1. Ny. Luna, umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM tipe 2.
a. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, riwayat penyakit dengan keluhan
sekarang?
Keluhan yang dialami Ny. Luna adalah tanda seseorang mengalami demensia
(pikun). Sekitar 15% kasus demensia terjadi pada usia >65 tahun. Demensia
dapat terjadi pada pria maupun wanita namun pada kasus demensia vaskuler,
pria lebih sering ditemukan.
Riwayat penyakit yang dialami Ny. Luna dapat berkomplikasi menjadi
penyakit stroke non hemorrhagik karena pembentukan tromboemboli yang
terjadi terus-menerus. Persentase pasien stroke yang mengalami demensia
vaskuler atau demensia pasca stroke dilaporkan berkisar 16 - 48%.
2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan karena kelemahan tubuh sebelah kanan.
a. Apa etiologi kelemahan tubuh sebelah kanan pada kasus?
Kelemahan tubuh sebelah kanan merupakan salah satu tanda seseorang
mengalami gangguan pembuluh darah pada otaknya. Gangguan pembuluh
darah ini disebabkan oleh penyakit stroke non hemorrhagik akibat terjadinya
tromboemboli sebagai komplikasi dari hipertensi dan DM tipe 2 yang dialami
oleh Ny. Luna.
3. DEMENSIA VASKULER
3. 1. Definisi
Definisi demensia menurut International Classification of Disease, 10th revision
(ICD-10) adalah suatu keadaan perburukan fungsi intelektual meliputi memori
dan proses berpikir, sehingga mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.
Gangguan memori khas mempengaruhi registrasi, penyimpanan dan pengambilan
kembali informasi. Dalam hal ini harus terdapat gangguan proses berpikir dan
reasoning di samping memori. Menurut WHO, demensia adalah sindrom
neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan
progresid disertai dengan gangguan fungsi luhur multipel seperti kalkulasi,
kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Gangguan fungsi kognitif
biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi, perilaku dan motivasi.
Demensia vaskuler adalah suatu sindroma penurunan progresif kemampuan
intelektual yang menyebabkan kemunduran kognitif dan fungsional, yang
disebabkan oleh gangguan serebrovaskuler, biasanya stroke hemoragik dan
iskemik, juga disebabkan oleh penyakit substansia alba sistemik atau sekuelae
dari hipotensi atau hipoksia.
3. 2. Epidemiologi
Insiden dan prevalensi demensia vaskuler berbeda-beda di setiap negara. Hal ini
disebabkan karena belum adanya kriteria diagnostik yang baku untuk menentukan
adanya demensia. Do samping itu, kultur dan budaya suatu negara juga
berpengaruh dalam menentukan insiden dan prevalensi demensia vaskuler.
Di negara-negara barat, demensia vaskular (Dva) menduduki urutan kedua
terbanyak (20 - 25%) setelah penyakit Alzheimer (60 - 70%). Tetapi, Dva
merupakan tipe demensia yang terbanyak pada beberapa negara Asia dengan
populasi penduduk yang besar. Prevalensi Dva akan semakin meningkat dengan
meningkatnya usia seseorang, dan lebih sering dijumpai pada laki-laki. Persentase
pasien stroke yang mengalami demensia vaskuler atau demensia pasca stroke
dilaporkan berkisar 16 - 48%.
3. 3. Etiologi
Gambar 2.3 Mekanisme dari kerusakan white matter oleh faktor resiko
cardiovascular dan A.
alba
dari
hemisfera
serebral
dan
nuklei
abu-abu
dalam,
1. Infark Multiple
Dementia multi infark merupakan akibat dari infark multiple dan bilateral.
Terdapat riwayat satu atau beberapa kali serangan stroke dengan gejala fokal
fourth
Skor
Awitan mendadak
Deteriorasi bertahap
Depresi
Keluhan somatik
Emosi labil
Riwayat hipertensi
Riwayat
penyakit
serebrovaskular
Arteriosklerosis penyerta 13
c. Kriteria
the National
Institute of Neurological
Association International
pour
la Recherch at
L'Enseignement
en
Neurosciences (NINDS-AIREN).
1) Kriteria untuk diagnosis probable vascular dementia:
A. Demensia
Didefinisikan dengan penurunan kognitif dan dimanifestasikan
dengan kemunduran memori dan dua atau lebih domain kognitif
(orientasi, atensi, bahasa,
kontrol motor,
fungsi
visuospasial,
fungsi
eksekutif,
berat
atau
kemunduran
sensorimotor
major.
Adanya
tanda
fokal
pada
pemeriksaan
neurologi
seperti
fungsi
kognitif mendadak
atau
progresi
defisit
personaliti
dan
suasana
hati,
abulia,
depresi,
A. Adanya demensia
dengan
tanda
neurologi
fokal pada
dengan
defisit
kognitif
yang
variasi
dan
bukti
atau klinikal
yang dapat
menyebabkan demensia
6) Klasifikasi demensia vaskuler untuk tujuan penelitian kemungkinan
dibuat berdasarkan gambaran klinis, radiologis, dan neuropatologis,
untuk subkategori atau kondisi tertentu, seperti demensia vaskular
kortikal, subkortikal, sindroma Binswanger, dan demensia thalamus.
3. 7. Gejala Klinis
Tanda dan gejala kognitif pada demensia vaskular yaitu subkortikal, bervariasi
dan biasanya menggambarkan
aktivitas
harian
peningkatan
kesukaran
dalam menjalankan
motorik .
Tanda dan gejala fisik :
Kehilangan memori, pelupa
Lambat berfikir (bradifrenia)
Pusing
Kelemahan fokal atau diskoordinasi satu atau lebih ekstremitas
Inersia
Langkah abnormal
Konsentrasi berkurang
Perubahan visuospasial
Penurunan tilikan
Defisit pada fungsi eksekutif seperti kebolehan untuk inisiasi, merencana dan
mengorganisasi
Sering atau Inkontinensia urin dan alvi. Inkontinensia urin terjadi akibat
kandung kemih yang hiperrefleksi.
inkontinensi
emosional
(juga
dikenal
sebagai
afek
pseudobulbar)
Sukar menurut perintah
Bermasalah dalam mengurus uang
somatik, dan inkontinensi emosional, stroke, dan tanda dan gejala fokal. Contoh
kerusakan bertahap adalah kehilangan memori dan kesukaran membuat keputusan
diikuti oleh periode yang stabil dan kemudian akan menurun lagi.
Awitan dapat perlahan atau mendadak. Didapatkan bahwa TIA yang lama dapat
menyebabkan penurunan memori yang perlahan sedangkan stroke menyebabkan
gejala yang serta-merta.
3. 8. Faktor Resiko
Faktor resiko demensia vaskuler yaitu6:
a. Faktor demografi, termasuk diantaranya adalah usia lanjut, ras dan etnis(
Asia, Africo- American), jenis kelamin ( pria), pendidikan yang rendah,
daerah rural.
b. Faktor aterogenik, termasuk diantaranya adalah hipertensi, merokok
cigaret, penyakit jantung, diabetes, hiperlipidemia, bising karotis,
demensia
vaskular
selama
telah
yang
dibedakan
mungkin
dari
demensia
menyertai
tipe
penyakit
gejala
Biasanya orang yang depresi akan pasif dan tidak berespon. Kadang-kadang
keliru dan pelupa.
4. Delirium
Adanya kekeliruan dan perubahan status mental yang cepat.
disorientasi, pusing,
infeksi
Individu ini
keracunan
atau
vaskular
biasanya
disebabkan
oleh
stroke. Jadi,
prevensi (terapi primer) atau terapi sekunder stroke adalah kunci untuk
mencegah penurunan kognitif ini. Memodifikasi faktor resiko kemunduran
kognitif dapat membantu mencegah stroke dan demensia
resiko
yang
paling
penting
adalah
hipertensi.
vaskular.
Faktor
Penelitian
kohort
Faktor diet
interaksi
b. Diet
Penelitian di Rotterdam mendapati terdapat peningkatan resiko
demensia vaskular berhubungan dengan konsumsi lemak total. Asam
folat, vitamin B6 dan vitamin B12 yang rendah juga berhubungan
dengan peningkatan homosisteine yang merupakan faktor resiko stroke.
2. Medikamentosa
a. Mencegah demensia vaskular memburuk
Progresifitas demensia vaskular dapat diperlambat jika faktor
resiko
diobati. Agen
berulang.
anti
Pada
platlet
berguna
untuk mencegah
stroke
platelet-aggregating
thromboxane
A2
dengan
terhadap terapi
agregasi
platlet
29
pusat
Pentoxifylline
Multi-Infarct
Dementia
Study,
3. 11. Prognosis
Prognosis demensia vaskular lebih bervariasi dari penyakit Alzheimer.
Berdasarkan beberapa penelitian,
jangka waktu hidup sebanyak 50% pada lelaki, individu dengan tingkat
edukasi
yang
rendah
dan
memburuk.
3. 12. SKDI
Tingkat kompetensi dokter : 3A