Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

PENGARUH FAKTOR PERILAKU LAYANAN


KESEHATAN IBU HAMIL TEHADAP KEMATIAN IBU
DI EMPAT
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA
SELATAN

Presentasi oleh :
Robinder dhillon 11-2012-267
Pembimbing : dr.Djap Hadi,M.Kes

Abstrak
Internasional Indikator ibu sehat di suatu negara adalah

angka kematian ibu (AKI). Pada tahun 2004, MMR


selatan Provinsi Sumatera adalah 467 per 100.000
kelahiran hidup. Kondisi tersebut lebih rendah dari target
Sehat Sumatera Selatan 2008 dan Indonesia Sehat 2010,
bahwa kedua sasaran MMR adalah 175 masing-masing
100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Blum paradigma, faktor perilaku memiliki
infiuence kuat pada status kesehatan masyarakat. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
tentang hubungan antara faktor-faktor perilaku dan
kematian ibu. Ini adalah studi kasus kontrol. Lokasi
penelitian adalah 4 kabupaten di Provinsi Sumatera
Selatan, misalnya Harus Banyu Seperti, Muara Enim,
Ogan Ilir, dan Palembang pada tahun 2007.

ABSTRAK 2
Responden dari kelompok kasus adalah suami dari ibu

mati dan responden dari kelompok kontrol ibu yang masih


hidup. Total sampel yang 78 ibu, dari kelompok kasus
adalah 26 ibu dan kelompok kontrol adalah 52 ibu. Hasil
penelitian yang 'I) Odd Ratio (OR) antenatal care (ANC)
perilaku adalah 3,5 (I.2. - 10. I), dan 2) Odd Ratio (OR)
penolong persalinan adalah 4,5 (1,4 - 14. 1).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah. 1) Frekuensi
kematian ibu ANC infiuences. Wanita hamil tanpa ANC
atau dengan frequenc y dari ANC <4 memiliki rasio ganjil
kematian ibu 3,5 kali dibandingkan wanita hamil dengan
frequenc y ANC> 4, dan 2) perilaku kesehatan untuk
memilih jenis partum penyedia infiuence kematian ibu. Ibu
dengan perilaku kesehatan untuk memilih penyedia nonkesehatan sebagai penolong persalinan memiliki rasio
ganjil kematian ibu 4,5 kali dibandingkan ibu dengan
perilaku kesehatan untuk memilih penyedia kesehatan
sebagai penolong persalinan.

Masalah penelitian
Data

SDKI 2002/2003 menunjukkan bahwa


Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia
tahun
2003
sebesar
307
per 100.000 kelahiran
hidup.
Keadaan tersebut jauh di bawah target Indonesia
Sehat 2010 dan Sumatera Selatan Sehat 2008,
yang mentargetkan penurunan AKI menjadi 175
per 100.000 kelahiran hidup.

Tujuan peneliti
Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk


mengetahui pengaruh faktor perilaku (perilaku
pemeriksaan kehamilan dan perilaku pemilihan
penolong persalinan) terhadap kematian ibu di
Sumatera Selatan.

Desain Penelitian
Penelitian

ini merupakan penelitian kuantitatif


dengan rancangan penelitian kasus kontrol.

Populasi dan sampel


Populasi

penelitian adalah ibu yang hidup dan ibu


meninggal dengan kelahiran hidup di 4 kabupaten (Musi
Banyu Asin, Muara Enim, Ogan fur dan Palembang) di
Sumatera Selatan.
Kelompok kasus adalah ibu yang meninggal sedangkan
kelompok kontrol adalah ibu hamil yang selamat.
Responden pada kelompok kasus adalah keluarga dari ibu
yang meninggal sedangkan responden kelompok kontrol
adalah ibu hamil yang selamat
Pengambilan sampel untuk kelompok kasus dilaksanakan
secara random menggunakan kerangka sampel data
kematian ibu yang tercatat di Dinas Kesehatan 4
kabupaten.
Kasus: 26 ibu yang meninggal
Kontrol
diambil dari tetangga kasus yang mempunyai
status sosial dan ekonomi hampir sama yaitu dilihat dari
kondisi rumah dan isinya serta pekerjaan suami. 52 ibu
yang selamat.

Variable
Variabel

X yaitu faktor perilaku


kesahatan ibu hamil.
Variabel Y yaitu kematian ibu.

layanan

Kerangka konsep

Metode pengumpulan data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah wawancara menggunakan kuesioner oleh


tim peneliti dan enumerator yang telah dilati.
Kriteria enumerator adalah lulusan D3 politeknik
kesehatan
Kuesioner disusun oleh peneliti

Hasil
Karakteristik ibu hamil

Hasil
Perilaku pemeriksaan kehamilan

Hasil
Distribusi responden berdasarkan penolong

persalinan pada kelompok kasus dan kelompok


kontrol

Hasil
Distribusi responden berdasarkan penolong

persalinan pada kelompok kasus dan kelompok


kontrol

Kesimpulan
Ibu yang tidak pernah atau kurang dari 4 kali

pemeriksaan kehamilan (ANC) mempunyai odd


kematian ibu 3,5 kali ibu yang memeriksakan
kehamilan lebih dari 4 kali.
Ibu yang memilih penolong persalinan bukan
tenaga kesehatan mempunyai odd kematian ibu
4,5 kali ibu yang memilih tenaga kesehatan
sebagai penolong persalinan

Saran
Disarankan

ada penelitian lanjutan berupa


penelitian kualitatif untuk menggali fenomena
mengapa masih banyak ibu hamil yang tidak
memeriksakan kehamilan atau kurang dari 4 kali,
serta masih banyak ibu hamil yang memilih
penolong persalinan bukan tenaga kesehatan.

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai