Anda di halaman 1dari 10

BAB I

1.1 Teori Umum


1.1.1 Definisi DAS
Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang dibatasi
oleh punggung bukit atau batas-batas pemisah topografi, yang berfungsi
menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke
alur-alur sungai dan terus mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama, akhirnya
bermuara ke danau atau waduk atau ke laut.
Menurut UU SDA No. 7 Tahun 2004, daerah aliran sungai adalah suatu
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alamiah, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan
yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
1.1.2 Deliniasi DAS
Deliniasi DAS adalah proses penentuan garis-garis batas daerah aliran
sungai pada suatu daerah dan penentuan luas daerah aliran sungai tersebut.
1.1.3 Metode Penentuan Luas DAS
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menentukan luas DAS,
diantaranya adalah dengan menggunakan planimeter, kertas dot, dan geographic
information system. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai metode
penentuan luas DAS.
1) Planimeter
Planimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas
dengan cara mekanis. Terdapat dua macam planimeter, yaitu planimeter manual
dan planimeter digital.
Alat planimeter terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan
oleh sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja
gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang

(kutub), di bagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang
disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak.
Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum
pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar
bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca
pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.

Gambar 1.1 gambar sketsa bagian-bagian planimeter


Keterangan :
1.

Pemberat

2.

Lengan Pemberat

3.

Kelem (Pengapit)

4.

Sekrup Penyinggung

5.

Indeks

6.

Skala Nonius

7.

Roda

8.

Piringan Berskala

9.

Engsel

10.

Jarum Pelacak

11.

Lengan Pelacak

12.

Jarum Pemberat
Prinsip kerja planimeter adalah dengan menentukan titik awal, kemudian

menggerakkan alat tersebut searah pada dengan jarum pada batas poligon sampai
kembali ke titik awal, dan setelah itu dilakukan pembacaan. Biasanya pekerjaan ini
dilakukan berulang-ulang. Perhitungan luas peta diperoleh dari perhitungan rata-rata.
Alat ini hanya bekerja pada daerah atau peta yang berbentuk area atau poligon
tertutup.
2) Kertas Dot
Pengukuran luas dengan dot grid merupakan cara pengukuran yang sangat
sederhana yaitu dengan menghitung jumlah titik-titik yang berjarak sama di atas
kertas transparan sehingga titik-titik tersebut membentuk kotak-kotak bujur sangkar.
Jarak antar titik disesuaikan dengan skala yang diukur. Titik-titik yang berada dalam
areal dinilai satu, sedangkan titik-titik yang berada persisi di atas batas areal 1/2
karena diragukan apakah titik tersebut masuk kawasan atau berada di luar kawasan.
Daerah yang akan diukur luasannya dibuat grid yang luasnya sama. Kemudian
menghitung jumlah kotak yang memenuhi wilayah dengan ketentuan :
Satu kotak terpenuhi oleh wilayah dihitung satu kotak.
Bagian wilayah memenuhi setengah kotak dihitung satu kotak.
Bagian wilayah memenuhi lebih dari setengah kotak dihitung satu kotak.
Bagian wilayah memenuhi kurang dari setengah wilayah tidak dihitung.
Kemudian jumlah kotak wilayah tersebut dikalikan dengan luas satu kotak
dikalikan lagi dengan penyebut skala yang dikuadratkan. Dot grid dapat dibuat dengan
berbagai macam jarak sesuai dengan skala yang dipakai dan ketelitian yang
diinginkan. Untuk peta dengan skala besar seperti 1 : 5.000 dipilih dot grid dengan
jarak besar pula. Begitu juga sebaliknya untuk peta dengan skala kecil dipilih dot grid
dengan jarak kecil pula. Prinsip metode dot grid yaitu memperkirakan luas peta
dengan membuat kotak atau balok yang kemudian dihitung luasnya berdasarkan

perbandingan skala. Hasil perhitungan kedua metode tersebut tidak mutlak benar, hal
ini karena ada wilayah pada peta yang menjadi hilang atau bertambah.
3) Geographic Information System
Metode ini dilakukan dengan bantuan software komputer. Software yang
digunakan contohnya seperti WMS dan global mapper. Penentuan luas dapat
dilakukan dengan menentukan posisi lintang dan bujur dari sungai yang akan kita
tinjau. Kemudian luas dapat langsung diketahui secara otomatis dengan melakukan
beberapa tahap-tahapan seperti menentukan posisi outlet sungai.
1.2 Penentuan Sungai dan Outlet
Sungai yang akan ditinjau pada laporan ini adalah Sungai Sanen-Sanenrejo
yang berada di Provinsi Jawa Timur. Lokasi outlet ditentukan berdasarkan sumber
data geografi dari buku. Outlet dari Sungai Sanen-Sanenrejo memiliki data geografi
sebagai berikut:
08 22 00 LS

113 42 00 BT

1.3 Penentuan Daerah Aliran Sungai


Pada laporan ini, penentuan daerah aliran sungai (DAS) dilakukan dengan
metode geographic Information system. Metode ini dilakukan dengan bantuan
software. Software yang dipakai adalah global mapper dan WMS. Berikut adalah
tahap-tahap penentuan DAS.
1) Siapkan
ditinjau.

gambar peta topografi dan orientasi sungai wilayah yang akan


Dengan

cara

mengunduh

di

web

http://hydrosheds.cr.usgs.gov/index.php
2) Buka file yang mempunyai format ekstensi .adf di global mapper

3) Kemudian ubah satuan koordinat menjadi satuan UTM, dengan cara memilih
option Tools > Configure > Projection > UTM. Kemudian carilah koordinat
sungai yang akan ditinjau

4) Klik option File > Export Raster & Elevation Data > Export DEM

5) Kemudian klik Export Bounds > Draw a Box, crop bagian yang akan ditinjau,
lalu simpan dalam bentuk .DEM

6) Lalu open file .DEM di aplikasi WMS. Kemudian klik icon drainage modul

7) Lalu klik option DEM > Compute TOPAZ Flow Data

8) Kemudian tentukan outlet dengan cara mencocokkan posisi gambar UTM

9) Lalu ubah satuannya menjadi square kilometers dan meters

10) Klik icon Create outlet point (titik yang dituju) > option DEM > Stream Arcs
> OK
11) Kemudian klik option DEM > Define Basins
12) Lalu klik option DEM > Basins-> Polygon
1.4 Penentuan Luas DAS
Luas Daerah Aliran Sungai dapat ditentukan dengan metode geographic
information system, yaitu dengan menggunakan software WMS. Setelah
melakukan tahap-tahap penentuan DAS, luas daerah aliran sungai dapat
ditentukan secara otomatis. Berikut tahapan untuk mencari nilai dari luas DAS.
1) Klik option DEM > Compute Basin Data

Hasilnya didapatkan luas DAS sebesar 283.76 km2 dengan galat 4.98% dari data
luas yang terdapat di buku (270.3 km2).

Sumber

http://www.guntara.com/2012/12/alat-planimeter-beserta-keterangan.html
http://gesangsharewithyou.blogspot.com/2013/03/pengukuran-luas-areal.html
http://bagusrama.wordpress.com/2012/04/19/definisi-definisi-daerah-aliran-sungai-das/

10

Anda mungkin juga menyukai