Direktorat Pembinaan PK-BLU Ditjen Perbendaharaan Departemen Keuangan RI 2 Persyaratan Menjadi BLU PP 23 /2005 Bab III Pasal 4 .
Substantif
Teknis
Administrasi
Persyaratan Substantif Instansi Pemerintah menyelenggarakan layanan umum; berhubungan dengan:
3
Penyediaan barang&/jasa layanan umum Pengelolaan wilayah / kawasan tertentu u/ tujuan meningkatkan perekon. masy. atau layanan umum Pengelolaan dana khusus dlm rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan pd. masyarakat Persyaratan Substantif (lanjutan) Ketentuan substantif lain: 4 Bidang Layanan Umum yg diselenggarakan bersifat operasional, menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods) Dlm. melakukan kegiatan tidak mengutamakan pencarian keuntungan Persyaratan Teknis .
Direkomendasikan oleh menteri/pimpinan lembaga / sesuai kewenangannya. 5 Kinerja Pelayanan di bid. tupoksi layak dikelola & ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU Kinerja Keuangan satker instansi ybs. adlh. sehat sbgmn. ditunjukkan dlm. Dokumen Usulan Penetapan BLU 6 Persyaratan Administratif Dasar Hukum
Pasal 5 PMK Nomor 119/PMK.05/2007 tentang: Persyaratan Administratif Penetapan Pengelolaan Keuangan BLU Persyaratan Administratif
7 Pernyataan kesanggupan Persyaratan Administratif SPM Laporan Keuangan Pola Tata Kelola Rencana Strategis Bisnis Laporan Audit/Pernyataan bersedia diaudit 8 Persyaratan Administratif pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat; pola tata kelola; rencana strategis bisnis ; laporan keuangan pokok; standar pelayanan minimum; dan laporan audit terakhir (bila telah diaudit), atau membuat pernyataan bersedia diaudit secara independen.
9 Penetapan BLU Instansi / calon BLU Menteri Teknis / Pimpinan Lembaga Menteri Keuangan Persyaratan substantif memenuhi Tidak diusulkan Usulkan BLU usulan Teliti Persyaratan teknis Usulkan diteruskan usulan Teliti Persyaratan administrasi
Penetapan BLU Penuh
Penetapan BLU Bertahap
Tdk disetujui Tdk diusulkan tidak ya ya tidak tidak ya memuaskan kurang 10 POLA TATA KELOLA 11 Pola Tata Kelola (lanjutan) Pengertian:
Peraturan internal satker yang a.l menetapkan:
Organisasi dan Tatalaksana
Akuntabilitas
Transparansi Prinsip-prinsip 12 Pola Tata Kelola (lanjutan) Transparansi Kemandirian
Akuntabilitas
Kewajaran Responsibilitas
Pola Tata Kelola: Prinsip-prinsip (lanjutan) Transparansi Mengikuti asas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi agar informasi mengenai BLU secara langsung dapat diterima bagi pihak-pihak yang membutuhkan 13 Pola Tata Kelola: Prinsip-prinsip (lanjutan) Kemandirian Keadaan di mana BLU dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika 14 Pola Tata Kelola: Prinsip-prinsip (lanjutan) Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada BLU dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. 15 Pola Tata Kelola: Prinsip-prinsip (lanjutan) Responsibilitas Kesesuaian pengelolaan BLU terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip organisasi yang sehat. 16 Pola Tata Kelola: Prinsip-prinsip (lanjutan) Kewajaran Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder BLU yang timbul berdasarkan perjanjian maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. 17 18 Pola Tata Kelola (lanjutan)
Tujuan Penerapan Memaksimalkan nilai satker. Dengan prinsip: keterbukaan, akuntabilitas, kredibilitas, pertanggungjawaban, keadilan satker berdaya saing kuat scr nasional&internasional Mendorong pengelolaan satker scr profesional, transparan, efisien Memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ BLU Meningkatkan kontribusi satker dlm upaya bangun bangsa Mendorong satker pembuatan keputusan & kegiatannya berdasar nilai2 moral & kepatuhan thd perundang2an yg berlaku & tgjwb sosial thd stakeholder 19 Pola Tata Kelola (lanjutan)
Klausul Perubahan Tata Kelola Bilamana terdapat perubahan: Statuta Revisi/penyesuaian fungsi, tanggung jawab, kewenangan organ satker Peraturan Perundangan terkait Pola Tata Kelola Terkait Struktur Organisasi Perubahan disampaikan kpd Menpan Melalui Menteri Teknis 20 Pola Tata Kelola: Pengertian (lanjutan) Organisasi dan Tata Laksana Meliputi:
Struktur Organisasi & Uraian Tugas Prosedur kerja Ketersediaan dan pengembangan SDM PTK: PengertianOTL: Strukt. Org. & Uraian Tugas (lanjutan) STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS Struktur organisasi, prosedur kerja, pengelompokan fungsi yang logis, ketersediaan dan pengembangan SDM, efisiensi biaya Struktur organisasi&uraian tugas : (sebelum&sesudah penerapan BLU)
21 sebelum penerapan BLU: struktur organisasi, tugas, tanggung jawab, masa tugas/masa jabatan, wewenang, hak,kewajiban, pemberhentian. sesudah penerapan BLU struktur organisasi, tugas, tanggung jawab, Dewas, SPI Dewas: persyaratan pembentukan tugas&kewajiban keanggotaan pembentukan/ pengangkatan pemberhentian ketentuan lain-lain SPI: organisasi fungsi tugas&kewajiban kewenangan PTK: PengertianOTL: Strukt. Org. & Uraian Tugas (lanjutan) STRUKTUR ORGANISASI Menggambarkan pengendalian internal yang memadai Sesuai PP 23 1. Pimpinan BLU 2. Pejabat Pengelola Keuangan 3. Pejabat Pengelola Teknis
Terdapat - Dewan Pengawas (Dewas) - Satuan Pengendali Internal (SPI) Usulan Struktur Organisasi (bagi yg blm sesuai PP 23) Struktur komando/koordinasi harus jelas 22 PTK: PengertianOTL: Strukt. Org. & Uraian Tugas (lanjutan) URAIAN TUGAS Terdapat pengelompokan yang logis dalam uraian jabatan
Kejelasan tugas & wewenang masing2 jabatan
Persyaratan untuk tiap pekerjaan diungkapkan 23 PTK: PengertianOTL: Prosedur Kerja PROSEDUR KERJA Def: Urut-urutan pekerjaan yang dilakukan oleh satker dalam melaksanakan kegiatannya Dapat berupa flow chart, diikuti narasi penjelasan 4 Aspek: 1. Administrasi (sarana&prasarana) 2. Pelayanan 3. Keuangan 4. SDM Mencakup semua kegiatan satker, contoh u/ Perguruan Tinggi: o prosedur kerja seleksi penerimaan mahasiswa o prosedur ujian semester, dll. 24 PTK: PengertianOTL: SDM KETERSEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SDM Jumlah SDM (PNS & Non PNS) saat pengajuan u/ menerapkan BLU Uraian SDM berdasar jenjang pendidikan & kepangkatan termasuk fungsional Pengembangan SDM termasuk tenaga fungsional & administrasi Uraian pola rekruitmen, rencana pengembangan (pendidikan formal, pelatihan/workshop), jumlah yang akan dididik/dilatih 25 Pola Tata Kelola: Pengertian Akuntabilitas & Transparansi (lanjutan) Akuntabilitas kebijakan, mekanisme, media pertanggungjawaban & periodisasi pertanggungjawaban program, kegiatan & keuangan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan
Pola Tata Kelola: Pengertian Akuntabilitas dan Transparansi (lanjutan) Transparansi asas keterbukaan yang dibangun atas dasar kemudahan memperoleh informasi bagi pihak yang membutuhkan 28 Pola Tata Kelola: Pengertian Akuntabilitas dan Transparansi (lanjutan) 1. Akuntabilitas Program Satker BLU mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program diukur dengan indikator kinerja Mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program, pertanggungjawaban program. Pertanggungjawaban program, memuat: kebijakan-kebijakan pertanggungjawaban, prosedur pertanggungjawaban, media & periodisasi pertanggungjawaban program
29 Pola Tata Kelola: Pengertian Akuntabilitas dan Transparansi (lanjutan) 2. Akuntabilitas Keuangan Satker BLU mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya keuangan; dan pelaksanaan kebijakan yang diamanatkan kepada satker BLU. Mencakup: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program, pertanggungjawaban keuangan. Pertanggungjawaban keuangan memuat kebijakan- kebijakan pertanggungjawaban, prosedur pertanggungjawaban, media, dan periodisasi pertanggungjawaban keuangan. Akuntabilitas keuangan terwujud dalam penyampaian laporan keuangan satker kepada instansi atasan, dimana LK disusun berdasarkan SAK, tetapi untuk konsolidasi dengan kementerian/lembaga disusun LK sesuai dengan SAP
30 Pola Tata Kelola: Pengertian Akuntabilitas dan Transparansi (lanjutan) 3. Akuntabilitas Kegiatan Satker BLU mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan yang diukur dengan indikator kinerja (output). Mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan, pertanggungjawaban kegiatan. Pertanggungjawaban kegiatan harus memuat kebijakan-kebijakan pertanggungjawaban, prosedur pertanggungjawaban, media, dan periodisasi pertanggungjawaban kegiatan
Pola Tata Kelola: Pengertian Akuntabilitas dan Transparansi (lanjutan) 4. Transparansi Kejelasan tugas dan kewenangan masing-masing jabatan. Prosedur kerja yang baik akan menunjang transparansi di satker. Satker harus dapat menyediakan informasi tentang BLU kepada publik. (keuangan, program, kegiatan, capaian dll) Media yang dipakai dapat meliputi website, selebaran, brosur, media massa, dll. 31 ILUSTRASI SUSUNAN ORGANISASI SATKER BLU PIMP. BLU PJBT BID. TEKNIS 1 PJBT BID. TEKNIS 3 PJBT BID. ADMIN & KEU. Dewas SPI PJBT SUBID TEKNIS 3A PJBT BID. TEKNIS 2 PJBT SUBID TEKNIS 1A PJBT SUBID TEKNIS 1B PJBT SUBID TEKNIS 2A PJBT SUBID TEKNIS 2B PJBT SUBID TEKNIS 3B PJBT SUBID ADMIN PJBT SUBID TEKNIS 1C PJBT SUBID TEKNIS 2C PJBT SUBID TEKNIS 3C PJBT SUBID KEU. 33