Anda di halaman 1dari 3

Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan nama-nama menteri dalam susunan kabinet

pemerintahannya. Ada 34 Kementerian dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK dan dua orang
wakil menteri yakni Wamen Luar Negeri dan Wamen Keuangan, dalam kabinet bernama
Kabinet Kerja. Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla membacakan susunan kabinetnya
di taman belakang Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi menghadirkan para menterinya
yang seragam mengenakan kemeja putih. Setelah resmi diumumkan Ahad (26/8) sore ini,
menteri-menteri kabinet Jokowi-JK akan langsung dilantik pada Senin (27/10) besok serta
langsung akan menggelar rapat kabinet perdana.
Berikut nama-nama menteri dalam kabinet Jokowi-JK:
1. Menteri Sekretaris Negara: Prof. Dr. Pratikno (Rektor UGM)
2. Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago (Ahli kebijakan publik dan anggaran)
3. Menteri Kemaritiman: Indroyono Soesilo (Praktisi)
4. Menko Politik Hukum dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto (Mantan KSAL)
5. Menko Perekonomian: Sofyan Djalil (ahli ekonomi)
6. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani (PDIP)
7. Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan (Dirut PT KAI)
8. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti (Wirausahawati)
9. Menteri Pariwisata: Arief Yahya (Profesional)
10. Menteri ESDM: Sudirman Said
11. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo (PDI Perjuangan)
12. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi (Dubes RI di Belanda)
13. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu (mantan KSAD)
14. Menteri Hukum dan Ham: Yasonna H.Laoly (PDI Perjuangan)
15. Menkominfo: Rudi Antara (profesional)
16. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
(Nasdem)
17. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro (ekonom)
18. Menteri BUMN Rini M.Soemarno (mantan Ketua Tim Transisi/mantan menteri
perindustrian)
19. Menteri Koperasi dan UMKM: Puspayoga
20. Menteri Perindustrian: Saleh Husin (Hanura)
21. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel (profesional)
22. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman (praktisi)
23. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri (politisi)
24. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono (birokrat)
25. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya (Nasdem)
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Musyidan Baldan (Nasdem)
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin (PPP)
28. Menterni Kesehatan: Nila F Moeloek (profesional)
29. Menteri Sosial: Khofifah Indra Parawansa (tokoh Muslimah NU)
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan anak: Yohanan Yambise
31. Menteri Budaya Dikdasmen: Anies Baswedan (mantan Tim Transisi)
32. Menristek dan Dikti: M.Nasir (Rektor Undip)

33. Menpora: Imam Nahrawi (politisi)


34. Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar (PKB)

Pengertian Amnesti, Banding, kasasi, Grasi, Abolsi, Rehabilitasi, Remisi


Amnesti (dari bahasa Yunani, amnestia) adalah sebuah tindakan hukum yang
mengembalikan status tak bersalah kepada orang yang sudah dinyatakan bersalah
secara hukum sebelumnya. Amnesti diberikan oleh badan hukum tinggi negara
semisal badan eksekutif tertinggi, badan legislatif atau badan yudikatif. Di
Indonesia, amnesti merupakan salah satu hak presiden di bidang yudikatif sebagai
akibat penerapan sistem pembagian kekuasaan.
banding artinya proses menentang keputusan hukum secara resmi. Prosedur
banding, termasuk apakah seorang terdakwa memiliki hak banding, berbeda-beda di
setiap negara.
Di Indonesia banding diajukan di Pengadilan Tinggi yang terletak di ibukota provinsi.
jika banding dimohonkan perkara menjadi mentah kembali. Banding dilakukan oleh
pihak yang berkepentingan (pihak yang dikalahkan oleh putusan Pengadilan Negri).
Banding untuk melengkapi bila putusan PN (pengadilan Negri) itu salah atau kurang
tepat dan menguatkan putusan PN jika putusan PN benar.
Tenggang waktu banding adalah 14 hari semenjak pengumuman putusan PN.
Kasasi adalah pembatalan atas keputusan Pengadilan-pengadilan yang lain yang
dilakukan pada tingkat peradilan terakhir dan dimana menetapkan perbuatan
Pengadilan-pengadilan lain dan para hakim yang bertentangan dengan hukum, kecuali
keputusan Pengadilan dalam perkara pidana yang mengandung pembebasan terdakwa
dari segala tuduhan, hal ini sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 UU No. 1 Tahun
1950 jo. Pasal 244 UU No. 8 Tahun 1981 dan UU No. 14 Tahun 1985 jo. UU No. 5
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung.
Grasi adalah salah satu dari lima hak Presiden Indonesia di bidang yudikatif. Grasi
adalah Hak untuk memberikan pengurangan hukuman, pengampunan, atau bahkan
pembebasan hukuman sama sekali. Sebagai contoh yaitu mereka yang pernah
mendapat hukuman mati dikurangi menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Abolisi Merupakan suatu keputusan untuk menghentikan pengusutan dan


pemeriksaan suatu perkara, dimana pengadilan belum menjatuhkan keputusan
terhadap perkara tersebut. Seorang presiden memberikan abolisi dengan
pertimbangan demi alasan umum mengingat perkara yang menyangkut para
tersangka tersebut terkait dengan kepentingan negara yang tidak bisa dikorbankan
oleh keputusan pengadilan.
Rehabilitasi merupakan suatu tindakan Presiden dalam rangka mengembalikan hak
seseorang yang telah hilang karena suatu keputusan hakim yang ternyata dalam
waktu berikutnya terbukti bahwa kesalahan yang telah dilakukan seorang tersangka
tidak seberapa dibandingkan dengan perkiraan semula atau bahkan ia ternyata tidak
bersalah sama sekali. Fokus rehabilitasi ini terletak pada nilai kehormatan yang
diperoleh kembali dan hal ini tidak tergantung kepada Undang-undang tetapi pada
pandangan masyarakat sekitarnya
Remisi adalah pengurangan masa hukuman yang didasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai