Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS PSIKOTIK

SKIZOFRENIA YTT (F20.9)


I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. SP

Umur

: 34 tahun

Alamat

: Langsa, kel.Rano Utara/ kec. Rano Tana Toraja

Agama

: Kristen Protestan

Suku

: Toraja

Status perkawinan

: Menikah

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT/ Petani

Alloanamnesis didapat dari


Nama

: Natal Asman Parantean (085299395919)

Hubungan dengan pasien : Ade Sepupu

II.

LAPORAN PSIKIATRI
A. Keluhan Utama
Mengamuk
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1. Keluhan dan Gejala
Sejak

pasien ditinggal pacarnya dalam keadaan mengandung

pasien menjadi lebih pendiam kemudian pasien sering jalan sendiri


dalam keadaan telanjang hal itu dialami sekitar 10 tahun yang lalu
(2004). Tahun 2005 pasien sering mendengar suara-suara setan
yang menyuruhnya mengamuk, memukul atau melempari orang.
Pasien merasa bahwa bisikan setan tersebut mengendalikan
tubuhnya dan merasa setan ingin membunuhnya jika tidak
melakukan hal yang diperintahkan. Kadang pasien juga mendengar
suara-suara kucing, suara kucing tersebut membuat pasien sangat
takut terhadap kucing. Tahun 2008 pasien mulai sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri. Kadang pasien menangis dan
mengamuk tanpa alasan yang jelas. Pasien bila mengamuk sering
merusak barang barang dan melempar orang. Pasien menjadi
sangat sensitif , hal sedikit saja yang tidak dia senagi diluapkan

dengan kemarahan. Diketahui pasien tidak memiliki riwayat


berobat. Bila pasien mengamuk hanya diikat dan dikurung di
dalam satu kamar. Pasien dilepaskan bila sudah tenag kembali.
Dan pasien juga pernah menyandra anak pertamanya karena atas
perintah bisikan.
2. Hendaya / disfungsi
-

Hendaya social (+)

Hendaya pekerjaan (+)

Hendaya penggunaan waktu senggang (+)

3. Factor stressor psikosial


Tidak jelas, Namun diduga karena ditinggal pacarnya dalam
keadaan mengandung dan juga faktor ekonomi pasien yang jauh
dari cukup.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat penyakit dulu
-

Trauma (-)

Infeksi (-)

Kejang (-)

NAPZA (-)

2. Riwayat Penggunaan zat psikoaktif


-

Merokok (-)

Alcohol (-)

D. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya


Pada tahun 2004, pasien awalnya menjadi sangat pendiam, kemudian
pasien sering jalan-jalan sendiri dalam keadaan telanjang. Tahun 2005
Pasien mulai sering mendengar suara-suara setan yang megendalikan
dirinya dan merasa setan akan membunuhnya jika tidak melakukan hal
yang diperintahkan. Selain itu pasien juga sering mendengar suara
suara kucing yang berakibat pasien sangat takut terhadap kucing.
Tahun 2008 pasien mulai sering berbicara sendiri dan tertawa sendiri.
Kadang pasien menangis dan mengamuk tanpa alasan yang jelas.
Pasien bila mengamuk sering merusak barang barang dan melempar
orang. Pasien menjadi sangat sensitif , hal sedikit saja yang tidak dia
senagi diluapkan dengan kemarahan.

E. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak Diketahui
2. Riwayat Masa kanak Pertengahan
a. Usia 1 3 tahun
Tidak Diketahui
b. Usia 3 5 tahun
Tidak Diketahui
c. Usia 6 11 tahun
Tidak Diketahui
3. Riwayat masa kanak akhir sampai remaja
Pasien termasuk anak yang pemalu dan pendiam. Pasien hanya
bersekolah sampai tingat SMP dengan alasan tidak memiliki biaya
yang cukup untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih
tinggi.
4. Riwayat Masa dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dalam

hal

pendidikan,

pasien

tergolong

anak

yang

berkemampuan sedang dalam menerima pelajaran. Pasien


pernah menempuh pendidikan di

SD

SMP Rano

b. Riwayat Pekerjaan
Pasien sehari-hari bekerja sebagai IRT. Sesekali pasien
membantu suaminya bekerja di sawah. Pasien dan suaminya
saling membagi waktu paruh kerja di sawah. Waktu bertani
pasien sekitar jam 6 pagi-9 siang. Sedangkan suaminta dari jam
9 siang- 12 siang. Pasien termasuk pribadi yang ulet dalam
bekerja.

c. Riwayat Pernikahan dan Kehidupan social


Pasien sudah menikah tahun 2009, dan memiliki 3 orang anak
dari suaminya. Sedangakan Anak pertama bukan merupakan
anak biologis dari suaminya.

d. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara
(,,,). Dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwat
gangguan kejiwaan.

e. Riwayat Kehidupan social


Pasien merupakan orang yang pendiam dan suka menutup diri
dengan lingkungan sekitarnya. Tidak meyukai keramaian

f. Riwayat Agama
Pasien beragama Kristen Protestan, pasien aktif mengikuti
kegiatan kerohanian di gereja. Pasien merupakan anggota
paduan sura di gereja.

g. Situasi kehidupan sekarang


Pasien tinggal bersama suami dan anak bungsunya. Dalam
hubungan dengan keluarga di rumah pasien sering berselisih
paham dengan suaminya. Pasien sangat sensitif Hal sedikit
saja yang tidak dia senagi dilampiaskan dengan kemarah.

h. Persepsi Pasien tentang dirinya dan kehidupannya.


Pasien merasa dirinya sakit diakibatakan karena stress
memikirkan kondisi ekonomi di keluarganya. Pasien merasa
sedih dengan keadaan ekonomi keluarganya yang tidak cukup
untuk membiayai semua anaknya untuk bersekolah. Pasien
merasa menyesali semua perbuatannya setelah melampiaskan
kemarahannya dan kecewa atas dirinya sendiri.

III.

STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan :
Tampak seorang wanita bertubuh sedang (berat dan tinggi sesuai),
rambut panjang lurus berwarna hitam, tipis. Wajah tampak sesuai umur.
Pasien memakai baju kaos lengan panjang, berwarna merah muda dan
celana coklat sampai lutut. Perawatan diri cukup.

2. Kesadaran

GCS 15, dengan kualitas berubah


3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
Pasien duduk tenang saat diwawancarai
4. Sikap terhadap Pemeriksa

Kooperatif

B. Keadaan Afektif
1. Mood

: Sulit dinilai

2. Afek

: Restrictif

3. keserasian : Tidak serasi


4. Empati

: Tidak dapat dirabarasakan

C. Fungsi Intelektual (Kognitif)


1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :
Sesuai dengan taraf pendidikan
2. Orientasi
a. Waktu

: baik

b. Tempat

: baik

c. Orang

: baik

3. Daya Ingat :
a. jangka panjang : Baik
b. jangka sedang : Baik
c. jangka pendek : Baik
d. jangka segera : Baik
4. konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Pikiran Abstrak : Baik
6. Bakat Kreatif : Memasak dan berkebun
7. Kemampuan menolong diri : Baik
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi :

- halusinasi auditorik (mendengarkan bisikan)

2. Ilusi

: Tidak ditemukan

3. Depersonalisasi

: Tidak ditemukan

4. Derealisasi

: Tidak ditemukan

E. Proses Berfikir :
1. Arus Pikiran

a. Produktivitas

: Cukup, berbicara spontan.

b. Kontinuitas

: Cukup relevan, koheren

2. Isi Pikiran
a. Preokupasi

: Tidak Ada

b. Gangguan Isi Pikiran

: Tidak Ada

3. Hendaya Berbahas

: Tidak Ada

F. Pengendalian Impuls

: Terganggu

G. Daya Nilai dan Tilikan


1. Normo Sosial

: Tidak Terganggu

2. Uji Daya Nilai

: Tidak Terganggu

3. Penilaian Realitas

: Tidak Terganggu

4. Tilikan

: Derajat III (Sadar bahwa dirinya sakit, tetapi


melemparkan kesalahn pada orang lain, faktor
eksternal, atau faktor organik)

I. Taraf Dapat Dipercaya


IV.

: Dapat Dipercaya

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT


Pemeriksaan Fisik :
-

Status Internus :
Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit kuat angkat, frekuensi
pernapasan 20 kali permenit, suhu 36,6 C, konjunctiva tidak pucat,
sklera tidak ikterus

Status neurologis
GCS = E4M6V5
Rangsang meanings = Kaku kuduk (-), kernig sign (-/-)
Nn. Cranialis = Pupil bulat isokor 2,5mm ODS. Refleks cahaya
langsung (+)/(+), refleks cahaya tidak langsung (+)/(+)

V.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien masuk rumah sakit diantar oleh keluarga pasien karena mengamuk
yang membuat rasa tidak aman keluarganya.Pasien sering berbicara
sendiri, tertawa tanpa ada sebabnya. Pasien sering marah-marah karena
alasan sepele .Sehari sebelum masuk di rumah sakit pasien mengamuk dan
melempari orang dengan batu. Pasien biasa mendengar suara bisikan setan
yang entah dari mana asalnya menyuruhnya untuk mengamuk, memukul
atau melempari orang. Pasien merasa bahwa bisikan setan tersebut
mengendalikan dirinya. Selain itu pasien sering juga mendengar suara
kucing yang membuat pasien menjadi takut terhadap hewan tersebut.
Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RS, sejak munculnya gejala
tahun 2004.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan, Tampak seorang wanita
bertubuh sedang (berat dan tinggi sesuai), rambut panjang lurus berwarna
hitam, tipis. Wajah tampak sesuai umur. Pasien memakai baju kaos lengan
panjang, berwarna merah muda dan celana coklat sampai lutut. Perawatan
diri cukup.
Didapatkan kesadaran berubah, pasien duduk tenang saat wawancara,
sikap terhadap pemeriksa kooperatif, mood tidak dapat dinilai dan afek
restrictif, keserasiannya tidak serasi dan empati tidak dapat diraba rasakan.
Fungsi intelektual baik, terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi
Audiotorik. Tidak terdapat gangguan isi pikiran. Pengendalian impuls
terganggu, norma social tidak terganggu, uji daya nilai tidak terganggu,
penilaian realita tidak terganggu dan tilikan Derajat III (Sadar bahwa
dirinya sakit, tetapi melemparkan kesalahn pada orang lain, faktor
eksternal, atau faktor organik)

VI.

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDJ III)


Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesa,alloanamnesis dan pemeriksaan status
Mental didapatkan gejala klinis yang bermakna, yakni bicara sendiri,
tertawa tanpa ada sebabnya, berjalan dalam keadaan telanjang di depan
umum, emosi yang tidak terkontrol ,mengamuk hingga melempar barang
atau melempari orang, sehingga menimbulkan penderitaan (distress) pada
dirinya dan keluarganya serta lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien menderita gangguan jiwa.

Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya hendaya berat dalam


menilai realita berupa halusinasi auditorik, sehingga digolongkan sebagai
gangguan jiwa psikotik. Pada riwayat penyakit sebelumnya serta
pemeriksaan internus dan neurologi tidak ditemukan kelainan yang
mengindikasikan adanya gangguan medis umum maupun kelainan pada
otak yang mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien ini, sehingga
pasien ini didiagnosa gangguan jiwa psikotik non organic
Dari pemeriksaan status mental pasien didapatkan gejala, yaitu gangguan
persepsi berupa halusinasi audiotorik dengan perlangsungan +- 10 tahun.
Berdasarkan pedoman penggolongan diagnosis gangguan jiwa III
(PPDGJ) didiagnosis dengan skizofrenia YTT (F20.9).

Aksis II
Berdasarkan autoanamnesis tidak didapatkan kepribadian yang
mengarah ke salah satu ciri kepribadian, sehingga dikategorikan ciri
kepribadian tidak khas.

Aksis III
Tidak terdiagnosis

Aksis IV
Tidak jelas, Namun diduga karena ditinggal pacarnya dalam
keadaan mengandung dan juga faktor ekonomi pasien yang jauh
dari cukup.
Aksis V
GAF scale 70 61 (gejala ringan,dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi , secara umum masih baik)
VII.

PROGNOSIS
-

Factor pendukung :
1. Tidak ditemukan riwayat keluarga (genetik) yang mengalami
gangguan jiwa
2. Adanyan dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien
3. Adanya motivasi pasien yang kuat untuk sembuh

Faktor penghambat :
1.

Kondisi ekonomi yang kurang mampu

VIII. PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKA


Berdasarkan PPDGJ III .pada umumnya skizofrenia ditandai oleh
penyimpanan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan
persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (Innapropriate) atau tumpul
(blunted). Kesadaran yang jernih (clear conciousness) dan kemampuan
intelektual biasanya terpielihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu
dapat berkembang kemudian
Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis skizofrenia (F20), jika
memenuhi kriteria berikut;
-

Harus ada sedikitnya 1 gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang
jelas);
a. Gangguan isi pikiran

Thought echo

Thought insertion or withdrawal

Thought broadcasting

b. Gangguan waham

Delusion of control

Delusion of influence

Delusion of passivity

Delusional perception

c. Halusinasi auditorik
-

Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus


terhadap perilaku pasien, atau

Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri


(diantara berbagai suara yang berbicara), atau

Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya


setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau

kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu


mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing
dari dunia lain).
-

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada dan
secara jelas;
a. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja,
apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun
yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas)
yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus-menerus
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami
sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme
c. Perilaku

katatonik,

seperti

keadaan

gaduh-gelisah

(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas,


negativism, mutisme dan stupor
d. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang
jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika.
-

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama


kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi
(personal behavior), dan bermanifestasi sebagai hilangnya minat,
hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri
sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial.

DISKUSI
Dari autoanamnesis, mood pasien tidak dapat dinilai dan afek yang
restrictif. Pasien masih sering mengalami halusinasi auditorik , dan fobia terhadap
kucing sudah tidak lagi dia rasakan. Pasien awalnya mendengarkan bisikan setan

yang menyuruhnya untuk selalu mengamuk dan melempar barang - barang ,pasien
berusaha melawannya namun bisikan itu selalu datang sehingga pasien
melakukannyan. Namun saat ini pasien tidak mendengarkan bisikan tersebut.
Pada pasien ini gejalanya kurang khas atau kurang jelas sehingga
digolongkan skizofrenia ytt (F20.9)
Pemilihan obat antipsikotik mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan, efek samping serta kemampuan keluarga pasien.Pada kasus ini rencana
farmako terapinya adalah Haloperidol dan chlorpromazine.
Haloperidol

termasuk

obat

anti-psikotik

tipikal

golongan

butyrophenone.Pemberian haloperidol pada kasus ini dikarenakan obat ini efektif


untuk skizofrenia, efek sedatifnya yang lemah dan efek hipotensi kurang sehingga
cocok digunakan jenis psikosis dengan gejala dominan halusinasi dan waham.Obat
antipsikotik generasi pertama bekerja dengan memblok reseptor D2 di jalur
mesolimbik

dopamin

pathways

sehingga

menurunkan

hiperaktivitas

dopamin.Kadar puncak plasma haloperidol dicapai dalam waktu 2-6 jam setelah
pemberian oral dan waktu dalam 20 menit setelah pemberian intramuskular.Waktu
paruhnya antara 10-12 jam.Diekskresi dengan cepat melalui urin dan tinja dan
berakhir dalam 1 minggu setelah pemberian.Efek samping yang paling menonjol
adalah toksisitas terhadap ekstrapiramidal. Sehingga pemberian haloperidol
dimulai dengan dosis awal yang rendah yaitu 1.5 mg 3x1 yang sesuai dengan dosis
anjuran, diberikan dosis awal yang rendah karena untuk meminimalisir gejala
EPS. Dosis ini dapat ditingkatkan per 2-3 hari sampai dosis efektif, dievaluasi per
2 minggu dan bila perlu ditingkatkan sampai dosis optimal yang dipertahankan 812 minggu. Kemudian diturunkan bertahap per 2 minggu yang dilanjutkan dengan
dosis maintenans yang diselingi drugs holiday 1-2 hari per minggu selama 6 bulan
sampai 2 tahun. Jika pada pasien terdapat gejala-gejala EPS.
Sedangkan chlorpromazine merupakan obat antipsikotik tipikal golongan
phenothiazine dan merupan antagonis reseptor dopamine yang memilki efek
sedative kuat terutama di gunakan terhadap sindrom psikosis dengan gejala
dominan: gaduh gelisah,hiperaktif,sulit tidur, kekacauan pikiran,perilaku dll. Pada
pemakaian lama akan terjadi toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi
tergantung dengan emosi pasien.Sebelum meminum obat.CPZ ini tidak dapat
mencegah timbulnya konvulsi akibat rangsangan listrik ataupun rangsangan listrik

ataupun rangsangan oleh obat.Semua derivate phenothiazine mempengaruhi


ganglia basal, sehingga menimbulkan gejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal).
IX.

RENCANA TERAPI

Farmakoterapi :
- Haloperidol 1.5 mg 3x1
- Chlorpromazine 100 mg 0-0-1
- Trihexylpenidil 2 mg 3 x 1 (jika perlu)

Psikoterapi
Supportif dengan dukungan keluarga agar lebih memperhatikan dan
memberikan dukungan kepada pasien serta lebih memperhatikan
keteraturan pasien dalam meminum obat.

Sosioterapi :
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat
pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta
dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu
proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala

X.

FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta
efektivitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari terapi
farmakologi yang diberikan

Autoanamnesis

DM

: selamat pagi

: Pagi dok.

DM

: Boleh kenalan ?

: Bolehji dok, selfi namaku

DM

: oh iya saya Iin dokter muda yang bertugas di RS ini.

: (mengangguk)

DM

: tidak apa-apaji ini kalo banyak tanyaku sama kau

: iye tidak papaji, kalo biasa saya jawab tapi kalo tidak ,tidak saya jwabmi

DM

: berapa umurmu sekarang ?

: 34 tahun dok

DM

: kalau boleh tahu selfi orang apakah

: orang toraja

DM

: jadi kau suku apa

: suku toraja

DM

: kapan kau masuk di sini ?

: waktu minggu lalu sus..,eh dok

DM

: siapa yang bawa kesini ?

: keluargaku dok , banyak yang antar

DM

: kenapa dibawa kesini ?

: mereka mau obati penyakit saya dia bilang

DM

: apakah kau lakukan dirumah sampai dibawa kesini ?

: seringka mengamuk

DM

: kenapa kau mengamuk ?

P
DM

: tiba tiba saja itu datang,saya tidak suka liat orang kalo suka larang
larang ka
: Siapa yang larang ?

: Banyak orang. Itu kalo ada ku kerja sedikit dia bilangi salah. Saya tidak
suka ditegur terus

DM

: Apa biasa kau bikin kalo mengamuk ko ?

: itu ji, lempar-lempar barang dok

DM

: Selfi, sering tidak ada kau dengar bisikan ?

: iya sering

DM

: bagai mana itu bisikannya ?

: dulu itu bisikan suka suruh ka marah-marah

DM

: Apa katanya dia bilang kalo na suruh ko ?

: dia bilang kalo tidak ku mengamuk, mau dia bunuh saya

DM

: jadi sekarang masih seperti itu ?

: tidak lagi selama saya di sini. Minum obat. Terima kasi dok

DM

: iye, ada lagi suara aneh yang biasa kau dengar ?

: ada, suara kucing. Itu mi saya taku sama kucing

DM

: ihh.. di sini banyak kucing ?

: hehe, tidak mi dok sekarang, dulu ji

DM

: kenapa kau turuti itu perintahnya bisikan

: karena kalo tidak saya kerja dia mau bunuh ka

DM

: berapa orang suka kau dengar suaranya?

: banyak

DM

: suara laki-laki atau perempuan ?

: Tidak tau mi itu, perempuan atau laki-laki

DM

: kau biasa tidk melihat bayangan atau itu setan yang dating didekatmu ?

: bayangan ji, tapi tidak ada mukanya

DM

: kau lihat atau kau bayangkan ji itu setan ?

: kubayangkan ji kayanya itu dok, karna saya stress

DM

: Kau stress karena apa ?

: Saya sedih, ekonomi saya lemah

DM

: Kenapa bilang begitu ?

: iya dok, tidak ada uangku kasi sekolah anak ku

DM

: Berapa anak mu ka ?

: empat

DM

: Sekolah mi itu semua ?

: tinggal anak terakhir belum sekolah

DM

: jadi mana mi semua anakmu ?

: Anak pertama sama kakenya di palopo, anak ke sama tantenya di


kalimantan, anak ketiga di kampungji kelas sama tantenya. Anak
terakhir sama saya.

DM

: ooowh.. jadi kau tinggal sama anak terakhirmu ?

: iya, kan belumpi sekolah toh..nanti kalo masuk mi sekolah baru dikasi
lagi keluarga

DM

: berapa orang ko tinggal di rumah ?

: bertiga

DM

: Siapa ?

: saya,suami sama itu anak terakhir tadi

DM

: Kapan kau menikah sama suami mu ?

: 2009 bulan 9

DM

: hmm.. trus

: tapi itu anak pertama saya dok,lain bapaknya

DM

: Maksudnya ?

: duluan ka hamil sama pacarku

DM

: trus kenapa tidak menikah sama pacarmu ?

: tidak dia suka ka mamanya

DM

: kenapa bisa ?

: Dia bilang, bukan cucu saya itu. Anak anjng!!

DM

; Jadi kau jengkel sama mamanya pacarmu ?

: iya jengkel sekali

DM

: selfi berapa bersaudara ka ?

: 4 orang dengan saya

DM

: kau anak keberapa ?

: ke 3

DM

: biasa kau sebutkan yang pertama sampai yang terakhir dia perempuan
atau laki-laki ?

:lakilaki,perempuan,saya,lakilaki

DM

: kau tau ini jam berapakah ?

: jam setengah sepuluh kalo dijam itu

DM

: kau taukah lagi dimana sekarang

: di Rumah sakit dadi

DM

: tahu ki bedakan mana suster mana dokter ?

: yang kayak kita itu dokter yang perawat itu pakai baju putih semua biar
celananya.

DM

: masih ingat tidak kapan kau lahir ?

: masih 27 bulan 12 tahun 1979

DM

: masih kau ingat hari apa kau dibawa kesini

: hari kamis

DM

: tadi kau sarapan pagi ?makan apa ?

: iya sarapan makannya itu nasi sama telur sayur.

DM

: bias tidak kau menghitung mundur dari 10-1 ?

: 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1,0

DM

: berapa coba 100 7 ?

: mmmm 93

DM

: selfi kau tahu tidak artinya panjang tangan?

: pencuri itu namanya

DM

: tadi pagi mandi ?

: iya mandi

DM

: dimandi sama perawat atau mandi sendiri ?

: mandi sendiriji.

DM

: selfie kalau ada misalnya kau dapat dompet dijalan baru banyak isinya
uang, kau apai itu dompet ?

: Yah diambil

DM

: biar bukan punyamu ?

: tidak saya ambilki karena bukan punyaku

DM

: jadi kau apai ?

: Kembalikan ke orangnya, trus nanti dia kasih uangnya

DM

: Kalo tidak ada uang dia kasih ko ?

: yaah tida apa ji

DM

: kau merasa dirimu sakitkah ?

: iya garagara stres ini

DM

: jangan ki stres, kalo di sini sudah tidak stres ?

: sudah tidak

DM

: suka tinggal di sini atau di rumah ?

: di sini

DM

: karena

: banyak teman.

DM

: apa yang suka kau bikin kalo dikampung sama temanmu ?

: .............

DM

: Hobi mu apakah ? yang suka kau bikin ?

: memasak

DM

: selain itu?

: Berkebun

DM

: oiya,,,selfi makasih na sudah mau saya Tanya-tanya jangan lupa rajin


minum obatmu na

: iye

DM

: silahkan kamu boleh masuk kekamarmu.

Anda mungkin juga menyukai