Anda di halaman 1dari 2

epidemiologi

Lebih dari I milyar penduduk di dunia terinfeksi oleh satu atau lebih nematoda usus
salah satunya adalah Strongiloides stercoralis dimana infeksi cacing ini merupakan urutan kelima
setelah Ascaris ( cacing bulat ), Necator americanus ( cacing tambang ), Trichuris triciuria (
cacing cambuk ) dan Enterebius vermicularis ( cacing kremi ).
Menurut literature yang ada srongyloides terdiri dari 52 spesies kebanyakan dari spesies
tersebut dapat mengakibatkan infeksi pada manusia Penyebaran infeksi Strongyloides seiring
dengan infeksi cacing tambang tetapi frekuensinya lebih rendah pada daerah dengan iklim
dingin. Infeksi erutama terjadi pada daerah dengan iklim tropic dan subtropik dimana panas,
kelembaban dan tidak adanya sanitasi yang baik memungkinkan terjadinya infeksi strongyloides
ini. Infeksi Srongyloides ini terdistribusi khususnya di kawasan Asia Tenggara, sub Sahara
Afrika dan Brazil. Di Amerika Serikat strongyloidiasis merupakan endemik pada daerah di
bagian selatan dan ditemukan di antara penghuni panti asuhan mental yang memiliki sanitasi dan
hygiene yang buruk dan diantara imigran serta veteran militer yang pernah tinggal di daerah
endemik di luar negri. Stongyloides stercoralis merupakan salah satu spesies yang dapat
menginfeksi pada manusia
Strongyloides endemik pada negara Amerika terutama Tennessee, Kemtucky dan
Virginia bagian barat. Populasi yang sering terserang adlah mereka yang sering bepergian atau
imigran dari daerah endemik dan para veteran perang dunia II serta perang di Vietnam.
Epidemiologi di Kanada menemukan bahwa para imigran dari Asia terutama dari Vietnam
teinfeksi oleh parasit ini. Prevalensi di dunia di duga 2 20 % berada pada daerah endemik.
Strongilidiasis ini dapat menyerang segala usia dan semua jejins kelamin. Jika pada anak anak
basanya mereka yang kontak dengan tanah yang mengandung parasit jni.
Sumber:

Ly MN, Bethel SL : Cutaneus strongyloidiasis infection. An usual presentation. J Am Acad Deramtol


2005 Augt ; accses from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12894109

Goh SK, Chow PK, Chung AY, et all : Strongyloides colitis in patient with Cushing Syndrom.
Gastrointest Endosc 2004 May ; accses from http://www.indianjmedsci.org/article.asp?issn=00195359;year=2006;volume=60;issue=3;spage=106;epage=110;aulast=Ghoshal

Pencegahan:
1. Memperbaiki cara dan sarana pembuangan tinja.
2. Mencegah kontaminasi tangan dan juga makanan dengan tanah - cuci bersih-bersih
sebelum makan.
3. Memasak sayur-sayuran dan mencucinya sebelum dimasak.
4. Menghindari pemakaian tinja manusia sebagai pupuk.
5. Mengobati penderita.
6. memakai alas kaki dan menghindari kontak dengan tanah yang tercemar
Sumber:
Nontasut P, et.al. prevalence of strongyloides in north Thailand and treatment with ivermectin vs
albendazol. The southeast asian journal of topical medicine and public health. March, 2005;
acces dari
http://www.researchgate.net/publication/7825848_Prevalence_of_strongyloides_in_Northern_Th
ailand_and_treatment_with_ivermectin_vs_albendazole

Anda mungkin juga menyukai