Kelompok :
Indra Muhammad
Naufal
Novi Lestari
Raphael
Ramdhany
Refina Damayanti
Revania Radina
Thirza
1. Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat
tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas
mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun
sangat sedikit kandungannya di bumi.
Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish
pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil
bagian udara (kurang dari 1/2000 bagian) sama sekali
tidak bereaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas
atmosfer.
Asal usul nama unsur gas mulia :
Helium Helios (Yunani) : matahari
Argon Argos (Yunani) : malas
Neon Neos (Yunani) : baru
Kripton Kriptos (Yunani) : tersembunyi
Keterangan :
Densitas : massa jenis
Afinitas elektron : energi yang dibebaskan suatu atom ketika
menangkap satu elektron. Semakin besar energinya, elektron
semakin mudah masuk, begitu juga sebaliknya.
Energi ionisasi : energi yang diperlukan suatu atom untuk
melepaskan satu elektron. Semakin besar energinya,
elektron semakin sukar dilepaskan.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan :
Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah
semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi
elektron.
Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena
gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah.
Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil
sehingga hampir mendekati nol.
Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan
kenaikan massa atom.
b. Sifat Kimia
Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan
pertambahan jari-jari atomnya.
c. Reaksi pada Gas Mulia
Pada tahun 1962, Neil Bartlett seorang ahli kimia yang
berasal dari Kanada berhasil membuat senyawa stabil
dari Xenon, yaitu XePtF6. Dan tidak lama kemudian, ahli
riset lainnya dapat membuat berbagai senyawa dari
Xenon, Radon, dan Kripton. Namun hingga saat ini
belum ditemukan senyawa dari Helium, Neon, dan
Argon. Berikut reaksi-reaksi gas mulia.
Kr + F
KrF2
Xe + PtF6
XePtF6
Rn + F2
RnF2
Radon beraksi spontan dengan fluorin. Xenon
memerlukan pemanasan atau penyinaran untuk memulai
reaksi.Sedangkan, Kripton hanya bereaksi dengan
Helium
Kripton dan Xenon untuk
anstetik/membius pada
Pengisi balon udara
pembedahan
Campuran gas helium
Radon sebagai terapi
dan oksigen, sebagai
radiasi terhadap kanker
alat pernapasan untuk
menyelam dan
Sebagai alat penerang
membantu pernafasan
dengan warna
penderita asma
Neon : merah
Pendingin pada reaktor
Argon : merah muda
nuklir
(tekanan rendah) dan
Sebagai partikel alfa
biru (tekanan tinggi)
penembak inti atom
Kripton : putih kebiruan
Neon dan Argon sebagai
Xenon : biru
gas pengisi bola lampu
listrik, fungsinya melindungi
2. Halogen
4 ) Reaksi pendesakan
Sesuai dengan daya oksidasinya yang menurun dari
atas ke bawah pada sistem periodik unsur, maka
halogen yang bagian atas dapat mengoksidasi halida
bagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya . Oleh karena
itu halogen bagian atas dapat mengusir/mendesak
halogen yang bagian bawah dari senyawanya.
Cl2: (g) + 2NaBr(aq)
2NaCl(aq) + Br2(l)
Contoh
Br2 (l) + 2NaCl(aq)
( tidak ada reaksi )
atau dalam
reaksi ion berikut2Cl
: -(aq) + Br2(l)
Cl2 (g) bentuk
+ 2Br-(aq)
Br2 (l) + 2Cl-(aq)
( tidak ada reaksi )