Anda di halaman 1dari 2

24

BAB III
PENUTUP


1.1 Kesimpulan
Fermentasi dapat dikategorikan sebagai salah satu bioteknologi pangan yang
sudah di lakukan sejak zaman dulu. Diawali dengan pembuatan bir sekitar 6000 tahun
sebelum masehi. Selain itu pembuatan roti dengan bantuan khamir atau ragi sekira
4000 tahun sebelum masehi (SM). Pembuatan produk fermentasi kecap dan tauco di
Cina sejak 722 SM. Kemudian semakin berkembang dengan penemuan Louis Pasteur
dan Eduard Buchner.
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk
tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk
tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Berdsakan sifatnya
fermentasi dapat dibedakan menjadi :
a) Fermentasi Aerob , dan
b) Fermentasi Anaerob
Dalam fermentasi, ada yang dikenal dengan kultivasi mikroba cair. Untuk
mendapatkan sistem fermentasi yang optimum, maka fermenter harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
1. Terbebas dari kontaminan
2. Volume kultur relatif konstan (tidak bocor atau menguap)
3. Kadar oksigen terlarut harus memenuhi standar.
4. Kondisi lingkungan seperti: suhu, pH harus terkontrol. Stirred tank reactor
system model yang banyak dipakai.
Terkadang dalam proses fermentasi diperlukan suatu peralatan yang memudahkan
untuk reaksi fermentasi tersebut. Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor
adalah sebuah peralatan atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan
25

biologis yang dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi
bahan yang dikehendaki.
Fermentasi substrat padat berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme pada
bahan padat dalam ketiadaan atau hampir ketiadaan air bebas. Tingkat lebih atas dari
fermentasi substrat padat (yaitu sebelum air bebas tampak) merupakan fungsi
penyerapan (absorbancy), dan dengan demikian kadar airnya pada gilirannya
tergantung pada jenis substrat yang digunakan.
Fermentasi substrat padat tidak memperhatikan fermentasi slurry (yaitu cairan
dengan kandungan zat padat tak larut yang tinggi) ataupun fermentasi substrat padat
dalam medium cair. Substrat yang paling banyak digunakan dalam fermentasi
substrat padat adalah biji-bijian serealia, kacang-kacangan, sekam gandum, bahan
yang mengandung linoselulosa (seperti kayu dan jerami), dan berbagai bahan lain

Anda mungkin juga menyukai