Anda di halaman 1dari 24

DEFENISI

Visum Et Repertum adalah keterangan (laporan)


tertulis yang dibuat oleh seorang dokter yang telah
disumpah atas permintaan penyidik tentang apa yang
dilihat dan ditemukan terhadap manusia, baik hidup
atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari
tubuh manusia berdasarkan keilmuannya untuk
kepentingan peradilan.


DASAR HUKUM
Lembaran Negara Tahun 1973 No 150 pasal 1
dan 2 menyatakan bahwa visum et repertum
adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat
oleh dokter atas sumpah atau janji tentang
apa yang dilihat pada benda yang diperiksanya
yang mempunyai daya bukti dalam perkara
pidana

KUHAP pasal 184 butir c dan pasal 187

PEMBAGIAN VISUM
Visum dibagi atas 2 bagian yaitu
1. Visum orang hidup
1. Visum seketika
2. Visum sementara
3. Visum lanjutan
4. Visum kejahatan seksual
5. Visum psikiatrik
2. Visum orang mati

SUSUNAN dan BENTUK
Visum Et Repertum
1. Sudut Kiri Atas : Pro Justica (arti : untuk pengadilan)
2. Pendahuluan :
- Identitas pemohon Visum Et Repertum
- Identitas dokter yang memeriksa
- Tempat dilakukan pemeriksaan
- Tanggal dan jam pemeriksaan
- Identitas korban
- Keterangan lain seperti kapan dan dimana korban dirawat,
kapan meninggal, cara dan sebab kematian korban.
3. Pemberitaan :
- Hasil pemeriksaan luar termasuk identitas korban
- Hasil pemeriksaan dalam, membuka rongga
tengkorak, dada dan perut serta organ dalam,
rongga mulut dan leher
- Pemeriksaan penunjang jika diperlukan seperti
konsultasi dengan ahli lain : Pemeriksaan PA,
Toksikologi, Balistik, Serologi, Immunologi,
Enzimatologis, Trace Evidence
4. Kesimpulan :
- Identitas jenazah
- Kelainan yang terdapat pada tubuh korban,
baik pemeriksaan luar maupun dalam
- Hubungan kausal dan kelainan yang didapati
pada pemeriksaan (penyebab luka,
persentuhan dengan benda tajam)
- Sebab dan saat kematian/klasifikasi luka
5. Penutup
Dicantumkan kalimat :
Demikianlah Visum Et Repertum ini dibuat
dengan mengingat sumpah

Diakhiri dengan tanda tangan dan nama lengkap
dokter.
Jakarta, 31 Maret 1997
PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
No. /TUM/VER/1997

Yang bertanda tangan di bawah ini, A, dokter pada Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, atas
permintaan dari Kepolisian Resort Tangerang dalam suratnya nomor
/Ver/I/1997/LL/Res.Tng tertanggal 6 Januari 1997, maka dengan ini
menerangkan bahwa pada tanggal enam Januari tahun seribu sembilan
ratus sembilan puluh tujuh pukul delapan lewat lima puluh dua menit
Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, telah melakukan pemeriksaan atas korban dengan
nomor Registrasi 97011410, yang menurut surat tersebut adalah :------
-
Nama : D -----------------------------------------------------------
Jenis Kelamin : Laki-laki --------------------------------------------------
Warganegara : Indonesia ------------------------------------------------
Pekerjaan : Swasta ---------------------------------------------------
Alamat : xxxxxx, Tangerang ------------------------------------
Contoh hasil pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan :
1. Korban datang dalam keadaan sadar dengan keadaan umum sakit sedang. Korban
mengeluh sakit kepala dan sempat pingsan setelah kejadian pemukulan pada
kepala ----------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Pada korban ditemukan -----------------------------------------------------------------------------
a. Pada belakang kepala kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan belakang,
empat sentimeter di atas batas tumbuh rambut belakang, terdapat luka terbuka
dengan tepi tidak rata, dinding luka kotor, sudut tumpul,berukuran tiga
sentimeter kali satu sentimeter, disekitarnya dikelilingi benjolan berukuran
empat sentimeter kali empat sentimeter -------------------------------------------------
b. Pada dagu, tepat pada garis pertengahan depan terdapat luka terbuka tepi
tidak rata, dasar jaringan bawah kulit, dinding kotor, sudut tumpul, berukuran
dua sentimeter kali setengah sentimeter --------.----------------------------------------
c. Lengan atas kiri terdapat gangguan fungsi, teraba patah pada pertengahan
serta nyeri pada penekanan.--------------------------------------------------------------
d. Korban dirujuk ke doker syaraf dan pada pemeriksaan didapatkan adanya
cedera kepala ringan. ---------------------------------------------------------------------
3. Pemeriksaan foto Rntgent kepala posisi depan dan samping tidak menunjukkan
kelainan dan pada foto rontgent lengan atas kiri didapatkan adanya patah tulang
lengan atas pada pertengahan.-------------------------- --------------------------------------
4. Terhadap korban dilakukan penjahitan dan perawatan luka, dan pengobatan. -----
5. Korban dipulangkan dengan pesan agar kontrol seminggu lagi. ------------------------
KESIMPULAN : -------------------------------
Pada korban laki-laki ini ditemukan cedera
kepala ringan, luka terbuka pada belakang
kepala kiri dan dagu serta patah tulang
tertutup
pada lengan atas kiri akibat kekerasan tumpul.
Cedera tersebut telah mengakibatkan penyakit
/ halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan/pencaharian untuk sementara waktu.
5. Penutup
Demikianlah Visum Et Repertum ini dibuat
dengan mengingat sumpah

Diakhiri dengan tanda tangan dan nama
lengkap dokter.

VISUM Et Repertum kasus perlukaan
Pada korban yang diduga korban tindak
pidana , pencatatan harus lengkap dan jelas
sehingga dapat digunakan untuk pembuatan
visum et repertum.
Berdasarkan ketentuan dalam KUHP derajat
luka dapat dibagi 3 yaitu ringan, sedang dan
berat

KUHP pasal 352
Penganiayaan ringan adalah penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan jabatan atau pekerjaan
KUHP pasal 90
Luka berat yaitu :
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi
harapan akan sembuh sama sekali.
2. Yang menimbulkan bahaya maut
3. Yang menyebabkan seseorang terus menerus tidak
mampu untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian.
4. Yang menyebabkan kehilangan salah satu panca
indera.
5. Yang menimbulkan cacat berat
6. Yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuh
7. Terganggunya daya pikir selama empat minggu
atau lebih
8. Gugur atau matinya kandungan seorang
perempuan
Visum Et Repertum Jenazah
Jenazah yang akan dimintakan visum et
repertumnya harus diberi label yang memuat
identitas mayat, dilak dengan diberi cap
jabatan lalu diikatkan pada ibu jari atau bagian
tubuh lainnya.
Pada surat permintaan visum et repertum
harus jelas tertulis jenis pemeriksaan yang
diminta (Pem luar atau pem luar dalam)
Bila pemeriksaan autopsi yang diinginkan,
maka penyidik wajib memberitahukan kepada
keluarga korban dan ,menerangkan maksud
dan tujuannya pemeriksaan.
Lihat KUHAP pasal 134
Pemeriksaan dilakukan dengan teliti dan
sistematis serta dicatat secara rinci.
KOMPETENSI
Setiap dokter harus dapat memberikan
pelayanan kedokteran forensik dimanapun
bertugas.

Dalam ketentuan hukum KUHAP dijelaskan
bahwa pemeriksaan kedokteran forensik
dilakukan oleh dokter spesialis forensik atau
oleh dokter (umum atau spesialis lainnya).
DASAR HUKUM
KUHAP PASAL 133
1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli
lainnya.
2. Permintaan keterangan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang
didalam surat itu ditegaskan untuk pemeriksaan
luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan
bedah mayat.
KUHAP pasal 6
1. Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.

2. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang
khusus oleh undang-undang.

Staatsblad Tahun 1937 no.350
Visa reperta seorang dokter yang dibuat baik atas sumpah
dokter yang diucapkan pada waktu menamatkan pelajaran di
Negeri Belanda atau di Indonesia, maupun atas sumpah
khusus dalam pasal 2, mempunyai daya bukti yang syah dalam
perkara pidana, selama Visa reperta tersebut berisi keterangan
mengenai hal yang dilihat dan ditemukan pada benda yang
diperiksa.

KUHAP pasal 184
Alat bukti yang sah adalah
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
KUHAP pasal 186
Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli
nyatakan di sidang pengadilan

KUHAP pasal 187
(c) Surat keterangan dari seorang ahli yang
memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang
diminta secara resmi kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai