Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2, 20 OKTOBER 2014

Arsitektur Telematika
1. Pengertian Arsitektur Telematika
Arsitektur telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan
aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer layer TCP/IP).
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur,
adalah:
a) Arsitektur sistem pemrosesan,
b) Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, dan
c) Arsitektur data.
Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server. Istilah arsitektur
mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem
ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Selanjutnya akan dibahas model arsitektur telematika yang terdiri dari client dan server.
Pengertian client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk
kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak, yiatu pihak client dan pihak
server. 15 tahun sejak diperkenalkan client-server telah menjadi pilihan dalam arsitektur aplikasi.
Client-server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban
proses loading antara client dan server. Sebagai dampaknya client-server telah mengubah cara
atau pola pikir kita dalam mendesain dan membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-
user dalam peng-harapan tentang the look and feel dari multiuser software. Dalam
perkembangannya, client-server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software
besar yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase.
Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama dimunculkannya konsep client/
server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan
besar.
2. Arsitektur Sisi Klien
Istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada Browser (atau klien) sisi
koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah
contoh dari sisi klien penyimpanan. Lihat Cookie, Server Side.
Karakteristik Klien :
Selalu memulai permintaan ke server.
Menunggu balasan.
Menerima balasan.
Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka
pengguna seperti antarmuka pengguna grafis.
Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.












3. Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode
HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag
tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Berikut karakteristik Server antara lain :
a) Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
b) Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
c) Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan
klien.
d) Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server,
print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
Arsitektur Sistem Pemrosesan
Menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software
aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan
dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka,
yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan
bekerja sama.
Arsitektur Telekomunikasi dan Jaringan
Menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi
bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung
dari standar yang berlaku.
Arsitektur Data
Sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk
yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan
referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang
dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.

4. Arsitektur sisi klien dan sisi server:
A. Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang
sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan
sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi
kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak
dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu
Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian)
dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan
dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer
terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki
monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal
dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
B. Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media
penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharingmemiliki
keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file yang di
shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini
populer pada tahun 1990-an.
C. Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan
arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer
bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls)
memegang peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu model Single-tier , model Two-tier dan Three-tier. Berikut penjelasan dari
ketiga model arsitektur client server tersebut di atas :


Model Single-tier (Satu Lapis)
Semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama pada
arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model yang sederhana,
mudahdigunakan pengguna (user) dan paling sedikit memiliki alternatif. Kelemahan dari
arsitektur ini adaLah kurang aman dan kurang memiliki skalabilitas.
Model Two-tier (Dua Lapis)
Arsitektur two tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan terukur daripada
arsitektur single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada computer yang terpisah dan
hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan kinerja keseluruhan situs.
Arsitektur two-tier memiliki kelemahan, yaitu biayanya yang mahal, arsitekturnya yang
kompleks, tidak adanya pembaruan kode, skalabilitasnya kurang dan tingkat kemanannya
kurang. Di samping itu, kelebihan dari arsitektur two-tier adalah mudah digunakan oleh
pengguna, dapat menangani database server secara khusus dan bisnis lingkup kecil sangat
cocok menggunakan arsitektur ini.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan
: client(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen
tersebut yaitu :
a) User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan
digunakan langsung oleh user.
b) Manajemen Proses.
c) Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga
terbentuk dua lapisan.




Pada gambar tersebut, user interface yang merupakan bagian dari program aplikasi
melayani input dari user. Input tersebut diproses oleh Manajemen Proses dan melakukan
query data ke database (dalam bentuk perintah SQL). Pada database server juga bisa
memiliki Manajemen Proses untuk melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam
bentuk Stored Procedure.
Model Three-tier
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database
tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan
rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa
mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang
telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban
database server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna
bertambah, maka server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah
ada. Ada berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier.
Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.






Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengantar-telematika1/
http://tyalolitavertika.blogspot.com/2014/01/arsitektur-telematika-dari-sisi-server.html
http://oneway-kurniasurbakti.blogspot.com/2013/10/arsitektur-sisi-klien-arsitektur-sisi.html

Anda mungkin juga menyukai