TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Prematuritas Neonatus
1. Definisi Premature
Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang
atau sama dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir
(Donna L Wong 2004).
Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup
sebelum usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid
terakhir). Bayi prematur ataupun bayi preterm adalah bayi yang berumur
kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar
bayi prematur lahir dengan berat badan kurang 2500 gram (Surasmi,
Handayani & Kusuma, 2003).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram tanpa memperhatikan umur kehamilan. BBLR merupakan salah
satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan
neonatal. Bayi yang dilahirkan berisiko meninggal dunia sebelum
berumur satu tahun 17 kali lebih besar dari bayi yang dilahirkan dengan
berat badan normal (Depkes RI, 2005). Bayi berat lahir rendah adalah
bayi yng berat badannya kurang dari 2500 gramtanpa memandang usia
gestasi (Wong, 2008).
2. Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelahiran prematur
adalah sebagai berikut :
a. Faktor Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes
mellitus kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi
dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus, misalnya pada
pemisahan premature, pelepasan plasenta dan infark dari plasenta
b. Faktor Fetal
b. Penyakit
1) Diabetes Maternal
2) Hipertensi Kronik
3) UTI
4) Penyakit akut lain
c. Sosial Ekonomi
1) Tidak melakukan perawatan prenatal
2) Status sosial ekonomi rendah
3) Mal nutrisi
4) Kehamilan remaja
Faktor Resiko Persalinan Prematur :
a. Resiko Demografik
1) Ras
2) Usia (>40 tahun)
3) Status sosio ekonomi rendah
4) Belum menikah
5) Tingkat pendidikan rendah
b. Resiko Medis
1) Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
2) Abortus trimester kedua (lebih dari 2x abortus spontan atau
elektif)
3) Anomali uterus
4) Penyakit-penyakit medis (diabetes, hipertensi)
Resiko kehamilan saat ini :
Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB kecil, masalahmasalah plasenta (misal : plasenta previa, solusio plasenta), pembedahan
abdomen, infeksi (misal : pielonefritis, UTI), inkompetensia serviks,
KPD, anomaly janin
c. Resiko Perilaku dan Lingkungan
1) Nutrisi buruk
2) Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
3) Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya (mis. kokain)
4) Jarang / tidak mendapat perawatan prenatal
b. Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Bayi mengalami
retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi kecil untuk
masa kehamilannya (KMK).
4. Karakteristik Bayi Prematur
a. Ekstremitas tampak kurus dengan sedikit otot dan lemak sub kutan
b. Kepala dan badan disporposional
c. Kulit tipis dan keriput
d. Tampak pembuluh darah di abdomen dan kulit kepala
e. Lanugo pada extremitas, punggung dan bahu
f. Telinga lunak dengan tulang rawan min dan mudah terlipat
g. Labia dan clitoris tampak menonjol
h. Sedikit lipatan pada telapak tangan & kaki
sfingomielin
kurang
dari
dua,
pertumbuhan
dan
f. Rajah pada telapak kaki 1/3 anterior kaki, sedangkan pada bayi
cukup bulan rajah pada seluruh telapak kaki
Pemeriksaan diagnostic
a. Pemeriksaan
hemantologi,
meliputi
pemeriksaan
leukosit:
d. Hidrasi
Bayi resiko tinggi sering mendapat cairan parenteral untuk asupan
tambahan kalori, elektrolit, dan air. Hidrasi yang adekuat sangat
penting pada bayi preterm karena kandungan air ekstraselulernya
lebih tinggi (70% pada bayi cukup bulan dan sampai 90% pada
bayi preterm). Hal ini dikarenakan permukaan tubuhnya lebih luas
oksigen,
dan
variasi
dari
kondisi
normal
dapat
pengobatan
dini
ancaman
persalinan
prematur,
sedangkan