Anda di halaman 1dari 5

UJUIAN KUPANG

PETUNJUK PENDAFTARAN
I. PERSYARATAN
a.

Persyaratan dasar peserta uji kompetensi:

Strata 2 /S2 dan Strata 3 /S3 (semua disiplin ilmu); dengan


pengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat minimal 2
tahun.
Strata 1/ S1 (semua disiplin ilmu); dengan pengala-man di
bidang pemberdayaan masyarakat minimal 3 (tiga) tahun.
Diploma 3/ D3 (semua disiplin ilmu ); dengan pen-galaman di
bidang pemberdayaan masyarakat minimal 5 tahun.
SLTA/ Sederajat; dengan pengalaman di bidang pemberdayaan
masyarakat minimal 7 tahun.

II. PERMOHONAN
a.

Persyaratan pendaftaran:

Mengajukan permohonan kepada LSP FPM; dengan mengisi dan


mengirimkan Formulir Aplikasi Permohonan Sertifikasi (Form
APL-01);
dengan
melampiri
fotocopy
ijazah
pendidikan
terakhir,
Curriculum
Vitae
dan
fotocopy
bukti-bukti
pendukung lainnya kepada LSP FPM.
Mengisi formulir aplikasi asesmen mandiri (Form APL-02);
dan mengirimkan kepada LSP FPM.
Membayar biaya pendaftaran sertifikasi; dengan mengirimkan
bukti
pembayaran
biaya
pendaftaran
bersamaan
dengan
Formulir Permohonan Sertifikasi (Form APL-01) dan Formulir
Asesmen Mandiri (Form APL-02) kepada LSP FPM.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui Tempat Uji Kompetensi
yang menyediakan Formulir Aplikasi Permohonan Sertifikasi
(Form APL-01); dan formulir Aplikasi Asesmen Mandiri (Form
APL-02).

b.

c.

Klik di sini untuk mengunduh Formulir Aplikasi Permohonan


Sertifikasi (Form APL-01), Formulir Asesmen Mandiri (Form
APL-02), Formulir Kelengkapan Bukti-Bukti Asesi dan salinan
SKKNI FPM.

Pemberitahuan menjadi peserta uji kompetensi:


LSP FPM memberikan konfirmasi tertulis kepada calon asesi
tentang keputusan menjadi peserta uji kompetensi setelah
mempelajari Form APL-01 Permohonan Sertifikasi dan form
APL-02. Asesmen Mandiri yang telah diisi calon asesi.
Konfirmasi tertulis LSP FPM kepada peserta/calon asesi
terkait; kepastian peserta uji kompetensi, Tempat Uji
Kompetensi dan waktu pelaksanaan uji kompetensi; serta
pemberitahuan penyelesaian pembayaran biaya uji kompetensi.

Pemberitahuan mengikuti uji kompetensi:

d.

LSP FPM menyampaikan undangan tertulis mengikuti Uji


kompetensi kepada calon peserta uji kompetensi yang sudah
melengkapi persyaratan dan membayar biaya uji kompetensi.
Peserta
uji
kompetensi
wajib
menyampaikan
konfirmasi
kehadiran kepada LSP FPM untuk mengikuti uji kompetensi
sesuai undangan yang diterimanya.

Biaya sertifikasi:

Biaya
sertifikasi
Fasilitator
Pemberdayaan
Masyarakat
meliputi biaya pendaftaraan dan biaya uji kompetensi.
Biaya pendaftaran sebesar Rp.100.000,- (terbilang : Seratus
ribu rupiah)
Biaya Uji kompetensi sebesar Rp.2.000.000,- (terbilang :
Dua Juta rupiah); yang ditransferkan ke ke rekening LSP FPM
Biaya uji kompetensi tersebut mencakup :

Biaya proses uji kompetensi: Rp.1.500.000,Biaya surveilen kompetensi; Rp. 400.000,Biaya penerbitan Sertifikat ; Rp. 100.000,-

III. HAK dan KEWAJIBAN PESERTA UJI KOMPETENSI


a.

Hak peserta/asesi:

b.

Menerima informasi yang memadai tentang uji kompetensi FPM.


Menerima tanda bukti pembayaran biaya sertifikasi.
Memperoleh kesempatan untuk mengulang sebanyak satu kali
untuk unit-unit kompetensi yang dinyatakan belum kompeten
dalam waktu paling lama 6 bulan.
Melakukan banding jika tidak puas terhadap hasil uji
kompetensi.
Menerima sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten.

Kewajiban peserta/asesi:

Mengikuti seluruh proses uji kompetensi sesuai ketentuan


yang ditetapkan oleh LSP FPM.
Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di
Tempat Uji Kompetensi.
Membayar biaya sertifikasi.

Peluang Untuk Menjadi TUK LSP FPM


2013-02-19

Share on Facebook Send to Twitter

Kebutuhan terhadap Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat yang


memiliki kompetensi tertentu terus meningkat. Kebutuhan itu bukan saja datang dari pemerintah
terutama Kementerian terkait PNPM Mandiri, tetapi juga datang dan dibutuhkan oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), industri/perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap
pembangunan masyarakat dan lingkungan wilayah kerja mereka, yang diwujudkan dalam
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat.
Saat ini tercatat 26.356 Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat aktif bekerja pada PNPM Mandiri
(Kementerian PPN/Bappenas, 2012). Sebanyak 12.768 fasilitator bekerja pada PNPM Perdesaan,
11.940 fasilitator PNPM Perkotaan, 1.050 fasilitator PNPM RIS/PPIP, 598 fasilitator PNPM
PISEW dan 363 fasilitator PNPM P2DTK. Jumlah tersebut terus meningkat sejalan dengan
penambahan cakupan lokasi program. Jumlah ini belum termasuk fasilitator yang bekerja di
LSM maupun di industri/perusahaan yang mengelola program CSR.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan uji kompetensi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat
sebagaimana disebutkan di atas maka diperlukan tersedianya Tempat Uji Kompetensi yang
memiliki sarana dan prasarana yang memadai, baik jumlah maupun kualitasnya, agar
pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan pedoman BNSP 206 dan Panduan Mutu LSP FPM.
TUK dibentuk oleh industri/organisasi/perusahaan/lembaga pendidikan yang mengoperasikan
sistem kerja yang baik (good practices), kemudian mengajukan permohonan menjadi TUK
ditujukan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi. Penilaian terhadap kelayakan TUK pemohon,
dilakukan melalui asesmen oleh asesor lisensi dari LSP yang menilai aspek organisasi dan sistem
kesesuaian dokumen serta kesesuaiannya terhadap pelaksanaannya.

Saat ini LSP FPM baru mempunyai enam TUK yaitu TUK Bina Vitalis di Sumatera Selatan,
TUK Abhiseka dan TUK Bina Swadaya Konsultan di DI Yogyakarta, TUK Bina Darma Salatiga
dan TUK UNS Solo di Jawa Tengah, TUK CECT MM CSR Trisakti di DKI Jakarta. Jumlah
tersebut masih jauh dari target LSP FPM sendiri yaitu minimal ada satu TUK di setiap Propinsi
di Indonesia
Jika tertarik untuk berpatisipasi dalam mengembangkan dunia pemberdayaan masyarakat,
melalui TUK LSP dapat mengirim email ke email, info@lsp-fpm.or.id cc ke
nathanielbassa@yahoo.com,

Anda mungkin juga menyukai