Anda di halaman 1dari 3

Dampak positif dan negatif perubahan sosial

budaya
Perubahan sosial budaya dapat menimbulkan dampak positif
(menguntungkan) dan dampak negatif (merugikan) bagi
kehidupan di masyarakat.

1.
a.

b.

c.

d.

Dampak positif perubahan sosial budaya


Semakin rekatnya integrasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila
masyarakat bijaksana dalam menyikapi perubahan yang ada. Dengan
sikap bijaksana perubahan sosial tidak menimbulkan konflik.
Dapat mengadopsi unsur unsur kebudayaan dari masyarakat luar,
sebagai sumber penambahan kekayaan budaya suatu masyarakat. Unsur
unsur budaya yang diadopsi adalah unsure budaya yang mudah
diterima oleh masyarakat. Unsur budaya tersebut mempunyai ciri ciri
berikut ini.
Unsur budaya kebendaan, misalnya teknologi atau peralatan yang
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Unsur unsur yang terbukti membawa manfaat besar, misalnya : radio,
TV, internet, komputer, dan lain lain.
Unsur unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang menerima. Misalnya, alat penggilingan padi dengan
teknis yang sederhana dan harga yang murah mudah diterima oleh
masyarakat Indonesia agraris.
Dapat merubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai dengan
perkembangan zaman. Dampak ini khususnya dirasakan manusia oleh
masyarakat yang primitive dan terisolir.
Terjadinya modernisasi di berbagai bidang. Dengan modernisasi
dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat diberbagai bidang,
yaitu sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain lain.

2.

Dampak negatif perubahan sosial budaya

a.

Terjadinya ketertinggalan budaya (cultural lag)


Cultural lag yaitu suatu keadaan dimana terjadi unsur unsur
kebudayaan tertentu yang tertinggal perkembangannya di tengah
berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang lain.
Cultural lag terjadi karena laju pertumbuhan kebuayaan yang tidak
sama pada suatu masyarakat. Agar tidak terjadi ketertinggalan budaya
maka masyarakat dibiasakan untuk berpikir ilmiah dan rasional terutama
pada masyarakat yang sedang berkembang.
b. Terjadinya disorganisasi sosial
Disorganisasi sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada
keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat
diketahui, dari suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
Perwujudan disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah sosial.
Apabila disorganisasi sosial dibiarkan akan mengakibatkan
terjadinyi disintegrasi sosial. Disintegrasi sosial ditandai dengan gejala
gejala awa berikut ini1.

Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat


mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan bersama.

2.

Nilai-nilai dan norma - norma masyarakat tidak lagi berfungsi dengan


baik Karen adanya perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat.

3.

Terjadinya pertentangan antara norma-norma dalam masyarakat.

4.

Sanksi yang diberikan pada pelanggar norma tidak dilakukan secara


konsekuen.

5.

Terjadinya proses-proses sosial yang dissosiatif, misalnya konflik


sosia kompetisi, dan kontravensi

c.

Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa, gotong royong,


toleransi, dan lain lain

d.

Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja, meningkatkan


angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai