International for the Study of Pain ialah sebagai berikut, nyeri merupakan pengalaman
sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan
secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan sebagai suatu yang berbahaya (noksius,
protofatik) atau yang tidak berbahaya (nonnoksius, epikritik) misalnya sentuhan ringan,
kehangatan, tekanan ringan.
Nyeri merupakan salah satu keluhan utama yang sering membuat pasien datang ke
pelayanan kesehatan (Laxmaiah Manchikanti). Menurut WHO, sekitar 22% pasien yang
datang ke pelayanan kesehatan primer merupakan pasien dengan nyeri persisten.
International Association for the Study of Pain melaporkan bahwa prevalensi nyeri kronik
berkisar antara 11.5%-55.2%.
Keluhan nyeri kronik ini dapat mempengaruhi semua orang, baik laki-laki dan
perempuan, anak-anak dan dewasa, sehat secara mental maupun tidak, serta tidak bergantung
pada jenis pekerjaan orang tersebut. Keluhan nyeri kronik ini memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap keadaan sosial dan ekonomi pasien.
a. Pembagian Nyeri
1) Nyeri Akut
1.1 Nyeri somatik luar
Nyeri tajam dikulit, subkutis, mukosa.
1.2 Nyeri somatik dalam
Nyeri tumpul di otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat.
b. Nyeri Inflamasi
Proses inflamasi ialah proses unik baik secara biokimia atau selular yang disebabkan
oleh kerusakan jaringan atau adanya benda asing. Proses inflamasi tidak hanya berusaha
menghilangkan jaringan yang rusak, tetapi berusaha pula untuk menyembuhkannya.
Tanda-tanda utama inflamsi ialah :
1. Rubor (kemerahan jaringan)
2. Kalor (kehangatan jaringan)
3. Tumor (pembengkakan jaringan)
4. Dolor (nyeri jaringan)
b. Jaringan saraf yang naik dari medula spinalis ke batang otak dab talamus
disebut neuron penerima kedua.
c. Neuron yang menghubungkan dari talamus ke korteks serebri disebut neuron
penerima ketiga.
3) Modulasi
Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor perifer, medula spinalis atau supraspinal.
Modulasi ini dapat menghambat atau memberi fasilitasi.
4) Persepsi
Nyeri sangat dipegaruhi oleh faktor subyektif, walaupun mekanisme nya belum jelas.
e. Zat zat penghasil nyeri
Sumber
Menimbulkan nyeri
Kalium
Sel-sel rusak
++
Mengaktifkan
Serotonin
Trombosit
++
Mengaktifkan
Bradikinin
Kininogen plasma
+++
Mengaktifkan
Histamin
Sel-sel mast
Mengaktifkan
Prostaglandin
Sensitisasi
sel rusak
Lekotrin
Sensitisasi
sel rusak
Substansi P
Aferen Primer
Sensitisasi
Metoda regional misalnya dengan epidural opioid (untuk dewasa morfin 1-6 mg,
petidin 20-60mg, fentanil 25-100 g) atau intraspinal opioid (untuk dewasa morfin 0,1-0,3
mg, petidin 10-30mg, fentanil 5-25 g).
Kadang-kadang digunakan metoda infiltrasi pada luka operasi sebelum pembedahan
selesai misalnya pada sirkumsisi atau pada luka apendektomi.