Fiksasi Tanah
Fiksasi Tanah
4. Penjual harus membayar Pajak Penghasilan (PPh) yaitu 5% dari Harga Transaksi.
PPh = Rp 312.000.000,00 X 5%
= Rp 15.600.000,00
5. Pembeli harus membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar
5% dari nilai perolehan obyek pajak kena pajak. Nilai perolehan obyek pajak kena pajak
adalah nilai perolehan obyek pajak dikurangi nilai perolehan obyek pajak tidak kena pajak
yang ditetapkan secara regional (masing2 Kabupaen/Kota) paling banyak Rp.60 juta.
BPHTB = (Rp 312.000.000,00 Rp 60.000.000,00) X 5 %
= Rp 252.000.000,00 X 5 %
= Rp 12.600.000,00
Hasil BPHTP < Rp 60.000.000,00, maka pembeli tidak perlu bayar pajak
6. Pembuatan Akta Jual Beli oleh pembeli tanah sebesar
AJB = Rp 312.000.000,00 X 1 %
= Rp 3.120.000,00
7. PPAT kemudian menyerahkan berkas Akta Jual Beli ke Kantor Pertanahan untuk keperluan
balik nama sertifikat.
8. Setelah berkas disampaikan ke Kantor Pertanahan, Kantor Pertanahan memberikan tanda
bukti penerimaan permohonan balik nama kepada PPAT, selanjutnya oleh PPAT tanda
bukti penerimaan ini diserahkan kepada Pembeli.
9. Nama pemegang hak yang baru (pembeli) ditulis pada halaman dan kolom yang ada pada
buku tanah dan sertifikat dengan dibubuhi tanggal pencatatan dan ditandatangani oleh
Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.