TAHAPAN UMUM:
1. PERENCANAAN (PLANNING)
2. PELAKSANAAN (ACTING)
3. PENGAMATAN (OBSERVING)
4. REFLEKSI (REFLECTING)
RINCIAN TAHAPAN DALAM PTK
1. Kajian pengajaran (kurikulum, materi/bahan ajar,
KBM)
2. Identifikasi masalah dan faktor-faktor
penyebabnya
3. Identifikasi alternatif solusi tindakan
4. Penyusunan Rencana Tindakan (RPP, perangkat
pembelajaran, instrumen penilaian/pengamatan)
5. Pelaksanaan Tindakan (KBM di dalam kelas)
6. Observasi dan pengambilan data (melakukan
tes, membuat pengamatan, mengisi kuesioner,
dsb)
7. Analisis dan interpretasi terhadap data
8. Refleksi dan tindak lanjut
9. Membuat laporan PTK
yang dilaksanakan oleh guru, serta refleksi oleh guru. Dari studi kasus,
diidentifikasi bahwa guru merasa kesulitan dalam mengajarkan ejaan dan
tanda baca kepada siswa, dan pencapaian hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan diskusi dengan rekan sejawat guru dan juga dari beberapa
pustaka, tindakan yang dipilih guru untuk memperbaiki proses belajar
mengajar tersebut adalah dengan memberikan latihan yang lebih banyak
kepada siswa.
Selanjutnya guru membuat perencanaan tindakan, terdiri dari penyusunan
RPP untuk kegiatan belajar mengajar (lampiran 1), mempersiapkan bahan
belajar dari berbagai sumber (lampiran 2), mengembangkan latihan dan
butir soal untuk evaluasi hasil belajar (lampiran 3), menyiapkan lembar
observasi (lampiran 4), meminta dua orang rekan guru untuk melakukan
observasi kegiatan belajar, serta membuat denah kelas (lampiran 5) untuk
memudahkan pelaksanaan observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus.
Dalam sau siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Satu kali pembelajaran
terdiri dari 2 jam pelajaran.
Siklus 1 dimulai dengan pembukaan oleh guru, kemudian guru meminta
siswa untuk duduk berpasang-pasangan dengan teman yang telah
ditentukan guru. Selanjutnya guru menjelaskan tentang penggunaan ejaan
dan tanda baca, dan memberi latihan untuk menyalin catatan wawancara
menjadi wacana naratif untuk penggunaan ejaan dan tanda baca secara
berurutan. Siswa terlibat dalam rembug sejoli untuk saling memeriksa hasil
kerjanya. Kemudian, hasil kerja siswa dibahas secara umum oleh guru
dalam kelas. Selanjutnya, kegiatan belajar ditutup dengan postes 1 yang
dikerjakan oleh siswa.
Siklus 2 dilaksanakan kurang lebih sama dengan siklus satu. Untuk siklus 2,
penjelasan yang diberikan guru berfokus pada teknik merumuskan masalah
dari satu catatan wawancara, dan membuat narasi dari catatan wawancara
tersebut berdasarkan topik permasalahan. Kemudian, siswa berlatih untuk
menarasikan catatan wawancara berdasarkan topik permasalahan yang
telah diidentifikasi dengan menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar.
Siklus 2 ditutup dengan postes 2 dan rangkuman oleh guru dan siswa
tentang hal-hal yang telah dipelajari.
Sementara siklus 1 dan 2 berlangsung, 2 orang rekan guru melakukan
observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah tersedia. Hasil
observasi berupa data tentang proses belajar, situasi kelas, dan masalah
yang dihadapi siswa (secara otentik berdasarkan nama siswa).
Setelah kegiatan belajar berakhir, guru menuliskan refleksi dari pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya.
c. Pengumpulan data dan analisis data
No Nilai
1.
100
2.
95
3.
90
4.
85
5.
80
6.
75
7.
70
8.
65
9.
60
10.
55
11.
50
Jumlah siswa
Rata-rata skor
n
2
4
4
4
5
3
4
7
4
1
38
72,50
Nilai Postes 2
(Setelah Perbaikan)
No Nilai
1.
100
2.
95
3.
90
4.
85
5.
80
6.
75
7.
70
8.
65
9.
60
10.
55
11.
50
Jumlah siswa
Rata-rata
skor
n
8
2
9
2
5
3
3
4
2
38
83,03
o
o
o
Jumlah
kesalahan
Tidak ada yang
salah
1 kesalahan
2 kesalahan
3 kesalahan
4 kesalahan
5 kesalahan
6 kesalahan
7 kesalahan
8 kesalahan
9 kesalahan
10 kesalahan
11 kesalahan
12 kesalahan
13 kesalahan
Jumlah
Siswa
2
No.
0
2
4
5
2
1
0
3
4
4
3
6
2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1.
Jumlah
kesalahan
Tidak ada yang
salah
1 kesalahan
2 kesalahan
3 kesalahan
4 kesalahan
5 kesalahan
6 kesalahan
7 kesalahan
8 kesalahan
9 kesalahan
10 kesalahan
11 kesalahan
12 kesalahan
13 kesalahan
Jumlah
Siswa
13
2
1
2
6
1
2
2
3
2
2
1
1
0
3.2. Refleksi
- Perbaikan pembelajaran sudah tercapai karena diperoleh gain skor rata-rata
10,53 dari sebelum perbaikan pembelajaran dan sesudah perbaikan
pembelajaran.
- Namun, belum diperoleh ketuntasan pembelajaran, karena ada 8 siswa yang
belum tuntas secara individual, yaitu 21,05%.
- Diperkirakan ketidaktuntasan disebabkan karena kurangnya latihan, dan
terlalu banyak waktu yang digunakan untuk membagi kelompok.
- Untuk pembelajaran berikutnya, latihan akan diperbanyak menjadi 5 soal,
dan waktu pembagian kelompok dikurangi menjadi 5 menit saja.