Anda di halaman 1dari 17

Jogja, Go Organic

Strategic Plan on Integrated Regional Development

Bimo N.Wartono
Ketua Umum FKK Ori.GanicYogyakarta

Latar Belakang & Gagasan


(1) :

Pemahaman selama ini mengedepankan keunggulan


komparatif sebagai issue utama ( serba murah) yang
mengakibatkan stagnasi pola pengembangan usaha di sektor
riil, termasuk di sektor pertanian.
Ditengah hiruk pikuk gerakan globalisasi yang sedang
melanda dunia saat ini, dimana Indonesia menjadi wilayah
dan bagian yang tidak terpisahkan dari traktat perdagangan
AFTA, APEC dan CAFTA, tanpa mempunyai keunggulan
kompetitif maka Indonesia niscaya hanya akan menjadi
pasar dari produk negara asing semata.
Selama 10 tahun terakhir dunia disadarkan oleh gerakan
bersama yang dikenal sebagai Back to Nature & Global
Warming yang kemudian belakangan dikenal sebagai Climate
Change dimana dalam piagam PBB dikenal sebagai MDGs (
Millenium Development Goals) dan di Yogyakarta gerakan ini
dikenal sebagai Memayu Hawaning Bawana ( Melestarikan
Keindahan Dunia).

Latar Belakang & Gagasan


(2) :

Dengan diterapkannya UU Otonomi Daerah maka setiap


Propinsi di Indonesia harus secara jeli memanfaatkan segala
kelebihan dan kekurangannya agar dapat eksis dalam
kompetisi yang demikian ketat dan sengit.
Untuk itulah dirasakan perlu bagi Yogyakarta untuk
melahirkan sebuah gagasan yang cergas untuk dapat
melakukan positioning yang cerdas dan effektif di tataran
regional.
Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan gagasan
kami yang berlandaskan pada semangat Yogyakarta
incorporated yang mensikronisasikan & mensinergikan
potensi kearifan lokal dari para pemangku kepentingan (
stake holder) Jogja saat ini menjadi share holder adalah
jawaban untuk menjadi pemenang di dunia yang nyaris tanpa
batas ini ( borderless).

Permasalahan :

Sektor riil apapun bidangnya di Indonesia pada umumnya


belum siap berkompetisi secara global.
Indonesia yang meng klaim sebagai negara agraris ternyata
belum siap memberikan peran kepada sektor pertanian
secara luas untuk menjadi pilar utama pembangunan
ekonomi nasional.
Tumpang tindihnya otoritas dan masih menonjolnya ego
sektoral saat ini menjadi kendala bagi sebuah program bisa
menjadi program yang effektif, effisien, terpadu dan
berkelanjutan.

Tujuan :

Yogyakarta walaupun hanya memiliki lahan pertanian


produktif berkelanjutan seluas kurang lebih 57.000 Ha, tetapi
seperti kita ketahui bersama di Yogyakarta saat ini ada lebih
dari 100 Universitas dan Akademi yang bertaraf Nasional dan
Internasional, sehingga diharapkan dari Yogyakarta dapat
dilahirkan gagasan yang orisinal, berkwalitas, applikatif dan
berkelanjutan bagi bangkitnya sektor Pertanian Nasional.
Selaras dengan Program Departemen Pertanian RI yang
mencanangkan Program Go Organic ! pada tahun 2010 ini,
Dinas Pertanian DIY telah mempersiapkan sebuah Road Map
/ Blue Print / Grand Design untuk dapat menempatkan
Yogyakarta pada tahun 2014 sebagai pemain inti di tataran
regional.
Sehingga pada saatnya nanti Yogyakarta bisa dikenal
sebagai salah satu Kiblat Organic Asia.

Langkah Tindak Lanjut (1) :

Dinas Pertanian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah


mencanangkan untuk tahap awal akan meng alokasikan 5 %
dari 57.000 Ha lahan pertanian produktif berkelanjutan
sebagai lahan pertanian organik.
Dinas Pertanian pada tanggal 14 Oktober 2009, bersama
sama dengan komunitas Organic di Nasional, telah
menyelenggarakan Seminar Nasinal Go Organic ! di hotel
Sheraton Yogyakarta.
Dimana kemudian Komunitas Organic Yogyakarta yang
terdiri dari 9 lembaga / Organisasi
Masyarakat/Universitas/Perusahaan & Lembaga Swadaya
Masyarakat pada tanggal 14 Desember 2009 telah
membentuk Forum Komunikasi & Konsultasi Ori.Ganic
Yogyakarta.
FKK Ori.Ganic Yogyakarta adalah lembaga nirlaba yang
bertujuan untuk melakukan sikronisasi, sinergisitas antar
pemangku kepentingan yang terkait dengan upaya
merealisasikan Yogyakarta sebagai Kiblat Organic Asia.

Langkah Tindak Lanjut (2) :

Selanjutnya Dinas Pertanian Propinsi DIY bekerjasama


dengan FKK Ori.Ganic Yogyakarta dan lembaga /instansi
lain yang terkait sepakat untuk :
UMUM ( meng inisiasi):
- Menyusun Road Map /Blue Print / Master Plan / Grand
Design dari Jogja, Go Organic , yang akan
melibatkan
beberapa dinas maupun pemangku
kepentingan lainnya yang
terkait di level Propinsi
dan Kabupaten. ( Multi Stake Holder,
Multi Sector &
Multi Years sampai dengan tahun 2014).
- Membentuk LSO ( Lembaga Sertifikasi Organik) yang
Independen, Mandiri dan Kredibel serta ter akreditisasi
dan ter harmonisasi dengan lembaga sejenis di dunia
International,
sehingga dapat mempermudah akses
pasar bagi komoditi yang
dihasilkan di wilayah
Yogyakarta & sekitarnya maupun wilayah
lainnya di
Nusantara.

Langkah Tindak Lanjut (3) :


KHUSUS ( Mem fasilitasi) :
I.
Melahirkan Pembibitan Bibit Unggul Organik serta Paket
Usaha Organik Unggulan .
II.
Mengupayakan terbentuknya Dusun Organik Mandiri di DIY,
sebagai pilot project penerapan Organik secara komprehensif
dan holistik, terpadu dan berkelanjutan.
III.
Penyusunan Paket Manajemen Usaha Pertanian Organik
Terpadu dan berkesinambungan dari hulu hingga hilir yang
ber orientasi pada pasar ,dimana Paket Manajemen tersebut
berserta modul modul turunannya ber basis pada konsep
Integrated Community Farming Development- ICFD yang
mengedepankan pola Kemitraan Berjaring antar pemangku
kepentingan sebagai landasan usahanya.
IV. Mengupayakan terbentuknya sentra kawasan industri
pertanian organik terpadu dan berkelanjutan.

Langkah Tindak Lanjut (4)

Akhirnya kata FKK Ori.Ganic Yogyakarta bersama dengan


Dinas Pertanian DIY & komunitas organik lainnya mengajak
para pemangku kepentingan serta segenap jaringannya
untuk bersama sama melakukan :
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
Yang PARTISIPATIF SINERGIS / SINKRON

TERPADU / INTEGRATED BERKESINAMBUNGAN


DARI HULU KE HILIR / KOMPREHENSIF
YANG BERORIENTASI PADA PASAR
sehingga pada gilirannya dapat direalisasikan :

JOGJA sebagai KIBLAT ORGANIK ASIA..

Tahapan Realisasi :

Berkaitan dengan penjelasan diatas, maka FKK


Ori.Ganic Yogyakarta bersama sama dengan
Dinas Pertanian DIY telah menetapkan beberapa
tahapan realisasi dan skala prioritas.

Umum (A): Road Map/ Blue


Print

1. Mapping + SWOT

Lahan Organik di Provinsi DIY (5% - 10% dari luas


lahan pertanian produktif seluas 57.000 Ha).

11. Mapping + SWOT

Kelembagaan GAPOKTAN dapat dilakukan


verifikasi/validasi/seleksi serta akreditasi agar
diperoleh GAPOKTAN yang mempunyai
organisasi usaha/teamwork/infrastruktur
cukupmemadai untuk ditingkatkan sebagai
MITRA USAHA.

ALUR PROSES PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL


DAN MENENGAH

INDIKATOR MANDIRI SEJAHTERA :


1.
2.

3.

Individu / Kelompok Usaha / Koperasi yang BERANI menentukan


sikap atas kegiatan usaha yang dilakukan.
Individu / Kelompok Usaha / Koperasi yang memahami dan Komit
terhadap Fungsi dan Peran / Tugas & Tanggung Jawab serta Hak &
Kewajiban
Individu / Kelompok Usaha / Koperasi yang Market Oriented
12

Khusus (B)
Standarisasi/Sertifikasi

I.

LSO = Lembaga Sertifikasi Organik

Khusus (B)

LSO
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERAS
KEBIJAKAN PEMASARAN DAN EKSPOR
BERAS

SISTEM JAMINAN MUTU DAN SNI BERAS


SPECIALITY (PREMIUM)

Khusus
(Memfasilitasi)
I.

Melahirkan Pembibitan Bibit Unggul Organik

(Pembibitan unggul organik)


II.

Mengupayakan terbentuknya Dusun Organic Mandiri di DIY


sebagai pilot project penerapan Organik secara komprehensif
dan holistik.

(Dusun Organik)
III.

Penyusunan Paket Manajemen Usaha Pertanian Organik


Terpadu dan berkesinambungan dari hulu hingga hilir yang ber
orientasi pada pasar ,dimana Paket Manajemen tersebut
berserta modul modul turunannya ber basis pada konsep
Integrated Community Farming Development- ICFD yang
melakukan Kemitraan Berjaring antar pemangku kepentingan.

(Intergated Community Farming Development)


IV.

Mengupayakan terbentuknya sentra kawasan industri pertanian


organik terpadu dan berkelanjutan.

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH


Yang
PARTISIPATIF SINERGIS / SINKRON TERPADU/INTEGRATED
BERKESINAMBUNGAN DARI HULU KE HILIR /KOMPREHENSIF
YANG BERORIENTASI PADA PASAR

Sinkronisasi Lintas Instansi :


Dinas terkait di Tingkat Propinsi & Kabupaten :

Pertanian
BKPP
Perindag-kop
Nakentrans
Bappeda

Kimpraswil
Pariwisata
Pendidikan

Level instansi :
Pusat (APBN)
Provinsi (APBD)
Kabupaten (APBD)

Terpadu & Berkesinambungan


s/d tahun 2014

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai