(kutub), di bagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang
disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak.
Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum
pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar
bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca
pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
Pemberat
2.
Lengan Pemberat
3.
Kelem (Pengapit)
4.
Sekrup Penyinggung
5.
Indeks
6.
Skala Nonius
7.
Roda
8.
Piringan Berskala
9.
Engsel
10.
Jarum Pelacak
11.
Lengan Pelacak
12.
Jarum Pemberat
Prinsip kerja planimeter adalah dengan menentukan titik awal, kemudian
menggerakkan alat tersebut searah pada dengan jarum pada batas poligon sampai
kembali ke titik awal, dan setelah itu dilakukan pembacaan. Biasanya pekerjaan ini
dilakukan berulang-ulang. Perhitungan luas peta diperoleh dari perhitungan rata-rata.
Alat ini hanya bekerja pada daerah atau peta yang berbentuk area atau poligon
tertutup.
2) Kertas Dot
Pengukuran luas dengan dot grid merupakan cara pengukuran yang sangat
sederhana yaitu dengan menghitung jumlah titik-titik yang berjarak sama di atas
kertas transparan sehingga titik-titik tersebut membentuk kotak-kotak bujur sangkar.
Jarak antar titik disesuaikan dengan skala yang diukur. Titik-titik yang berada dalam
areal dinilai satu, sedangkan titik-titik yang berada persisi di atas batas areal 1/2
karena diragukan apakah titik tersebut masuk kawasan atau berada di luar kawasan.
Daerah yang akan diukur luasannya dibuat grid yang luasnya sama. Kemudian
menghitung jumlah kotak yang memenuhi wilayah dengan ketentuan :
Satu kotak terpenuhi oleh wilayah dihitung satu kotak.
Bagian wilayah memenuhi setengah kotak dihitung satu kotak.
Bagian wilayah memenuhi lebih dari setengah kotak dihitung satu kotak.
Bagian wilayah memenuhi kurang dari setengah wilayah tidak dihitung.
Kemudian jumlah kotak wilayah tersebut dikalikan dengan luas satu kotak
dikalikan lagi dengan penyebut skala yang dikuadratkan. Dot grid dapat dibuat dengan
berbagai macam jarak sesuai dengan skala yang dipakai dan ketelitian yang
diinginkan. Untuk peta dengan skala besar seperti 1 : 5.000 dipilih dot grid dengan
jarak besar pula. Begitu juga sebaliknya untuk peta dengan skala kecil dipilih dot grid
dengan jarak kecil pula. Prinsip metode dot grid yaitu memperkirakan luas peta
dengan membuat kotak atau balok yang kemudian dihitung luasnya berdasarkan
perbandingan skala. Hasil perhitungan kedua metode tersebut tidak mutlak benar, hal
ini karena ada wilayah pada peta yang menjadi hilang atau bertambah.
3) Geographic Information System
Metode ini dilakukan dengan bantuan software komputer. Software yang
digunakan contohnya seperti WMS dan global mapper. Penentuan luas dapat
dilakukan dengan menentukan posisi lintang dan bujur dari sungai yang akan kita
tinjau. Kemudian luas dapat langsung diketahui secara otomatis dengan melakukan
beberapa tahap-tahapan seperti menentukan posisi outlet sungai.
1.2 Penentuan Sungai dan Outlet
Sungai yang akan ditinjau pada laporan ini adalah Sungai Sanen-Sanenrejo
yang berada di Provinsi Jawa Timur. Lokasi outlet ditentukan berdasarkan sumber
data geografi dari buku. Outlet dari Sungai Sanen-Sanenrejo memiliki data geografi
sebagai berikut:
08 22 00 LS
113 42 00 BT
cara
mengunduh
di
web
http://hydrosheds.cr.usgs.gov/index.php
2) Buka file yang mempunyai format ekstensi .adf di global mapper
3) Kemudian ubah satuan koordinat menjadi satuan UTM, dengan cara memilih
option Tools > Configure > Projection > UTM. Kemudian carilah koordinat
sungai yang akan ditinjau
4) Klik option File > Export Raster & Elevation Data > Export DEM
5) Kemudian klik Export Bounds > Draw a Box, crop bagian yang akan ditinjau,
lalu simpan dalam bentuk .DEM
6) Lalu open file .DEM di aplikasi WMS. Kemudian klik icon drainage modul
10) Klik icon Create outlet point (titik yang dituju) > option DEM > Stream Arcs
> OK
11) Kemudian klik option DEM > Define Basins
12) Lalu klik option DEM > Basins-> Polygon
1.4 Penentuan Luas DAS
Luas Daerah Aliran Sungai dapat ditentukan dengan metode geographic
information system, yaitu dengan menggunakan software WMS. Setelah
melakukan tahap-tahap penentuan DAS, luas daerah aliran sungai dapat
ditentukan secara otomatis. Berikut tahapan untuk mencari nilai dari luas DAS.
1) Klik option DEM > Compute Basin Data
Hasilnya didapatkan luas DAS sebesar 283.76 km2 dengan galat 4.98% dari data
luas yang terdapat di buku (270.3 km2).
Sumber
http://www.guntara.com/2012/12/alat-planimeter-beserta-keterangan.html
http://gesangsharewithyou.blogspot.com/2013/03/pengukuran-luas-areal.html
http://bagusrama.wordpress.com/2012/04/19/definisi-definisi-daerah-aliran-sungai-das/
10