Abstrak/Ringkasan
Aluminium hidroksida tidak berinteraksi dengan warfarin atau dicoumarol, dan
magnesium hidroksida tidak berinteraksi dengan warfarin. Ada beberapa bukti bahwa
absorpsi dari dicoumarol dapat ditingkatkan dengan magnesium hidroksida dan warfarin
oleh magnesium trisilikat, tetapi tidak ada bukti langsung bahwa hal ini diperlukan
secara klinis.
Bukti Klinis
(a) Dicoumarol + Aluminium atau Magnesium Hidroksida
15 ml Magnesium Hidroksida (Susu atau Magnesia) dengan dicoumarol dan dosis lanjut
3jam kemudian, telah ditemukan meningkatkan level serum dicoumarol dari 6 subjek
hingga 75% dan AUC hingga 50%. Tidak ada interaksi yang terjadi dengan Aluminium
hidrioksida.
(b) Warfarin + Aluminium atau Magnesium Hidroksida, atau Magnesium Trisilikat
30 ml Aluminium/Magnesium Hidroksida (Maalox) di berikan dengan warfarin, dan
empat dosis selanjutnya diberikan pada interval waktu 2jam, tidak memberikan efek
pada level plasma warfarin atau pada respon antikoagulan dari keenam subjek. Tidak
ada interaksi yang terjadi dengan warfarin dan aluminium hidroksida (Amphogel),
tetapi dalam studi invitro menunjukkan absorpsi warfarin dapat ditingkatkan dengan
magnesium trisilikat.
Mekanisme
Mekanisme dari interaksi ini menunjukkan bahwa bentuk sediaan kelat dicoumarol
lebih mudah diabsorpsi dengan magnesium sehingga efeknya meningkat.
Pengelolaan dan Keuntungan
Tidak ada tindakan pencegahan khusus yang diperlukan jika aluminium atau
magnesium hidroksida dari antasida diberikan pada pasien bersama dengan warfarin,
atau bila aluminium hidroksida diberikan pada mereka yang menggnakan dicoumarol.
Pemilihan antasida ini menghidari kemungkinan adanya interaksi yang merugikan.
Meskipun bukti dari studi menyebutkan, tak terlihat bukti klinis secara langsung dari
interaksi yang merugikan antara suatu antikoagulan dan antasida.
Sebaliknya, tidak ada perubahan efek dari warfarin yang terlihat pada kelima pasien
yang diberikan 1gram asam askorbat perhari selama dua minggu, 84 pasien yang
diberikan jumlah yang tak disebutkan selama 10minggu, 11 pasien diberikan hingga 4g
perhari selama 2minggu. Dalam penelitian terakhir ini penurunan rata-rata 17,5% dari
total konsentrasi warfarin pada plasma telah terlihat.
Mekanisme
Tidak dipahami. Beberapa hewan percobaan telah menunjukkan interaksi ini dan yang
lain tidak, tetapi tidak satupun yang dapat membuktikan petunjuk pasti mengenai
mengapa itu terjadi, dan jarang terjadi. Sebuah saran adalah bahwa dosis tinggi dari
asam askorbat dapat menyebabkan diare yang mungkin mencegah absorpsi yang cukup
pada antikoagulan.
Kegunaan dan Pengelolaan
Studi klinis terkendali pada sejumlah besar pasien pada warfarin telah gagal
memastikan interaksi ini, meskipun menggunakan dosis yang besar (hingga 10g perhari)
dari asam askorbat. Tidak alasan yang baik untuk menghindari penggunaan secara
bersamaan. Informasi tentang antikoagulan lain masih belum mencukupi, tetapi hal ini
terlihat akan berlaku sama. Pemeriksaan setiap pasien yang khususnya resisten terhadap
warfarin untuk memastikan bahwa asam askorbat tidak digunakan.
Hanya peristiwa kecil perdarahan (pendarahan hidung, memar) terjadi dengan aspirin
dosis rendah dan intensitas warfarin rendah.
Mekanisme
Aspirin memiliki efek iritasi langsung pada lapisan dinding lambung dan dapat
menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Hal ini juga mengurangi agregasi platelet dan
memperpanjang waktu perdarahan, yang semuanya akan tampak untuk
memperhitungkan gambaran perdarahan. Selain itu, dosis yang lebih besar (2-4g setiap
hari) aspirin saja diketahui memiliki efek hypoprothrombinaemic langsung, seperti
anticoaglants, yang reversibel dengan vitamin K.
Kegunaan dan Pengelolaan
Interaksi antikoagulan/aspirin diamati dan penting secara klinis. Pasien harus
menghindari meresepkan sendiri aspirin sebagai analgesik normal dan anti-inflamasi
saat mengambil antikoagulan apapun, meskipun hanya dicoumarol, acenocoumarol dan
warfarin yang telah diselidiki. Aspirin dosis rendah (75mg setiap hari) digunakan untuk
efek anti-platelet aggregant yang tidak menimbulkan masalah. Peringatkan pasien
bahwa kepemilikan secara bebas analgesik, antipiretik, sediaan influenza mungkin
berisi sejumlah besar aspirin. Parasetamol (acetaminophen) adalah pengganti analgesik
yang lebih aman. Sebagian dari salisilat lainnya kurang iritan dan memiliki efek yang
lebih kecil pada fungsi platelet dari aspirin sehingga, dengan alasan teoritis,
penghindaran penggunaan secara bersamaan tidak terlalu penting. Ingat juga bahwa
topikal metil salisilat dan troamine salisilat dapat menimbulkan masalah.
Antikoagulan + Azapropazone
Abstrak/Ringkasan
Efek antikoagulan dari warfarin secara nyata meningkat oleh Azapropazone.
Pendarahan terjadi bila dosis dari warfarin berkurang jauh.
Bukti Klinis
Wanita dengan digoksin, furosemida, spironolacton, allopurinol, dan distabilkan dalam
warfarin ( rasio protrombin 2,8) menimbulkan haematemesis dalam empat hari sejak
dimulai untuk mencapai 300mg azapropazone empat kali sehari. Rasio Protrombin telah
ditemukan meningkat hingga15,7 (waktu protrombin 220s). Pemeriksaan gastroscopic
lebih lanjut memperlihatkan bisul yang tidak berbahaya, dan daerah dugaan pendarahan.
Setidaknya 12 pasien lainnya dilaporkan telah mengalami interaksi yang timbul.
Luka memar atau pendarahan (malaena, epistaxes, haematuria, dll) dan waktu
protrombin diperpanjang terjadi dalam beberapa hari sejak dimulai azapropazone. Tiga
orang meninggal. Pasien lainnya dengan warfarin dan azapropazone dan juga
menggunakan diclofenac dan co-proxamol menunjukkan kenaikan waktu prothrombin.
Interaksi ini telah dipastikan melalui penelitian pada dua subjek normal.
Mekanisme
Belum dipahami. Azapropazone menggantikan warfarin dari ikatannya dengan protein
plasma yang meningkatkan jumlah molekul bebas dan aktif secara farmakologis, tetapi
itu hampir pasti bahwa dengan sendirinya tidak mencatatkan efek secara klinis.
Perubahan dalam metabolisme dari warfarin tidak sepenuhnya penyebabnya.
Kegunaan dan Pengelolaan
ANTIKOAGULAN + BARBITURAT
Abstrak
Efek dari antikoagulan adalah mengurangi penggunaan dari barbiturat. Efek terapi
penuh antikoagulasi mungkin hanya dapat diterima dengan meningkatkan dosis
antikoagulan sekitar 30-60%. Jika barbiturat terakhir dikonsumsi, maka dosis
antikoagulan harus dikurangi untuk mecegah resiko pendarahan.
Keterangan Klinis
Dua contoh dari sekian banyak:
Sebuah penelitian pada 16 pasien dalam pengobatan jangka panjang menggunakan
warfarin menunjukkan bahwa mereka juga diberikan 2g/kg fenobarbiton
(fenobaerbital). Kebutuhan rata-rata warfarin per hari selama 4 minggu meningkat yaitu
sekitar 25% (dari 5,7 sampai 7,1 mg per hari).
Sebuah penelitian pada 12 pasien yang hanya menggunakan warfarin atau
phenprocoumon menunjukkan bahwa ketika pe,berian rutin sodium secbutobarbiton
(butabarbital), 60mg per hari selama minggu pertama, dan 120mg per hari untuk dua
minggu berikutnya, kebutuhan antikoagulan mereka meningkat sekitar 35-60%,
mencapai jumlah maksimum setelah 4-5 minggu.
Interaksi ini telah diteliti pada seorang pria yang mengunakan antara warfarin dan
amilobarbitone
(amobarbital),
butobarbitone
(butobarbital),
heptabarbitone
(heptabarbital), fenobarbitine (fenobarbital), qinalbarbitone (sekobarbital) dan
sectobutobarbitone (butabarbital), antara dikumarol dan aprobarbitone (aprobarbital),
heptabarbitone (heptabarbital), fenobarbitone (fenobarbital), dan vinbatone
(vinbarbital), antara etilbiskumasetat dengan amilobarbitone (amobarbital),
pentobarbitone (pentobarbital) dan fenobarbitone (fenobarbital), antara phenprocoumon
dengan secbutobarbitone (butabarbital), dan antara nikumalon (acenokumarol) dengan
pentobarbiton (pentobarbital) dan heptobarbiton (heptabarbital).
Mekanisme
Penelitian pada manusia dan hewan jelas menunjukkan bahwa barbiturat merangsang
agen penginduksi enzim hati yang dapat menaikkan metabolisme dan menghilangkan
antikoagulan dari tubuh. Barbiturat juga dapat mengurangi absorpsi dikumarol di usus.
ANTIKOAGULAN + BENFLUOREX
Abstrak
Benfluorex tidak merubah efek antikoagulan dari phenprocoumon.
Keterangan Klinis, Mekanisme, Kepentingan, dan Manajemen
25 pasien pada phenprocoumon menunjukkan perubahan yang tidak signifikan pada
protrombin mereka pada penggunaan 450 mg benfluorex per hari selama 9 minggu jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya dan pada saat sesudahnya ketika tidak lagi
menggunakan benfluorex. Berarti dapat dilihat bahwa tidak ada informasi tentang
antikoagulan lainnya.
ANTIKOAGULAN + BENZIODARON
Abstrak
ANTIKOAGULAN + BENZODIAZEPIN
Abstrak
Efek antikoagulan warfarin tidak dipengaruhi oleh klordiazepoxid, diazepam,
flurazepam, nitrazepam atau triazolam. Efek dari phenprocoumon tidak dipengaruhi
oleh nitrazepam atau oxazepam, demikian pula etilbiskumasetat dengan
klordiazepoxide. Interaksi antara oral antikoagulan dengan benzodiazepine tidak
disenangi, tetapi ada tiga jenis kasus yang tidak dapat dijeaskan dan tidak dapat diterima
yang ditunjukkan oleh interaksi tersebut.
Keterangan Klinis
tetraklorida, pernah digunakan sebagai antelmintik pada seseorang, yang tidak lama
digunakan pada pengobatan manusia, tetapi masih tetap diproduksi sebagai pelarut
industry dan agen antilemak. Secara teori itu menunjukkan kemungkinan pasien dengan
antikoagulan menunjukkan jumlah yang besar dari uap untuk meneliti interaksi ini
tetapi hal ini tidak dilaporkan.
ANTIKOAGULAN + KARNITIN
Abstrak
Laporan hasil isolasi menunjukkan
terjadinya pedarahan gastrointestinal dan
menunjukkan peningkatan efek antikoagulan nikumalon pada pasien yang diberikan Lkarnitin.
Keterangan klinis, Mekanime, Kepentingan klinis dan Manajemen
Seorang wanita yang mengkonsumsi nikumalon (acenokumarol) selama 17 tahun,
karena pelebaran pembuluh darah dan mitral prostetik valve, telah dirawat di rumah
sakit bdengan melacna selama 5 hari dengan dosis awal 1 g L-carnitin. INR-nya
mengalami peningkatan dari 2,1 menjadi 7. Endoskopik dan kolonoskopik muncul
pendarahan dari superficial erosi di usus. Dia mengubah nya dalam 10 hari berikutnya
pada dosis nikumalon yang sama dengan IN 2,1, tetapi tanpa karnitin. Alasan
meningkatnya efek antikoagulan nikumalon tidk diketahui.
Ini hanya terjadi 1 kali dan hanya dilaporkan pada kasus interaksi antara antikoagulan
oral dengan carnitin, tetapi sekarang dapat dijadikan monitor pengeluaran carnitin yang
ditambahkan menjadi rezime yang stabil dengan antikoagulan oral lainnya, menjadi
penanda untuk kenaikan respon.
ANTIKOAGULAN + SEPALOSPORIN
Abstrak
Sefamandol dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin. Hipoprotrombinamia
(tanpa antikoagulan) dan/atau pendarahan terjadi dengan cefoperazon, sefazolin,
sefalotin dan latamoxef (moxalactam). Ini menunjukkan bahwa hal ini juga dapat terjadi
dengan sefalosporin. Jika sefalosporin dan antikoagulan oral digunakan bersamaan
memungkinkan terjadinya efek antikoagulan bertambah.