Dewasa ini Social Distancing menjadi hal yang wajib dilakukan demi
menekan penyebaran dari virus yang sedang diperbincangkan pada tahun genap
ini, tahun 2020. Virus yang dikenal sebagai COVID-19 ini muncul pada perkiraan
bulan Desember 2019 dan mengalami peningkatan pada tahun 2020 sekarang.
COVID-19 ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal
sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok. Virus COVID-19 ini merupakan virus
yang memiliki bentuk seperti mahkota, virus ini berkembang sangat baik pada
hawa dingin. Virus yang masih keluarga besar dari coronavirus seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Namun berbeda dari kedua virus tersebut yang dapat ditularkan melalui
hewan, virus COVID-19 ini dapat ditularkan dari orang lain yang terjangkit virus
ini dari satu orang ke orang lainnya melalui cairan- cairan yang keluar lewat
percikan-percikan dari hidung atau mulut yang terciprat saat orang yang terjangkit
COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan- percikan ini kemudian jatuh
ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh
benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat
terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang
menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit
COVID-19 .Data menunjukkan pasien terinfeksi virus ini terus mengalami
peningkatan sehingga pemerintah harus mengeluarkan suatu program dengan
tujuan mengurangi interaksi setiap orang dalam rangka menekan angka kenaikan
dari pasien terinfeksi virus ini.
Kehadiran virus ini yang menyebar melalui perantara manusia dan udara ini
mengharuskan setiap orang untuk melakukan Social Distancing dengan cara
menjaga jarak dengan orang lain. Upaya Social Distancing ini tentu berdampak
krusial bagi setiap orang, setiap orang harus menghentikan aktivitas nya untuk
sementara waktu sedangkan mayoritas dari kegiatan baik pekerjaan maupun
pembelajaran itu berhubungan dengan banyak orang dan harus dihentikan. Banyak
kendala yang muncul karena Social Distancing ini, seperti terhentinya aktivitas
pembelajaran dan pekerjaan karena instansi- instansi banyak yang diliburkan.
Dengan kondisi Social Distancing maka diperlukan suatu alat yang dapat membuat
orang menjadi dekat agar kegiatan tetap berjalan walaupun tentu tidak lah
seoptimal dengan pertemuan tatap muka langsung.