Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan aktivitasnya. Salah satu
sumber energi yang sangat dibutuhkan yaitu karbohidrat. Selain itu, karbohidrat juga
berperan dalam membentu metabolisme protein, pengatur metabolisme lemak, membantu
penyerapan kalsium, dan masih banyak lagi yang lainnya. Maka, kebutuhan karbohidrat
menjadi sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari. Tidak terkecuali tumbuhan yang
menghasilkan makanannya sendiri berupa karbohidrat. Tanaman menyimpan cadangan
makanannya untuk melakukan pertubuhan dan perkembangan. Tanpa cadangan makanan
ini, tumbuhan akan mengalami penurunan kualitas hidupnya, menjadi rentan, dan
akhirnya tidak bisa bertahan dan menjadi terseleksi.
Mengetahui pentingnya karbohidrat dalam mengoptimalisasi kerja tubuh, maka
melalui makalah ini pembaca mampu mengetahui dan memahami tentang karbohidrat
dan seluk-beluknya terutama karbohidrat yang terdapat pada tanaman guna menambah
pengetahuan dan untuk diterapkan dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi karbohidrat?
2. Bagaimana karbohidrat yang terdapat pada tanaman?
3. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Mengetahui dan memahami tentang definisi karbohidrat.
2. Mengetahui dan memahami tentang karbohidrat yang terdapat pada tanaman.
3. Mengetahui dan memahami tentang klasifikasi karbohidrat.

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defnisi Karbohidrat
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang
dihidrolisis dari keduanya yang mana unsur utama penyusun karbohidrat adalah karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan1 atom C, 2 atom H, 1 atom O yang berkombinasi
menjadi siatu formula (CH
2
O)n, di mana n3. Banyak sekali makanan yang kita makan sehari
hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung,
kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll. Sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu
glukosa(C
6
H
12
O
6)
, sukrosa(C
12
O
22
O
11)
, sellulosa (C
6
H
10
O
5
)n.
Karbohidrat merupakan komponen penting yang menyusun tubuh karena fungsinya yang
kompleks, yaitu: Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak, memberi rasa kenyang,
pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam
bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan,,
membantu metabolism protein, asupan gula darah bagi tubuh, membantu penyerapan kalsium,
membentuk jaringan sel pada tubuh, menjaga keseimbangan asam-basa.

B. Karbohidrat pada Tanaman
Tanaman merupakan organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri atau disebut
autotrof. Makanan yang dihasilakan oleh tanaman berupa karbohidrat yang nantiya juga
merupakan sumber energi bagi mahluk hidup lainnya. Pati merupakan polisakarida heksosa yang
terdiri atas inti amilosa yan dikelilngi amilopektin, terhidrolisis melalui dekstrin ke maltosa dan
glukosa, dan disimpan pada tumbuhan dalam bentuk butiran sebagai cadangan makanan.
Karbohidrat pada tumbuhan digunakan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan
menghasilkan amilum/selulosa dengan melalui proses fotosintesis.
3

Pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat dimana cahaya menyinari bagian hijau
karena bagian tersebut mengandung klorofil. Kehadiran karbohidrat dapat diketahui dari reaksi
dari iodium-amilum. Amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi
dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah ungu. Warna ini ditimbulkan oleh
ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan Iod. Proses pembentukan amilum melalui
fotosintesis adalah sebagai berikut :

6CO
2
+ 6H
2
O

C
6
H
12
O
6
+ 6O
2


Transformasi karbohidrat itu dipengaruhi oleh beberapa faktor luar. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penyusunan amilum diantaranya :

1. Temperatur
Temperatur yang rendah itu mempunyai pengaruh baik bagi pengubahan amilum menjadi gula.
Pengubahan gula manjadi amilum terjadi pada temperatur sedang yaitu 200C sampai 300C.

2. Pengaruh air
Daun yang layu di dalamnya banyak terdapat amilum terubah menjadi gula sukrosa dan beberapa
monosakarida. Persediaan air yang agak berlebihan menambah kegiatan penyusunan amilum.

3. Konsentrasi ion-ion H+
Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim. Enzim akan bekerja berlawanan jika
lingkungannya mengalami perubahan pH. Pada pH di atas 7 banyak terbentuk gula sedang gula
akan terbentuk menjadi amilum lagi jika pH turun sampai di bawah 7.

4. Konsentrasi gula
Keseimbangan antara persediaan gula dan persediaan amilum terdapat di dalam sel.
Pembentukan amilum itu tampak giat karena pembentukan gula yang yang giat. Pada malam hari
sebagian dari amilum ada yang diubah menjadi gula sekedar untuk menjaga ketetapan
konsentrasi.
4


5. Keadaan pH
PH yang mendekati netral akan semakin mudah untuk terjadinya fotosintesis, sehingga mudah
untuk membentuk karbohidrat

6. Intensitas sinar
Hopkins (1995), menyatakan bahwa pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat dimana
cahaya menyinari bagian yang hijau karena bagian tersebut mangandung klorofil. Kahadiran
karbohidrat dapat diketahui dari Iodin-Amilum. Bagian daun yang tertutup ketas alumunium foil
dan dikenai sinar matahari, maka setelah dimasukkan dalam alkohol panas dan aquades panas,
kemudian ditetesi larutan iodin, maka bagian tersebut tidak akan terbentuk warna ungu, tetapi
bagian yang tidak ditutupi nampak berwarna ungu. Dwijoseputro (1986), menggambarakan
hubungan antara amilum dan I-KI dalam reaksi berikut:

C5H8O4 + I KI C5H8O4 + I5- + KI

Amilum disusun di dalam kloroplas dan juga di dalam leukoplas sebagai tempat untuk
menyimpan. Penyusunan amilum memerlukan bahan berupa glukosa-1-pospat serta bantuan
enzim berupa posporilase amilum. Molekul glukosa-1-pospat dapat digandeng-gandengkan
dengan pertolongan posporilase ini. Pada penggandengan itu terlepaslah molekul pospat.
Pembentukan pati atau amilum terjadi terutama melalui satu proses yang melibatkan
sumbangan berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut
adenosin difosfoglukosa (ADPG). Pembentukan ADPG berlangsung dengan menggunakan ATP
dan glukosa 1-fosfat di kloroplas dan plastid lainnya. Reaksi berikut merangkum pembentukan
pati dari ADPG :

ADP + amilosa kecil (unit n-glukosa) amilosa (lebih besar dengan unit n+1glukosa) + ADP.

Karbohidrat yang terbentuk pada tumbuhan dalam bentuk pati atau amilum. Pembentukan
amilum pada umumnya berlangsung melalui proses yang sama secara berulang-ulang dengan
menggunakan glukosa dari gula nukleosida yang mirip UDPG yang disebut sebagai Adenosin
5

Difosfat (ADPG). Pembentukan ADPG berlangsung dalam kloroplas atau plastida lainnya
menggunakan Atp dan glukosa-1-p :

(n-glukosa) amilosa (n+1 glukosa) amilosa

ADPG ADP

Tanaman jika pada bulan-bulan yang dingin, konsentrasi gula tinggi sedangkan kadar amilum
menyusut, bulan-bulan panas keadaan itu berkebalikan. Persediaan air yang berlabihan
menambah kegiatan penyusunan amilum. Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim.
pH 7 merupakan pH optimal untuk pembentukan gula, sedang gula akan terbentuk menjadi
amilum jika pH sampai dibawan 7 (Kimball, 1989).

C. Klasifikasi Karbohidrat
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar bidang polarisasi
ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi
kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat
dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi.
6


D-glukosa

-D-glukosa

-D-glukosa
2. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa, jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan
dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa
mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air.
Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.

D-galaktosa

-D-galaktosa

-D-galaktosa
3. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri.
Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam danmerupakan gula termanis, terdapat
dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti
glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
7


(a)


(b)
Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis

b. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan
menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di
alam.

1.Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum).
Maltosa tersusun dari molekul -D-glukosa dan -D-glukosa.

Struktur maltosa
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari -D-glukosa dengan C 4 dari -D-glukosa. Konfigurasi ikatan
8

glikosida pada maltosa selalu karena maltosa terhidrolisis oleh -glukosidase. Satu molekul
maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal
dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh
ikatan 1,2 .





Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan -D-glukosa dan -D-fruktosa.
Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa. Jika kita perhatikan
strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun
fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus
hemiasetal.Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk
aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi.
3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun
dari molekul -D-galaktosa dan -D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-.





9

Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan,
akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari -D-glukosa dan -D-galaktosa. Apabila
enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal
dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
c. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya
antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat
berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan
dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di
alam. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk
disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa.
Sering terjadi salah kaprah dalam mengenal definisi gula, karena umumnya gula bagi
masyarakat adalah gula pasir. Padahal gula pasir adalah suatu disakarida. Molekul disakarida
yang disusun oleh dua molekul monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.

Ikatan glikosida pada molekul maltosa
Pembentukan ikatan glikosida merupakan jembatan oksigen yaitu R-OR, reaksi ini juga selalu
diikuti dengan pelepasan molekul air.
10

Sukrosa (gula pasir) terbentuk dari satu molekul -D-glukosa dan -D-fruktosa, yaitu -D-
fruktofuranosil (21) -D-glukopiranosa atau Fru(21)Glc.




Ikatan glikosida pada molekul sukrosa
Sukrosa biasa diperoleh di alam sebagai gula tebu dan gula bit. Khususnya pada pada
ekstrak gula dari bit, sukrosa tidak murni melainkan bercampur dengan oligosakarida yang lain
seperti rafinosa dan stakiosa.
Secara alami, laktosa terdapat pada air susu dan sering disebut dengan gula susu. Molekul
ini tersusun dari satu molekul D-glukosa dan satu molekul D-galaktosa melalui ikatan (14)
glikosidik, untuk struktur ikatannya dapat dilihat pada Gambar 14.14. Laktosa yang terfermentasi
akan berubah menjadi asam laktat. Dalam tubuh Laktosa dapat menstimulasi penyerapan
kalsium.





Ikatan glikosida pada molekul laktosa.
11

Monosakarida dan oligosakarida serta poli alkohol lainnya umumnya memiliki rasa
manis. Sukrosa memiliki rasa manis dan terasa nyaman di lidah kita, walaupun kita
menggunakannya dalam konsentrasi tinggi. Berbeda dengan D mannosa memiliki terasa manis
dan pahit. Sedangkan gentiobiosa memiliki rasa pahit.
Bahan untuk pemanis yang sering digunakan oleh industri adalah sukrosa, starch syrup
(campuran glukosa, maltosa dan malto oligosakarida), glukosa, gula invert, fruktosa, laktosa dan
gula alkohol (sorbitol, mannitol, xylitol).
d. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung banyak satuan
monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Hidrolisis lengkap dari polisakarida akan
menghasilkan monosakarida. Glikogen dan amilum merupakan polimer glukosa.
1.Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung
seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer yang berantai
panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus
dari 1,4--D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang dapat memecahkan ikatan -
glikosida, tetapi tidak terdapat enzim untuk memecahkan ikatan -glikosida yang terdapat dalam
selulosa sehingga manusia tidak dapat mencerna selulosa. Dalam sistem pencernaan hewan
herbivora terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim -glikosida sehingga hewan jenis ini
dapat menghidrolisis selulosa. Contoh hewan yang memiliki bakteri tersebut adalah rayap,
sehingga dapat menjadikan kayu sebagai makanan utamanya. Selulosa sering digunakan dalam
pembuatan plastik. Selulosa nitrat digunakan sebagai bahan peledak, campurannya dengan
kamper menghasilkan lapisan film (seluloid).
2.Pati/Amilum
Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari glukosa.
Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan
12

dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin.
Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya.
Amilosa adalah polimer linier dari -D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-.
Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk
senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk
mengidentifikasi adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama
mengandung -D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-. Tiap molekul glukosa pada titik
percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6'-.

Struktur amilopektin
Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis dengan enzim tertentu
akan menghasilkan dextrin dan maltosa.






13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang
dihidrolisis dari keduanya yang mana unsur utama penyusun karbohidrat adalah karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan1 atom C, 2 atom H, 1 atom O yang berkombinasi
menjadi siatu formula (CH
2
O)n, di mana n3.
Tanaman merupakan organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri atau disebut
autotrof. Makanan yang dihasilakan oleh tanaman berupa karbohidrat yang nantiya juga
merupakan sumber energi bagi mahluk hidup lainnya. Pati merupakan polisakarida heksosa yang
terdiri atas inti amilosa yan dikelilngi amilopektin, terhidrolisis melalui dekstrin ke maltosa dan
glukosa, dan disimpan pada tumbuhan dalam bentuk butiran sebagai cadangan makanan.
Karbohidrat pada tumbuhan digunakan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan
menghasilkan amilum/selulosa dengan melalui proses fotosintesis.

Klasifikasi Karbohidrat yaitu:
1. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
2. Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Meliputi: maltosa, sukrosa, laktosa.
3. Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya
antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida.
4. Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung banyak satuan
monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Meliputi: selulosa dan amilum.

B. Saran
Mempelajari tentang karbohidrat berarti mempelajari akan kebutuhan, karena karbohidrat
merupakan konsumsi bagi mahluk hidup.

14

DAFTAR PUSTAKA


Depdiknas.2003.Kamus Biologi.Balai Pustaka.Jakarta.
Kimbal, John W.1994.Biology.Jilid 1, 2 dan 3. Edisi kelima. Erlangga.Jakarta.
Lehninger, W. 2004. The Biochemistry.Schaffun.Koln.
Murray, Robert K, 1996, Harpers, Biochemistry.
Pearce, Evelyne.1997.Anatomi dan Fisiologi untk Paramedis.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Robert W. McGilvery dan Gerald W. Goldstein.1983.Biochemistry A Function Approach.
Saunders Company.Virginia.
Tim Kashiko.2002.Kamus Lengkap Biologi.Kashiko Press.Surabaya.
Triman Jr.2007.Materi Biokimia.Susya Cipta.Surabaya.
Zian,Ananda.2012.Karbohidrat.http://desainwebsite.net/biologi/karbohidrat-dalam-
tanaman#ixzz1qBokWwl4. Diakses tanggal 26 Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai