Anda di halaman 1dari 77

Perpustakaan Unika

Skripsi

Pengaruh Insentif dan Locus of Control Terhadap Kinerja

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar


Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang

Yessy Pisca
07.60.0047

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi


Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang
2011

Perpustakaan Unika

Skripsi dengan judul:

Pengaruh Insentif dan Locus of Control Terhadap Kinerja

Oleh:

Yessy Pisca
07.60.0047

Disetujui dan diterima baik oleh pembimbing:


Semarang, 5 Januari 2011

Pembimbing

Monika Palupi Murniati, SE., MM.

ii

Perpustakaan Unika

Telah diterima dan disahkan oleh panitia penguji pada:


Rabu, 26 Januari 2011 skripsi dengan judul:

Pengaruh Insentif dan Locus of Control Terhadap Kinerja

Oleh:
Yessy Pisca
07.60.0047

Tim penguji

(ST.Vena P., SE. MSi. Akt) (Stephana D.A., SE. MSi) (Monika P.M., SE.MM.)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Unika Soegijapranata

Dr. Andreas Lako, SE., MSi.

iii

Perpustakaan Unika

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI


Saya, yang bertanda tanan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa
skripsi dengan judul:

Pengaruh Insentif dan Locus of Control Terhadap Kinerja


benar-benar merupakan karya saya. Saya tidak mengambil dari karya orang lain
yang seolah-olah saya akui sebagai karya saya. Apabila saya melakukan hal
tersebut, maka gelar dan ijasah yang saya peroleh dinyatakan batal dan saya akan
kembalikan pada Universitas Katolik Soegijapranata.

Semarang, 26 Januari 2011


Yang menyatakan,

Yessy Pisca

iv

Perpustakaan Unika

HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Thanks for Jesus, Mother Maria, Holy Spirit yang telah mengabukan doa
dan novena ku.
Mama, cece, ciknga, ko hari, ko aris, nyo Anton yang selalu mendukung
dan memberi semangat
Spesial for Huney Stepen Hertani yang selalu support aku n bantu aku.
Thanks Hun
Untuk dosen pembimbing Ibu Monika P.M., SE.MM. terima kasih
banyak ya Bu. Yessy selalu mengingat jasa Bu Monik seumur hidup
Yessy.
Untuk Ibu Vena dan Ibu Ayu yang menguji dan member revisi hingga
yessy bisa lulus.. terima kasih banyak bu..
Sahabatku Mery, Silvia, Coco, Olivia, Wulan, Doni, Karis.
Untuk para pembaca skripsi ini selamat berjuang ya.. kalian pasti bisa.

MOTTO:

Ora et Labora

Perpustakaan Unika

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis ucapkan karena telah
terselesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Insentif dan Locus of Control
Terhadap Kinerja. Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang.
Topik ini penulis pilih karena penulis tertarik untuk menguji apakah kinerja
seseorang yang bekerja hanya berdasarkan pengaruh gaji saja atau dipengaruhi
oleh faktor lain? Hasil penelitian ini sangat berguna bagi perusahaan karena
menjelaskan bahwa faktor locus of control mempengaruhi kinerja seseorang.
Dengan melibatkan 50 partisipan, maka skripsi ini berhasil menemukan bukti
bahwa pengaruh insentif dan locus of control terhadap kinerja adalah signifikan
pada 0,002 dan mean nilai keputusan kelompok internal locus of control lebih
besar daripada kelompok eksternal locus of control. Hal tersebut memberi arti
bahwa individu dengan insentif dan interna locus of control memiliki kinerja
yang lebih tinggi daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdukungnya hipotesis yang diangkat dalam
penelitian ini.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Maka
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Ketua Jurusan Akuntansi.

vi

Perpustakaan Unika

3. Dosen pembimbing Ibu Monika P.M., SE.MM. yang selalu bersedia


meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing,

membantu,

mengajarkan kepada penulis tentang banyak hal dalam pelaksanaan


skripsi ini hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Ibu .Vena P., SE. MSi. Akt dan Ibu Stephana D.A., SE. MSi selaku dosen
penguji skripsi yang memberikan banyak masukan dan nasihat kepada
penulis.
5. Teman-teman akuntansi yang telah bersedia menjadi partisipan dalam
penelitian ini.
6. Pak Tomo yang selalu mau membantu penulis.
7. Keluarga dan Pacar tercinta yang selalu mendorong dan mendukung
penulis dalam menyelesaikan studi.
8. Teman-temanku tercinta Mery, Silvia, Coco, Olivia, Wulan, Doni, Karis.
9. Dan lain-lain.

Semarang, 26 Januari 2011


Peneliti
Yessy Pisca

vii

Perpustakaan Unika

DAFTAR ISI

Halaman Judul........i
Halaman Persetujuan.....ii
Halaman Pengesahan....iii
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi....iv
Halaman Persembahan. .........v
Kata Pengatar...vi
Daftar Isi.viii
Daftar Tabel.xii
Abstrak...xiii
Bab I PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang...1

I.2.

Rumusan Masalah..5

I.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian......5


I.3.1. Tujuan Penelitian...5
I.3.2. Manfaat Penelitian.....5

viii

Perpustakaan Unika

I.4.

Kerangka Pikir ......6

I.5.

Sistematika Penulisan ...7

Bab II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS

II.1.

Tinjauan Teoritis....................8

II.1.1.

Kinerja.......8

II.1.2.

Teori Keagenan.10

II.1.3.

Insentif Individu..11

II.1.4.

Locus of Control .....13

II.2

Pengembangan Hipotesis.....15

II.3.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...16

II.3.1.

II.3.2

Variabel Independen...16

II.3.1.1.

Insentif.....17

II.3.1.2.

Locus of Control......17

Variabel Dependen..19

Bab III METODE PENELITIAN


III.1. Obyek dan Lokasi Penelitian....20

ix

Perpustakaan Unika

III.2. Metode Pengumpulan Data....21

III.2.1.

Jenis dan Sumber Data......21

III.2.2.

Teknik Pengumpulan Data ...22

III.2.3.

Alat Pengumpulan Data.22

III.2.4.

Pengujian Alat Pengumpulan Data....23

III.3. Desain Analisis Data......23

III.3.1.

Desain Eksperimen........23

III.3.2.

Uji Hipotesis......25

III.3.2.1.

Uji Homogeneity of Variance.25

III.3.2.2.

Uji hipotesis...26

Bab IV HASIL DAN ANALISIS


IV.1. Gambaran Umum Partisipan..........27
IV.2. Validitas Internal ..29

IV.3. Statistik Deskriptif.........................................................................33


IV.4. Hasil Pengujian Hipotesis..34

Perpustakaan Unika

IV.4.1

Uji Homogeinity of Variance.....35

IV.4.2.

Pengujian Hipotesis .......35

IV.5. Pembahasan....38

Bab V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

V.1.

Kesimpulan.....40

V.2.

Saran.......41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Perpustakaan Unika

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Desain Eksperimen.....23

Tabel 4.1

Rincian Hasil Penyebaran Kuesioner Locus of Control.....28

Tabel 4.2

Jumlah Riil Partisipan pada Masing-masing Kelompok31

Tabel 4.3

Hasil Uji Manipulasi......33

Tabel 4.5

Hasil Mean Nilai Kinerja Antara Individu dengan Internal Locus of


Control dan Individu dengan Eksternal Locus of Control ...34

Tabel 4.6

Test of Homogeinity of Variance.....35

Tabel 4.7

Hasil Uji ANOVA Satu Arah...36

xii

Perpustakaan Unika

Abstrak
Teori keagenan berasumsi bahwa adanya dorongan individu untuk
mengesampingkan tindakan untuk memaksimumkan kemampuannya.
Maka timbul pikiran untuk memunculkan insentif untuk memaksimumkan
utility nya. Penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa, insentif dan
kinerja merupakan bagian dari pengelolaan yang kompleks untuk
menunjukkan dan mempertahankan hubungan kerja antara perusahaan dan
karyawan. Namun ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja individu
selain insentif, yaitu faktor keyakinan individu yang berupa locus of
control yang merupakan faktor yang muncul dari dalam individu itu
sendiri. Penelitian ini berusaha menguji faktor tersebut dengan
mengajukan hipotesis individu dengan insentif dan internal locus of
control memiliki kinerja yang lebih tinggi daripada individu dengan
insentif dan eksternal locus of control. Dari hasil studi eksperimental
dengan menggunakan 50 mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Katolik Soegijapranata yang memenuhi syarat, menunjukkan
bahwa pengujian hipotesis menggunakan ANOVA satu arah menunjukkan
hasil locus of control bahwa signifikan pada 0,001. Hasil dari pengujian
menggunakan ANOVA tersebut memberikan arti bahwa individu dengan
insentif dan internal locus of control memiliki kinerja lebih tinggi daripada
individu dengan insentif dan eksternal locus of control. Dengan demikian,
hipotesis dalam penelitian eksperimen ini (Ha1) terdukung.
Keywords : Teori Keagenan, Kinerja, insentif dan locus of control

xiii

Perpustakaan Unika

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.

Latar Belakang

Perusahaan ada tiga jenis yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur. Sebuah perusahaan tidak pernah terlepas dengan peran
tenaga kerja yaitu individu yang direkrut oleh perusahaan dengan tujuan untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Perusahaan manufaktur membutuhkan
bahan baku dan peran individu

dalam berbagai bagian, begitu juga dengan

perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Seorang pemilik tidak mungkin


menjalankan semua pekerjaan yang ada di perusahaan dengan pikiran dan
tenaganya sendiri, maka pemilik perusahaan pasti merekrut individu dan
menempatkannya pada bagian yang sesuai dengan kemampuannya, yaitu dari
seorang manajer, sekretaris, akuntan hingga para buruh. Perusahaan memiliki
tujuan utama yaitu untuk memperoleh tingkat profitabilitas yang tinggi. Peran
individu di perusahaan sangat

mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Perusahaan merekrut individu dengan maksud untuk semakin meningkatkan


profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Individu yang bekerja di suatu perusahaan mendapatkan imbalan yang
disebut dengan gaji. Individu dengan mendapatkan gaji belum memuaskan bagi
mereka. Teori keagenan menjelaskan bahwa adanya dorongan individu untuk

xiv

Perpustakaan Unika

mengesampingkan tindakan memaksimumkan utilitynya (Babson 1997). Timbul


pikiran bagi perusahaan untuk menciptakan insentif. Insentif digunakan oleh
perusahaan sebagai fokus individu yang mempengaruhi mereka dalam mengambil
tindakan untuk memaksimumkan kinerjanya.
Individu bekerja di suatu perusahaan harus ambil bagian dalam
kepentingan perusahaan. Mereka harus bertanggung jawab dalam melaksanakan
perintah yang ada dengan tujuan untuk bersama-sama mencapai visi dan misi
yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap tindakan yang
dilakukan individu sebaiknya harus selalu sejalan dengan kepentingan pemilik,
yang memberikan kewenangan kepada individu untuk berusaha memaksimalkan
pekerjaan mereka, agar dapat memaksimalkan profitabilitas bagi perusahaan.
Kinerja individu di perusahaan sangatlah menentukan profitabilitas dan
kelangsungan jangka panjang perusahaan. Perusahaan mengharapkan dengan
adanya insentif, individu dapat meningkatkan kinerja mereka, sehingga dapat
memaksimalkan profitabilitas bagi perusahaan.
Salah satu temuan penelitian Wibisono (2007) mahasiswa Kristen Petra
yang dilakukan pada keseluruhan populasinya, yaitu sebesar 80 karyawan divisi
produksi CV. Indo Persada yang bertempat di JL. Dumar Industri B-37
Margomulyo, Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa, insentif dan kinerja
merupakan bagian dari pengelolaan yang kompleks untuk menunjukkan dan
mempertahankan hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan.
Peran signifikan yang ditimbulkan oleh insentif terhadap kinerja
mengarahkan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

xv

Perpustakaan Unika

individu seseorang. Banyak individu dalam bertingkah laku cenderung lebih


mementingkan kepentingan pribadi daripada meningkatkan nilai profitabilitas
perusahaan. Faktor yang mempengaruhi maksimalnya kinerja tidak hanya
terhadap insentif saja melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi. Seorang
individu yang diberi insentif tetapi merasa bahwa dirinya tidak mampu melakukan
pekerjaan yang diberikan kepadanya maka insentif tersebut menjadi tidak berguna
untuk memicu kinerja individu tersebut.

Faktor yang timbul dari dalam

personalitas individu seseorang yaitu keyakinan individu tentang kemampuannya


untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan pekerjaannya
disebut locus of control. Locus of control dibedakan menjadi 2 kalompok yaitu
internal locus of control dan eksternal locus of control. Menurut Rotter (1993)
menyebutkan bahwa internal locus of control sebagai batas dimana orang melihat
hasil tindakannya. Menurut Frucot dan Shearon (1997) faktor yang memberi
pengaruh besar untuk memaksimalkan kinerja adalah faktor keyakinan individu
tentang

kemampuannya

yang

berkaitan

dengan

pekerjaan.

diantaranya

dipengaruhi oleh faktor individual, antara lain berupa karakteristik psikologi yaitu
locus of control. Falikhatun (2003) menyatakan bahwa kinerja juga dipengaruhi
oleh tipe personalitas individu, yaitu individu dengan internal locus of control
yang lebih banyak berorientasi pada tugas yang dihadapinya. Dari penelitian
tersebut di atas maka peneliti mengambil locus of control menjadi faktor yang
penting untuk diteliti.
Alvaro (2008) mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang meneliti
apakah kinerja dan kepuasan kerja internal auditor berhubungan dengan

xvi

Perpustakaan Unika

perbedaan locus of control. Peneliti membagikan 500 kuisioner secara langsung


kepada internal auditor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa internal
auditor yang memiliki internal locus of control memiliki kinerja yang lebih tinggi
daripada internal auditor dengan eksternal locus of control.
Menurut Harold Kelley (1972) faktor yang paling penting yang
mempengaruhi kesuksesan kinerja seseorang adalah kemampuan, usaha, dan
kesulitan tugas. Hal tersebut diklasifikasikan ke dalam 3 dimensi kausal yaitu
Locus of Control, Stability, Controllability. Judge dan Bono (2001) menyatakan
bahwa kinerja dapat juga dipengaruhi oleh aspek harga diri, efikasi diri, internal
locus of control serta kemampuan emosi.
Penelitian Dhimas

(2009)

mahasiswa

universitas

Muhammadiyah

Surakarta meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan


dengan locus of control sebagai variabel moderasi. Hasil dari penelitian itu, Locus
of control yang diduga sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan
gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan memberikan pengaruh yang
signifikan. Penelitian tersebut meneliti kinerja yang dipengaruhi oleh faktor non
ekonomis dengan variabel moderating yaitu locus of control.
Penelitian tersebut di atas menjelaskan mengenai pengaruh faktor non
ekonomis terhadap kinerja. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti disini
untuk menguji tidak hanya faktor non ekonomi tetapi juga disertai faktor ekonomi
dengan meneliti apakah perilaku individu ketika dihadapkan pada insentif yang
sama dan karakteriktis psikologi yang berbeda yang diwakili oleh locus of control
akan memiliki efek terhadap kinerja. Dijelaskan pada teori keagenan bahwa

xvii

Perpustakaan Unika

insentif

mempengaruhi

kinerja.

Dengan

adanya

insentif

maka

akan

mengakibatkan kinerja individu menjadi tinggi. Apakah dengan unsur non


ekonomi berupa karakter individu akan memiliki efek terhadap kinerja? (Locus of
Control menjadi pembeda atau tidak terhadap kinerja jika diperlakukan dalam
kondisi yang sama).

I.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis menuliskan rumusan


masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah individu dengan insentif dan internal locus of control mempunyai kinerja
lebih tinggi daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control?

I.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.3.1. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah individu dengan
insentif dan internal locus of control memiliki kinerja lebih tinggi daripada
individu dengan insentif dan eksternal locus of control.

I.3.2. Manfaat Penelitian


1. Bagi penelitian : banyak riset yang meneliti faktor ekonomis yang
mempengaruhi kinerja. Penelitian ini memasukkan faktor non ekonomis

xviii

Perpustakaan Unika

sehingga memberikan bukti empiris bahwa faktor non ekonomis


mempengaruhi kinerja dengan karakteristik individu yaitu locus of
control.
2. Bagi kontribusi praktek: dapat memberikan penjelasan bahwa
karakteristik individu mempunyai pengaruh terhadap hubungan insentif
dengan kinerja.

I.4.

Kerangka Pikir

Berbagai
kondisi dan
pertimbangan

kondisi

PERUSAHAAN

bertujuan

pemilik

Pemberian
tugas

Melakukan hal-hal yang


menguntungkan perusahaan

Manajer
Insentif
individu

Menjalankan aktivitas
perusahaan

Kondisi individu:
internal locus of
control
Hasil yang minimal

kinerja

xix

Memperoleh
profitabilitas
sebesarbesarnya

Dari informasi
keuangan dan
nonkeuangan
Hasil yang optimal

Profitabilitas
maksimum

Perpustakaan Unika

I.5

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penelitian ini dibagi dalam lima bab, yaitu:


Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan dalam
penelitian ini.
Bab II, merupakan tinjauan pustaka dan pengembangan hipotesis yang
menguraikan berbagai teori, konsep, dan penelitian sebelumnya yang
relevan sampai dengan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini,
definisi operasional dan pengukuran variabel.
Bab III, merupakan metode penelitian yang berisi mengenai desain penelitian,
objek dan lokasi penelitian, partisipan, metode pengumpulan data, desain
eksperimen, dan alat analisis data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Bab IV, merupakan hasil dan analisis data yang akan menguraikan berbagai
perhitungan yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan
dalam penelitian ini.
Bab V, merupakan kesimpulan, keterbatasan, dan implikasi dari analisis yang
telah dilakukan pada bagian sebelumnya.

xx

Perpustakaan Unika

BAB II

LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN


HIPOTESIS
II.1. Tinjauan Teoritis

II.1.1.

Kinerja

Secara umum dapat dikatakan kinerja merupakan wujud pekerjaan


seseorang atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi tersebut.
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan kinerja menemukan bahwa
seorang individu melakukan kinerja sesuai dengan keinginan dan kepentingan
individunya sendiri tanpa mementingkan kepentingan perusahaan. Namun
kadangkala ada juga yang pekerja itu tidak menyadari bahwa kinerja yang
dilakukan itu salah dan akan merugikan perusahaan. Kinerja merupakan
sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang
menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula kinerja berarti hasil
kerja.
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) Kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang individu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemudian menurut Ambar
Teguh Sulistiyani (2003 : 223) Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari

xxi

Perpustakaan Unika

kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman
dan kesungguhan serta waktu.
Penampilan hasil kerja tidak terbatas kepada seseorang yang
menduduki jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga pada
keseluruhan jajaran seseorang dalam organisasi. Deskripsi dari kinerja
menyangkut tiga komponen penting yaitu tujuan, ukuran, dan penilaian.
Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap
seseorang. Walaupun demikian, tetap dibutuhkan ukuran apakah seseorang
telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk itu ukuran kuantitatif dan
kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personel memegang
peranan penting.
Aspek dari definisi kerja adalah penilaian / pengukuran. Pengukuran
kinerja secara reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja
setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa
berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan
tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian jelaslah bahwa pengertian
kinerja dengan deskripsi tujuan, ukuran operasional, dan pengukuran regular
mempunyai peranan penting dalam merawat dan meningkatkan kinerja

xxii

Perpustakaan Unika

seseorang.

Namun

berdasarkan pada

hasil

penelitian

terakir

yang

menunjukkan bahwa kinerja merupakan suatu hasil yang dipengaruhi oleh


insentif berdasarkan pada penjelasan yang ditawarkan oleh teori keagenan
untuk fenomena ini (Harrison and Harrel, 1993; Kusuma, 2004; Dwita, 2007).

II.1.2. Teori Keagenan


Teori keagenan menggambarkan lingkungan dari suatu perusahaan
dimana satu pihak (prinsipal) mendelegasikan pekerjaan ke pihak lain (agen)
yang melakukan pekerjaan tersebut (Harrison and Harrel, 1993). Situasi
agensi seringkali digambarkan muncul ketika seorang pemilik perusahaan
(prinsipal)

mempekerjakan seorang manajer (agen) untuk mengatur

perusahaan. Teori ini menggambarkan bagaimana hubungan antara pemilik


(prinsipal) dan manajer (agen) dipengaruhi oleh adanya insentif. Pada
mulanya diasumsikan bahwa prinsipal dan agen akan mencapai keputusan
yang sesuai dengan kepentingan individu mereka sendiri. Kepentingan
prinsipal diasumsikan sesuai dengan tujuan memaksimalkan profitabilitas
yang

dicapai oleh perusahaan,

tetapi kepentingan agen terkadang

bertentangan dengan hal tersebut (Harrison and Harrel, 1993).


Teori keagenan menggambarkan bahwa goal incongruency antara
pemilik dan manajer dapat menciptakan suatu situasi dimana manajer kurang
mementingkan hal yang terbaik bagi pemilik. Dalam situasi ini, manajer
dengan insentif yang diberikan maka akan melakukan tindakan kinerja yang
memperjuangkan kepentingan pemilik. Sedangkan manajer yang tanpa

xxiii

Perpustakaan Unika

insentif maka akan melakukan tindakan kinerja yang sesuai dengan


keinginannya sendiri.

II.1.3. Insentif individu


Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja salah satunya adalah
dengan menggunakan insentif. Menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad
Husnan (1984:1) insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang
berbeda karena memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan
yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada
prestasi. Insentif adalah suatu bentuk dorongan finansial kepada karyawan
sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas prestasi karyawan
tersebut. Menurut Nitisemito (1996:165), insentif adalah penghasilan
tambahan yang akan diberikan kepada para karyawan yang dapat memberikan
prestasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Menurut Pangabean (2002 : 93),
insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas.
Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada
mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan atau organisasi.
Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggungjawab
dan dorongan kepada individu. Insentif menjamin bahwa individu akan
mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan tujuan
utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja
individu. Secara lebih spesifik tujuan pemberian insentif dapat dibedakan dua

xxiv

Perpustakaan Unika

golongan yaitu:

Bagi Perusahaan: tujuan dari pelaksanaan insentif dalam

perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan


produkstivitas kinerja dengan jalan mendorong agar karyawan bekerja lebih
bersemangat dan cepat, bekerja lebih disiplin, bekerja lebih kreatif, dan
mengutamakan kepentingan perusahaan. Bagi individu dengan adanya
pemberian insentif akan mendapat keuntungan diluar imbalan yang disebut
gaji. Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif, standar prestasi di atas
dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam
bentuk uang, Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih
besar. Jenis/Tipe insentif : tipe insentif ada dua yaitu:
a. Finansial insentif : Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang
bukan saja meliputi gaji yang pantas, tetapi juga termasuk didalamnya
kemungkinan memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan dan soal-soal
kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan jaminan hari tua, rekreasi,
kesehatan dan lain-lain.
b. Non finansial insentif: Ada 2 elemen utama dari non finansial insentif,
yaitu keadaan pekerjaan yang memuaskan yang meliputi tempat kerja, jam
kerja, tugas dan rekan kerja dan Sikap pimpinan terhadap keinginan masingmasing karyawan seperti jaminan pekerjaan, promosi, keluhan-keluhan,
hiburan-hiburan dan hubungan dengan atasan.
Menurut Gary Dessler (1997:141), jenis rencana insentif memberikan
pemasukan lebih dan di atas gaji pokok kepada karyawan individual yang
memenuhi satu standar kinerja individual spesifik. Menurut Heidjrahman

xxv

Perpustakaan Unika

Ranupandojo dan Suad Husnan (1990 : 163) sifat dasar pengupahan agar
proses pemberian insentif berhasil: Pembayaran hendaknya sederhana
sehingga dapat dimengerti dan dihitung oleh karyawan itu sendiri,
penghasilan yang diterima karyawan seharusnya langsung menaikkan output,
besarnya upah normal dengan standar jam kerja hendaknya cukup
merangsang pekerja untuk bekerja lebih giat.

II.1.4. Locus of Control


Menurut Greenhalgh dan Rosenblatt (1984), locus of control
didefinisikan sebagai keyakinan individu tentang kemampuannya untuk bisa
mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan
pekerjaannya. Locus of control menurut Kreitner dan Kinicki (2003) terdiri
dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana apabila seseorang yang
meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan selalu
mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap pengambilan
keputusan termasuk dalam internal locus of control, sedangkan seseorang
yang meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya
termasuk dalam external locus of control. Spector (1988 dalam Falikhatun,
2003) menyatakan bahwa berdasarkan teori locus of control, seseorang yang
merasa tidak nyaman dalam satu lingkungan budaya tertentu akan mengalami
ketidakberdayaan dan kekhawatiran. Falikhatun (2003) menyatakan bahwa
kinerja juga dipengaruhi oleh tipe personalitas individu, yaitu individu
dengan internal locus of control lebih banyak berorientasi pada tugas yang

xxvi

Perpustakaan Unika

dihadapinya, sehingga akan meningkatkan kinerjanya. Dibandingkan dengan


individu dengan external locus of control menurut Kreitner dan Kinicki
(2003), individu yang mempunyai internal locus of control menunjukkan
motivasi yang lebih besar, menyukai hal-hal yang bersifat kompetitif, suka
bekerja keras, merasa dikejar waktu dan ingin selalu berusaha lebih baik
daripada kondisi sebelumnya, sehingga mengarah pada pencapaian prestasi
yang lebih tinggi.
Seperti seseorang yang menghubungkan hasil positif, seperti lulus
ujian skripsi dengan kemampuannya sendiri, atau sebaliknya tidak lulus
karena dirinya tidak mempersiapkan dengan baik disebut memiliki locus of
control internal. Di lain pihak, orang yang percaya lulus ujian skripsi adalah
hasil dari keadaan yang melebihi kendali mereka saat ini disebut memiliki
eksternal locus of control. Orang yang memiliki eksternal locus of control
adalah cenderung untuk menghubungkan hasil dengan penyebab lingkungan,
seperti keuntungan dan nasib. Tidak seperti orang yang memiliki internal
locus of control, seorang yang memiliki eksternal locus of control akan
menghubungkan lulus ujian skripsi dengan suatu yang eksternal (tes yang
amat mudah ataukah hari ujian adalah hari baik) dan menghubungkan tidak
lulus ujian skripsi dengan tes yang tidak fair atau karena ada masalah pribadi.

xxvii

Perpustakaan Unika

II.2. Pengembangan Hipotesis

Kinerja dengan disertai insentif akan mengarahkan usaha individu untuk


mencapai tujuan organisasi sehingga meningkatkan produktifitas kinerja individu
(Pangabean, 2002:93). Faktor ekonomis yang mempengaruhi kinerja adalah
berupa insentif. Penelitian pada perusahaan CV. Indo Persada yang menunjukkan
bahwa insentif dan kinerja merupakan bagian dari pengelolaan yang kompleks
untuk menunjukkan dan mempertahankan hubungan kerja antara perusahaan dan
manager.
Falikathun(2003) menemukan bahwa Kinerja yang dipengaruhi oleh tipe
personalitas individu yaitu dengan internal locus of control lebih banyak
berorientasi pada tugas yang dihadapinya, sehingga akan memaksimalkan kinerja
dibandingkan dengan individu dengan eksternal locus of control. Individu dengan
eksternal locus of control belum tentu memiliki kinerja yang sama dengan
individu yang memiliki internal locus of control.
Pemilik perusahaan memberikan insentif kepada individu akan
meyakinkan pemilik bahwa individu akan memaksimalkan kinerja. Pekerja tidak
akan melakukan tindakan yang akan mementingkan kepentingannya sendiri,
melainkan akan mementingkan kepentingan dan profitabilitas perusahaan /
organisasi. Munculnya kinerja yang maksimal selain didorong oleh kondisi yang
timbul dari dalam perusahaan, juga dapat ditimbulkan dari dalam kondisi individu
itu sendiri, yaitu locus of control. Jika individu cenderung memiliki internal locus
of control, sehingga individu tersebut yakin akan kemampuannya untuk
mengendalikan peristiwa yang mempengaruhi hidupnya, maka insentif akan
xxviii

Perpustakaan Unika

membuat individu lebih cenderung untuk memaksimalkan kinerja, sedangkan


individu dengan eksternal locus of control akan memperlemah dampak insentif
individu terhadap kinerja. Hal itu terjadi karena individu yang memiliki eksternal
locus of control percaya bahwa peristiwa yang terjadi padanya adalah
dikendalikan oleh kekuatan lain di luar dirinya, sehingga walaupun terdapat
insentif yang merupakan keuntungan baginya, tetapi pekerja akan berpikir hal
tersebut akan sia-sia saja karena tidak akan mengubah kehidupannya di masa
sekarang maupun masa depan, kecuali jika terjadi keberuntungan. Dengan
demikian pekerja tersebut akan lebih berpikir untuk bekerja dengan kemauannya
sendiri, karena meningkatkan kinerjanya pun akan tidak menghasilkan hasil yang
lebih.
Pengembangan pemikiran di atas membuat peneliti mengemukakan
hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Kinerja individu dengan insentif dan internal Locus of control lebih tinggi
daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control.

II.3

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

II.3.1. Variabel independen


Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lain (variabel dependen).

xxix

Perpustakaan Unika

II.3.1.1. Insentif
Dalam

penelitian

ini,

insentif

merupakan

variabel

independen yang didefinisikan sebagai tindakan pengupahan yang


yang diberikan kepada pekerja atas individu yang telah melakukan
tugasnya. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima
insentif yang berbeda karena bergantung pada hasil pekerjaan yang
dilakukan. Dalam penelitian ini keberadaan insentif tidak diukur
namun dilakukan dengan cara peneliti memberi informasi bahwa
insentif akan diberikan sesuai dengan kinerja yang dilakukan oleh
individu.
Informasi digambarkan bahwa individu akan menerima
insentif sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan. Semakin
banyak tugas yang diselesaikan maka semakin banyak pula insentif
yang akan diterima oleh individu.

II.3.1.2. Locus of Control


Locus of Control dalam penelitian ini digunakan sebagai
variabel independen, yang didefinisikan sebagai cara pandang
partisipan terhadap suatu peristiwa, apakah partisipan tersebut
merasa dapat/ tidak dapat mengendalikan peristiwa yang akan
terjadi padanya. Penggolongan locus of control dalam penelitian ini
dibagi menjadi 2, yaitu internal locus of control dan eksternal locus
of control.

xxx

Perpustakaan Unika

Pengukuran

locus

of

control

dalam

penelitian

ini

menggunakan kuisioner internal-eksternal yang dikembangkan oleh


Rotter (1996). Sebanyak 17 item pertanyaan digunakan untuk
menentukan apakah partisipan masuk ke dalam kategori memiliki
internal locus of control ataukah memiliki eksternal locus of
control. Setiap pertanyaan terdiri dari pasangan alternatif yang
diberi tanda A dan B. Untuk item nomor 2, 4, 7, 8, 10, 11,14, dan
17

bagian A adalah internal locus of control dan B adalah

eksternal locus of control. Sedangkan item nomor 1, 3, 5, 6, 9, 12,


13, 15, dan 16 bagian A adalah eksternal locus of control dan B
adalah internal locus of control. Partisipan diminta memilih salah
satu alternatif yang lebih dipercayai sebagai sesuatu yang
dianggapnya paling benar menurut dirinya sendiri. Penilaian untuk
setiap item-item internal adalah 0 (nol) dan untuk tiap item
eksternal adalah 1 (satu). Sehingga skor minimal yang untuk
instrument ini adalah 0 (nol) untuk ekstrem internal, dan 17 (tujuh
belas) untuk ekstrem eksternal. Semakin rendah nilai partisipan
dalam menjawab instrumen, artinya locus of control yang
dimilikinya adalah internal locus of control. Begitu juga dengan
sebaliknya, semakin tinggi nilai partisipan maka locus of control
yang dimilikinya adalah eksternal locus of control.
Partisipan yang memiliki skor dari range 0(nol) sampai
8(delapan) akan dimasukkan ke dalam kelompok internal locus of

xxxi

Perpustakaan Unika

control, sedangkan partisipan yang memiliki skor dengan range


dari 9(Sembilan) sampai 17(tujuh belas) akan dimasukkan dalam
kategori partisipan yang memiliki eksternal locus of control.

II.3.2. Variabel Dependen


Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain (variabel independen). Kinerja dalam penelitian ini merupakan kinerja
yang harus dilakukan yang merupakan prestasi kerja

atau hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang individu dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan waktu yang diberikan kepadanya.
Kinerja dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel dependen, dan
diukur dengan berapa banyak kinerja yang dapat dicapai atau dikerjakan.
Semakin tinggi nilai partisipan dalam melakukan pekerjaan yang
ditugaskan berarti semakin besar perjuangan yang dilakukan pekerja untuk
menyelesaikan tugasnya.

xxxii

Perpustakaan Unika

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Obyek dan Lokasi Penelitian


Obyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata di Jalan Pawiyatan Luhur Nomor 1,
Bendan Duwur, Semarang. Peneliti mengadakan penelitian di lokasi ini karena
Fakutas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang adalah salah satu
fakultas ekonomi yang sudah cukup terkenal dan banyak diketahui oleh
masyarakat kota semarang, sekitar kota Semarang, bahkan hingga luar Provinsi
Jawa Tengah.
Menurut Cowles (1974) dalam (Christensen, 1998, p:37) jika seseorang
menggunakan sebuah desain analysis-of-variance dengan beberapa level variabel
independen, maka 15 subyek per sel yang direkomendasikan. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan desain eksperimental 2 x 1. Berdasarkan pada pedoman
Cowles, maka peneliti mengambil 40 partisipan yang akan diproyeksikan sebagai
pekerja yang dihadapkan pada suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. 20
partisipan diantaranya yang memiliki internal locus of control, sedangkan 20
partisipan lainnya memiliki eksternal locus of control.
Peneliti percaya bahwa dengan menggunakan sejumlah mahasiswa sebagai
proyeksi pekerja dalam penelitian yang dilakukan ini adalah dapat dibenarkan
dikarenakan adanya alasan sebagai berikut:

xxxiii

Perpustakaan Unika

a. Penelitian-penelitian yang ada sebelum-sebelumnya dalam literatur


akuntansi dan manajemen menganjurkan bahwa dalam penelitian
judgment, pelajar sebagai pengganti yang dapat dibenarkan untuk menjadi
pekerja yaitu orang yang bekerja di sebuah perusahaan (Clinton,1999
dalam Cheng et al.,2003).
b. Menurut Simonson dan Staw (1992) dalam Suartana (2003), penggunaan
mahasiswa kemungkinan tidak akan terkontaminasi hubungan-hubungan
variabel seperti pada keadaan sesungguhnya atau diganggu oleh
perbedaan implementasi organisasional.

III.2. Metode dan Pengumpulan Data


III.2.1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab kasus penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999,
p:146).
Semua jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data
primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil jawaban kuisioner locus of
control yang diisi oleh partisipan. Setelah mendapat hasil jawaban dari
partisipan untuk locus of control, dilanjutkan dengan hasil dari data
eksperimen yang diselesaikan oleh 40 partisipan dari kuisioner locus of

xxxiv

Perpustakaan Unika

control. Jawaban yang didapat dari eksperimen ini akan digunakan sebagai
data untuk pengujian hipotesis.

III.2.2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan monitoring yaitu dengan melalui eksperimen yang
dilakukan dengan membagi partisipan ke dalam 2 kelompok. Kelompok 1
adalah partisipan yang berasal dari partisipan yang memiliki internal locus
of control, sedangkan kelompok 2 berasal dari partisipan yang memiliki
eksternal locus of control. Partisipan secara individu akan diberi pekerjaan
dalam bentuk tertulis dengan menterjemahkan simbol menjadi huruf
alphabet, dimana partisipan diproyeksikan ke dalam peran sebagai orang
yang bekerja di suatu perusahaan yang mana pekerja harus mempunyai
ukuran kinerja yang akan dilakukannya dalam bekerja untuk mencapai
target yang ada di perusahaan tersebut.

III.2.3. Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data berupa data kuisioner locus of control dan
berupa eksperimen. Kuisioner locus of control berisi 17 item pertanyaan
yang mana pertanyaan itu diadopsi dari instrument kuisioner internaleksternal yang dikembangkan oleh Rotter (1966). Eksperimen berisi
pekerjaan yang akan diberikan kepada partisipan yang akan mencapai

xxxv

Perpustakaan Unika

suatu target. Dari eksperimen tersebut diharapkan akan memenuhi kinerja


yang diambil oleh partisipan.

III.2.4. Pengujian Alat Pengumpulan Data


Pengujian alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan Uji Manipulasi yang telah dibuat oleh peneliti terhadap
mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Uji Manipulasi dalam penelitian ini menggunakan

pertanyaan yang

berkaitan dengan pemahaman akan subyek atas pekerjaan yang diberikan.


Hasilnya dapat digunakan untuk menegaskan bahwa partisipan memahami
tugas dan kondisi yang diberikan sehingga dapat menentukan keberhasilan
treatment yang diberikan.

III.3. Desain Analisis Data atau Uji Hipotesis


III.3.1. Desain Eksperimen

Tabel 3.1
Desain eksperimen 2 x 1
Internal Locus of control
Eksternal locus of control
Insentif

Kelompok 1

Kelompok 2

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental 2 x 1. Seperti pada


tabel 3.1 dengan Locus of Control sebagai variabel independen yaitu internal

xxxvi

Perpustakaan Unika

locus of control dan eksternal locus of control juga insentif sebagai variabel
dependen. Locus of control adalah variabel ukur dari karakteristik personal
yang sudah melekat alami pada masing-masing individu.
Berikut adalah tahapan eksperimen dalam penelitian ini:
a. Peneliti membagi kuisioner locus of control kepada partisipan yang
merupakan mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Katolik Soegijapranata, Semarang.
b. Kuisioner Locus of Control digunakan untuk mengukur karakteristik
partisipan apakah dirinya memiliki internal Locus of Control ataukah
eksternal Locus of Control. Setelah peneliti mendapatkan minimal 40
orang partisipan yang terdiri dari minimal 20 partisipan yang memiliki
internal Locus of Control dan minimal 20 orang partisipan yang memiliki
eksternal locus of control.
c. Sebanyak 20 partisipan yang berasal dari internal Locus of Control
dimasukkan ke dalam kelompok 1 dan partisipan yang berasal dari
eksternal locus of control dimasukkan ke dalam kelompok 2, juga dengan
jumlah yang sama besar. Semua partisipan dalam 2 kelompok akan
diberikan informasi yang sama dengan menggambarkan bahwa partisipan
diberi peran menjadi seorang pekerja yang diminta untuk mencapai target
yang ditentukan.
d. Partisipan merupakan kelompok eksperimental yang akan diberi
pekerjaan dengan adanya insentif yang ditunjukkan dengan informasi
yang ada.

xxxvii

Perpustakaan Unika

e. Sesi 1 adalah sesi latihan, belum ada insentif pada sesi ini. Partisipan
diminta untuk menterjemahkan simbol pada part I, kemudian partisipan
diminta menghitung pengkodaan yang dilakukan dengan benar.
f. Sesi 2 adalah sesi working. Pertama partisipan diberi informasi insentif
dan dilakukan cek manipulasi atas insentif dengan memberikan soal
dalam bentuk tabel.
Contohnya, jika pengkodaan benar 30 maka insentif yang diperoleh
adalah 30 dikalikan dengan Rp.100,- jika partisipan menjawab dengan
Rp.3000,- sehingga jawaban benar maka uji manipulasi berhasil, jika
jawaban partisipan salah maka partisipan tersebut tidak lolos dalam uji
manipulasi.
g. Lalu partisipan diminta melakukan pengkodaan pada part II dengan
insentif yang akan diperoleh partisipan sesuai dengan pengkodaan yang
dilakukan oleh partisipan tersebut.

III.3.2. Uji Hipotesis


III.3.2.1.

Uji Homogeneity of Variance

Uji Homogeneity of Variance digunakan untuk mengetahui apakah


variabel dependen memiliki varian yang sama dalam setiap kategori
variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu variabel independen,
maka harus ada homogeneity of variance dalam sel yang dibentuk oleh
variabel independen kategorikal. Uji ini dilakukan dengan Levenes Test of

xxxviii

Perpustakaan Unika

Homogeinity of variance. Setiap kategori dikatakan varian yang sama bila


nilai sig. > 0,05.

III.3.2.2.

Uji hipotesis

Analisis data atau pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan


dilakukan dengan cara:
a.

Melihat hasil olahan mean nilai dari setiap kelompok. Mean nilai
individu internal locus of control yang lebih besar menunjukkan
kecenderungan yang lebih besar untuk memaksimalkan kinerja
daripada individu dengan eksternal locus of control.

b. Menggunakan alat statistik ANOVA satu arah (one-way ANOVA)


karena desain ekperimental yang digunakan adalah 2 x 1. Hipotesis
akan didukung bila nilai signifikansinya lebih kecil dari Alpha
(sig.< ).

Dengan demikian kriteria yang digunakan sebagai keputusan


penerimaan hipotesis dalam penelitian ini adalah pengujian dengan
menggunakan ANOVA menunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil
dari alpha (sig. < )

xxxix

Perpustakaan Unika

Bab IV

HASIL DAN ANALISIS

Bab IV dalam penelitian ini berisi gambaran umum partisipan termasuk


cek manipulasi yang dilakukan, tahap-tahap pelaksanaan eksperimen, statistik
deskriptif, hasil pengolahan dan analisis data yang akan menguraikan berbagai
hasil pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

IV.1 Gambaran Umum Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas


Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata. Data
penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahap yaitu penyebaran
kuisioner locus of control dan pelaksanaan eksperimen. Penyebaran
kuisioner locus of control memiliki tujuan untuk mengetahui partisipan
yang diambil dalam penelitian ini termasuk dalam internal locus of control
atau eksternal locus of control. Pelaksanaan eksperimen memiliki tujuan
untuk mengetahui kinerja partisipan apakah partisipan yang memiliki
internal locus of control memiliki kinerja yang berbeda dengan partisipan
eksternal locus of control. Rincian hasil dari penyebaran kuesioner locus
of control disajikan pada tabel di bawah ini.

xl

Perpustakaan Unika

Tabel 4.2
Rincian Hasil Penyebaran Kuesioner Locus of Control
KETERANGAN

JUMLAH

Jumlah Potensial Partisipan

57

Jumlah potensial partisipan yang tidak mengisi jawaban kuisioner

secara lengkap
Jumlah potensial partisipan yang mengisi jawaban kuisioner secara

53

lengkap
Jumlah potensial partisipan yang memiliki internal locus of control

27

Jumlah potensial partisipan yang memiliki eksternal locus of control

26

Sumber : Data yang diolah, 2010.


Jumlah partisipan yang terkumpul dalam penyebaran kuisioner
didapat 27 orang yang memiliki internal locus of control dan 26 orang
yang memiliki eksternal locus of control. Dari jumlah tersebut peneliti
melakukan tahap pelaksanaan eksperimen terhadap 53 orang tersebut.
Dalam pelaksanaan eksperimen ini, dilakukan uji manipulasi untuk
mengetahui apakah partisipan benar-benar mengerti akan tugasnya dan
insentif yang akan partisipan peroleh. Setelah dilakukan uji manipulasi,
ternyata ada 3 orang yang salah dalam mengisi uji manipulasi yaitu tabel
yang berisi berupa pengkodaan yang dilakukan dan berapa insentif yang
diperoleh. Diperoleh hasil ada 3 orang yang tidak lolos dalam uji
manipulasi. Sehingga 3 orang tersebut tidak dimasukkan dalam pengujian
hipotesis dalam penelitian ini.

xli

Perpustakaan Unika

Partisipan yang memiliki internal locus of control digolongkan ke


dalam kelompok 1 dan partisipan yang memiliki eksternal locus of control
digolongkan ke dalam kelompok 2. Eksperimen dilakukan sebanyak 2 kali
pada jam yang sama yaitu pada pagi hari dan aktivitas yang dilakukan oleh
masing-masing partisipan adalah sama. Tujuan adanya eksperimen
dilakukan pada partisipan dalam keadaan dan kondisi yang sama adalah
untuk memenuhi validitas internal.

IV.2 Validitas Internal


Validitas internal adalah pengukur seberapa benar atau valid
kausalitas terjadi. Desain eksperimen dalam penelitian ini telah memenuhi
validitas internal yang dijelaskan di bawah ini:
Desain eksperimen ini bebas dari faktor-faktor yang mengakibatkan
ancaman terhadap validitas internal, antara lain:
1. Histori : pengaruh peristiwa lain yang terjadi antara waktu sebelum
dan sesudah tes. Eksperimen yang dilakukan oleh peneliti bebas dari
ancaman histori karena tes eksperimen dilakukan terhadap seluruh
partisipan

dalam keadaan yang sama yaitu sama-sama setelah

mengikuti kuliah pada jam kuliah pertama.


2. Maturasi : pengaruh waktu yang mempengaruhi subjek. Eksperimen
ini bebas dari ancaman maturasi karena tes eksperimen dilakukan pada

xlii

Perpustakaan Unika

jam yang sama untuk seluruh partisipan dan dalam mengerjakan


eksperimen ini semua partisipan diberikan waktu yang sama.
3. Pengujian : pengaruh pengujian sebelumnya yang membuat subjek
belajar yang akan mempengaruhi pengujian selanjutnya. Eksperimen
ini bebas dari ancaman pengujian karena semua partisipan yang
mengikuti tes eksperimen ini tidak ada yang belajar terlebih dahulu
karena mereka semua tidak ada yang tahu akan adanya pelaksanaan
eksperimen ini, dan juga partisipan tidak dapat bekerja sama karena
mereka saling berjauhan satu dengan yang lainnya.
4. Instrumentasi: pengaruh pergantian instrument atau pergantian
pengamat. Eksperimen ini bebas dari ancaman instrumentasi karena
pada eksperimen ini dari awal hingga akhir dilakukan oleh peneliti
yang

sama

atau

dengan

kata

lain

tidak

ada

pergantian

peneliti/pengamat.
5. Seleksi : pengaruh karakteristik subyek yang berbeda di grup treatmen
dengan yang di grup kontrol. Eksperimen ini bebas dari ancaman
seleksi karena tidak ada perbedaan karakteristik pada semua
partisipan.
6. Mortality eksperimen: pengaruh perubahan komposisi subyek di grup
treatmen. Eksperimen ini bebas dari ancaman mortality eksperimen
karena tidak ada perubahan komposisi subyek pada saat eksperimen
dilakukan.

xliii

Perpustakaan Unika

Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen dapat diuraikan sebagai berikut:


a. Pelaksanaan eksperimen dilakukan kepada partisipan yang merupakan
mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata, Semarang. Partisipan berjumlah 27 orang yang memiliki
internal locus of control (kelompok 1) dan 26 orang yang memiliki
eksternal locus of control (Kelompok 2)
Tabel 4.3
Jumlah Riil Partisipan pada Masing-masing Kelompok
Kelompok

Jumlah Partisipan

27

26

Total

53

Sumber : Data yang diolah, 2010.


b. Semua partisipan diberikan informasi yang sama dengan menggambarkan
bahwa partisipan diberi pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Partisipan merupakan kelompok eksperimental
yang akan diberi pekerjaan dengan adanya insentif yang ditunjukkan
dengan informasi yang ada.
c. Dalam pelaksanaan eksperimen, partisipan ditempatkan pada jarak yang
berjauhan satu dengan yang lainnya sehingga mereka tidak bisa saling
bekerja sama, dan dilarang untuk mengadakan komunikasi antar
partisipan, karena jika antara partisipan yang satu dengan partisipan yang

xliv

Perpustakaan Unika

lain dapat bekerja sama maka akan berpengaruh pada validitas internal
eksperimen ini.
d. Sesi 1 adalah sesi latihan, belum ada insentif pada sesi ini. Partisipan
diminta untuk menterjemahkan simbol pada part I, dalam waktu 2 menit.
Kemudian partisipan diminta menghitung pengkodaan yang telah
dilakukan dengan benar.
e. Sesi 2 adalah sesi working. Pertama partisipan diberi informasi insentif
dan dilakukan cek manipulasi atas insentif dengan memberikan soal
dalam bentuk tabel, jika pengkodaan benar 30 maka insentif yang
diperoleh adalah 30 dikalikan dengan Rp.100,- jika jawaban benar maka
manipulasi yang dilakukan adalah berhasil.
f. Hasil manipulasi cek menunjukkan bahwa ada 3 orang yang tidak lolos
dalam uji manipulasi dengan rincian 2 orang adalah dari kelompok
internal locus of control dan 1 orang dari kelompok eksternal locus of
control. 3 orang tersebut tidak lolos dalam uji manipulasi karena ketiga
partisipan tersebut salah dalam mengerjakan soal pada tabel. Semua
partisipan yang lolos dan tidak lolos dalam uji manipulasi cek tetap
mengikuti eksperimen pengkodaan pada part 2 karena eksperimen
dilakukan secara terus berkelanjutan hingga part 2 selesai sehingga
kondisi partisipan yang lolos atau tidak lolos dalam uji manipulasi
diketahui oleh peneliti saat eksperimen telah selesai dilakukan.

xlv

Perpustakaan Unika

Tabel 4.4
Hasil Uji Manipulasi
Kelompok

Total

Jumlah partisipan

27

26

53

Tidak lolos uji manipulasi

Total lolos uji manipulasi

25

25

50

Sumber : Data yang diolah, 2010.

g. Lalu partisipan diminta melakukan pengkodaan pada part II dalam waktu


2 menit. setelah itu pengkodaan diperiksa oleh partisipan lain dan setiap
partisipan memperoleh insentif sesuai dengan jumlah pengkodaan yang
telah dilakukannya.

IV.3 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan


proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan
peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel
penelitian yang utama dan data demografi responden (Indriantoro dan
Supomo, 2002:170).

xlvi

Perpustakaan Unika

Tabel 4.5
Hasil Mean Nilai Kinerja Antara Individu dengan Internal Locus of Control dan
Individu dengan Eksternal Locus of Control
Descriptives
Locus of Control
N

Mean Kinerja

internal

25

52.16

eksternal

25

42.36

Total

50

47.26

Sumber : Data yang diolah, 2010.


Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 50 partisipan, sebanyak 25
partisipan (50%) adalah partisipan yang memiliki internal locus of control
dan sebanyak 25 partisipan (50%)

adalah partisipan yang memiliki

eksternal locus of control. Mean nilai kinerja kelompok partisipan internal


locus of control yaitu 52,16 memiliki nilai lebih besar daripada mean nilai
kinerja kelompok partisipan eksternal locus of control yaitu 42,36. Hal
tersebut menjelaskan bahwa kelompok individu internal locus of control
memiliki kinerja yang lebih tinggi daripada individu dengan eksternal
locus of control.

IV.4 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam eksperimen ini yaitu

Ha1 diuji dengan

menggunakan SPSS versi 16 menggunakan ANOVA satu arah (one-way


ANOVA). Hasil tahapan pengujian:
xlvii

Perpustakaan Unika

IV.4.1 Uji Homogenity of Variance


Uji Homogeinity of variance digunakan untuk mengetahui
apakah variabel dependen memiliki varian yang sama dalam setiap
kategori variabel independen. Hasil uji homogeinity of variance
dengan menggunakan Levenes Test yang dapat dilihat pada tabel
4.6
Tabel 4.6
Levenes Test
Test of Homogeneity of Variances
Kinerja
Levene Statistic

df1

.303

df2
1

Sig.
48

.584

Sumber : Data yang diolah, 2010.


Tabel 4.6 menunjukkan nilai sig. lebih besar daripada . Sebesar
0,584 > 0,05 yang menandakan bahwa kategori variabel memiliki
varian yang sama, sehingga uji ANOVA dalam penelitian ini dapat
dilanjutkan.

IV.4.2 Pengujian Hipotesis


Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa individu
dengan internal locus of control memiliki kinerja yang lebih
tinggi daripada individu dengan eksternal locus of control. Dalam
konteks eksperimen, mengimplikasikan bahwa nilai kinerja

xlviii

Perpustakaan Unika

kelompok individu internal locus of

control diharapkan

menunjukkan kecenderungan memiliki kinerja lebih tinggi


daripada kelompok eksternal locus of control.
Pengujian

hipotesis

dilakukan dengan

menggunakan

ANOVA satu arah (one-way ANOVA). Dalam pengujian


hipotesis eksperimen ini peneliti menggunakan pada level 5%.
Sehingga jika sig dalam ANOVA ini lebih kecil daripada 0,05
maka hipotesis dalam eksperimen ini diterima. Tabel 4.7
menunjukkan hasil antara kinerja dan locus of control yang
memberikan nilai signifikan pada 0,002.

Tabel 4.7
Hasil Uji ANOVA Satu Arah
ANOVA

Sum of Squares

df

Mean Square

Between Groups

1200.500

1200.500

Within Groups

5585.120

48

116.357

Total

6785.620

49

F
10.317

Sig.
.002

Sumber : Data yang diolah, 2010.

Dalam tabel ANOVA sig < yaitu 0,002 < 0,05 maka
Ha1 dalam eksperimen ini diterima. Hal tersebut menandakan
bahwa terdapat pengaruh antara locus of control dengan disertai
insentif terhadap nilai kinerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan

xlix

Perpustakaan Unika

adanya perbedaan kinerja antara partisipan yang memiliki internal


locus of control dengan partisipan yang memiliki eksternal locus
of control.
Perbedaan signifikan dalam eksperimen ini merupakan
perbedaan kinerja dari mean yang sudah ditunjukkan pada tabel
4.5 yang menunjukkan bahwa mean kelompok internal locus of
control memiliki nilai mean 52,16 yang lebih tinggi daripada
kelompok eksternal locus of control dengan nilai mean 42,36
artinya partisipan yang memiliki internal locus of control
memiliki kinerja lebih tinggi daripada eksternal locus of control.
Menurut Rotter (1993) menyebutkan bahwa internal locus
of control sebagai batas dimana orang melihat hasil tindakannya.
Karakteristik individu yang ditunjukkan oleh locus of control
bisa mempengaruhi perilaku seseorang ketika dihadapkan pada
skema insentif yang sama.
Penelitian

Alvaro

(2008)

mahasiswa

Universitas

Diponegoro Semarang yang meneliti apakah kinerja dan kepuasan


kerja internal auditor berhubungan dengan perbedaan locus of
control. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa internal
auditor yang memiliki internal locus of control memiliki kinerja
yang lebih tinggi daripada internal auditor dengan eksternal locus
of control. Eksperimen yang dilakukan peneliti kali ini dengan
menggunakan ANOVA yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7

Perpustakaan Unika

di atas mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh


Alvaro(2008).

IV.5 Pembahasan

Individu yang memiliki internal locus of control memiliki kinerja


yang berbeda jika dibandingkan dengan individu yang memiliki eksternal
locus of control. Hal tersebut dikarenakan individu yang memiliki internal
locus of control lebih berorientasi pada tugas dan merasa yakin bahwa apa
yang terjadi pada dirinya adalah berasal dari dalam diri individu,
sedangkan individu yang memiliki eksternal locus of control merasa
bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah pengaruh dari luar dirinya.
Sehingga, individu dengan internal locus of control memiliki kinerja lebih
tinggi daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control.
Menurut penelitian Frucot and Shearon (1997) faktor yang
memberi pengaruh besar untuk memaksimalkan kinerja

adalah faktor

keyakinan individu tentang kemampuannya yang berkaitan dengan


pekerjaan, diantaranya dipengaruhi oleh faktor individual, antara lain
berupa karakteristik psikologi yaitu locus of control. Falikhatun (2003)
yang menyatakan bahwa kinerja juga dipengaruhi oleh tipe personalitas
individu, yaitu individu dengan internal locus of control yang lebih banyak
berorientasi pada tugas yang dihadapinya.

li

Perpustakaan Unika

Hasil pengujian eksperimen ini membuktikan hasil penelitian


Frucot and Shearon(1997) yaitu bahwa seorang individu yang memiliki
faktor keyakinan individu yang berbeda memberi pengaruh terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Juga hasil penelitian Falikhatun(2003) yang
dibuktikan bahwa individu yang memiliki internal locus of control lebih
berorientasi pada tugas, yaitu memiliki hasil kinerja yang lebih tinggi
daripada individu dengan eksternal locus of control.
Hasil eksperimen ini juga mengimplementasikan bagi perusahaanperusahaan bahwa individu yang memiliki internal locus of control
menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada individu yang memiliki
eksternal locus of control. Sehingga perusahaan dalam merekrut pekerja
dapat lebih memperhatikan faktor locus of conrol individu tersebut. Bagi
individu dengan eksternal locus of control, perusahaan dapat memotivasi
individu sebagai dorongan bagi individu untuk bertindak sesuai dengan
tujuan perusahaan. Karena dengan memberikan motivasi maka perusahaan
dapat mengajak individu bersama-sama dengan perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan.

lii

Perpustakaan Unika

BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

V.1

Kesimpulan

Penelitian ini mengajukan masalah yang menyatakan bahwa apakah


individu dengan insentif dan internal locus of control memiliki kinerja yang lebih
tinggi daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control? Hasil
studi eksperimental dengan mengajukan 50 mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata disimpulkan bahwa:
1.

Mean nilai keputusan yang semakin besar menunjukkan bahwa


kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan kinerja individu. Hasil
penelitian ini menunjukkan perbandingan mean nilai keputusan yang lebih
besar adalah kelompok individu dengan internal locus of control.

2.

Pengujian hipotesis menggunakan ANOVA satu arah menunjukkan hasil


locus of control bahwa signifikan pada 0,002. Hasil dari pengujian
menggunakan ANOVA tersebut memberikan arti bahwa individu dengan
insentif dan internal locus of control memiliki kinerja lebih tinggi daripada
individu dengan insentif dan eksternal locus of control. Dengan demikian,
hipotesis dalam penelitian eksperimen ini (Ha1) terdukung.

liii

Perpustakaan Unika

V.2

Saran
Penelitian ini memberikan bukti bahwa insentif dan faktor non ekonomis

yaitu faktor locus of control mempengaruhi kinerja individu. Oleh karena itu
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi penelitian : penelitian ini tidak mengukur insentif yang diberikan
dan hanya memfokuskan pada satu faktor karakteristik individu saja
yaitu locus of control. Oleh karena itu, penelitian yang akan datang
sebaiknya perlu mengukur insentif yang diberikan dan memasukkan
faktor-faktor karakteristik individu lainnya yang mempengaruhi kinerja
selain faktor locus of control.
2. Bagi kontribusi praktek:
a) Rekruitmen karyawan baru: Penelitian ini memberikan penjelasan
bahwa karakteristik individu yaitu locus of control mempunyai
pengaruh terhadap kinerja. Sehingga perusahaan dalam merekrut
individu sebaiknya juga memperhatikan faktor locus of control.
Dengan cara melihat individu tersebut memiliki internal locus of
control atau eksternal locus of control, dan memprioritaskan bagi
individu yang memiliki internal locus of control.
b) Karyawan yang sudah ada dalam perusahaan: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa karakteristik individu memiliki pengaruh
terhadap kinerja individu, maka perlu adanya pengelolaan terhadap
karakteristik individu yang dapat membentuk karakteristik individu
menjadi lebih baik. Misalkan melalui program motivasi.

liv

Perpustakaan Unika

Daftar Pustaka
Alvaro, 2008, ANALISIS DAMPAK LOCUS OF CONTROL TERHADAP
KINERJA DAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR ,
Universitas Diponegoro Semarang.
Babson

College,

1997,

Agency

Theory

Framework,

http://www.babson.edu/entrep/fer/papers96/shane/shane3.htm.
Christensen, Larry B,1988, Experimental Methodology, Fourth Edition, Boston:
Allyn and Bacon, Inc.
Cooper and Schinder, 2006, Bussiness Research Methods, Ninth Edition,
Singapore : McGraw-Hill International Edition.
Falikhatun, 2003, Pengaruh Budaya Organisasi, Locus of Control dan
Penerapan Sistem Informasi Surakarta.
Frucot and Shearon, 1997, Budgetary participation and Locus of Control
www.allbusiness.com/trends-events/investigations/13478293-1.html.
Ghosh,

Dipankar,

1997,

De-edcalationAtrategies:

Some

Experimental

Evidence, Behavioral Research In Accounting, Vol. 9:p.88-112


Gibson, Ivancevich, Donelly, and Konopaske, 2003, Organization: Behavior,
Structure, Processes, Eleventh Edition: McGraw Hill/Irwin
Harrel, Adrian and Paul Harrison, 1994, An Insentive To Shirk, Privately Held
Information, and Managers Project Evaluation Decisions, Accounting
Organizations and Society, vol.19,No.7:p.569-577.
Harrison, Paul D. and Adrian Harrel, 1993, Impact of Adverse Selection on
Managers Project Evaluation Decisions, Academy of Management
Journal, Vol. 36, No. 3:p. 635-643.

lv

Perpustakaan Unika

Hehanussa, Salomi J., 2004, Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran


Terhadap

Kepuasan

Kerja:Locus

of

Control

Sebagai

Variabel

Moderating,BALANCE, 2:p.29-41
Heider, Fritz, 2010, Teori Atribusi Merupakan Teori yang Menjelaskan Tentang
Perilaku Seseorang,

http://www.docstoc.com/docs/57790860/Teori-

atribusi-merupakan-teori-yang-menjelaskan-tentang-perilaku-seseorang .
Jones, Gareth. R,2001, Organizational Theory: Text and Cases, Third Edition:
Prentice Hall International, Inc.
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, 2001, Organizational Behaviour, Fifth
Edition: Irwin/McGraw-Hill
Kusuma, Indra Wijaya, 2004, The Role of Compensation in Projects Manager
Evaluation Of Terminating An Unproitable Project, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol.19, No. 1 : hal 1-15
Menezes, Alvaro Amaral, 2008, Analisis Dampak Locus Of Control terhadap
Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor, Tesis sebagai salah satu
syarat
Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi Universitas Diponegoro
Semarang.
Mustikawati, Reny, 1999, Pengaruh Locus of Control dan Budaya Paternalistik
Terhadap Keefektifan Penganggaran Partisipatif Dalam peningkatan
Kinerja Manajerial, Jurnal Bisnis dan Akutansi, Vol. 1, No. 2: hal. 96119.
Nugraha,

Dhimas

Satriya,

2009, PENGARUH

GAYA

KEPEMIMPINAN

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL


SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI ( Survey pada Rumah Sakit Negeri
dan Swasta di Kabupaten Kendal), Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

lvi

Perpustakaan Unika

Pangabean, Agung F., 2002, Insentif: Definisi, Tujuan, Jenis, Proses, dan Syarat
Pemberian Insentif, Jakarta.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/insentif-definisi-tujuan-jenisproses.html
Rotter,J.B.

1993,

Locus

of

Control

is

the

framework,

http://mres.gmu.edu/readings/PSYC557/Rotter1993.pdf
Satriya, Dhimas, 2009, PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sulistyanto, H. Sri dan Clara Susilawati, 2008, Metode Penulisan skripsi, Edisi 4,
Semarang : penerbit Universitas Katolik Soegijapranata dan Pusat
Pengembangan

dan

Pengkajian

Akutansi

Universitas

Katolik

Soegijapranata.
Wibisono, 2007, Peran Insentif Individu Terhadap Kinerja Pada CV. Indo
Persada, Universitas Kristen Petra Surabaya.

lvii

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN I
KUESIONER LOCUS OF
CONTROL

lviii

Perpustakaan Unika

KUESIONER

Data Identitas Partisipan


NIM

IPK

Jenis Kelamin

: Laki-laki

No. HP

Pernah bekerja

: PENAH

Perempuan

BELUM PERNAH

Kuisioner
Anda diminta untuk memilih salah satu dari masing-masing pasangan pada tiap
nomor di bawah ini yang lebih anda percayai bahwa pernyataan tersebut lebih benar
dengan cara memberikan tanda (X) pada pilihan anda. Pilih pernyataan yang menurut
diri anda sendiri dan bukan dari diri orang lain. Karena ini adalah ukuran atas
keyakinan diri sendiri (pribadi) dan dalam pernyataan ini tidak ada jawaban yang
benar atau salah.
1.

A. Banyak hal yang tidak menggembirakan dalam hidup orang disebabkan


nasib buruk.
B. Nasib buruk seseorang adalah akibat kesalahan yang mereka buat sendiri.

2. A. Dalam jangka panjang orang akan memperoleh penghargaan yang


semestinya di dunia.

lix

Perpustakaan Unika

B. Sayangnya, nilai seseorang seringkali tidak dipedulikan meskipun dia


berusaha sekuat tenaga.
3. A. Tanpa kesempatan baik seseorang tidak bisa menjadi seorang pemimpin
yang efektif.
B. Seseorang yang berkemampuan tetap gagal menjadi pemimpin berarti
tidak memanfaatkan kesempatan yang tersedia.
4. A. tidak peduli seberapa keras anda berusaha orang tetap tidak menyukai
anda.
B. orang yang tidak bisa membuat orang lain menyukainya berarti tidak bisa
bergaul dengan orang lain.
5. A. keturunan mempunyai peranan penting dalam menentukan kepribadian
seseorang
B. pengalaman hidup seseoranglah yang menentukan kepribadian seseorang
6. A. saya sering merasa bahwa sesuatu akan terjadi dan sesuatu tersebut
benar-benar terjadi.
B. percaya pada nasib tidak pernah menjadikan saya berhasil dibandingkan
dengan kalau saya mengambil keputusan untuk mekakukan tindakan
yang jelas.
7. A. bagi seseorang mahasiswa yang selalu siap,jarang sekali menganggap
suatu ujian tidak adil.
B. seringkali pertanyaan ujian tidak ada hubungannya dengan kuliah yang
diberikan sehingga belajar merupakan sesuatu yang tidak ada gunanya.
8. A. untuk berhasil orang harus berusaha keras, keberuntungan tidak ada
peran sama sekali.
B. memperoleh pekerjaan yang baik terutama bergantung pada tempat yang
benar, diwaktu yang tepat .
9. A. dunia ini diatur oleh orang yang punya kekuasaan,dan tidak banyak yang
bisa diperbuat oleh orang kecil.
B. warga negara biasa dapat mempengaruhi keputusan pemerintah.
10. A. apabila saya membuat rencana, saya hampir selalu yakin bahwa saya bisa
menjalankan rencana tersebut.

lx

Perpustakaan Unika

B. tidak selalu bijaksana untuk merencanakan terlalu jauh ke depan karena


banyak hal hanya merupakan masalah keberuntungan baik atau buruk
saja.
11. A. bagi saya memperoleh apa yang saya inginkan sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kemujuran.
B. seringkali kita bisa memutuskan apa yang akan kita perbuat dengan cara
melemparkan/ mengundi dengan mata uang logam.
12. A. sepanjang masalah dunia yang kita perbincangan, sebagian besar dari kita
menjadi korban kekuatan yang tidak kita pahami dan tidak dapat kita
kendalikan.
B. dengan mengambil peran aktif di masalah-masalah social dan politik
orang dapat mengendalikan kejadian-kejadian di dunia ini.
13. A. Dalam jangka panjang hal-hal buruk yang kita alami diseimbangkan
dengan hal-hal baik yang juga kita alami.
B. sebagian besar kemalangan adalah akibat dari ketidakmampuan,
ketidaktahuan, kemalasan, atau ketiganya.
14 A. dengan usaha yang cukup kita bisa memberantas korupsi politis.
B. Sulit bagi kita untuk mempunyai control atas hal-hal yang dikerjakan
politisi di kantornya.
15. A. kadang-kadang saya tidak dapat memahami bagaimana guru sampai pada
nilai yang mereka berikan.
B. terdapat kaitan langsung antara seberapa keras saya belajar dengan nilai
yang saya peroleh.
16. A. seringkali saya merasa bahwa saya sedikit sekali bisa mempengaruhi halhal yang terjadi pada diri saya.
B. tidak mungkin bagi saya untuk percaya bahwa kebetulan atau kemujuran
mempunyai peran penting dalam hidup saya.
17. A. orang merasa terasing karena mereka tidak berusaha untuk ramah.
B. Tidak ada gunanya untuk berusaha keras untuk menyenangkan orang
lain, kalau mereka memang menyukai anda, mereka tetap menyukai
anda.

lxi

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN II
EKSPERIMEN

lxii

Perpustakaan Unika

PART I
Anda diminta untuk mengikuti games yang telah tersedia, dengan cara
menterjemahkan kode yang telah disediakan di bawah ini menjadi
huruf alphabet seperti yang ada dalam petunjuk pengkodaan symbol.
Berusahalah untuk menterjemahkan symbol sebanyak-banyaknya.
Anda akan diberi waktu 2 menit untuk menterjemahkan symbol
sebanyak-banyaknya. Demi tercapainya pelaksanaan skripsi ini, anda
dimohon untuk tidak memulai mengerjakan terlebih dahulu jika belum
ada perintah/instruksi dari peneliti.
Petunjuk pengkodaan symbol :
A

Anda diminta untuk menyelesaikan symbol di bawah ini dengan durasi


waktu 2 menit

lxiii

Perpustakaan Unika

Peneliti memberikan apresiasi partisipasi anda dengan bentuk


skema, yang berdasarkan pada pengkodaan yang telah anda
lakukan dengan benar.
1.

Jika 1 unit kode benar, maka anda akan menerima uang Rp


100,-

2.

Berikut adalah jumlah terjemahan benar yang telah anda capai.


UNIT

RUPIAH

TOTAL UANG

Jika

30

Rp. 100,-

Rp. 3000,-

Jika

70

Rp. 100,-

Rp. 7000,-

Jumlah terjemahan

Rp. 100,-

anda

Berapa total uang yang anda dapatkan berdasarkan jumlah terjemahan


yang telah anda lakukan, jika anda mendapatkan uang Rp.100 / unit ?
lxiv

Perpustakaan Unika

PART II
Pada sesi 2 ini, anda diminta untuk menterjemahkan symbol yang
telah disediakan menjadi huruf alphabet seperti pada petunjuk
pengkodaan. Pada sesi ini anda akan menerima uang Rp. 100,- untuk
setiap terjemahan yang anda lakukan dengan benar (seperti
perhitungan di atas). Pada sesi 2 ini waktu yang diberikan adalah sama
yaitu 2 menit. berusahalah untuk menterjemahkan symbol sebanyakbanyaknya agar semakin banyak uang yang anda kumpulkan. Demi

tercapainya pelaksanaan skripsi ini, anda dimohon untuk


tidak memulai mengerjakan terlebih dahulu jika belum ada
perintah/instruksi dari peneliti.
Petunjuk pengkodaan:
A

Selesaikan simbol di bawah ini:

lxv

Perpustakaan Unika

lxvi

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN III
DATA OUTPUT SPSS

lxvii

Perpustakaan Unika

ONEWAY Kinerja BY LOC


/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY
/ANALYSIS.
SAVE OUTFILE='C:\Documents and Settings\Yessy Pisca\Desktop\spss sudah cek.sav' /COMPRESSED.

Oneway
[DataSet2] C:\Documents and Settings\Yessy Pisca\Desktop\spss sudah cek.sav

Descriptives
Kinerja
95% Confidence Interval for Mean

Std.
N

Mean

Deviation

Std. Error

Lower Bound

Upper Bound

Minimum Maximum

internal

25

52.16

11.968

2.394

47.22

57.10

31

88

eksternal

25

42.36

9.460

1.892

38.46

46.26

23

63

Total

50

47.26

11.768

1.664

43.92

50.60

23

88

Test of Homogeneity of Variances


Kinerja
Levene Statistic
.303

df1

df2
1

Sig.
48

.584

ANOVA
Kinerja
Sum of Squares

df

Mean Square

Between Groups

1200.500

1200.500

Within Groups

5585.120

48

116.357

Total

6785.620

49

lxviii

F
10.317

Sig.
.002

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN IV
DATA JAWABAN
PARTISIPAN

lxix

Perpustakaan Unika

DATA POTENSIAL PARTISIPAN YANG TIDAK MENGISI KUISIONER


SECARA LENGKAP

NIM
08.60.0141

IPK
3,4

JNS KLMN
L

08.60.0177
06.60.0196
07.60.0129

3,0
2,67
2,75

L
P
L

BEKERJA
PERNAH
BLM
PERNAH
PERNAH
PERNAH

DATA POTENSIAL PARTISIPAN YANG TIDAK LOLOS DALAM UJI


MANIPULASI

NIM
08.60.0109
07.60.0065
07.60.0185

IPK
3,6
2,4
2,87

JNS KLMN
P
P
P

BEKERJA
PERNAH
PERNAH
PERNAH

LOC
EKSTERNAL
INTERNAL
INTERNAL

DATA POTENSIAL PARTISIPAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI


PENGUJIAN HIPOTESIS

NIM
08.60.0063
08.60.0211
08.60.0101
08.60.0075
08.60.0077
06.60.0146
08.60.0137
08.60.0149
08.60.0183
08.60.0220
08.60.0214
08.60.0200

IPK
2.58
3.02
3.12
2.69
2.7
2.41
2.86
2.97
2.79
3.17
2.85
3.17

JNS KLMN
P
P
L
P
P
P
P
P
L
P
L
L

BEKERJA
PERNAH
PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH

lxx

LOC
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL

NILAI
KINERJA
51
35
41
43
35
39
45
37
26
49
44
49

Perpustakaan Unika

08.60.0116
08.60.0212
08.60.0219
09.60.0045
07.60.0147
08.60.0086
07.60.0178
07.60.0224
07.60.0060
06.60.0203
08.60.0095
06.60.0156
06.60.0106
07.60.0225
07.60.0149
07.60.0189
07.60.0078
10.60.0267
09.60.0032
08.60.0119
08.60.0127
09.60.0079
09.60.0070
07.60.0010
09.60.0062
07.60.0170
08.60.0123
08.60.0178
08.60.0153
08.60.0199
08.60.0180
08.60.0099
08.60.0164
08.60.0013
08.60.0103
08.20.0201
08.60.0151
07.60.0206

3.12
2.85
2.68
2.46
2.63
2.87
2.75
3.74
2.54
2.62
2.66
2.62
2.82
2.64
2.89
3.1
3.43
2.62
2.75
2.5
2.33
2.08
2.6
3.68
2.25
2.1
2.07
3.2
2.58
2.92
2.74
2.83
2.76
3.06
2.03
2.88
2.9
2.43

P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
L
L
L
L
P
P
P
P
P
L
L
P
L
P
P
L
P
P
L
P
P

PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
BLM PERNAH
PERNAH

lxxi

EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
EKSTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
INTERNAL
EKSTERNAL

40
40
62
63
32
43
23
39
34
44
51
42
45
36
42
44
52
57
88
50
44
63
31
47
78
59
53
52
57
40
49
48
56
54
48
53
58
52

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN V
Data Skor Locus of Control

lxxii

Perpustakaan Unika

skor

Jumlah Parisipan
kelompok 1

Total

kelompok 2

10

11

12

13

14

15

16

17

Total

25

24

50

lxxiii

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN V
DATA SKOR JAWABAN
LOCUS OF CONTROL

lxxiv

NO
1
2
3

DATA JAWABAN LOCUS OF CONTROL


NIM
06.60.0106
06.60.0146
06.60.0156

1
0
0
0

2
0
1
0

3
0
0
0

4
1
1
1

5
0
1
0

6
1
1
0

7
0
1
1

8
0
1
1

9
0
0
1

10
0
1
1

lxxv

11
1
1
0

12
0
1
1

13
0
1
1

14
0
1
1

15
16
1
0
Perpustakaan Unika
0
0
0
1

17
0
1
0

TOTAL
SKOR
4
12
9

Perpustakaan Unika

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

06.60.0203
07.60.0010
07.60.0060
07.60.0078
07.60.0147
07.60.0149
07.60.0170
07.60.0178
07.60.0189
07.60.0206
07.60.0224
07.60.0220
08.60.0031
08.60.0063
08.60.0075
08.60.0077
08.60.0086
08.60.0095
08.60.0099
08.60.0101
08.60.0103
08.60.0116
08.60.0119
08.60.0123
08.60.0127
08.60.0137
08.60.0149
08.60.0151
08.60.0153
08.60.0164
08.60.0178
08.60.0180
08.60.0183
08.60.0199
08.60.0200
08.60.0201
08.60.0211
08.60.0212
08.60.0214
08.60.0219
08.60.0220

0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1

1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1

1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0

1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1

0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1

1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0

0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1

0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1

lxxvi

0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0

1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1

1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0

0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1

1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0

1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1

0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0

10
4
9
7
10
5
8
10
7
9
9
4
5
9
10
12
9
10
4
11
2
13
3
6
7
11
11
8
6
6
5
5
10
6
9
7
10
9
9
12
10

Perpustakaan Unika

45
46
47
48
49
50

08.60.0032
08.60.0045
09.60.0062
09.60.0070
09.60.0079
10.60.0267

0
0
0
0
0
0

0
0
1
1
1
0

0
0
0
1
0
0

1
1
1
1
1
1

0
1
0
1
0
0

0
0
0
0
0
0

0
1
0
1
0
0

0
1
1
1
1
0

1
1
1
0
1
0

0
0
0
0
0
0

lxxvii

0
0
0
0
0
0

0
1
0
0
0
0

0
1
1
0
0
0

0
1
0
0
0
0

0
1
0
0
0
0

1
0
1
0
0
1

0
1
0
0
1
0

3
10
6
6
5
2

Anda mungkin juga menyukai