di luar rumah yang lebih banyak
dilakukan di luar ruangan lebih dari 3 jam per hari
E. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh
periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui
proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan (Churchill, Gilbert
A., 2005).
2. Informed Consent
Informed Consent adalah istilah yang telah diterjemahkan dan lebih
sering disebut dengan Persetujuan Tindakan Medik. Secara harfiah,
Informed Consent terdiri dari dua kata, yaitu Informed dan consent.
Informed berarti telah mendapat informasi/ penjelasan keterangan. Consent
berarti memberi persetujuan atau mengizinkan. Dengan demikian Informed
consent itu merupakan suatu persetujuan yang diberikan pasien / keluarga
setelah mendapatkan informasi (Kerbala, 1993).
Informed consent dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 ditafsirkan
sebagai Persetujuan Tindakan Medik adalah persetujuan yang diberikan
pasien atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai
tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien tersebut (pasal 1).
28
F. Cara Pengumpulan Data
1) Tahapan Penelitian
a) Mengurus izin penelitian dari kampus
b) Mempersiapkan Informed consent
c) Mempersiapkan kuesioner
2) Tahapan pelaksanaan
a) Menunjukkan surat izin penelitian
b) Mengisi Informed consent pada objek penelitian
c) Pengisian kuesioner oleh responden
3) Tahap akhir
a) Pengumpulan data
b) Analisis data
c) Persiapan materi presentasi sidang hasil penelitian
d) Sidang penelitian
e) Pembuatan makalah penelitian secara menyeluruh dan dipublikasikan
G. Kerangka Penelitian
kegiatan
outdoor
<3jam
miop +
miop -
>3 jam
miop +
miop -
indoor
<3 jam
miop +
miop -
>3 jam
miop +
miop -
29
H. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan
program komputer.
I. Etika penelitian
Salah satu poin penting dalam etika penelitian adalah Informed
consent yaitu suatu kesepakatan formal dari partisipan peneliti untuk
bekerjasama dalam sebuah studi setelah seluruh sifat penelitian dan peran
partisipasi di dalamnya dijelaskan secara terbuka kepada mereka.
Komponen dasar Informed consent adalah kompetensi, kesukarelaan,
informasi lengkap dan pemahaman di pihak subyek. Dalam keadaan tertentu,
misalnya pada anak-anak atau pada dewasa sekalipun, seringkali mengalami
kesulitan mengenai komponen dasar Informed consent tersebut, atau tidak
sepenuhnya bias memahami apa yang akan terjadi dalam penelitian. Oleh
karena itu, dalam setting intitusional, partisipan tidak boleh merasa dipaksa
untuk menjadi bagian dalam penelitian.
Semua subjek yang akan diikut sertakan dalam penelitian, diberi
perlakuan yang sama sebagai respond dan penelitian. Setelah membaca dan
diberikan penjelasan setiap responden mempunyai hak untuk menolak atau
mengundurkan diri sebagai responden. Seluruh informasi yang diperoleh dari
total responden yang ada, merupakan rahasia yang harus dijaga oleh peneliti,
dari kemungkinan terburuk berupa penyalahgunaan data oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggungjawab.
30
DAFTAR PUSTAKA
Dorland,W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland (Edisi 29). Jakarta :
EGC
Fredrick, D.R. 2002 . Myopia. BMJ, 324, 1195-1199
Goss, D.A. 2006 . Optometric Clinical Practice Guideline Care of the Patient with
Myopia. American Optometric Association, 243, 7841 7881
Guggenheim, J. A., Northstone, K., McMahon, G., Ness, A.R., Deere, K.,
Mattocks, C., et al. 2012. Time Outdoors and Physical Activity as Predictors of
Incident Myopia in Childhood : A Prospective Cohort Study. Investigative
Opthalmology & Visual Science, 53, 2856 2865.
Ilyas, H.S., 2008. Ilmu Penyakit Mata (Edisi ke-3). Jakarta: Fakultas
KedokteranUniversitas Indonesia
Jones, L.A., Sinnott, L.T., Mutti, D.O., Mitchell, G.L., Moeschberger, M.L.,
Zadnik, K. 2007. Parental History of Myopia, Sports and Outdoor Activities,
and Future myopia. Invest Opthalmology & Visual Science, 48(8), 3524
3532.
Konstantopoulos, A., Yadegarfar, G. & Elgohary, M. 2007. Near work,
Education, Family History, and Myopia in Greek Consripts, Nature
Publishing,22, 542-546.
Lu, B., Congdon, N., Xiaojian, L., Choi, K., Dennis, S.C., Zhang, M., et al. 2009.
Associations between Near Work, outdoor Acivity, and Myopia Among
Adolescent Students in Rural China. Arch Ophyhalmol, 127 (6), 769 775
Machfoedz, I. 2007. Medotologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
Rohayati, Lilis & Lestari, Rahajeng. 2010. Efektivitas Penggunaan Lensa Kontak
terhadap Penurunan Derajat Miopia. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
FKIK UMY
Rose, K.A. & Morgan, I.G. 2008 . Outdoor Activity Reduces the Prevalence of
Myopia in Children. Opthalmology, 115, 1279 - 1285
Sastroasmoro, S. 2006. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :
Sagung Seto
Schmid, G.F. 2010 . Association between Retinal Steepness and Central myopic
in Children. Optometry and Visiom Science, 88(6), 684 690
Sherwood, L. 2007. Human Physiology From Cells To System 6
th
Ed. New York :
Thompson Learning-Brooksdale Cole
Vaughan, D. 2005. Opthalmologi Umum (Edisi 16). Jakarta : Widya Medika