DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 11 TAHUN 2011 TANGGAL : 1 OKTOBER 2011 RPJMD 2011-2015 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MATARAMTAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Pasal 76 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Permerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011- 2015; b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 yang memuat analisis isu-isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, serta kebijakan umum dan program pembangunan daerah, yang dimaksudkan sebagai pelaksana dan tujuan pembangunan daerah selama lima tahun mendatang; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3531); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3); 12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 3); 13. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 2 Seri D); 14. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 Seri D); 15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 1 Seri E). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MATARAM dan WALIKOTA MATARAM M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Mataram. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Mataram. 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah Rencana Pembangunan Daerah yang bersifat strategis untuk periode lima tahunan karena merupakan komitmen bersama masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk mencapai visi dan misi pembangunan daerah. Pasal 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011- 2015 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) selama periode Tahun 2011-2015. Pasal 3 (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB XI PENUTUP (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 4 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangannya. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mataram. Ditetapkan di Mataram pada tanggal 1 Oktober 2011 WALIKOTA MATARAM, H. AHYAR ABDUH Diundangkan di Mataram pada tanggal 1 Oktober 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM, H. LALU MAKMUR SAID LEMBARAN DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011 NOMOR: 3 SERI: E i 1. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1. Latar Belakang I - 1 1.2. Maksud dan Tujuan I - 4 1.3. Landasan Hukum I - 5 1.4. Hubungan RPJPM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I - 7 1.5. Sistematika Penulisan I - 10 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II - 1 2.1. Aspek Geografi dan Demografi II - 1 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II - 11 2.3. Aspek Pelayanan Umum II - 22 2.4. Aspek Daya Saing Daerah II - 49 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH III - 1 3.1 Kinerja Keuangan Daerah III - 1 3.2 Kebijakan Pengelolaan keuangan Daerah III - 9 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV - 1 4.1. Isu Isu Strategis IV - 1 4.2. Permasalahan Pembangunan IV - 2 BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V - 1 5.1 Visi V - 1 5.2 Misi V - 2 5.3 Tujuan dan Sasaran V - 2 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI - 1 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan VI - 1 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII - 1 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah VII -1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN VIII -1 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan VIII - 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX - 1 BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X - 1 10.1 Pedoman transisi X - 1 10.2 Prinsip-prinsip Kaidah Pelaksanaan X - 2 BAB XI PENUTUP XI - 1 ii 2. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 3. 4. 1. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD atau dengan sebutan lain adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, walikota dan wakil walikota untuk kota. 4. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Bappeda atau sebutan lain adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 6. Pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah antara lain unsur DPRD provinsi dan kabupaten/kota, TNI, POLRI, Kejaksaan, akademisi, LSM/Ormas, tokoh masyarakat provinsi dan kabupaten/kota/desa, pengusaha/investor, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pemerintahan desa, dan kelurahan serta keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan. 7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. 8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode dua puluh (20) tahun. 10. Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJPD, adalah dokumen perencanaandaerah untuk periode dua puluh (20) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi, berpedoman pada RTRW kabupaten,serta memperhatikan RPJPD dan RTRWkabupaten/kota lainnya. iii 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode lima (5) tahun. 12. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah. 13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode lima (5) tahun yang memuat penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan RTRW kabupaten/kota, memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lainnya, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai dengan rencana- rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 14. Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 15. Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. 16. Rencana tata ruang wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah hasilperencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahankebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke dalamstruktur dan pola ruang wilayah. 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan. 18. Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk perUndang-Undangan untuk mencapai sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. 19. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. 20. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. 21. Permasalahan pembangunan daerah adalahgap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan/dibutuhkan dan antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang disusun. 22. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang. iv 23. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 24. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 25. Arah kebijakan adalah instrumen perencanaan yang memandu ke mana prioritas pembangunan diarahkan agar lebih fokus dalam upaya mencapai tujuan. 26. Arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah adalahpedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan selama 20 (dua puluh) tahun guna mencapai sasaran pokok tahapan lima tahunan RPJPD. 27. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 28. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar (strategic goals)yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada penilaian dan perumusan strategi, kebijakan, dan program. 29. Strategi pembangunan adalah langkah-langkahberisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 30. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah pusat/daerah untuk mencapai tujuan. 31. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. 32. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian suatu program atau kegiatan. 33. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. 34. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. 35. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara langsung sasaran program prioritas. 36. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan kegiatan. 37. Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. v 38. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan pembangunan. Stakeholder dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam prosespengambilan keputusan/pelaksanaan pembangunan. 39. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 40. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. 41. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. 42. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat musrenbang adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 43. Forum SKPD provinsi dan kabupaten/kota merupakan wahana antar pihak- pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD provinsi dan kabupaten/kota. 44. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandu diskusi kelompok/konsultasi publik yang memenuhi kualifikasi kompetensi teknis/substansi dan memiliki keterampilan dalam penerapan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang partisipatif dan efektivitas kegiatan. 45. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta musrenbang untuk proses pengambilan keputusan hasil musrenbang. 46. Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta musrenbang untuk menghadiri musrenbang pada tingkat yang lebih tinggi. 47. Kabupaten/kota lainnya adalah kabupaten/kota lainnya yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan dan/atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan. 48. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan kerjasama dari beberapa instansi/pejabat yang mempunyai tugas dan wewenang yang saling berhubungan dengan tujuan untuk menghindarkan kesimpangsiuran dan duplikasi. 49. Meeting Incentive, Convention, and Exhibition, yang disingkat dengan MICE atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, dalam industri pariwisata dan pameran, adalah suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram yang telah disusun dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka panjang yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah Kota Mataram selama 20 tahun yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Nusa Tenggara Barat. RPJPD Kota Mataram 2005-2025 memiliki empat tahap rencana pembangunan jangka menengah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2006-2010 merupakan tahapan pertama RPJPD Kota Mataram. Dengan telah terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota Mataram masa jabatan 2010-2015, RPJMD Kota Mataram harus disusun sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah untuk kurun waktu lima tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. RPJMD Kota Mataram disusun berdasarkan analisis permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis daerah, tujuan dan sasaran pembangunan daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah, indikator sasaran dan target pencapaian pembangunan daerah yang bertumpu pada program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 2 pembangunan daerah lengkap dengan kerangka pendanaan serta kaidah pelaksanaannya. Penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : a. Persiapan penyusunan RPJMD Persiapan penyusunan dilakukan dengan membentuk tim, menyusun jadwal/agenda pelaksanaan, dan menetapkan narasumber sebagai tim ahli untuk membantu dalam penyusunan RPJMD. b. Penyusunan rancangan awal RPJMD Penyusunan rancangan awal dilakukan melalui tahap-tahap penelaahan dokumen-dokumen terkait, analisis gambaran umum, analisis pengelolaan keuangan, perumusan permasalahan dan isu-isu strategis, perumusan visi dan misi, perumusan tujuan dan sasaran, perumusan strategi dan arah kebijakan, hingga penyusunan program SKPD dan lintas SKPD dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan indikatif. c. Penyusunan rancangan RPJMD Penyusunan rancangan dilakukan berdasarkan verifikasi dan integrasi seluruh Renstra SKPD dengan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD. d. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD Kota Mataram. Tujuan Musrenbang RPJMD untuk mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan daerah sebagai bahan penyempurnaan rancangan RPJMD Kota Mataram menjadi rancangan akhir RPJMD Kota Mataram. e. Perumusan rancangan akhir RPJMD Perumusan rancangan akhir dilakukan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD, selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk memastikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 3 bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan hasil Musrenbang dan ditampung dalam rancangan akhir RPJMD. Rancangan akhir RPJMD Kota Mataram diajukan dan dikonsultasikan kepada Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat. f. Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD melalui Mekanisme pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015 dengan DPRD sesuai dengan ketentuan perundang-undangan menjadi peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015. Dalam penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilakukan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut : a. Pendekatan Teknokratis Pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan daerah menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Metode ini merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan data dan informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan dengan kerangka manajemen strategis dan berbasis kinerja. b. Pendekatan Politis Pendekatan politis merupakan pendekatan yang ditawarkan oleh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye melalui penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program pembangunan serta pembahasan dengan DPRD dalam penetapan peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015. c. Pendekatan Top Down dan Bottom Up Hasil dari pendekatan bottom up melalui penjaringan aspirasi masyarakat bersama stakeholder dan Musrenbang RPJMD serta pendekatan top down dengan penyelarasan pada dokumen perencanaan provinsi dan nasional sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional (dan provinsi) dengan rencana pembangunan daerah Kota Mataram. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan. RPJMD ini sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) secara berjenjang. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun dengan maksud sebagai berikut: 1. Menetapkan Visi, Misi, dan Program pembangunan daerah jangka menengah; 2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan perencanaan penganggaran; 3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kota, APBD Provinsi maupun APBN; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 5 5. Menyediakan tolok ukur sebagai standar dalam mengevaluasi kinerja tahunan setiap satuan kerja perangkat daerah; 6. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah; 7. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 8. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun; 9. Menjabarkan kondisi kekinian, hambatan dan tantangan dalam capaian kinerja lima tahun berikutnya. Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 adalah: 1. Menjabarkan visi, misi, dan program prioritas kepala daerah terpilih. 2. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan serta mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu dengan perencanaan pembangunan nasional. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. 4. Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antara Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram. 1.3. LANDASAN HUKUM Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2015 Kota Mataram mengacu pada peraturan perundang- undangan sebagai rujukan, yakni antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 6 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stndar Pelayanan Minimal; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 7 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025; 22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013; 23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029; 24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram; 25. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram; 26. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 8 1.4. HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA Hubungan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 20112015 dengan dokumen perencanaan lainnya memiliki keterkaitan vertikal dan horisontal sebagai berikut: 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 20112015 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dengan mengacu kepada RPJP Nasional Tahun 2005-2025, RPJPD Provinsi NTB Tahun 20052025 dan RPJPD Kota Mataram 20052025. Selain itu mengacu pula pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 20092013. 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 20112015 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD untuk jangka waktu lima tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram yang merupakan rencana kerja tahunan. Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 9 3. Perencanaan makro selanjutnya diterjemahkan ke dalam perencanaan sektoral yang dikaitkan dengan perencanaan regional dan spasial. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan hubungan antara perencanaan makro, perencanaan regional, dan spasial. Gambar 1.2. Hubungan antara Perencanaan Makro dan Sektoral Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RPJMD Kota Mataram akan mempengaruhi perencanaan tata ruang kota. Visi dan Misi Walikota terpilih akan diterjemahkan ke dalam perencanaan spasial. Sehubungan dengan penyusunan RPJMD ini maka Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram yang sedang disusun saat ini harus diselaraskan dengan dokumen RPJMD. Hal ini dimaksudkan agar keselarasan perencanaan pembangunan lima tahun mendatang sesuai dengan rencana penataan ruang wilayah. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan kedudukan RTRW Kota Mataram dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. PERENCANAAN MAKRO PERENCANAAN SEKTORAL (Keterkaitan antarwilayah) PERENCANAAN REGIONAL (Keterkaitan antarsektor) Spasial, Efektivitas kebijakan, Efisiensi sumberdaya, dan Kapasitas kelembagaan SKPD Regulasi Pembiayaan Sumberdaya lokal Keperluan wilayah KESEJAHTERAAN, PELAYANAN, DAN DAYA SAING Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 I - 10 Gambar 1.3 Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN MASA TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB XI PENUTUP TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL RPJP NASIONAL RPJPD PROV. NTB RPJPD KOTA MATARAM RPJM NASIONAL RPJMD PROV. NTB RPJMD KOTA MATARAM RTRW NASIONAL RTRW PROV. NTB RTRW KOTA MATARAM Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di Pulau Lombok. Awal terbentuknya Kota Mataram ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Mataram. Kemudian berubah status menjadi Kotamadya Mataram berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 dengan luas wilayah 61,30 km (6.130 Ha). Pada 2007 Kota Mataram mengalami pemekaran wilayah dari tiga kecamatan dan 23 kelurahan menjadi enam kecamatan dan 50 kelurahan. Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116 o 04 116 o 10 Bujur Timur, dan 08 o 33 08 o 38 Lintang Selatan dengan batas- batas wilayah: Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Bagian Barat : Selat Lombok Wilayah Kota Mataram merupakan dataran rendah dan sedang, dan sebagian lain berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di bagian barat serta agak tinggi-bergelombang di bagian timur. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 2 Hamparan wilayah dengan fisiografi datar di satu sisi mempunyai nilai positif, yakni pembangunan prasarana dan sarana secara fisik kurang mengalami hambatan teknis dan pembiayaan pembangunan relatif lebih murah. Di sisi lain dapat berimplikasi kurang baik diantaranya rawan terjadi genangan. Dari aspek geologi satuan batuan termuda di wilayah Kota Mataram adalah Qa Alluvium. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan koral. Kota Mataram termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan timbulan kasar. Selain itu dalam aspek sumber daya air, Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah di Kota Mataram antara 57 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter. Disamping potensi air tanah (aquifer) tersebut, hingga saat ini kebutuhan air minum masih diakses dan disuplai dari mata air: Sarasuta, Ranget dan Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Kota Mataram dialiri empat sungai utama dan potensial sebagai sumber daya air, yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok, dan Sungai Midang, yang hulunya berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok) yakni batas bagian barat wilayah Kota Mataram. Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang beriklim tropis, musim hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dan sebaliknya adalah musim kemarau. Suhu udara rata-rata mencapai 26C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 80% per Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 3 tahun. Iklim tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan angin (musim) sebanyak dua kali. Suhu udara Kota Mataram tidak berbeda jauh dengan suhu daerah tropis lainnya di Indonesia. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober dengan temperatur 32,1 o C dan terendah pada bulan Agustus dengan temperatur 20,4 o C, kelembaban maksimum 92% terjadi pada bulan Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembaban minimum 67% terjadi pada bulan Oktober, rata-rata penyinaran matahari maksimum pada bulan Juli 83% dan kecepatan angin maksimum rata- rata terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan rata-rata sebesar 1.256,66 mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi pada bulan Desember sebanyak 29 hari. Penggunaan lahan di Kota Mataram sampai 2009 didominasi oleh kawasan perumahan (37,74%) dan pertanian (47,00%). Dalam perkembangannya berdasarkan data tahun 20082009 terjadi konversi lahan yang cukup besar mencapai sekitar 4.80 Ha/tahun untuk fungsi perumahan, perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan. Hal ini tentunya terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan Kota yang berimplikasi pada penyesuaian terhadap kebutuhan lahan untuk pengembangannya. Gambar 2.1 Komposisi Penggunaan Lahan di Kota Mataram Tahun 2009 Sumber: Dinas PU Kota Mataram, 2009 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 4 2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP memiliki potensi yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota. Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan dengan fungsi utama adalah: 1. Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan jasa serta pariwisata; 2. Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan; 3. Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Pusat-pusat pelayanan tersebut di atas dikembangkan sebagai pusat bisnis skala kota dan regional, karena memiliki daya tarik yang tinggi terhadap perkembangan dan pertumbuhan kota. Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan mampu untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat penting dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan strategis wilayah kota berfungsi sebagai berikut: 1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota; 2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 5 wilayah kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kota bersangkutan; 3. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kota; dan 4. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi cepat di Kota Mataram ditetapkan pada kawasan-kawasan yang dianggap memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, yaitu: a) Kawasan strategis bidang pariwisata; Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda (multiplier effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu wilayah. Kawasan strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi berikut ini: 1. Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang berbasis lingkungan; 2. Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara); 3. Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya (Kecamatan Ampenan); 4. Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela); 5. Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq, dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata yang membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru (Kecamatan Sekarbela); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 6 6. Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan); 7. Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang- sayang (Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner. b) Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa. Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan jasa ditetapkan di lokasi berikut: 1. Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan); 2. Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan; 3. Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika. c) Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan budaya untuk tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya. Kawasan strategis ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang dapat menunjukkan jati diri maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah: 1. Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan); 2. Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan Cakranegara); 3. Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung; 4. Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 7 d) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di Kota Mataram adalah: 1. Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar, dan Sungai Brenyok; 2. Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km; 3. Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya); 4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota Mataram. 2.1.3. Kerentanan Kota Mataram terhadap Bencana Secara umum Kota Mataram memiliki potensi rawan terhadap bencana, baik bencana alam maupun bencana lainnya. 1. Banjir Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap daerah aliran sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di musim penghujan. Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara kerap terjadi genangan dan banjir. Genangan air ini, selain disebabkan oleh kondisi topografi yang cenderung datar, juga disebabkan oleh banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal. Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan. 2. Gelombang Pasang dan Tsunami Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan tsunami adalah wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau dengan kata lain adalah kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk dalam kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami adalah Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 8 Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru. 3. Abrasi Pantai Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau ombak tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan pantai tidak memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses terjadinya abrasi pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota Mataram adalah wilayah pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu dampak abrasi pantai adalah terjadinya intrusi air laut yang dapat mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah Kota Mataram. 4. Gempa Bumi Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak bisa diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Euro-Asia menyebabkan wilayah ini memiliki ancaman kegempaan yang potensial. Selain ini terdapat juga ancaman dari utara berupa patahan busur belakang. Kedalaman pusat gempa di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km. 2.1.4. Demografi Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk tersebut dapat menjadi potensi tenaga kerja sebagai modal pembangunan di segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram sesuai data BPS Kota Mataram, 2009 sebanyak 375.506 jiwa dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan (rasio jenis kelamin) sebesar 0,97, sedangkan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 6.126 jiwa per kilometer persegi dengan laju pertumbuhan sebesar 3,66 persen. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 9 Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Mataram Tahun 2009 Kecamatan Luas Daerah Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga Kepadatan Laki-laki Perempuan (Km 2 ) (Jiwa) (Jiwa) (KK) (Jiwa/ Km 2 ) 1 2 3 4 5 6 Ampenan 9.46 37,521 37,071 19,614 7,885 Sekarbela 10.32 22,819 23,829 13,928 4,520 Mataram 10.76 33,302 34,896 18,237 6,338 Selaparang 10.77 33,253 35,048 21,288 6,342 Cakranegara 9.67 29,815 30,518 16,155 6,239 Sandubaya 10.32 28,611 28,823 15,221 5,565 Jumlah 61.3 185,321 190,185 104,443 6,126 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kota Mataram dari 2005-2009 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut tidak lepas dari selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga karena adanya migrasi. Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan serta perdagangan dan jasa menjadi penyebab tingginya migrasi. Jumlah tenaga kerja di Kota Mataram secara umum meningkat baik di sektor formal maupun informal. Sebagai gambaran, pada 2009 jumlah penduduk usia kerja (di atas 15 tahun) sebesar 272.128 jiwa dengan jumlah angkatan kerja sebesar 8.561 jiwa. Berdasarkan data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) setiap tahun meningkat sebesar 3,30% yang artinya dari seluruh jumlah penduduk usia produktif di Kota Mataram yang aktif secara ekonomi sebesar 3,30%. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 10 Tabel 2.2. Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Pendidikan Laki-laki Perempuan SD/MI 9 6 SMP/MTs 58 12 SMA/SMK/MA 953 672 D-I dan D-II 30 19 D-III 156 270 Perguruan Tinggi 798 876 Jumlah 2.004 1.855 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. Berdasarkan Hasil Survei Ekonomi Daerah Kota Mataram 2009, tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Mataram sebesar 57,25%, yang artinya dari jumlah penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi sebesar 57,25%. Selanjutnya selama kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah pencari kerja dengan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA menduduki tempat tertinggi yang kemudian disusul oleh lulusan Perguruan Tinggi dan D-III. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2 Gambar 2.2. Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Mataram Tahun 2006 s/d 2009 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 11 Tabel 2.3 Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Mataram Tahun 2009 No. Komponen Jumlah % 1 2 3 4 1 Penduduk Seluruh 375.506 100% 2 Angkatan Kerja (15 Tahun ke atas) a. Bekerja 170.478 47.29% b. Mencari Kerja 16.691 4.63% c. Mempersiapkan Usaha 1.190 0.33% d. Tidak mungkin mendapatkan pekerjaan 5.227 1.45% e. Belum mulai bekerja 1.081 0.30% f. Bersekolah 48.268 13.38 % g. Mengurus rumah tangga 97.514 27.05% h. Lainnya 25.235 7.00% 3 Tingkat partisipasi angkatan kerja a. Bekerja >= 35 jam 88.587 59,5% b. Bekerja < 35 jam 109.302 40,5% c. Bekerja < 15 jam 40.087 11.12% d. Pengangguran terbuka 26.821 7.44% Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. 2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat selama periode 2005-2009 diuraikan sebagai berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 12 2.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada 2009 ditunjukkan oleh pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, yang mengalami kenaikan dari 7,76 persen pada 2008 menjadi 8,47 persen pada 2009. Tabel 2.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2005-2009 Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pertanian 117.499,11 5,08 132.708,43 4,99 148.881,61 4,84 164.891,34 4,55 173.741,72 4,20 Pertambangan dan Penggalian 1.769,84 0,08 1.839,65 0,07 1.750,65 0,06 1.420,30 0,04 895,85 0,02 Industri Pengolahan 224.201,33 9,70 255.300,32 9,59 306.341,31 9,95 366.763,72 10,12 430.190,96 10,39 Listrik, Gas & Air Bersih 21.603,08 0,93 25.632,15 0,96 32.651,07 1,06 40.374,79 1,11 47.488,46 1,15 Bangunan 159.064,11 6,88 179.971,52 6,76 217.142,83 7,05 276.117,54 7,62 346.163,59 8,36 Perdagangan Hotel & Restoran 440.162,05 19,04 508.032,73 19,09 587.897,99 19,10 710.506,66 19,60 825.078,54 19,93 Pengangkutan & Komunikasi 731.795,79 31,65 846.886,81 31,81 962.659,52 31,27 1.101.329,59 30,39 1.192.868,40 28,81 Keuangan, Persewaan& Jasa Perusahaan 337.798,24 14,61 398.346,58 14,96 464.163,26 15,08 552.271,19 15,24 634.041,99 15,31 Jasa-Jasa 278.321,67 12,04 313.221,72 11,77 356.706,29 11,59 410.662,71 11,33 489.883,15 11,83 Jumlah 2.312.215,22 100 2.661.939,91 100 3.078.194,53 100 3.624.337,84 100 4.140.352,66 100 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 13 Gambar 2.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009 Pertumbuhan riil sektoral 2009 mengalami fluktuasi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan sebesar 8,40 persen dengan peranannya terhadap PDRB 15,31 persen. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan paling tinggi yaitu minus 42,00 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan sumbangan tertinggi terhadap ekonomi yaitu sebesar 27,09 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 6,49 persen. Sektor Perdagangan dan Perhotelan yang juga merupakan sektor yang dominan memberikan sumbangan yang berarti bagi perekonomian sebesar 18,87 persen dengan pertumbuhan riil sebesar 10,38 persen. Sektor Industri Pengolahan meskipun dengan pertumbuhan 11,20 persen masih mempunyai peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena mampu memberikan andil sebesar 12,23 persen. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 14 Tabel 2.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2005-2009 Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pertanian 78.224,56 5,24 81.723,57 5,08 84.127,34 4,85 85.261,08 4,56 85.619,41 4,22 Pertambangan dan Penggalian 1.259,02 0,08 1.246,12 0,08 1.097,46 0,06 816,40 0,04 473,51 0,02 Industri Pengolahan 172.850,80 11,59 186.177,60 11,57 205.056,00 11,81 223.162,45 11,93 248.156,64 12,23 Listrik, Gas & Air Bersih 11.405,06 0,76 12.549,11 0,78 13.373,53 0,77 14.362,85 0,77 15.512,74 0,76 Bangunan 116.931,59 7,84 127.445,43 7,92 141.681,08 8,16 159.674,58 8,53 184.583,82 9,09 Perdagangan Hotel & Restoran 275.202,70 18,45 297.050,57 18,46 317.888,93 18,31 347.069,32 18,55 383.095,82 18,87 Pengangkutan & Komunikasi 408.537,08 27,39 443.014,61 27,53 486.903,60 28,04 516.306,21 27,59 549.819,28 27,09 Keuangan, Persewaan& Jasa Perusahaan 235.116,99 15,76 260.204,16 16,17 278.481,01 16,04 307.676,60 16,44 333.532,18 16,43 Jasa-Jasa 192.273,11 12,89 199.581,03 12,40 207.764,77 11,97 216.870,51 11,59 228.868,58 11,28 1.491.800,91 100,00 1.608.992,20 100,00 1.736.373,72 100,00 1.871.200,00 100,00 2.029.661,98 100,00 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. Gambar 2.4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 15 Data-data terakhir ini menandai konsistensi pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada periode 2006-2009 yang berkisar antara 7-8 % per tahun. Pertumbuhan ekonomi yang positif ini dalam prakteknya dapat dilihat dengan meningkatnya pendirian supermarket, pusat perbelanjaan, aktivitas transportasi dan pembangunan perumahan di segala penjuru wilayah Kota Mataram. Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram juga mampu meningkatkan geliat kegiatan pembangunan dan mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi pada tingkatan yang relatif tinggi di berbagai bidang termasuk peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di Kota Mataram. Tabel 2.6. PDRB Per Kapita Kota Mataram ADH Berlaku dan ADH Konstan Tahun 2000 Tahun 2005-2009 URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 6 A ADH BERLAKU PDRB 2.312.215,22 2.661.939,91 3.078.194,54 3.624.337,84 4.140.352,68 Pendapatan Regional 2.155.221,65 2.488.275,57 2.890.268,29 3.403.069,10 3.879.666,86 PDRB Per Kapita 6.481.368,41 7.536.998,97 8.643.190,60 10.005.266,74 11.026.062,65 Pendapatan Regional Per Kapita 6.041.299,88 7.045.286,93 8.115.516,86 9.394.437,16 10.331.837,20 B ADH KONSTAN 2000 PDRB 1.491.800,91 1.608.992,20 1.736.373,72 1.871.200,00 2.029.661,98 Pendapatan Regional 1.391.015,54 1.501.845,58 1.623.467,38 1.746.852,68 1.898.854,78 PDRB Per Kapita 4.181.665,75 4.555.689,79 4.875.523,25 5.165.593,26 5.405.138,63 Pendapatan Regional Per Kapita 3.899.154,42 4.252.315,60 4.558.496,14 4.822.322,81 5.056.789,46 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. 2.2.2 Laju Inflasi Tingginya pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada melonjaknya tingkat inflasi di Kota Mataram, hal Ini perlu diwaspadai karena laju inflasi yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram. Ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kenaikan harga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 16 yang dapat mengurangi pendapatan riil penduduk Kota Mataram secara keseluruhan. Tabel 2.7. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram Tahun 2005-2009 No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 6 7 1. Pertumbuhan PDRB 7,77% 7,86 % 7,92 % 7,76 % 8,47% 2. Laju Inflasi 13,26% 4,17% 8,76 % 13,29 % 3,34% Sumber: BPS Kota Mataram, 2010 Sebagai ibukota provinsi yang merupakan barometer pembangunan NTB, isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan di Kota Mataram antara lain meningkatnya jumlah permukiman kumuh, jumlah penduduk miskin, penurunan daya dukung lingkungan, kapital akses khususnya bagi pelaku ekonomi lemah, penguasaan teknologi produksi serta terbatasnya potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Namun demikian suasana kondusif Kota Mataram sedikitnya telah menunjukkan perubahan sehingga pertumbuhan ekonomi semakin baik dan memiliki peluang yang strategis untuk makin berkembang. 2.2.3 Fokus Kesejahteraan Sosial Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Kinerja pembangunan kesejahteraan sosial Kota Mataram periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagai berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 17 1. Pendidikan Pembangunan pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana dan prasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Pendidikan yang ditamatkan. APK adalah persentase anak usia sekolah yang memperoleh kesempatan pendidikan. APK SMP dan SMA mulai tahun 2008-2010 sudah di atas 100 %. Tabel 2.8 Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Pendidikan No. Uraian Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1. Angka Melek Huruf 91,80% 91,80% 92% 95,50% 95,50% 2. Rata Lama sekolah 8,40 9,05 9,05 9,2 9,50 3. Angka Partisipasi Kasar - SD/MI/Paket A 108,30 105,67 107,45 108,36 108,98 - SMP/MTs/Paket B 94,04 96,21 101,18 101,94 101,66 - SMA/SMK/MA/Paket C 69,75 72,28 75,46 100,28 101,64 4. Angka Partisipasi Murni - SD/MI/Paket A 94,82 96,06 96,38 95,86 97,50 - SMP/MTs/Paket B 72,12 74,31 72,93 77,48 76,64 - SMA/SMK/MA/Paket C 54,15 52,39 57,43 71,32 71,79 5. Angka Pendidikan yang ditamatkan 91,22% 94,35% 96,35% 96,51% 96,51% Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010 Angka pendidikan yang ditamatkan belum dapat menjangkau 100%, hal ini menunjukkan bahwa masih adanya peserta didik yang belum dapat menuntaskan pendidikannya. Namun selama periode 2005-2010 angka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 18 pendidikan yang ditamatkan mengalami peningkatan dari 91,22% pada 2005 menjadi 96,51% pada 2009. 2. Kesehatan Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan, antara lain: angka kematian bayi, umur harapan hidup, dan prevalensi gizi buruk. Tabel 2.9 Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Kesehatan 2005 2006 2007 2008 2009 1. Angka Kematian Bayi (AKB) per / 1000 kelahiran hidup 42,89 42,00 41,58 41,25 - 2. Umur Harapan Hidup (UHH) 64,7 64,9 65,66 65,15 3. Prevalensi Gizi buruk 7,20% 3,60% 2,71% 1,51% - No Uraian Tahun Sumber : Data Olahan Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010 Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan, dimana angka kematian bayi selama empat tahun mengalami penurunan dari 42,89 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 41,25 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008, hal ini menunjukkan adanya peningkatan pelayanan kesehatan. Umur Harapan Hidup Kota Mataram di Kota Mataram sebesar 65.66. Selama kurun lima tahun terakhir prevalensi gizi buruk mengalami penurunan dari tahun 2005 sebesar 7,20 % menjadi 1,51 % Tahun 2008. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 19 3. Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Kota Mataram selama periode 2005-2009 mengalami kecenderungan fluktuatif. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram pada 2006 jumlah penduduk miskin sebanyak 21.043 kepala keluarga, meningkat menjadi sebanyak 25.686 kepala keluarga pada 2007, dan dua tahun terakhir menjadi 37.043 kepala keluarga. Tabel 2.10 Persentase Penduduk Miskin 2005 2006 2007 2008 2009 Penduduk Miskin (KK) - 21,043 25,686 37,043 37,043 Jml Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506 % 0.00% 5.90% 7.21% 10.23% 9.86% Uraian Tahun Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010. Rasio penduduk miskin pada 2008 sebesar 10,23% dan pada 2009 sebesar 9,86%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan rasio penduduk miskin sebesar 1,34%. Penurunan dimaksud karena adanya berbagai intervensi program penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram yang langsung menyentuh ke masyarakat yang didukung pola identifikasi dan verifikasi penduduk miskin yang mendekati kondisi riil. 4. Kepemilikan tanah Sampai 2009, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mataram telah menerbitkan 3.304 sertifikat hak atas tanah, sebanyak 2.995 sertifikat berupa hak milik atau sekitar 88% dari keseluruhan sertifikat yang diterbitkan. Sementara sertifikat hak guna bangunan yang diterbitkan sebanyak 304 sertifikat dan lima sertifikat hak pakai. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 20 5. Kesempatan Kerja Angka kesempatan kerja dapat dihitung dari jumlah penduduk yang bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Rasio penduduk yang bekerja mengalami penurunan dari 93,10% pada 2005 menjadi 89,22% pada 2009, seperti terlihat pada Tabel 2.11. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dibanding dengan jumlah angkatan kerja. Namun rasionya masih terjadi peningkatan pada 2009 sebesar 89,22%, hal ini tentunya akan berpengaruh pada tingkat pengangguran di Kota Mataram. Tabel 2.11 Rasio Penduduk Bekerja 2005 2006 2007 2008 2009 Penduduk yang Bekerja 332,145 245,799 268,040 212,265 335,026 Angkatan Kerja 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506 Rasio 93.10% 68.90% 75.26% 58.60% 89.22% Uraian Tahun Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Kota Mataram, 2010 6. Angka Kriminalitas Dari tabel Angka Kriminalitas selama lima tahun terakhir berfluktuasi. Rasio tindak kriminal tersebut menunjukkan kondisi keamanan di Kota Mataram masih mengalami fluktuasi, sebagaimana uraikan pada tabel berikut: Tabel 2.12 Rasio Tindak Kriminal 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah Kriminal 2,334 2,262 4,682 5,993 4,186 Jumlah Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506 Rasio 6.54 6.34 13.15 16.54 11.15 Uraian Tahun Sumber : BPS Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 21 2.2.4 Fokus Seni dan Budaya. Jumlah grup kesenian dan gedung kesenian di Kota Mataram berfluktuasi dari tahun ke tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut: Tabel 2.13 Rasio Grup Kesenian 2005 2006 2007 2008 2009 Juml Grup Kesenian 197 192 189 184 198 Juml Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506 Rasio/10.000 penduduk 5.52 5.38 5.31 5.08 5.27 Uraian Tahun Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010 Tabel 2.14 Rasio Gedung Kesenian 2005 2006 2007 2008 2009 Juml Gedung Kesenian 3 3 3 3 3 Juml Penduduk 356,748 356,748 356,141 362,243 375,506 Rasio/10.000 penduduk 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 Uraian Tahun Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010 Sementara itu kondisi jumlah klub olah raga selama tiga tahun (2007 2009) tidak mengalami penambahan yaitu tetap sebanyak 25 klub. Begitu pula jumlah lapangan olah raga tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan atau tetap, yaitu 9 buah. Hal ini menunjukkan bahwa budaya olah raga di kalangan masyarakat masih rendah. Ketersediaan lahan olahraga untuk menunjang minat masyarakat dalam berolahraga perlu ditingkatkan. Berikut gambaran perkembangan klub dan sarana prasarana olahraga seperti tabel di bawah ini : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 22 Tabel 2.15 Rasio Klub Olah Raga 2005 2006 2007 2008 2009 Juml Klub Olah Raga 23 24 25 25 25 Juml Penduduk 346,783 353,183 356,141 362,243 375,506 Rasio/10.000 penduduk 0.66 0.68 0.70 0.69 0.67 Uraian Tahun Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010 Tabel 2.16 Rasio Gedung Olah Raga 2005 2006 2007 2008 2009 Juml Lapangan olahraga 9 9 9 9 9 Juml Penduduk 346,783 353,183 356,141 362,243 375,506 Rasio/10.000 penduduk 0.26 0.25 0.25 0.25 0.24 Uraian Tahun Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010. 2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM 2.3.1. Fokus layanan urusan wajib 1. Pendidikan Pembangunan pendidikan di Kota Mataram merupakan proses panjang untuk meningkatkan daya saing masyarakat Kota Mataram. Berbagai terobosan program dan kegiatan dilaksanakan sampai dengan 2010 telah memberikan hasil yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mataram yang semakin meningkat setiap tahunnya. IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan masyarakat yang dianggap sangat mendasar yaitu bidang kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup, bidang pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta ekonomi yang diukur dengan paritas daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan IPM oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 23 BPS, terlihat bahwa status pembangunan masyarakat di Kota Mataram pada 2009 sudah mencapai tingkat menengah atas sebesar 71,82 atau naik sebesar 0.41 poin dengan menduduki peringkat ke-1 dari kabupaten/kota lain di NTB. Tabel 2.17 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram Uraian 2006 2007 2008 2009 Angka Harapan Hidup (AHH) 64,7 Tahun 65,19 Tahun 65,66 Tahun 66,15 Tahun Angka Melek Huruf (AMH) 91,8 % 91,8 % 92,0 % 95,5 % Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,4 Tahun 9,05 Tahun 9,05 Tahun 9,2 Tahun Paritas Daya Beli 634,51 636,28 641,94 642,170 IPM 69,82 70,71 71,41 71,82 Sumber : Buku IPM Kota Mataram, 2009. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sampai dengan 2010 mencapai 9,5 tahun. Angka Melek Huruf penduduk usia 15 tahun ke atas sekitar 95,5%. Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun mencapai 106,66%, usia 13-15 tahun 104,89% dan APS 16-18 tahun 78,1% (Data Dikpora Kota Mataram, 2010). Selama kurun waktu 2006 2010 upaya penyediaan layanan pendidikan pada jenjang SD/MI/Paket A sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK/Paket C telah menunjukkan peningkatan. APK SD/MI/Paket A pada 2006 adalah 108,30, pada 2010 terjadi peningkatan menjadi 108,98. Sementara Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SMP/MTs/Paket B meningkat dari 94,04 pada 2006 menjadi 101,66 pada 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 24 Tabel 2.18 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pendidikan NO INDIKATOR TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 1 PENDIDIKAN DASAR a. Angka Partisipasi Sekolah - APK SD/MI/Paket A 108,30 105,67 107,45 108,36 108,98 - APM SD/MI/Paket A 94,82 96,06 96,38 95,86 97,50 - APK SMP/MTs/Paket B 94,04 96,21 101,18 101,94 101,66 - APM SMP/MTs/Paket B 72,12 74,31 72,93 77,48 76,64 b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SD/MI 1 : 253 1 : 250 1 : 245 1 : 242 1 : 240 SMP/MTs 1 : 425 1 : 405 1 : 409 1 : 399 1 : 396 c. Rasio guru:murid SD 1 : 24 1 : 23 1 : 22 1 : 20 1 : 20 SMP 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 15 d. Rasio guru (PNS):murid SD 1 : 31 1 : 31 1 : 30 1 : 30 1 : 30 SMP 1 : 28 1 : 27 1 : 24 1 : 25 1 : 25 e. Rasio murid per kelas rata-rata SD 1 : 36 1 : 37 1 : 35 1 : 34 1 : 33 SMP 1 : 38 1 : 38 1 : 37 1 : 36 1 : 33 SDN 1 : 36 1 : 37 1 : 38 1 : 36 1 : 35 SMPN 1 : 41 1 : 40 1 : 39 1 : 38 1 : 37 2 PENDIDIKAN MENENGAH a. Angka Partisipasi Sekolah - APK SMA/MA/SMK/Paket C 69,75 72,28 75,46 100,28 101,64 - APM SMA/MA/SMK/Paket C 54,15 52,39 57,43 71,32 71,79 b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah 1 : 442 1 : 447 1 : 423 1 : 387 1 : 377 c. Rasio guru:murid SMA 1:12 1 : 13 1 : 13 1:12 1:12 SMK 1:10 1:10 1:10 1:10 1:10 c. Rasio guru PNS:murid SMA 1:32 1:29 1:27 1:26 1:26 SMK 1:19 1:18 1:17 1:20 1:19 d. Rasio murid per kelas rata-rata SMA 1 : 37 1 : 37 1 : 38 1 : 35 1 : 35 SMK 1 : 32 1 : 33 1 : 32 1 : 32 1 : 31 SMAN 1 : 39 1 : 39 1 : 39 1 : 39 1 : 37 SMKN 1 : 34 1 : 33 1 : 35 1 : 33 1 : 32 e. Penduduk usia > 15 tahun yang buta huruf 4.122 3.773 2.011 19.249 19.249 3 Fasilitas pendidikan Sekolah SD dalam kondisi baik 84% 86% 92% 89% 93% Sekolah SMP dalam kondisi baik 93% 82% 89% 89% 88% Sekolah SMA/SMK dalam kondisi baik 95% 93% 98% 97% 96% Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 25 4 PAUD a. Jumlah siswa TK/RA 5.729 5.759 5.977 6.323 6.315 b. APK PAUD 30,73 30,62 31,47 36,25 40,19 5 Angka putus Sekolah a. SD/MI 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 b. SMP/MTs 0,7 0,8 0,4 0,3 0,3 c. SMA/MA/SMK 0,8 1,3 0,3 0,6 0,6 SD/MI 57 48 24 27 18 SMP/MTs 131 152 89 56 32 SMA/MA/SMK 135 244 60 110 229 6. Angka Kelulusan a. SD/MI 100 99,99 99,43 100 100 b. SMP/MTs 99,25 85,30 81,48 76,22 99,95 c. SMA/MA/SMK 98,70 85,03 89,42 73,02 99,83 7 Angka melanjutkan a. dari SD/MI ke SMP/MTs 104,79 105,13 106,86 108,08 92,36 b. dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 104,87 100,19 162,02 117,42 129,92 8 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV 58,07 60,6 63,68 65,37 74,87 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2010. PAUD dilaksanakan melalui jalur formal di Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA), serta melalui jalur pendidikan non formal dalam bentuk Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), maupun Satuan PAUD Sejenis. Pada 2009 jumlah TK/RA negeri sebanyak 3 lembaga, TK/RA swasta sebanyak 108 lembaga. Jumlah KB-TPA baik yang dikelola oleh swasta maupun oleh masyarakat sebanyak 6 lembaga TPA, 97 lembaga KB, 15 lembaga SPS, dan Taman Pendidikan Quran sebanyak 136 lembaga. Pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A terjadi peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) dari 108,30% pada 2006 menjadi 108,98% pada 2010. Demikian pula Angka Partisipasi Murni (APM) naik dari 94,82% pada 2006 menjadi 97,50% pada 2010. Pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B, APK meningkat dari 94,04% pada 2006 menjadi 101,66% pada 2010 dan Angka Partisipasi Murni (APM) naik dari 72,12% pada 2006 menjadi 76,64% pada 2010. APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C mengalami peningkatan, yaitu 69,75% pada 2006 menjadi 101,64% pada 2010. Pada 2009 di Kota Mataram terdapat SD/MI sebanyak 175, yang terdiri dari 143 SD Negeri dan 13 SD Swasta, tiga MI Negeri, dan 16 MI Swasta. Pendidikan SMP/MTs sebanyak 59 yang terdiri dari 23 SMP Negeri, lima SMP Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 26 Terbuka, dan 12 SMP Swasta, tiga MTs Negeri dan 17 MTs Swasta. Pada 2009/2010 di Kota Mataram terdapat 53 pendidikan SMA/SMK/MA yang terdiri dari delapan SMA Negeri, 16 SMA swasta, delapan SMK Negeri, 10 SMK swasta, dua MA Negeri dan sembilan MA Swasta. Tingkat partisipasi penduduk usia 16-18 Tahun dalam mengikuti pendidikan menengah masih belum memenuhi rasio yang diinginkan 60:40 antara siswa SMK:SMA, meski rasionya dari tahun ke tahun terus meningkat, yaitu dari 33:67 pada 2005 menjadi 39:61 pada 2009. Program pendidikan nonformal dan informal juga menunjukkan peningkatan hasil yang menggembirakan. Tingkat literasi penduduk usia lebih dari 15 tahun meningkat dari 89,79% pada 2005 menjadi 92% pada 2009. Layanan pendidikan non formal dan informal baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat sudah cukup memadai. Hal ini bisa dilihat dari segi ketersediaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Pada 2009 ada 46 lembaga PKBM, 62 lembaga KBU, 22 lembaga TBM, yang terdiri dari peserta Kelompok Belajar Paket A sebanyak 132 orang, Paket B sebanyak 496 orang, dan Paket C sebanyak 443 orang, 375 warga pendidikan kecakapan hidup (PKH), sedangkan warga belajar Keaksaraan Fungsional sebanyak 16.657 orang. Walaupun ketersediaan layanan pendidikan keaksaraan sudah memadai, tetapi penyebarannya belum merata. Salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sampai dengan 2009 terdapat sekitar 4.835 guru, terdiri dari 3.237 guru negeri dan 1.598 guru non PNS terdiri dari guru bantu, guru honor daerah dan honor sekolah dari jenjang pendidikan TK hingga pendidikan menengah, baik pada sekolah negeri maupun swasta. Kualifikasi pendidik ditinjau dari kualifikasi pendidikan menunjukkan keragaman. Pada jenjang TK dan SD pendidik dengan kualifikasi sarjana (S1) persentasenya masih sangat kecil. Sebagian besar pendidik pada TK adalah mereka yang berpendidikan SMA, sedangkan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 27 SD mayoritas pendidikan berlatar belakang D2 dan S1. Ijazah pendidik pada SMP, SMA dan SMK dengan latar belakang S1 lebih dari 80%. Tabel 2.19 Kualifikasi Tenaga Pendidik di Kota Mataram Tahun 2009 No. Jenjang Pendidikan Jumlah Guru Ijazah Tertinggi SMA (%) D 1 (%) D2 (%) D3 (%) Sarjana (%) S2/S3 (%) 1 TK 430 49,5 5,8 20 4,7 20 - 2 SD 2107 17,5 0,7 41,3 3,7 37 0,1 3 SMP 1213 3,63 1,24 1,07 7,7 84,09 0,57 4 SMA 373 7,8 0 0 2,7 86,6 2,9 5 SMK 802 1 0,2 0,1 13,2 83,7 1,7 Jumlah 4835 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010. Angka mengulang SD pada 2006 turun dari 2,63% menjadi 2,31% 2010, SMP menurun dari 1,37 menjadi 0,6%, SMA turun dari 0,45% menjadi 0,42%, dan SMK turun dari 3,72 menjadi 1,86%. Angka putus sekolah SD turun dari 0,1% pada 2006 menjadi 0,04% pada 2010, SMP dari 0,65% menjadi 0,15%, SMA dari 0,67% menjadi 1,22%, dan SMK dari 0,92% menjadi 1,14%. Dan angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs adalah 92,36% dan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK adalah 129,92%. Rasio siswa per guru untuk jenjang SD adalah 30, 25 pada jenjang SMP, 26 pada SMA, dan 19 untuk SMK. Adapun rasio siswa per kelas SD adalah 33, SMP adalah 33, SMA adalah 35 dan SMK adalah 31. Ini berarti bahwa rasio siswa per kelas masih di bawah ketentuan SPM kecuali SMK. 2. Kesehatan Upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka kematian ibu dan bayi, menekan tingkat kesakitan penyakit menular, meningkatkan status gizi masyarakat terutama bayi dan balita serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesehatan di Kota Mataram selama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 28 periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.20 Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Rasio Puskesmas per satuan penduduk 1:43.609 1:44.594 1:46.190 1:45.280 1:41.723 2. Rasio Tenaga Medis per 100.000 penduduk 9,46 10,93 10,28 11,04 53,99 3. Rasio Tenaga Keperawatan per 100.000 penduduk 47,30 49,61 53,31 53,28 61,52 4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani - - 47,06% 95,12% 40,27% 5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 76.83% 83.51% 86.63% 82.67% 86.68% 6. Cakupan kelurahan UCI 82.61% 100% 73.91% 100% 82% 7. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 8. Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 90,21% 93,51% 86,00% 87,54% 94,00% 9. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin - - - 3,22% 0,23% 10. Cakupan kunjungan bayi - - 97.70% 88.69% 77,54% 11. Visite Rate 1,1 1,13 1,10 0,12 1,14 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010 Dilihat dari indikator aspek pelayanan kesehatan, ada upaya penyediaan fasilitas kesehatan dari Tahun ke Tahun diarahkan untuk dapat meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Kota Mataram. 3. Pekerjaan Umum Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pekerjaan umum di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 29 Tabel 2.21 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan Umum No. Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 89,20 89,47 89,69 61,74 64,96 2. Rasio jaringan irigasi 31,24 15,86 31,66 28,74 23,75 3. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 1,58 1,70 1,68 1,90 1,96 4. Persentase rumah tinggal bersanitasi 75,16 75,16 73,95 67,35 71,83 5. Rasio TPU per satuan penduduk per 1000 penduduk 31,67 31,10 30,84 30,32 29,25 6. Rasio pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 3,00 3,03 3,00 3,02 3,02 7. Rasio rumah layak huni 0,14 0,14 0,15 0,14 0,73 8. Panjang jalan dilalui kendaraan 0,43 0,43 0,44 0,47 0,47 10. Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar - 13,06 - - - 11. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat - 57,84 50,04 39,94 39,94 13. Luas irigasi Kota dalam kondisi baik 10,02 10,02 7,16 1,70 1,31 14. Luas Kawasan Kumuh Luas Wilayah x100% 29,47 29,47 29,47 32,87 30,42 Sumber : Data Olahan SKPD Terkait, 2010 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik selama lima tahun terakhir mengalami penurunan yang signifikan, dimana pada 2005 kondisi yang baik mencapai 89,20% dan pada 2009 hanya sebesar 64,96%. 4. Perumahan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perumahan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 30 Tabel 2.22 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perumahan No. Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah rumah tangga pengguna air bersih / jumlah seluruh rumah tangga x 100% 41,77 41,89 42,88 44,68 45,47 2. Luas lingkungan permukiman kumuh/ Luas wilayah x 100% 29,47 29,47 29,47 32,87 30,42 3. Jumlah rumah layak huni/ Jumlah seluruh rumah x 100% 0,14 0,14 0,15 0,14 0,73 Sumber : Dinas Tata Kota Kota Mataram, 2010 Rumah tangga pengguna air bersih meningkat sebesar 3,70% pada lima tahun terakhir. Sedangkan luas lingkungan pemukiman kumuh pada 2005- 2007 sebesar 29,47% dan bertambah pada 2008 menjadi 32,87%. Pada 2009 menurun menjadi 30,42% seiring dengan masuknya program pemerintah untuk mengurangi lingkungan permukiman kumuh. 5. Penataan Ruang Pada pelayanan urusan penataan ruang, bangunan yang memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada 2005 bangunan yang memiliki IMB mencapai 49,73%. Persentase tersebut pada 2009 meningkat menjadi 55,01%. 6. Perencanaan Pembangunan Daerah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perencanaan pembangunan daerah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 31 Tabel 2.23 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penataan Ruang No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA ada ada ada ada ada 2. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA ada ada ada ada ada 3. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA ada ada ada ada ada Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010 7. Perhubungan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perhubungan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana Tabel 25. Tabel 2.24 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perhubungan NoIndikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah arus penumpang angkutan umum 625.864 632.186 645.088 679.040 685.830 2. Rasio ijin trayek 0,119 0,119 0,118 0,118 0,115 3. Jumlah uji kir angkutan umum 1.151 1.157 1.244 1.271 1.252 4. Jumlah Terminal Bis 1 1 1 1 1 5. Jumlah angkutan darat / Jumlah penumpang angkutan darat x 100% 0,10 0,12 0,12 0,12 0,11 6. Kepemilikan KIR angkutan umum 11.454 11.511 11.932 13.401 13.348 7. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 8. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Rupiah) 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 9. Persentase Pemasangan Rambu-rambu 1,5 1,9 1,9 2,2 1,9 Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 32 Indikator pelayanan umum di bidang perhubungan selama lima tahun, secara umum, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal tersebut terkait dengan tidak banyak berubahnya jumlah arus penumpang yang dilayani. 8. Lingkungan Hidup Kinerja pembangunan pelayanan umum dalam bidang lingkungan hidup di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.25 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Lingkungan Hidup No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Persentase penanganan sampah 76,37 76,54 76,27 76,37 76,19 2. Persentase Penduduk berakses air minum - - 59,66 84,27 81,29 3. Persentase Luas pemukiman yang tertata - - - - 37,24 4. Persentase Cakupan penghijauan Sumber Mata Air 13,33 13,33 13,33 13,33 13,33 5. Persentase Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. 0 0 100 0 0 6. Persentase Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 0,30 0,30 0,31 0,31 0,30 7. Persentase Penegakan hukum lingkungan 0 0 0 0 100 Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota Mataram, 2010 Dalam urusan lingkungan hidup, sampai dengan akhir 2009 cakupan penanganan persampahan mencapai 76,19% di 50 kelurahan. Adapun di bidang pelayanan air minum, penduduk yang memiliki akses air minum pada 2009 mencapai 81,29%. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 33 9. Pertanahan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanahan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.26 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanahan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah sertifikat hak milik - 2.723 1.680 2.995 2.576 2. Jumlah sertifikat hak guna bangunan (HGB) - 73 31 304 58 3. Jumlah hak pakai - 15 9 5 44 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Mataram, 2010 Indikator jumlah sertifikat hak milik di Kota Mataram pada 2006 mencapai 2.723 dan mengalami fluktuasi pada tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada penerbitan jumlah sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), serta sertifikat hak pakai. 10. Kependudukan dan Catatan Sipil Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kependudukan dan catatan sipil di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana Tabel 2.27. Pembangunan bidang kependudukan dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan terkait dengan peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, serta pengembangan informasi dan administrasi kependudukan; dan terlaksananya kebijakan kependudukan yang serasi antara kebijakan kependudukan nasional dengan kebijakan kependudukan Kota Mataram. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 34 Tabel 2.27 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk 76 78 80 83 84 2. Rasio bayi berakte kelahiran 74 75 76 77 78 3. Rasio pasangan berakte nikah 98 98 99 99 100 4. Kepemilikan KTP 76 78 80 83 84 5. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 69 79 73 75 78 6. Ketersediaan database kependudukan skala provinsi ada ada ada ada ada 7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK belum belum belum belum belum Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2010 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kinerja pembangunan aspek pelayanan umum dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Mataram selama periode 2005 - 2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.28 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 46 46 49 50 40,19 2. Jumlah KDRT 160 234 312 359 - 3. Persentase Partisipasi angkatan kerja perempuan (TPAK/ Tk. Partisipasi Angkatan Kerja) - - - - 9,96 Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 35 Pembangunan pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya upaya perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan melalui pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) di tingkat Kota dan di empat PPT Kecamatan pada 2009. Pada 2010, jumlah PPT Kecamatan bertambah menjadi dua dan diharapkan pada 2012 sudah terbentuk PPT di semua Kecamatan. 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing- masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.29 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,10 2,12 2,30 2,08 2,13 2. Prevalensi (peserta KB/PUS) 69,70 % 68,77 % 70,78 % 71,89 % 70,26 % 3. Jumlah peserta KB aktif 40.383 40.126 42.162 44.958 45.490 4. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I - - - - 48.637 Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010 Pembangunan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera diupayakan melalui pemberdayaan dan ketahanan keluarga secara menyeluruh, terutama dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga dilakukan melalui pengembangan akses terhadap kualitas hidup keluarga: ekonomi, kesehatan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 36 pendidikan, parenting (beyond family planning) dan menggalang kemitraan dengan masyarakat, swasta dan profesi/perguruan tinggi. 13. Sosial Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan sosial di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.30 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Sosial No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 22 22 22 22 22 2. Persentase PMKS yg memperoleh bantuan sosial 33 33 33 51 55 3. Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 50 50 53 67 72 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010 Pembangunan pada pelayanan sosial di Kota Mataram selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari permasalahan kesejahteraan sosial di Kota Mataram saat ini terus diupayakan penanganannya oleh Pemerintah Kota. Namun demikian, hasilnya belum mampu menekan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Permasalahan PMKS yang terus berkembang diantaranya adalah jumlah penduduk miskin cenderung meningkat antara lain gelandangan, pengemis, anak jalanan dan anak terlantar. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 37 14. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.31 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah Koperasi Aktif 416 455 485 506 521 2. Jumlah Koperasi 443 482 512 533 546 3. Persentase Koperasi Aktif 93,91 94,40 94,73 94,93 95,42 4. Jumlah Seluruh UKM 5.900 6.579 7.306 8.117 9.725 5. Jumlah BPR/LKM 4 6 8 9 11 6. Jumlah UKM Non BPR/LKM 25 30 37 42 53 Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, 2010 Jumlah koperasi aktif di Kota Mataram periode 2005-2009 mengalami peningkatan sebesar 25,24%. Pada 2005, jumlah koperasi aktif tercatat 416 unit, meningkat menjadi 521 unit pada 2009. Selama kurun waktu lima tahun jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada 2005 tercatat 5.900 unit menjadi 9.725 unit pada 2009. 15. Penanaman Modal Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan penanaman modal di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 38 Tabel 2.32 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) - PMA : 26 PMDN : 6 Jumlah : 32 PMA : - PMDN : 1 Jumlah : 1 PMA : 8 PMDN : 2 Jumlah : 10 PMA : 16 PMDN : 38 Jumlah : 54 2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (Rupiah) - PMDN : 472.065.010.00 PMA: 8.446.441.500 100.000.000.000 PMDN : 16.798.258.053 PMA : $ 18.949.606 PMDN : 58.066.186 PMA: 2.217.024 Sumber : KPPT Kota Mataram, 2010 Jumlah investor berskala nasional mengalami kenaikan dari sisi jumlah perusahaan, namun nilai investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan adanya krisis global, penurunan daya saing dan daya tarik investasi di Kota Mataram. 16. Kebudayaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kebudayaan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.33 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kebudayaan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Sanggar Kesenian 122 122 122 122 122 2. Situs Bersejarah 5 5 5 5 5 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2010 Sanggar kesenian yang ada di Kota Mataram selama lima tahun terakhir tetap eksis, hal ini ditunjukkan dengan jumlah sanggar kesenian seperti yang tampak pada Tabel 34. Adapun situs bersejarah yang dilestarikan berjumlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 39 lima buah, yaitu Taman Mayura, Pura Meru, Makam Van Ham, Makam Bintaro, dan Makam Loang Baloq. 17. Pemuda dan Olahraga Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemuda dan olahraga di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.34 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemuda dan Olahraga No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah organisasi kepemudaan 28 33 30 29 31 2. Jumlah organisasi olahraga 21 18 21 22 23 3. Jumlah kegiatan kepemudaan 10 9 10 12 13 4. Jumlah kegiatan olahraga 6 6 9 15 19 5. Jumlah lapangan olahraga 29 36 39 43 43 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010 Tabel 2.34 tersebut menggambarkan penyelenggaraan pembangunan pemuda dan olahraga selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup baik. 18. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing- masing indikator sebagaimana tabel berikut : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 40 Tabel 2.35 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) 10 10 12 13 13 2. Jumlah Organisasi Profesi 19 19 21 23 23 3 Jumlah Yayasan 21 21 26 28 28 4 Jumlah Ormas 39 39 41 46 46 Sumber :Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, 2010 Tabel diatas menggambarkan bahwa peran serta masyarakat dalam pembangunan semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah organisasi profesi, yayasan dan organisasi kemasyarakatan. 19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, dan perangkat daerah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.36 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, dan Perangkat Daerah No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah Polisi Pamong Praja 84 84 96 108 108 2. Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah tidak tidak ada ada ada 3. Penegakan PERDA 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Sumber: Bakesbang Linmas & Sat Pol-PP Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 41 20. Ketahanan Pangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketahanan pangan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.37 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Ketahanan Pangan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Regulasi ketahanan pangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada 2. Ketersediaan pangan - - - - 1.098 g/kapita Sumber: BKP5 Kota Mataram, 2010. Sampai dengan 2007 Kota Mataram belum memiliki regulasi tentang kebijakan ketahanan pangan baik dalam bentuk peraturan daerah maupun peraturan walikota. Hal ini terkait dengan pembentukan kelembagaan Badan Ketahanan Pangan yang baru diresmikan pada 2008. Untuk lebih memfokuskan upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan, sejak 2008 ditetapkan regulasi berupa Surat Keputusan WaliKota Mataram tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan. Ketersediaan pangan pada 2009 berjumlah 1.098 gram/kapita. Jenis padi-padian memiliki urutan tertinggi dengan jumlah 575,5 gram/kapita, disusul dengan jenis sayur dan buah sebesar 214,1 gram/kapita dan pangan hewani sebesar 131,5 gram/kapita. 21. Pemberdayaan Masyarakat Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemberdayaan masyarakat di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 42 Tabel 2.38 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Rata-rata jumlah kelompok binaan - TTG - Ekonomi 9 - 6 - 6 40 8 50 20 50 2. Kelurahan Berprestasi 3 3 3 3 3 3 Jumlah LPM 23 23 50 50 50 3. PKK aktif 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 4. Jumlah Posyandu aktif 332 332 333 335 339 5. Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat ada ada ada ada ada 6. Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat ada ada ada ada ada Sumber : BPM Kota Mataram, 2010 Dalam lima tahun terakhir, rata-rata jumlah kelompok binaan yang ada mengalami peningkatan. Kelompok binaan di Kota Mataram terdiri dari dua jenis, menyangkut bidang ekonomi yang diutamakan untuk pedagang bakulan dan bidang teknologi tepat guna yang difokuskan untuk peningkatan keterampilan masyarakat. Terkait dengan kelembagaan, sejak 2007 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang ada berjumlah 50 sesuai dengan jumlah kelurahan yang ada di Kota Mataram. Untuk menggerakkan potensi kaum perempuan maka organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bergerak secara aktif di setiap kelurahan yang ada. Demikian pula dengan keberadaan Posyandu sebagai sarana peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita, yang pada Tahun 2009 mencapai jumlah 340 unit. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 43 22. Statistik Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan statistik di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.39 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Statistik No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Buku kabupaten dalam angka ada ada ada ada ada 2. Buku PDRB kabupaten ada ada ada ada ada Sumber : BPS Kota Mataram, 2010 Dari tabel di atas urusan statistik tersebut menggambarkan bahwa dokumen bidang statistik tetap tersedia dan di masa depan data statistik tersebut dapat lebih lengkap dan akurat. 23. Kearsipan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kearsipan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.40 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kearsipan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Pengelolaan arsip secara baku 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan 1 keg 2 keg 2 keg 3 keg 4 keg Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Mataram, 2010 Dari tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa tata kelola kearsipan semakin meningkat baik dilihat dari peningkatan SDM pengelola kearsipan, serta untuk pengelolaan arsip secara baku dapat terus dipertahankan di masingmasing SKPD. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 44 24. Komunikasi dan Informatika Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan komunikasi dan informatika di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.41 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Komunikasi dan Informatika No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah surat kabar nasional/lokal 2 2 4 5 6 2. Jumlah penyiaran radio/TV lokal Radio : 9 TV : 2 9 2 9 2 9 2 14 2 3. Web site milik pemerintah daerah Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Sumber : Bagian Humas Setda Kota Mataram, 2010 Tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah surat kabar nasional/lokal dan tersedianya situs jejaring (web site) milik Pemerintah Kota Mataram yang diharapkan dapat menunjang penyebaran informasi. Sementara jumlah stasiun penyiaran radio pada 2009 berjumlah 14 stasiun radio tapi jumlah stasiun televisi tidak mengalami penambahan. 25. Perpustakaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perpustakaan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.42 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perpustakaan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (orang) - 51.109 48.818 31.442 25.665 2. Jumlah Buku yang dipinjam (eks.) - 36.864 38.752 31.028 20.912 Sumber : Kantor Perpustakaan & Arsip Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 45 Tabel di atas menggambarkan bahwa jumlah pengunjung perpustakaan mengalami penurunan yang cukup banyak, hal ini berdampak pula pada jumlah buku yang dipinjam. Hal ini bisa menjadi indikasi akan kurangnya minat baca masyarakat. 26. Pertanian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.43 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Luas Panen (Ha) - 3.598 3.741 4.168 4.175 2. Produksi Padi (ton) - 17.732 18.716 21.467 24.859 3. Kontribusi sektor pertanian (tanaman bahan pangan) terhadap PDRB Hb:2.21% Hk: 1.88% 2.20% 1.80% 2.20% 1.71% 2.01% 1.56% 1,81% 1,44% 4. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman perkebunan rakyat) terhadap PDRB Hb: 0.05% Hk: 0.04% 0.04% 0.04% 0.03% 0.03% 0.02% 0.02% 0.01% 0.01% 5. Kontribusi sektor pertanian (peternakan dan hasilnya) terhadap PDRB Hb: 1.25% Hk: 1.59% 1.26% 1.53% 1.15% 1.43% 1.08% 1.31% 1.06% 1.21% Sumber : BPS Kota Mataram, 2010 Produksi padi atau bahan pangan utama lokal mengalami peningkatan dari 2005 sampai 2009. Kontribusi sektor pertanian baik pertanian/perkebunan, palawija, tanaman keras dan produksi kelompok tani terhadap PDRB selama kurun waktu lima tahun terakhir cenderung konstan. 27. Energi dan Sumber Daya Mineral Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumberdaya mineral di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing- masing indikator sebagaimana tabel berikut. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 46 Tabel 2.44 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Kontribusi sektor pertambangan thd PDRB 0.08 0.08 0.06 0.04 0.02 Sumber : BPS Kota Mataram, 2010. 28. Pariwisata Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.45 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pariwisata No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Kunjungan wisatawan - 161.911 163.157 159.541 170.880 2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 1.82 % 2.25 % 1.82 % 2.25% 1.82 % 2.24 % 1.82 % 2.26 % 1.88 % 2.28 % Sumber : BPS Kota Mataram, 2010. Kunjungan wisatawan mengalami kenaikan menjadi 170.880 pada 2009, sedangkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB berdasarkan harga konstan pada 2009 adalah sebesar 1,88%. 29. Kelautan dan Perikanan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kelautan dan perikanan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 47 Tabel 2.46 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kelautan dan Perikanan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Produksi perikanan laut (ton) 2.182,04 2.250,36 2.145,23 2.320,45 1.604,47 2. Produksi perikanan darat (ton) 65,70 72,23 84,54 133,06 196,39 3. Kontribusi sektor pertanian (perikanan & kelautan) terhadap PDRB Hb:1.57% Hk:1.74% 1.48% 1.71% 1.45% 1.68% 1.44% 1.68% 1.31% 1.56% Sumber : Dinas Kelautan dan Perikananan Kota Mataram, 2010 Produksi perikanan laut selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, namun pada 2009 mengalami penurunan menjadi 1.604,47 ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara perikanan darat menunjukkan pola peningkatan sampai 2009. 30. Perdagangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.47 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perdagangan No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Kontribusi sektor Perdagangan thd PDRB Hb : 17.21 % Hk : 16.21 % 17.26 % 16.21 % 17.28 % 16.07 % 17.76 % 16.29 % 18.05 % *) 16.60 % *) 2. Jumlah perusahaan perdagangan - 7.472 3.574 8.975 9.346 Sumber : BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 48 31. Perindustrian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perindustrian di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.48 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perindustrian No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 9.92% 9.59% 9.95% 10.12% 10.39% 2. Industri Formal 1.029 1.092 1.152 1.235 1.430 3. Industri Non Formal 2.553 2.759 2.774 2.819 2.819 Sumber : BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010. 32. Transmigrasi Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan transmigrasi di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.49 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Transmigrasi No Indikator Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Transmigran swakarsa 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % Catatan : Tidak lagi mengadakan transmigrasi swakarsa sejak Tahun 2004 Sumber : BPS Kota Mataram, 2010 Dari tabel tersebut diatas bahwa untuk urusan transmigrasi tidak ada minat dari masyarakat sehingga tidak ada kegiatan transmigrasi untuk Kota Mataram dari 2005 2009. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 49 2.4. ASPEK DAYA SAING Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan propinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional, atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia. 1. Kemampuan Ekonomi Daerah Aspek kemampuan ekonomi Kota Mataram dapat dilihat dari indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani. Angka konsumsi rumah tangga per kapita adalah perbandingan antara Total Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita dengan Jumlah Rumah Tangga. Tabel 2.50 Angka Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kota Mataram No. Uraian Tahun 2006 2007 2008 2009 1. Total Pengeluaran RT - - 1.096.373 1.237.761 2. Jumlah RT - - 78.233 104.443 3. Rasio - - 14,01 11,85 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 50 Tabel 2.51 Persentase Konsumsi Rumah Tangga Non Pangan Kota Mataram No. Uraian Tahun 2006 2007 2008 2009 1. Total Pengeluaran RT Non Pangan - - 628.259 712.375 2. Total Pengeluaran - - 1.096.373 1.237.761 3. Rasio - - 0,57 0,58 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010. 2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur Fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari beberapa indikator seperti: penataan wilayah, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik dan telepon, ketersediaan restoran, ketersediaan penginapan. a. Penataan wilayah - Luas kawasan terbangun di Kota Mataram 3.162,6 ha; - Luas kawasan tidak terbangun di Kota Mataram 2.967,5 ha; - Luas genangan banjir atau wilayah kebanjiran 302,92 ha. b. Ketersediaan air bersih Secara umum, persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih mengalami penurunan dari 2005-2009 kemudian mengalami peningkatan sejak 2007-2009 menjadi 33,47%. Tabel 2.52 Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Air Bersih 2005 2006 2007 2008 2009 Persentase RT menggunakan air bersih 54.15 53.69 40.56 42.06 33.47 - RT berlangganan PDAM 45,539 45,701 31,119 32,902 34,956 - Jumlah RT 84,095 85,120 76,732 78,233 104,443 Uraian Tahun Sumber : BPS Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 51 c. Fasilitas listrik Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik pada 2009 adalah 48%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan persentase pada 2008 karena pasokan daya listrik dari PLN yang belum tersedia untuk melayani pelanggan baru. Tabel 2.53 Aspek Daya Saing bidang Fasilitas Listrik 2005 2006 2007 2008 2009 Prosentase RT yang menggunakan listrik 0% 0% 0% 64% 48% - RT yang menggunakan listrik - - 49,973 49,973 - Jumlah RT 84,095 85,120 76,732 78,233 104,443 Uraian Tahun Sumber : BPS Kota Mataram, 2010. d. Ketersediaan Restoran Selama rentang waktu 2005-2009 pertumbuhan restoran, rumah makan, dan caf di Kota Mataram tidak banyak berubah. Tabel 2.54 Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Restoran 2005 2006 2007 2008 2009 1. Restoran 29 29 29 29 29 2. Rumah Makan 102 102 102 109 109 3. Caf 14 14 14 19 19 Uraian Tahun Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010 e. Ketersediaan Penginapan Jumlah penginapan di Kota Mataram tidak mengalami kenaikan yang berarti, bahkan jumlah hotel berbintang mengalami penurunan jumlah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 52 Tabel 2.55 Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Penginapan 2005 2006 2007 2008 2009 1. Hotel Berbintang - 8 8 7 7 2. Hotel non Bintang - 56 56 62 63 Uraian Tahun Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010 3. Fasilitas Iklim Berinvestasi a. Keamanan dan Ketertiban Tingkat kriminalitas di Kota Mataram mengalami kenaikan pada 2009 jika dibandingkan dengan 2008. Jumlah pertikaian antar warga mengalami penurunan pada 2009. Adapun unjuk rasa yang terjadi berkurang secara drastis pada 2009 jika dibandingkan dengan 2007. Sementara, aksi mogok kerja tidak terjadi di sepanjang 2008-2009. Tabel 2.56 Aspek Daya Saing bidang Iklim Berinvestasi 2005 2006 2007 2008 2009 1. Angka Kriminalitas - Jumlah Kriminalitas 1,540 1,189 1,867 - Pertikaian antar warga 6 2 5 - - 2. Jumlah Demo - Unjuk rasa (politik & ekonomi) 58 43 102 60 29 - Mogok kerja 5 2 1 0 0 Uraian Tahun Sumber : BPS Kota Mataram, 2010 b. Kemudahan Perijinan Dalam bidang perijinan, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram memberikan pelayanan untuk beberapa jenis ijin, seperti: IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), Ijin Lokasi, Ijin Perdagangan, Ijin Usaha Jasa Pariwisata, Pajak Reklame, SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), dan lain sebagainya. Pada 2010 jumlah pemohon yang mengajukan ijin menunjukkan peningkatan setiap triwulannya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 II - 53 Tabel 2.57 Aspek Daya Saing bidang Kemudahan Perijinan Uraian Triwulan (2010) I II III IV Jumlah Pemohon 1.273 1.773 2.238 2.955 Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram, 2010 c. Pengenaan Pajak Daerah Pajak daerah, retribusi daerah, serta bagi hasil pajak dan bukan pajak menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan nilai. Tabel 2.58 Aspek Daya Saing bidang Pengenaan Pajak Daerah 2005 2006 2007 2008 2009 1 Pajak Daerah 9,782,249,297 11,290,394,470 12,704,875,106 14,482,019,453 16,888,248,226 2 Retribusi Daerah 7,383,327,658 8,568,748,075 8,632,155,855 10,235,165,327 11,625,491,464 3 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 27,177,693,637 32,215,388,775 38,109,396,380 35,370,246,101 43,310,564,180 No. Uraian Tahun Sumber : Dispenda Kota Mataram, 2010 4. Sumber Daya Manusia Analisis kinerja atas sumber daya manusia, salah satunya dilakukan dengan melihat rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan dihitung berdasarkan jumlah penduduk usia tidak produktif (dibawah usia 15 tahun dan diatas 64 tahun) dibagi dengan jumlah penduduk yang berusia antara 15-64 tahun. Pada 2009, jumlah penduduk tidak produktif di Kota Mataram adalah 115.982 jiwa sementara jumlah penduduk produktif (berusia antara 15-64 tahun) adalah 259.524 jiwa. Dengan demikian, rasio ketergantungan di Kota Mataram adalah 44,69%. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 1 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi. 3.1. KINERJA KEUANGAN DAERAH Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Kemampuan pemerintah dapat diukur penerimaan pendapatan daerah, penerimaan pendapatan daerah dari tahun ke tahun senantiasa menunjukkan peningkatan, namun demikian kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap penerimaan masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari dana perimbangan. Kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang, yang perlu disikapi dengan usaha keras, agar komposisi perimbangan peran PAD dan pendapatan dari pusat mencapai titik keseimbangan (equilibrium). Di bawah ini digambarkan rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah tahun 2005-2009: Tabel 3.1. Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Mataram Tahun 2005-2009 Tahun PAD (Rp) APBD DOFD (%) 2005 18,988,472,857.00 253,546,750,182.60 6,1 2006 22,837,510,257.00 375,691,225,738.09 7,5 2007 27,440,268,341.00 481,991,912,052.10 5,7 2008 32,416,009,472.00 512,267,586,663.94 6,3 2009 37,289,542,222.85 524,634,929,875.11 7,1 Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 2 Tabel 3.2 Indeks Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun 2005-2009 Tahun 100-Ketergantungan Fiskal (KF) Kapasitas Penciptaan Pendapatan (KPP) Proporsi Belanja Modal (PBM) 2005 253,546,750,182.60 236,298,792,638.06 60,329,256,238.00 2006 375,691,225,738.09 354,534,920,660.70 119,924,481,518.00 2007 481,991,912,052.10 421,776,088,137.06 136,454,955,013.00 2008 512,267,586,663.94 445,137,419,571.26 127,842,516,533.00 2009 524,634,929,875.11 472,006,024,122.11 92,463,935,887.00 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Tabel 3.3. Pertumbuhan APBD Kota Mataram Tahun 2006-2009 Uraian 2006 2007 2008 2009 Rata-rata Pendapatan 354,534,920,660 421,776,088,13 445,137,419,571 472,006,024,122 16.75 Belanja 375,691,225,738 481,991,912,052 512,267,586,663 524,634,929,875 12.21 Penerimaan Pembiayaan 25,419,468,398 61,250,662,648 67,910,185,501 53,528,905,753 2.38 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kinerja pelaksanaan APBD untuk memperoleh gambaran anggaran pendapatan dan belanja serta pengeluaran pembiayaan di Kota Mataram beserta realisasinya, dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 2 Tabel 3.4. Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Mataram Tahun 2004-2009 URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan 236.298.792.638 244.795.133.725 354,534,920,66 358,507,825,604 421,776,088,137 418425646513 445,137,419,571 437,788,313,996 472.006.024.122 479,324,883,990 Belanja 253,546,750,182 236,516,622,87 375,691,225,738 319,398,823,034 481,991,912,052 420,448,871,344 512,267,586,663 445,915,936,636 524,634,929,875 465,621,283,569 Surplus (Defisit) (17,247,957,544) 8,278,510,853 (21,156,305,077) 39,109,002,570 (60,215,823,915. (2,023,224,830) (67,130,167,092) (8,127,622,639) (52,628,905,75) 13,703,600,420 Penerimaan Pembiayaan 18,247,957,544 18,140,957,544 25,419,468,398 25,419,468,398 61,250,662,648 61,412,406,648 67,910,185,501 53,528,905,753 53,528,905,753 49,974,593,378 Pengeluaran Pembiayaan 1,000,000,000 26,419,468,398 4,263,163,321 64,528,470,969 1,034,838,733 1,000,000,000 780,018,409 500,000,000 900,000,000 900,000,000 Pembiayaan Netto 17,247,957,544 (8,278,510,853) 21,156,305,077 (39,109,002,570) 60,215,823,915 60,412,406,648 67,130,167,092 57,982,200,017 52,628,905,753 49,074,593,378 Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 4 Tabel 3.5. Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kota Mataram Tahun 2007-2009 No. Uraian 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) Rata-Rata Pertumbuhan (%) 1. Belanja Pegawai 206,744,005,956.00 236,190,259,011.00 284,772,525,791.61 14,76 2. Belanja Bunga - - - - 3. Belanja Subsidi - - - - 4. Belanja Hibah 56,000,000.00 1,502,400,000.00 25,633,375,000.00 95,21 5. Belanja Bantuan Sosial 25,102,399,116.00 21,467,551,500.00 20,676,815,000.00 (10.37) 6. Belanja Bagi Hasil kepada Pemdes 820,000,000.00 700,000,000.00 400,000,000.00 (46.07) 7. Belanja Bantuan Keu. Kepada Pemdes 1,560,000,000.00 1,682,400,000.00 1,890,600,000.00 9,14 8. Belanja Tidak Terduga 856,149,048.10 12,286,180,797.94 4,556,463,900.00 (38,31) Jumlah Biaya Tidak Langsung 235,138,554,120.10 273,828,791,308.94 337,929,779,691.61 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Tabel 3.6. Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2007-2010 (Rupiah) No. Uraian 2007 2008 2009 2010 1. Belanja Pegawai (BTL) 235.138.554.120,10 273.828.791.308,94 337.879.779.691,61 392.947.539.656,26 2. Gaji 171.702.372.924,00 190.792.132.948,55 248.702.973.090,61 267.779.950.114,79 3. Tambahan Penghasilan 63.436.181.196,10 83.083.658.360,39 89.179.806.601,00 125.167.589.541,47 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010. Tabel 3.7. Pertumbuhan Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2008-2010 (%) No. Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata 1. Belanja Pegawai (BTL) 16,45 23,39 16,30 18,71 2. Gaji 11,12 30,35 7,67 16,38 3. Tambahan Penghasilan 30,90 7,39 77,90 38,73 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 5 3.1.2. Neraca Daerah Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Pertumbuhan neraca daerah Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Mataram Tahun 2007-2009 NO URAIAN 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) Rata-Rata Pertumbuhan (%) 1 ASSET ASSET LANCAR Kas di Kas daerah 57.048.841.368,64 48.511.424.262,45 62.465.361.852,42 4,74 kas di Bendahara Pengeluaran 1.665.144.844,00 1.340.340.449,00 312.831.947,00 (188,46) kas di Bendahara Penerimaan - 23.608.457,00 713.267.284,00 96,69 Investasi Jangka Pendek - - - - Piutang Pajak 1.532.735.533,00 1.839.380.152,00 2.037.197.893,00 26,38 Piutang Retribusi 96.209.285,00 140.375.605,00 189.387.700,00 41,61 Piutang Dana Bagi Hail/Bagi Hail Pajak Provinsi - - - - Piutang Lainnya 27.008.645.909,02 13.572.829.641,38 24.314.005.244,98 (5,32) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 1.869.155.504,79 1.367.682.088,50 1.330.934.567,75 (21,09) Persediaan 2.538.179.375,00 3.481.194.435,00 3.678.755.076,00 18,91 Jumlah Asset Lancar 77.998.291.156,81 84.037.455.752,92 95.041.741.565,15 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non-Permanen Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - - - Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - - - - Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - - - Investasi dalam Surat Utang Negara - - - - Investasi dana Bergulir - - - - Investasi dalam Proyek Pembangunan - - - - Investasi Non Permanen Lainnya 652.901.000,00 552.901.000,00 432.885.000,00 (36,77) Jumlah Investasi Non Permanen 652.901.000,00 552.901.000,00 432.885.000,00 Investasi Permanen Pernyataan Modal Pemerintah daerah 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 30.905.774.914,74 22,16 Investasi Permanen Lainnya - - - - Jumlah Investasi Permanen 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 30.905.774.914,74 Jumlah Investasi Jangka Panjang 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 31.338.659.914,74 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 6 ASSET TETAP Tanah 295.908.686.883,00 306.463.614.883,00 310.982.153.883,00 3,18 Peralatan dan Mesin 116.780.432.362,00 129.134.279.882,00 150.613.587.920,00 19,04 Gedung dan Bangunan 286.712.766.442,18 301.552.126.392,18 369.243.926.317,98 20,79 Jalan, Irigasi dan Jaringan 188.091.808.482,00 210.310.214.755,00 230.911.089.943,00 14,20 Asset tetap Lainnya 11.910.970.884,00 15.243.828.629,00 15.610.835.629,00 13,28 Konstruksi Dalam Pengerjaan 14.436.094.735,00 51.058.282.880,00 27.022.797.940,00 (50,08) Akumulasi Penyusutan 14.436.094.735,00 51.058.282.880,00 - 35,86 Jumlah Asset tetap 913.840.759.788,18 1.013.732.347.421,18 1.104.384.391.632,98 DANA CADANGAN Dana Cadangan - - - - Jumlah Dana Cadangan - - - - ASSET LAINYA Tagiahan Penjualan Angsuran - - - - Tuntutan perbendaharaan - - - - Tuntutan Ganti Rugi - - - - Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 63.907.154.000,00 63.907.154.000,00 27.586.394.000,00 (131,66) Asset Tak Berwujud - - - Asset lainnya (Jaminan Reklamasi) 13.625.822.455,00 13.625.822.455,00 13.625.822.456,00 0 Jumlah Asset lainnya 77.535.297.755,00 77.532.976.455,00 41.212.216.456,00 JUMLAH ASSET 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.223,52 1.272.227.009.568,87 2 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Pertitungan Pihak Ketiga (PFK) - 321.991.728,00 - 50,00 Utang Bungga Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - Bagian Utang Dalam Negeri - Pemerintah daerah lainnya - - - - Bagian lancar Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - Utang Jangka Pendek Lainnya 280.018.409,28 323.735.683,15 147.391.179,00 (112,89) Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - Utang Dalam Negeri - Pemerintah daerah Lainnya - - - - Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - Utang Kontjensi (Jaminan Reklamasi) - - - - Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - Jumlah Kewajiban Jangka panjang - - - - JUMLAH KEWAJIBAN 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00 - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 7 3 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Pembiayaan Anggaran (SILPA) 58.389.181.817,4 49.854.577.378,45 62.778.193.799,42 12,03 Pendapatan yang ditangguhkan - 23.608.457,00 713.267.284,00 146,69 Cadangan Piutang 17.070.929.964,17 30.356.083.754,52 27.871.525.405,73 cadangan Persediaan 2.538.179.375,00 3.481.194.435,00 3.678.755.076,00 18,91 Dana yang harus disediaakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek (280.018.409,28) (323.735.683,15) (147.391.179,00) (112,89) Jumlah ekuitas dana Lancar 94.894.350.386,15 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang 24.526.280.594,37 24.926.280.594,37 31.338.659.914,74 21,26 Diinvestasikan dalam asset tetap 913.840.759.788,18 1.013.732.347.421,18 1.104.384.391.632,98 13,14 Diinvestasikan dalam asset lainnya 77.535.279.755,00 77.532.976.455,00 41.212.216.456,00 (88,13) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka panjang - - - - Jumlah Ekitas dana Investasi 1.015.902.320.137,55 1.116.191.604.470,55 1.176.935.268.003,72 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan - - 250.000.000,00 100 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan - - 250.000.000,00 JUMLAH EKUITAS DANA 1.093.620.592.885,08 1.199.583.332.812,37 1.272.079.618.389,87 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.223,52 1.272.227.009.568,87 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010. 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jenis rasio likuiditas yang digunakan untuk Kota Mataram berupa rasio lancar, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.9 Tabel 3.9 Rasio Lancar di Kota Mataram Tahun 2007-2009 Uraian 2007 2008 2009 Aset Lancar 77.998.291.156,81 84.037.455.752,99 95.041.741.565,15 Kewajiban Lancar 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00 Rasio Lancar 278.55 130.14 644.82 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 8 2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, dimana jenis rasio solvabilitas yang digunakan Kota Mataram antara lain rasio total hutang terhadap ekuitas dan rasio hutang terhadap total aktiva, yang dijabarkan dalam Tabel 3.8 dan Tabel 3.9. Tabel 3.10 Rasio Hutang Terhadap Ekuitas di Kota Mataram Tahun 2007-2009 Uraian 2007 2008 2009 Kewajiban 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00 Ekuitas 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 1.272.079.618.389,87 Total Debt to equity Ratio 0.02 0.05 0.01 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Tabel 3.11 Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva di Kota Mataram Tahun 2007-2009 Uraian 2007 2008 2009 Kewajiban 280.018.409,28 645.727.411,15 147.391.179,00 Aktiva 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 1.272.227.009.568,87 Debt to Total Asset Ratio 0.03 0.054 0.012 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah, dimana jenis rasio aktivitas yang digunakan untuk Kota Mataram berupa perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva, dapat dilihat pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 9 Tabel 3.12. Rasio Perputaran Aktiva Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009 Uraian 2007 2008 2009 PAD 27,440,268,341.00 32,416,009,472.00 37,289,542,222.85 Aktiva Tetap 24.526.280.594,37 24.926.280.594,37 31.338.659.914,74 Rasio Perputaran Ak.Tetap 110.09 130.05 118.99 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Tabel 3.13 Rasio Perputaran Total Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009 Uraian 2007 2008 2009 PAD 27,440,268,341.00 32,416,009,472.00 37,289,542,222.85 Total Aktiva (T.A) 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 1.272.227.009.568,87 Rasio Perputaran T.A 2.51 2.70 2.93 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow function). Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah dan kinerja kebijakan pengelolaan keuangan daerah dapat digambarkan salah satunya melalui opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah pada Tabel 3.14. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mengoptimalisasi sumber-sumber pendapatan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah kota termasuk mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip (1) Potensial artinya lebih menitikberatkan pada potensinya dari pada jumlah atau jenis pungutan yang banyak. (2) Tidak memberatkan masyarakat, (3) Tidak merusak lingkungan (4) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 10 Mudah diterapkan/diaplikasikan, mudah dilaksanakan, (5) Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarip dan materinya. Tabel 3.14 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah di Kota Mataram Tahun 2006-2009 Tahun Opini BPK 2006 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 2007 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 2008 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 2009 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 3.2.1 Analisis Pembiayaan Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang dalam rangka perhitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dapat dilakukan melalui analisis realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) yang dijabarkan dalam Tabel 3.15 dan Tabel 3.16. Tabel 3.15 Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram Tahun 2005-2009 Tahun SILPA (Rp) 2006 25,419,468,398.39 2007 61,250,662,648.04 2008 58,389,181,817.64 2009 49,987,515,715.00 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 11 Tabel 3.16. Prosentase Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram untuk Pendanaan APBD Tahun 2005-2010 Tahun SILPA (Rp) Pengeluaran APBD (Rp) % 2006 25,419,468,398.39 375,691,225,738.09 6,7 2007 61,250,662,648.04 481,991,912,052.10 12,7 2008 58,389,181,817.64 512,267,586,663.94 11,4 2009 49,987,515,715.00 524,634,929,875.11 9,5 2010 62.778.192.799.42 613.908.356.328,89 10,2 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010 3.2.1 Analisis Kerangka Pendanaan Analisis ini bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama lima tahun kedepan. Adapun kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk periode 2011 - 2015 tampak pada tabel berikut ini : Tabel 3.17. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah No Uraian Proyeksi Th n+1 Th n+2 Th n+3 Th n+4 Th n+5 2011 2012 2013 2014 2015 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 1 Pendapatan 551.485.183.601,15 565.272.313.191,18 579.404.121.020,96 593.889.224.046,49 608.736.454.647,65 2 Pencairan Dana Cadangan 256.250.000,00 262.656.250,00 269.222.656,25 275.953.222,66 282.852.053,22 3 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 85.997.098.601,74 88.147.026.066,78 90.350.701.718,45 92.609.469.261,41 94.924.705.992,95 Total Penerimaan 637.738.532.202,89 653.681.995.507,96 670.024.045.395,66 686.774.646.530,56 703.944.012.693,82 Dikurangi : 4 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang wajib dan mengikat serta Prioritas Utama 361.545.876.678,10 370.584.523.595,05 379.849.136.684,93 389.345.365.102,05 399.078.999.229,60 Kapasitas riil Kemampuan Keuangan 276.192.655.524,79 283.097.471.912,91 290.174.908.710,73 297.429.281.428,50 304.865.013.464,22 Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 III - 12 Berdasarkan tabel diatas, kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk periode 2011-2015 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan asumsi peningkatan sebesar sampai dengan 2,5% per tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 1 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis . Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu- isu strategis adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Sumber lain isu strategis dari lingkungan eksternal (misal, dari masyarakat, dunia swasta, perguruan tinggi, dunia riset, lembaga nonprofit, dan lain-lain) skala regional, nasional, dan internasional juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan menjadi masukan dalam menganalisis isu-isu strategis pembangunan jangka menegah daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 2 Oleh sebab itu, berikut disampaikan hal-hal yang menjadi isu lingkungan strategis yang dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam perencanaan pembangunan di Kota Mataram dalam jangka waktu lima tahun ke depan yaitu lingkungan Internasional diantaranya : Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hak- hak asasi manusia. Tuntutan globalisasi dan keterbukaan peran warga masyarakat internasional dalam proses demokratisasi penyelenggaraan negara yang mengedepankan kesetaraan dan kesamaan hak menjadi sebuah keharusan untuk saat ini dan masa- masa selanjutnya. Tuntutan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam kerangka pemenuhan kebutuhan setiap individu untuk memperoleh hak dasar kehidupan warga negara yang harus dipenuhi oleh setiap penyelenggara negara. Berkembangnya pembangunan yang berorientasi pada MDGs. Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen global para pemimpin dunia, yang meliputi delapan aspek penting yang hendak diwujudkan sampai dengan tahun 2015, yaitu: (1) Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, (2) Menyediakan pelayanan pendidikan dasar untuk semua, (3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, (4) Menurunkan angka kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu, (6) Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, (7) Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, serta, (8) Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Isu sumber energi alternatif. Energi yang sering kita pakai sehari- hari semakin lama semakin berkurang atau menipis. Karena banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu dipikirkan adanya energi alternatif untuk pengganti dari energi yang biasanya sering dipakai . Berbagai sumber energi alternatif dapat kita Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 3 manfaatkan, selain akan membantu udara untuk jadi bersih, penghematan juga akan dapat dilakukan. Isu perubahan iklim global (global warming/climate change). Perubahan iklim global telah terlihat nyata di berbagai permukaan bumi. Dampak dari proses inipun telah kita rasakan dalam berbagai bentuk. Salah satu indikasi dari perubahan iklim ini terlihat dari adanya pemansan global yang berakibat pada berubahnya arah dan kecepatan angin berdampak pada bergesernya musim. Masa tanam sulit ditentukan, selain adanya banjir pasang yang lebih intensif yang melanda pantai di Kota Mataram. Dari sisi lain, pemanasan global ini berakibat pada kenaikan muka air laut. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat yang mengatasi hambatan jarak dan waktu. Teknologi informasi berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi, serta yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Kemajuan TIK yang meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Revolusi telekomunikasi membuat dunia sebagai kampung global, menghilangkan sekat batas teritorial suatu negara. Adanya saling ketergantungan membuat guncangan di sebuah negara dan kawasan bisa dalam waktu sekejap mengguncangkan negara dan kawasan lainnya. Berkembangnya dampak penyakit endemic flu burung, flu babi, fenomena gunung es virus HIV dan AIDS. Beberapa penyakit yang mengalami dampak meluas (endemis) ke seluruh wilayah Dunia dan dapat terus-menerus berevolusi yaitu virus yang mengalami perubahan lebih besar dan masih tetap mewarisi sifat-sifat yang melekat pada virus sebelumnya. Dampak endemic virus harus dapat diantisipasi secara lebih dini, sehingga bahaya yang ditimbulkan dapat ditanggulangi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 4 Sedangkan isu lingkungan strategis skala nasional yang dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam perencanaan pembangunan di Kota Mataram dalam jangka waktu lima tahun ke depan adalah: Meningkatnya dinamika otonomi daerah dan politik lokal. Penerapan Undang-Undang otonomi daerah telah memberikan ruang demokrasi dan kesetaraan perlakuan antara berbagai pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Tuntutan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Reformasi Birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek- aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak berjalan dengan baik, harus ditata ulang atau diperbarui. Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Meningkatnya Gerakan Anti Korupsi dan penegakan supremasi hukum. Penegakan hukum diperlukan untuk memberikan kepastian dari suatu kebijakan atau aturan untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Penegakan hukum juga diperlukan sebagai alat paksa agar kebijakan dan aturan tersebut dipatuhi dan dilaksanakan. Penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Masih rendahnya daya saing dan produktivitas nasional. Daya saing sangat terkait dengan kemampuan masyarakat baik secara individu maupun kolektif untuk berupaya meraih prestasi, memiliki kompetensi dan kemampuan berinovasi menjawab tantangan zaman. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 5 Isu masih rendahnya daya saing harus menjadi perhatian Pemerintah untuk diatasi, karena daya saing dapat menjadi motivasi untuk mecapai kemajuan dan produktivitas nasional yang tinggi. Krisis energi listrik. Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia. Terjadinya pemutusan sementara dan pembagian energi listrik secara bergilir merupakan dampak dari terbatasnya energy listrik yang dapat disupply oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini terjadi karena laju pertambahan sumber enegri baru dan pengadaan pembangkit tenaga listrik tidak sebanding dengan peningkatan konsumsi listrik. Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu strategis dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah; 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. 4.1 . Permasalahan Pembangunan Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, pertumbuhan pembangunan di Kota Mataram melaju dengan pesat, dengan rata-rata 7- 8% per tahun. Sebagai dampak ikutan dari laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, menimbulkan berbagai permasalahan khas perkotaan yang dipicu oleh migrasi penduduk yang sangat tinggi, daya dukung lingkungan dan sarana prasarana (infrastruktur) perkotaan yang makin terbatas serta makin tingginya tuntutan akan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang semakin baik dan optimal. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 6 Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh Kota Mataram, dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yaitu (a) Aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Kesejahteraan rakyat; (c) Aspek pelayanan dan (d) Aspek daya saing. A. Aspek Geografis dan Demografis 1. Jumlah penduduk mencapai 398.082 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,8% per tahun menggambarkan tingginya tingkat kepadatan penduduk Kota Mataram yang mencapai angka rata-rata 6.126 jiwa/km2 pada 2009. 2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian cukup tinggi di Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian seluas 4,8 Ha per tahun. Tingginya pengalihan fungsi lahan disebabkan oleh tingginya permintaan pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian dan pengendalian ruang di Kota Mataram belum memiliki payung hukum yang kuat karena Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang hanya berlaku selama 10 tahun. Selama belum ditetapkannya Perda RTRW, penataan ruang didasarkan pada Peraturan Walikota Mataram Nomor 25/PERT/2006 tentang Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Mataram. Di masa depan, hal ini diharapkan dapat diantisipasi dengan lahirnya Perda RTRW Kota Mataram Tahun 2010-2030. 3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram. Menurut data luas kawasan kumuh di Kota Mataram seluas 18,65 hektar yang tersebar di 6 kecamatan dan meliputi 18 kelurahan. Permukiman padat, kumuh dan miskin tersebut nampak di sepanjang sungai, terutama di sepanjang Sungai Jangkok. Sedangkan permukiman di kawasan pantai umumnya merupakan perkampungan nelayan yang memang belum tertata dengan baik. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 7 Sebagai dampak akumulatif dari empat masalah ini adalah makin tingginya luasan dan jumlah titik genangan air serta banjir di Kota Mataram. Ancaman tahunan khususnya bagi masyarakat pesisir pantai Ampenan adalah bencana abrasi yang sulit dikendalikan dan diprediksi secara pasti. B. Aspek Kesejahteraan Rakyat 1. Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu mendapat perhatian lebih lanjut di antaranya adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular serta status gizi bayi dan balita. Tahun 2009 tercatat jumlah kasus kematian ibu meningkat menjadi 14 kasus dari 5 kasus pada tahun 2008. Sedangkan kasus kematian bayi pada tahun 2009 berjumlah 23 kasus yang sebagian besar disebabkan karena berat badan lahir rendah dan sesak nafas (asfiksia). Permasalahan kesehatan lainnya adalah tingginya kasus demam berdarah yaitu sebanyak 660 kasus dan ditemukannya 48 kasus gizi buruk. Hal tersebut menunjukkan perlunya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan. 2. Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada tingginya urbanisasi karena daya tarik para pencari kerja untuk berburu lapangan pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota Mataram. Dominasi peningkatan jumlah penduduk akibat jumlah migrasi penduduk dari luar ke Kota Mataram. Pada 2009, jumlah migrasi penduduk ke Kota Mataram berjumlah 12.605 jiwa, angka ini jauh lebih besar dari pertambahan penduduk dari selisih jumlah kelahiran dan kematian pada tahun yang sama sebesar 1.231 jiwa. Sementara jika dilihat data penduduk menurut struktur penduduk Kota Mataram pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 64.2%, namun kelompok ini Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 8 memiliki akses yang lemah terhadap pasar kerja dan sektor produktif. Sehingga hal ini menyebabkan tingginya angka pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya tingginya angka pengangguran dan keterbatasan lapangan kerja, angka kemiskinan juga belum dapat dikurangi secara signifikan. Angka kemiskinan mencapai 39% dari jumlah penduduk. C. Aspek Pelayanan 1. Belum meratanya kualitas pendidikan dan lemahnya pengawasan penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu mencuat ketika masa penerimaaan siswa baru setiap tahun ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu akibat adanya dikotomi istilah sekolah favorit dan non favorit. Dengan argumentasi bahwa ada ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah favorit dengan non favorit. Sehingga jumlah siswa di sekolah favorit melebihi kapasitas sementara di sekolah lain kekurangan siswa. Akhirnya kondisi ini cenderung dimanfaatkan untuk praktek penerimaaan siswa baru secara tidak transparan dan untuk itu diperlukan pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. 2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan di Kota Mataram dilayani dengan 8 rumah sakit umum pemerintah dan swasta, serta 9 puskesmas (4 puskesmas perawatan dan 5 puskesmas non perawatan), 16 puskesmas pembantu (pustu) serta 18 poskesdes. Namun hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi yang memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi lain akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga masih perlu ditingkatkan. 3. Belum optimalnya Pelayanan perijinan (kurang cepat dan kurang transparan). Sebagai upaya meningkatkan pelayanan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 9 perijinan, pemerintah Kota Mataram telah membentuk unit organisasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dengan menerapkan sistem one stop services (satu pintu). Namun dalam implementasinya masih menemui hambatan biroktaris dan pada akhirnya justru memperpanjang birokrasi karena ada beberapa ijin yang masih memerlukan pengawasan dan pengendalian yang ketat dari instansi teknis sehingga pihak Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu tidak bisa memproses dalam waktu yang cepat. Sementara tarif perijinan sesungguhnya secara jelas tertera sesuai dengan peraturan daerah yang menjadi dasar pemungutan pajak atau retribusi, namun acapkali mayarakat cenderung memakai jasa perantara yang memungut biaya jasa diluar tarif resmi sehingga ada kesan tarif perijinan menjadi tidak pasti. 4. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin. Salah satu masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas) masyarakat perkotaan adalah air bersih. Di Kota Mataram dalam waktu 5 tahun mendatang masalah ini akan menjadi krusial mengingat tingginya demand (permintaan) dari permukiman baru. Sementara itu sumber air bersih dari air tanah (sumur gali) berdasarkan uji laboratorium ditemukan 90% tidak layak konsumsi karena tercemar bakteri dan logam. Akibatnya akan terjadi ketimpangan supply (kebutuhan) air bersih yang diperuntukan bagi masyarakat mikin dan kumuh yang aksesnya terhadap air PDAM masih rendah. Oleh sebab itu tantangan pemerintah Kota Mataram adalah menjamin akses dan ketersediaan air bersih murah bagi masyarakat miskin, khususnya di pemukiman padat dan kumuh. 5. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di Kota Mataram secara signifikan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas rumah tangga di wilayah pemukiman baru, serta kawasan perdagangan dan jasa yang tumbuh secara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 10 merata di wilayah kota. Menurut data tahun 2009 , volume sampah mencapai 1.080 m 3 dan yang mampu diangkut 813 m 3 sehingga ada sisa 267 m 3 , yang menyebabkan polusi udara dan pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan kemampuan dan keterbatasan sarana prasarana serta prilaku masyarakat yang belum memiliki pengetahuan pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. 6. Belum optimalnya pelayanan pendidikan dan kebudayaan yang berbasis nilai dan kearifan lokal. Masyarakat perkotaan dengan segala perilaku dan gaya hidupnya yang cenderung industrialis sangat merindukan ruang dan media ekspresi kebudayaan yang berbasis kearifan lokal. Keterbatasan ruang publik dan ruang ekspresi dapat menyebabkan kegersangan jiwa dan spiritualitas bagi masyarakat perkotaan. 7. Kurang tersedianya sarana prasarana pendukung untuk ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Masalah kemacetan dan keselamatan berlalu lintas menjadi isu terkini di Kota Mataram, kondisi tersebut ditandai dengan munculnya lokasi- lokasi rawan kemacetan dan masih tingginya angka kecelakaan. Disamping disebabkan oleh penambahan volume kendaraan bermotor baik kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 yang tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Selain itu, kemacetan dan keselamatan juga disebabkan oleh perilaku pengendara yang tidak mematuhi tata tertib berlalu lintas, serta pengelolaan manajemen jalan raya yang belum optimal. D. Aspek Daya Saing 1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil dan sangat tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD sangat rendah (di bawah 10 %), untuk itu diperlukan upaya-upaya kreatif dan terobosan baru untuk menggenjot Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 11 pendapatan sehingga secara bertahap 5 tahun kedepan kontribusi PAD terhadap APBD diatas 10%. Tabel 4.1. Target dan Realisasi PAD No. Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1. 2007 27.440.268.341,00 28.882.367.325,24 105,26 2. 2008 32.416.009.472,00 32.832.267.352,71 101,28 3. 2009 37.289.542.222,85 36.273.247.853,00 97,27 4. 2010 42.022.479.900,00 44.492.332.828,32 104,62 Sumber: APBD Kota Mataram, 2011. Tabel 4.2. Target dan Realisasi APBD No. Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1. 2007 421.776.088.137,06 418.425.646.513,60 99,21 2. 2008 445.137.419.571,26 437.788.313.996,81 98,35 3. 2009 472.006.024.122,11 479.324.883.990,77 101,5 4. 2010 613.908.356.328,89 535.677.233.709,00 87,26 Sumber: APBD Kota Mataram,2011. Tabel 4.3. Prosentase Realisasi PAD Terhadap APBD No Tahun PAD (Rp.) APBD (Rp.) % 1. 2007 28.882.367.325,24 418.425.646.513,60 6,90 2. 2008 32.832.267.352,71 437.788.313.996,81 7,50 3. 2009 36.273.247.853,00 479.324.883.990,77 7,57 4. 2010 44.492.332.828,32 613.908.356.328,89 7,24 Sumber: APBD Kota Mataram, 2011. 2. Infrastruktur yang tidak mendukung investasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih terbatasnya ketersediaan listrik dan air bersih khususnya bagi kawasan pengembangan baru. Dalam waktu yang tidak lama lagi dengan pemindahan Bandara Selaparang ke Bandara Internasional Lombok (BIL) maka perlu diantisipasi jauhnya jarak tempuh akses transportasi ke bandara, karena ini akan member dampak bagi naiknya biaya masuk dan keluarnya barang dan jasa dari dan keluar Kota Mataram. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 12 Termasuk pula, masih terbatasnya ketersediaan ruang publik, gedung ekspo dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Excibition). 3. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar pelayanan minimum yang dipersyaratkan khususnya dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, disamping itu, belum adanya pedoman untuk insentif dalam berinvestasi serta masih lemahnya data dan informasi peluang investasi. 4. Belum sesuainya keahlian tenaga kerja lokal dengan potensi pengembangan ekonomi unggulan, Rendahnya motivasi dan kreativitas kerja, Belum terbentuknya pola pikir yang maju, Belum terbentuknya budaya kerja keras. 4.2. Isu-isu Strategis Daerah Untuk menentukan berbagai isu strategis ini, telah dilakukan analisis terhadap permasalahan pembangunan yang ditinjau dari empat aspek yakni aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan rakyat, aspek pelayanan masyarakat dan aspek daya saing. Berdasarkan hasil identifikasi, analisis masalah, sinergitas antar masalah, serta dalam rangka lebih terfokusnya intervensi program pembangunan maka dirumuskanlah isu-isu strategis menjadi tiga kelompok sesuai dengan tiga program unggulan Kota Mataram, sebagai berikut: 1. Isu Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. a. Lemahnya kualitas SDM dalam mendorong daya saing daerah. Hal ini tercermin dari kualitas tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga berdampak pada lemahnya produktivitas pembangunan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 13 b. Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini terlihat dari masih belum optimalnya beberapa indikator kualitas kesehatan masyarakat yang berimplikasi pada rendahnya daya dukung pembangunan. c. Terbatasnya media ekspresi dan ruang apresiasi bagi masyarakat. Hal ini terlihat dari minimnya produksi kreatif, sehingga berdampak pada lemahnya daya dukung pembangunan. d. Lemahnya kualitas pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Hal ini terlihat dari masih belum optimalnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berdampak pada rendahnya kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan. 2. Isu Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis Potensi Ekonomi Lokal a. Tingginya angka kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan Kota Mataram jauh lebih rendah dari kabupaten lain di NTB, namun angka nominal tersebut masih cukup besar (berdasarkan data PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) BPS-tahun 2008 sejumlah 25.686 KK/89.647 Jiwa). Dalam tiga tahun terakhir, jumlah penduduk miskin perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin perdesaan. b. Rendahnya kemampuan daerah dan tingginya ketergantungan pada pemerintah pusat. Hal ini tercermin dari masih rendahnya kemampuan PAD (dibawah 10%) dan tingginya ketergantungan APBD Kota Mataram yang bersumber dari Dana Perimbangan (DAU, DAK). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 IV - 14 3. Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Perkotaan dalam rangka Pencapaian Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. a. Lemahnya akses pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kebersihan, Sanitasi, Air Bersih, Kependudukan dan Catatan Sipil. b. Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota. Hal ini tercermin dari masih terdapatnya . titik genangan yang tersebar di beberapa wilayah kota terutama pada saat musim penghujan. Sedangkan abrasi masih dirasakan oleh masyarakat kawasan pesisir pada musim angin barat. c. Masih tingginya luas kawasan permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin (PAKUMIS). Hal ini tercermin dari masih luasnya kawasan kumuh di Kota Mataram (18,65 ha) yang tersebar di enam kecamatan dan meliputi 18 kelurahan. d. Tingginya kemacetan lalu lintas (pada waktu dan lokasi tertentu). Hal ini tercermin pada saat masuk/pulang sekolah/kerja di beberapa ruas jalan. e. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung daya saing daerah. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya jumlah fasilitas expo, workshop bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan pemerintahan yang ditunjukkan dengan paramater kualitas manusia yang secara internasional diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mengevaluasi kinerja daerah dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dipergunakan beberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut meliputi (1) aspek kesejahteraan masyarakat, dengan fokus kesejahteraan ekonomi, kesejahteraan sosial dan seni budaya dan olah raga, (2) aspek pelayanan umum. Tabel 9.1. Indikator Kinerja Pembangunan Menurut Sasaran Strategis N No SASARAN INDIKATOR KINERJA 1 1 2 3 MISI PERTAMA : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya 1. Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima. 2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemeritahan dengan lancar. 3. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi. Menurunnya konflik suku, agama, ras dan antar golongan. Berkurangnya keluhan masyarakat terhadap pelayanan. 1. Menurunnya konflik di masyarakat. 2. Tersedianya produk hukum dalam berinvestasi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -2 MISI KEDUA : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. 1. Terwujudnya kesetaran gender di berbagai aspek. 2. Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 3. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya kreatif, inovatif, dan kompetitif. 4. Terlatih, terdidik dan terbinanya SDM yang berdaya saing. 5. Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 6. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 1. Indeks Pembangunan gender. 2. Menurunnya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki 1. Ratio jumlah penduduk pencari kerja dengan lapangan usaha. 2. Ratio jumlah angkatan kerja dengan lapangan usaha. 1. Pelesetarian nilai-nilai budaya. 3. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap budaya. 1. Meningkatnya kualitas pendidikan. 1. Berkurangnya angka kemisikinan 2. Terciptanya lapangan usaha bagi masyarakat miskin. 1. Meningkatnya pola hidup bersih dan sehat serta peran serta masyarakat dalam kesehatan. 2. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan status gizi masyarakat. 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan. 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian karena penyakit khususnya penyakit menular. MISI KETIGA : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. 1. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera. 2. Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat. 3. Terwujudnya system ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah. 4. Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM. Meningkatnya daya beli masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat Terciptanya iklim usaha/investasi 1. Berkembangnya usaha bagi UMKM 2. Meningkatnya jumlah UMKM Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -3 MISI KEEMPAT : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Berdasarkan Prinsip Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance). 1. Terwujudnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). 2. Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. 3. Terwujudnya pemerataan askes masyarakat terhadap pelayanan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. Pembentukan produk hukum tentang SPM dan SPP. Penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). Penciptaan pelayanan yang baik dan lancar di setiap kelurahan dan Kecamatan MISI KELIMA : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. 1. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. 2. Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air. 3. Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan budaya. 4. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. 5. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai. 6. Terbentuknya kelembangaan penanggulangan bencana daerah. 7. Terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan pada ruas-ruas jalan kota. Ketersediaan saluran drainase perkotaan yang memadai Ketersediaan sumur resapan dan ruang terbuka hijau Ketersediaan gelanggang olah raga, kampung/kelurahan publik/Koran masuk lingkungan. Terbentuknya peraturan daerah tentang tata ruang (RTRW) Kondisi sempadan sungai dan pantai baik Ketersediaan Tim SAR dan IRC Ketersediaan fasilitas lalu lintas yang memadai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -4 Tabel 9.2. INDIKATOR KINERJA DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1.1 Pertumbuhan PDRB (%) 7,71 7,83 7,95 7,83 7,95 7,83 1.2. Laju inflasi (%) 3,19 3,36 3,53 3,36 3,53 3,36 1.3. PDRB per kapita (Rp.) 10.331.837 11.571.657 12.960.256 14.256.282 15.681.910 17.250.105 1.4. Rasio Penduduk miskin (%) 24,59 21,59 18,59 12,59 12,59 12,59 2. Kesejahteraan Sosial 2.1 Pendidikan 2.1.1 Angka melek huruf (%) 91,81 99,54 99,60 99,65 99,70 99,80% 2.1.2. Angka rata-rata lama sekolah (%) 9,50 10,00 10,50 11,00 11,50 12 2.1.3. Angka Partisipasi Kasar - SD/MI 108,36 >105.27 >105.27 >105.27 >105.27 >105.27 - SLTP/MTs 101,94 > 114.19 > 114.19 > 114.19 > 114.19 > 114.19 - SMA/SMK/MA 75,46 > 116.96 > 116.96 > 116.96 > 116.96 > 116.96 2.1.4. Angka Partisipasi Murni - SD/MI 95,86 > 89.68 > 89.68 > 89.68 > 89.68 > 89.68 - SLTP/MTs 77,45 > 79.01 > 79.01 > 79.01 > 79.01 > 79.01 - SMA/SMK/MA 71,32 > 79.97 > 79.97 > 79.97 > 79.97 > 79.97 2.1.5. Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan 96.51 96,64 96,78 96,91 97,05 97,18 2.3. Kesehatan 2.3.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup (%) 41,25 40,82 40,39 39,96 39,53 39 39 2.3.2. Angka Usia Harapan Hidup (Th) 66,15 66,64 67,13 67,62 68,11 68,60 68,60 2.3.3. Pervalensi Gizi buruk (%) 4,27 3,00 2,75 2,50 2,25 2 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -5 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2.4. Kemiskinan 2.4.1. Rasio Penduduk Miskin (%) 21,59 21,59 18,59 15,59 12,59 9,59 2.4. Kesempatan Kerja 2.4.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(%) 72,76 76,27 78,02 79,78 81,54 83,29 2.4.2. Angka Partisipasi Kerja (%) 64,75 65,40 65,73 66,05 66,38 66,71 2.5. Angka Kriminalitas 2.5.1 Rasio Kriminalitas (%) 0,14 0,13 0,12 0,11 0,11 0,10 3. Fokus Seni dan Budaya 3.1 Rasio Group Kesenian / 10.000 penduduk 5,27 5,31 5,31 5,31 5,31 5,31 3.2 Rasio Gedung Kesenian / 10.000 penduduk 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 3.3 Rasio Klub Olahraga / 10.000 penduduk 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 3.4 Rasio Gedung Olah Raga /10.000 penduduk 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 B. ASPEK PELAYANAN UMUM Pelayanan Urusan Wajib 1. Pendidikan 1.1. Pendidikan dasar: a. Angka Partisipasi Sekolah (%) 97,80 98,90 100 100 100 100 b. Rasio Ketersediaan Sekolah (%) 1 : 240 1 : 240 1 : 240 1 : 216 1 : 204 1 : 192 c. Rasio guru/murid 1:32 1:31 1:31 1:30 1:30 1:30 d. Rasio guru/murid per kelas rata-rata 1:32:40 1:31:40 1:31:40 1:30:36 1:30:34 1:30:34 1.2. Pendidikan Menengah 1. APS 77,90 80,05 94 96 98 100 2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah (%) 1 : 384 1 : 360 1 : 336 1 : 312 1 : 288 1 : 252 3. Rasio guru terhadap murid 1:32 1:30 1:28 1:26 1:24 1:21 4. Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata 1:32:35 1:13:35 1:13:32 1:13:32 1:13:32 1:13:32 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -6 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 5. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%) 95,5 96,5 97,5 98,5 99,5 99,5 1.3. Fasilitas Pendidikan 1. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 2.401 2.451 2.501 2.551 2.601 2.651 2. Kondisi Sekolah SMP/MTs 1.761 1.791 1.821 1.851 1.881 1.921 3. Kondisi Sekolah SMA/SMK/ MA 1.087 1.107 1.127 1.147 1.167 1.187 1.4. PAUD Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah anak usia 4 6 Tahun x100% (%) 6.386 6.450 6.515 6.580 6.646 6.712 1.5. Angka Putus Sekolah 1. SD/MI 2. SMP/MTs 3. SMA/SMK/MA 18 32 229 16 30 135 16 30 100 16 25 60 16 20 60 16 20 60 1.6. Angka Kelulusan 1. Angka Kelulusan SD/MI (%) 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99 2. Angka Kelulusan SMP/MTs (%) 94,76 95 95,5 96 96,5 97 3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA (%) 96,47 97 97 97 97 97 4. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs (%) 101,25 105 105 105 105 105 5. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%) 111,12 110 110 110 110 110 6. Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (%) 86,29 87 88 89 90 91 2. Kesehatan 2.1 Rasio Posyandu per satuan balita 116,76 115,91 114,71 112,72 109,73 104,74 2.2 Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk x 1000 1 : 16.1092 1 : 15.779 1 : 15.496 1 : 15.238 1 : 15.004 1 : 14.791 2.3 Rasio RS per satuan penduduk x 1000 1 : 25.143 1 : 25.641 1 : 26.149 1 : 26.667 1 : 27.194 1 : 27.733 2.4 Rasio dokter per satuan penduduk 1 : 8.046 1 : 6.838 1 : 6.312 1 : 5.977 1 : 5.689 1 : 5.439 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -7 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2.5 Rasio tenaga medis per satuan penduduk x 1000 13,42 13,40 13,42 13,03 12,71 12,48 2.6 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%) 70 65 60 55 50 40 2.7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (%) 91 93 94 95 97 98 2.8 Cakupan kelurahan UCI (%) 97 98 99 100 100 100 2.9 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan (%) 100 100 100 100 100 100 2.10 Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%) 94 95 96 97 97 98 2.11 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%) 3,22 3,35 3,40 3,65 3,80 4,05 2.12 Cakupan kunjungan bayi (%) 78 80 82 89 95 99 2.13 Cakupan puskesmas (jumlah puskesmas /jumlah seluruh kecamatan x 100% (%) 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 2.14 Cakupan pembantu puskesmas (jumlah pembantu puskesmas /jumlah seluruh kelurahan x 100% (%) 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 Incident Rate DBD/100.000 penduduk 260 250 240 230 220 210 Penemuan kasus TB BTA pos (CDR) 50 55 60 65 70 75 Kesembuhan penderita TB ATA pos (cure rate) 75 77 80 82 85 87 Klien klinik VCT test HIV 70 75 80 85 90 95 Prevalensi HIV AIDS per 10.000 penduduk yang beresiko <2 <2 <2 <2 <2 <2 3. Pekerjaan Umum 3.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%) 64,96 63,35 66,15 69,15 72,50 75,25 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -8 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 3.2 Persentase jaringan irigasi yang berfungsi(%) 28,75 30,25 32,50 34,50 36,50 38,00 3.3 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk (%) 1,96 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3.4 Persentase rumah tinggal bersanitasi 71,83 72,15 74,25 75,15 76,10 77,10 3.5 Rasio TPU per satuan penduduk per 1000 penduduk 29,25 31,25 32,25 33,50 34,15 35,20 3.6 Rasio pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 3,02 4,01 5,10 5,25 5,50 6,00 3.7 Rasio rumah layak huni 0,73 0,73 0,74 0,74 0,74 0,74 3.8 Rasio permukiman layak huni 0,256 0,25 0,24 0,23 0,22 0,21 3.9 Panjang jalan dilalui roda 4 ( Jumlah panjang jalan (Km)/ Jumlah penduduk) 2.778,29 2.917,20 3.063,06 3.216,22 3.377,03 3,545,88 3.10 Panjang jalan kota dalam kondisi baik (>40 km/jam) 0,47 0,48 0,49 0,49 0,50 0,50 0,50 3.11 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (%) 52 50,44 48,93 47,46 46,04 44,65 3.12 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat (%) 39,94 40,00 40,10 40,15 40,25 40,50 40,50 3.13 Luas irigasi Kota dalam kondisi baik (%) 1,31 5,30 10,50 20,10 25,20 27,50 27,50 3.14 Luas Kawasan Kumuh Luas Wilayahx100% (%) 30,42 30,05 30,0 29,50 29,25 29,00 29,00 4. Perumahan 4.1 Jumlah rumah tangga pengguna air bersih / jumlah seluruh rumah tangga x 100% (%) 33,47 33,85 34,12 34,75 35,15 35,80 35,80 4.2 Jumlah rumah tangga pengguna listrik / Jumlah seluruh rumah tangga x100% (%) 73 73 73 80 85 85 85 4.3 Luas lingkungan permukiman kumuh/ Luas wilayah x 100% (%) 30,42 30,05 30,0 29,50 29,25 29,00 29,00 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -9 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 4.4 Jumlah rumah layak huni/ Jumlah seluruh rumah x 100% (%) 73,00 74,00 75,00 75,10 75,40 75,50 75,50 5. Penataan Ruang 5.1 Luas RTH/Luas Wilayah x 100% 18,69 18,80 19,00 19,20 19,45 19,75 19,75 5.2 Luas kawasan permukiman/luas wilayah x 100% 37,15 38,50 40,20 40,50 41,50 42,00 42,00 6. Perencanaan Pembangunan Daerah 6.1 Tersedianya dokumen perencanaan Pembangunan Tahunan(%) 100 100 100 100 100 100 6.2 Tersedianya Dokumen Perencanaan Teknis Strategis (%) 50 65 70 80 90 100 6.4 Jumlah program RKPD Tahun berkenaan / Jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan Tahun berkenaan x100% 100 100 100 100 100 100 7. Perhubungan 7.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 685.830 685.830 685.830 685.830 685.830 685.830 685.830 7.2 Rasio ijin trayek 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 7.3 Jumlah uji kir angkutan umum 1.252 1.252 1.252 1.252 1.252 1.252 1.252 7.4 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis 2 2 1 1 1 2 2 7.5 Jumlah angkutan darat / Jumlah penumpang angkutan darat x 100% 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 7.6 Kepemilikan KIR angkutan umum 13.348 13.348 13.348 13.348 13.348 13.348 13.348 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -10 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 7.7 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) (jam) 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 7.8 Pemasangan Rambu-rambu (%) 1,9 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 8. Lingkungan Hidup 8.1. Persentase penanganan sampah (%) 76,19 78 80 83 84 85 85 8.2. Persentase Penduduk berakses air minum (%) 81,29 81,40 81,60 81,80 82 83 83 8.3. Persentase Luas pemukiman yang tertata (%) 37,24 38 39 40 41 42 42 8.4. Cakupan penghijauan Sumber Mata Air (%) 13.3 20 40 60 80 100 100 8.5. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk (%) 30 30 30 30 30 30 30 8.6. Cakupan jumlah usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air (%) 10 20 40 60 80 100 100 8.7. Cakupan jumlah usaha dan atau kegiatan yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara (%) 10 20 40 60 80 100 100 8.8. Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan (%) 85,71 90,00 95,00 100 100 100 100 8.9. Cakupan jumlah usaha dan atau kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan (satuan jumlah 50 60 70 80 90 100 100 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -11 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) usaha dan atau kegiatan) 9. Pertanahan 9.1 Tertib Pertanahan (%) 72.81 73,54 74,27 75,02 75,77 76,52 9.2 Penyelesaian kasus tanah Negara (%) 25 22 20 18 17 15 10. Kependudukan dan Catatan Sipil 10.1 Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk (%) 85 86 87 88 89 90 90 10.2 Rasio bayi berakte kelahiran (%) 80 81 82 83 84 85 85 10.3 Rasio pasangan berakte nikah (%) 100 100 100 100 100 100 100 10.4 Kepemilikan KTP (%) 85 86 87 88 89 90 90 10.5 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 80 81 82 83 84 85 85 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 11.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%) 52 52 52 52 52 52 11.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%) 75 76 78 79 80 80 11.3 Rasio KDRT (%) 0,65 0,625 0,61 0,6 0,56 0,5 11.4 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur - - - - - - 11.6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 150 150 150 150 150 150 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -12 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 12.1 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun (%) 6,00 5,50 5,00 4,75 4,50 4,50 12.2 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi peserta KB aktif (%) 70 70 70 70 70 70 12.3 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber- KB tidak terpenuhi (unmeet need) (%) 15,79 15,25 13,25 12,50 11,50 10,50 12.4 Cakupan anggota bina keluarga balita ber-KB (%) 70 70 70 70 70 70 12.5 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB (%) 70 71 72 75 85 85 12.6 Rasio petugas lapangan keluarga berencana (PLKS/PKB)-petugas di setiap kelurahan 42 42 44 46 48 50 12.7 Ratio pembantu pembina keluarga berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap kelurahan 50 50 50 50 50 50 13. Sosial 13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 16 16 16 16 17 18 13.2 PMKS yg memperoleh bantuan soSial 13.3 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (orang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -13 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 14. Ketenagakerjaan 14.1 Rasio Penduduk bekerja terhadap angkatan kerja kerja (%) 89,22 77,01 77,01 77,01 77,01 77,01 14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 14.4 Pencari kerja yang ditempatkan 14.5 Tingkat pengangguran terbuka (%) 15. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 15.1 Persentase koperasi aktif (%) 75 75 80 80 85 85 15.3 Jumlah BPR/LKM 1 1 1 1 1 1 15.4 Usaha Mikro dan Kecil 7057 7,379 7,700 8,022 8,343 7,379 16. Penanaman Modal 16.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) PMA : 16 PMDN : 38 Jml : 54 PMA : 16 PMDN : 38 Jml : 54 PMA : 16 PMDN : 38 Jml : 54 PMA : 17 PMDN : 40 Jml : 57 PMA : 17 PMDN : 40 Jml : 57 PMA : 17 PMDN : 40 Jml : 57 16.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rp. 58.066.186 $ 2.217.024 Rp. 58.066.186 $ 2.217.024 Rp. 58.066.186 $ 2.217.024 Rp. 60.500.000 $ 2.400.000 Rp. 60.500.000 $ 2.400.000 Rp. 60.500.000 $ 2.400.000 16.3 Rasio daya serap tenaga kerja *) (PMA) = (PMDN) = 2.380 org 2.488 org 2.380 org 2.488 org 2.380 org 2.488 org 2.480 org 3.346 org 2.480 org 3.346org 2.480 org 3.346 org 17. Kebudayaan 17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 2 10 12 12 12 12 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -14 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 17.2 Sanggar seni dan budaya 235 235 235 235 235 235 17.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 4 4 4 4 4 4 18. Pemuda dan Olah Raga 18.1 Jumlah organisasi pemuda 31 31 31 31 31 31 18.2 Jumlah organisasi olahraga 25 25 25 25 25 25 25 18.3 Jumlah kegiatan kepemudaan 14 14 14 14 14 14 14 18.4 Jumlah kegiatan olahraga 19 19 19 19 19 19 19 18.5 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 3 3 3 3 3 3 3 18.6 Lapangan olahraga {(juml lap / jum pend) x 1000} 6,7 9,7 10,7 12,7 14,7 16,7 6,7 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 19.1 Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 54 55 57 60 62 67 19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah 6 keg 6 keg 6 keg 6 keg 6 keg 6 keg 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 20.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 2.20 2,09 2,11 2,14 2,16 2,18 2,19 20.2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 35.22 35.22 35.22 35.22 35.22 35.22 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -15 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 20.3 Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan 7.68 7.68 7.68 7.68 7.68 7.68 20.4 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah (Ada tidak) 3 SIM 6 SIM 9 SIM 12 SIM 15 SIM 18 SIM 20.5 Penegakan PERDA Jumlah penyelesaian penegakan PERDA / Jumlah pelanggaran PERDA x100% 46% 56% 66% 76% 86% 96% 20.6 Cakupan patroli petugas Satpol PP Jumlah patroli petugas Satpol PP pemantauan dan penyelesaian pelanggaran K3 dalam 24 Jam 1,64 1,80 1,98 2,18 2,40 2,64 2,91 20.7 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) 5.310 5.310 5.310 5.310 5.310 5.310 20.8 Cakupan pelayanan bencana kebakaran Jumlah mobil pemadam kebakaran / Jumlah pendudukx100% (%) 0,0011 8 unit 0,0011 8 unit 0,0011 8 unit 0,0011 9 unit 0,0011 9 unit 0,0011 9 unit 20.9 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Jumlah ketepatan waktu tindakan pemadam kebakaran( < 1 jam setelah pengaduan)Jumlah kejadian kebakaranx100% (%) 15 menit 11,9 15 menit 11,9 15 menit 11,9 15 menit 11,9 15 menit 11,9 15 menit 11,9 20.10 Jumlah Sistim Informasi Manajemen (SIM) 4 5 10 7 5 6 21. Ketahanan Pangan 21.1 Regulasi ketahanan pangan Ada/tidak peraturan tentang kebijakan ketahanan ada Perwal percepatan penganekar agaman Perwal keamanan pangan Perwal cadangan pangan kelurahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -16 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) pangan dalam bentuk perda,perkada, dsb. konsumsi pangan 21.2 Ketersediaan pangan utama Rata2 jumlah ketersediaan pangan utama per Tahun (kg) / Jumlah penduduk x 100% 111.021 113.241 115.506 117.816 120.173 122.576 22. Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan 22.1 Jumlah LSM (Jumlah LSM yang aktif) 20 20 20 20 20 20 22.2 LPM Berprestasi (Jumlah LPM berprestasi / Jumlah LPMx100%) 5 8 11 14 17 20 22.3 PKK aktif (Jumlah PKK aktif /Jumlah PKK x100%) 100 100 100 100 100 100 22.4 Posyandu aktif (Jumlah Posyandu aktif / Total Posyandu x100%) 100 22.5 Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat (Jumlah Swadaya masyarakat mendukungan Program Permberdayaan Masyarakat / Total Program Permberdayaan Masyarakatx100%) 100 100 100 100 100 100 22.6 Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat (program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan dan dipelihara masyarakat / Total pasca program pemberdayaan masyarakatx100%) 100 100 100 100 100 100 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -17 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 23. Statistik 23.1 Buku Mataram Dalam Angka" ada ada ada ada ada ada 23.2 Buku PDRB Kota Mataram ada ada ada ada ada ada 24. Kearsipan 24.1 Pengelolaan arsip secara baku Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku / Jumlah SKPD x 100% 100 100 100 100 100 100 24.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan Menunjukkan jumlah Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 25. Komunikasi dan Informatika 25.1 Jumlah jaringan komunikasi (Jumlah jaringan telepon genggam / stasioner ) 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 25.2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk (%) 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 25.3 Jumlah surat kabar nasional/lokal 4 4 4 4 4 4 25.4 Jumlah penyiaran radio/TV lokal 11 4 11 4 11 4 11 4 11 4 11 4 25.5 Web site milik pemerintah daerah ada ada ada ada ada ada 25.6 Pameran/expo 2 2 2 2 2 2 26. Perpustakaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -18 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 26.1 Jumlah perpustakaan 156 156 156 156 156 156 26.2 Persentase Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (%) 36.382 org 5 5 5 5 5 26.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh 7.611 bh URUSAN PILIHAN 1. Pertanian 1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (ton) / Luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainya (ha)x100%) (ton) 60,61 61,42 62,23 63,04 63,86 64,66 64,66 1.2 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB 4.22 % 4.20 4.00 4.00 4.00 4.00 1.3 Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (Jumlah Produksi padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani (ton) Tahun n / Jumlah produksi padi/bahanpangan utama di daerah tonTahun nx100%) (%) 100 100 100 100 100 100 1.4 Cakupan bina kelompok petani (Jumlah kelompok petani yang mendapatkan bantuan pemda Tahun njumlah kelompok tanix100%) 98 98 98 98 98 98 2. Energi dan Sumber Daya Mineral Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -19 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2.1. Kontribusi sektor pertambangan thd PDRB ( Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pertambangan / Jumlah PDRBx100%) 0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *) 0.02 % *) 3. Pariwisata 4.1 Kunjungan wisata ( Jumlah Capaian Kinerja Kunjungan Wisata se- Kabupaten dan Kota / Jumlah seluruh Kunjungan Wisata se-Kabupaten dan Kota x100%) 1.633.042 1.731.025 (6%) 1.834.886 (6% 1.944.979 (6% 2.061.678 (6% 2.185.379 (6% 4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 4. Kelautan dan Perikanan 5.1 Produksi perikanan tangkap (ton) 93,6 98,28 103,19 108,35 113,77 119,46 5.2 Produksi perikanan budidaya (ton) 312,5 359,375 413,28 475,27 546,56 628,54 6. Perdagangan 6.1 Kontribusi sektor Perdagangan thd PDRB ( Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan / Jumlah PDRBx100% ) 23% 24% 24% 25% 25% 27% 7. Perindustrian 7.1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 24,66 25,23 25,80 26,37 26,95 27,53 7.2. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri 0.03 0.04 0.04 0.05 0.06 0.07 7.3. Pertumbuhan Industri. 0.007 0.04 0.04 0.05 0.06 0.07 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -20 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 7.4. Cakupan bina kelompok pengrajin 8.9% 9.6% 10.3% 11% 11.7% 12.4% C. ASPEK DAYA SAING 1. Kemampuan Ekonomi Daerah 1.1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita 115 115 115 115 115 115 2. Fasilitas Wilayah / Infrastruktur 2.1 Aksesbilitas Daerah Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan (%) 30,21 30,21 30,21 30,21 30,21 30,21 Luas wilayah perkotaan (Ha) 63.4 63.4 63.4 63.4 63.4 63.4 2.3 Fasilitas Bank dan Non Bank a. Jumlah Bank - Kantor Pusat - Kantor Cabang b. Perusahaan Asuransi 2 67 2 67 2 67 2 67 2 67 2 67 2.4 Ketersediaan Air Bersih - Persentase RT pengguna air bersih 29.05 29.05 29.05 29.05 29.05 29.05 - Persentase pengguna Listrik (%) 73 73 73 73 73 73 - Ketersediaan Restoran - Rumah Makan - Cafe 29 109 19 29 109 19 29 109 19 29 109 19 29 109 19 29 109 19 - Ketersediaan Penginapan - Hotel Berbintang - Hotel non Bintang 28 51 28 51 28 51 28 51 28 51 28 51 3. Fasiitasi Iklim Berinvestasi 3.1 Keamanan dan Ketertiban - Angka Kriminalitas * Jumlah kriminalitas * Pertikaian antar warga - Jumlah Demo * Unjuk rasa * Mogok kerja 195 6 258 5 195 6 258 5 195 6 258 5 195 6 258 5 195 6 258 5 195 6 258 5 3.2 Kemudahan Perijinan * lama proses perijinan (hari) 12.69 12.69 12.69 12.69 12.69 12.69 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 IX -21 No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Thn 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) * jumlah ijin (buah) * jumlah hari 80 1.015 80 1.015 80 1.015 80 1.015 80 1.015 80 1.015 4. Sumber Daya Manusia 4.1 Kualitas Tenaga Kerja - Rasio kelulusan tenaga kerja 392.565 392.565 392.565 392.565 392.565 392.565 4.2 Tingkat Ketergantungan - Penduduk < 15 dan > 64 tahun - Penduduk 15 64 tahun 1.114.359 1.114.359 1.114.359 1.114.359 1.114.359 1.114.359 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 1 BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.I. VISI Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini dan tantangan yang dihadapi lima tahun kedepan dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep yang memiliki nilai yang tak terpisahkan, sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah : a. Visi tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan, adalah Kota yang memiliki masyarakat maju, religius, dan berbudaya. b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas SDM Kota Mataram, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 2 antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal. 5.2. MISI Untuk mencapai Visi Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya, maka Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu : a. Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. 5.3. TUJUAN DAN SASARAN a. Misi Pertama : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Misi ini dijabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 3 kedalam tujuan yaitu: Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Tumbuh dan berkembangnya kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat. 2. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi. 3. Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suasana yang kondusif dan produktif. b. Misi Kedua : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. Misi ini dijabarkan kedalam tujuan yaitu: Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas seni dan budaya masyarakat yang relevan, efisien, dan efektif. 2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat 3. Pengembangan lapangan usaha dan penciptaan lapangan pekerjaan. 4. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin perkotaan. 5. Peningkatan pengarusutamaan gender di berbagai aspek pembangunan. c. Misi Ketiga : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (2) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah, (3) Meningkatkan investasi. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2. Peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat. 3. Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah. 4. Penguatan sistem dan akses permodalan bagi UMKM. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 4 5. Perluasan lapangan usaha dan kerja 6. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondusif. d. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1). Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. (2). Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). (3). Perluasaan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan. 2. Pelayanan publik yang handal. 3. Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). 4. Terselenggaranya penerapan SPM dan SPP di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil, dan lingkungan hidup. 5. Peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan publik, di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kependudukan dan catatan sipil. e. Misi Kelima : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1) Mengurangi luas wilayah genangan dan abrasi di wilayah kota. (2) Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS), (3) Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik, (4) Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. 2. Pengembangan kawasan resapan air. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 5 3. Penyediaan media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya. 4. Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. 5. Penataan kawasan sempadan sungai dan pantai. 6. Peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana daerah. 7. Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan. 8. Terbangunnya perumahan dan permukiman yang layak huni bagi kelompok masyarakat miskin. Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram Visi : Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya MISI TUJUAN SASARAN Misi 1 : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis 1. Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima. 2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahan dengan lancar. 3. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi. Misi 2 : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas 1. Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek. 2. Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 3. Terwujudnya SDM yang berdaya saing. 4. Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 5. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 6 Misi 3 : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 1. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera. 2. Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat. 2. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah 1. Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah 2. Terwujudnya system dan akses permodalan bagi UMKM. 3. Meningkatkan Investasi 1. Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. 2. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. 3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Misi 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintah yang baik (Good Governance). 1. Meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar. 4. 1.Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan. 5. 2. Terwujudnya pelayanan publik yang handal. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan 6. 1. Tersusunnya standar pelayanan minimum (SPM) dan standar pelayanan publik (SPP). 7. 2. Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. 3. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil. 1. Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transoprtasi, kependudukan dan catatan sipil. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 V - 7 Misi 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. 1. 1. Menurunnya luas wilayah banjir/genangan dan abrasi di wiayah kota. 1. Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air 2. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. 3. Terbentuknya dan berfungsinya kelembangaan penanggulangan bencana daerah. 2. Meningkatnya kualitas lingkungan padat dan kumuh 1. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan. 2. Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni. 3. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik 1. Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan budaya. 4. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan 1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. 2. Terwujudnya kawasan sempadan sungai dan pantai. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -1 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religius dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh Pemerintah dengan kebijakan otonomi daerah, maupun oleh masyarakat dan seluruh stakeholders. 6.1. Strategis dan Arah Kebijakan Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 dirumuskan sebagai berikut : MISI I : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dinilai agama dan budaya. Tumbuh dan berkembangnya kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat; Peningkatan toleransi antar komponen masyarakat yang berbeda suku, agama dan adat istiadat Mengaktifkan kembali forum-forum komunikasi di masyarakat; Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi investasi. Menyediakan aturan hukum yang mendukung terciptanya iklim investasi yang sehat Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suasana yang kondusif dan produktif; Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan; Meningkatkan kapasitas kebijakan publik yang proporsional dengan melibatkan peran serta swasta, perguruan tinggi dan partisipasi masyarakat; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -2 MISI II : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas Peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas seni dan budaya masyarakat yang relevan, efisien, dan efektif Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM serta produktivitas seni dan budaya; Meningkatkan intensitas dan kualitas pengembangan SDM ; Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat. Mobilisasi peran kelembagaan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam peningkatan kualitas kesehatan. Pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha Peningkatan iklim usaha bagi sektor- sektor unggulan sebagai faktor penggerak utama perekonomian; Meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi melalui promosi kemudahan prosedur dan fasilitas pendukung.; Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin perkotaan Reposisi masyarakat agar mampu menjadi pelaku utama dalam program penanganan kemiskinan; Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi dalam pembinaan Sumber Daya Manusia; Peningkatan pengarusutamaan gender di berbagai aspek pembangunan Peningkatan perlindungan perempuan disertai dengan peningkatan peran perempuan; Peningkatan kualitas kehidupan keluarga, perempuan dan anak; 1. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan di semua sektor; 2. Membuka seluas- luasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu, calon ibu terhadap kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera; 3. Meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri perempuan; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -3 MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Peningkatan penanganan masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial; Meningkatkan partisipasi masyarakat/swasta dalam penyediaan dan pengelolaan infrastruktur ekonomi; 2. Peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat; Pemberdayaan klaster-klaster unggulan sebagai penggerak ekonomi lokal Memberdayakan dan meningkatkan industri kecil dan kerajinan rakyat yang memberi nilai tambah daya tarik wisata 3. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah 1. Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah; 1. Tergalinya potensi sumber daya ekonomi daerah/ lokal; 2. Tersedianya master plan pengembangan ekonomi daerah/lokal; 1. Usaha kecil, mikro, menengah, dan koperasi; 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya ekonomi daerah/lokal; 2. Penguatan sistem dan akses permodalan bagi UMKM 1. Regulasi pengembangan ekonomi daerah/lokal; 2. Pengembangan dan Revitalisasi usaha-usaha ekonomi daerah/lokal 1. Terbinanya usaha ekonomi daerah/lokal; 2. Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 4.Meningkatkan investasi 1. Perluasan lapangan usaha kerja yang lebih luas Regulasi tentang Standar Pelayanan berinvestasi; Tersedianya Standar Pelayanan untuk berinvestasi; 2. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondusif Pengkajian peluang investasi; Tersedianya pedoman untuk berinvestasi; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -4 MISI IV : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan 1. Meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar Integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan Koordinasi dan sinkronisasi pelayanan sosial dasar; Menyusun regulasi pola kemitraan antar stakeholder Pelayanan publik yang handal 1. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi penanganan Kemiskinan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat; 2. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi pelayanan publik oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. Menyusun regulasi pelayanan publik (SPM) 2.Meningkatkan kualitas pelayanan 1. Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP); 1. Fasilitasi penyusunan standart pelayanan minimal (SPM) dan Standart pelayanan publik (SPP); 2. Optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pelayanan publik; 3. Optimalisasi kapasitas aparat dalam melaksanakan dan mengawasi pelayanan publik; Meningkatkan kapasitas Aparatur Pelayanan Publik, masyarakat, dan swasta; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -5 Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan 2. Terselenggaranya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. 1. Regulasi yang berpihak pada masyarakat miskin; 2. Restrukturisasi unit- unit layanan kesehatan; 3. Inovasi model penyediaan air bersih, persampahan, dan sanitasi yang berbasis masyarakat khususnya bagi kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS); 1. Penataan Kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS); 3. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil Peningkatan pemerataan kualitas pelayanan publik, di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kependudukan dan catatan sipil. 1. Penambahan sarana pelayanan masyarakat di bidang Pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, dan sanitasi; 2. Pengembangan aksesibilitas (jalan baru) sebagai alternative; 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan daya saing daerah 4. Regulasi manajemen transportasi dan penyediaan lahan parkir pada fasilitas publik 1. Perluasan Wilayah Administrasi Kota Mataram dan pemukiman baru; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik 3. Pengembangan moda transportasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -6 MISI V : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan 1. Menurunkan luas wilayah banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota 1. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan; Optimalisasi saluran drainase; Penataan Kawasan sempadan sungai, permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan; 2. Pengembangan kawasan resapan air; 1. Optimalisasi Kawasan Resapan Air; 2. Relokasi permukiman korban bencana 1. Penataan Lokasi kawasan genangan dan abrasi; 2. Penetapan Lokasi lahan relokasi; 3. Peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana daerah. Koordinasi, dan konsultasi penanggulangan bencana daerah; Analisis Kebutuhan Lembaga 2. Meningkatkan kualitas lingkungan Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS). 1. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan Rekonstruksi dan rehabilitasi permukiman Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS) Penataan Lokasi kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin (PAKUMIS); 2. Terbangunnya perumahan dan permukiman yang layak huni Sosialisasi dan peningkatan kapasitas perilaku hidup bersih dan sehat; Pengkajian pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat hidup sehat dan bersih; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VI -7 3. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik 1. Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya. 1. Penyediaan sarana dan prasarana untuk media ekspresi dan ruang apresiasi; 2. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada untuk ruang ekspresi dan media apresiasi; Mengembangkan Budaya, Seni, Pemuda dan Olahraga, serta Promosi pariwisata 3. Inovasi, Kreasi, dan kompetisi budaya; 4. Promosi, investasi dan pemasaran produk-produk industri seni dan budaya baik nasional maupun internasional 4.Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan 1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang; 2. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai 1. Sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan lingkungan pemukiman; 2. Regulasi pemanfaatan ruang Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 1 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh cerita strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal poin sebagai bentuk penjabaran untuk pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Visi dan misi seyogyanya dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara operasional, akan dicapai melalui program-program prioritas, atau dengan kata lain keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait merupakan dampak (impact) dari tujuan dan sasaran. Berdasarkan visi yang dicanangkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode 2010-2015 yang menginginkan terwujudnya masyarakat Mataram yang maju, religius, dan berbudaya dengan pengupayaan melalui lima misi yang telah ditetapkan, maka bahasa pencapaian visi dan misi tersebut dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran yang secara komprehensif akan disinergikan melalui program- program prioritas pada masing-masing SKPD. Sinergitas ini diharapkan mampu menjawab berbagai bentuk permasalahan atas kondisi kekinian sebagai potret Kota Mataram dalam lima tahun mendatang. Hal ini digambarkan pada beberapa tabel berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 2 MISI I : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Sasaran Strategi Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima; Peningkatan toleransi antar komponen masyarakat yang berbeda suku, agama dan adat istiadat 1. Pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda. 2. Peningkatan peran serta kepemudaan. 3. Pengembangan wawasan kebangsaan 4. Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 5. Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Kepemudaan dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pemberdayaan Masyarakat Desa Diknas Lisbang BPM Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahan dengan lancar; Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan; 1. Kerjasama pembangunan 2. Perencanaan pembangunan daerah 3. Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 4. Peningkatan partisipasi masyarakat kelurahan dalam pembangunan 5. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota 6. Peningkatan partisipasi msyarakat dlm membangun desa Perencanaan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Otda, Pemerintahan Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Pemberdayaan Masyarakat Desa BAPPEDA BKKBN Setda BPM Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi investasi. 1. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 2. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah 3. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 4. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 5. Pemberdayaan masyarakat utk menjaga ketertiban dan keamanan Penanaman Modal Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Bagian Perekonomian Setda Bakesbang Linmas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 3 MISI II : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. Sasaran Strategi Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Terwujudnya kesetaraan gender di berbagai aspek; 1. Peningkatan perlindungan perempuan disertai dengan peningkatan peran perempuan; 2. Peningkatan kualitas kehidupan keluarga, perempuan dan anak; 1. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan 2. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak 3. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan 4. Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak BPPKB Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha; Peningkatan iklim usaha bagi sektor-sektor unggulan sebagai faktor penggerak utama perekonomian; 1. Penciptaan iklim usaha- usaha kecil menengah yg kondusif 2. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperindag Bappeda Terwujudnya SDM yang berdaya saing; Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM; 1. Pendidikan anak usia dini 2. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 3. Pendidikan menengah 4. Pendidikan non formal 5. Pendidikan luar biasa 6. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 7. Pengembangan keragaman budaya lokal 8. Penaataan administrasi kependudukan 9. Peningkatan kualitas penduduk usia produktif 10. Peningkatan kualitas penduduk usia produktif 11. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Pendidikan Kependudukan dan Catatan Sipil Ketenagakerjaan Dinas Dikpora Dinas Dukcapil Dinas Sosnakertrans Bagian Pemerintahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 4 12. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup 13. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba 14. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga 15. Pendidikan kedinasan 16. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 17. Pembinaan dan pengembangan aparatur 18. Peningkatan kapasitas kelurahan 19. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 20. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang cacat Kepemudaan dan Olahraga Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, dan Persandian Perencanaan pembangunan Sosial Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha; Reposisi masyarakat agar mampu menjadi pelaku utama dalam program penanganan kemiskinan; 1. Kerjasama pembangunan 2. Perencanaan pembangunan ekonomi 3. Perencanaan sosial dan budaya 4. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang cacat Perencanaan pembangunan Sosial BAPPEDA Dinas Sosnakertrans BPM Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah Pakumis. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat di wilayah Pakumis 1. Upaya kesehatan masyarakat 2. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 3. Pengembangan lingkungan sehat Kesehatan Dinas Kesehatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 5 MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Sasaran Strategi Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Terwujudnya masyarakat yang sejahtera; Peningkatan penanganan masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial; 1. Perencanaan pengembangan kota- kota menengah dan besar 2. Perencanaan pembangunan ekonomi 3. Perencanaan sosial dan budaya 4. Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana 5. Pengembangan transmigrasi 6. Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 7. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 8. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba 9. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 10.Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Perencanaan Pembangunan Kependudukan dan Catatan Sipil Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera Sosial BAPPEDA Dinas Dukcapil BPPKB Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat; Pemberdayaan klaster-klaster unggulan sebagai penggerak ekonomi lokal 1. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah 2. Pengembangan pemasaran pariwisata 3. Pengembangan destinasi pariwisata 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 5. Pengembangan budidaya perikanan 6. Pengembangan perikanan tangkap Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariwisata Kelautan dan perikanan Perdagangan Dinas Koperindag Dinas Pariwisata Dinas Kanlut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 6 7. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 8. Peingkatan dan pengembangan ekspor 9. Penataan struktur dan klaster industri 10.Penataan struktur industri Industri Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah; 1. Tergalinya potensi sumber daya ekonomi daerah/ lokal; 2. Tersedianya master plan pengembangan ekonomi daerah/lokal; 1. Perencanaan pembangunan ekonomi 2. Penciptaan iklim usaha- usaha kecil menengah yang kondusif 3. Peningkatan kesejahteraan petani 4. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan 5. Peningkatan dan pemasaran hasil produksi peternakan 6. Pengembangan pemasaran pariwisata 7. Pengembangan destinasi pariwista 8. Pengelolaan keragaman budaya daerah 9. Pengembangan budidaya perikanan 10.Pengembangan perikanan tangkap 11.Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 12.Peningkatan dan pengembangan ekspor 13.Pembinaan PKL dan asongan 14.Pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah 15.Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Perencanaan Pembangunan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pertanian Pariwisata Kelautan dan Perikanan Perdagangan Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian BAPPEDA Dinas Koperindag Dinas Pertanian Dinas Pariwisata Dinas Perikanan dan Kelautan Bagian Ekonomi Setda Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM 1. Terbinanya usaha ekonomi daerah/lokal; 1. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Industri Dinas Koperindag Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 7 2. Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah 3. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 4. Pengembangan industri kecil dan menengah Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas Tersedianya Standar Pelayanan untuk berinvestasi; Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Penanaman Modal Daerah Bag. APP Setda Bagian Ekonomi Setda Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil Tersedianya pedoman untuk berinvestasi; 1. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 2. Penanaman modal Penanaman Modal Daerah Bag. APP Setda Bagian Ekonomi Setda Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Tersedianya data dan informasi peluang investasi 1. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah Penanaman Modal Daerah Bag. APP Setda Bagian Ekonomi Setda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 8 MISI IV : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Sasaran Strategi Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan Koordinasi dan sinkronisasi pelayanan sosial dasar; 1. Pendidikan anak usia dini 2. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 3. Pendidikan menengah 4. Pendidikan non formal 5. Pendidikan luar biasa 6. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 7. Manajemen pelayanan pendidikan 8. Pelibatan masyarakat peduli pendidikan 9. Obat dan perbekalan kesehatan 10. Upaya kesehatan masyarakat 11. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 12. Standarisasi pelayanan kesehatan 13. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 14. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas 15. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 16. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 17. Peningkatan pelayanan kesehatan lansia 18. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 19. Peningkatan kualitas pelayanan publik Pendidikan Kesehatan Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Dinas Dikpora Dinas Kesehatan Bag Organisasi Setda Terwujudnya pelayanan publik yang handal Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi penanganan Kemiskinan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat; 1. Perencanaan sosial dan budaya 2. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 3. Pendidikan anak usia dini 4. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 5. Pendidikan menengah 6. Pendidikan non formal Perencanaan pembangunan Pendidikan BAPPEDA Dinas Dikpora Dinas Kesehatan Dinas PU DinasTata Kota Bagian Organisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 9 7. Pendidikan luar biasa 8. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 9. Manajemen pelayanan pendidikan 10. Pelibatan masyarakat peduli pendidikan 11. Obat dan perbekalan kesehatan 12. Upaya kesehatan masyarakat 13. Pengawasan obat dan makanan 14. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 15. Perbaikan gizi masyarakat 16. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 17. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 18. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 19. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 20. Lingkungann sehat perumahan 21. Pemeliharaan/pengelolaan pemakaman 22. Penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN Kesehatan Pekerjaan Umum Perumahan Penataan Ruang Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg dan Persandian Setda Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP); 1. Fasilitasi penyusunan standart pelayanan minimal (SPM) dan Standart pelayanan publik (SPP); 2. Optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pelayanan publik; 3. Optimalisasi kapasitas aparat dalam melaksanakan dan mengawasi pelayanan publik; 1. Penyusunan SPM dan SPP 2. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan 3. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 4. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat 5. Standarisasi pelayanan kesehatan Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Kesehatan Inspektorat Dinas Kesehatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 10 Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. 1. Regulasi yang berpihak pada masyarakat miskin; 2. Restrukturisasi unit-unit layanan kesehatan; 3. Inovasi model penyediaan air bersih, persampahan, dan sanitasi yang berbasis masyarakat khususnya bagi kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS); 1. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 2. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/posyandu 3. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan lainnya 4. Penyediaan dan pengelolaan air baku 5. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 6. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 7. Lingkungan sehat perumahan 8. Pemberdayaan komunitas perumahan 9. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 10.Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 11.Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Kesehatan Pekerjaan Umum Perumahan Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup SET. DPRD Dinas Kesehatan Dinas PU Kantor LH 4.Regulasi manajemen transportasi dan penyediaan lahan parkir pada fasilitas publik. 1. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 2. Peningkatan pelayanan perparkiran 3. Pengembangan sistem perhubungan Perhubungan Dinas Perhubungan Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil. 1. Penambahan sarana pelayanan masyarakat di bidang Pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, dan sanitasi; 1. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 2. Pendidikan menengah 3. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 4. Obat dan perbekalan kesehatan 5. Upaya kesehatan masyarakat 6. Perbaikan gizi masyarakat 7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 8. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 9. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas Pendidikan Kesehatan Dinas Dikpora Dinas Kesehatan RSM Dinas PU BAPPEDA Kantor LH Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 11 2. Pengembangan aksesibilitas (jalan baru) sebagai alternative; 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan daya saing daerah 10.Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit lainnya 11.Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 12.Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 13.Peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit 12.Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan lainnya 13.Penyediaan dan pengelolaan air baku 14.Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 15.Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 16.Lingkungan sehat perumahan 17.Pemberdayaan komunitas perumahan 18.Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 19.Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 20. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 1. Pembangunan jalan dan jembatan 2. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 3. Tanggap darurat jalan dan jembatan 1. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas 2. Pembangunan jalan dan jembatan 3. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 4. Tanggap darurat jalan dan jembatan 5. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 6. Pembangunan sarana dan prasarana perkotaan Pekerjaan Umum Perumahan Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup Pekerjaan Umum Perhubungan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 12 MISI V : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan Sasaran Strategi Program Pembangunan Daerah Bidang urusan SKPD Penanggung Jawab Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air; 1. Optimalisasi Kawasan Resapan Air; 2. Relokasi permukiman korban bencana 1. Penataan dan pemeliharaan kawasan Ruang terbuka Hijau (RTH) 2. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1. Perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial 2. Penanganan pasca bencana alam dan kerusuhan sosial 3. Pencegahan dini dan penaggulangan korban bencana 4. Pencegahan dini dan penaggulangan korban bencana alam Penataan Ruang Lingkungan Hidup Perumahan Sosial Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Dinas Tata Kota Kantor LH Dinas Sosnakertra ns Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan; Optimalisasi saluran drainase; 1. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 2. Pembangunan turap/talud/bronjong 3. Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong 4. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya 5. Pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya 6. Pengendalian banjir Pekerjaan Umum Dinas PU Terbentuknya kelembagaan penanggulangan bencana daerah. Analisis Kebutuhan Lembaga Penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN Otda, Pmthn Umum,Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Dinas Organisasi Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan Rekonstruksi dan rehabilitasi permukiman Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS) 1. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 2. NUSSP 3. Pengembangan perumahan 4. PNPM Mandiri 5. Pengembangan perumahan 6. Lingkungan sehat perumahan Pekerjaan Umum Perumahan Dinas PU Dinas Tata Kota BAPPEDA Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 VII - 13 7. Pemberdayaan komunitas perumahan 8. NUSSP 9. Kerjasama pembangunan 10. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 11. Perencanaan sosial dan budaya Perencanaan Pembangunan Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni Sosialisasi dan peningkatan kapasitas perilaku hidup bersih dan sehat; 1. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 2. Pengembangan lingkungan sehat 3. Lingkungan sehat perumahan Kesehatan Perumahan Dinas Kesehatan Dinas Tata Kota Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya. 1. Penyediaan sarana dan prasarana untuk media ekspresi dan ruang apresiasi; 2. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada untuk ruang ekspresi dan media apresiasi; 3. Inovasi, Kreasi, dan kompetisi budaya; 4. Promosi, investasi dan pemasaran produk-produk industri seni dan budaya baik nasional maupun internasional 1. Pembangunan sarana dan prasarana perkotaan 2. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga 3. Pengembangan keragaman budaya lokal 4. Pembinaan dan pemasyarakatan olehraga pelajar dan pemuda 5. Pengelolaan keragaman budaya 6. Peningkatan peran serta kepemudaan 7. Pengelolaan keragaman budaya daerah 8. Peningkatan kerjasama perdagangan internasional 9. Peningkatan dan pengembangan ekspor 10. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 11. Pengembangan pemasaran priwisata 12. Pengelolaan keragaman budaya daerah Pekerjaan Umum Kepemudaan dan olah raga Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan olahraga Pariwisata Perdagangan Pariwisata Dinas PU Dinas Dikpora Dinas Pariwisata Dinas Koperindag 1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang; 2. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai. 1. Sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan lingkungan pemukiman; 2. Regulasi pemanfaatan ruang 1. NUSSP 2. Lingkungan sehat perumahan 3. NUSSP 4. Prencanaan sosial dan budaya 5. Pengembangan lingkungan sehat 6. Perencanaan tata ruang 7. Pemanfaatan ruang 8. Pengendalian pemanfaatan ruang Pekerjaan Umum Perumahan Perencanaan Pembangunan Kesehatan Penataan Ruang Dinas PU BAPPEDA Dinas Tata Kota Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII - 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram Tahun 2010-2015 diimplementasikan melalui berbagai bentuk program yang mencerminkan kebutuhan pembangunan yang mendesak. Sejumlah program tersebut tidak seluruhnya dapat terpenuhi secara optimal, mengingat keterbatasan potensi, sumber daya seperti dana, tenaga, dan kemampuan manajerial. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan program-program pembangunan guna tersusunnya program prioritas yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat serta pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2010-2015 memuat tiga program unggulan sebagai bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan, yang terkelompokkan dalam empat sorotan aspek dengan rencana program-program prioritas yang diindikasikan sebagai solusi dalam rangka pencapaian tujuan melalui sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode lima tahun mendatang terdiri dari : (1) peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah, (2) pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, serta (3) peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Sedangkan empat aspek yang disepakati sebagai pemetaan atas kondisi kekinian meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan, serta aspek daya saing. Indikasi rencana program-program prioritas tersebut membutuhkan pendanaan yang proporsional sesuai tingkat urgensi dan kemendesakan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII - 2 Secara garis besar struktur anggaran belanja daerah terpilah menjadi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Komponen belanja tidak langsung meliputi : (a) belanja pegawai, (b) belanja bunga, (c) belanja hibah, (d) belanja bantuan sosial, (e) belanja bagi hasil, (f) belanja bantuan keuangan, dan (g) belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung terdiri dari tiga komponen, yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal yang melekat pada setiap kegiatan sebagai implementasi atas program-program prioritas. Dalam konteks ini kebutuhan pendanaan lebih dititikberatkan pada pengalokasian persentase anggaran belanja untuk program-program prioritas yang merupakan bagian dari belanja langsung dan tidak langsung non gaji. Dengan demikian, besarnya persentase anggaran untuk masing-masing program prioritas diperoleh dari total anggaran belanja daerah setelah dikurangi belanja tidak langsung dari komponen belanja pegawai. Proyeksi persentase alokasi anggaran untuk masing-masing program prioritas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -3 TABEL 8.1 INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 URUSAN WAJIB 1 01 Pendidikan Dikpora 1 01 15 ProgramPendidikanAnak Usia Dini TercapainyaAPK PAUD 40,19 40,5 125 45 131 50 137 55 144 60 152 65 152 1 01 16 ProgramWajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Mempertahan APK dan APMSD 108,98 97,50 109 98 29.450 109,2 99 30.923 109,5 99,5 32.469 110 100 34.092 110,3 100,2 35.797 110,9 100,7 Mempertahan APK dan APMSMP 101,66 76,64 101,90 77 31.161 102 77,3 32.719 102,5 78 34.355 102,7 78,4 36.073 103 78,7 37.877 103,2 78,9 1 01 17 ProgramPendidikan Menengah Mempertahan APK dan APMSMA/SMK 101,64 71,79 101,78 72 4.642 102 72,4 4.874 102,2 72,8 5.118 102,6 73 5.374 102,7 73,2 5.643 103 73,5 1 01 18 ProgramPendidikan Non Formal Mempertahankan Capaian APK Rata- rata 90 91 451 93 473 95 497 97 522 98 548 100 183 1 01 19 ProgramPendidikan Luar Biasa Mempertahan APK dan APMSLB 95 96 172 97 181 98 190 99 199 100 209 101 1 01 20 ProgramPeningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Meningkatnya persentase guru yg berkualifikasi S1/D4 74,87 75 759 76 797 77 837 78 879 79 923 80 923 1 01 21 ProgramManajemen Pelayanan Pendidikan Semua lembaga pendidikan formal & non formal terakreditasi 80 82 402 85 364 92 383 98 402 99 422 100 422 1 01 23 ProgramPengembangan Keragaman Budaya Lokal Partisipasi siswa dalampendidikan seni budaya 50 52 553 55 364 57 383 60 402 63 422 65 422 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -4 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 01 24 ProgramPeningkatan dan Pengembangan Peran Serta Pelajar dan Pemuda Partisipasi pemuda & pelajar dalamkegiatan kepemudaan 25 30 97 35 102 40 107 47 113 56 118 65 118 1 01 25 Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga pelajar dan pemuda Meningkatnya peran serta olahraga pemuda 35 40 449 45 471 50 495 52 520 56 546 65 118 Hibah Dana Pendidikan Hibah dana kepada lembaga pendidikan formal dan non formal 30 40 850 45 892 50 937 55 984 60 1.033 70 Hibah dana untuk organisasi dan kegiatan pemuda olahraga 30 40 795 45 835 50 877 55 920 60 967 70 Hibah peningkatan manajemen pelayanan pendiidkan 80 85 348 87 365 89 384 91 403 93 423 95 Bantuan dana beasiswa miskin 85 88 3.930 91 4.127 94 4.333 97 4.550 100 4.777 1 02 Kesehatan 1 02 15 ProgramObat dan Perbekalan Kesehatan Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan obat di Puskesmas dan jaringannya 95 95,5 1.736 96 1.736 96,5 1.736 97 1.736 97,5 1.736 98 1736 Dinas Kesehatan 1 02 16 ProgramUpaya Kesehatan Masyarakat Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan 88 89,5 1.338 90 1.338 91 1.338 92 1.338 93 1.338 95 1.338 1 02 19 ProgramPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat tercapainya Rumah Tangga Sehat 30 35 236 40 236 45 236 50 236 60 236 70 236 1 02 20 ProgramPerbaikan Gizi Masyarakat Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk 1,3 1 544 0,80 544 0,75 544 0,50 544 0,30 544 0,1 544 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -5 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 02 21 ProgramPengembangan Lingkungan Sehat Meningkatnya persentaseCakupan Jamban Keluarga 80 82 259 83 259 84 259 85 259 96 259 87 259 1 02 22 ProgramPencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Minimnya penyebaran penyakit menular 94 95 909 96 909 97 909 98 909 98,2 909 98,7 909 1 02 25 Programpengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu danjaringannya Terpenuhinya sarpras puskesamas 89 90 2.357 91 2.357 92 2.357 93 2.357 94 2.357 95 2.357 1 02 26 Programpengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata Pemenuhan sarana dan prasarana RS 85 86 903 87 903 89 903 90 903 91 903 92 903 1 02 27 Programpemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata Pemenuhan operasionalisasi RS 95 96 60 97 60 98 60 99 60 100 60 100 60 1 02 34 ProgramManajemen Kesehatan Terbangunya sistem informasi kesehatan 90 98 100 99 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 03 Pekerjaan Umum 1 03 15 Programpembangunan jalan dan jembatan Mantapnya akses jalan kota 207.163 km 5,5 km 2.749 5 km 3.024 5 km 3.327 5 km 3.659 5 km 4.025 25.50 km 16.784 Dinas Pekerjaan Umum 1 03 17 Programpembangunan turap/talud/bronjong Berkurangnya kerusakan dan abrasi sungai dan pantai 61% 60% 417,7 57,50% 750 55% 850 52.50% 950 50% 1.000 50% 3.967,7 1 03 18 Programrehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Terpeliharanya kondisi akses jalan 207.163 km 15.30 km 3.903 14.15 km 4.294 14.15 km 4.723 14.15 km 5.195 14.15 km 5.715 14.15 km 23.832 1 03 24 ProgramPengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Meningkatnyafungsi jaringan pengairan 42.56% 46.32%1.833,40 50.08% 2.300 53.84% 2.470 57.60% 2.647 61.36% 2.932 61.36% 12.182 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -6 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 03 26 ProgramPengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya Meningkatnya konservasi sumber daya air 79,27% 81,42% 1.091 83,57% 1.110 85,72% 1.310 87,87% 1.431 90,02% 1.564 90,02% 6.596 1 03 27 ProgramPengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minumdan Air Limbah Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih 3 km 4 km 1.331 4 km 1.000 4 km 1.100 4 km 1.250 4 km 1.400 20 km 6.081 1 03 28 ProgramPengendalian Banjir Menurunnya persentase luas daerah genangan 4.94% 4.84% 468 4.75% 11.100 4.65% 11.150 4.55% 11.200 4.45% 11.250 4.45% 45.168 1 03 31 ProgramPemeliharaan Saluran Drainase Berfungsinya saluran drainaseguna mencegah banjir/genangan 39,94% 42,94% 2.200 50,94% 12.400 58,24% 12.450 64,94% 8.450 70% 8.000 70% 43.500 1 03 32 ProgramPembangunan Sarana dan PrasaranaPerkotaan Meningkatnya ketersediaan sarana publik 1 unit 1 unit 3.165 1 unit 3.300 1unit 6.465 1 03 33 ProgramPembinaan dan Pengawasan Serta Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi Tertibnya penyelenggaraanjasa konstruksi 85 iujk 90 iujk 138 90 iujk 152 90 iujk 167 100 iujk 184 100 iujk 202 470 iujk 845 1 03 35 ProgramPembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan Meningkatnya perumahan dan kawasan layak huni 96,71% 96,75% 1.870 98,78% 8.155 96,81% 9.235 96,84% 10.260 96.88% 11.221 96.88% 39.693 1 03 36 ProgramPenyehatanLingkungan Permukiman Meningkatnya ketersediaan Sanitasi 1 unit - - 2 unit 400 2 unit 450 2 unit 500 2 unit 550 8 unit 1.900 1 03 37 ProgramPengembangan Perumahan Berkurangnyaback logperumahan 19.621 unit 250unit 550 250unit 2.075 250unit 1.703 250unit 1.843 250unit 1.997 1.250 unit 8.168 1 03 38 ProgramNasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Menigkatnya kualitas infrastruktur perumahan & permukiman 50 kel 50 kel 1.980 50 kel 2.000 50 kel 2.000 50 kel 2.000 50 kel 2.000 50 kel 9.980 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -7 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 03 39 ProgramPenataan Bangunan Lingkungan Terwujudnya penguatan kelembagaan penataan lingkungan - - - 3 lemb 100 5 Lemb 200 4 Lemb 200 3 Lemb 150 15 Lemb 650 1 03 40 ProgramPembinaan Perumahan Menigkatnya pemahaman urusan perumahan - - - 1 keg 50 1 keg 100 1 keg 100 1 keg 100 4keg 350 1 03 41 ProgramPengawasan dan Pengendalian Perumahan Menigkatnyapenataan dan pengendalian perumahan - - - 1 keg 400 1 keg 70 1 keg 77 1 keg 85 4keg 632 1 04 Perumahan 1 04 19 Programpeningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Meningkatnya ketepatan waktu tindak kejadian kebakaran 100% 100% 411 100% 665 100% 699 100% 734 100% 770 100% 3.279 Kantor Pemadam Kebakaran 1 05 Penataan Ruang 1 05 15 ProgramPerencanaan Tata Ruang Meningkatnya ketersediaanpranata tata ruang kota dan kawasan-kawasan khusus kota 20 20 98 20 148 20 163 20 175 20 190 20 190 Dinas tata kota 1 05 16 ProgramPemanfaatan Ruang Meniingkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang kota dan peruntukan lahan 100 100 223 100 236 100 252 100 277 100 277 100 304 1 05 17 ProgramPengendalian Pemanfaatan Ruang Meniingkatnya kesesuaian 100 100 551 100 674 100 711 100 752 100 797 100 797 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -8 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) pemanfaatan ruang kota peruntukan lahan 1 05 18 ProgramPenataan dan Pemeliharaan Ornamen Kota dan Reklame Meningkatnya keindahan ruang kota dan pendapatan daerah 90 90 887 90 887 90 887 90 887 90 887 90 887 Dinas Pertamanan 1 05 19 ProgramPeningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas PJU Meningkatnya luas wilayah kota yang mendapat penerangan malamhari 90 90 1.892 90 1.892 90 1.892 90 1.892 90 1.892 90 1.892 1 05 22 ProgramPemeliharaan/Pengelolaan Pemakaman Meningkatnya areal makamyang tertata 90 90 1.830 90 1.830 90 1.830 90 1.830 90 1.830 90 1.830 1 06 Perencanaan Pembangunan 1 06 15 Programpengembangan data/informasi Tingkat ketersediaan data dan informasi untukperencanaan dan pengendalian pembangunan 85 87 212 90 213 92 214 95 215 98 216 98 217 Bappeda 1 06 16 ProgramKerjasama Pembangunan Tingkat kemantapan kerjasama pembangunan dengan pemerintah daerah, swasta&masyarakat 90 91 357 93 357 94 357 95 357 96 357 96 357 1 06 21 Programperencanaan pembangunan daerah Tingkat partisipasi komponen masyarakat dalamproses perencanaan pembangunan daerah 91 92 694 94 694 95 694 96 694 97 694 97 694 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -9 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 06 22 Programperencanaan pembangunan ekonomi Tingkat ketersediaan pranata perencanaan prog. pembangunan ekonomi 87 89 768 92 768 93 768 94 768 95 768 95 768 1 06 23 Programperencanaan sosial dan budaya Tingkat ketersediaan pranata perencanaan prog.pembangunan sosial budaya 85 86 823 89 823 90 823 92 823 95 823 95 823 1 06 24 Programperancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Tingkat ketersediaan pranata perencanaan prog. pembangunan wilayah danSDA 84 84 649 86 649 88 649 90 649 92 649 92 649 1 07 Perhubungan 1 07 15 ProgramPembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Meningkatnya pelayanan angkutan publik 95 95 52 95 52 95 52 95 52 95 52 95 52 Dinas Perhubungan 1 07 19 Programpengendalian dan pengamanan lalu lintas Meningkatnya ketertiban lalu lintas dan angkutan publik 100 100 948 100 948 100 948 100 948 100 948 100 948 1 07 20 Programpeningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Meningkatkan kenyamanan dan keamanan lalu lintas 100 100 159 100 159 100 159 100 159 100 159 100 159 1 07 21 PeningkatanPelayanan Perparkiran Meningkatnya potensi pendapatan daerah 100 100 229 100 229 100 229 100 229 100 229 100 229 1 07 22 Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi Meningkatnya akses informasi publik 95 95 19 95 19 95 19 95 19 95 19 95 19 1 07 23 ProgramPengembangan Sistem Perhubungan Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi publik 95 95 35 95 35 95 35 95 35 95 35 95 35 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -10 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 08 Lingkungan Hidup 1 08 15 ProgramPengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan 50 50 6.517 60 6.530 70 6.530 80 6.542 90 6.541 100 6.541 Kantor LH 1 08 15 ProgramPengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan 90 90 6.767 90 7.261 90 7.627 90 7.974 90 8.329 90 37.958 Dinas Kebersihan 1 08 16 ProgramPengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Berkurangnya pencemaran dan kerusakan lingkungan 70 70 241 70 241 70 241 70 241 70 241 70 1.205 Kantor LH 1 08 17 ProgramPerlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Meningkatnya kelestarian sumber daya alam 70 70 631 70 631 70 631 70 631 70 631 70 3.155 Kantor LH 1 08 18 ProgramPeningkatan Pengendalian Polusi Berkurangnya kadar polutan 60 60 75 60 75 60 75 60 75 60 75 60 375 Kantor LH 1 08 24 ProgramPengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Meningkatnya rasio luas ruang terbka hijau 90 90 1.803 90 1.803 90 1.803 90 1.803 90 1.803 90 9.105 Dinas Pertamanan 1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil 1 10 15 ProgramPenataanAdministrasi Kependudukan Tertibnya administrasi kependudukan 88 89 3.932 90 904 91 936 92 968 94 968 94 1.002 Dinas Dukcapil 1 11 15 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 11 16 Programkeserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Meningkatnya komitmen pemerintah terhadap anggaran responsif gender 80 82 15 84 16 85 17 87 18 88 19 88 19 BPPKB Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -11 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 11 17 ProgramPenguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Meningkatnya pemahaman tentang pengarusutamaan hak anak dan pengarusutamaan gender 75 77 23 79 23 80 24 82 24 85 25 85 25 1 11 18 ProgramPeningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Meningkatnya Kesadaran masyarakat terhadp pemberdayaan perempuan, perempuan dan anak 80 85 23 85 23 85 24 85 24 85 25 85 25 1 11 22 Programpengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak Meningkatnya pemahaman bagi PKB dan kader 85 86 9 88 9 90 9 92 10 95 10 95 10 1 11 24 Programpengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU Meningkatnya Pemantapan keterpaduan BKB 87 87 9 89 9 90 9 91 10 92 10 92 10 1 11 25 Programpembinaan peran serta masyarakat dan kelompok usaha dalampelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan Terlaksannya Pembinaan kelompok UPPKS 90 91 48 92 48 94 48 95 48 95 48 95 48 1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1 12 15 ProgramKeluarga Berencana Pembinaan KB optimal 100 100 267 100 267 100 267 100 267 100 267 100 BPPKB 1 12 16 ProgramKesehatan Reproduksi Remaja Sosialisasi/konseling 100 100 17 100 17 100 18 100 18 100 19 100 1 12 17 Programpelayanan kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi 95 95 29 95 29 95 29 100 30 100 30 100 1 13 Sosial Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -12 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 13 15 ProgramPemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial 98 98,5 138 98,7 138 99 138 99,1 138 99,3 138 99,5 138 Dinas Sosnakertrans 1 13 16 ProgramPelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Efektifnya pelaksanaanKIE konseling 80 82 85 83 85 84 85 85 85 86 85 88 85 1 13 17 Programpembinaan anak terlantar Menurunnya prosentase jumlah anak terlantar 80 81 34 82 34 83 34 84 34 85 34 86 34 1 13 18 Programpembinaan para penyandang cacat dan trauma Meningkatnya pelayanan dan pembinaan penyandang cacat 25 27 56 28 56 29 56 30 56 31 56 32 56 1 13 19 Programpembinaan panti asuhan /panti jompo Meningkatnyapanti asuhan / panti jompo yang terbina 40 42 18 44 18 46 18 48 18 50 18 52 18 1 13 20 Programpembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) Terbinanya eks penyandang penyakit sosial 80 82 74 84 74 86 74 88 74 90 74 92 74 1 13 21 ProgramPemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Terbinany kelembagaan Kesejahteraan Sosial 75 77 64 78 64 79 64 80 64 81 64 85 64 1 13 22 ProgramPencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Penanganan bencana lebih optimal 90 91 22 94 22 97 22 98 22 99 22 100 22 1 13 23 ProgramPemberdayaan Keluarga Muda Mandiri Meningkatnya Keberdayaan keluarga mandiri 90 92 33 93 33 94 33 95 33 96 33 97 33 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -13 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 14 Ketenagakerjaan 1 14 17 ProgramPeningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Meratanya akses informasi ketenagakerjaan 90 90 18 90 18 90 18 90 18 90 18 90 18 Dinas Sosnakertrans 1 14 18 ProgramPerlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan Meningkatnya peran/ fungsi lembaga pengerah tenaga kerja 90 90 82 90 82 90 82 90 82 90 82 90 82 1 14 19 ProgramPeningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Meningkatnya jumlah tenaga kerja profesional 90 90 135 90 135 90 135 90 135 90 135 90 135 1 15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1 15 15 Programpenciptaan iklimusaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif Mempertahankan stabilitas iklimusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang kondusif 90 90 170 90 170 90 170 90 170 90 170 90 170 Dinas Koperindag 1 15 17 Programpengembangan sistempendukung usaha bagi UKM Meningkatnya kuantitas pelaku UMKMyang kreatif dan inovatif 90 90 332 90 332 90 332 90 332 90 332 90 332 1 15 18 ProgramPeningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Meningkatnya kuantitas koperasi yang sehat 90 90 198 90 198 90 198 90 198 90 198 90 198 1 17 Kebudayaan 1 17 15 ProgramPengembangan Nilai Budaya Meningkatnya pemahaman dan pelestarian nilai budaya lokal 80 80 184 80 184 80 184 80 184 80 184 80 184 Dinas Parsenibud Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -14 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 17 16 ProgramPengelolaan Kekayaan Budaya Meningkatnya fasilitasi pengembangan pariwisata berbasis kearifan budaya lokal 90 90 61 90 61 90 61 90 61 90 61 90 61 1 17 17 ProgramPengelolaan Keragaman Budaya Meningkatnya jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan 95 95 459 95 459 95 459 95 459 95 459 95 459 1 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 19 15 Programpeningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Menurunnya angka tindak kriminal - 60 15 65 16 67 17 67 17 70 18 100 85 Bakesbang Linmas 1 19 17 Programpengembangan wawasan kebangsaan Meningkatnya kerukunan antar umat beragama 99 99 124 99 137 99 139 99 145 99 149 100 693 1 19 18 ProgramKemitraan Pengembangan wawasan kebangsaan Meningkatnya intensitas koordinasi dan konsolidasi antar stakeholder 99 99 125 99 132 99 138 99 145 99 153 100 695 1 19 19 Programpemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Menurunnya konflik antar suku dan antar lingkungan 99 99 79 99 83 99 87 99 91 99 92 100 437 1 19 20 Programpeningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Menurunnya angka pengguna narkoba danphycotropika 87 87 32 87 33 87 35 87 37 87 39 100 178 1 19 21 Programpendidikan politik masyarakat Meningkatnya pemahaman politik masyarakat 99 99 254 99 267 99 281 99 295 99 309 100 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -15 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 19 22 Programpencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Implementasi manajemen penanggulangan bencana 97 97 251 97 263 97 277 97 290 97 305 100 1.388 1 20 Otda, Pemerintahan Umum, AdmKeuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian 1 20 15 Programpeningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Menguatnya kapasitas DPRD 90 95 13.647 95 13.647 95 13.647 95 13.647 95 13.647 95 13.647 Sekt. DPRD 1 20 16 Programpeningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah Meningkatnya Pelayanan kedinasan KDH/WKDH 90 100 936 100 936 100 936 100 936 100 936 100 936 1 20 17 Programpeningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Meningkatnya kapasitas manajemen pengelola keuangan 90 90 1.642 90 1.642 90 1.642 90 1.642 90 1.642 90 1.642 Bag Keuangan 1 20 17 Programpeningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Optimalisasi PAD 20 20 7.033 10 7.450 10 7.500 10 7.500 10 7.500 20 7.500 Dipenda 1 20 19 Programpembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa Menngkatnya kuantitas tenaga administrasi terdidik 90 60 10 60 10 60 10 60 10 60 10 60 10 1 20 20 Programpeningkatan sistempengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Optimalisasi sistem pengawasan 90 90 785 90 785 90 785 90 785 90 785 90 785 Inspektorat 1 20 21 Programpeningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Meningkatnya kapasitasaparatur pengawas 90 80 5 80 5 80 5 80 5 80 5 80 5 Inspektorat 1 20 25 ProgramPeningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Menjalin jejaring yang efektif secara teknis antar lembaga pemerintah 90 90 46 90 46 90 46 90 46 90 46 90 46 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -16 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 20 26 ProgramPenataan Peraturan Perundang- Undangan Menurunnya konflik kepentingan antar daerah, antara daerah dan pusat serta antar lembaga 90 90 736 90 736 90 736 90 736 90 736 90 736 Bag Hukum 1 20 27 ProgramPenataan Daerah Otonomi Baru Penyelesaian tapal batas wilayah 90 90 481 90 481 90 481 90 481 90 481 90 481 Bag Organisasi 1 20 28 ProgramPenataan Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan Serta PAN Kelembagaan daerah 90 90 617 90 617 90 617 90 617 90 617 90 617 1 20 13 Programpeningkatan kualitas pelayanan publik Optimalisasi pelayanan publik 90 90 263 90 263 90 263 90 263 90 263 90 263 KPPT 1 20 33 ProgramPendidikan Kedinasan Terlaksananya pendidikan kedinasan 99 99 259 99 272 99 285 99 300 99 315 99 1.236 BKD 1 20 34 Programpeningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Meningkatnya kemampuan aparatur 99 99 974 99 1.010 99 1.048 99 1.088 99 1.130 99 3.111 1 20 35 Programpembinaan dan pengembangan aparatur Terlaksananya pembinaan dan pengembangan aparatur 99 99 722 99 732 99 742 99 757 99 777 99 3.521 1 20 36 ProgramPengendalian Pembangunan Daerah Koordinasi pembangunan lebih efektif 99 99 123 99 123 99 123 99 123 99 123 99 123 Bag APP 1 20 37 ProgramPembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Meningkatnya kemandirian pelaku usaha mikro 90 90 267 90 267 90 267 90 267 90 267 90 267 Bag Ekonomi 1 20 38 ProgramPeningkatan Penanaman Modal Daerah Pelayanan penanaman modal meningkat 90 90 274 90 274 90 274 90 274 90 274 90 274 1 20 39 ProgramPembinaan Pemerintahan Desa/Kelurahan Sosialisasi dan bantuan Kaling 100 100 10 100 10 100 10 100 10 100 10 100 10 Bag Pemerintahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -17 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 20 42 ProgramPeningkatan Kesetaraan Gender dan Kepemudaan Terbinanya gender dan kepemudaan 90 90 30 90 30 90 30 90 30 90 30 90 30 1 20 50 Programpemberdayaan Kelembagaan Sosial dan keagamaan Meningkatnya kegiatan sosial dan keagamaan 90 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68 1 20 52 Pengembangan SistemInformasi pertanahan Penyelesaian konflik pertanahan 90 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68 90 68 1 21 Ketahanan Pangan 1 21 15 ProgramPeningkatan Kesejahteraan Petani Meningkatnya kesejahteraan petani 90 92 224 94 235 96 247 98 259 100 272 100 1.239 BKP5 1 21 16 ProgramPeningkatan Ketahanan Pangan Meningkatnya ketersediaan pangan 95 96 617 97 667 98 791 99 925 100 1.136 100 4.136 1 21 17 ProgramPeningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Meningkatnya penerapanTTG 50 60 32 70 37 80 42 90 47 95 52 95 210 1 21 18 Programpemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Meningkatnya kemampuan penyuluh 90 92 93 94 100 96 107 98 114 100 117 100 538 1 22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 1 22 15 ProgramPeningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Meningkatnya kapasitas dan keberdayaan masyarakat 90 92 113 94 113 96 113 98 113 100 113 100 565 BPM 1 22 16 Programpengembangan lembaga ekonomi pedesaan Meningkatnya Pokmas Pengguna TTGdan Kelembagaan Ekonomi Produktif Masyarakat 80 83 20 86 20 89 20 92 20 95 20 95 100 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -18 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 22 17 Programpeningkatan partisipasi masyarakat dalammembangun desa Meningkatnya partisipasi masyarakat pembangunan 85 85 74 86 74 87 74 88 74 90 75 90 371 1 22 18 Programpeningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Meningkatnya kemampuan administrasi aparatur kelurahan 70 75 60 80 60 85 60 90 60 95 60 100 350 1 22 20 ProgramPeningkatan Partisipasi Masyarakat dalamPembangunan Kota Meningkatnya peran serta masyarakat dalammusyawarah pembangunan 90 92 427 94 427 96 427 98 427 100 427 90 2.135 1 24 Kearsipan 1 24 Programpenyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Meningkatnya penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 80 82 178 84 178 86 178 88 178 90 178 90 890 Kantor Perpus dan Arsip 1 24 Programpemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan Meningkatnya rasio ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan 70 70 50 73 50 76 50 79 50 81 50 81 250 1 25 Komunikasi dan Informatika 1 25 15 ProgramPengembanganKomunikasi, Informasi dan Media Massa Meningkatnya pengembangan sistem infokom 80 85 231 90 231 95 231 100 231 100 231 100 1.154 Bag PDE 1 25 18 Programkerjasama informasi dengan mass media Meningkatnya kerjasama peyebarluasan informasi 90 92 411 94 411 96 411 98 411 100 411 100 2.055 Bag. Humas & Protokol Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -19 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 26 Perpustakaan 1 26 15 ProgramPengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Meningkatnya minat baca masyarakat dan terbinanya perpustakaan 90 91 185 92 185 93 185 94 185 95 185 95 925 Kantor Perpus dan Arsip 2 URUSAN PILIHAN 2 1 Pertanian 2 1 15 ProgramPeningkatan Kesejahteraan Petani Meningkatnya jumlah gapoktan yang mandiri 30 30 30 40 40 50 50 50 50 60 60 60 300 DinasPertanian dan kelautan, BKP5 2 1 16 ProgramPeningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan) Pengembangan tanaman hortikultura 80 90 100 90 100 90 100 90 100 90 100 90 510 2 1 17 Programpeningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Meningkatnyamutu hasil olahan pertanian 90 95 150 95 150 95 150 95 150 95 150 95 256 2 1 18 Programpeningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Meningkatnya kemampuan petani 90 90 115 90 115 90 115 90 115 95 115 95 133 2 1 19 Programpeningkatan produksi pertanian/perkebunan Meningkatnyakualitas mutu pertanian 95 95 80 95 84 95 86 95 88 95 90 95 90 2 4 Pariwisata 2 4 15 Programpengembangan pemasaran pariwisata Meningkatnya kunjungan wistatawan 170.000 172.000 35 175.000 50 180.000 60 185.000 75 200.000 100 200.000 320 Dinas Parsenibud 2 4 16 Programpengembangan destinasi pariwisata Meningkatnyajumlah obyek wisata 10 10 15 12 25 12 25 12 25 12 25 12 115 2 4 17 Programpengembangan Kemitraan Meningkatnyajumlah mitra yang terbentuk 2 2 20 2 20 3 30 4 40 5 50 5 160 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -20 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 2 4 18 ProgramPengelolaan Keragaman Budaya Daerah Meningkatnyajumlah penyelenggaraan pagelaran kesenian 2 2 30 2 30 3 50 4 50 5 75 5 235 2 4 19 ProgramPengembangan Nilai Budaya Meningkatnyajumlha Festival budaya 2 2 30 2 30 20 30 2 30 2 30 2 150 2 4 20 ProgramPengelolaan Kekayaan Budaya Terpeliharanyasitus bersejarah 5 5 10 5 10 5 10 5 10 5 10 5 50 2 5 Kelautan dan Perikanan 2 5 15 Programpemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Meningkatnyausaha kegiatan kelompok 50 50 50 60 50 60 50 60 50 65 60 65 215 2 5 16 Programpemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Terpeliharaanya kelestarian sumber daya ikan 75 75 25 75 25 80 40 85 40 95 50 95 140 2 5 20 Programpengembangan budidaya perikanan Meningkatnya usaha budidaya perikanan darat 90 90 50 90 50 90 50 95 60 95 60 95 270 2 6 Perdagangan 2 6 15 Programperlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Terlindunginya konsumen 5 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 250 2 6 17 Programpeningkatanperdagangan ekspor MeningkatnyaJumlah produk dan transaksi ekspor 5 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 500 2 6 18 Programpeningkatan efiisiensi pedagangan dalamnegri MeningkatnyaJumlah ijin diterbitkan 5 5 10 5 10 5 10 5 10 5 10 5 50 2 6 19 Pembina pedagang kaki lima dan asongan MeningkatnyaJumlah PKL yang mandiri 20 45 50 50 50 50 50 50 50 60 60 60 260 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 VIII -21 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan ProgramPrioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010) Capaian Kinerja Programdan Kerangka Pendanaan SKPD Penanggung Jawab 2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) Target (%) Rp (dlm jutaan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 2 6 23 Peningkatan kapasita usaha MeningkatnyaJumlah produk yang dipasarkan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 250 2 7 Industri 2 7 16 Programpengembangan industri kecil dan menengah MeningkatnyaJumlah wirausahawan baru 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 250 Dinas Koperindag 2 7 17 Programpengembangan dan peningkatan ekspor MeningkatnyaJumlah jejaring eksportir - 20 50 20 50 30 70 50 70 70 90 70 330 2 7 18 Programpenataan struktur industri MeningkatnyaJumlah Sraprasklaster 8 8 100 8 100 8 100 8 100 8 100 8 500 2 8 Ketransmigrasian 2 8 18 ProgramPenempatan Calon Transmigrasi Meningkatnya minat penduduk untuk bertansmigrasi - 10 30 10 30 10 30 10 30 10 30 10 30 Dinas Sosnakertrans Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 X -1 BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025, yang memuat visi, misi dan arah pembangunan Kota Mataram Tahun 2005- 2025. RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 yang merupakan penjabaran visi dan misi dari Walikota terpilih selanjutnya akan menjadi acuan dan pedoman bagi Pemerintah Kota Mataram dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram untuk Tahun 2011-2015. 10.1. PEDOMAN TRANSSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 ini dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 kemudian menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinan Walikota dan wakil Walikota terpilih hasil pemilihan umum pada periode berikutnya. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan dan mengisi kekosongan RKPD setelah berakhirnya dokumen RPJMD ini berakhir. Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. R Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 X -2 10.2. PRINSIP-PRINSIP KAIDAH PELAKSANAAN Sehubungan dengan hal tersebut maka ditetapkan prinsip-prinsip kaidah pelaksanaan, sebagai berikut: a. Agar terjadi kesinambungan dalam penyusunan kebijakan daerah makapenyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD harus mengacu pada dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 20112015 dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015. b. Lembaga eksekutif dan lembaga legislatif Kota Mataram dengan didukung oleh instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Mataram, stakeholders dan masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 sehingga arah kebijakan yang disusun setiap tahunnya dalam periode lima tahunan dapat dicapai. c. Walikota dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama periode kepemimpinan lima tahun, berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kota Mataram Tahun 20102015 dengan menggerakkan secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah. d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun kegiatan prioritas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mendukung pencapaian arah kebijakan yang telah diamanatkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih dalam dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 2011- 2015 yang memuat sasaran RPJMD. Rencana strategis SKPD selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja SKPD Kota Mataram. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 XI -1 BAB XI PENUTUP encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih, yang merupakan pedoman bagi pemerintah daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan jangka menengah daerah selama lima tahun ke depan. RPJMD juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun setiap tahunnya selama periode tersebut. Untuk mewujudkan Visi Kota Mataram: Terwujudkan Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya maka perlu didukung oleh: (1) komitmen dari kepemimpinan daerah yang berakhlak mulia, kapabel, berkualitas dan demokratis (2) Good Governance dan Clean Government (3) konsistensi kebijakan pemerintah daerah (4) keberpihakan kepada rakyat (5) partisipasi aktif dari masyarakat, media massa, dan pihak swasta, serta (6) mekanisme kontrol dan pengawasan serta akuntabilitas publik yang baik. Untuk itu, dukungan dan kerjasama dari semua pemangku kepentingan di Kota Mataram diharapkan akan membawa masyarakat yang mandiri dan sejahtera sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Mataram terpilih periode 2010-2015. WALIKOTA MATARAM, H. AHYAR ABDUH R