Anda di halaman 1dari 1

Anda tentu masih ingat bagaimana membuat peta konsep dan diagram konsep.

Selama
mengembangkan dua hal tersebut, kesadaran kita tertuju kepada pemahaman bahwa IPA meliputi halhal yang factual/nyata (dapat diindera/diamati) dan hal-hal yang hanya dapat dipikirkan
(abstrak/teoritis). Dalam mempelajari IPA, sesorang haruslah memberdayakan potensi dirinya di tiga
ranah sekaligus, yaitu ranah kognisi (meliputi: mengetahui/C1, memahami/C2, mengaplikasi/C3,
menganalisis/C4, menilai/C5, dan mengkreasi/C6); ranah psikomotor (ketrampilan) dan ranah afektif
(sikap/mental/rasa).
Berkaitan dengan pengetahuan yang bisa dicapai oleh pelajar IPA dalam ranah kognisi, Bloom
mengklasifikasi capaian pengetahuan itu dalam empat tingkatan yaitu: pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi (teori, prinsip, dan
hukum). Coba anda diskusikan apa maksud dari empat pengetahuan tersebut?!
Anda tentu belum lupa, hasil diskusi anda pada pertemuan kuliah kita kemarin tentang scenario
pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru anda di masa lalu. Dimana hasil diskusi scenario tersebut anda
tulis dalam kertas kerja (KKM), bahkan sebagian berhasil kita simulasikan. Nah, sekarang anda
diskusikan dan anda petakan (dalam kelompok anda): kira-kira hasil belajar apa saja yang bisa dicapai
oleh para siswa jika scenario tersebut selesai digelar/dilaksanakan. (1) Deskripsikanlah hasil belajar siswa
tersebut dalam tiga ranah: kognitif, psikomotor dan afektif. (2) Klasifikasikan hasil belajar ranah
konitifnya dalam pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan metakognisi (teori, prinsip, dan hukum).
Tulislah hasil diskusi anda dalam kertas kerja secara individual. Selamat berdidkusi, dan belajar
bersungguh-sungguh. Tidaklah pernah sia-sia setiap langkah positif yang kita perbuat. Siapa bersungguhsungguh pasti akan sampai. SEMANGAT!!!!

Anda mungkin juga menyukai