Anda di halaman 1dari 13

Pengkajian komunitas dan kelompok khusus

2013

1 | k e l o m p o k 7

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
masyarakat dan ekosistem. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling
berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada
diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa
yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah sehat sakit atau kesehatan tersebut.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area
atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempumaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai
masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

2 | k e l o m p o k 7

praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat.
B. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami tentang pengkajian komunitas dan Klompok
khusus dan dapat mempraktekannya saat terjun langsung ke masyaraka dan ke
kelompok khusus
























Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

3 | k e l o m p o k 7

BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS DAN KELOMPOK KHUSUS
A. PROSES KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
Langkah langkah proses keperawatan kelompok khusus sama halnya
dengan langkah langkah proses keperawatan tingkat individu, keluarga maupun
masyarakat, yang berbeda hanya sasarannya. Yang perlu dikaji secara mandalam
adalah latar belakang yang mendorong timbulnya masalah pada kelompok
tersebut.Oleh karena itu pengkajian menekankan pada aspek kebiasaan, adat
istiadat dan budaya, pendidikan social ekonomi, kesehatan perseorangan,
lingkungan, perilaku dan pandangan terhadap kesehatan umumnya.
1) Pengkajian
Dibutuhkan ketrampilan komunikasi yang memadai agar dapat diterima
.perawat juga perlu menjelaskan peran dan fungsinya dalam melaksanakan
asuhan keperawatan komunitas sehingga klien dapat diajak kerja sama secara
optimal.
Dalam model asuhan keperawatan yang disampaikan oleh Anderson E
dan McFarlene, pengkajian secara umum meliputi inti komunitas yaitu
penduduk serta delapan subsistem yang mempengaruhinya.Inti komunitas atau
penduduk, perlu dikaji tentang pendidikan, pekerjaan, agama, keyakinan/nilai
yang dianut serta. Data tentang subsistim meliputi hal hal sebagai berikut:
A) Pengumpulan Data
(Inti komunitas)
Identitas kelompok, mencakup:
a. Besar dan kecilnya kelompok. (Jumlah dalam kelompok tersebut)
b. LB. pendidikan.(dalam penggunaan bahasa yang sesuai)
c. Tingkat social ekonomi.
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

4 | k e l o m p o k 7

d. Kebiasaan, pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah
dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat.(penderita cacar tidak boleh mandi, penggunaan
minyak jelantah, Membungkus makanan panas ke dalam plastic)
e. Adat istiadat.
f. Pekerjaan.
g. Agama yang dianut.
h. Kepercayaan.(ex, anak diare ---- cepat besar, ndak boleh banyak2
minum)
i. Lokasi tempat tinggal.
j. Usia penduduk yang berisiko
k. Jenis kelamin yang berisiko
l. Riwayat komunitas yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan
kesehatan
Masalah kesehatan, mencakup:
a. Masalah kesehatan yang sering terjadi.
b. Besarnya anggota kelompok yang mempunyai masalah.
c. Keadaan kesehatan anggota kelompok umumnya.
d. Sifat masalah pada kelompok apakah mengancam kesehatan atau
telah mengancam kehidupan..
Pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan,
diantaranya:
a. Puskesmas.
b. Posyandu.
c. Polindes.
d. Pos obat desa.
Keikutsertaan dalam upaya kesehatan, diantaranya:
a. Sebagai kader kesehatan.
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

5 | k e l o m p o k 7

b. Dana upaya kesehatan masyarakat.
c. Dasa wisma.
d. KPKIA
Status kesehatan kelompok, meliputi:
a. Penyakit yang pernah diderita (akut, subakut, kronis, dan menular).
b. Kedaan gizi kelompok umumnya (anemia, marasmus, kwasiorkor).
c. Imunisasi (dasar-ulangan, lengkap-tidak lengkap).
d. Kesehatan ibu dan anak (kehamilan, persalinan, nifas, perinatal,
neonatus, bayi dan balita).
e. Keluarga berencana (akseptor-non akseptor).
f. Keadaan hygiene personal anggota kelompok.
(Sub sistim)
Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal anggota kelompok, meliputi:
Perumahan (permanen, semi permanen, sementara, ventilasi,
penerangan, kebersihan).
Sumber air minum.
pembuangan air limbah.
Pembuangan sampah.
Tempat pembuangan tinja.
Pendidikan, apakah ada fasilitas dan sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, seperti: sekolah dan tempat
kursus serta tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya.
Keamanan dan transportasi, apakah ada fasilitas dan sarana keamanan
serta transportasi yang dapat membantu masyarakat didaerah tersebut,
seperti adanya kantor polisi, pusat pemadam kebakaran, jalan yang
memadai, kendaraan umum, dll yang terkait.
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

6 | k e l o m p o k 7

Politik dan kebijakan pemerintah apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas untuk mendapatkan pelayanan di berbagai
bidang termasuk kesehatan.
Pelayanan kesehatan dan social yang ada, apakah dapat membantu
terdeteksinya suatu gangguan kesehatan, memberikan perawatan dan
rehabilitasi bila diperlukan. Selain itu juga tersedianya pasar dan tempat
ibadah, sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sistem komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang terdapat di
komunitas tersebut untuk dapat meningkatkan pengetahuan komunitas
tersebut yang terkait dengan kesehatan seperti tv, radio, Koran atau
leafleat.
Ekonomi, apakah tingkat social ekonomi masyarakat sesuai UMR,
sehingga anjuran konsumsi makanan sesuai dengan kemampuan
keuangan komunitas setempat.
Rekreasi, apakah tersedia sarana menurunkan stress dan apakah biaya
terjangkau
2) Analisa data
Setelah data terkumpul, kemudian diolah dan dianalisa untuk
melihat kesenjangan yang terjadi dalam kelompok tersebut dikaitkan
dengan konsep, prinsip ataupun teori yang relevan, sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan tentang masalah yang dihadapi kelompok serta
kebutuhan kebutuhan kelompok akan pelayanan kesehatan dan
keperawatan.
3) Perumusan masalah/prioritas masalah..
Setelah melalui proses analisa data dapat ditentukan masalah yang
dihadapi kelompok. Dalam menetukan prioritas masalah perlu
mempertimbangkan beberapa hal:
a. Sifat masalah yang dihadapi kelompok.(actual, resiko, potensial).
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

7 | k e l o m p o k 7

b. Tingkat bahaya yang mengancam kelompok.(kehidupan, kesehatan)
c. Kemungkinan masalah untuk dapat diatasi.(mudah, sebagian, tidak
dapat), mengacu pada sumber daya yang ada.
d. Berat ringannya masalah yang dihadapi kelompok.(tinggi, cukup,
rendah), mengacu pada waktu, kelompok yang bermasalah, persepsi
kelompok.
e. Sumber daya yang tersedia dalam kelompok
4) Diagnosa keperawatan kelompok
Penetapan diagnosa keperawatan kelompok, didasarkan kepada:
1. Masalah kesehatan yang dijumpai pada kelompok dengan
mempertimbangkan faktor resiko dan potensial terjadinya
masalah/penyakit.
2. Kemampuan kelompok dalam pemecahan masalah dilihat dari segi
sumber daya kelompok yang berkaitan dengan kemampuan financial,
pengetahuan, dukungan keluarga dari masing masing anggota
kelompok dan sebagainya.
Contoh diagnosa keperawatan pada tingkat kelompok.
1. Tingginya angka kesakitan anak dengan tetanus neonatorum
sehubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kemampuan ibu
dalam perawatan tali pusat yang ditandai dengan 5 dari 8 orang bayi
usia kurang dari 1 minggu mengalami peningkatan suhu > dari normal,
lekosit > normal, anak mengalami penurunan nafsu makan.
2. Resiko terjadinya peradangan payudara (mastitis) pda ibu ibu nifas
sehubungan dengan malas melakukan perawatan payudara seperti yang
telah diajarkan


Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

8 | k e l o m p o k 7

5) Perencanaan
Dibuat berdasarkan diagnose keperawatan yang telah disusun dengan
melibatkan anggota kelompok yang bersangkutan, rencana keperawatan
kelompok mencakup:
1. Tujuan keperawatan yang ingin dicapai.
2. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan.
3. Criteria keberhasilan.
Langkah- langkah dalam penyusunan perencanaan meliputi:
1. Menentukan keberadaan tingkat permasalahan pada level/kelompok
yang pasti sehingga memudahkan intervensi
2. Merencanakan intervensi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Intervensi dapat berfokus pada tingkatan prevensi, yaitu primer,
sekunder dan tersier.
a. Prevensi primer, meliputi promosi kesehatan dan proteksi spesifik,
sebagai contoh:
Membantu mengidentifikasi tum-bang anak pada sekelompok
ibu yang punya anak balita.
Membantu perencanaan diit sesuai dengan keterbatasan dana.
Membantu memberikan imunisasi.
b. Prevensi sekunder, mencakup diagnosis awal dan pengobatan dini
sebagai contoh:
Mengirim/konsultasi pada tim kesehatan apabila dibutuhkan.
Membantu penyesuaian pola makan pada keluarga sebagai
bagian dari terapi.


Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

9 | k e l o m p o k 7

c. Prevensi tersier,contohnya:
Kontrol dan pengobatan serta dietnya.
Membantu perawatan dirumah termasuk pemberian obat dan
perawatan sehari hari.
Mebantu mengidentifikasi alternative lain yang berkaitan dengan
penyakit dan pengelolaan kesehatan.
3. Validasi kembai perencanaan yang telah dibuat agar tetap sesuai
dengan ketersediaan sumber daya.
4. Susun jadwal kegiatan yang dapat melibatkan kelompok untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
5. Dalam perencanaan tidak menutup kemungkinan adanya konsultasi
dengan pihak professional kesehatan yang lain. Hal hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan konsultasi yaitu
Identifikasi masalah yang jelas.
Kumpulkan data yang relevan dan lengkap.
Pilih konsultan yang dikenal mempunyai ketrampilan dan
pengetahuan yang diperlukan.
Komunikasikan dengan jelas dan lengkap, serta sumber daya
yang dapat mendukung pemecahan maslah dalam kelompok
tersebut.
Diskusikan hasil rekomendasi.Paparkan hasil rekomendasi ke
klien dan setelah dilaksanakan lakukan evaluasi.
Dalam penyusunan rencana ada beberapa hal yang penting dan harus
diperhatikan:
1. Keterlibatan pengurus dan anggota kelompok dalam menyusun
perencanaan keperawatan.
2. Keterpaduan dengan pelayanan kesehatan lainnya, baik tenaga, biaya,
sarana maupun waktu.
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

10 | k e l o m p o k 7

3. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral sehingga program
pelayanan bersifat menyeluruh.
4. Aman dan sesuai dengan keadaan klien.
5. Dapat dicapai dengan sumber daya yang ada.
6. Sama dengan kehendak, nilai dan keyakinan klien.
7. Tidak bertentangan dengan terapi yang lain.
8. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman keperawatan atau
pengetahuan dari ilimu yang relevan.
9. Dalam batas standart yang ditetapkan hukum, asosiasi profesi dan
kebijakan institusi/pemerintah.
6) Pelaksanaan
Merupakan realisasi rencana tindakan keperawatan yang telah
ditetapkan bersama dengan kelompok. Hal hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan/implementasi a.l:
1. Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan,
petugas/pengurus pati atau kader kesehatan sesuai dengan
kewenangan yang diberikan.
2. Dilakukan dalam rangka alih teknologi dan ketrampilan keperawatan.
3. Di institusi lebih ditekankan kepada penghuni panti,
pengelola/pengurus panti dan lingkungan panti.
4. Dimasyarakat lebih ditekankan kepada anggota kelompok, kader
kesehatan, pengurus kelompok dan keluarga.
5. Bila ada masalah yang tak tertanggulangi dilakukan rujukan
6. Adanya keterpaduan pelayanan dengan sektor lain.
7. Dicatat dalam catatan keperawatan.
7) Evaluasi
Merupakan suatu hal yang penting karena menunjukkan penilaian
tindakan keperawat pada kelompok atau klien yang ditangani. Komponen
evaluasi meliputi:
Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

11 | k e l o m p o k 7

1. Mengidentifikasi hasil yang diharapkan yang akan digunakan perawat
untuk mengukur pencapaian tujuan.
2. Mengumpulkan dan membandingkan data yang berhubungan dengan hasil
yang diharapkan.
3. Mempertimbangkan apakah tujuan telah tercapai
4. Menghubungkan tindakan keperawatan dengan hasil.
5. Membuat kesimpulan tentang status masalah.
6. Melakukan tinjuan dan modifikasi rencana asuhan keperawatan.
7. Mengevaluasi proses asuhan keperawatan.
















Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

12 | k e l o m p o k 7

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Betty neuman system dikembangkan berdasarkan pada teori umum
memandang komunitas sebagai suatu systrm terbuka yang bereaksi
terhadap stressor dan lingkungan. Variable klien adalah fisiologis,
psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan primer, sekunder, tersier.
Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan riset, administrasi dan
langsung dipelayaran keperawatan
B. SARAN
Penggunaan konsep keperawatan untuk menganalaisi suatu konsep
tertentu terdaat memeberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan
perangkat penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik , andal, dan
akurat. Model keperawatan memberikan kerangka piker holistic dan tak
terpisahkan untuk menilai konsep-konsep yang menarik perhatian bagi
profesi keperawatan.








Pengkajian komunitas dan kelompok khusus
2013

13 | k e l o m p o k 7

..DAFTAR PUSTAKA
http://keperawatankomunitass1.blogspot.com/
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar keperawatan professional. Jakarta: widya
Mediks
Iqbal, wahit; Mubarak; Chayatin, nurul. 2009. Ilmu keperawatn komunitas
pengantar dan teori. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai