Anda di halaman 1dari 172

RPJMD 2011-2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM
NOMOR : 11 TAHUN 2011
TANGGAL : 1 OKTOBER 2011
RPJMD 2011-2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM
NOMOR 11 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KOTA MATARAMTAHUN 2011-2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MATARAM,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
serta Pasal 76 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Permerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-
2015;
b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Mataram Tahun 2005-2025 yang memuat analisis isu-isu strategis,
visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, serta
kebijakan umum dan program pembangunan daerah, yang
dimaksudkan sebagai pelaksana dan tujuan pembangunan daerah
selama lima tahun mendatang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Mataram Tahun 2011-2015.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3531);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Tahun 2008 Nomor 3);
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah
Tahun 2009 Nomor 3);
13. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan
Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008
Nomor 2 Seri D);
14. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram
(Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 Seri D);
15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Mataram Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun
2008 Nomor 1 Seri E).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MATARAM
dan
WALIKOTA MATARAM
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MATARAM
TAHUN 2011-2015
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Mataram.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Mataram.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 adalah Rencana Pembangunan Daerah yang bersifat strategis untuk periode
lima tahunan karena merupakan komitmen bersama masyarakat dan Pemerintah Daerah
untuk mencapai visi dan misi pembangunan daerah.
Pasal 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-
2015 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) selama periode Tahun 2011-2015.
Pasal 3
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI PENUTUP
(2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 4
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangannya.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mataram.
Ditetapkan di Mataram
pada tanggal 1 Oktober 2011
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
Diundangkan di Mataram
pada tanggal 1 Oktober 2011
SEKRETARIS DAERAH
KOTA MATARAM,
H. LALU MAKMUR SAID
LEMBARAN DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011 NOMOR: 3 SERI: E
i
1. DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ii
BAB I PENDAHULUAN I - 1
1.1. Latar Belakang I - 1
1.2. Maksud dan Tujuan I - 4
1.3. Landasan Hukum I - 5
1.4. Hubungan RPJPM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I - 7
1.5. Sistematika Penulisan I - 10
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II - 1
2.1. Aspek Geografi dan Demografi II - 1
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II - 11
2.3. Aspek Pelayanan Umum II - 22
2.4. Aspek Daya Saing Daerah II - 49
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH III - 1
3.1 Kinerja Keuangan Daerah III - 1
3.2 Kebijakan Pengelolaan keuangan Daerah III - 9
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV - 1
4.1. Isu Isu Strategis IV - 1
4.2. Permasalahan Pembangunan IV - 2
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V - 1
5.1 Visi V - 1
5.2 Misi V - 2
5.3 Tujuan dan Sasaran V - 2
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI - 1
6.1 Strategi dan Arah Kebijakan VI - 1
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII - 1
7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
VII -1
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
VIII -1
8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan VIII - 1
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX - 1
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X - 1
10.1 Pedoman transisi X - 1
10.2 Prinsip-prinsip Kaidah Pelaksanaan X - 2
BAB XI PENUTUP XI - 1
ii
2. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
3.
4.
1. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD atau dengan
sebutan lain adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah gubernur dan wakil gubernur
untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, walikota dan wakil
walikota untuk kota.
4. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD
adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
Bappeda atau sebutan lain adalah unsur perencana penyelenggaraan
pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
6. Pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung
mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan daerah antara lain unsur DPRD provinsi dan kabupaten/kota,
TNI, POLRI, Kejaksaan, akademisi, LSM/Ormas, tokoh masyarakat provinsi
dan kabupaten/kota/desa, pengusaha/investor, pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, kabupaten/kota, pemerintahan desa, dan kelurahan serta keterwakilan
perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan.
7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia.
8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu
lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP,
adalah dokumen perencanaan untuk periode dua puluh (20) tahun.
10. Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat
dengan RPJPD, adalah dokumen perencanaandaerah untuk periode dua puluh
(20) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang
mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi, berpedoman pada RTRW
kabupaten,serta memperhatikan RPJPD dan RTRWkabupaten/kota lainnya.
iii
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM,
adalah dokumen perencanaan untuk periode lima (5) tahun.
12. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah
perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan
pemerintahan di Daerah.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat
dengan RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode lima (5)
tahun yang memuat penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan RTRW kabupaten/kota,
memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota
lainnya, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
program lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai dengan rencana-
rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
14. Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD
adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
15. Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
16. Rencana tata ruang wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah
hasilperencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan
arahankebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke
dalamstruktur dan pola ruang wilayah.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya
disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 5 (lima) tahunan.
18. Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah dalam bentuk perUndang-Undangan untuk mencapai
sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan
daerah secara utuh.
19. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional.
20. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk
mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari
anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya
pembangunan daerah secara utuh.
21. Permasalahan pembangunan daerah adalahgap expectation antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan/dibutuhkan dan
antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat
perencanaan sedang disusun.
22. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dimasa yang akan datang.
iv
23. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
24. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.
25. Arah kebijakan adalah instrumen perencanaan yang memandu ke mana
prioritas pembangunan diarahkan agar lebih fokus dalam upaya mencapai
tujuan.
26. Arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah adalahpedoman untuk
menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan selama 20 (dua
puluh) tahun guna mencapai sasaran pokok tahapan lima tahunan RPJPD.
27. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
28. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar
(strategic goals)yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada
penilaian dan perumusan strategi, kebijakan, dan program.
29. Strategi pembangunan adalah langkah-langkahberisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
30. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah
pusat/daerah untuk mencapai tujuan.
31. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur.
32. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif
untuk masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian suatu program atau kegiatan.
33. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan
oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan
daerah.
34. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua
jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
35. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara
langsung sasaran program prioritas.
36. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun
berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan
kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan
kegiatan.
37. Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
v
38. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung
atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan
pembangunan. Stakeholder dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu
yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam prosespengambilan
keputusan/pelaksanaan pembangunan.
39. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
40. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan.
41. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
42. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat
musrenbang adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka
menyusun rencana pembangunan daerah.
43. Forum SKPD provinsi dan kabupaten/kota merupakan wahana antar pihak-
pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak
dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD provinsi dan
kabupaten/kota.
44. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan
memandu diskusi kelompok/konsultasi publik yang memenuhi kualifikasi
kompetensi teknis/substansi dan memiliki keterampilan dalam penerapan
berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang partisipatif dan efektivitas
kegiatan.
45. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta
musrenbang untuk proses pengambilan keputusan hasil musrenbang.
46. Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta musrenbang untuk
menghadiri musrenbang pada tingkat yang lebih tinggi.
47. Kabupaten/kota lainnya adalah kabupaten/kota lainnya yang ditetapkan
sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan dan/atau yang memiliki
hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan.
48. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan kerjasama dari
beberapa instansi/pejabat yang mempunyai tugas dan wewenang yang saling
berhubungan dengan tujuan untuk menghindarkan kesimpangsiuran dan
duplikasi.
49. Meeting Incentive, Convention, and Exhibition, yang disingkat dengan MICE
atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pertemuan, Insentif,
Konvensi, dan Pameran, dalam industri pariwisata dan pameran, adalah suatu
jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya
direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu.
Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia.
Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa
negara maju.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan satu kesatuan
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perencanaan Pembangunan Nasional,
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari rencana pembangunan jangka
panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan
tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram
yang telah disusun dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Mataram
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Mataram 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka
panjang yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah Kota Mataram
selama 20 tahun yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Nusa
Tenggara Barat. RPJPD Kota Mataram 2005-2025 memiliki empat tahap rencana
pembangunan jangka menengah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2006-2010 merupakan tahapan pertama RPJPD
Kota Mataram.
Dengan telah terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota Mataram masa
jabatan 2010-2015, RPJMD Kota Mataram harus disusun sebagai penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah untuk kurun waktu lima tahun yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional. RPJMD Kota Mataram disusun berdasarkan analisis permasalahan
pembangunan dan isu-isu strategis daerah, tujuan dan sasaran pembangunan
daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah, indikator sasaran dan
target pencapaian pembangunan daerah yang bertumpu pada program
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 2
pembangunan daerah lengkap dengan kerangka pendanaan serta kaidah
pelaksanaannya.
Penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan penyusunan RPJMD
Persiapan penyusunan dilakukan dengan membentuk tim, menyusun
jadwal/agenda pelaksanaan, dan menetapkan narasumber sebagai tim ahli
untuk membantu dalam penyusunan RPJMD.
b. Penyusunan rancangan awal RPJMD
Penyusunan rancangan awal dilakukan melalui tahap-tahap penelaahan
dokumen-dokumen terkait, analisis gambaran umum, analisis pengelolaan
keuangan, perumusan permasalahan dan isu-isu strategis, perumusan visi
dan misi, perumusan tujuan dan sasaran, perumusan strategi dan arah
kebijakan, hingga penyusunan program SKPD dan lintas SKPD dalam
bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan indikatif.
c. Penyusunan rancangan RPJMD
Penyusunan rancangan dilakukan berdasarkan verifikasi dan integrasi
seluruh Renstra SKPD dengan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan
RPJMD.
d. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
RPJMD
Merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan untuk
membahas dan menyepakati rancangan RPJMD Kota Mataram. Tujuan
Musrenbang RPJMD untuk mendapatkan masukan dan komitmen para
pemangku kepentingan pembangunan daerah sebagai bahan
penyempurnaan rancangan RPJMD Kota Mataram menjadi rancangan akhir
RPJMD Kota Mataram.
e. Perumusan rancangan akhir RPJMD
Perumusan rancangan akhir dilakukan berdasarkan berita acara
kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang
telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD,
selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk memastikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 3
bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan
hasil Musrenbang dan ditampung dalam rancangan akhir RPJMD.
Rancangan akhir RPJMD Kota Mataram diajukan dan dikonsultasikan
kepada Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
f. Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD melalui Mekanisme
pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD
Kota Mataram 20112015 dengan DPRD sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan menjadi peraturan daerah tentang RPJMD Kota
Mataram 20112015.
Dalam penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilakukan dengan
beberapa pendekatan sebagai berikut :
a. Pendekatan Teknokratis
Pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan daerah
menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan
dan sasaran pembangunan daerah. Metode ini merupakan proses keilmuan
untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan data dan
informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan dengan
kerangka manajemen strategis dan berbasis kinerja.
b. Pendekatan Politis
Pendekatan politis merupakan pendekatan yang ditawarkan oleh calon
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye melalui
penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program
pembangunan serta pembahasan dengan DPRD dalam penetapan
peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015.
c. Pendekatan Top Down dan Bottom Up
Hasil dari pendekatan bottom up melalui penjaringan aspirasi masyarakat
bersama stakeholder dan Musrenbang RPJMD serta pendekatan top down
dengan penyelarasan pada dokumen perencanaan provinsi dan nasional
sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana
pembangunan nasional (dan provinsi) dengan rencana pembangunan
daerah Kota Mataram.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015 disusun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah
sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan. RPJMD ini sekaligus
merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah
yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Pembangunan Bermitra
Masyarakat (MPBM) secara berjenjang.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun dengan maksud
sebagai berikut:
1. Menetapkan Visi, Misi, dan Program pembangunan daerah jangka
menengah;
2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), dan perencanaan penganggaran;
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu
antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
4. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan
DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang
akan dibiayai dari APBD Kota, APBD Provinsi maupun APBN;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 5
5. Menyediakan tolok ukur sebagai standar dalam mengevaluasi kinerja
tahunan setiap satuan kerja perangkat daerah;
6. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam
konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang
ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah;
7. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD dalam
mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara
terpadu, terarah dan terukur;
8. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD untuk
memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan
operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun;
9. Menjabarkan kondisi kekinian, hambatan dan tantangan dalam capaian
kinerja lima tahun berikutnya.
Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 adalah:
1. Menjabarkan visi, misi, dan program prioritas kepala daerah terpilih.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan serta mewujudkan
perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu dengan
perencanaan pembangunan nasional.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antara Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram.
1.3. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2011-2015 Kota Mataram mengacu pada peraturan perundang-
undangan sebagai rujukan, yakni antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Mataram;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 6
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Stndar Pelayanan Minimal;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 7
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana
Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman
Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2005-2025;
22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2009-2013;
23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2009-2029;
24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota
Mataram;
25. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;
26. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun
2005-2025.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 8
1.4. HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Hubungan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Mataram 20112015 dengan dokumen perencanaan lainnya memiliki
keterkaitan vertikal dan horisontal sebagai berikut:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 20112015 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional dengan mengacu kepada RPJP Nasional Tahun
2005-2025, RPJPD Provinsi NTB Tahun 20052025 dan RPJPD Kota
Mataram 20052025. Selain itu mengacu pula pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 20092013.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 20112015 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) SKPD untuk jangka waktu lima tahun dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram yang merupakan rencana
kerja tahunan.
Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 9
3. Perencanaan makro selanjutnya diterjemahkan ke dalam perencanaan
sektoral yang dikaitkan dengan perencanaan regional dan spasial. Berikut
ini diagram alur yang memperlihatkan hubungan antara perencanaan
makro, perencanaan regional, dan spasial.
Gambar 1.2.
Hubungan antara Perencanaan Makro dan Sektoral
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
Penyusunan RPJMD Kota Mataram akan mempengaruhi perencanaan
tata ruang kota. Visi dan Misi Walikota terpilih akan diterjemahkan ke dalam
perencanaan spasial. Sehubungan dengan penyusunan RPJMD ini maka
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram yang sedang disusun saat
ini harus diselaraskan dengan dokumen RPJMD. Hal ini dimaksudkan agar
keselarasan perencanaan pembangunan lima tahun mendatang sesuai dengan
rencana penataan ruang wilayah. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan
kedudukan RTRW Kota Mataram dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional.
PERENCANAAN MAKRO
PERENCANAAN
SEKTORAL
(Keterkaitan
antarwilayah)
PERENCANAAN
REGIONAL
(Keterkaitan
antarsektor)
Spasial,
Efektivitas kebijakan,
Efisiensi sumberdaya, dan
Kapasitas kelembagaan
SKPD
Regulasi
Pembiayaan
Sumberdaya lokal Keperluan
wilayah
KESEJAHTERAAN,
PELAYANAN, DAN
DAYA SAING
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
I - 10
Gambar 1.3
Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram
dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN MASA TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI PENUTUP
TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
RPJP
NASIONAL
RPJPD
PROV. NTB
RPJPD
KOTA MATARAM
RPJM
NASIONAL
RPJMD
PROV. NTB
RPJMD
KOTA MATARAM
RTRW
NASIONAL
RTRW
PROV. NTB
RTRW
KOTA MATARAM
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu
Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kota Mataram sebagai ibukota
Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di Pulau Lombok.
Awal terbentuknya Kota Mataram ditandai dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1978 tentang Pembentukan Kota
Administratif Mataram. Kemudian berubah status menjadi Kotamadya
Mataram berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 dengan luas
wilayah 61,30 km (6.130 Ha). Pada 2007 Kota Mataram mengalami
pemekaran wilayah dari tiga kecamatan dan 23 kelurahan menjadi enam
kecamatan dan 50 kelurahan.
Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116
o
04
116
o
10 Bujur Timur, dan 08
o
33 08
o
38 Lintang Selatan dengan batas-
batas wilayah:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat
Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Bagian Barat : Selat Lombok
Wilayah Kota Mataram merupakan dataran rendah dan sedang, dan
sebagian lain berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut
(mdpl). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota
Mataram adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di
bagian barat serta agak tinggi-bergelombang di bagian timur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 2
Hamparan wilayah dengan fisiografi datar di satu sisi mempunyai
nilai positif, yakni pembangunan prasarana dan sarana secara fisik kurang
mengalami hambatan teknis dan pembiayaan pembangunan relatif lebih
murah. Di sisi lain dapat berimplikasi kurang baik diantaranya rawan terjadi
genangan.
Dari aspek geologi satuan batuan termuda di wilayah Kota
Mataram adalah Qa Alluvium. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil,
pasir, lempung, gambut, dan pecahan koral. Kota Mataram termasuk
dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan
bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat.
Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan
melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki
daerah pegunungan dengan timbulan kasar.
Selain itu dalam aspek sumber daya air, Kota Mataram memiliki
potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di
beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga dan
Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah di Kota Mataram antara
57 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan
Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter.
Disamping potensi air tanah (aquifer) tersebut, hingga saat ini kebutuhan
air minum masih diakses dan disuplai dari mata air: Sarasuta, Ranget dan
Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Kota Mataram dialiri empat sungai utama dan potensial sebagai
sumber daya air, yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok,
dan Sungai Midang, yang hulunya berada di sekitar lereng Gunung Rinjani
dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok) yakni batas bagian barat
wilayah Kota Mataram.
Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang
beriklim tropis, musim hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan
April dan sebaliknya adalah musim kemarau. Suhu udara rata-rata
mencapai 26C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 80% per
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 3
tahun. Iklim tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan angin (musim)
sebanyak dua kali. Suhu udara Kota Mataram tidak berbeda jauh dengan
suhu daerah tropis lainnya di Indonesia. Suhu udara maksimum terjadi
pada bulan Oktober dengan temperatur 32,1
o
C dan terendah pada bulan
Agustus dengan temperatur 20,4
o
C, kelembaban maksimum 92% terjadi
pada bulan Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembaban
minimum 67% terjadi pada bulan Oktober, rata-rata penyinaran matahari
maksimum pada bulan Juli 83% dan kecepatan angin maksimum rata-
rata terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan rata-rata sebesar 1.256,66
mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan
tertinggi tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari
hujan terbanyak juga terjadi pada bulan Desember sebanyak 29 hari.
Penggunaan lahan di Kota Mataram sampai 2009 didominasi oleh
kawasan perumahan (37,74%) dan pertanian (47,00%). Dalam
perkembangannya berdasarkan data tahun 20082009 terjadi konversi
lahan yang cukup besar mencapai sekitar 4.80 Ha/tahun untuk fungsi
perumahan, perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan. Hal ini
tentunya terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan
pertumbuhan Kota yang berimplikasi pada penyesuaian terhadap
kebutuhan lahan untuk pengembangannya.
Gambar 2.1
Komposisi Penggunaan Lahan di Kota Mataram Tahun 2009
Sumber: Dinas PU Kota Mataram, 2009
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 4
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul
utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional.
Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan
ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP memiliki potensi
yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota.
Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat
pelayanan dengan fungsi utama adalah:
1. Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perdagangan dan jasa serta pariwisata;
2. Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;
3. Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perdagangan dan pusat bisnis.
Pusat-pusat pelayanan tersebut di atas dikembangkan sebagai pusat
bisnis skala kota dan regional, karena memiliki daya tarik yang tinggi terhadap
perkembangan dan pertumbuhan kota.
Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan
mampu untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang
sangat penting dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah
baik dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan
strategis wilayah kota berfungsi sebagai berikut:
1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan
keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan
dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi,
sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 5
wilayah kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap
wilayah kota bersangkutan;
3. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kota; dan
4. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi cepat
di Kota Mataram ditetapkan pada kawasan-kawasan yang dianggap memiliki
potensi ekonomi cepat tumbuh, yaitu:
a) Kawasan strategis bidang pariwisata;
Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda
(multiplier effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu
wilayah. Kawasan strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi
berikut ini:
1. Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan
Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai
kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives,
Conferences, and Exhibitions) yang berbasis lingkungan;
2. Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam
pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara);
3. Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya
(Kecamatan Ampenan);
4. Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan
Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule
(Kecamatan Sekarbela);
5. Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang
Baloq, dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata
yang membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan
Jempong Baru (Kecamatan Sekarbela);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 6
6. Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan
Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
7. Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-
sayang (Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner.
b) Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa.
Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan
jasa ditetapkan di lokasi berikut:
1. Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan
Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
2. Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan
Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan
Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan;
3. Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika.
c) Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah
kawasan yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan
budaya untuk tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya.
Kawasan strategis ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang
dapat menunjukkan jati diri maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan
tersebut adalah:
1. Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan);
2. Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan
Cakranegara);
3. Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung;
4. Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan
Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 7
d) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup di Kota Mataram adalah:
1. Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok,
Sungai Ancar, dan Sungai Brenyok;
2. Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km;
3. Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta
Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya);
4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di
Kota Mataram.
2.1.3. Kerentanan Kota Mataram terhadap Bencana
Secara umum Kota Mataram memiliki potensi rawan terhadap bencana,
baik bencana alam maupun bencana lainnya.
1. Banjir
Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah
datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap
daerah aliran sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di
musim penghujan. Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota
Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara
kerap terjadi genangan dan banjir. Genangan air ini, selain disebabkan
oleh kondisi topografi yang cenderung datar, juga disebabkan oleh
banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal.
Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan.
2. Gelombang Pasang dan Tsunami
Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan
tsunami adalah wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau
dengan kata lain adalah kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk
dalam kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami adalah Kelurahan
Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 8
Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung
Karang, dan Kelurahan Jempong Baru.
3. Abrasi Pantai
Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau
ombak tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan
pantai tidak memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses
terjadinya abrasi pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota
Mataram adalah wilayah pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu
dampak abrasi pantai adalah terjadinya intrusi air laut yang dapat
mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah Kota Mataram.
4. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak
bisa diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota
Mataram merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan
lempeng Euro-Asia menyebabkan wilayah ini memiliki ancaman
kegempaan yang potensial. Selain ini terdapat juga ancaman dari utara
berupa patahan busur belakang. Kedalaman pusat gempa di wilayah Kota
Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km.
2.1.4. Demografi
Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara
Barat, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk
tersebut dapat menjadi potensi tenaga kerja sebagai modal pembangunan di
segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram sesuai data BPS Kota
Mataram, 2009 sebanyak 375.506 jiwa dengan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki terhadap penduduk perempuan (rasio jenis kelamin) sebesar 0,97,
sedangkan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 6.126 jiwa per kilometer
persegi dengan laju pertumbuhan sebesar 3,66 persen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 9
Tabel 2.1
Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Mataram Tahun 2009
Kecamatan
Luas
Daerah
Jumlah Penduduk Jumlah
Rumah
Tangga
Kepadatan
Laki-laki Perempuan
(Km
2
) (Jiwa) (Jiwa) (KK) (Jiwa/ Km
2
)
1 2 3 4 5 6
Ampenan 9.46 37,521 37,071 19,614 7,885
Sekarbela 10.32 22,819 23,829 13,928 4,520
Mataram 10.76 33,302 34,896 18,237 6,338
Selaparang 10.77 33,253 35,048 21,288 6,342
Cakranegara 9.67 29,815 30,518 16,155 6,239
Sandubaya 10.32 28,611 28,823 15,221 5,565
Jumlah 61.3 185,321 190,185 104,443 6,126
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kota
Mataram dari 2005-2009 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat.
Hal tersebut tidak lepas dari selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga
karena adanya migrasi. Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota
Provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan serta perdagangan dan jasa menjadi
penyebab tingginya migrasi.
Jumlah tenaga kerja di Kota Mataram secara umum meningkat baik di
sektor formal maupun informal. Sebagai gambaran, pada 2009 jumlah
penduduk usia kerja (di atas 15 tahun) sebesar 272.128 jiwa dengan jumlah
angkatan kerja sebesar 8.561 jiwa. Berdasarkan data Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) setiap tahun meningkat sebesar 3,30% yang artinya
dari seluruh jumlah penduduk usia produktif di Kota Mataram yang aktif secara
ekonomi sebesar 3,30%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 10
Tabel 2.2.
Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tahun 2009
Pendidikan Laki-laki Perempuan
SD/MI 9 6
SMP/MTs 58 12
SMA/SMK/MA 953 672
D-I dan D-II 30 19
D-III 156 270
Perguruan Tinggi 798 876
Jumlah 2.004 1.855
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
Berdasarkan Hasil Survei Ekonomi Daerah Kota Mataram 2009, tingkat
partisipasi angkatan kerja Kota Mataram sebesar 57,25%, yang artinya dari
jumlah penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi sebesar 57,25%.
Selanjutnya selama kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah pencari kerja
dengan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA menduduki tempat tertinggi yang
kemudian disusul oleh lulusan Perguruan Tinggi dan D-III. Hal tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2.
Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan di Kota
Mataram Tahun 2006 s/d 2009
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 11
Tabel 2.3
Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Mataram Tahun 2009
No. Komponen Jumlah %
1 2 3 4
1 Penduduk Seluruh 375.506 100%
2 Angkatan Kerja (15 Tahun ke atas)
a. Bekerja 170.478 47.29%
b. Mencari Kerja 16.691 4.63%
c. Mempersiapkan Usaha 1.190 0.33%
d. Tidak mungkin mendapatkan pekerjaan 5.227 1.45%
e. Belum mulai bekerja 1.081 0.30%
f. Bersekolah 48.268 13.38 %
g. Mengurus rumah tangga 97.514 27.05%
h. Lainnya 25.235 7.00%
3 Tingkat partisipasi angkatan kerja
a. Bekerja >= 35 jam 88.587 59,5%
b. Bekerja < 35 jam 109.302 40,5%
c. Bekerja < 15 jam 40.087 11.12%
d. Pengangguran terbuka 26.821 7.44%
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat
merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama
periode tertentu terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan
olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek kesejahteraan
masyarakat selama periode 2005-2009 diuraikan sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 12
2.2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada 2009 ditunjukkan oleh
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
konstan 2000, yang mengalami kenaikan dari 7,76 persen pada 2008 menjadi
8,47 persen pada 2009.
Tabel 2.4.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram
Tahun 2005-2009
Lapangan
Usaha
2005 2006 2007 2008 2009
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pertanian 117.499,11 5,08 132.708,43 4,99 148.881,61 4,84 164.891,34 4,55 173.741,72
4,20
Pertambangan
dan Penggalian
1.769,84 0,08 1.839,65 0,07 1.750,65 0,06 1.420,30 0,04 895,85
0,02
Industri
Pengolahan
224.201,33 9,70 255.300,32 9,59 306.341,31 9,95 366.763,72 10,12 430.190,96
10,39
Listrik, Gas & Air
Bersih
21.603,08 0,93 25.632,15 0,96 32.651,07 1,06 40.374,79 1,11 47.488,46
1,15
Bangunan 159.064,11 6,88 179.971,52 6,76 217.142,83 7,05 276.117,54 7,62 346.163,59
8,36
Perdagangan
Hotel & Restoran
440.162,05 19,04 508.032,73 19,09 587.897,99 19,10 710.506,66 19,60 825.078,54
19,93
Pengangkutan &
Komunikasi
731.795,79 31,65 846.886,81 31,81 962.659,52 31,27 1.101.329,59 30,39 1.192.868,40
28,81
Keuangan,
Persewaan&
Jasa Perusahaan
337.798,24 14,61 398.346,58 14,96 464.163,26 15,08 552.271,19 15,24 634.041,99
15,31
Jasa-Jasa 278.321,67 12,04 313.221,72 11,77 356.706,29 11,59 410.662,71 11,33 489.883,15
11,83
Jumlah 2.312.215,22 100 2.661.939,91 100 3.078.194,53 100 3.624.337,84 100 4.140.352,66
100
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 13
Gambar 2.3.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram
Tahun 2009
Pertumbuhan riil sektoral 2009 mengalami fluktuasi dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan sebesar 8,40
persen dengan peranannya terhadap PDRB 15,31 persen. Sektor
pertambangan dan penggalian mengalami penurunan paling tinggi yaitu minus
42,00 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan sumbangan
tertinggi terhadap ekonomi yaitu sebesar 27,09 persen dengan laju
pertumbuhan sebesar 6,49 persen. Sektor Perdagangan dan Perhotelan yang
juga merupakan sektor yang dominan memberikan sumbangan yang berarti
bagi perekonomian sebesar 18,87 persen dengan pertumbuhan riil sebesar
10,38 persen. Sektor Industri Pengolahan meskipun dengan pertumbuhan 11,20
persen masih mempunyai peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan
ekonomi karena mampu memberikan andil sebesar 12,23 persen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 14
Tabel 2.5.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha
di Kota Mataram Tahun 2005-2009
Lapangan
Usaha
2005 2006 2007 2008 2009
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pertanian 78.224,56 5,24 81.723,57 5,08 84.127,34 4,85 85.261,08 4,56 85.619,41 4,22
Pertambangan
dan Penggalian
1.259,02 0,08 1.246,12 0,08 1.097,46 0,06 816,40 0,04 473,51 0,02
Industri
Pengolahan
172.850,80 11,59 186.177,60 11,57 205.056,00 11,81 223.162,45 11,93 248.156,64 12,23
Listrik, Gas & Air
Bersih
11.405,06 0,76 12.549,11 0,78 13.373,53 0,77 14.362,85 0,77 15.512,74 0,76
Bangunan 116.931,59 7,84 127.445,43 7,92 141.681,08 8,16 159.674,58 8,53 184.583,82 9,09
Perdagangan
Hotel & Restoran
275.202,70 18,45 297.050,57 18,46 317.888,93 18,31 347.069,32 18,55 383.095,82 18,87
Pengangkutan &
Komunikasi
408.537,08 27,39 443.014,61 27,53 486.903,60 28,04 516.306,21 27,59 549.819,28 27,09
Keuangan,
Persewaan&
Jasa Perusahaan
235.116,99 15,76 260.204,16 16,17 278.481,01 16,04 307.676,60 16,44 333.532,18 16,43
Jasa-Jasa 192.273,11 12,89 199.581,03 12,40 207.764,77 11,97 216.870,51 11,59 228.868,58 11,28
1.491.800,91 100,00 1.608.992,20 100,00 1.736.373,72 100,00 1.871.200,00 100,00 2.029.661,98 100,00
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
Gambar 2.4.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 15
Data-data terakhir ini menandai konsistensi pertumbuhan ekonomi Kota
Mataram pada periode 2006-2009 yang berkisar antara 7-8 % per tahun.
Pertumbuhan ekonomi yang positif ini dalam prakteknya dapat dilihat dengan
meningkatnya pendirian supermarket, pusat perbelanjaan, aktivitas transportasi
dan pembangunan perumahan di segala penjuru wilayah Kota Mataram.
Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram juga mampu meningkatkan geliat
kegiatan pembangunan dan mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi pada
tingkatan yang relatif tinggi di berbagai bidang termasuk peningkatan jumlah
produksi barang dan jasa di Kota Mataram.
Tabel 2.6.
PDRB Per Kapita Kota Mataram ADH Berlaku dan ADH Konstan
Tahun 2000 Tahun 2005-2009
URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009
1 2 3 4 5 6
A ADH BERLAKU
PDRB 2.312.215,22 2.661.939,91 3.078.194,54 3.624.337,84 4.140.352,68
Pendapatan Regional 2.155.221,65 2.488.275,57 2.890.268,29 3.403.069,10 3.879.666,86
PDRB Per Kapita 6.481.368,41 7.536.998,97 8.643.190,60 10.005.266,74 11.026.062,65
Pendapatan Regional Per
Kapita
6.041.299,88 7.045.286,93 8.115.516,86 9.394.437,16 10.331.837,20
B ADH KONSTAN 2000
PDRB 1.491.800,91 1.608.992,20 1.736.373,72 1.871.200,00 2.029.661,98
Pendapatan Regional 1.391.015,54 1.501.845,58 1.623.467,38 1.746.852,68 1.898.854,78
PDRB Per Kapita 4.181.665,75 4.555.689,79 4.875.523,25 5.165.593,26 5.405.138,63
Pendapatan Regional Per
Kapita
3.899.154,42 4.252.315,60 4.558.496,14 4.822.322,81 5.056.789,46
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
2.2.2 Laju Inflasi
Tingginya pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada melonjaknya tingkat
inflasi di Kota Mataram, hal Ini perlu diwaspadai karena laju inflasi yang
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di
Kota Mataram. Ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kenaikan harga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 16
yang dapat mengurangi pendapatan riil penduduk Kota Mataram secara
keseluruhan.
Tabel 2.7.
Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram
Tahun 2005-2009
No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1 2 3 4 5 6 7
1. Pertumbuhan PDRB 7,77% 7,86 % 7,92 % 7,76 % 8,47%
2. Laju Inflasi 13,26% 4,17% 8,76 % 13,29 % 3,34%
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010
Sebagai ibukota provinsi yang merupakan barometer pembangunan
NTB, isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan di Kota Mataram
antara lain meningkatnya jumlah permukiman kumuh, jumlah penduduk miskin,
penurunan daya dukung lingkungan, kapital akses khususnya bagi pelaku
ekonomi lemah, penguasaan teknologi produksi serta terbatasnya potensi
sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Namun demikian suasana
kondusif Kota Mataram sedikitnya telah menunjukkan perubahan sehingga
pertumbuhan ekonomi semakin baik dan memiliki peluang yang strategis untuk
makin berkembang.
2.2.3 Fokus Kesejahteraan Sosial
Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi indikator angka
melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka
pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan
hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki
lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Kinerja pembangunan kesejahteraan
sosial Kota Mataram periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagai
berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 17
1. Pendidikan
Pembangunan pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya
efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana
dan prasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan pembangunan
bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama
Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan
Angka Pendidikan yang ditamatkan. APK adalah persentase anak usia sekolah
yang memperoleh kesempatan pendidikan. APK SMP dan SMA mulai tahun
2008-2010 sudah di atas 100 %.
Tabel 2.8
Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Indikator Pendidikan
No. Uraian
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1. Angka Melek Huruf 91,80% 91,80% 92% 95,50% 95,50%
2. Rata Lama sekolah 8,40 9,05 9,05 9,2 9,50
3. Angka Partisipasi Kasar
- SD/MI/Paket A 108,30 105,67 107,45 108,36 108,98
- SMP/MTs/Paket B 94,04 96,21 101,18 101,94 101,66
- SMA/SMK/MA/Paket C 69,75 72,28 75,46 100,28 101,64
4. Angka Partisipasi Murni
- SD/MI/Paket A 94,82 96,06 96,38 95,86 97,50
- SMP/MTs/Paket B 72,12 74,31 72,93 77,48 76,64
- SMA/SMK/MA/Paket C 54,15 52,39 57,43 71,32 71,79
5. Angka Pendidikan yang ditamatkan 91,22% 94,35% 96,35% 96,51% 96,51%
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010
Angka pendidikan yang ditamatkan belum dapat menjangkau 100%, hal
ini menunjukkan bahwa masih adanya peserta didik yang belum dapat
menuntaskan pendidikannya. Namun selama periode 2005-2010 angka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 18
pendidikan yang ditamatkan mengalami peningkatan dari 91,22% pada 2005
menjadi 96,51% pada 2009.
2. Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan
adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang
kesehatan, antara lain: angka kematian bayi, umur harapan hidup, dan
prevalensi gizi buruk.
Tabel 2.9
Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Indikator Kesehatan
2005 2006 2007 2008 2009
1. Angka Kematian Bayi (AKB) per /
1000 kelahiran hidup
42,89 42,00 41,58 41,25 -
2. Umur Harapan Hidup (UHH) 64,7 64,9 65,66 65,15
3. Prevalensi Gizi buruk 7,20% 3,60% 2,71% 1,51% -
No Uraian
Tahun
Sumber : Data Olahan Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010
Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya
peningkatan, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan,
dimana angka kematian bayi selama empat tahun mengalami penurunan dari
42,89 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 41,25 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2008, hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pelayanan kesehatan. Umur Harapan Hidup Kota Mataram di Kota Mataram
sebesar 65.66. Selama kurun lima tahun terakhir prevalensi gizi buruk
mengalami penurunan dari tahun 2005 sebesar 7,20 % menjadi 1,51 % Tahun
2008.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 19
3. Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Kota Mataram selama periode 2005-2009
mengalami kecenderungan fluktuatif. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram pada
2006 jumlah penduduk miskin sebanyak 21.043 kepala keluarga, meningkat
menjadi sebanyak 25.686 kepala keluarga pada 2007, dan dua tahun terakhir
menjadi 37.043 kepala keluarga.
Tabel 2.10
Persentase Penduduk Miskin
2005 2006 2007 2008 2009
Penduduk Miskin (KK) - 21,043 25,686 37,043 37,043
Jml Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506
% 0.00% 5.90% 7.21% 10.23% 9.86%
Uraian
Tahun
Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010.
Rasio penduduk miskin pada 2008 sebesar 10,23% dan pada 2009
sebesar 9,86%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan rasio penduduk miskin
sebesar 1,34%. Penurunan dimaksud karena adanya berbagai intervensi
program penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram yang langsung
menyentuh ke masyarakat yang didukung pola identifikasi dan verifikasi
penduduk miskin yang mendekati kondisi riil.
4. Kepemilikan tanah
Sampai 2009, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mataram telah
menerbitkan 3.304 sertifikat hak atas tanah, sebanyak 2.995 sertifikat berupa
hak milik atau sekitar 88% dari keseluruhan sertifikat yang diterbitkan.
Sementara sertifikat hak guna bangunan yang diterbitkan sebanyak 304
sertifikat dan lima sertifikat hak pakai.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 20
5. Kesempatan Kerja
Angka kesempatan kerja dapat dihitung dari jumlah penduduk yang
bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Rasio penduduk
yang bekerja mengalami penurunan dari 93,10% pada 2005 menjadi 89,22%
pada 2009, seperti terlihat pada Tabel 2.11.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja
dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dibanding dengan jumlah angkatan
kerja. Namun rasionya masih terjadi peningkatan pada 2009 sebesar 89,22%,
hal ini tentunya akan berpengaruh pada tingkat pengangguran di Kota Mataram.
Tabel 2.11
Rasio Penduduk Bekerja
2005 2006 2007 2008 2009
Penduduk yang Bekerja 332,145 245,799 268,040 212,265 335,026
Angkatan Kerja 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506
Rasio 93.10% 68.90% 75.26% 58.60% 89.22%
Uraian
Tahun
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Kota Mataram, 2010
6. Angka Kriminalitas
Dari tabel Angka Kriminalitas selama lima tahun terakhir berfluktuasi.
Rasio tindak kriminal tersebut menunjukkan kondisi keamanan di Kota Mataram
masih mengalami fluktuasi, sebagaimana uraikan pada tabel berikut:
Tabel 2.12
Rasio Tindak Kriminal
2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Kriminal 2,334 2,262 4,682 5,993 4,186
Jumlah Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506
Rasio 6.54 6.34 13.15 16.54 11.15
Uraian
Tahun
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 21
2.2.4 Fokus Seni dan Budaya.
Jumlah grup kesenian dan gedung kesenian di Kota Mataram
berfluktuasi dari tahun ke tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut:
Tabel 2.13
Rasio Grup Kesenian
2005 2006 2007 2008 2009
Juml Grup Kesenian 197 192 189 184 198
Juml Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506
Rasio/10.000 penduduk 5.52 5.38 5.31 5.08 5.27
Uraian
Tahun
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010
Tabel 2.14
Rasio Gedung Kesenian
2005 2006 2007 2008 2009
Juml Gedung Kesenian 3 3 3 3 3
Juml Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506
Rasio/10.000 penduduk 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08
Uraian
Tahun
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010
Sementara itu kondisi jumlah klub olah raga selama tiga tahun (2007
2009) tidak mengalami penambahan yaitu tetap sebanyak 25 klub. Begitu pula
jumlah lapangan olah raga tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan atau
tetap, yaitu 9 buah. Hal ini menunjukkan bahwa budaya olah raga di kalangan
masyarakat masih rendah. Ketersediaan lahan olahraga untuk menunjang minat
masyarakat dalam berolahraga perlu ditingkatkan.
Berikut gambaran perkembangan klub dan sarana prasarana olahraga
seperti tabel di bawah ini :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 22
Tabel 2.15
Rasio Klub Olah Raga
2005 2006 2007 2008 2009
Juml Klub Olah Raga 23 24 25 25 25
Juml Penduduk 346,783 353,183 356,141 362,243 375,506
Rasio/10.000 penduduk 0.66 0.68 0.70 0.69 0.67
Uraian
Tahun
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010
Tabel 2.16
Rasio Gedung Olah Raga
2005 2006 2007 2008 2009
Juml Lapangan olahraga 9 9 9 9 9
Juml Penduduk 346,783 353,183 356,141 362,243 375,506
Rasio/10.000 penduduk 0.26 0.25 0.25 0.25 0.24
Uraian
Tahun
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010.
2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM
2.3.1. Fokus layanan urusan wajib
1. Pendidikan
Pembangunan pendidikan di Kota Mataram merupakan proses panjang
untuk meningkatkan daya saing masyarakat Kota Mataram. Berbagai terobosan
program dan kegiatan dilaksanakan sampai dengan 2010 telah memberikan
hasil yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mataram yang semakin meningkat
setiap tahunnya.
IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang
pembangunan masyarakat yang dianggap sangat mendasar yaitu bidang
kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup, bidang pendidikan yang
diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta ekonomi
yang diukur dengan paritas daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan IPM oleh
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 23
BPS, terlihat bahwa status pembangunan masyarakat di Kota Mataram pada
2009 sudah mencapai tingkat menengah atas sebesar 71,82 atau naik sebesar
0.41 poin dengan menduduki peringkat ke-1 dari kabupaten/kota lain di NTB.
Tabel 2.17
Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram
Uraian 2006 2007 2008 2009
Angka Harapan Hidup (AHH) 64,7 Tahun 65,19 Tahun 65,66 Tahun 66,15 Tahun
Angka Melek Huruf (AMH) 91,8 % 91,8 % 92,0 % 95,5 %
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,4 Tahun 9,05 Tahun 9,05 Tahun 9,2 Tahun
Paritas Daya Beli 634,51 636,28 641,94 642,170
IPM 69,82 70,71 71,41 71,82
Sumber : Buku IPM Kota Mataram, 2009.
Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sampai dengan
2010 mencapai 9,5 tahun. Angka Melek Huruf penduduk usia 15 tahun ke atas
sekitar 95,5%. Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun
mencapai 106,66%, usia 13-15 tahun 104,89% dan APS 16-18 tahun 78,1%
(Data Dikpora Kota Mataram, 2010).
Selama kurun waktu 2006 2010 upaya penyediaan layanan pendidikan
pada jenjang SD/MI/Paket A sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
telah menunjukkan peningkatan. APK SD/MI/Paket A pada 2006 adalah
108,30, pada 2010 terjadi peningkatan menjadi 108,98. Sementara Angka
Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SMP/MTs/Paket B meningkat dari 94,04
pada 2006 menjadi 101,66 pada 2010.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 24
Tabel 2.18
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pendidikan
NO INDIKATOR
TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
1
PENDIDIKAN DASAR
a. Angka Partisipasi Sekolah
- APK SD/MI/Paket A 108,30 105,67 107,45 108,36 108,98
- APM SD/MI/Paket A 94,82 96,06 96,38 95,86 97,50
- APK SMP/MTs/Paket B 94,04 96,21 101,18 101,94 101,66
- APM SMP/MTs/Paket B 72,12 74,31 72,93 77,48 76,64
b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
SD/MI 1 : 253 1 : 250 1 : 245 1 : 242 1 : 240
SMP/MTs 1 : 425 1 : 405 1 : 409 1 : 399 1 : 396
c. Rasio guru:murid
SD 1 : 24 1 : 23 1 : 22 1 : 20 1 : 20
SMP 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 15
d. Rasio guru (PNS):murid
SD 1 : 31 1 : 31 1 : 30 1 : 30 1 : 30
SMP 1 : 28 1 : 27 1 : 24 1 : 25 1 : 25
e. Rasio murid per kelas rata-rata
SD 1 : 36 1 : 37 1 : 35 1 : 34 1 : 33
SMP 1 : 38 1 : 38 1 : 37 1 : 36 1 : 33
SDN 1 : 36 1 : 37 1 : 38 1 : 36 1 : 35
SMPN 1 : 41 1 : 40 1 : 39 1 : 38 1 : 37
2
PENDIDIKAN MENENGAH
a. Angka Partisipasi Sekolah
- APK SMA/MA/SMK/Paket C 69,75 72,28 75,46 100,28 101,64
- APM SMA/MA/SMK/Paket C 54,15 52,39 57,43 71,32 71,79
b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
1 : 442 1 : 447 1 : 423 1 : 387 1 : 377
c. Rasio guru:murid
SMA 1:12 1 : 13 1 : 13 1:12 1:12
SMK 1:10 1:10 1:10 1:10 1:10
c. Rasio guru PNS:murid
SMA 1:32 1:29 1:27 1:26 1:26
SMK 1:19 1:18 1:17 1:20 1:19
d. Rasio murid per kelas rata-rata
SMA 1 : 37 1 : 37 1 : 38 1 : 35 1 : 35
SMK 1 : 32 1 : 33 1 : 32 1 : 32 1 : 31
SMAN 1 : 39 1 : 39 1 : 39 1 : 39 1 : 37
SMKN 1 : 34 1 : 33 1 : 35 1 : 33 1 : 32
e. Penduduk usia > 15 tahun yang buta huruf 4.122 3.773 2.011 19.249 19.249
3
Fasilitas pendidikan
Sekolah SD dalam kondisi baik 84% 86% 92% 89% 93%
Sekolah SMP dalam kondisi baik 93% 82% 89% 89% 88%
Sekolah SMA/SMK dalam kondisi baik 95% 93% 98% 97% 96%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 25
4 PAUD
a. Jumlah siswa TK/RA 5.729 5.759 5.977 6.323 6.315
b. APK PAUD 30,73 30,62 31,47 36,25 40,19
5 Angka putus Sekolah
a. SD/MI 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
b. SMP/MTs 0,7 0,8 0,4 0,3 0,3
c. SMA/MA/SMK 0,8 1,3 0,3 0,6 0,6
SD/MI 57 48 24 27 18
SMP/MTs 131 152 89 56 32
SMA/MA/SMK 135 244 60 110 229
6. Angka Kelulusan
a. SD/MI 100 99,99 99,43 100 100
b. SMP/MTs 99,25 85,30 81,48 76,22 99,95
c. SMA/MA/SMK 98,70 85,03 89,42 73,02 99,83
7 Angka melanjutkan
a. dari SD/MI ke SMP/MTs 104,79 105,13 106,86 108,08 92,36
b. dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 104,87 100,19 162,02 117,42 129,92
8 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV 58,07 60,6 63,68 65,37 74,87
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2010.
PAUD dilaksanakan melalui jalur formal di Taman Kanak-kanak (TK) dan
Raudhatul Athfal (RA), serta melalui jalur pendidikan non formal dalam bentuk
Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), maupun Satuan PAUD
Sejenis. Pada 2009 jumlah TK/RA negeri sebanyak 3 lembaga, TK/RA swasta
sebanyak 108 lembaga. Jumlah KB-TPA baik yang dikelola oleh swasta
maupun oleh masyarakat sebanyak 6 lembaga TPA, 97 lembaga KB, 15
lembaga SPS, dan Taman Pendidikan Quran sebanyak 136 lembaga.
Pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A terjadi peningkatan Angka Partisipasi
Kasar (APK) dari 108,30% pada 2006 menjadi 108,98% pada 2010. Demikian
pula Angka Partisipasi Murni (APM) naik dari 94,82% pada 2006 menjadi
97,50% pada 2010. Pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B, APK meningkat
dari 94,04% pada 2006 menjadi 101,66% pada 2010 dan Angka Partisipasi
Murni (APM) naik dari 72,12% pada 2006 menjadi 76,64% pada 2010. APK
SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C mengalami peningkatan, yaitu 69,75% pada
2006 menjadi 101,64% pada 2010.
Pada 2009 di Kota Mataram terdapat SD/MI sebanyak 175, yang terdiri
dari 143 SD Negeri dan 13 SD Swasta, tiga MI Negeri, dan 16 MI Swasta.
Pendidikan SMP/MTs sebanyak 59 yang terdiri dari 23 SMP Negeri, lima SMP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 26
Terbuka, dan 12 SMP Swasta, tiga MTs Negeri dan 17 MTs Swasta. Pada
2009/2010 di Kota Mataram terdapat 53 pendidikan SMA/SMK/MA yang terdiri
dari delapan SMA Negeri, 16 SMA swasta, delapan SMK Negeri, 10 SMK
swasta, dua MA Negeri dan sembilan MA Swasta.
Tingkat partisipasi penduduk usia 16-18 Tahun dalam mengikuti
pendidikan menengah masih belum memenuhi rasio yang diinginkan 60:40
antara siswa SMK:SMA, meski rasionya dari tahun ke tahun terus meningkat,
yaitu dari 33:67 pada 2005 menjadi 39:61 pada 2009.
Program pendidikan nonformal dan informal juga menunjukkan
peningkatan hasil yang menggembirakan. Tingkat literasi penduduk usia lebih
dari 15 tahun meningkat dari 89,79% pada 2005 menjadi 92% pada 2009.
Layanan pendidikan non formal dan informal baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat sudah cukup memadai. Hal ini bisa dilihat dari segi
ketersediaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan
Masyarakat (TBM), dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Pada 2009 ada 46
lembaga PKBM, 62 lembaga KBU, 22 lembaga TBM, yang terdiri dari peserta
Kelompok Belajar Paket A sebanyak 132 orang, Paket B sebanyak 496 orang,
dan Paket C sebanyak 443 orang, 375 warga pendidikan kecakapan hidup
(PKH), sedangkan warga belajar Keaksaraan Fungsional sebanyak 16.657
orang. Walaupun ketersediaan layanan pendidikan keaksaraan sudah
memadai, tetapi penyebarannya belum merata.
Salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi kualitas
pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sampai
dengan 2009 terdapat sekitar 4.835 guru, terdiri dari 3.237 guru negeri dan
1.598 guru non PNS terdiri dari guru bantu, guru honor daerah dan honor
sekolah dari jenjang pendidikan TK hingga pendidikan menengah, baik pada
sekolah negeri maupun swasta. Kualifikasi pendidik ditinjau dari kualifikasi
pendidikan menunjukkan keragaman. Pada jenjang TK dan SD pendidik dengan
kualifikasi sarjana (S1) persentasenya masih sangat kecil. Sebagian besar
pendidik pada TK adalah mereka yang berpendidikan SMA, sedangkan untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 27
SD mayoritas pendidikan berlatar belakang D2 dan S1. Ijazah pendidik pada
SMP, SMA dan SMK dengan latar belakang S1 lebih dari 80%.
Tabel 2.19
Kualifikasi Tenaga Pendidik di Kota Mataram Tahun 2009
No.
Jenjang
Pendidikan
Jumlah
Guru
Ijazah Tertinggi
SMA (%) D 1
(%)
D2 (%)
D3
(%)
Sarjana
(%)
S2/S3
(%)
1 TK 430 49,5 5,8 20 4,7 20 -
2 SD 2107 17,5 0,7 41,3 3,7 37 0,1
3 SMP 1213 3,63 1,24 1,07 7,7 84,09 0,57
4 SMA 373 7,8 0 0 2,7 86,6 2,9
5 SMK 802 1 0,2 0,1 13,2 83,7 1,7
Jumlah 4835
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010.
Angka mengulang SD pada 2006 turun dari 2,63% menjadi 2,31% 2010,
SMP menurun dari 1,37 menjadi 0,6%, SMA turun dari 0,45% menjadi 0,42%,
dan SMK turun dari 3,72 menjadi 1,86%. Angka putus sekolah SD turun dari
0,1% pada 2006 menjadi 0,04% pada 2010, SMP dari 0,65% menjadi 0,15%,
SMA dari 0,67% menjadi 1,22%, dan SMK dari 0,92% menjadi 1,14%. Dan
angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs adalah 92,36% dan dari SMP/MTs
ke SMA/MA/SMK adalah 129,92%.
Rasio siswa per guru untuk jenjang SD adalah 30, 25 pada jenjang SMP,
26 pada SMA, dan 19 untuk SMK. Adapun rasio siswa per kelas SD adalah 33,
SMP adalah 33, SMA adalah 35 dan SMK adalah 31. Ini berarti bahwa rasio
siswa per kelas masih di bawah ketentuan SPM kecuali SMK.
2. Kesehatan
Upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka
kematian ibu dan bayi, menekan tingkat kesakitan penyakit menular,
meningkatkan status gizi masyarakat terutama bayi dan balita serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kinerja
pembangunan pada pelayanan urusan kesehatan di Kota Mataram selama
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 28
periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.20
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1. Rasio Puskesmas per satuan
penduduk
1:43.609 1:44.594 1:46.190 1:45.280 1:41.723
2. Rasio Tenaga Medis per 100.000
penduduk
9,46 10,93 10,28 11,04 53,99
3. Rasio Tenaga Keperawatan per
100.000 penduduk
47,30 49,61 53,31 53,28 61,52
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
- - 47,06% 95,12% 40,27%
5. Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan
76.83% 83.51% 86.63% 82.67% 86.68%
6. Cakupan kelurahan UCI 82.61% 100% 73.91% 100% 82%
7. Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan
100% 100% 100% 100% 100%
8. Penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA
90,21% 93,51% 86,00% 87,54% 94,00%
9. Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
- - - 3,22% 0,23%
10. Cakupan kunjungan bayi - - 97.70% 88.69% 77,54%
11. Visite Rate 1,1 1,13 1,10 0,12 1,14
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010
Dilihat dari indikator aspek pelayanan kesehatan, ada upaya penyediaan
fasilitas kesehatan dari Tahun ke Tahun diarahkan untuk dapat meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Kota Mataram.
3. Pekerjaan Umum
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pekerjaan umum di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 29
Tabel 2.21
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan Umum
No. Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1. Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
89,20 89,47 89,69 61,74 64,96
2. Rasio jaringan irigasi 31,24 15,86 31,66 28,74 23,75
3. Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
1,58 1,70 1,68 1,90 1,96
4. Persentase rumah tinggal
bersanitasi
75,16 75,16 73,95 67,35 71,83
5. Rasio TPU per satuan penduduk
per 1000 penduduk
31,67 31,10 30,84 30,32 29,25
6. Rasio pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
3,00 3,03 3,00 3,02 3,02
7. Rasio rumah layak huni 0,14 0,14 0,15 0,14 0,73
8. Panjang jalan dilalui kendaraan 0,43 0,43 0,44 0,47 0,47
10. Sempadan sungai yang dipakai
bangunan liar
- 13,06 - - -
11. Drainase dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak
tersumbat
- 57,84 50,04 39,94 39,94
13. Luas irigasi Kota dalam kondisi
baik
10,02 10,02 7,16 1,70 1,31
14. Luas Kawasan Kumuh Luas
Wilayah x100%
29,47 29,47 29,47 32,87 30,42
Sumber : Data Olahan SKPD Terkait, 2010
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik selama lima tahun
terakhir mengalami penurunan yang signifikan, dimana pada 2005 kondisi yang
baik mencapai 89,20% dan pada 2009 hanya sebesar 64,96%.
4. Perumahan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perumahan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 30
Tabel 2.22
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perumahan
No. Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah rumah tangga pengguna
air bersih / jumlah seluruh
rumah tangga x 100%
41,77 41,89 42,88 44,68 45,47
2.
Luas lingkungan permukiman
kumuh/ Luas wilayah x 100%
29,47 29,47 29,47 32,87 30,42
3.
Jumlah rumah layak huni/
Jumlah seluruh rumah x 100%
0,14
0,14 0,15 0,14 0,73
Sumber : Dinas Tata Kota Kota Mataram, 2010
Rumah tangga pengguna air bersih meningkat sebesar 3,70% pada lima
tahun terakhir. Sedangkan luas lingkungan pemukiman kumuh pada 2005-
2007 sebesar 29,47% dan bertambah pada 2008 menjadi 32,87%. Pada 2009
menurun menjadi 30,42% seiring dengan masuknya program pemerintah untuk
mengurangi lingkungan permukiman kumuh.
5. Penataan Ruang
Pada pelayanan urusan penataan ruang, bangunan yang memiliki Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB) setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada
2005 bangunan yang memiliki IMB mencapai 49,73%. Persentase tersebut
pada 2009 meningkat menjadi 55,01%.
6. Perencanaan Pembangunan Daerah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perencanaan
pembangunan daerah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada
masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 31
Tabel 2.23
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penataan Ruang
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
ada ada ada ada ada
2.
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg telah
ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
ada ada ada ada ada
3.
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERKADA
ada ada ada ada ada
Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010
7. Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perhubungan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana Tabel 25.
Tabel 2.24
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perhubungan
NoIndikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah arus penumpang
angkutan umum
625.864 632.186 645.088 679.040 685.830
2.
Rasio ijin trayek
0,119 0,119 0,118 0,118 0,115
3.
Jumlah uji kir angkutan
umum
1.151 1.157 1.244 1.271 1.252
4.
Jumlah Terminal Bis
1 1 1 1 1
5.
Jumlah angkutan darat /
Jumlah penumpang
angkutan darat x 100%
0,10 0,12 0,12 0,12 0,11
6.
Kepemilikan KIR angkutan
umum
11.454 11.511 11.932 13.401 13.348
7.
Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR)
15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit
8.
Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum (Rupiah)
30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
9.
Persentase Pemasangan
Rambu-rambu
1,5 1,9 1,9 2,2 1,9
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 32
Indikator pelayanan umum di bidang perhubungan selama lima tahun, secara
umum, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal tersebut terkait dengan
tidak banyak berubahnya jumlah arus penumpang yang dilayani.
8. Lingkungan Hidup
Kinerja pembangunan pelayanan umum dalam bidang lingkungan hidup
di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.25
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Lingkungan Hidup
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Persentase penanganan sampah
76,37 76,54 76,27 76,37 76,19
2.
Persentase Penduduk berakses
air minum
- -
59,66 84,27 81,29
3.
Persentase Luas pemukiman
yang tertata
- - - - 37,24
4.
Persentase Cakupan penghijauan
Sumber Mata Air
13,33 13,33 13,33 13,33 13,33
5.
Persentase Cakupan
pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal.
0 0 100 0 0
6.
Persentase Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
0,30 0,30 0,31 0,31 0,30
7.
Persentase Penegakan hukum
lingkungan
0 0 0 0 100
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota Mataram, 2010
Dalam urusan lingkungan hidup, sampai dengan akhir 2009 cakupan
penanganan persampahan mencapai 76,19% di 50 kelurahan. Adapun di
bidang pelayanan air minum, penduduk yang memiliki akses air minum pada
2009 mencapai 81,29%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 33
9. Pertanahan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanahan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.26
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanahan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah sertifikat hak milik
- 2.723 1.680 2.995 2.576
2.
Jumlah sertifikat hak guna
bangunan (HGB)
- 73 31 304 58
3.
Jumlah hak pakai
- 15 9 5 44
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Mataram, 2010
Indikator jumlah sertifikat hak milik di Kota Mataram pada 2006 mencapai
2.723 dan mengalami fluktuasi pada tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi
juga pada penerbitan jumlah sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), serta
sertifikat hak pakai.
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kependudukan dan
catatan sipil di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing
indikator sebagaimana Tabel 2.27.
Pembangunan bidang kependudukan dalam lima tahun terakhir
mengalami peningkatan terkait dengan peningkatan kualitas, pengendalian
pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk
yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, serta
pengembangan informasi dan administrasi kependudukan; dan terlaksananya
kebijakan kependudukan yang serasi antara kebijakan kependudukan nasional
dengan kebijakan kependudukan Kota Mataram.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 34
Tabel 2.27
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kependudukan
dan Catatan Sipil
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Rasio penduduk berKTP per
satuan penduduk
76 78 80 83 84
2.
Rasio bayi berakte kelahiran
74 75 76 77 78
3.
Rasio pasangan berakte nikah
98 98 99 99 100
4.
Kepemilikan KTP
76 78 80 83 84
5.
Kepemilikan akta kelahiran per
1000 penduduk
69 79 73 75 78
6.
Ketersediaan database
kependudukan skala provinsi
ada ada ada ada ada
7.
Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK
belum belum belum belum belum
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2010
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kinerja pembangunan aspek pelayanan umum dalam urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Mataram selama
periode 2005 - 2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.28
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
46 46 49 50 40,19
2.
Jumlah KDRT 160 234 312 359 -
3.
Persentase Partisipasi
angkatan kerja perempuan
(TPAK/ Tk. Partisipasi
Angkatan Kerja)
- - - - 9,96
Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 35
Pembangunan pada urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dengan semakin meningkatnya upaya perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan kekerasan melalui pembentukan Pusat Pelayanan
Terpadu (PPT) di tingkat Kota dan di empat PPT Kecamatan pada 2009. Pada
2010, jumlah PPT Kecamatan bertambah menjadi dua dan diharapkan pada
2012 sudah terbentuk PPT di semua Kecamatan.
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan keluarga berencana dan
keluarga sejahtera di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-
masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.29
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Rata-rata jumlah anak per
keluarga
2,10 2,12 2,30 2,08 2,13
2.
Prevalensi (peserta KB/PUS) 69,70 % 68,77 % 70,78 % 71,89 % 70,26 %
3.
Jumlah peserta KB aktif 40.383 40.126 42.162 44.958 45.490
4.
Jumlah Keluarga Pra
Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
- - - - 48.637
Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010
Pembangunan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
diupayakan melalui pemberdayaan dan ketahanan keluarga secara menyeluruh,
terutama dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak dan
peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
Peningkatan kualitas lingkungan keluarga dilakukan melalui
pengembangan akses terhadap kualitas hidup keluarga: ekonomi, kesehatan,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 36
pendidikan, parenting (beyond family planning) dan menggalang kemitraan
dengan masyarakat, swasta dan profesi/perguruan tinggi.
13. Sosial
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan sosial di Kota Mataram
selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel
berikut.
Tabel 2.30
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Sosial
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah sarana sosial seperti
panti asuhan, panti jompo dan
panti rehabilitasi
22 22 22 22 22
2.
Persentase PMKS yg
memperoleh bantuan sosial
33 33 33 51 55
3.
Persentase Penanganan
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
50 50 53 67 72
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010
Pembangunan pada pelayanan sosial di Kota Mataram selama lima
tahun terakhir mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari permasalahan
kesejahteraan sosial di Kota Mataram saat ini terus diupayakan penanganannya
oleh Pemerintah Kota. Namun demikian, hasilnya belum mampu menekan
jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Permasalahan
PMKS yang terus berkembang diantaranya adalah jumlah penduduk miskin
cenderung meningkat antara lain gelandangan, pengemis, anak jalanan dan
anak terlantar.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 37
14. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan koperasi, usaha kecil dan
menengah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing
indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.31
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1. Jumlah Koperasi Aktif 416 455 485 506 521
2. Jumlah Koperasi 443 482 512 533 546
3. Persentase Koperasi Aktif 93,91 94,40 94,73 94,93 95,42
4. Jumlah Seluruh UKM 5.900 6.579 7.306 8.117 9.725
5. Jumlah BPR/LKM 4 6 8 9 11
6. Jumlah UKM Non BPR/LKM 25 30 37 42 53
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, 2010
Jumlah koperasi aktif di Kota Mataram periode 2005-2009 mengalami
peningkatan sebesar 25,24%. Pada 2005, jumlah koperasi aktif tercatat 416
unit, meningkat menjadi 521 unit pada 2009.
Selama kurun waktu lima tahun jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada 2005 tercatat
5.900 unit menjadi 9.725 unit pada 2009.
15. Penanaman Modal
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan penanaman modal di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 38
Tabel 2.32
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah investor
berskala nasional
(PMDN/PMA)
- PMA : 26
PMDN : 6
Jumlah : 32
PMA : -
PMDN : 1
Jumlah : 1
PMA : 8
PMDN : 2
Jumlah : 10
PMA : 16
PMDN : 38
Jumlah : 54
2.
Jumlah nilai
investasi berskala
nasional
(PMDN/PMA)
(Rupiah)
-
PMDN :
472.065.010.00
PMA:
8.446.441.500
100.000.000.000
PMDN :
16.798.258.053
PMA : $ 18.949.606
PMDN :
58.066.186
PMA: 2.217.024
Sumber : KPPT Kota Mataram, 2010
Jumlah investor berskala nasional mengalami kenaikan dari sisi jumlah
perusahaan, namun nilai investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan. Hal
tersebut disebabkan adanya krisis global, penurunan daya saing dan daya tarik
investasi di Kota Mataram.
16. Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kebudayaan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.33
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kebudayaan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Sanggar Kesenian
122 122 122 122 122
2.
Situs Bersejarah
5 5 5 5 5
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2010
Sanggar kesenian yang ada di Kota Mataram selama lima tahun terakhir
tetap eksis, hal ini ditunjukkan dengan jumlah sanggar kesenian seperti yang
tampak pada Tabel 34. Adapun situs bersejarah yang dilestarikan berjumlah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 39
lima buah, yaitu Taman Mayura, Pura Meru, Makam Van Ham, Makam Bintaro,
dan Makam Loang Baloq.
17. Pemuda dan Olahraga
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemuda dan olahraga di
Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.34
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemuda dan Olahraga
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah organisasi
kepemudaan
28 33 30 29 31
2.
Jumlah organisasi olahraga
21 18 21 22 23
3.
Jumlah kegiatan kepemudaan
10 9 10 12 13
4.
Jumlah kegiatan olahraga
6 6 9 15 19
5.
Jumlah lapangan olahraga
29 36 39 43 43
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010
Tabel 2.34 tersebut menggambarkan penyelenggaraan pembangunan
pemuda dan olahraga selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang
cukup baik.
18. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-
masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 40
Tabel 2.35
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah Lembaga Swadaya
masyarakat (LSM)
10 10 12 13 13
2. Jumlah Organisasi Profesi 19 19 21 23 23
3 Jumlah Yayasan 21 21 26 28 28
4 Jumlah Ormas 39 39 41 46 46
Sumber :Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, 2010
Tabel diatas menggambarkan bahwa peran serta masyarakat dalam
pembangunan semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan
meningkatnya jumlah organisasi profesi, yayasan dan organisasi
kemasyarakatan.
19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan otonomi daerah,
pemerintahan umum, dan perangkat daerah di Kota Mataram selama periode
2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.36
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, dan Perangkat Daerah
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah Polisi Pamong Praja
84 84 96 108 108
2.
Sistem informasi Pelayanan
Perijinan dan adiministrasi
pemerintah
tidak tidak ada ada ada
3.
Penegakan PERDA
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Sumber: Bakesbang Linmas & Sat Pol-PP Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 41
20. Ketahanan Pangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketahanan pangan di
Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.37
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Ketahanan Pangan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Regulasi ketahanan
pangan
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Ada Ada
2.
Ketersediaan pangan
- - - - 1.098
g/kapita
Sumber: BKP5 Kota Mataram, 2010.
Sampai dengan 2007 Kota Mataram belum memiliki regulasi tentang
kebijakan ketahanan pangan baik dalam bentuk peraturan daerah maupun
peraturan walikota. Hal ini terkait dengan pembentukan kelembagaan Badan
Ketahanan Pangan yang baru diresmikan pada 2008. Untuk lebih memfokuskan
upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan, sejak 2008 ditetapkan regulasi
berupa Surat Keputusan WaliKota Mataram tentang Pembentukan Dewan
Ketahanan Pangan.
Ketersediaan pangan pada 2009 berjumlah 1.098 gram/kapita. Jenis
padi-padian memiliki urutan tertinggi dengan jumlah 575,5 gram/kapita, disusul
dengan jenis sayur dan buah sebesar 214,1 gram/kapita dan pangan hewani
sebesar 131,5 gram/kapita.
21. Pemberdayaan Masyarakat
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemberdayaan
masyarakat di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing
indikator sebagaimana tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 42
Tabel 2.38
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Rata-rata jumlah kelompok
binaan
- TTG
- Ekonomi
9
-
6
-
6
40
8
50
20
50
2.
Kelurahan Berprestasi
3 3 3 3 3
3
Jumlah LPM
23 23 50 50 50
3.
PKK aktif
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4.
Jumlah Posyandu aktif
332 332 333 335 339
5.
Swadaya Masyarakat terhadap
Program pemberdayaan
masyarakat
ada ada ada ada ada
6.
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
ada ada ada ada ada
Sumber : BPM Kota Mataram, 2010
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata jumlah kelompok binaan yang
ada mengalami peningkatan. Kelompok binaan di Kota Mataram terdiri dari dua
jenis, menyangkut bidang ekonomi yang diutamakan untuk pedagang bakulan
dan bidang teknologi tepat guna yang difokuskan untuk peningkatan
keterampilan masyarakat.
Terkait dengan kelembagaan, sejak 2007 Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) yang ada berjumlah 50 sesuai dengan jumlah kelurahan
yang ada di Kota Mataram. Untuk menggerakkan potensi kaum perempuan
maka organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bergerak secara
aktif di setiap kelurahan yang ada. Demikian pula dengan keberadaan
Posyandu sebagai sarana peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita, yang
pada Tahun 2009 mencapai jumlah 340 unit.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 43
22. Statistik
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan statistik di Kota Mataram
selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel
berikut.
Tabel 2.39
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Statistik
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Buku kabupaten dalam angka
ada ada ada ada ada
2.
Buku PDRB kabupaten
ada ada ada ada ada
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010
Dari tabel di atas urusan statistik tersebut menggambarkan bahwa
dokumen bidang statistik tetap tersedia dan di masa depan data statistik
tersebut dapat lebih lengkap dan akurat.
23. Kearsipan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kearsipan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.40
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kearsipan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Pengelolaan arsip secara baku 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2.
Peningkatan SDM pengelola
kearsipan
1 keg 2 keg 2 keg 3 keg 4 keg
Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Mataram, 2010
Dari tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa tata kelola kearsipan
semakin meningkat baik dilihat dari peningkatan SDM pengelola kearsipan,
serta untuk pengelolaan arsip secara baku dapat terus dipertahankan di
masingmasing SKPD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 44
24. Komunikasi dan Informatika
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan komunikasi dan
informatika di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing
indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.41
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Komunikasi dan Informatika
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah surat kabar
nasional/lokal
2 2 4 5 6
2.
Jumlah penyiaran radio/TV
lokal
Radio : 9
TV : 2
9
2
9
2
9
2
14
2
3.
Web site milik pemerintah
daerah
Tidak Ada Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
Ada
Sumber : Bagian Humas Setda Kota Mataram, 2010
Tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
surat kabar nasional/lokal dan tersedianya situs jejaring (web site) milik
Pemerintah Kota Mataram yang diharapkan dapat menunjang penyebaran
informasi. Sementara jumlah stasiun penyiaran radio pada 2009 berjumlah 14
stasiun radio tapi jumlah stasiun televisi tidak mengalami penambahan.
25. Perpustakaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perpustakaan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.42
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perpustakaan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Jumlah pengunjung perpustakaan
per tahun (orang)
- 51.109 48.818 31.442 25.665
2.
Jumlah Buku yang dipinjam (eks.)
- 36.864 38.752 31.028 20.912
Sumber : Kantor Perpustakaan & Arsip Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 45
Tabel di atas menggambarkan bahwa jumlah pengunjung
perpustakaan mengalami penurunan yang cukup banyak, hal ini berdampak
pula pada jumlah buku yang dipinjam. Hal ini bisa menjadi indikasi akan
kurangnya minat baca masyarakat.
26. Pertanian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.43
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Luas Panen (Ha)
- 3.598 3.741 4.168 4.175
2.
Produksi Padi (ton)
- 17.732 18.716 21.467 24.859
3.
Kontribusi sektor pertanian
(tanaman bahan pangan) terhadap
PDRB
Hb:2.21%
Hk: 1.88%
2.20%
1.80%
2.20%
1.71%
2.01%
1.56%
1,81%
1,44%
4.
Kontribusi sektor perkebunan
(tanaman perkebunan rakyat)
terhadap PDRB
Hb: 0.05%
Hk: 0.04%
0.04%
0.04%
0.03%
0.03%
0.02%
0.02%
0.01%
0.01%
5.
Kontribusi sektor pertanian
(peternakan dan hasilnya)
terhadap PDRB
Hb: 1.25%
Hk: 1.59%
1.26%
1.53%
1.15%
1.43%
1.08%
1.31%
1.06%
1.21%
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010
Produksi padi atau bahan pangan utama lokal mengalami peningkatan
dari 2005 sampai 2009. Kontribusi sektor pertanian baik pertanian/perkebunan,
palawija, tanaman keras dan produksi kelompok tani terhadap PDRB selama
kurun waktu lima tahun terakhir cenderung konstan.
27. Energi dan Sumber Daya Mineral
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan
sumberdaya mineral di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-
masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 46
Tabel 2.44
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Kontribusi sektor
pertambangan thd
PDRB
0.08 0.08 0.06 0.04 0.02
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.
28. Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.45
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pariwisata
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Kunjungan
wisatawan
- 161.911 163.157 159.541 170.880
2.
Kontribusi sektor
pariwisata
terhadap PDRB
1.82 %
2.25 %
1.82 %
2.25%
1.82 %
2.24 %
1.82 %
2.26 %
1.88 %
2.28 %
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.
Kunjungan wisatawan mengalami kenaikan menjadi 170.880 pada
2009, sedangkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB berdasarkan
harga konstan pada 2009 adalah sebesar 1,88%.
29. Kelautan dan Perikanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kelautan dan
perikanan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing
indikator sebagaimana tabel berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 47
Tabel 2.46
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kelautan dan Perikanan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Produksi perikanan laut (ton)
2.182,04 2.250,36 2.145,23 2.320,45 1.604,47
2.
Produksi perikanan darat (ton)
65,70 72,23 84,54 133,06 196,39
3.
Kontribusi sektor pertanian
(perikanan & kelautan)
terhadap PDRB
Hb:1.57%
Hk:1.74%
1.48%
1.71%
1.45%
1.68%
1.44%
1.68%
1.31%
1.56%
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikananan Kota Mataram, 2010
Produksi perikanan laut selama lima tahun terakhir mengalami
pertumbuhan yang fluktuatif, namun pada 2009 mengalami penurunan menjadi
1.604,47 ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara
perikanan darat menunjukkan pola peningkatan sampai 2009.
30. Perdagangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.47
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perdagangan
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Kontribusi sektor
Perdagangan thd
PDRB
Hb : 17.21 %
Hk : 16.21 %
17.26 %
16.21 %
17.28 %
16.07 %
17.76 %
16.29 %
18.05 % *)
16.60 % *)
2.
Jumlah perusahaan
perdagangan
- 7.472 3.574 8.975 9.346
Sumber : BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 48
31. Perindustrian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perindustrian di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.48
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perindustrian
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Kontribusi sektor
Industri terhadap
PDRB
9.92% 9.59% 9.95% 10.12% 10.39%
2.
Industri Formal
1.029 1.092 1.152 1.235 1.430
3.
Industri Non Formal
2.553 2.759 2.774 2.819 2.819
Sumber : BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010.
32. Transmigrasi
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan transmigrasi di Kota
Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.49
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Transmigrasi
No Indikator
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1.
Transmigran swakarsa
0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
Catatan : Tidak lagi mengadakan transmigrasi swakarsa sejak Tahun 2004
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010
Dari tabel tersebut diatas bahwa untuk urusan transmigrasi tidak ada
minat dari masyarakat sehingga tidak ada kegiatan transmigrasi untuk Kota
Mataram dari 2005 2009.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 49
2.4. ASPEK DAYA SAING
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam
mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan propinsi dan
kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional, atau internasional.
Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah,
fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya
manusia.
1. Kemampuan Ekonomi Daerah
Aspek kemampuan ekonomi Kota Mataram dapat dilihat dari indikator
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran
konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai
tukar petani.
Angka konsumsi rumah tangga per kapita adalah perbandingan
antara Total Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita dengan Jumlah
Rumah Tangga.
Tabel 2.50
Angka Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kota Mataram
No. Uraian
Tahun
2006 2007 2008 2009
1. Total Pengeluaran RT - - 1.096.373 1.237.761
2. Jumlah RT - - 78.233 104.443
3. Rasio - - 14,01 11,85
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 50
Tabel 2.51
Persentase Konsumsi Rumah Tangga Non Pangan Kota Mataram
No. Uraian
Tahun
2006 2007 2008 2009
1. Total Pengeluaran RT
Non Pangan
- - 628.259 712.375
2. Total Pengeluaran - - 1.096.373 1.237.761
3. Rasio - - 0,57 0,58
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.
2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur
Fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari beberapa indikator
seperti: penataan wilayah, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik dan
telepon, ketersediaan restoran, ketersediaan penginapan.
a. Penataan wilayah
- Luas kawasan terbangun di Kota Mataram 3.162,6 ha;
- Luas kawasan tidak terbangun di Kota Mataram 2.967,5 ha;
- Luas genangan banjir atau wilayah kebanjiran 302,92 ha.
b. Ketersediaan air bersih
Secara umum, persentase rumah tangga yang menggunakan air
bersih mengalami penurunan dari 2005-2009 kemudian
mengalami peningkatan sejak 2007-2009 menjadi 33,47%.
Tabel 2.52
Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Air Bersih
2005 2006 2007 2008 2009
Persentase RT
menggunakan air bersih
54.15 53.69 40.56 42.06 33.47
- RT berlangganan PDAM 45,539 45,701 31,119 32,902 34,956
- Jumlah RT 84,095 85,120 76,732 78,233 104,443
Uraian
Tahun
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 51
c. Fasilitas listrik
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik pada 2009
adalah 48%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
persentase pada 2008 karena pasokan daya listrik dari PLN yang
belum tersedia untuk melayani pelanggan baru.
Tabel 2.53
Aspek Daya Saing bidang Fasilitas Listrik
2005 2006 2007 2008 2009
Prosentase RT yang menggunakan listrik 0% 0% 0% 64% 48%
- RT yang menggunakan listrik - - 49,973 49,973
- Jumlah RT 84,095 85,120 76,732 78,233 104,443
Uraian
Tahun
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.
d. Ketersediaan Restoran
Selama rentang waktu 2005-2009 pertumbuhan restoran, rumah
makan, dan caf di Kota Mataram tidak banyak berubah.
Tabel 2.54
Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Restoran
2005 2006 2007 2008 2009
1. Restoran 29 29 29 29 29
2. Rumah Makan 102 102 102 109 109
3. Caf 14 14 14 19 19
Uraian
Tahun
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010
e. Ketersediaan Penginapan
Jumlah penginapan di Kota Mataram tidak mengalami kenaikan
yang berarti, bahkan jumlah hotel berbintang mengalami
penurunan jumlah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 52
Tabel 2.55
Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Penginapan
2005 2006 2007 2008 2009
1. Hotel Berbintang - 8 8 7 7
2. Hotel non Bintang - 56 56 62 63
Uraian
Tahun
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010
3. Fasilitas Iklim Berinvestasi
a. Keamanan dan Ketertiban
Tingkat kriminalitas di Kota Mataram mengalami kenaikan pada
2009 jika dibandingkan dengan 2008. Jumlah pertikaian antar
warga mengalami penurunan pada 2009. Adapun unjuk rasa yang
terjadi berkurang secara drastis pada 2009 jika dibandingkan
dengan 2007. Sementara, aksi mogok kerja tidak terjadi di
sepanjang 2008-2009.
Tabel 2.56
Aspek Daya Saing bidang Iklim Berinvestasi
2005 2006 2007 2008 2009
1. Angka Kriminalitas
- Jumlah Kriminalitas 1,540 1,189 1,867
- Pertikaian antar warga 6 2 5 - -
2. Jumlah Demo
- Unjuk rasa (politik & ekonomi) 58 43 102 60 29
- Mogok kerja 5 2 1 0 0
Uraian
Tahun
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010
b. Kemudahan Perijinan
Dalam bidang perijinan, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Mataram memberikan pelayanan untuk beberapa jenis ijin, seperti:
IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), Ijin Lokasi, Ijin Perdagangan, Ijin
Usaha Jasa Pariwisata, Pajak Reklame, SITU (Surat Ijin Tempat
Usaha), dan lain sebagainya. Pada 2010 jumlah pemohon yang
mengajukan ijin menunjukkan peningkatan setiap triwulannya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
II - 53
Tabel 2.57
Aspek Daya Saing bidang Kemudahan Perijinan
Uraian
Triwulan (2010)
I II III IV
Jumlah
Pemohon
1.273 1.773 2.238 2.955
Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram, 2010
c. Pengenaan Pajak Daerah
Pajak daerah, retribusi daerah, serta bagi hasil pajak dan bukan
pajak menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan nilai.
Tabel 2.58
Aspek Daya Saing bidang Pengenaan Pajak Daerah
2005 2006 2007 2008 2009
1 Pajak Daerah 9,782,249,297 11,290,394,470 12,704,875,106 14,482,019,453 16,888,248,226
2 Retribusi Daerah 7,383,327,658 8,568,748,075 8,632,155,855 10,235,165,327 11,625,491,464
3 Bagi Hasil Pajak
dan Bukan Pajak
27,177,693,637 32,215,388,775 38,109,396,380 35,370,246,101 43,310,564,180
No. Uraian
Tahun
Sumber : Dispenda Kota Mataram, 2010
4. Sumber Daya Manusia
Analisis kinerja atas sumber daya manusia, salah satunya dilakukan
dengan melihat rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan dihitung
berdasarkan jumlah penduduk usia tidak produktif (dibawah usia 15
tahun dan diatas 64 tahun) dibagi dengan jumlah penduduk yang
berusia antara 15-64 tahun.
Pada 2009, jumlah penduduk tidak produktif di Kota Mataram adalah
115.982 jiwa sementara jumlah penduduk produktif (berusia antara
15-64 tahun) adalah 259.524 jiwa. Dengan demikian, rasio
ketergantungan di Kota Mataram adalah 44,69%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 1
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Gambaran pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek
kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan
pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi.
3.1. KINERJA KEUANGAN DAERAH
Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan Pemerintah
Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Kemampuan
pemerintah dapat diukur penerimaan pendapatan daerah, penerimaan
pendapatan daerah dari tahun ke tahun senantiasa menunjukkan peningkatan,
namun demikian kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap penerimaan
masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari dana perimbangan.
Kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang, yang perlu disikapi
dengan usaha keras, agar komposisi perimbangan peran PAD dan pendapatan
dari pusat mencapai titik keseimbangan (equilibrium).
Di bawah ini digambarkan rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan
Daerah tahun 2005-2009:
Tabel 3.1.
Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Mataram Tahun 2005-2009
Tahun PAD (Rp) APBD DOFD (%)
2005 18,988,472,857.00 253,546,750,182.60 6,1
2006 22,837,510,257.00 375,691,225,738.09 7,5
2007 27,440,268,341.00 481,991,912,052.10 5,7
2008 32,416,009,472.00 512,267,586,663.94 6,3
2009 37,289,542,222.85 524,634,929,875.11 7,1
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 2
Tabel 3.2
Indeks Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun 2005-2009
Tahun
100-Ketergantungan
Fiskal (KF)
Kapasitas Penciptaan
Pendapatan (KPP)
Proporsi Belanja Modal
(PBM)
2005 253,546,750,182.60 236,298,792,638.06 60,329,256,238.00
2006 375,691,225,738.09 354,534,920,660.70 119,924,481,518.00
2007 481,991,912,052.10 421,776,088,137.06 136,454,955,013.00
2008 512,267,586,663.94 445,137,419,571.26 127,842,516,533.00
2009 524,634,929,875.11 472,006,024,122.11 92,463,935,887.00
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Tabel 3.3.
Pertumbuhan APBD Kota Mataram Tahun 2006-2009
Uraian 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
Pendapatan 354,534,920,660 421,776,088,13 445,137,419,571 472,006,024,122 16.75
Belanja 375,691,225,738 481,991,912,052 512,267,586,663 524,634,929,875 12.21
Penerimaan
Pembiayaan
25,419,468,398 61,250,662,648 67,910,185,501 53,528,905,753 2.38
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kinerja pelaksanaan APBD untuk memperoleh gambaran anggaran
pendapatan dan belanja serta pengeluaran pembiayaan di Kota Mataram
beserta realisasinya, dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 2
Tabel 3.4.
Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Mataram Tahun 2004-2009
URAIAN
2005 2006 2007 2008 2009
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Pendapatan 236.298.792.638 244.795.133.725 354,534,920,66 358,507,825,604 421,776,088,137 418425646513 445,137,419,571 437,788,313,996 472.006.024.122 479,324,883,990
Belanja 253,546,750,182 236,516,622,87 375,691,225,738 319,398,823,034 481,991,912,052 420,448,871,344 512,267,586,663 445,915,936,636 524,634,929,875 465,621,283,569
Surplus
(Defisit)
(17,247,957,544) 8,278,510,853 (21,156,305,077) 39,109,002,570 (60,215,823,915. (2,023,224,830) (67,130,167,092) (8,127,622,639) (52,628,905,75) 13,703,600,420
Penerimaan
Pembiayaan
18,247,957,544 18,140,957,544 25,419,468,398 25,419,468,398 61,250,662,648 61,412,406,648 67,910,185,501 53,528,905,753 53,528,905,753 49,974,593,378
Pengeluaran
Pembiayaan
1,000,000,000 26,419,468,398 4,263,163,321 64,528,470,969 1,034,838,733 1,000,000,000 780,018,409 500,000,000 900,000,000 900,000,000
Pembiayaan
Netto
17,247,957,544 (8,278,510,853) 21,156,305,077 (39,109,002,570) 60,215,823,915 60,412,406,648 67,130,167,092 57,982,200,017 52,628,905,753 49,074,593,378
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 4
Tabel 3.5.
Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah
Kota Mataram Tahun 2007-2009
No. Uraian
2007
(Rp)
2008
(Rp)
2009
(Rp)
Rata-Rata
Pertumbuhan
(%)
1. Belanja Pegawai 206,744,005,956.00 236,190,259,011.00 284,772,525,791.61 14,76
2. Belanja Bunga - - - -
3. Belanja Subsidi - - - -
4. Belanja Hibah 56,000,000.00 1,502,400,000.00 25,633,375,000.00 95,21
5.
Belanja Bantuan
Sosial
25,102,399,116.00 21,467,551,500.00 20,676,815,000.00 (10.37)
6.
Belanja Bagi Hasil
kepada Pemdes
820,000,000.00 700,000,000.00 400,000,000.00 (46.07)
7.
Belanja Bantuan
Keu. Kepada
Pemdes
1,560,000,000.00 1,682,400,000.00 1,890,600,000.00 9,14
8.
Belanja Tidak
Terduga
856,149,048.10 12,286,180,797.94 4,556,463,900.00 (38,31)
Jumlah Biaya Tidak
Langsung
235,138,554,120.10 273,828,791,308.94 337,929,779,691.61
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Tabel 3.6.
Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2007-2010 (Rupiah)
No. Uraian 2007 2008 2009 2010
1. Belanja Pegawai (BTL) 235.138.554.120,10 273.828.791.308,94 337.879.779.691,61 392.947.539.656,26
2. Gaji 171.702.372.924,00 190.792.132.948,55 248.702.973.090,61 267.779.950.114,79
3. Tambahan Penghasilan 63.436.181.196,10 83.083.658.360,39 89.179.806.601,00 125.167.589.541,47
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.
Tabel 3.7.
Pertumbuhan Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2008-2010 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata
1. Belanja Pegawai (BTL) 16,45 23,39 16,30 18,71
2. Gaji 11,12 30,35 7,67 16,38
3. Tambahan Penghasilan 30,90 7,39 77,90 38,73
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 5
3.1.2. Neraca Daerah
Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan
Pemerintah Daerah melalui rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta
kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.
Pertumbuhan neraca daerah Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Mataram Tahun 2007-2009
NO URAIAN
2007
(Rp)
2008
(Rp)
2009
(Rp)
Rata-Rata
Pertumbuhan
(%)
1 ASSET
ASSET LANCAR
Kas di Kas daerah 57.048.841.368,64 48.511.424.262,45 62.465.361.852,42 4,74
kas di Bendahara Pengeluaran 1.665.144.844,00 1.340.340.449,00 312.831.947,00 (188,46)
kas di Bendahara Penerimaan - 23.608.457,00 713.267.284,00 96,69
Investasi Jangka Pendek - - - -
Piutang Pajak 1.532.735.533,00 1.839.380.152,00 2.037.197.893,00 26,38
Piutang Retribusi 96.209.285,00 140.375.605,00 189.387.700,00 41,61
Piutang Dana Bagi Hail/Bagi Hail
Pajak Provinsi
- - - -
Piutang Lainnya 27.008.645.909,02 13.572.829.641,38 24.314.005.244,98 (5,32)
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 1.869.155.504,79 1.367.682.088,50 1.330.934.567,75 (21,09)
Persediaan 2.538.179.375,00 3.481.194.435,00 3.678.755.076,00 18,91
Jumlah Asset Lancar 77.998.291.156,81 84.037.455.752,92 95.041.741.565,15
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non-Permanen
Pinjaman Kepada Perusahaan
Negara
- - - -
Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah
- - - -
Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah
Lainnya
- - - -
Investasi dalam Surat Utang Negara - - - -
Investasi dana Bergulir - - - -
Investasi dalam Proyek
Pembangunan
- - - -
Investasi Non Permanen Lainnya 652.901.000,00 552.901.000,00 432.885.000,00 (36,77)
Jumlah Investasi Non Permanen 652.901.000,00 552.901.000,00 432.885.000,00
Investasi Permanen
Pernyataan Modal Pemerintah daerah 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 30.905.774.914,74 22,16
Investasi Permanen Lainnya - - - -
Jumlah Investasi Permanen 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 30.905.774.914,74
Jumlah Investasi Jangka Panjang 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 31.338.659.914,74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 6
ASSET TETAP
Tanah 295.908.686.883,00 306.463.614.883,00 310.982.153.883,00 3,18
Peralatan dan Mesin 116.780.432.362,00 129.134.279.882,00 150.613.587.920,00 19,04
Gedung dan Bangunan 286.712.766.442,18 301.552.126.392,18 369.243.926.317,98 20,79
Jalan, Irigasi dan Jaringan 188.091.808.482,00 210.310.214.755,00 230.911.089.943,00 14,20
Asset tetap Lainnya 11.910.970.884,00 15.243.828.629,00 15.610.835.629,00 13,28
Konstruksi Dalam Pengerjaan 14.436.094.735,00 51.058.282.880,00 27.022.797.940,00 (50,08)
Akumulasi Penyusutan 14.436.094.735,00 51.058.282.880,00 - 35,86
Jumlah Asset tetap 913.840.759.788,18 1.013.732.347.421,18 1.104.384.391.632,98
DANA CADANGAN
Dana Cadangan - - - -
Jumlah Dana Cadangan - - - -
ASSET LAINYA
Tagiahan Penjualan Angsuran - - - -
Tuntutan perbendaharaan - - - -
Tuntutan Ganti Rugi - - - -
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 63.907.154.000,00 63.907.154.000,00 27.586.394.000,00 (131,66)
Asset Tak Berwujud - - -
Asset lainnya (Jaminan Reklamasi) 13.625.822.455,00 13.625.822.455,00 13.625.822.456,00 0
Jumlah Asset lainnya 77.535.297.755,00 77.532.976.455,00 41.212.216.456,00
JUMLAH ASSET 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.223,52 1.272.227.009.568,87
2 KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Pertitungan Pihak Ketiga (PFK) - 321.991.728,00 - 50,00
Utang Bungga
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri -
Pemerintah Pusat
- - - -
Bagian Utang Dalam Negeri -
Pemerintah daerah lainnya
- - - -
Bagian lancar Utang Jangka Panjang
Lainnya
- - - -
Utang Jangka Pendek Lainnya 280.018.409,28 323.735.683,15 147.391.179,00 (112,89)
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri - Pemerintah
Pusat
- - - -
Utang Dalam Negeri - Pemerintah
daerah Lainnya
- - - -
Utang Dalam Negeri - Lembaga
Keuangan Bank
- - - -
Utang Kontjensi (Jaminan Reklamasi) - - - -
Utang Jangka Panjang Lainnya - - - -
Jumlah Kewajiban Jangka panjang - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00 -
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 7
3 EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Pembiayaan Anggaran (SILPA) 58.389.181.817,4 49.854.577.378,45 62.778.193.799,42 12,03
Pendapatan yang ditangguhkan - 23.608.457,00 713.267.284,00 146,69
Cadangan Piutang 17.070.929.964,17 30.356.083.754,52 27.871.525.405,73
cadangan Persediaan 2.538.179.375,00 3.481.194.435,00 3.678.755.076,00 18,91
Dana yang harus disediaakan untuk
pembayaran Utang Jangka Pendek
(280.018.409,28) (323.735.683,15) (147.391.179,00) (112,89)
Jumlah ekuitas dana Lancar 94.894.350.386,15
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam investasi jangka
panjang
24.526.280.594,37 24.926.280.594,37 31.338.659.914,74 21,26
Diinvestasikan dalam asset tetap 913.840.759.788,18 1.013.732.347.421,18 1.104.384.391.632,98 13,14
Diinvestasikan dalam asset lainnya 77.535.279.755,00 77.532.976.455,00 41.212.216.456,00 (88,13)
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran Utang Jangka panjang
- - - -
Jumlah Ekitas dana Investasi 1.015.902.320.137,55 1.116.191.604.470,55 1.176.935.268.003,72
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan Dalam Dana
Cadangan
- - 250.000.000,00 100
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan - - 250.000.000,00
JUMLAH EKUITAS DANA 1.093.620.592.885,08 1.199.583.332.812,37 1.272.079.618.389,87
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS DANA
1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.223,52 1.272.227.009.568,87
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jenis rasio likuiditas yang
digunakan untuk Kota Mataram berupa rasio lancar, hal tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.9
Tabel 3.9
Rasio Lancar di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian 2007 2008 2009
Aset Lancar 77.998.291.156,81 84.037.455.752,99 95.041.741.565,15
Kewajiban Lancar 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00
Rasio Lancar 278.55 130.14 644.82
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 8
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, dimana jenis
rasio solvabilitas yang digunakan Kota Mataram antara lain rasio total hutang
terhadap ekuitas dan rasio hutang terhadap total aktiva, yang dijabarkan dalam
Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.
Tabel 3.10
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian 2007 2008 2009
Kewajiban 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00
Ekuitas 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 1.272.079.618.389,87
Total Debt to
equity Ratio
0.02 0.05 0.01
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Tabel 3.11
Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian 2007 2008 2009
Kewajiban 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00
Aktiva 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 1.272.227.009.568,87
Debt to Total Asset
Ratio
0.03 0.054 0.012
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada
kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah, dimana jenis rasio aktivitas yang
digunakan untuk Kota Mataram berupa perputaran aktiva tetap dan perputaran
total aktiva, dapat dilihat pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 9
Tabel 3.12.
Rasio Perputaran Aktiva Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian 2007 2008 2009
PAD 27,440,268,341.00 32,416,009,472.00 37,289,542,222.85
Aktiva Tetap 24.526.280.594,37 24.926.280.594,37 31.338.659.914,74
Rasio Perputaran
Ak.Tetap 110.09 130.05 118.99
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Tabel 3.13
Rasio Perputaran Total Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian 2007 2008 2009
PAD 27,440,268,341.00 32,416,009,472.00 37,289,542,222.85
Total Aktiva (T.A) 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 1.272.227.009.568,87
Rasio Perputaran T.A 2.51 2.70 2.93
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara
optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian
sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan (money follow function).
Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah
dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah dan kinerja kebijakan
pengelolaan keuangan daerah dapat digambarkan salah satunya melalui opini
BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah pada Tabel 3.14.
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mengoptimalisasi
sumber-sumber pendapatan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah kota termasuk
mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip (1) Potensial artinya lebih
menitikberatkan pada potensinya dari pada jumlah atau jenis pungutan yang
banyak. (2) Tidak memberatkan masyarakat, (3) Tidak merusak lingkungan (4)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 10
Mudah diterapkan/diaplikasikan, mudah dilaksanakan, (5) Penyesuaian
pendapatan baik mengenai tarip dan materinya.
Tabel 3.14
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah di Kota Mataram
Tahun 2006-2009
Tahun Opini BPK
2006 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
2007 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
2008 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
2009 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
3.2.1 Analisis Pembiayaan
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan
pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap
surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
pembiayaan di masa datang dalam rangka perhitungan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah.
Analisis pembiayaan daerah dapat dilakukan melalui analisis realisasi Sisa
Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) yang dijabarkan dalam Tabel 3.15 dan Tabel
3.16.
Tabel 3.15
Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram Tahun 2005-2009
Tahun SILPA (Rp)
2006 25,419,468,398.39
2007 61,250,662,648.04
2008 58,389,181,817.64
2009 49,987,515,715.00
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 11
Tabel 3.16.
Prosentase Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram
untuk Pendanaan APBD Tahun 2005-2010
Tahun SILPA (Rp) Pengeluaran APBD (Rp) %
2006 25,419,468,398.39 375,691,225,738.09 6,7
2007 61,250,662,648.04 481,991,912,052.10 12,7
2008 58,389,181,817.64 512,267,586,663.94 11,4
2009 49,987,515,715.00 524,634,929,875.11 9,5
2010 62.778.192.799.42 613.908.356.328,89 10,2
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010
3.2.1 Analisis Kerangka Pendanaan
Analisis ini bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan
dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah
selama lima tahun kedepan. Adapun kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
untuk periode 2011 - 2015 tampak pada tabel berikut ini :
Tabel 3.17.
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
No Uraian
Proyeksi
Th n+1 Th n+2 Th n+3 Th n+4 Th n+5
2011 2012 2013 2014 2015
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Pendapatan 551.485.183.601,15 565.272.313.191,18 579.404.121.020,96 593.889.224.046,49 608.736.454.647,65
2
Pencairan Dana
Cadangan
256.250.000,00 262.656.250,00 269.222.656,25 275.953.222,66 282.852.053,22
3
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
85.997.098.601,74 88.147.026.066,78 90.350.701.718,45 92.609.469.261,41 94.924.705.992,95
Total Penerimaan 637.738.532.202,89 653.681.995.507,96 670.024.045.395,66 686.774.646.530,56 703.944.012.693,82
Dikurangi :
4
Belanja dan
Pengeluaran
Pembiayaan yang
wajib dan
mengikat serta
Prioritas Utama
361.545.876.678,10 370.584.523.595,05 379.849.136.684,93 389.345.365.102,05 399.078.999.229,60
Kapasitas riil
Kemampuan
Keuangan
276.192.655.524,79 283.097.471.912,91 290.174.908.710,73 297.429.281.428,50 304.865.013.464,22
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
III - 12
Berdasarkan tabel diatas, kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk
periode 2011-2015 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan asumsi
peningkatan sebesar sampai dengan 2,5% per tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 1
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah
untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan
akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis .
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Isu
strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan
yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal
yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat
kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis
diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah
diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu-
isu strategis adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan
selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih. Sumber lain isu strategis dari lingkungan
eksternal (misal, dari masyarakat, dunia swasta, perguruan tinggi, dunia
riset, lembaga nonprofit, dan lain-lain) skala regional, nasional, dan
internasional juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan
menjadi masukan dalam menganalisis isu-isu strategis pembangunan
jangka menegah daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 2
Oleh sebab itu, berikut disampaikan hal-hal yang menjadi isu
lingkungan strategis yang dapat berpengaruh langsung dan tidak
langsung dalam perencanaan pembangunan di Kota Mataram dalam
jangka waktu lima tahun ke depan yaitu lingkungan Internasional
diantaranya :
Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hak-
hak asasi manusia. Tuntutan globalisasi dan keterbukaan peran
warga masyarakat internasional dalam proses demokratisasi
penyelenggaraan negara yang mengedepankan kesetaraan dan
kesamaan hak menjadi sebuah keharusan untuk saat ini dan masa-
masa selanjutnya. Tuntutan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam
kerangka pemenuhan kebutuhan setiap individu untuk memperoleh
hak dasar kehidupan warga negara yang harus dipenuhi oleh setiap
penyelenggara negara.
Berkembangnya pembangunan yang berorientasi pada MDGs.
Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen global
para pemimpin dunia, yang meliputi delapan aspek penting yang
hendak diwujudkan sampai dengan tahun 2015, yaitu: (1)
Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, (2) Menyediakan
pelayanan pendidikan dasar untuk semua, (3) Mendorong kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan, (4) Menurunkan angka
kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu, (6) Memerangi
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, (7) Memastikan
keberlanjutan lingkungan hidup, serta, (8) Membangun kemitraan
global dalam pembangunan.
Isu sumber energi alternatif. Energi yang sering kita pakai sehari-
hari semakin lama semakin berkurang atau menipis. Karena
banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan
kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu
dipikirkan adanya energi alternatif untuk pengganti dari energi yang
biasanya sering dipakai . Berbagai sumber energi alternatif dapat kita
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 3
manfaatkan, selain akan membantu udara untuk jadi bersih,
penghematan juga akan dapat dilakukan.
Isu perubahan iklim global (global warming/climate change).
Perubahan iklim global telah terlihat nyata di berbagai permukaan
bumi. Dampak dari proses inipun telah kita rasakan dalam berbagai
bentuk. Salah satu indikasi dari perubahan iklim ini terlihat dari adanya
pemansan global yang berakibat pada berubahnya arah dan
kecepatan angin berdampak pada bergesernya musim. Masa tanam
sulit ditentukan, selain adanya banjir pasang yang lebih intensif yang
melanda pantai di Kota Mataram. Dari sisi lain, pemanasan global ini
berakibat pada kenaikan muka air laut.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
semakin pesat yang mengatasi hambatan jarak dan waktu.
Teknologi informasi berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi, serta yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Kemajuan TIK
yang meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Revolusi telekomunikasi membuat dunia sebagai kampung global,
menghilangkan sekat batas teritorial suatu negara. Adanya saling
ketergantungan membuat guncangan di sebuah negara dan kawasan
bisa dalam waktu sekejap mengguncangkan negara dan kawasan
lainnya.
Berkembangnya dampak penyakit endemic flu burung, flu babi,
fenomena gunung es virus HIV dan AIDS. Beberapa penyakit yang
mengalami dampak meluas (endemis) ke seluruh wilayah Dunia dan
dapat terus-menerus berevolusi yaitu virus yang mengalami
perubahan lebih besar dan masih tetap mewarisi sifat-sifat yang
melekat pada virus sebelumnya. Dampak endemic virus harus dapat
diantisipasi secara lebih dini, sehingga bahaya yang ditimbulkan dapat
ditanggulangi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 4
Sedangkan isu lingkungan strategis skala nasional yang dapat
berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam perencanaan
pembangunan di Kota Mataram dalam jangka waktu lima tahun ke depan
adalah:
Meningkatnya dinamika otonomi daerah dan politik lokal.
Penerapan Undang-Undang otonomi daerah telah memberikan ruang
demokrasi dan kesetaraan perlakuan antara berbagai pemangku
kepentingan pembangunan (stakeholders) untuk berpartisipasi dalam
proses pembangunan.
Tuntutan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik. Reformasi Birokrasi adalah upaya
untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap
sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia
aparatur. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan
sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau
diperkirakan tidak berjalan dengan baik, harus ditata ulang atau
diperbarui. Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Meningkatnya Gerakan Anti Korupsi dan penegakan supremasi
hukum. Penegakan hukum diperlukan untuk memberikan kepastian
dari suatu kebijakan atau aturan untuk memberikan rasa keadilan bagi
masyarakat. Penegakan hukum juga diperlukan sebagai alat paksa
agar kebijakan dan aturan tersebut dipatuhi dan dilaksanakan.
Penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi diharapkan
dapat mendukung pencapaian tujuan terciptanya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN).
Masih rendahnya daya saing dan produktivitas nasional. Daya
saing sangat terkait dengan kemampuan masyarakat baik secara
individu maupun kolektif untuk berupaya meraih prestasi, memiliki
kompetensi dan kemampuan berinovasi menjawab tantangan zaman.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 5
Isu masih rendahnya daya saing harus menjadi perhatian Pemerintah
untuk diatasi, karena daya saing dapat menjadi motivasi untuk
mecapai kemajuan dan produktivitas nasional yang tinggi.
Krisis energi listrik. Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak
mampu memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia.
Terjadinya pemutusan sementara dan pembagian energi listrik secara
bergilir merupakan dampak dari terbatasnya energy listrik yang dapat
disupply oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini terjadi karena
laju pertambahan sumber enegri baru dan pengadaan pembangkit
tenaga listrik tidak sebanding dengan peningkatan konsumsi listrik.
Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu
strategis dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1)
Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah daerah; 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap
publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah; 5)
Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji
politik yang perlu diwujudkan.
4.1 . Permasalahan Pembangunan
Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, pertumbuhan
pembangunan di Kota Mataram melaju dengan pesat, dengan rata-rata 7-
8% per tahun. Sebagai dampak ikutan dari laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi ini, menimbulkan berbagai permasalahan khas perkotaan yang
dipicu oleh migrasi penduduk yang sangat tinggi, daya dukung lingkungan
dan sarana prasarana (infrastruktur) perkotaan yang makin terbatas serta
makin tingginya tuntutan akan kualitas pelayanan kepada masyarakat
yang semakin baik dan optimal.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 6
Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh
Kota Mataram, dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yaitu
(a) Aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Kesejahteraan rakyat; (c)
Aspek pelayanan dan (d) Aspek daya saing.
A. Aspek Geografis dan Demografis
1. Jumlah penduduk mencapai 398.082 jiwa dan laju
pertumbuhan penduduk mencapai 1,8% per tahun
menggambarkan tingginya tingkat kepadatan penduduk Kota
Mataram yang mencapai angka rata-rata 6.126 jiwa/km2 pada
2009.
2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian
cukup tinggi di Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan
berkurangnya lahan pertanian seluas 4,8 Ha per tahun.
Tingginya pengalihan fungsi lahan disebabkan oleh tingginya
permintaan pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian
dan pengendalian ruang di Kota Mataram belum memiliki payung
hukum yang kuat karena Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun
1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang hanya
berlaku selama 10 tahun. Selama belum ditetapkannya Perda
RTRW, penataan ruang didasarkan pada Peraturan Walikota
Mataram Nomor 25/PERT/2006 tentang Arahan Pemanfaatan
Ruang Wilayah Kota Mataram. Di masa depan, hal ini
diharapkan dapat diantisipasi dengan lahirnya Perda RTRW Kota
Mataram Tahun 2010-2030.
3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota
Mataram. Menurut data luas kawasan kumuh di Kota Mataram
seluas 18,65 hektar yang tersebar di 6 kecamatan dan meliputi 18
kelurahan. Permukiman padat, kumuh dan miskin tersebut
nampak di sepanjang sungai, terutama di sepanjang Sungai
Jangkok. Sedangkan permukiman di kawasan pantai umumnya
merupakan perkampungan nelayan yang memang belum tertata
dengan baik.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 7
Sebagai dampak akumulatif dari empat masalah ini adalah
makin tingginya luasan dan jumlah titik genangan air serta banjir di
Kota Mataram. Ancaman tahunan khususnya bagi masyarakat
pesisir pantai Ampenan adalah bencana abrasi yang sulit
dikendalikan dan diprediksi secara pasti.
B. Aspek Kesejahteraan Rakyat
1. Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu
mendapat perhatian lebih lanjut di antaranya adalah tingginya
angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular
serta status gizi bayi dan balita. Tahun 2009 tercatat jumlah
kasus kematian ibu meningkat menjadi 14 kasus dari 5 kasus
pada tahun 2008. Sedangkan kasus kematian bayi pada tahun
2009 berjumlah 23 kasus yang sebagian besar disebabkan
karena berat badan lahir rendah dan sesak nafas (asfiksia).
Permasalahan kesehatan lainnya adalah tingginya kasus demam
berdarah yaitu sebanyak 660 kasus dan ditemukannya 48 kasus
gizi buruk. Hal tersebut menunjukkan perlunya peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta peningkatan
akses dan mutu pelayanan kesehatan.
2. Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada
tingginya urbanisasi karena daya tarik para pencari kerja untuk
berburu lapangan pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari
penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota
Mataram. Dominasi peningkatan jumlah penduduk akibat jumlah
migrasi penduduk dari luar ke Kota Mataram. Pada 2009, jumlah
migrasi penduduk ke Kota Mataram berjumlah 12.605 jiwa,
angka ini jauh lebih besar dari pertambahan penduduk dari
selisih jumlah kelahiran dan kematian pada tahun yang sama
sebesar 1.231 jiwa. Sementara jika dilihat data penduduk
menurut struktur penduduk Kota Mataram pada kelompok usia
produktif (15-64 tahun) berjumlah 64.2%, namun kelompok ini
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 8
memiliki akses yang lemah terhadap pasar kerja dan sektor
produktif. Sehingga hal ini menyebabkan tingginya angka
pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya tingginya angka
pengangguran dan keterbatasan lapangan kerja, angka
kemiskinan juga belum dapat dikurangi secara signifikan. Angka
kemiskinan mencapai 39% dari jumlah penduduk.
C. Aspek Pelayanan
1. Belum meratanya kualitas pendidikan dan lemahnya
pengawasan penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu
mencuat ketika masa penerimaaan siswa baru setiap tahun
ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu akibat adanya dikotomi istilah
sekolah favorit dan non favorit. Dengan argumentasi bahwa
ada ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah favorit
dengan non favorit. Sehingga jumlah siswa di sekolah favorit
melebihi kapasitas sementara di sekolah lain kekurangan siswa.
Akhirnya kondisi ini cenderung dimanfaatkan untuk praktek
penerimaaan siswa baru secara tidak transparan dan untuk itu
diperlukan pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan
khususnya pendidikan dasar dan menengah.
2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan di Kota
Mataram dilayani dengan 8 rumah sakit umum pemerintah dan
swasta, serta 9 puskesmas (4 puskesmas perawatan dan 5
puskesmas non perawatan), 16 puskesmas pembantu (pustu)
serta 18 poskesdes. Namun hal ini tidak diimbangi dengan
ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi yang
memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi
lain akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga
masih perlu ditingkatkan.
3. Belum optimalnya Pelayanan perijinan (kurang cepat dan
kurang transparan). Sebagai upaya meningkatkan pelayanan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 9
perijinan, pemerintah Kota Mataram telah membentuk unit
organisasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dengan
menerapkan sistem one stop services (satu pintu). Namun dalam
implementasinya masih menemui hambatan biroktaris dan pada
akhirnya justru memperpanjang birokrasi karena ada beberapa
ijin yang masih memerlukan pengawasan dan pengendalian
yang ketat dari instansi teknis sehingga pihak Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu tidak bisa memproses dalam waktu yang
cepat. Sementara tarif perijinan sesungguhnya secara jelas
tertera sesuai dengan peraturan daerah yang menjadi dasar
pemungutan pajak atau retribusi, namun acapkali mayarakat
cenderung memakai jasa perantara yang memungut biaya jasa
diluar tarif resmi sehingga ada kesan tarif perijinan menjadi tidak
pasti.
4. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin.
Salah satu masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas)
masyarakat perkotaan adalah air bersih. Di Kota Mataram dalam
waktu 5 tahun mendatang masalah ini akan menjadi krusial
mengingat tingginya demand (permintaan) dari permukiman
baru. Sementara itu sumber air bersih dari air tanah (sumur gali)
berdasarkan uji laboratorium ditemukan 90% tidak layak
konsumsi karena tercemar bakteri dan logam. Akibatnya akan
terjadi ketimpangan supply (kebutuhan) air bersih yang
diperuntukan bagi masyarakat mikin dan kumuh yang aksesnya
terhadap air PDAM masih rendah. Oleh sebab itu tantangan
pemerintah Kota Mataram adalah menjamin akses dan
ketersediaan air bersih murah bagi masyarakat miskin,
khususnya di pemukiman padat dan kumuh.
5. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di
Kota Mataram secara signifikan meningkat seiring dengan
meningkatnya aktivitas rumah tangga di wilayah pemukiman
baru, serta kawasan perdagangan dan jasa yang tumbuh secara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 10
merata di wilayah kota. Menurut data tahun 2009 , volume
sampah mencapai 1.080 m
3
dan yang mampu diangkut 813 m
3
sehingga ada sisa 267 m
3
, yang menyebabkan polusi udara dan
pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan kemampuan dan
keterbatasan sarana prasarana serta prilaku masyarakat yang
belum memiliki pengetahuan pengelolaan sampah berbasis
partisipasi masyarakat.
6. Belum optimalnya pelayanan pendidikan dan kebudayaan yang
berbasis nilai dan kearifan lokal. Masyarakat perkotaan dengan
segala perilaku dan gaya hidupnya yang cenderung industrialis
sangat merindukan ruang dan media ekspresi kebudayaan yang
berbasis kearifan lokal. Keterbatasan ruang publik dan ruang
ekspresi dapat menyebabkan kegersangan jiwa dan spiritualitas
bagi masyarakat perkotaan.
7. Kurang tersedianya sarana prasarana pendukung untuk
ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Masalah kemacetan
dan keselamatan berlalu lintas menjadi isu terkini di Kota
Mataram, kondisi tersebut ditandai dengan munculnya lokasi-
lokasi rawan kemacetan dan masih tingginya angka kecelakaan.
Disamping disebabkan oleh penambahan volume kendaraan
bermotor baik kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 yang
tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Selain itu,
kemacetan dan keselamatan juga disebabkan oleh perilaku
pengendara yang tidak mematuhi tata tertib berlalu lintas, serta
pengelolaan manajemen jalan raya yang belum optimal.
D. Aspek Daya Saing
1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil
dan sangat tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU),
sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap
APBD sangat rendah (di bawah 10 %), untuk itu diperlukan
upaya-upaya kreatif dan terobosan baru untuk menggenjot
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 11
pendapatan sehingga secara bertahap 5 tahun kedepan
kontribusi PAD terhadap APBD diatas 10%.
Tabel 4.1.
Target dan Realisasi PAD
No. Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1. 2007 27.440.268.341,00 28.882.367.325,24 105,26
2. 2008 32.416.009.472,00 32.832.267.352,71 101,28
3. 2009 37.289.542.222,85 36.273.247.853,00 97,27
4. 2010 42.022.479.900,00 44.492.332.828,32 104,62
Sumber: APBD Kota Mataram, 2011.
Tabel 4.2.
Target dan Realisasi APBD
No. Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1. 2007 421.776.088.137,06 418.425.646.513,60 99,21
2. 2008 445.137.419.571,26 437.788.313.996,81 98,35
3. 2009 472.006.024.122,11 479.324.883.990,77 101,5
4. 2010 613.908.356.328,89 535.677.233.709,00 87,26
Sumber: APBD Kota Mataram,2011.
Tabel 4.3.
Prosentase Realisasi PAD Terhadap APBD
No Tahun PAD (Rp.) APBD (Rp.) %
1. 2007 28.882.367.325,24 418.425.646.513,60 6,90
2. 2008 32.832.267.352,71 437.788.313.996,81 7,50
3. 2009 36.273.247.853,00 479.324.883.990,77 7,57
4. 2010 44.492.332.828,32 613.908.356.328,89 7,24
Sumber: APBD Kota Mataram, 2011.
2. Infrastruktur yang tidak mendukung investasi. Hal ini dapat
dibuktikan dengan masih terbatasnya ketersediaan listrik dan air
bersih khususnya bagi kawasan pengembangan baru. Dalam
waktu yang tidak lama lagi dengan pemindahan Bandara
Selaparang ke Bandara Internasional Lombok (BIL) maka perlu
diantisipasi jauhnya jarak tempuh akses transportasi ke bandara,
karena ini akan member dampak bagi naiknya biaya masuk dan
keluarnya barang dan jasa dari dan keluar Kota Mataram.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 12
Termasuk pula, masih terbatasnya ketersediaan ruang publik,
gedung ekspo dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and
Excibition).
3. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar
pelayanan minimum yang dipersyaratkan khususnya dalam
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, disamping
itu, belum adanya pedoman untuk insentif dalam berinvestasi
serta masih lemahnya data dan informasi peluang investasi.
4. Belum sesuainya keahlian tenaga kerja lokal dengan potensi
pengembangan ekonomi unggulan, Rendahnya motivasi dan
kreativitas kerja, Belum terbentuknya pola pikir yang maju,
Belum terbentuknya budaya kerja keras.
4.2. Isu-isu Strategis Daerah
Untuk menentukan berbagai isu strategis ini, telah dilakukan
analisis terhadap permasalahan pembangunan yang ditinjau dari
empat aspek yakni aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan rakyat, aspek pelayanan masyarakat dan aspek daya
saing. Berdasarkan hasil identifikasi, analisis masalah, sinergitas
antar masalah, serta dalam rangka lebih terfokusnya intervensi
program pembangunan maka dirumuskanlah isu-isu strategis
menjadi tiga kelompok sesuai dengan tiga program unggulan Kota
Mataram, sebagai berikut:
1. Isu Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
rangka meningkatkan daya saing daerah.
a. Lemahnya kualitas SDM dalam mendorong daya saing
daerah. Hal ini tercermin dari kualitas tenaga kerja yang
tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,
sehingga berdampak pada lemahnya produktivitas
pembangunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 13
b. Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini terlihat
dari masih belum optimalnya beberapa indikator kualitas
kesehatan masyarakat yang berimplikasi pada rendahnya
daya dukung pembangunan.
c. Terbatasnya media ekspresi dan ruang apresiasi bagi
masyarakat. Hal ini terlihat dari minimnya produksi kreatif,
sehingga berdampak pada lemahnya daya dukung
pembangunan.
d. Lemahnya kualitas pelayanan publik di bidang Pendidikan,
Kesehatan, Perijinan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Hal
ini terlihat dari masih belum optimalnya penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang berdampak pada rendahnya
kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan.
2. Isu Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis Potensi
Ekonomi Lokal
a. Tingginya angka kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan
Kota Mataram jauh lebih rendah dari kabupaten lain di NTB,
namun angka nominal tersebut masih cukup besar
(berdasarkan data PPLS (Pendataan Program Perlindungan
Sosial) BPS-tahun 2008 sejumlah 25.686 KK/89.647 Jiwa).
Dalam tiga tahun terakhir, jumlah penduduk miskin
perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk miskin perdesaan.
b. Rendahnya kemampuan daerah dan tingginya
ketergantungan pada pemerintah pusat. Hal ini tercermin
dari masih rendahnya kemampuan PAD (dibawah 10%) dan
tingginya ketergantungan APBD Kota Mataram yang
bersumber dari Dana Perimbangan (DAU, DAK).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
IV - 14
3. Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Perkotaan dalam
rangka Pencapaian Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.
a. Lemahnya akses pelayanan publik di bidang Pendidikan,
Kesehatan, Perijinan, Kebersihan, Sanitasi, Air Bersih,
Kependudukan dan Catatan Sipil.
b. Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan dan abrasi
di wilayah kota. Hal ini tercermin dari masih terdapatnya .
titik genangan yang tersebar di beberapa wilayah kota
terutama pada saat musim penghujan. Sedangkan abrasi
masih dirasakan oleh masyarakat kawasan pesisir pada
musim angin barat.
c. Masih tingginya luas kawasan permukiman Padat, Kumuh,
dan Miskin (PAKUMIS). Hal ini tercermin dari masih luasnya
kawasan kumuh di Kota Mataram (18,65 ha) yang tersebar
di enam kecamatan dan meliputi 18 kelurahan.
d. Tingginya kemacetan lalu lintas (pada waktu dan lokasi
tertentu). Hal ini tercermin pada saat masuk/pulang
sekolah/kerja di beberapa ruas jalan.
e. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung daya saing
daerah. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya jumlah
fasilitas expo, workshop bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM), MICE (Meeting, Incentive, Convention,
Exhibition).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -1
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan
keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Dalam hal ini, indikator
kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan pemerintahan
yang ditunjukkan dengan paramater kualitas manusia yang secara internasional
diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mengevaluasi kinerja
daerah dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dipergunakan beberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut meliputi
(1) aspek kesejahteraan masyarakat, dengan fokus kesejahteraan ekonomi,
kesejahteraan sosial dan seni budaya dan olah raga, (2) aspek pelayanan umum.
Tabel 9.1.
Indikator Kinerja Pembangunan
Menurut Sasaran Strategis
N
No
SASARAN INDIKATOR KINERJA
1
1
2 3
MISI PERTAMA :
Meningkatkan rasa AMAN
masyarakat Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan kehidupan yang
kondusif, dinamis, dan harmonis yang
dilandasi nilai agama dan budaya
1. Terwujudnya kerukunan hidup
bermasyarakat yang saling berterima.
2. Terselenggaranya pelaksanaan
pembangunan, pelayanan, dan
pemeritahan dengan lancar.
3. Terwujudnya keamanan dan kepastian
dalam berinvestasi.
Menurunnya konflik suku, agama, ras dan
antar golongan.
Berkurangnya keluhan masyarakat
terhadap pelayanan.
1. Menurunnya konflik di masyarakat.
2. Tersedianya produk hukum dalam
berinvestasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -2
MISI KEDUA :
Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia yang handal dan religius
untuk mendorong daya saing daerah.
1. Terwujudnya kesetaran gender di berbagai
aspek.
2. Terciptanya pengembangan usaha dan
penciptaan lapangan usaha.
3. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya
kreatif, inovatif, dan kompetitif.
4. Terlatih, terdidik dan terbinanya SDM yang
berdaya saing.
5. Terlatihnya masyarakat miskin untuk
pengembangan usaha dan penciptaan
lapangan usaha.
6. Terwujudnya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
1. Indeks Pembangunan gender.
2. Menurunnya kesenjangan antara
perempuan dan laki-laki
1. Ratio jumlah penduduk pencari kerja
dengan lapangan usaha.
2. Ratio jumlah angkatan kerja dengan
lapangan usaha.
1. Pelesetarian nilai-nilai budaya.
3. Tingginya kesadaran masyarakat
terhadap budaya.
1. Meningkatnya kualitas pendidikan.
1. Berkurangnya angka kemisikinan
2. Terciptanya lapangan usaha bagi
masyarakat miskin.
1. Meningkatnya pola hidup bersih dan
sehat serta peran serta masyarakat
dalam kesehatan.
2. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan
status gizi masyarakat.
3. Meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan.
4. Menurunnya angka kesakitan dan
kematian karena penyakit khususnya
penyakit menular.
MISI KETIGA :
Memberdayakan ekonomi rakyat
berbasis potensi lokal yang
berkelanjutan untuk meningkatkan
kemandirian daerah.
1. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
2. Terwujudnya pemerataan pendapatan
masyarakat.
3. Terwujudnya system ekonomi yang
berbasis kerakyatan dalam
mengembangkan potensi sektor unggulan
daerah.
4. Terwujudnya sistem dan akses permodalan
bagi UMKM.
Meningkatnya daya beli masyarakat.
Meningkatnya pendapatan masyarakat
Terciptanya iklim usaha/investasi
1. Berkembangnya usaha bagi UMKM
2. Meningkatnya jumlah UMKM
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -3
MISI KEEMPAT :
Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik dan Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Masyarakat Berdasarkan
Prinsip Kepemerintahan Yang Baik
(Good Governance).
1. Terwujudnya Standar Pelayanan Minimum
(SPM) dan Standar Pelayanan Publik
(SPP).
2. Terlaksananya penerapan SPM dan SPP
dibidang, kesehatan, perijinan, kebersihan,
air bersih, kependudukan dan catatan sipil.
3. Terwujudnya pemerataan askes
masyarakat terhadap pelayanan,
kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih,
kependudukan dan catatan sipil.
Pembentukan produk hukum tentang
SPM dan SPP.
Penerapan Standar Pelayanan Minimum
(SPM) dan Standar Pelayanan Publik
(SPP).
Penciptaan pelayanan yang baik dan
lancar di setiap kelurahan dan Kecamatan
MISI KELIMA :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana perkotaan.
1. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran
drainase perkotaan.
2. Terwujudnya pengembangan kawasan
resapan air.
3. Tersedianya media ekspresi dan ruang
publik dalam bentuk sarana olahraga, seni
dan budaya.
4. Terwujudnya pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang.
5. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan
pantai.
6. Terbentuknya kelembangaan
penanggulangan bencana daerah.
7. Terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan
pada ruas-ruas jalan kota.
Ketersediaan saluran drainase perkotaan
yang memadai
Ketersediaan sumur resapan dan ruang
terbuka hijau
Ketersediaan gelanggang olah raga,
kampung/kelurahan publik/Koran masuk
lingkungan.
Terbentuknya peraturan daerah tentang
tata ruang (RTRW)
Kondisi sempadan sungai dan pantai baik
Ketersediaan Tim SAR dan IRC
Ketersediaan fasilitas lalu lintas yang
memadai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -4
Tabel 9.2.
INDIKATOR KINERJA DAERAH
KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A.
ASPEK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
1.
Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi
1.1 Pertumbuhan PDRB (%)
7,71 7,83 7,95 7,83 7,95 7,83
1.2. Laju inflasi (%) 3,19 3,36 3,53 3,36 3,53 3,36
1.3.
PDRB per kapita (Rp.)
10.331.837 11.571.657 12.960.256 14.256.282 15.681.910 17.250.105
1.4. Rasio Penduduk miskin (%) 24,59 21,59 18,59 12,59 12,59 12,59
2. Kesejahteraan Sosial
2.1 Pendidikan
2.1.1 Angka melek huruf (%) 91,81 99,54 99,60 99,65 99,70 99,80%
2.1.2.
Angka rata-rata lama
sekolah (%)
9,50 10,00 10,50 11,00 11,50 12
2.1.3. Angka Partisipasi Kasar
- SD/MI 108,36 >105.27 >105.27 >105.27 >105.27 >105.27
- SLTP/MTs 101,94 > 114.19 > 114.19 > 114.19 > 114.19 > 114.19
- SMA/SMK/MA 75,46 > 116.96 > 116.96 > 116.96 > 116.96 > 116.96
2.1.4. Angka Partisipasi Murni
- SD/MI 95,86 > 89.68 > 89.68 > 89.68 > 89.68 > 89.68
- SLTP/MTs 77,45 > 79.01 > 79.01 > 79.01 > 79.01 > 79.01
- SMA/SMK/MA 71,32 > 79.97 > 79.97 > 79.97 > 79.97 > 79.97
2.1.5.
Rasio Angka Pendidikan
yang ditamatkan
96.51 96,64 96,78 96,91 97,05 97,18
2.3. Kesehatan
2.3.1.
Angka Kelangsungan
Hidup Bayi per / 1000
kelahiran hidup (%)
41,25 40,82 40,39 39,96 39,53 39 39
2.3.2.
Angka Usia Harapan Hidup
(Th)
66,15 66,64 67,13 67,62 68,11 68,60 68,60
2.3.3. Pervalensi Gizi buruk (%) 4,27 3,00 2,75 2,50 2,25 2 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -5
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2.4. Kemiskinan
2.4.1. Rasio Penduduk Miskin (%) 21,59 21,59 18,59 15,59 12,59 9,59
2.4. Kesempatan Kerja
2.4.1.
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja(%)
72,76 76,27 78,02 79,78 81,54 83,29
2.4.2.
Angka Partisipasi Kerja
(%)
64,75 65,40 65,73 66,05 66,38 66,71
2.5. Angka Kriminalitas
2.5.1 Rasio Kriminalitas (%) 0,14 0,13 0,12 0,11 0,11 0,10
3. Fokus Seni dan Budaya
3.1
Rasio Group Kesenian /
10.000 penduduk
5,27 5,31 5,31 5,31 5,31 5,31
3.2
Rasio Gedung Kesenian /
10.000 penduduk
0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
3.3
Rasio Klub Olahraga /
10.000 penduduk
0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
3.4
Rasio Gedung Olah Raga
/10.000 penduduk
0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24
B.
ASPEK PELAYANAN
UMUM
Pelayanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
1.1. Pendidikan dasar:
a. Angka Partisipasi
Sekolah (%)
97,80 98,90 100 100 100 100
b. Rasio Ketersediaan
Sekolah (%)
1 : 240 1 : 240 1 : 240 1 : 216 1 : 204 1 : 192
c. Rasio guru/murid 1:32 1:31 1:31 1:30 1:30 1:30
d. Rasio guru/murid per
kelas rata-rata
1:32:40 1:31:40 1:31:40 1:30:36 1:30:34 1:30:34
1.2. Pendidikan Menengah
1. APS 77,90 80,05 94 96 98 100
2. Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
(%)
1 : 384 1 : 360 1 : 336 1 : 312 1 : 288 1 : 252
3. Rasio guru terhadap
murid
1:32 1:30 1:28 1:26 1:24 1:21
4. Rasio guru terhadap
murid per kelas rata-rata
1:32:35 1:13:35 1:13:32 1:13:32 1:13:32 1:13:32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -6
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
5. Penduduk yang berusia
> 15 tahun melek huruf
(tidak buta aksara) (%)
95,5 96,5 97,5 98,5 99,5 99,5
1.3. Fasilitas Pendidikan
1. Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi
bangunan baik
2.401 2.451 2.501 2.551 2.601 2.651
2. Kondisi Sekolah
SMP/MTs
1.761 1.791 1.821 1.851 1.881 1.921
3. Kondisi Sekolah
SMA/SMK/ MA
1.087 1.107 1.127 1.147 1.167 1.187
1.4. PAUD
Jumlah Siswa pada jenjang
TK/RA/Penitipan Anak
Jumlah anak usia 4 6
Tahun x100% (%)
6.386 6.450 6.515 6.580 6.646 6.712
1.5. Angka Putus Sekolah
1. SD/MI
2. SMP/MTs
3. SMA/SMK/MA
18
32
229
16
30
135
16
30
100
16
25
60
16
20
60
16
20
60
1.6. Angka Kelulusan
1. Angka Kelulusan SD/MI
(%)
99,99 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99
2. Angka Kelulusan
SMP/MTs (%)
94,76 95 95,5 96 96,5 97
3. Angka Kelulusan
SMA/SMK/MA (%)
96,47 97 97 97 97 97
4. Angka Melanjutkan dari
SD/MI ke SMP/MTs (%)
101,25 105 105 105 105 105
5. Angka Melanjutkan dari
SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA (%)
111,12 110 110 110 110 110
6. Guru yang memenuhi
Kualifikasi S1/D-IV (%)
86,29 87 88 89 90 91
2. Kesehatan
2.1
Rasio Posyandu per satuan
balita
116,76 115,91 114,71 112,72 109,73 104,74
2.2
Rasio Puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
x 1000
1 : 16.1092 1 : 15.779 1 : 15.496 1 : 15.238 1 : 15.004 1 : 14.791
2.3 Rasio RS per satuan
penduduk x 1000
1 : 25.143 1 : 25.641 1 : 26.149 1 : 26.667 1 : 27.194 1 : 27.733
2.4
Rasio dokter per satuan
penduduk
1 : 8.046 1 : 6.838 1 : 6.312 1 : 5.977 1 : 5.689 1 : 5.439
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -7
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2.5
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk x 1000
13,42 13,40 13,42 13,03 12,71 12,48
2.6
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani
(%)
70 65 60 55 50 40
2.7
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan (%)
91 93 94 95 97 98
2.8 Cakupan kelurahan UCI (%) 97 98 99 100 100 100
2.9
Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan (%)
100 100
100 100 100 100
2.10
Penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA
(%)
94 95 96 97 97 98
2.11
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin (%)
3,22 3,35 3,40 3,65 3,80 4,05
2.12
Cakupan kunjungan bayi
(%)
78 80 82 89 95 99
2.13
Cakupan puskesmas
(jumlah puskesmas /jumlah
seluruh kecamatan x 100%
(%)
1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
2.14
Cakupan pembantu
puskesmas (jumlah
pembantu puskesmas
/jumlah seluruh kelurahan x
100% (%)
0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
Incident Rate
DBD/100.000 penduduk
260 250 240 230 220 210
Penemuan kasus TB
BTA pos (CDR)
50 55 60 65 70 75
Kesembuhan penderita
TB ATA pos (cure rate)
75 77 80 82 85 87
Klien klinik VCT test HIV 70 75 80 85 90 95
Prevalensi HIV AIDS
per 10.000 penduduk
yang beresiko
<2 <2 <2 <2 <2 <2
3. Pekerjaan Umum
3.1
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik (%)
64,96 63,35 66,15 69,15 72,50 75,25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -8
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
3.2
Persentase jaringan irigasi
yang berfungsi(%)
28,75 30,25 32,50 34,50 36,50 38,00
3.3
Rasio tempat ibadah per
satuan penduduk (%)
1,96 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
3.4
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
71,83 72,15 74,25 75,15 76,10 77,10
3.5
Rasio TPU per satuan
penduduk per 1000
penduduk
29,25 31,25 32,25 33,50 34,15 35,20
3.6
Rasio pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
3,02 4,01 5,10 5,25 5,50 6,00
3.7 Rasio rumah layak huni 0,73 0,73 0,74 0,74 0,74 0,74
3.8
Rasio permukiman layak
huni
0,256 0,25 0,24 0,23 0,22 0,21
3.9
Panjang jalan dilalui roda 4 (
Jumlah panjang jalan (Km)/
Jumlah penduduk)
2.778,29 2.917,20 3.063,06 3.216,22 3.377,03 3,545,88
3.10
Panjang jalan kota dalam
kondisi baik (>40 km/jam)
0,47 0,48
0,49
0,49 0,50 0,50 0,50
3.11
Sempadan sungai yang
dipakai bangunan liar (%)
52 50,44 48,93 47,46 46,04 44,65
3.12
Drainase dalam kondisi
baik/ pembuangan aliran air
tidak tersumbat (%)
39,94 40,00 40,10 40,15 40,25 40,50 40,50
3.13
Luas irigasi Kota dalam
kondisi baik (%)
1,31 5,30 10,50 20,10 25,20 27,50 27,50
3.14
Luas Kawasan Kumuh Luas
Wilayahx100% (%)
30,42 30,05 30,0 29,50 29,25 29,00 29,00
4. Perumahan
4.1
Jumlah rumah tangga
pengguna air bersih / jumlah
seluruh rumah tangga x
100% (%)
33,47
33,85 34,12 34,75 35,15 35,80 35,80
4.2
Jumlah rumah tangga
pengguna listrik / Jumlah
seluruh
rumah tangga x100% (%)
73
73 73 80 85 85 85
4.3
Luas lingkungan
permukiman kumuh/ Luas
wilayah x 100% (%)
30,42
30,05 30,0 29,50 29,25 29,00 29,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -9
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4.4
Jumlah rumah layak huni/
Jumlah seluruh rumah x
100% (%)
73,00
74,00 75,00 75,10 75,40 75,50 75,50
5. Penataan Ruang
5.1
Luas RTH/Luas Wilayah x
100%
18,69
18,80 19,00 19,20 19,45 19,75 19,75
5.2
Luas kawasan
permukiman/luas wilayah x
100%
37,15
38,50 40,20 40,50 41,50 42,00 42,00
6.
Perencanaan
Pembangunan Daerah
6.1
Tersedianya dokumen
perencanaan
Pembangunan Tahunan(%)
100
100 100 100 100 100
6.2
Tersedianya Dokumen
Perencanaan Teknis
Strategis (%)
50
65 70 80 90 100
6.4
Jumlah program RKPD
Tahun berkenaan / Jumlah
program RPJMD yang harus
dilaksanakan Tahun
berkenaan x100%
100 100 100 100 100 100
7. Perhubungan
7.1
Jumlah arus penumpang
angkutan umum
685.830 685.830 685.830 685.830 685.830 685.830
685.830
7.2 Rasio ijin trayek
0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115
0,115
7.3
Jumlah uji kir angkutan
umum
1.252 1.252 1.252 1.252 1.252 1.252
1.252
7.4
Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis
2 2 1 1 1 2
2
7.5
Jumlah angkutan darat /
Jumlah penumpang
angkutan darat x 100%
0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11
0,11
7.6
Kepemilikan KIR angkutan
umum
13.348 13.348 13.348 13.348 13.348 13.348
13.348
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -10
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
7.7
Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR) (jam)
15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit
15 menit
7.8
Pemasangan Rambu-rambu
(%)
1,9 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
2,0
8. Lingkungan Hidup
8.1.
Persentase penanganan
sampah (%)
76,19
78 80 83 84 85 85
8.2.
Persentase Penduduk
berakses air minum (%)
81,29
81,40 81,60 81,80 82 83 83
8.3.
Persentase Luas
pemukiman yang tertata (%)
37,24
38 39 40 41 42 42
8.4.
Cakupan penghijauan
Sumber Mata Air (%)
13.3
20 40 60 80 100 100
8.5.
Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk (%)
30
30 30 30 30 30 30
8.6.
Cakupan jumlah usaha dan
atau kegiatan yang
mentaati persyaratan
administratif dan teknis
pencegahan pencemaran air
(%)
10
20 40 60 80 100 100
8.7.
Cakupan jumlah usaha dan
atau kegiatan yang
memenuhi persyaratan
administratif dan teknis
pengendalian pencemaran
udara (%)
10
20 40 60 80 100 100
8.8.
Persentase jumlah
pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan
pencemaran dan atau
perusakan lingkungan (%)
85,71
90,00 95,00 100 100 100 100
8.9.
Cakupan jumlah usaha dan
atau kegiatan yang telah
memiliki dokumen
lingkungan (satuan jumlah
50
60 70 80 90 100 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -11
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
usaha dan atau kegiatan)
9. Pertanahan
9.1 Tertib Pertanahan (%)
72.81
73,54 74,27 75,02 75,77 76,52
9.2
Penyelesaian kasus tanah
Negara (%)
25
22 20 18 17 15
10.
Kependudukan dan
Catatan Sipil
10.1
Rasio penduduk berKTP per
satuan penduduk (%) 85
86 87 88 89 90 90
10.2
Rasio bayi berakte kelahiran
(%)
80
81 82 83 84 85 85
10.3
Rasio pasangan berakte
nikah (%)
100
100 100 100 100 100 100
10.4 Kepemilikan KTP (%)
85
86 87 88 89 90 90
10.5
Kepemilikan akta kelahiran
per 1000 penduduk
80
81 82 83 84 85 85
11
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
11.1
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah (%)
52 52 52 52 52 52
11.2
Partisipasi perempuan di
lembaga swasta (%)
75 76 78 79 80 80
11.3 Rasio KDRT (%)
0,65 0,625 0,61 0,6 0,56 0,5
11.4
Persentase jumlah tenaga
kerja dibawah umur
- - - - - -
11.6
Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan
kekerasan
150 150 150 150 150 150
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -12
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
12.
Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera
12.1
Cakupan Pasangan Usia
Subur (PUS) yang istrinya
dibawah 20 tahun (%)
6,00
5,50 5,00 4,75 4,50 4,50
12.2
Cakupan Pasangan Usia
Subur (PUS) menjadi
peserta KB aktif (%)
70
70 70 70 70 70
12.3
Cakupan Pasangan Usia
Subur (PUS) yang ingin ber-
KB tidak terpenuhi (unmeet
need) (%)
15,79
15,25 13,25 12,50 11,50 10,50
12.4 Cakupan anggota bina
keluarga balita ber-KB (%)
70
70 70 70 70 70
12.5
Cakupan Pasangan Usia
Subur (PUS) peserta KB
anggota usaha peningkatan
pendapatan keluarga
sejahtera (UPPKS) yang
ber-KB (%)
70
71 72 75 85 85
12.6
Rasio petugas lapangan
keluarga berencana
(PLKS/PKB)-petugas di
setiap kelurahan
42
42 44 46 48 50
12.7
Ratio pembantu pembina
keluarga berencana
(PPKBD) 1 (satu) petugas di
setiap kelurahan
50
50 50 50 50 50
13. Sosial
13.1
Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan
panti rehabilitasi
16
16 16 16 17 18
13.2
PMKS yg memperoleh
bantuan soSial
13.3
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial (orang)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -13
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
14. Ketenagakerjaan
14.1
Rasio Penduduk bekerja
terhadap angkatan kerja
kerja (%)
89,22
77,01 77,01 77,01 77,01 77,01
14.3
Tingkat partisipasi angkatan
kerja (%)
14.4
Pencari kerja yang
ditempatkan
14.5
Tingkat pengangguran
terbuka (%)
15.
Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
15.1
Persentase koperasi aktif
(%)
75
75 80 80 85 85
15.3 Jumlah BPR/LKM
1
1 1 1 1 1
15.4 Usaha Mikro dan Kecil
7057
7,379
7,700 8,022 8,343 7,379
16. Penanaman Modal
16.1
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
PMA : 16
PMDN : 38
Jml : 54
PMA : 16
PMDN : 38
Jml : 54
PMA : 16
PMDN : 38
Jml : 54
PMA : 17
PMDN : 40
Jml : 57
PMA : 17
PMDN : 40
Jml : 57
PMA : 17
PMDN : 40
Jml : 57
16.2
Jumlah nilai investasi
berskala nasional
(PMDN/PMA)
Rp.
58.066.186
$ 2.217.024
Rp.
58.066.186
$ 2.217.024
Rp.
58.066.186
$ 2.217.024
Rp. 60.500.000
$ 2.400.000
Rp. 60.500.000
$ 2.400.000
Rp. 60.500.000
$ 2.400.000
16.3
Rasio daya serap tenaga
kerja *)
(PMA) =
(PMDN) =
2.380 org
2.488 org
2.380 org
2.488 org
2.380 org
2.488 org
2.480 org
3.346 org
2.480 org
3.346org
2.480 org
3.346 org
17. Kebudayaan
17.1
Penyelenggaraan festival
seni dan budaya
2
10 12 12 12 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -14
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
17.2
Sanggar seni dan budaya
235 235 235 235 235 235
17.3
Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang
dilestarikan
4
4 4 4 4 4
18. Pemuda dan Olah Raga
18.1 Jumlah organisasi pemuda
31 31 31 31 31 31
18.2 Jumlah organisasi olahraga
25
25 25 25 25 25
25
18.3
Jumlah kegiatan
kepemudaan
14
14 14 14 14 14
14
18.4 Jumlah kegiatan olahraga
19
19 19 19 19 19
19
18.5
Gelanggang / balai remaja
(selain milik swasta)
3
3 3 3 3 3
3
18.6
Lapangan olahraga
{(juml lap / jum pend) x
1000}
6,7
9,7 10,7 12,7 14,7 16,7
6,7
19.
Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri
19.1
Kegiatan Pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan
OKP
54
55 57 60 62 67
19.2
Kegiatan pembinaan politik
daerah
6 keg
6 keg 6 keg 6 keg 6 keg 6 keg
20.
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
20.1
Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
2.20
2,09 2,11 2,14 2,16 2,18 2,19
20.2
Jumlah Linmas per Jumlah
10.000 Penduduk
35.22 35.22 35.22 35.22 35.22 35.22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -15
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
20.3
Rasio Pos Siskamling per
jumlah kelurahan
7.68 7.68 7.68 7.68 7.68 7.68
20.4
Sistem informasi Pelayanan
Perijinan dan adiministrasi
pemerintah (Ada tidak)
3 SIM 6 SIM 9 SIM 12 SIM 15 SIM 18 SIM
20.5
Penegakan PERDA
Jumlah penyelesaian
penegakan PERDA / Jumlah
pelanggaran PERDA x100%
46% 56% 66% 76% 86% 96%
20.6
Cakupan patroli petugas
Satpol PP
Jumlah patroli petugas
Satpol PP pemantauan dan
penyelesaian pelanggaran
K3 dalam 24 Jam
1,64
1,80 1,98 2,18 2,40 2,64 2,91
20.7
Petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas)
5.310 5.310 5.310 5.310 5.310 5.310
20.8
Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
Jumlah mobil pemadam
kebakaran / Jumlah
pendudukx100% (%)
0,0011
8 unit
0,0011
8 unit
0,0011
8 unit
0,0011
9 unit
0,0011
9 unit
0,0011
9 unit
20.9
Tingkat waktu tanggap
(response time rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
Jumlah ketepatan waktu
tindakan pemadam
kebakaran( < 1 jam setelah
pengaduan)Jumlah kejadian
kebakaranx100% (%)
15 menit
11,9
15 menit
11,9
15 menit
11,9
15 menit
11,9
15 menit
11,9
15 menit
11,9
20.10
Jumlah Sistim Informasi
Manajemen (SIM)
4 5 10 7 5 6
21. Ketahanan Pangan
21.1
Regulasi ketahanan pangan
Ada/tidak peraturan tentang
kebijakan ketahanan
ada Perwal
percepatan
penganekar
agaman
Perwal
keamanan
pangan
Perwal
cadangan
pangan
kelurahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -16
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
pangan dalam bentuk
perda,perkada, dsb.
konsumsi
pangan
21.2
Ketersediaan pangan utama
Rata2 jumlah ketersediaan
pangan utama per Tahun
(kg) / Jumlah penduduk x
100%
111.021
113.241 115.506 117.816 120.173 122.576
22.
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa/Kelurahan
22.1
Jumlah LSM (Jumlah LSM
yang aktif)
20
20 20 20 20 20
22.2
LPM Berprestasi
(Jumlah LPM berprestasi /
Jumlah LPMx100%)
5
8 11 14 17 20
22.3
PKK aktif
(Jumlah PKK aktif /Jumlah
PKK x100%)
100
100 100 100 100 100
22.4
Posyandu aktif
(Jumlah Posyandu aktif /
Total Posyandu x100%)
100
22.5
Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
(Jumlah Swadaya
masyarakat mendukungan
Program Permberdayaan
Masyarakat / Total Program
Permberdayaan
Masyarakatx100%)
100 100 100 100 100 100
22.6
Pemeliharaan Pasca
Program pemberdayaan
masyarakat
(program pemberdayaan
masyarakat yang
dikembangkan dan
dipelihara masyarakat /
Total pasca program
pemberdayaan
masyarakatx100%)
100 100 100 100 100 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -17
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
23. Statistik
23.1
Buku Mataram Dalam
Angka"
ada ada ada ada ada ada
23.2 Buku PDRB Kota Mataram
ada ada ada ada ada ada
24. Kearsipan
24.1
Pengelolaan arsip secara
baku
Jumlah SKPD yang telah
menerapkan arsip secara
baku / Jumlah SKPD x
100%
100 100 100 100 100 100
24.2
Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
Menunjukkan jumlah
Kegiatan peningkatan SDM
pengelola kearsipan
4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg
25.
Komunikasi dan
Informatika
25.1
Jumlah jaringan komunikasi
(Jumlah jaringan telepon
genggam / stasioner )
75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1
25.2
Rasio wartel/warnet
terhadap penduduk (%)
0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26
25.3
Jumlah surat kabar
nasional/lokal
4 4 4 4 4 4
25.4
Jumlah penyiaran radio/TV
lokal
11
4
11
4
11
4
11
4
11
4
11
4
25.5
Web site milik pemerintah
daerah
ada ada ada ada ada ada
25.6 Pameran/expo
2 2 2 2 2 2
26. Perpustakaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -18
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
26.1 Jumlah perpustakaan
156 156 156 156 156 156
26.2
Persentase Jumlah
pengunjung perpustakaan
per tahun (%)
36.382 org 5 5 5 5 5
26.3
Koleksi buku yang tersedia
di perpustakaan daerah
7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh
URUSAN PILIHAN
1. Pertanian
1.1
Produktivitas padi atau
bahan pangan utama lokal
lainnya per hektar
(Produksi tanaman
padi/bahan pangan utama
lokal lainnya (ton) / Luas
areal tanaman padi/bahan
pangan utama lokal lainya
(ha)x100%) (ton)
60,61
61,42 62,23 63,04 63,86 64,66 64,66
1.2
Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan
terhadap PDRB
4.22 %
4.20 4.00 4.00 4.00 4.00
1.3
Kontribusi Produksi
kelompok petani terhadap
PDRB
(Jumlah Produksi
padi/bahan pangan utama
lokal hasil kelompok petani
(ton) Tahun n / Jumlah
produksi padi/bahanpangan
utama di daerah tonTahun
nx100%) (%)
100 100
100 100 100 100
1.4
Cakupan bina kelompok
petani
(Jumlah kelompok petani
yang mendapatkan bantuan
pemda Tahun njumlah
kelompok tanix100%)
98
98 98 98 98 98
2.
Energi dan Sumber Daya
Mineral
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -19
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2.1.
Kontribusi sektor
pertambangan thd PDRB
( Jumlah Kontribusi PDRB
dari sektor pertambangan /
Jumlah PDRBx100%)
0.02 % *)
0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *)
3. Pariwisata
4.1
Kunjungan wisata
( Jumlah Capaian Kinerja
Kunjungan Wisata se-
Kabupaten dan Kota /
Jumlah seluruh Kunjungan
Wisata se-Kabupaten dan
Kota x100%)
1.633.042
1.731.025
(6%)
1.834.886
(6%
1.944.979
(6%
2.061.678
(6%
2.185.379
(6%
4.2
Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB
4. Kelautan dan Perikanan
5.1
Produksi perikanan tangkap
(ton) 93,6
98,28 103,19 108,35 113,77 119,46
5.2
Produksi perikanan
budidaya (ton)
312,5
359,375 413,28 475,27 546,56 628,54
6. Perdagangan
6.1
Kontribusi sektor
Perdagangan thd PDRB
( Jumlah Kontribusi PDRB
dari sektor perdagangan /
Jumlah PDRBx100% )
23%
24% 24% 25% 25% 27%
7. Perindustrian
7.1.
Kontribusi sektor Industri
terhadap PDRB
24,66
25,23 25,80 26,37 26,95 27,53
7.2.
Kontribusi industri rumah
tangga terhadap PDRB
sektor Industri
0.03
0.04 0.04 0.05 0.06 0.07
7.3. Pertumbuhan Industri.
0.007
0.04 0.04 0.05 0.06 0.07
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -20
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
7.4.
Cakupan bina kelompok
pengrajin
8.9%
9.6% 10.3% 11% 11.7% 12.4%
C. ASPEK DAYA SAING
1.
Kemampuan Ekonomi
Daerah
1.1
Pengeluaran konsumsi
rumah tangga perkapita
115 115 115 115 115 115
2.
Fasilitas Wilayah /
Infrastruktur
2.1 Aksesbilitas Daerah
Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan (%)
30,21 30,21 30,21 30,21 30,21 30,21
Luas wilayah perkotaan
(Ha)
63.4 63.4 63.4 63.4 63.4 63.4
2.3
Fasilitas Bank dan Non
Bank
a. Jumlah Bank
- Kantor Pusat
- Kantor Cabang
b. Perusahaan Asuransi
2
67
2
67
2
67
2
67
2
67
2
67
2.4
Ketersediaan Air Bersih
- Persentase RT pengguna
air bersih
29.05 29.05 29.05 29.05 29.05 29.05
- Persentase pengguna
Listrik (%)
73 73 73 73 73 73
- Ketersediaan Restoran
- Rumah Makan
- Cafe
29
109
19
29
109
19
29
109
19
29
109
19
29
109
19
29
109
19
- Ketersediaan Penginapan
- Hotel Berbintang
- Hotel non Bintang
28
51
28
51
28
51
28
51
28
51
28
51
3.
Fasiitasi Iklim
Berinvestasi
3.1 Keamanan dan Ketertiban
- Angka Kriminalitas
* Jumlah kriminalitas
* Pertikaian antar warga
- Jumlah Demo
* Unjuk rasa
* Mogok kerja
195
6
258
5
195
6
258
5
195
6
258
5
195
6
258
5
195
6
258
5
195
6
258
5
3.2 Kemudahan Perijinan
* lama proses perijinan
(hari)
12.69 12.69 12.69 12.69 12.69 12.69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
IX -21
No.
Indikator Kinerja Daerah
Kota Mataram
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
* jumlah ijin (buah)
* jumlah hari
80
1.015
80
1.015
80
1.015
80
1.015
80
1.015
80
1.015
4. Sumber Daya Manusia
4.1
Kualitas Tenaga Kerja
- Rasio kelulusan tenaga
kerja
392.565 392.565 392.565 392.565 392.565 392.565
4.2
Tingkat Ketergantungan
- Penduduk < 15 dan >
64 tahun
- Penduduk 15 64 tahun
1.114.359 1.114.359 1.114.359 1.114.359 1.114.359 1.114.359
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 1
BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.I. VISI
Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini
dan tantangan yang dihadapi lima tahun kedepan dengan memperhitungkan
modal dasar yang dimiliki, maka Visi pembangunan Kota Mataram Tahun
2011-2015 adalah Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep yang memiliki nilai yang
tak terpisahkan, sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan masyarakat adil
dan makmur. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah :
a. Visi tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan
dalam lima tahun kedepan, adalah Kota yang memiliki masyarakat maju,
religius, dan berbudaya.
b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi
peningkatan kualitas SDM Kota Mataram, yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya,
sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan
kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang
sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan angka Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi
peningkatan kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 2
antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka
penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam
menentukan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi
peningkatan kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara
kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan,
menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral
dan bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari
berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya
infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.
5.2. MISI
Untuk mencapai Visi Terwujudnya Kota Mataram yang Maju,
Religius dan Berbudaya, maka Pemerintah Kota Mataram telah
menetapkan lima Misi yaitu :
a. Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan
dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi
nilai agama dan budaya.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius
untuk mendorong daya saing daerah.
c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik
(Good Governance).
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
5.3. TUJUAN DAN SASARAN
a. Misi Pertama : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram
yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Misi ini dijabarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 3
kedalam tujuan yaitu: Menciptakan suasana Kota Mataram yang
kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1. Tumbuh dan berkembangnya kerukunan hidup beragama dan
bermasyarakat.
2. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi.
3. Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam
suasana yang kondusif dan produktif.
b. Misi Kedua : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal
dan religius untuk mendorong daya saing daerah. Misi ini dijabarkan
kedalam tujuan yaitu: Mewujudkan sumberdaya manusia yang
berkualitas.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1. Peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas seni dan budaya
masyarakat yang relevan, efisien, dan efektif.
2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
3. Pengembangan lapangan usaha dan penciptaan lapangan
pekerjaan.
4. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin perkotaan.
5. Peningkatan pengarusutamaan gender di berbagai aspek
pembangunan.
c. Misi Ketiga : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal
yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Misi ini
dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1) Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, (2) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian
ekonomi daerah, (3) Meningkatkan investasi.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat.
3. Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan berbasis potensi
unggulan daerah.
4. Penguatan sistem dan akses permodalan bagi UMKM.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 4
5. Perluasan lapangan usaha dan kerja
6. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondusif.
d. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan
yang baik (Good Governance). Misi ini dijabarkan kedalam beberapa
tujuan yaitu: (1). Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat
dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat. (2). Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan
prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). (3). Perluasaan
akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih,
persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan
sipil.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1. Integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.
2. Pelayanan publik yang handal.
3. Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar
Pelayanan Publik (SPP).
4. Terselenggaranya penerapan SPM dan SPP di bidang pendidikan,
kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan
catatan sipil, dan lingkungan hidup.
5. Peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan publik, di bidang
pendidikan, kesehatan, perijinan, kependudukan dan catatan sipil.
e. Misi Kelima : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perkotaan. Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1)
Mengurangi luas wilayah genangan dan abrasi di wilayah kota. (2)
Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS),
(3) Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik, (4) Mewujudkan
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan.
2. Pengembangan kawasan resapan air.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 5
3. Penyediaan media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana
olahraga, seni, dan budaya.
4. Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang.
5. Penataan kawasan sempadan sungai dan pantai.
6. Peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana
daerah.
7. Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar
lingkungan.
8. Terbangunnya perumahan dan permukiman yang layak huni bagi
kelompok masyarakat miskin.
Tabel 5.1.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram
Visi : Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 1 : Meningkatkan rasa
AMAN masyarakat
Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan
kehidupan yang
kondusif, dinamis,
dan harmonis yang
dilandasi nilai agama
dan budaya
Menciptakan suasana
Kota Mataram yang
kondusif, dinamis dan
harmonis
1. Terwujudnya kerukunan
hidup bermasyarakat yang
saling berterima.
2. Terselenggaranya
pelaksanaan
pembangunan, pelayanan,
dan pemerintahan dengan
lancar.
3. Terwujudnya keamanan
dan kepastian dalam
berinvestasi.
Misi 2 : Meningkatnya
kualitas Sumber
Daya Manusia yang
handal dan religius
untuk mendorong
daya saing daerah.
Mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas
1. Terwujudnya kesetaraan
gender diberbagai aspek.
2. Terciptanya
pengembangan usaha dan
penciptaan lapangan
usaha.
3. Terwujudnya SDM yang
berdaya saing.
4. Terlatihnya masyarakat
miskin untuk
pengembangan usaha dan
penciptaan lapangan
usaha.
5. Terwujudnya peningkatan
derajat kesehatan
masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 6
Misi 3 : Memberdayakan
ekonomi rakyat
berbasis potensi lokal
yang berkelanjutan
untuk meningkatkan
kemandirian daerah
1. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
1. Terwujudnya masyarakat
yang sejahtera.
2. Terwujudnya pemerataan
pendapatan masyarakat.
2. Meningkatkan kapasitas
dan kemandirian
ekonomi daerah
1. Terwujudnya sistem
ekonomi yang berbasis
kerakyatan dalam
mengembangkan potensi
sektor unggulan daerah
2. Terwujudnya system dan
akses permodalan bagi
UMKM.
3. Meningkatkan Investasi 1. Terciptanya lapangan kerja
yang lebih luas.
2. Terciptanya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan
stabil.
3. Terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
Misi 4 : Meningkatkan
kualitas pelayanan
publik dan
pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
berdasarkan prinsip
tata pemerintah yang
baik (Good
Governance).
1. Meningkatkan kemitraan
antara pemerintah,
masyarakat dan swasta
dalam pelayanan publik
dan pemenuhan
kebutuhan dasar.
4. 1.Terwujudnya integrasi dan
sinkronisasi pelaksanaan
pembangunan.
5. 2. Terwujudnya pelayanan
publik yang handal.
2. Meningkatkan kualitas
pelayanan
6. 1. Tersusunnya standar
pelayanan minimum (SPM)
dan standar pelayanan
publik (SPP).
7. 2. Terlaksananya penerapan
SPM dan SPP dibidang
pendidikan, kesehatan,
perijinan, kebersihan, air
bersih, kependudukan dan
catatan sipil.
3. Memperluas akses
masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan,
kesehatan, air bersih,
persampahan, sanitasi,
perijinan, transportasi,
kependudukan dan
catatan sipil.
1. Terwujudnya pemerataan
akses masyarakat
terhadap pelayanan
pendidikan, kesehatan,
perijinan, kebersihan, air
bersih, persampahan,
sanitasi, perijinan,
transoprtasi,
kependudukan dan catatan
sipil.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
V - 7
Misi 5 : Meningkatkan
kualitas dan kuantitas
sarana dan
prasarana perkotaan.
1. 1. Menurunnya luas
wilayah banjir/genangan
dan abrasi di wiayah
kota.
1. Terwujudnya
pengembangan kawasan
resapan air
2. Terbangun dan
terpeliharanya saluran
drainase perkotaan.
3. Terbentuknya dan
berfungsinya
kelembangaan
penanggulangan bencana
daerah.
2. Meningkatnya kualitas
lingkungan padat dan
kumuh
1. Terbangun dan
terpeliharanya sarana dan
prasarana dasar
lingkungan.
2. Terwujudnya perumahan
dan permukiman yang
layak huni.
3. Meningkatkan media
ekspresi dan ruang
publik
1. Tersedianya media
ekspresi dan ruang publik
dalam bentuk sarana
olahraga, seni dan budaya.
4. Mewujudkan
pembangunan
berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan
1. Terwujudnya pemanfaatan
dan pengendalian tata
ruang.
2. Terwujudnya kawasan
sempadan sungai dan
pantai.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -1
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Kota Mataram Yang
Maju, Religius dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh
Pemerintah dengan kebijakan otonomi daerah, maupun oleh masyarakat dan
seluruh stakeholders.
6.1. Strategis dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan misi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2011-2015 dirumuskan sebagai berikut :
MISI I : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Menciptakan
suasana Kota
Mataram yang
kondusif,
dinamis dan
harmonis
yang dinilai
agama dan
budaya.
Tumbuh dan
berkembangnya
kerukunan hidup
beragama dan
bermasyarakat;
Peningkatan toleransi
antar komponen
masyarakat yang
berbeda suku, agama
dan adat istiadat
Mengaktifkan kembali
forum-forum komunikasi
di masyarakat;
Terwujudnya
keamanan dan
kepastian dalam
berinvestasi
Penciptaan lingkungan
yang kondusif bagi
investasi.
Menyediakan aturan
hukum yang mendukung
terciptanya iklim
investasi yang sehat
Terlaksananya
penyelenggaraan
pemerintahan yang
baik dalam suasana
yang kondusif dan
produktif;
Peningkatan peran
serta masyarakat
dalam pembangunan;
Meningkatkan kapasitas
kebijakan publik yang
proporsional dengan
melibatkan peran serta
swasta, perguruan tinggi
dan partisipasi
masyarakat;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -2
MISI II : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal
dan religius untuk mendorong daya saing daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Mewujudkan
sumberdaya
manusia yang
berkualitas
Peningkatan kualitas
pendidikan dan
produktivitas seni dan
budaya masyarakat
yang relevan, efisien,
dan efektif
Peningkatan kualitas
dan profesionalisme
SDM serta
produktivitas seni dan
budaya;
Meningkatkan
intensitas dan kualitas
pengembangan SDM ;
Peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
Peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku hidup
bersih dan sehat.
Mobilisasi peran
kelembagaan
pemerintah, swasta
dan masyarakat
dalam peningkatan
kualitas kesehatan.
Pengembangan usaha
dan penciptaan
lapangan usaha
Peningkatan iklim
usaha bagi sektor-
sektor unggulan
sebagai faktor
penggerak utama
perekonomian;
Meningkatkan daya
saing dan daya tarik
investasi melalui
promosi kemudahan
prosedur dan fasilitas
pendukung.;
Peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat
miskin perkotaan
Reposisi masyarakat
agar mampu menjadi
pelaku utama dalam
program penanganan
kemiskinan;
Koordinasi, Integrasi,
dan Sinkronisasi
dalam pembinaan
Sumber Daya
Manusia;
Peningkatan
pengarusutamaan
gender di berbagai
aspek pembangunan
Peningkatan
perlindungan
perempuan disertai
dengan peningkatan
peran perempuan;
Peningkatan kualitas
kehidupan keluarga,
perempuan dan anak;
1. Meningkatkan
keterlibatan
perempuan dalam
pembangunan di
semua sektor;
2. Membuka seluas-
luasnya informasi
yang dapat diakses
oleh ibu, calon ibu
terhadap kesehatan
reproduksi, keluarga
berencana dan
keluarga sejahtera;
3. Meningkatkan
pengetahuan dan
pengembangan diri
perempuan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -3
MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
1. Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
Peningkatan
penanganan
masalah
kesejahteraan sosial
dan potensi sumber
kesejahteraan sosial;
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat/swasta
dalam penyediaan
dan pengelolaan
infrastruktur ekonomi;
2. Peningkatan
pemerataan
pendapatan
masyarakat;
Pemberdayaan
klaster-klaster
unggulan sebagai
penggerak ekonomi
lokal
Memberdayakan dan
meningkatkan industri
kecil dan kerajinan
rakyat yang memberi
nilai tambah daya
tarik wisata
3. Meningkatkan
kapasitas dan
kemandirian
ekonomi
daerah
1. Pengembangan
sistem ekonomi
kerakyatan berbasis
potensi unggulan
daerah;
1. Tergalinya potensi
sumber daya
ekonomi daerah/
lokal;
2. Tersedianya
master plan
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;
1. Usaha kecil, mikro,
menengah, dan
koperasi;
2. Intensifikasi dan
ekstensifikasi
potensi sumber
daya ekonomi
daerah/lokal;
2. Penguatan sistem
dan akses
permodalan bagi
UMKM
1. Regulasi
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;
2. Pengembangan
dan Revitalisasi
usaha-usaha
ekonomi
daerah/lokal
1. Terbinanya usaha
ekonomi
daerah/lokal;
2. Pemberdayaan
Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah
4.Meningkatkan
investasi
1. Perluasan
lapangan usaha
kerja yang lebih
luas
Regulasi tentang
Standar Pelayanan
berinvestasi;
Tersedianya Standar
Pelayanan untuk
berinvestasi;
2. Pertumbuhan
ekonomi yang
stabil dan kondusif
Pengkajian peluang
investasi;
Tersedianya
pedoman untuk
berinvestasi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -4
MISI IV : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata
pemerintahan yang baik (Good Governance).
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1. Meningkatkan
kemitraan
antara
pemerintah,
masyarakat
dan swasta
dalam
pelayanan
publik dan
pemenuhan
kebutuhan
dasar
Integrasi dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pembangunan
Koordinasi dan
sinkronisasi pelayanan
sosial dasar;
Menyusun regulasi
pola kemitraan antar
stakeholder
Pelayanan publik yang
handal
1. Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
penanganan
Kemiskinan oleh
pemerintah, swasta,
dan masyarakat;
2. Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
pelayanan publik
oleh pemerintah,
swasta, dan
masyarakat.
Menyusun regulasi
pelayanan publik
(SPM)
2.Meningkatkan
kualitas
pelayanan
1. Tersusunnya
Standar Pelayanan
Minimum (SPM) dan
Standar Pelayanan
Publik (SPP);
1. Fasilitasi
penyusunan
standart pelayanan
minimal (SPM) dan
Standart pelayanan
publik (SPP);
2. Optimalisasi peran
serta masyarakat
dalam pengawasan
pelaksanaan
pelayanan publik;
3. Optimalisasi
kapasitas aparat
dalam
melaksanakan dan
mengawasi
pelayanan publik;
Meningkatkan
kapasitas Aparatur
Pelayanan Publik,
masyarakat, dan
swasta;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -5
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
2. Terselenggaranya
penerapan SPM
dan SPP dibidang
pendidikan,
kesehatan,
perijinan,
kebersihan, air
bersih,
kependudukan
dan catatan sipil.
1. Regulasi yang
berpihak pada
masyarakat miskin;
2. Restrukturisasi unit-
unit layanan
kesehatan;
3. Inovasi model
penyediaan air
bersih,
persampahan, dan
sanitasi yang
berbasis
masyarakat
khususnya bagi
kawasan padat,
kumuh, dan miskin
(PAKUMIS);
1. Penataan
Kawasan padat,
kumuh, dan miskin
(PAKUMIS);
3. Memperluas
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan,
sanitasi,
perijinan,
transportasi,
kependudukan
dan catatan
sipil
Peningkatan
pemerataan kualitas
pelayanan publik, di
bidang pendidikan,
kesehatan, perijinan,
kependudukan dan
catatan sipil.
1. Penambahan
sarana pelayanan
masyarakat di
bidang Pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan, dan
sanitasi;
2. Pengembangan
aksesibilitas (jalan
baru) sebagai
alternative;
3. Tersedianya sarana
dan prasarana yang
memadai untuk
meningkatkan daya
saing daerah
4. Regulasi
manajemen
transportasi dan
penyediaan lahan
parkir pada fasilitas
publik
1. Perluasan Wilayah
Administrasi Kota
Mataram dan
pemukiman baru;
2. Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas pelayanan
publik
3. Pengembangan
moda transportasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -6
MISI V : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perkotaan
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1. Menurunkan
luas wilayah
banjir/genangan
dan abrasi di
wilayah kota
1. Terbangun dan
terpeliharanya
saluran drainase
perkotaan;
Optimalisasi
saluran drainase;
Penataan
Kawasan
sempadan sungai,
permukiman,
perdagangan dan
jasa, perkantoran,
pendidikan;
2. Pengembangan
kawasan resapan
air;
1. Optimalisasi
Kawasan
Resapan Air;
2. Relokasi
permukiman
korban bencana
1. Penataan Lokasi
kawasan
genangan dan
abrasi;
2. Penetapan Lokasi
lahan relokasi;
3. Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
penanggulangan
bencana daerah.
Koordinasi, dan
konsultasi
penanggulangan
bencana daerah;
Analisis
Kebutuhan
Lembaga
2. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS).
1. Terbangun dan
terpeliharanya
sarana dan
prasarana dasar
lingkungan
Rekonstruksi dan
rehabilitasi
permukiman
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS)
Penataan Lokasi
kawasan
permukiman
padat, kumuh dan
miskin
(PAKUMIS);
2. Terbangunnya
perumahan dan
permukiman yang
layak huni
Sosialisasi dan
peningkatan
kapasitas
perilaku hidup
bersih dan sehat;
Pengkajian
pengetahuan,
sikap, dan
perilaku
masyarakat hidup
sehat dan bersih;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VI -7
3. Meningkatkan
media ekspresi
dan ruang
publik
1. Tersedianya media
ekspresi dan ruang
publik dalam
bentuk sarana
olahraga, seni, dan
budaya.
1. Penyediaan
sarana dan
prasarana untuk
media ekspresi
dan ruang
apresiasi;
2. Optimalisasi
sarana dan
prasarana yang
ada untuk ruang
ekspresi dan
media apresiasi;
Mengembangkan
Budaya, Seni,
Pemuda dan
Olahraga, serta
Promosi pariwisata
3. Inovasi, Kreasi,
dan kompetisi
budaya;
4. Promosi, investasi
dan pemasaran
produk-produk
industri seni dan
budaya baik
nasional maupun
internasional
4.Mewujudkan
pembangunan
berwawasan
lingkungan
dan
berkelanjutan
1. Terwujudnya
pemanfaatan dan
pengendalian tata
ruang;
2. Tertatanya
kawasan
sempadan sungai
dan pantai
1. Sosialisasi
peningkatan peran
serta masyarakat
dalam penataan
lingkungan
pemukiman;
2. Regulasi
pemanfaatan
ruang
Rencana Tata
Ruang Wilayah dan
Rencana Detail
Tata Ruang
Wilayah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 1
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM
DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
7.1. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan
untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah
dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan
program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah
kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh cerita strategi melalui
program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian
indikator dan target sasaran yang ditetapkan.
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur
kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran
merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki
kritikal poin sebagai bentuk penjabaran untuk pencapaian visi dan misi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Visi dan misi seyogyanya dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif
kedalam tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara
operasional, akan dicapai melalui program-program prioritas, atau dengan kata lain
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai
program prioritas terkait merupakan dampak (impact) dari tujuan dan sasaran.
Berdasarkan visi yang dicanangkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih
periode 2010-2015 yang menginginkan terwujudnya masyarakat Mataram yang
maju, religius, dan berbudaya dengan pengupayaan melalui lima misi yang telah
ditetapkan, maka bahasa pencapaian visi dan misi tersebut dijabarkan kedalam
tujuan dan sasaran yang secara komprehensif akan disinergikan melalui program-
program prioritas pada masing-masing SKPD. Sinergitas ini diharapkan mampu
menjawab berbagai bentuk permasalahan atas kondisi kekinian sebagai potret Kota
Mataram dalam lima tahun mendatang. Hal ini digambarkan pada beberapa tabel
berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 2
MISI I : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
Sasaran Strategi
Program
Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Terwujudnya
kerukunan hidup
bermasyarakat
yang saling
berterima;
Peningkatan
toleransi antar
komponen
masyarakat
yang berbeda
suku, agama
dan adat
istiadat
1. Pengembangan dan
keserasian kebijakan
pemuda.
2. Peningkatan peran
serta kepemudaan.
3. Pengembangan
wawasan kebangsaan
4. Kemitraan
pengembangan
wawasan kebangsaan
5. Peningkatan
keberdayaan
masyarakat perdesaan
Kepemudaan
dan Olah Raga
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa
Diknas
Lisbang
BPM
Terselenggaranya
pelaksanaan
pembangunan,
pelayanan, dan
pemerintahan
dengan lancar;
Peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan;
1. Kerjasama
pembangunan
2. Perencanaan
pembangunan daerah
3. Peningkatan peran
serta dan kesetaraan
jender dalam
pembangunan
4. Peningkatan partisipasi
masyarakat kelurahan
dalam pembangunan
5. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan kota
6. Peningkatan partisipasi
msyarakat dlm
membangun desa
Perencanaan
Pembangunan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Otda,
Pemerintahan
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa
BAPPEDA
BKKBN
Setda
BPM
Terwujudnya
keamanan dan
kepastian dalam
berinvestasi
Penciptaan
lingkungan
yang kondusif
bagi investasi.
1. Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
2. Penyiapan potensi
sumberdaya, sarana,
dan prasarana daerah
3. Peningkatan keamanan
dan kenyamanan
lingkungan
4. Pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
5. Pemberdayaan
masyarakat utk
menjaga ketertiban dan
keamanan
Penanaman
Modal
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Bagian
Perekonomian
Setda
Bakesbang
Linmas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 3
MISI II : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan
religius untuk mendorong daya saing daerah.
Sasaran Strategi
Program Pembangunan
Daerah
Bidang Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Terwujudnya
kesetaraan
gender di
berbagai aspek;
1. Peningkatan
perlindungan
perempuan
disertai
dengan
peningkatan
peran
perempuan;
2. Peningkatan
kualitas
kehidupan
keluarga,
perempuan
dan anak;
1. Keserasian kebijakan
peningkatan kualitas anak
dan perempuan
2. Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender
dan anak
3. Peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan
perempuan
4. Peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender
dalam pembangunan
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
BPPKB
Terciptanya
pengembangan
usaha dan
penciptaan
lapangan usaha;
Peningkatan
iklim usaha bagi
sektor-sektor
unggulan
sebagai faktor
penggerak
utama
perekonomian;
1. Penciptaan iklim usaha-
usaha kecil menengah yg
kondusif
2. Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif
usaha kecil
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
Dinas
Koperindag
Bappeda
Terwujudnya
SDM yang
berdaya saing;
Peningkatan
kualitas dan
profesionalisme
SDM;
1. Pendidikan anak usia dini
2. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan non formal
5. Pendidikan luar biasa
6. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
7. Pengembangan keragaman
budaya lokal
8. Penaataan administrasi
kependudukan
9. Peningkatan kualitas
penduduk usia produktif
10. Peningkatan kualitas
penduduk usia produktif
11. Peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja
Pendidikan
Kependudukan
dan Catatan Sipil
Ketenagakerjaan
Dinas Dikpora
Dinas Dukcapil
Dinas
Sosnakertrans
Bagian
Pemerintahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 4
12. Peningkatan upaya
penumbuhan
kewirausahaan dan
kecakapan hidup
13. Upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba
14. Pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga
15. Pendidikan kedinasan
16. Peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur
17. Pembinaan dan
pengembangan aparatur
18. Peningkatan kapasitas
kelurahan
19. Peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
20. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil
(KAT) dan penyandang
cacat
Kepemudaan dan
Olahraga
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda, Perangkat
Daerah, dan
Persandian
Perencanaan
pembangunan
Sosial
Terlatihnya
masyarakat
miskin untuk
pengembangan
usaha dan
penciptaan
lapangan usaha;
Reposisi
masyarakat agar
mampu menjadi
pelaku utama
dalam program
penanganan
kemiskinan;
1. Kerjasama pembangunan
2. Perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Perencanaan sosial dan
budaya
4. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil
(KAT) dan penyandang
cacat
Perencanaan
pembangunan
Sosial
BAPPEDA
Dinas
Sosnakertrans
BPM
Terbinanya
perilaku hidup
bersih dan sehat
di wilayah
Pakumis.
Peningkatan
kesadaran
masyarakat
untuk berprilaku
hidup bersih dan
sehat di wilayah
Pakumis
1. Upaya kesehatan
masyarakat
2. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
3. Pengembangan lingkungan
sehat
Kesehatan Dinas
Kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 5
MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Sasaran Strategi
Program Pembangunan
Daerah
Bidang Urusan SKPD
Penanggung
Jawab
Terwujudnya
masyarakat yang
sejahtera;
Peningkatan
penanganan
masalah
kesejahteraan
sosial dan potensi
sumber
kesejahteraan
sosial;
1. Perencanaan
pengembangan kota-
kota menengah dan
besar
2. Perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Perencanaan sosial
dan budaya
4. Perencanaan
pembangunan daerah
rawan bencana
5. Pengembangan
transmigrasi
6. Peningkatan
penanggulangan
narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS
7. Pelayanan dan
rehabilitasi
kesejahteraan sosial
8. Pembinaan eks
penyandang penyakit
sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba
9. Pemberdayaan
kelembagaan
kesejahteraan sosial
10.Peningkatan
pemberantasan
penyakit masyarakat
(pekat)
Perencanaan
Pembangunan
Kependudukan
dan Catatan
Sipil
Keluarga
Berencana dan
keluarga
Sejahtera
Sosial
BAPPEDA
Dinas
Dukcapil
BPPKB
Terwujudnya
pemerataan
pendapatan
masyarakat;
Pemberdayaan
klaster-klaster
unggulan sebagai
penggerak
ekonomi lokal
1. Pengembangan sistem
pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil
menengah
2. Pengembangan
pemasaran pariwisata
3. Pengembangan
destinasi pariwisata
4. Pemberdayaan
ekonomi masyarakat
pesisir
5. Pengembangan
budidaya perikanan
6. Pengembangan
perikanan tangkap
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
Pariwisata
Kelautan dan
perikanan
Perdagangan
Dinas
Koperindag
Dinas
Pariwisata
Dinas Kanlut
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 6
7. Optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
8. Peingkatan dan
pengembangan ekspor
9. Penataan struktur dan
klaster industri
10.Penataan struktur
industri
Industri
Terwujudnya
sistem ekonomi
yang berbasis
kerakyatan
dalam
mengembangkan
potensi sektor
unggulan
daerah;
1. Tergalinya
potensi sumber
daya ekonomi
daerah/ lokal;
2. Tersedianya
master plan
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;
1. Perencanaan
pembangunan ekonomi
2. Penciptaan iklim usaha-
usaha kecil menengah
yang kondusif
3. Peningkatan
kesejahteraan petani
4. Peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkebunan
5. Peningkatan dan
pemasaran hasil
produksi peternakan
6. Pengembangan
pemasaran pariwisata
7. Pengembangan
destinasi pariwista
8. Pengelolaan
keragaman budaya
daerah
9. Pengembangan
budidaya perikanan
10.Pengembangan
perikanan tangkap
11.Optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
12.Peningkatan dan
pengembangan ekspor
13.Pembinaan PKL dan
asongan
14.Pembinaan dan
pengembangan industri
kecil dan menengah
15.Peningkatan dan
pengembangan
pengelolaan keuangan
daerah
Perencanaan
Pembangunan
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
Pertanian
Pariwisata
Kelautan dan
Perikanan
Perdagangan
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
BAPPEDA
Dinas
Koperindag
Dinas
Pertanian
Dinas
Pariwisata
Dinas
Perikanan
dan
Kelautan
Bagian
Ekonomi
Setda
Terwujudnya sistem
dan akses
permodalan bagi
UMKM
1. Terbinanya
usaha ekonomi
daerah/lokal;
1. Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif
usaha kecil
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
Industri
Dinas
Koperindag
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 7
2. Pemberdayaan
Koperasi dan
Usaha Mikro,
Kecil dan
Menengah
2. Pengembangan sistem
pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil
menengah
3. Peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi
4. Pengembangan
industri kecil dan
menengah
Terciptanya
lapangan kerja yang
lebih luas
Tersedianya
Standar
Pelayanan untuk
berinvestasi;
Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
Penanaman
Modal Daerah
Bag. APP
Setda
Bagian
Ekonomi
Setda
Terciptanya
pertumbuhan
ekonomi yang
tinggi dan stabil
Tersedianya
pedoman untuk
berinvestasi;
1. Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
2. Penanaman modal
Penanaman
Modal Daerah
Bag. APP
Setda
Bagian
Ekonomi
Setda
Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
Tersedianya data
dan informasi
peluang investasi
1. Peningkatan promosi
dan kerjasama
investasi
2. Penyiapan potensi
sumberdaya, sarana,
dan prasarana daerah
Penanaman
Modal Daerah
Bag. APP
Setda
Bagian
Ekonomi
Setda
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 8
MISI IV : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata
pemerintahan yang baik (Good Governance).
Sasaran Strategi Program Pembangunan
Daerah
Bidang Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Terwujudnya
integrasi dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pembangunan
Koordinasi dan
sinkronisasi
pelayanan sosial
dasar;
1. Pendidikan anak usia dini
2. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan non formal
5. Pendidikan luar biasa
6. Peningkatan mutu
pendidik dan tenaga
kependidikan
7. Manajemen pelayanan
pendidikan
8. Pelibatan masyarakat
peduli pendidikan
9. Obat dan perbekalan
kesehatan
10. Upaya kesehatan
masyarakat
11. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
12. Standarisasi pelayanan
kesehatan
13. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
14. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas
15. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
16. Peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
17. Peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
18. Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
19. Peningkatan kualitas
pelayanan publik
Pendidikan
Kesehatan
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
Dinas
Dikpora
Dinas
Kesehatan
Bag
Organisasi
Setda
Terwujudnya
pelayanan
publik yang
handal
Koordinasi,
Integrasi dan
Sinkronisasi
penanganan
Kemiskinan
oleh
pemerintah,
swasta, dan
masyarakat;
1. Perencanaan sosial dan
budaya
2. Perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya
alam
3. Pendidikan anak usia dini
4. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
5. Pendidikan menengah
6. Pendidikan non formal
Perencanaan
pembangunan
Pendidikan
BAPPEDA
Dinas
Dikpora
Dinas
Kesehatan
Dinas PU
DinasTata
Kota
Bagian
Organisasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 9
7. Pendidikan luar biasa
8. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
9. Manajemen pelayanan
pendidikan
10. Pelibatan masyarakat
peduli pendidikan
11. Obat dan perbekalan
kesehatan
12. Upaya kesehatan
masyarakat
13. Pengawasan obat dan
makanan
14. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
15. Perbaikan gizi masyarakat
16. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
17. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
18. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
19. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
20. Lingkungann sehat
perumahan
21. Pemeliharaan/pengelolaan
pemakaman
22. Penataan daerah,
organisasi dan
ketatalaksanaan serta PAN
Kesehatan
Pekerjaan
Umum
Perumahan
Penataan
Ruang
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg
dan Persandian
Setda
Tersusunnya
Standar
Pelayanan
Minimum
(SPM) dan
Standar
Pelayanan
Publik (SPP);
1. Fasilitasi
penyusunan
standart
pelayanan
minimal (SPM)
dan Standart
pelayanan
publik (SPP);
2. Optimalisasi
peran serta
masyarakat
dalam
pengawasan
pelaksanaan
pelayanan
publik;
3. Optimalisasi
kapasitas
aparat dalam
melaksanakan
dan
mengawasi
pelayanan
publik;
1. Penyusunan SPM dan SPP
2. Peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
3. Peningkatan
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan
4. Mengintensifkan
penanganan pengaduan
masyarakat
5. Standarisasi pelayanan
kesehatan
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
Kesehatan
Inspektorat
Dinas
Kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 10
Terlaksananya
penerapan
SPM dan SPP
dibidang
pendidikan,
kesehatan,
perijinan,
kebersihan, air
bersih,
kependudukan
dan catatan
sipil.
1. Regulasi yang
berpihak pada
masyarakat
miskin;
2. Restrukturisasi
unit-unit layanan
kesehatan;
3. Inovasi model
penyediaan air
bersih,
persampahan,
dan sanitasi
yang berbasis
masyarakat
khususnya bagi
kawasan padat,
kumuh, dan
miskin
(PAKUMIS);
1. Peningkatan kapasitas
lembaga perwakilan rakyat
daerah
2. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/posyandu
3. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
lainnya
4. Penyediaan dan
pengelolaan air baku
5. Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan
air limbah
6. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
7. Lingkungan sehat
perumahan
8. Pemberdayaan komunitas
perumahan
9. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
10.Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
11.Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
Kesehatan
Pekerjaan
Umum
Perumahan
Perencanaan
Pembangunan
Lingkungan
Hidup
SET. DPRD
Dinas
Kesehatan
Dinas PU
Kantor LH
4.Regulasi
manajemen
transportasi dan
penyediaan
lahan parkir
pada fasilitas
publik.
1. Pembangunan prasarana
dan fasilitas perhubungan
2. Peningkatan pelayanan
perparkiran
3. Pengembangan sistem
perhubungan
Perhubungan
Dinas
Perhubungan
Terwujudnya
pemerataan
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan,
sanitasi,
perijinan,
transportasi,
kependudukan
dan catatan
sipil.
1. Penambahan
sarana
pelayanan
masyarakat di
bidang
Pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan,
dan sanitasi;
1. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
2. Pendidikan menengah
3. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
4. Obat dan perbekalan
kesehatan
5. Upaya kesehatan
masyarakat
6. Perbaikan gizi masyarakat
7. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
8. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
9. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas
Pendidikan
Kesehatan
Dinas
Dikpora
Dinas
Kesehatan
RSM
Dinas PU
BAPPEDA
Kantor LH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 11
2. Pengembangan
aksesibilitas
(jalan baru)
sebagai
alternative;
3. Tersedianya
sarana dan
prasarana yang
memadai untuk
meningkatkan
daya saing
daerah
10.Pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit lainnya
11.Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
12.Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
13.Peningkatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit
12.Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
lainnya
13.Penyediaan dan
pengelolaan air baku
14.Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan
air limbah
15.Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
16.Lingkungan sehat
perumahan
17.Pemberdayaan komunitas
perumahan
18.Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
19.Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
20. Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
1. Pembangunan jalan dan
jembatan
2. Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
3. Tanggap darurat jalan dan
jembatan
1. Pengendalian dan
pengamanan lalu lintas
2. Pembangunan jalan dan
jembatan
3. Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
4. Tanggap darurat jalan dan
jembatan
5. Pengembangan wilayah
strategis dan cepat
tumbuh
6. Pembangunan sarana dan
prasarana perkotaan
Pekerjaan
Umum
Perumahan
Perencanaan
Pembangunan
Lingkungan
Hidup
Pekerjaan
Umum
Perhubungan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 12
MISI V : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perkotaan
Sasaran Strategi
Program Pembangunan
Daerah
Bidang
urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Terwujudnya
pengembangan
kawasan
resapan air;
1. Optimalisasi
Kawasan
Resapan Air;
2. Relokasi
permukiman
korban
bencana
1. Penataan dan
pemeliharaan kawasan
Ruang terbuka Hijau
(RTH)
2. Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
1. Perbaikan perumahan
akibat bencana
alam/sosial
2. Penanganan pasca
bencana alam dan
kerusuhan sosial
3. Pencegahan dini dan
penaggulangan korban
bencana
4. Pencegahan dini dan
penaggulangan korban
bencana alam
Penataan
Ruang
Lingkungan
Hidup
Perumahan
Sosial
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Dinas Tata
Kota
Kantor LH
Dinas
Sosnakertra
ns
Terbangun dan
terpeliharanya
saluran drainase
perkotaan;
Optimalisasi
saluran
drainase;
1. Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
2. Pembangunan
turap/talud/bronjong
3. Rehabilitasi/pemeliharaan
talud/bronjong
4. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa, dan jaringan
pengairan lainnya
5. Pengembangan,
pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau
dan sumber daya air
lainnya
6. Pengendalian banjir
Pekerjaan
Umum
Dinas PU
Terbentuknya
kelembagaan
penanggulangan
bencana
daerah.
Analisis
Kebutuhan
Lembaga
Penataan daerah,
organisasi dan
ketatalaksanaan serta
PAN
Otda, Pmthn
Umum,Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah,
Kepeg, dan
Persandian
Dinas
Organisasi
Terbangun dan
terpeliharanya
sarana dan
prasarana dasar
lingkungan
Rekonstruksi
dan rehabilitasi
permukiman
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS)
1. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
2. NUSSP
3. Pengembangan
perumahan
4. PNPM Mandiri
5. Pengembangan
perumahan
6. Lingkungan sehat
perumahan
Pekerjaan
Umum
Perumahan
Dinas PU
Dinas Tata
Kota
BAPPEDA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 13
7. Pemberdayaan komunitas
perumahan
8. NUSSP
9. Kerjasama pembangunan
10. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
11. Perencanaan sosial dan
budaya
Perencanaan
Pembangunan
Terwujudnya
perumahan dan
permukiman yang
layak huni
Sosialisasi
dan
peningkatan
kapasitas
perilaku hidup
bersih dan
sehat;
1. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
2. Pengembangan
lingkungan sehat
3. Lingkungan sehat
perumahan
Kesehatan
Perumahan
Dinas
Kesehatan
Dinas Tata
Kota
Tersedianya
media ekspresi
dan ruang publik
dalam bentuk
sarana olahraga,
seni, dan budaya.
1. Penyediaan
sarana dan
prasarana
untuk media
ekspresi dan
ruang
apresiasi;
2. Optimalisasi
sarana dan
prasarana
yang ada
untuk ruang
ekspresi dan
media
apresiasi;
3. Inovasi,
Kreasi, dan
kompetisi
budaya;
4. Promosi,
investasi dan
pemasaran
produk-produk
industri seni
dan budaya
baik nasional
maupun
internasional
1. Pembangunan sarana
dan prasarana perkotaan
2. Peningkatan sarana dan
prasarana olah raga
3. Pengembangan
keragaman budaya lokal
4. Pembinaan dan
pemasyarakatan olehraga
pelajar dan pemuda
5. Pengelolaan keragaman
budaya
6. Peningkatan peran serta
kepemudaan
7. Pengelolaan keragaman
budaya daerah
8. Peningkatan kerjasama
perdagangan
internasional
9. Peningkatan dan
pengembangan ekspor
10. Peningkatan efisiensi
perdagangan dalam
negeri
11. Pengembangan
pemasaran priwisata
12. Pengelolaan keragaman
budaya daerah
Pekerjaan
Umum
Kepemudaan
dan olah raga
Pendidikan
Kebudayaan
Kepemudaan
dan olahraga
Pariwisata
Perdagangan
Pariwisata
Dinas PU
Dinas
Dikpora
Dinas
Pariwisata
Dinas
Koperindag
1. Terwujudnya
pemanfaatan
dan
pengendalian
tata ruang;
2. Tertatanya
kawasan
sempadan
sungai dan
pantai.
1. Sosialisasi
peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
penataan
lingkungan
pemukiman;
2. Regulasi
pemanfaatan
ruang
1. NUSSP
2. Lingkungan sehat
perumahan
3. NUSSP
4. Prencanaan sosial dan
budaya
5. Pengembangan
lingkungan sehat
6. Perencanaan tata ruang
7. Pemanfaatan ruang
8. Pengendalian
pemanfaatan ruang
Pekerjaan
Umum
Perumahan
Perencanaan
Pembangunan
Kesehatan
Penataan
Ruang
Dinas PU
BAPPEDA
Dinas Tata
Kota
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VIII - 1
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DAN KEBUTUHAN PENDANAAN
8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram
Tahun 2010-2015 diimplementasikan melalui berbagai bentuk program
yang mencerminkan kebutuhan pembangunan yang mendesak. Sejumlah
program tersebut tidak seluruhnya dapat terpenuhi secara optimal,
mengingat keterbatasan potensi, sumber daya seperti dana, tenaga, dan
kemampuan manajerial. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan
program-program pembangunan guna tersusunnya program prioritas yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat
serta pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram Tahun 2010-2015 memuat tiga program unggulan sebagai
bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah
ditetapkan, yang terkelompokkan dalam empat sorotan aspek dengan
rencana program-program prioritas yang diindikasikan sebagai solusi
dalam rangka pencapaian tujuan melalui sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode lima tahun
mendatang terdiri dari : (1) peningkatan kualitas sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan daya saing daerah, (2) pemberdayaan
ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, serta (3) peningkatan
daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi
rakyat. Sedangkan empat aspek yang disepakati sebagai pemetaan atas
kondisi kekinian meliputi aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan, serta aspek daya saing.
Indikasi rencana program-program prioritas tersebut membutuhkan
pendanaan yang proporsional sesuai tingkat urgensi dan kemendesakan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015
VIII - 2
Secara garis besar struktur anggaran belanja daerah terpilah menjadi
belanja tidak langsung dan belanja langsung. Komponen belanja tidak
langsung meliputi : (a) belanja pegawai, (b) belanja bunga, (c) belanja
hibah, (d) belanja bantuan sosial, (e) belanja bagi hasil, (f) belanja
bantuan keuangan, dan (g) belanja tidak terduga. Sedangkan belanja
langsung terdiri dari tiga komponen, yaitu belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, dan belanja modal yang melekat pada setiap kegiatan sebagai
implementasi atas program-program prioritas. Dalam konteks ini
kebutuhan pendanaan lebih dititikberatkan pada pengalokasian
persentase anggaran belanja untuk program-program prioritas yang
merupakan bagian dari belanja langsung dan tidak langsung non gaji.
Dengan demikian, besarnya persentase anggaran untuk masing-masing
program prioritas diperoleh dari total anggaran belanja daerah setelah
dikurangi belanja tidak langsung dari komponen belanja pegawai.
Proyeksi persentase alokasi anggaran untuk masing-masing program
prioritas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -3
TABEL 8.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 URUSAN WAJIB
1 01 Pendidikan Dikpora
1 01 15 ProgramPendidikanAnak Usia Dini
TercapainyaAPK
PAUD
40,19 40,5 125 45 131 50 137 55 144 60 152 65 152
1 01 16
ProgramWajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Mempertahan APK
dan APMSD
108,98
97,50
109
98
29.450
109,2
99
30.923
109,5
99,5
32.469
110
100
34.092
110,3
100,2
35.797
110,9
100,7
Mempertahan APK
dan APMSMP
101,66
76,64
101,90
77
31.161
102
77,3
32.719
102,5
78
34.355
102,7
78,4
36.073
103
78,7
37.877
103,2
78,9
1 01 17 ProgramPendidikan Menengah
Mempertahan APK
dan APMSMA/SMK
101,64
71,79
101,78
72
4.642
102
72,4
4.874
102,2
72,8
5.118
102,6
73
5.374
102,7
73,2
5.643
103
73,5
1 01 18 ProgramPendidikan Non Formal
Mempertahankan
Capaian APK Rata-
rata
90 91 451 93 473 95 497 97 522 98 548 100 183
1 01 19 ProgramPendidikan Luar Biasa
Mempertahan APK
dan APMSLB
95 96 172 97 181 98 190 99 199 100 209 101
1 01 20
ProgramPeningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Meningkatnya
persentase guru yg
berkualifikasi S1/D4
74,87 75 759 76 797 77 837 78 879 79 923 80 923
1 01 21 ProgramManajemen Pelayanan Pendidikan
Semua lembaga
pendidikan formal &
non formal
terakreditasi
80 82 402 85 364 92 383 98 402 99 422 100 422
1 01 23
ProgramPengembangan Keragaman Budaya
Lokal
Partisipasi siswa
dalampendidikan seni
budaya
50 52 553 55 364 57 383 60 402 63 422 65 422
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -4
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 01 24
ProgramPeningkatan dan Pengembangan
Peran Serta Pelajar dan Pemuda
Partisipasi pemuda &
pelajar dalamkegiatan
kepemudaan
25 30 97 35 102 40 107 47 113 56 118 65 118
1 01 25
Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
pelajar dan pemuda
Meningkatnya peran
serta olahraga
pemuda
35 40 449 45 471 50 495 52 520 56 546 65 118
Hibah Dana Pendidikan
Hibah dana kepada lembaga pendidikan
formal dan non formal
30 40 850 45 892 50 937 55 984 60 1.033 70
Hibah dana untuk organisasi dan kegiatan
pemuda olahraga
30 40 795 45 835 50 877 55 920 60 967 70
Hibah peningkatan manajemen pelayanan
pendiidkan
80 85 348 87 365 89 384 91 403 93 423 95
Bantuan dana beasiswa miskin 85 88 3.930 91 4.127 94 4.333 97 4.550 100 4.777
1 02 Kesehatan
1 02 15 ProgramObat dan Perbekalan Kesehatan
Meningkatnya
ketersediaan dan
pemerataan obat di
Puskesmas dan
jaringannya
95 95,5 1.736 96 1.736 96,5 1.736 97 1.736 97,5 1.736 98 1736
Dinas
Kesehatan
1 02 16 ProgramUpaya Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya
cakupan pelayanan
kesehatan
88 89,5 1.338 90 1.338 91 1.338 92 1.338 93 1.338 95 1.338
1 02 19
ProgramPromosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
tercapainya Rumah
Tangga Sehat
30 35 236 40 236 45 236 50 236 60 236 70 236
1 02 20 ProgramPerbaikan Gizi Masyarakat
Menurunnya
Persentase Balita Gizi
Buruk
1,3 1 544 0,80 544 0,75 544 0,50 544 0,30 544 0,1 544
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -5
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 21 ProgramPengembangan Lingkungan Sehat
Meningkatnya
persentaseCakupan
Jamban Keluarga
80 82 259 83 259 84 259 85 259 96 259 87 259
1 02 22
ProgramPencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Minimnya penyebaran
penyakit menular
94 95 909 96 909 97 909 98 909 98,2 909 98,7 909
1 02 25
Programpengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/
puskemas pembantu danjaringannya
Terpenuhinya sarpras
puskesamas
89 90 2.357 91 2.357 92 2.357 93 2.357 94 2.357 95 2.357
1 02 26
Programpengadaan, peningkatan sarana
dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/
rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Pemenuhan sarana
dan prasarana RS
85 86 903 87 903 89 903 90 903 91 903 92 903
1 02 27
Programpemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit
paru-paru/ rumah sakit mata
Pemenuhan
operasionalisasi RS
95 96 60 97 60 98 60 99 60 100 60 100 60
1 02 34 ProgramManajemen Kesehatan
Terbangunya sistem
informasi kesehatan
90 98 100 99 100 100 100 100 100 100 100 100 100
1 03 Pekerjaan Umum
1 03 15 Programpembangunan jalan dan jembatan
Mantapnya akses
jalan kota
207.163
km
5,5 km 2.749 5 km 3.024 5 km 3.327 5 km 3.659 5 km 4.025
25.50
km
16.784
Dinas Pekerjaan
Umum
1 03 17 Programpembangunan turap/talud/bronjong
Berkurangnya
kerusakan dan abrasi
sungai dan pantai
61% 60% 417,7 57,50% 750 55% 850 52.50% 950 50% 1.000 50% 3.967,7
1 03 18
Programrehabilitasi/pemeliharaan jalan dan
jembatan
Terpeliharanya kondisi
akses jalan
207.163
km
15.30
km
3.903
14.15
km
4.294
14.15
km
4.723
14.15
km
5.195
14.15
km
5.715
14.15
km
23.832
1 03 24
ProgramPengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan lainnya
Meningkatnyafungsi
jaringan pengairan
42.56% 46.32%1.833,40 50.08% 2.300 53.84% 2.470 57.60% 2.647 61.36% 2.932 61.36% 12.182
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -6
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 03 26
ProgramPengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya
Meningkatnya
konservasi sumber
daya air
79,27% 81,42% 1.091 83,57% 1.110 85,72% 1.310 87,87% 1.431 90,02% 1.564 90,02% 6.596
1 03 27
ProgramPengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minumdan Air Limbah
Meningkatnya
cakupan pelayanan air
bersih
3 km 4 km 1.331 4 km 1.000 4 km 1.100 4 km 1.250 4 km 1.400 20 km 6.081
1 03 28 ProgramPengendalian Banjir
Menurunnya
persentase luas
daerah genangan
4.94% 4.84% 468 4.75% 11.100 4.65% 11.150 4.55% 11.200 4.45% 11.250 4.45% 45.168
1 03 31 ProgramPemeliharaan Saluran Drainase
Berfungsinya saluran
drainaseguna
mencegah
banjir/genangan
39,94% 42,94% 2.200 50,94% 12.400 58,24% 12.450 64,94% 8.450 70% 8.000 70% 43.500
1 03 32
ProgramPembangunan Sarana dan
PrasaranaPerkotaan
Meningkatnya
ketersediaan sarana
publik
1 unit 1 unit 3.165 1 unit 3.300 1unit 6.465
1 03 33
ProgramPembinaan dan Pengawasan Serta
Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi
Tertibnya
penyelenggaraanjasa
konstruksi
85 iujk 90 iujk 138 90 iujk 152 90 iujk 167 100 iujk 184 100 iujk 202 470 iujk 845
1 03 35
ProgramPembangunan dan Penataan
Lingkungan Perumahan
Meningkatnya
perumahan dan
kawasan layak huni
96,71% 96,75% 1.870 98,78% 8.155 96,81% 9.235 96,84% 10.260 96.88% 11.221 96.88% 39.693
1 03 36
ProgramPenyehatanLingkungan
Permukiman
Meningkatnya
ketersediaan Sanitasi
1 unit - - 2 unit 400 2 unit 450 2 unit 500 2 unit 550 8 unit 1.900
1 03 37 ProgramPengembangan Perumahan
Berkurangnyaback
logperumahan
19.621
unit
250unit 550 250unit 2.075 250unit 1.703 250unit 1.843 250unit 1.997
1.250
unit
8.168
1 03 38
ProgramNasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri
Menigkatnya kualitas
infrastruktur
perumahan &
permukiman
50 kel 50 kel 1.980 50 kel 2.000 50 kel 2.000 50 kel 2.000 50 kel 2.000 50 kel 9.980
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -7
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 03 39 ProgramPenataan Bangunan Lingkungan
Terwujudnya
penguatan
kelembagaan
penataan lingkungan
- - - 3 lemb 100 5 Lemb 200 4 Lemb 200 3 Lemb 150
15
Lemb
650
1 03 40 ProgramPembinaan Perumahan
Menigkatnya
pemahaman urusan
perumahan
- - - 1 keg 50 1 keg 100 1 keg 100 1 keg 100 4keg 350
1 03 41
ProgramPengawasan dan Pengendalian
Perumahan
Menigkatnyapenataan
dan pengendalian
perumahan
- - - 1 keg 400 1 keg 70 1 keg 77 1 keg 85 4keg 632
1 04 Perumahan
1 04 19
Programpeningkatan kesiagaan dan
pencegahan bahaya kebakaran
Meningkatnya
ketepatan waktu
tindak kejadian
kebakaran
100% 100% 411 100% 665 100% 699 100% 734 100% 770 100% 3.279
Kantor
Pemadam
Kebakaran
1 05 Penataan Ruang
1 05 15 ProgramPerencanaan Tata Ruang
Meningkatnya
ketersediaanpranata
tata ruang kota dan
kawasan-kawasan
khusus kota
20 20 98 20 148 20 163 20 175 20 190 20 190 Dinas tata kota
1 05 16 ProgramPemanfaatan Ruang
Meniingkatnya
kesesuaian
pemanfaatan ruang
kota dan peruntukan
lahan
100 100 223 100 236 100 252 100 277 100 277 100 304
1 05 17 ProgramPengendalian Pemanfaatan Ruang
Meniingkatnya
kesesuaian
100 100 551 100 674 100 711 100 752 100 797 100 797
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -8
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
pemanfaatan ruang
kota peruntukan lahan
1 05 18
ProgramPenataan dan Pemeliharaan
Ornamen Kota dan Reklame
Meningkatnya
keindahan ruang kota
dan pendapatan
daerah
90 90 887 90 887 90 887 90 887 90 887 90 887
Dinas
Pertamanan
1 05 19
ProgramPeningkatan dan Pemeliharaan
Fasilitas PJU
Meningkatnya luas
wilayah kota yang
mendapat penerangan
malamhari
90 90 1.892 90 1.892 90 1.892 90 1.892 90 1.892 90 1.892
1 05 22
ProgramPemeliharaan/Pengelolaan
Pemakaman
Meningkatnya areal
makamyang tertata
90 90 1.830 90 1.830 90 1.830 90 1.830 90 1.830 90 1.830
1 06 Perencanaan Pembangunan
1 06 15 Programpengembangan data/informasi
Tingkat ketersediaan
data dan informasi
untukperencanaan
dan pengendalian
pembangunan
85 87 212 90 213 92 214 95 215 98 216 98 217 Bappeda
1 06 16 ProgramKerjasama Pembangunan
Tingkat kemantapan
kerjasama
pembangunan dengan
pemerintah daerah,
swasta&masyarakat
90 91 357 93 357 94 357 95 357 96 357 96 357
1 06 21 Programperencanaan pembangunan daerah
Tingkat partisipasi
komponen masyarakat
dalamproses
perencanaan
pembangunan daerah
91 92 694 94 694 95 694 96 694 97 694 97 694
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -9
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 06 22
Programperencanaan pembangunan
ekonomi
Tingkat ketersediaan
pranata perencanaan
prog. pembangunan
ekonomi
87 89 768 92 768 93 768 94 768 95 768 95 768
1 06 23 Programperencanaan sosial dan budaya
Tingkat ketersediaan
pranata perencanaan
prog.pembangunan
sosial budaya
85 86 823 89 823 90 823 92 823 95 823 95 823
1 06 24
Programperancanaan prasarana wilayah dan
sumber daya alam
Tingkat ketersediaan
pranata perencanaan
prog. pembangunan
wilayah danSDA
84 84 649 86 649 88 649 90 649 92 649 92 649
1 07 Perhubungan
1 07 15
ProgramPembangunan Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan
Meningkatnya
pelayanan angkutan
publik
95 95 52 95 52 95 52 95 52 95 52 95 52
Dinas
Perhubungan
1 07 19
Programpengendalian dan pengamanan lalu
lintas
Meningkatnya
ketertiban lalu lintas
dan angkutan publik
100 100 948 100 948 100 948 100 948 100 948 100 948
1 07 20
Programpeningkatan kelaikan
pengoperasian kendaraan bermotor
Meningkatkan
kenyamanan dan
keamanan lalu lintas
100 100 159 100 159 100 159 100 159 100 159 100 159
1 07 21 PeningkatanPelayanan Perparkiran
Meningkatnya potensi
pendapatan daerah
100 100 229 100 229 100 229 100 229 100 229 100 229
1 07 22 Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi
Meningkatnya akses
informasi publik
95 95 19 95 19 95 19 95 19 95 19 95 19
1 07 23
ProgramPengembangan Sistem
Perhubungan
Meningkatnya
cakupan pelayanan
transportasi publik
95 95 35 95 35 95 35 95 35 95 35 95 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -10
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 08 Lingkungan Hidup
1 08 15
ProgramPengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
Meningkatnya
cakupan pelayanan
persampahan
50 50 6.517 60 6.530 70 6.530 80 6.542 90 6.541 100 6.541 Kantor LH
1 08 15
ProgramPengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
Meningkatnya
cakupan pelayanan
persampahan
90 90 6.767 90 7.261 90 7.627 90 7.974 90 8.329 90 37.958
Dinas
Kebersihan
1 08 16
ProgramPengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
Berkurangnya
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
70 70 241 70 241 70 241 70 241 70 241 70 1.205 Kantor LH
1 08 17
ProgramPerlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam
Meningkatnya
kelestarian sumber
daya alam
70 70 631 70 631 70 631 70 631 70 631 70 3.155 Kantor LH
1 08 18 ProgramPeningkatan Pengendalian Polusi
Berkurangnya kadar
polutan
60 60 75 60 75 60 75 60 75 60 75 60 375 Kantor LH
1 08 24
ProgramPengelolaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
Meningkatnya rasio
luas ruang terbka hijau
90 90 1.803 90 1.803 90 1.803 90 1.803 90 1.803 90 9.105
Dinas
Pertamanan
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 15
ProgramPenataanAdministrasi
Kependudukan
Tertibnya administrasi
kependudukan
88 89 3.932 90 904 91 936 92 968 94 968 94 1.002 Dinas Dukcapil
1 11 15
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1 11 16
Programkeserasian Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan
Meningkatnya
komitmen pemerintah
terhadap anggaran
responsif gender
80 82 15 84 16 85 17 87 18 88 19 88 19 BPPKB
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -11
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 11 17
ProgramPenguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Meningkatnya
pemahaman tentang
pengarusutamaan hak
anak dan
pengarusutamaan
gender
75 77 23 79 23 80 24 82 24 85 25 85 25
1 11 18
ProgramPeningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
Meningkatnya
Kesadaran
masyarakat terhadp
pemberdayaan
perempuan,
perempuan dan anak
80 85 23 85 23 85 24 85 24 85 25 85 25
1 11 22
Programpengembangan bahan informasi
tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak
Meningkatnya
pemahaman bagi
PKB dan kader
85 86 9 88 9 90 9 92 10 95 10 95 10
1 11 24
Programpengembangan model operasional
BKB-Posyandu-PADU
Meningkatnya
Pemantapan
keterpaduan BKB
87 87 9 89 9 90 9 91 10 92 10 92 10
1 11 25
Programpembinaan peran serta masyarakat
dan kelompok usaha dalampelayanan KB
dan peningkatan kesejahteraan
Terlaksannya
Pembinaan kelompok
UPPKS
90 91 48 92 48 94 48 95 48 95 48 95 48
1 12
Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera
1 12 15 ProgramKeluarga Berencana
Pembinaan KB
optimal
100 100 267 100 267 100 267 100 267 100 267 100 BPPKB
1 12 16 ProgramKesehatan Reproduksi Remaja Sosialisasi/konseling 100 100 17 100 17 100 18 100 18 100 19 100
1 12 17 Programpelayanan kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi 95 95 29 95 29 95 29 100 30 100 30 100
1 13 Sosial
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -12
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 13 15
ProgramPemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
Meningkatnya
pelayanan
kesejahteraan sosial
98
98,5
138
98,7
138
99
138
99,1
138
99,3
138
99,5
138
Dinas
Sosnakertrans
1 13 16
ProgramPelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Efektifnya
pelaksanaanKIE
konseling
80 82 85 83 85 84 85 85 85 86 85 88 85
1 13 17 Programpembinaan anak terlantar
Menurunnya
prosentase jumlah
anak terlantar
80 81 34 82 34 83 34 84 34 85 34 86 34
1 13 18
Programpembinaan para penyandang cacat
dan trauma
Meningkatnya
pelayanan dan
pembinaan
penyandang cacat
25 27 56 28 56 29 56 30 56 31 56 32 56
1 13 19
Programpembinaan panti asuhan /panti
jompo
Meningkatnyapanti
asuhan / panti jompo
yang terbina
40 42 18 44 18 46 18 48 18 50 18 52 18
1 13 20
Programpembinaan eks penyandang
penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Terbinanya eks
penyandang penyakit
sosial
80 82 74 84 74 86 74 88 74 90 74 92 74
1 13 21
ProgramPemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Terbinany
kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
75 77 64 78 64 79 64 80 64 81 64 85 64
1 13 22
ProgramPencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana
Penanganan bencana
lebih optimal
90 91 22 94 22 97 22 98 22 99 22 100 22
1 13 23
ProgramPemberdayaan Keluarga Muda
Mandiri
Meningkatnya
Keberdayaan keluarga
mandiri
90 92 33 93 33 94 33 95 33 96 33 97 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -13
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 14 Ketenagakerjaan
1 14 17
ProgramPeningkatan Kesempatan Kerja dan
Berusaha
Meratanya akses
informasi
ketenagakerjaan
90 90 18 90 18 90 18 90 18 90 18 90 18
Dinas
Sosnakertrans
1 14 18
ProgramPerlindungan dan Pengembangan
Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan
Meningkatnya peran/
fungsi lembaga
pengerah tenaga kerja
90 90 82 90 82 90 82 90 82 90 82 90 82
1 14 19
ProgramPeningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Meningkatnya jumlah
tenaga kerja
profesional
90 90 135 90 135 90 135 90 135 90 135 90 135
1 15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1 15 15
Programpenciptaan iklimusaha Usaha Kecil
Menengah yang konduksif
Mempertahankan
stabilitas iklimusaha
mikro, kecil dan
menengah (UMKM)
yang kondusif
90 90 170 90 170 90 170 90 170 90 170 90 170
Dinas
Koperindag
1 15 17
Programpengembangan sistempendukung
usaha bagi UKM
Meningkatnya
kuantitas pelaku
UMKMyang kreatif
dan inovatif
90 90 332 90 332 90 332 90 332 90 332 90 332
1 15 18
ProgramPeningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Meningkatnya
kuantitas koperasi
yang sehat
90 90 198 90 198 90 198 90 198 90 198 90 198
1 17 Kebudayaan
1 17 15 ProgramPengembangan Nilai Budaya
Meningkatnya
pemahaman dan
pelestarian nilai
budaya lokal
80 80 184 80 184 80 184 80 184 80 184 80 184
Dinas
Parsenibud
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -14
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 17 16 ProgramPengelolaan Kekayaan Budaya
Meningkatnya fasilitasi
pengembangan
pariwisata berbasis
kearifan budaya lokal
90 90 61 90 61 90 61 90 61 90 61 90 61
1 17 17 ProgramPengelolaan Keragaman Budaya
Meningkatnya jejaring
dan kemitraan
pariwisata yang
berkualitas dan
berkesinambungan
95 95 459 95 459 95 459 95 459 95 459 95 459
1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri
1 19 15
Programpeningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Menurunnya angka
tindak kriminal
- 60 15 65 16 67 17 67 17 70 18 100 85
Bakesbang
Linmas
1 19 17
Programpengembangan wawasan
kebangsaan
Meningkatnya
kerukunan antar umat
beragama
99 99 124 99 137 99 139 99 145 99 149 100 693
1 19 18
ProgramKemitraan Pengembangan
wawasan kebangsaan
Meningkatnya
intensitas koordinasi
dan konsolidasi antar
stakeholder
99 99 125 99 132 99 138 99 145 99 153 100 695
1 19 19
Programpemberdayaan masyarakat untuk
menjaga ketertiban dan keamanan
Menurunnya konflik
antar suku dan antar
lingkungan
99 99 79 99 83 99 87 99 91 99 92 100 437
1 19 20
Programpeningkatan pemberantasan
penyakit masyarakat (pekat)
Menurunnya angka
pengguna narkoba
danphycotropika
87 87 32 87 33 87 35 87 37 87 39 100 178
1 19 21 Programpendidikan politik masyarakat
Meningkatnya
pemahaman politik
masyarakat
99 99 254 99 267 99 281 99 295 99 309 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -15
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 19 22
Programpencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam
Implementasi
manajemen
penanggulangan
bencana
97 97 251 97 263 97 277 97 290 97 305 100 1.388
1 20
Otda, Pemerintahan Umum, AdmKeuda,
Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian
1 20 15
Programpeningkatan kapasitas lembaga
perwakilan rakyat daerah
Menguatnya kapasitas
DPRD
90 95 13.647 95 13.647 95 13.647 95 13.647 95 13.647 95 13.647 Sekt. DPRD
1 20 16
Programpeningkatan pelayanan kedinasan
kepala daerah/wakil kepala daerah
Meningkatnya
Pelayanan kedinasan
KDH/WKDH
90 100 936 100 936 100 936 100 936 100 936 100 936
1 20 17
Programpeningkatan dan pengembangan
pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya
kapasitas manajemen
pengelola keuangan
90 90 1.642 90 1.642 90 1.642 90 1.642 90 1.642 90 1.642 Bag Keuangan
1 20 17
Programpeningkatan dan pengembangan
pengelolaan keuangan daerah
Optimalisasi PAD 20 20 7.033 10 7.450 10 7.500 10 7.500 10 7.500 20 7.500 Dipenda
1 20 19
Programpembinaan dan fasilitasi
pengelolaan keuangan desa
Menngkatnya
kuantitas tenaga
administrasi terdidik
90 60 10 60 10 60 10 60 10 60 10 60 10
1 20 20
Programpeningkatan sistempengawasan
internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Optimalisasi sistem
pengawasan
90 90 785 90 785 90 785 90 785 90 785 90 785 Inspektorat
1 20 21
Programpeningkatan profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan
Meningkatnya
kapasitasaparatur
pengawas
90 80 5 80 5 80 5 80 5 80 5 80 5 Inspektorat
1 20 25
ProgramPeningkatan Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
Menjalin jejaring yang
efektif secara teknis
antar lembaga
pemerintah
90 90 46 90 46 90 46 90 46 90 46 90 46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -16
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 20 26
ProgramPenataan Peraturan Perundang-
Undangan
Menurunnya konflik
kepentingan antar
daerah, antara daerah
dan pusat serta antar
lembaga
90 90 736 90 736 90 736 90 736 90 736 90 736 Bag Hukum
1 20 27 ProgramPenataan Daerah Otonomi Baru
Penyelesaian tapal
batas wilayah
90 90 481 90 481 90 481 90 481 90 481 90 481 Bag Organisasi
1 20 28
ProgramPenataan Daerah, Organisasi dan
Ketatalaksanaan Serta PAN
Kelembagaan daerah 90 90 617 90 617 90 617 90 617 90 617 90 617
1 20 13
Programpeningkatan kualitas pelayanan
publik
Optimalisasi
pelayanan publik
90 90 263 90 263 90 263 90 263 90 263 90 263 KPPT
1 20 33 ProgramPendidikan Kedinasan
Terlaksananya
pendidikan kedinasan
99 99 259 99 272 99 285 99 300 99 315 99 1.236 BKD
1 20 34
Programpeningkatan kapasitas sumberdaya
aparatur
Meningkatnya
kemampuan aparatur
99 99 974 99 1.010 99 1.048 99 1.088 99 1.130 99 3.111
1 20 35
Programpembinaan dan pengembangan
aparatur
Terlaksananya
pembinaan dan
pengembangan
aparatur
99 99 722 99 732 99 742 99 757 99 777 99 3.521
1 20 36
ProgramPengendalian Pembangunan
Daerah
Koordinasi
pembangunan lebih
efektif
99 99 123 99 123 99 123 99 123 99 123 99 123 Bag APP
1 20 37
ProgramPembinaan dan Pemantauan
Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat
Meningkatnya
kemandirian pelaku
usaha mikro
90 90 267 90 267 90 267 90 267 90 267 90 267 Bag Ekonomi
1 20 38
ProgramPeningkatan Penanaman Modal
Daerah
Pelayanan
penanaman modal
meningkat
90 90 274 90 274 90 274 90 274 90 274 90 274
1 20 39
ProgramPembinaan Pemerintahan
Desa/Kelurahan
Sosialisasi dan
bantuan Kaling
100 100 10 100 10 100 10 100 10 100 10 100 10
Bag
Pemerintahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -17
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 20 42
ProgramPeningkatan Kesetaraan Gender
dan Kepemudaan
Terbinanya gender
dan kepemudaan
90 90 30 90 30 90 30 90 30 90 30 90 30
1 20 50
Programpemberdayaan Kelembagaan Sosial
dan keagamaan
Meningkatnya
kegiatan sosial dan
keagamaan
90 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68
1 20 52 Pengembangan SistemInformasi pertanahan
Penyelesaian konflik
pertanahan
90 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68
1 21 Ketahanan Pangan
1 21 15 ProgramPeningkatan Kesejahteraan Petani
Meningkatnya
kesejahteraan petani
90 92 224 94 235 96 247 98 259 100 272 100 1.239 BKP5
1 21 16 ProgramPeningkatan Ketahanan Pangan
Meningkatnya
ketersediaan pangan
95 96 617 97 667 98 791 99 925 100 1.136 100 4.136
1 21 17
ProgramPeningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
Meningkatnya
penerapanTTG
50 60 32 70 37 80 42 90 47 95 52 95 210
1 21 18
Programpemberdayaan penyuluh
pertanian/perkebunan lapangan
Meningkatnya
kemampuan penyuluh
90 92 93 94 100 96 107 98 114 100 117 100 538
1 22 Pemberdayaan Masyarakat Desa
1 22 15
ProgramPeningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
Meningkatnya
kapasitas dan
keberdayaan
masyarakat
90 92 113 94 113 96 113 98 113 100 113 100 565 BPM
1 22 16
Programpengembangan lembaga ekonomi
pedesaan
Meningkatnya Pokmas
Pengguna TTGdan
Kelembagaan
Ekonomi Produktif
Masyarakat
80 83 20 86 20 89 20 92 20 95 20 95 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -18
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 22 17
Programpeningkatan partisipasi masyarakat
dalammembangun desa
Meningkatnya
partisipasi masyarakat
pembangunan
85 85 74 86 74 87 74 88 74 90 75 90 371
1 22 18
Programpeningkatan kapasitas aparatur
pemerintah desa
Meningkatnya
kemampuan
administrasi aparatur
kelurahan
70 75 60 80 60 85 60 90 60 95 60 100 350
1 22 20
ProgramPeningkatan Partisipasi Masyarakat
dalamPembangunan Kota
Meningkatnya peran
serta masyarakat
dalammusyawarah
pembangunan
90 92 427 94 427 96 427 98 427 100 427 90 2.135
1 24 Kearsipan
1 24
Programpenyelamatan dan pelestarian
dokumen/arsip daerah
Meningkatnya
penyelamatan dan
pelestarian
dokumen/arsip daerah
80 82 178 84 178 86 178 88 178 90 178 90 890
Kantor Perpus
dan Arsip
1 24
Programpemeliharaan rutin/berkala sarana
dan prasarana kearsipan
Meningkatnya rasio
ketersediaan sarana
dan prasarana
kearsipan
70 70 50 73 50 76 50 79 50 81 50 81 250
1 25 Komunikasi dan Informatika
1 25 15
ProgramPengembanganKomunikasi,
Informasi dan Media Massa
Meningkatnya
pengembangan sistem
infokom
80 85 231 90 231 95 231 100 231 100 231 100 1.154 Bag PDE
1 25 18
Programkerjasama informasi dengan mass
media
Meningkatnya
kerjasama
peyebarluasan
informasi
90 92 411 94 411 96 411 98 411 100 411 100 2.055
Bag. Humas &
Protokol
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -19
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 26 Perpustakaan
1 26 15
ProgramPengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan
Meningkatnya minat
baca masyarakat dan
terbinanya
perpustakaan
90 91 185 92 185 93 185 94 185 95 185 95 925
Kantor Perpus
dan Arsip
2 URUSAN PILIHAN
2 1 Pertanian
2 1 15 ProgramPeningkatan Kesejahteraan Petani
Meningkatnya jumlah
gapoktan yang mandiri
30 30 30 40 40 50 50 50 50 60 60 60 300
DinasPertanian
dan kelautan,
BKP5
2 1 16
ProgramPeningkatan Ketahan Pangan
(pertanian/perkebunan)
Pengembangan
tanaman hortikultura
80 90 100 90 100 90 100 90 100 90 100 90 510
2 1 17
Programpeningkatan pemasaran hasil
produksi pertanian/perkebunan
Meningkatnyamutu
hasil olahan pertanian
90 95 150 95 150 95 150 95 150 95 150 95 256
2 1 18
Programpeningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
Meningkatnya
kemampuan petani
90 90 115 90 115 90 115 90 115 95 115 95 133
2 1 19
Programpeningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Meningkatnyakualitas
mutu pertanian
95 95 80 95 84 95 86 95 88 95 90 95 90
2 4 Pariwisata
2 4 15
Programpengembangan pemasaran
pariwisata
Meningkatnya
kunjungan wistatawan
170.000 172.000 35 175.000 50 180.000 60 185.000 75 200.000 100 200.000 320
Dinas
Parsenibud
2 4 16 Programpengembangan destinasi pariwisata
Meningkatnyajumlah
obyek wisata
10 10 15 12 25 12 25 12 25 12 25 12 115
2 4 17 Programpengembangan Kemitraan
Meningkatnyajumlah
mitra yang terbentuk
2 2 20 2 20 3 30 4 40 5 50 5 160
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -20
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
2 4 18
ProgramPengelolaan Keragaman Budaya
Daerah
Meningkatnyajumlah
penyelenggaraan
pagelaran kesenian
2 2 30 2 30 3 50 4 50 5 75 5 235
2 4 19 ProgramPengembangan Nilai Budaya
Meningkatnyajumlha
Festival budaya
2 2 30 2 30 20 30 2 30 2 30 2 150
2 4 20 ProgramPengelolaan Kekayaan Budaya
Terpeliharanyasitus
bersejarah
5 5 10 5 10 5 10 5 10 5 10 5 50
2 5 Kelautan dan Perikanan
2 5 15
Programpemberdayaan ekonomi masyarakat
pesisir
Meningkatnyausaha
kegiatan kelompok 50 50 50 60 50 60 50 60 50 65 60 65 215
2 5 16
Programpemberdayaan masyarakat dalam
pengawasan dan pengendalian sumberdaya
kelautan
Terpeliharaanya
kelestarian sumber
daya ikan
75 75 25 75 25 80 40 85 40 95 50 95 140
2 5 20 Programpengembangan budidaya perikanan
Meningkatnya usaha
budidaya perikanan
darat
90 90 50 90 50 90 50 95 60 95 60 95 270
2 6 Perdagangan
2 6 15
Programperlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan
Terlindunginya
konsumen
5 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 250
2 6 17 Programpeningkatanperdagangan ekspor
MeningkatnyaJumlah
produk dan transaksi
ekspor
5 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 500
2 6 18
Programpeningkatan efiisiensi pedagangan
dalamnegri
MeningkatnyaJumlah
ijin diterbitkan
5 5 10 5 10 5 10 5 10 5 10 5 50
2 6 19 Pembina pedagang kaki lima dan asongan
MeningkatnyaJumlah
PKL yang mandiri
20 45 50 50 50 50 50 50 50 60 60 60 260
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -21
Kode Bidang Urusan Pemerintahan
dan ProgramPrioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
(outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2010)
Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
Target
(%)
Rp
(dlm
jutaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
2 6 23 Peningkatan kapasita usaha
MeningkatnyaJumlah
produk yang
dipasarkan
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 250
2 7 Industri
2 7 16
Programpengembangan industri kecil dan
menengah
MeningkatnyaJumlah
wirausahawan baru
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 250
Dinas
Koperindag
2 7 17
Programpengembangan dan peningkatan
ekspor
MeningkatnyaJumlah
jejaring eksportir
- 20 50 20 50 30 70 50 70 70 90 70 330
2 7 18 Programpenataan struktur industri
MeningkatnyaJumlah
Sraprasklaster
8 8 100 8 100 8 100 8 100 8 100 8 500
2 8 Ketransmigrasian
2 8 18 ProgramPenempatan Calon Transmigrasi
Meningkatnya minat
penduduk untuk
bertansmigrasi
- 10 30 10 30 10 30 10 30 10 30 10 30
Dinas
Sosnakertrans
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
X -1
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2011-2015 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun
2005-2025, yang memuat visi, misi dan arah pembangunan Kota Mataram Tahun
2005- 2025.
RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 yang merupakan penjabaran visi
dan misi dari Walikota terpilih selanjutnya akan menjadi acuan dan pedoman bagi
Pemerintah Kota Mataram dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Mataram untuk Tahun 2011-2015.
10.1. PEDOMAN TRANSSISI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2011-2015 ini dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Mataram Tahun 2005-2025 kemudian menjadi pedoman penyusunan RKPD
dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinan Walikota dan wakil Walikota
terpilih hasil pemilihan umum pada periode berikutnya. Hal ini penting untuk
menjaga kesinambungan dan mengisi kekosongan RKPD setelah berakhirnya
dokumen RPJMD ini berakhir.
Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah
pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota
Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi
dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi
merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Walikota dan Wakil
Walikota terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya.
R
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
X -2
10.2. PRINSIP-PRINSIP KAIDAH PELAKSANAAN
Sehubungan dengan hal tersebut maka ditetapkan prinsip-prinsip kaidah
pelaksanaan, sebagai berikut:
a. Agar terjadi kesinambungan dalam penyusunan kebijakan daerah
makapenyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD harus mengacu pada
dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 20112015 dan menjadikannya sebagai
pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk
dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015.
b. Lembaga eksekutif dan lembaga legislatif Kota Mataram dengan didukung oleh
instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Mataram, stakeholders dan
masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan RPJMD
Kota Mataram Tahun 2011-2015 sehingga arah kebijakan yang disusun setiap
tahunnya dalam periode lima tahunan dapat dicapai.
c. Walikota dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah
selama periode kepemimpinan lima tahun, berkewajiban untuk mengarahkan
pelaksanaan RPJMD Kota Mataram Tahun 20102015 dengan menggerakkan
secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Mataram berkewajiban
untuk menyusun kegiatan prioritas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang
mendukung pencapaian arah kebijakan yang telah diamanatkan oleh Walikota
dan Wakil Walikota terpilih dalam dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-
2015 yang memuat sasaran RPJMD. Rencana strategis SKPD selanjutnya
menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja SKPD Kota Mataram.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
XI -1
BAB XI
PENUTUP
encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Walikota dan Wakil
Walikota terpilih, yang merupakan pedoman bagi pemerintah daerah, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan jangka menengah daerah selama lima tahun ke depan. RPJMD juga
menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang disusun setiap tahunnya selama periode tersebut.
Untuk mewujudkan Visi Kota Mataram: Terwujudkan Kota Mataram yang
Maju, Religius dan Berbudaya maka perlu didukung oleh: (1) komitmen dari
kepemimpinan daerah yang berakhlak mulia, kapabel, berkualitas dan demokratis
(2) Good Governance dan Clean Government (3) konsistensi kebijakan pemerintah
daerah (4) keberpihakan kepada rakyat (5) partisipasi aktif dari masyarakat, media
massa, dan pihak swasta, serta (6) mekanisme kontrol dan pengawasan serta
akuntabilitas publik yang baik.
Untuk itu, dukungan dan kerjasama dari semua pemangku kepentingan di
Kota Mataram diharapkan akan membawa masyarakat yang mandiri dan sejahtera
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Mataram
terpilih periode 2010-2015.
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
R

Anda mungkin juga menyukai