Kelompok 2
Nevi R S
M. Iqbal Hanif M
Wahyu Murvy
Ayu Wulandari
Jodi Wirlan
Shafiyah N L
122110101015
122110101070
122110101117
122110101168
122110101177
122110101187
Topik Bahasan :
Gonore
Herpes Genitalis
HPV
Sifilis
Hepatitis
IMS akibat protozoa
Pendahuluan
Latar Belakang
Menurut Depkes RI, 2006, telah terjadi
transisi epidemiologi sehingga Indonesia
menhadapi beban ganda pada waktu yang
bersamaan (double burdens), yakni IMS yang
masih banyak diderita oleh masyarakat, serta
terjadinya peningkatan penyakit tidak
menular.
Definisi
IMS
Penularan
Diagnosa
Kontak Langsung
Media Lain(darah dg berbagai cara)
Anamnese
Pemeriksaan fisik,pengambilan
spesimen untuk uji LAB
GONORRHEA
Definisi
EPIDEMIOLOGI
Distribusi
Di dunia, paling sering terjadi sepanjang abad ke 20,
dengan perkiraan 200 juta kasus baru yang terjadi tiap tahunnya
(Behrman, 2009).
Sejak tahun 2008, jumlah penderita wanita dan pria sudah hampir
sama yaitu sekitar 1,34 tiap 100.000 penduduk untuk wanita dan 1,03
tiap 100.000 penduduk untuk pria (CDC, 2009).
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia secara endemik, termasuk di
Indonesia.
Pada umumnya diderita oleh laki-laki muda usia 20 sampai 24 tahun
dan wanita muda usia 15 sampai 19 tahun.
Cont
Aktif seksual intercourse
Wanita dan pria homosek sual yang melakukan hubungan
People seks melalui anus (anal sex) dapat menderita gonore.
Pekerja seksual komersial
Place
Time
Wanita
Nyeri dan perasaan tidak
nyaman pada saluran
kencing (urethral
discomfort)
Nyeri pada saat kencing
(disuria)
Keluar duh tubuh
(pus/nanah) dari penis
disertai nyeri (purulent
discharge)
Sakit tenggorokan jika
terjadi infeksi pada
tenggorokan disebabkan
karena oral seks
Gatalgatal pada anus
disertai keluar nanah jika
terjadi infeksi pada daerah
anus karena hubungan
seks melalui anus
80 % tidak menimbulkan
gejala
Keluar cairan putih keruh
kekuningan (Vaginal
discharge)
Nyeri abdomen Kronis
Nyeri saat kencing
(disuria)
Sakit tenggorokan jika
terjadi infeksi pada
tenggorokan disebabkan
karena oral seks.
Gatal gatal pada anus
disertai keluar nanah jika
terjadi infeksi pada daerah
anus karena hubungan
seks melalui anus.
Pelvic Inflammatory
Diseases (PID) = penyakit
radang panggul
Bayi
mata seperti nanah yang
kadang-kadang bercampur darah
mata merah dan bengkak.
Etiologi
Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran
anus, konjungtiva dan farings.
Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostat, vas deferens, vesikula
seminalis, epididimis dan testis pada pria dan kelenjar skene,
bartholini, endometrium, tuba fallopi dan ovarium pada wanita.
Setelah melekat, gonokokus berpenetrasi ke dalam sel epitel dan
melalui jaringan sub epitel di mana gonokokus ini terpajan ke
system imun (serum, komplemen, immunoglobulin A(IgA) dan lainlain) dan difagositosis oleh neutrofil.
Virulensi bergantung pada apakah gonokokus mudah melekat dan
berpenetrasi ke dalam sel penjamu, begitu pula resistensi terhadap
serum, fagositosis dan pemusnahan intraseluler oleh
polimorfonukleosit..
Pengobatan
Pencegahan
Primordial
Primer
Health Promotion
1.melakukan penyuluhan mengenai bahaya IMS
2.menghindari hubungan seksual dengan berganti- ganti pasangan,
Specific Protection
1.Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral
dengan orang yang.
2.Setia kepada pasanngan
3.Melakukan seks yang lebih aman, selalu menggunakan kondom
dengan pasangan saat berhubungan.
Cont..
Sekunder
Skrinning
Tersier
Definisi
EPIDEMIOLOGI(Triad
Epidemiologi)
Agent
Host
Cont.....
Environm
ent
Gejala
Etiologi
Sebagian besar penyebabnya adalah HSV-2, tetapi walaupun demikian dapat juga disebabkan oleh
HSV-1 ( 16,1 %) akibat adanya hubungan kelamin secara orogenital atau penularan melalui tangan
Penyakit kulit/ selaput lendir : ditimbulkan oleh HSV-1 biasanya disebut herpes simpleks saja atau
dengan nama lain herpes labialis, herpes febrilis.
Biasanya penderita terinfeksi pada usia kanak-kanak melalui udara dan sebagian kecil melalui kontak
langsung.
Lesi umumnya dijumpai pada tubuh bagian atas, termasuk mata dan rongga mulut; selain itu, dapat
juga dijumpai di daerah genitalia, yang penularannya lewat koitus orogenital (oral sex)
Penyakit yang ditularkan oleh HSV-2 melalui hubungan seksual.
Lokalisasi lesi umumnya adalah bagian tubuh di bawah umbilikus, terutama daerah genital.
Lesi ektra-genital dapat pula terjadi akibat hubungan seksual orogenital
Secara serologik, biologik dan sifat fisikokimia HSV-1 dan HSV-2 sulit dibedakan. Dari
penelitian seroepidemiologik didapat bahwa :
1.antibodi HSV-1 sudah terdapat pada anak-anak sekitar umur 5 tahun
2.meningkat sebanyak 70 % pada usia remaja dan 97 % pada orang tua.
Lokalisasi PSK
Peraturan yang mengatur distribusi kondom ke masyarakat
Pembangunan sarana prasarana olah raga
Pembangunan pusat konsultasi PMS
Menegakkan dan mengawasi praktik peraturan yang membatasi tayangan TV yang
dapat menyebabkan rangsangan seksual
Membatasi peredaran produk berkonten dewasa serta peningkatan pengawasannya
Program Minggu ceria di pusat kota
Primer
Sekunder
Skrinning
Mencari semua orang yang pernah berhubungan(seksual) dengan penderita
Tersier
Motivasi
Mengembangakan lembaga-lembaga rehabilitasi
Pembangunan sarana penunjang untuk rehabilitasi
a. Antiviral :
Vidarabine/Ara A.
Acycloguanosine
b. Imunisasi :
1. Secara aktif spesifik
Vaksin yang mengandung antigen herpes simpleks yang telah
diinaktivasi dengan pemanasan 58C, yang diperoleh dari CMA. Ada
2 maam vaksin yaitu Lupidon H untuk herpes labialis (HSV tipe 1)
dan Lupidon G untuk herpes genital (HSV tipe 2)
2.
Imunisasi secara pasif
Pemberian gamma-globullin dan interferon
DEFINISI
Human
papillomavirus
(HPV)
adalah
virus
deoxyribonucleic
acid
(DNA) yang menular
secara
seksual
dan
menginfeksi permukaan
kulit dan mukosa epitel.
Infeksi HPV pada
genitalia
merupakan
infeksi
yang
sering
terjadi
dan
bersifat
asimtomatik.
Terdapat
100 tipe HPV yang telah
diketahui.
Beberapa
diantaranya
berperan
dalam terbentuknya lesi
prakanker, kanker leher
rahim, dan kutil kelamin.
EPIDEMIOLOGI
AGENT
HOST
Mamalia
Sering ditemukan di manusia
kondisi lingkungan
Environment Tahan
lembab
Etiologi/mekanisme
HPV:
penyebab
dari
penyakit
HPV
dan
beberapa
penyakit
lain(kanker serviks)
Infeksi
genital
HPV
ditularkan
terutama
melalui kontak seksual.
Juga terjadi hanya karna
bersentuhan
atau
memakai barang secara
bergantian.
Pengobatan HPV
Menyembuhkan Kutil (bagian Permukaan) :
Podophyllin
Asam tricloroasetat atau krim Aldara
Penggunaan obat-obatan ini sebanyak satu
atau dua kali seminggu dapat membantu
menghilangkan 60% kutil yang ada.
Pencegahan HPV
Primordial
Penyediaan SARPRAS
Medical Check-up
Primer
Kampanye kesadaran akan HPV
Sekunder
Skrinning
Vaksinasi
Tersier
Rehabilitasi,Merubah Gaya Hidup
DEFINISI
Merupakan penyakit yang
ditularkan melalui hubungan
seksual (termasuk seks oral
dan seks anal) dan perilaku
seks yang tidak aman seperti
berganti-ganti pasangan.
Disebabkan oleh organisme
bersel
tunggal
bernama
Trichomonas vaginalis
Umumnya menyerang vagina
pada wanita dan saluran kemih
pada pria.
Epidemiologi
Sering diketemukan pada wanita kelompok usia 20 49 tahun
Berkembang pada usia muda dan usia lanjut
Jarang terjadi pada anak gadis.
infeksi Trichomonas vaginalis mencapai tiga kali lipat dari
infeksi candida pada wanita yang telah menikah.
wanita yang kurang memperhatikan kualitas kebersihan
pribadinya .(Chin J,1973)
Determinan
Host
Penyakit menular seperti trikomoniasis di sebabkan oleh faktor perilaku
masyarakat karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan sehinngga
terkena penyakit akibat melakukan hubungan seksual atau seks
bebas,hubungan pranikah dengan cara berganti-ganti pasangan.
Agent
Penyakit gonore
disebabkan oleh Tricomonas Vaginalis yang
menginfeksi dinding vagina. Selanjutnya terlihat sekret vagina keruh
kental berwarna kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak
dan berbusa
Lingkungan
Penyakit trikomoniasis juga lebih banyak disebabkan karena penularan
non seksual seperti factor lingkungan. Kurangnya sanitasi individu juga
dapat menyebabkan penyakit trikomoniasis, seperti terpapar handuk,
pakaian dan sebagainya yang terlah terkontaminasi.
Cont ...
Pada pria biasanya tidak memberikan
gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala
lebih ringan dibandingkan dengan wanita.
Gejalanya antara lain :
iritasi di dalam penis
keluar cairan keruh namun tidak banyak
rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau
setelah ejakulasi.
Etiologi
Disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan
orang yang sudah terkena penyakit ini.
Menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun
biasanya tanpa gejala
Pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina.
Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :
Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
Pasangan seksual saat ini
Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual
Pengobatan
Membunuh parasit parasit kecil :
Metronidazol/Tinidazol
Metronidazol Cream
Pencegahan
Primordial
Mendidik masyarakat untuk menjaga kesehatan dan hubungan seks yang sehat, pentingnya menunda
usia aktivitas hubungan seksual, perkawinan monogami, dan mengurangi jumlah pasangan seksual.
Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk diagnosa dini dan pengobatan dini terhadap IMS.
Menjelaskan tentang manfaat fasilitas ini dan tentang gejala-gejala IMS dan cara-cara penyebarannya.
Primer
Health Promotion
Melindungi masyarakat dari IMS dengan mencegah dan mengendalikan IMS pada para pekerja
seks komersial dan pelanggan mereka dengan melakukan penyuluhan mengenai bahaya IMS,
menghindari hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, tindakan profilaksis dan terutama
mengajarkan cara penggunaan kondom yang tepat dan konsisten.
Specific Protection
Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi
adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan.
Setia kepada pasanngan, setia kepada pasangan sangat memperkecil resiko terjadinya penyakit
gonore karena hubungan seksual hanya dilakukan dengan satu orang saja.
Melakukan seks yang lebih aman, selalu menggunakan kondom dengan pasangan saat
berhubungan.
Lanjutan ...
Sekunder
Deteksi dini melalui pemeriksaan-pemeriksaan
kesehatan. Jika positif menderita penyakit gonore,
segera melakukan pengobatan kepada tenaga
kesehatan yang ahli atau langsung memeriksakan
ke dokter spesialis kelamin.
Tersier
Melakukan rehabilitasi terhadap orang yang
terinfeksi.
Saling
terbuka
dengan
pasangan
dapat
menurunkan terjadinya penularan penyakit.
DEFINISI
Hepatitis B adalah suatu penyakit
hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B, suatu anggota famili
hepadnavirus
yang
menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun
yang dapat berlanjut menjadi sirosis
hati atau kanker hati.
Epidemiologi
Distribusi Frekuensi
Orang
Penyakit hepatitis B dapat terjadi
pada semua umur dan jenis
kelamin. Bayi yang terinfeksi
VHB sebelum usia satu tahun
mempunyai resiko kronisitas
sampai 90%, sedangkan bila
infeksi VHB terjadi pada usia
antara 2-5 tahun resikonya
menurun menjadi 50%, bahkan
bila terjadi infeksi pada anak
berusia diatas 5 tahun hanya
beresiko 5-10% untuk terjadi
kronisitas.
Tempat
Waktu
terjadinya infeksi VHB sangat
tergantung
dengan
cara
transmisi, banyak jumlah virus,
daya tahan tubuh, dan lamanya
individu terpapar.
Cont
Determinan
Host
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Imunitas
5. Riwayat penyakit
Agent
Penyebab hepatitis B adalah
Virus Hepatitis B (VHB) termasuk
DNA virus. Virus hepatitis B
terdiri atas 3 jenis antigen yaitu
HBsAg, HBcAg, dan HBeAg.
Environment
1. Lingkungan dengan sanitasi
buruk
2.
Daerah
dengan
angka
prevalensi tinggi
3. Daerah unit pembedahan
4. Daerah unit laboratorium
5. Daerah unit bank darah
6.
Daerah
dialisa
dan
transplantasi
7. Daerah unit perawatan
penyakit dalam
Mual-mual
Muntah-muntah
Diare
Anorexia
Sakit kepala
Penyakit kuning
Etiologi
Pengobatan
Istirahat yang baik
Diet yang sesuai
Perawatan dalam bentuk antiviral seperti
lamivudine dan adefovir
Modulator sistem kebal seperti Interferon
Alfa (Uniferon)
Pencegahan
Primordial
Primer
Promosi kesehatan
Memberikan penyuluhan dan pendidikan khususnya
bagi petugas kesehatan dalam pemakaian alat-alat yang
menggunakan produk darah agar dilakukan sterilisasi.
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat umumnya
agar melaksanakan program imunisasi untuk mencegah
penularan hepatitis.
Imunisasi
Pemberian imunisasi hepatitis B dapat dilakukan secara
pasif maupun aktif.
Sekunder
Pemeriksaan laboratorium
Menurut WHO (1994) untuk mendeteksi virus hepatitis
dilakukan dengan tiga cara :
Radioimmunoassay (RIA)
Enzim Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
Imunoflourensi
Pengobatan
Tujuan pengobatan VHB adalah untuk mencegah atau
menghentikan radang hati (liver injury) dengan cara menekan
replikasi virus atau menghilangkan injeksi. Dalam pengobatan
hepatitis B, titik akhir yang sering dipakai adalah hilangnya
pertanda replikasi virus yang aktif secara menetap.
Tersier
Pemeriksaan berkala
(medical check up) pada
saat sebelum pembedahan,
waktu pembedahan, dan
pasca pembedahan
Definisi
Penyakit
kelamin
yang
disebabkan
oleh
infeksi
Epidemiologi
Masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah adalah golongan yang lebih sering
mengalami peningkatan terkait penderita siflis.
golongan usia muda berusia antara 20 29 tahun, yang aktif secara seksual.
pada tahun 2011 mendapatkan angka kejadian sifilis di Indonesia diderita oleh waria sebesar 25%
Epidemiologi Determinan
Agent
Sifilis disebabkan oleh infeksi Treponema Pallidum yang bersifat
kronis dan sistemik.
Host
Orang yang rentan terjangkit sifilis meliputi :
a.
mereka
yang
sering
berganti-ganti
pasangan
c.
Environment / lingkungan
a. Sifilis banyak ditularkan pada masyarakat yang
kurang
menjaga
kebersihan
badan
dan
lingkungannya.
b. Pada masyarakat dengan tingkat perekonomian
rendah atau yang sering melakukan kegiatankegiatan beresiko.
Etiologi / Mekanisme
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang merupakan
spesies Treponema dari family Spirochaetaceae, ordo Spirochaetales.
bergerak berotasi cepat, fleksi sel dan maju seperti gerakan pembuka
tutup botol.
Penularan sifilis dapat terjadi apabila terdapat lesi mukokutaneus yang
basah pada penderita sifilis primer dan sekunder.
b.
Sifilis Kardiovaskuler
Neurosifilis
Sifilis Kongenital
Penyakit sifilis yang diderita bayi dengan manifestasi klinis sifilis
kongenital atau ditemukannya Treponema pallidum pada lesi,
plasenta, tali pusat atau otopsi jaringan, atau bayi yang dilahirkan
oleh ibu penderita sifilis.
Sifilis kongenital dapat berbentuk :
a.
b.
seks.
Luka memerah tanpa rasa sakit pada daerah kelamin, anus,
kerongkongan dan atau lidah. Urine berwarna gelap, feses
Rasa nyeri ketika buang air kecil atau saat berhubungan seksual.
Rasa gatal di alat kelamin dan sekitarnya.
Adanya perubahan warna kulit dan mata. Pada wanita, penyakit ini
tidak menunjukkan gejala yang jelas atau bahkan tidak mengalami
keluhan sama sekali, sehingga wanita mudah menjadi sumber
penularan.
Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi dapat
terinfeksi, bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan kebutaan.
Pengobatan
Sifilis dini (sifilis stadium I II dan sifilis laten dini tidak lebih dari 2
tahun)
a.
Penisilin Benzatin 2,4 juta unit satu kali suntikan intra muskuler (i.m.)
b.
b.
c.
d.
reaksi
Jarisch-Herxheimer,
penisilin
Pencegahan
Pencegahan Primordial
a. Adanya larangan praktek prostitusi
b. Penyediaan fasilitas untuk konseling bagi masyarakat terkait
penyakit menular seksual.
c. Diketatkannya undang-undang perkawinan
Pencegahan Primer
Health Promotion
o Sosialisasi atau penyuluhan di SMA, perguruan tinggi, atau
kelompok berisiko terkait bahaya seks bebas dan pentingnya
menunda aktifitas seksual sampai usia matang.
o Sosialisasi terkait penyakit sifilis, pemakaian kondom yang
tepat, dan bahayanya berganti-ganti pasangan seksual pada
kelompok berisiko, seperti WTS dan pelanggannya.
o Menyediakan layanan konseling terkait penyakit menular
seksual, terutama sifilis.
Specific Protection
o Menggunakan kondom dengan cara yang tepat.
o Tidak berganti-ganti pasangan.
o Menghindari alkohol dan zat terlarang lain pemicu risiko
perilaku seksual.
o Apabila memiliki riwayat penyakit kelamin, berusaha bersikap
terbuka dan membicarakannya dengan pasangan.
o Selalu menjga kebersihan alat kelamin.
o Segera memeriksakan diri serta melakukan konseling ke
dokter atau petugas kesehatan apabila mengalami tanda dan
gejala penyakit menular seksual.
Pencegahan Sekunder
Early Diagnosis
o Skrining secara rutin.
o Pemeriksaan serologis pada kehamilan dini, tua, dan saat
partus pada populasi berisiko tinggi.
o Prompt Treatment
o Melakukan pengobatan sesuai dengan stadium penyakitnya.
Pencegahan Tersier
Disability Limitation
o Pengobatan rutin serta perawatan lanjut.
o Melakukan pemantauan atau survey pada WTS serta
pelanggannya yang dimungkinkan berisiko tinggi.
Rehabilitasi
o Memberikan dukungan social pada penderita, sehingga
mencegah
kemungkinan
terputusnya
kelanjutan
Terima Kasih