Oleh:
FAIZAH
NIM:123911414
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
PERNYATAAN KEASLIAN
i
Nama
: Faizah
NIM
: 123911414
Faizah
NIM. 123911414
ii
Ketua,
Drs.H.Akhirin,M.Ag
Drs.Abdul Rozaq,M.Ag
Penguji I
Penguji II
Drs.H.Mahalli,M.Pd
H.Nur Khoiri,M.Ag
Pembimbing,
Drs.H.Akhirin,M.Ag
iii
MOTTO
Imam Ahmad Ibn Hanbal, Musnad Imam Ahmad, Juz II, (Beirut: Dar alKutub alIlmiyah, t.t), hlm.504
iv
PERSEMBAHAN
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 13 Nopember 2015
Kepada
Yth.Ketua LPTK / Dekan FITK UIN Walisongo
Di Semarang.
Assalamualikum Wr.Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan ,
arahan dan koreki naskah skripsi dengan:
Judul
Nama
: Faizah
NIM
: 123911414
Nama
Huruf Latin
Keterangan
Alif
..
tidak dilambangkan
B'
be
T'
te
'
es titik atas
Jim
je
H'
ha titik di bawah
Kh'
kh
ka dan ha
Dal
de
al
R'
er
Zai
zet
viii
Sn
es
Syn
sy
es dan ye
es titik di bawah
Dd
de titik di bawah
T'
te titik di bawah
Z'
'Ayn
Gayn
ge
F'
ef
Qf
qi
Kf
ka
Lm
el
Mm
em
Nn
en
Waw
we
ix
H'
ha
Hamz
ah
apostrof
ye
ditulis
mutaaqqidn
ditulis
iddah
ditulis
ditulis
hibah
jizyah
ditulis
x
zaktul-fitri
ditulis
V. Vokal panjang:
ditulis
jhiliyyah
ditulis
yas'
3. kasrah + ya mati, ditulis (garis di atas)
ditulis
majd
4. dammah + wau mati, ditulis (dengan garis di atas)
ditulis
furd
VI. Vokal rangkap:
1. fathah + y mati, ditulis ai
ditulis
bainakum
ditulis
qaul
xi
ditulis
a'antum
ditulis
u'iddat
ditulis
la'in
syakartum
VIII. Kata sandang Alif + Lm
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al
ditulis
ditulis
al-Qur'n
al-Qiys
ditulis
al-syams
ditulis
al-sam'
ditulis
furd
xii
zawi al-
ditulis
sunnah
xiii
ahl al-
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam serta menjadi
raja di hari pertimbangan dan pembalasan. Semoga rahmat dan
kesejahteraan selalu dilimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, nabi dan rasul yang terakhir. Hanya kepada-Mu kami menyembah
dan kami meminta kemudahan segala urusan. Dan kepada-Nya, kekasihMu ya Allah yang Engkau sebut-sebut dalam Al-Quran, kami berburu
Syafaat di dunia ini dan di akhirat kelak dengan lantunan sholawat.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Tinggi, penulisan
skripsi ini dimulai. Tujuannya, hanyalah semata-mata menuntut limpahan
berkah dan kenikmatan-Nya atas apa yang talah penulis peroleh. Hanya
pujian dan rasa syukur yang mendalam atas segala limpahan rizqi, itulah
yang dapat penulis lakukan atas terselesainya penulisan ini. Kemudian
skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Program Peningkatan Kualifikasi S.1 bagi
guru MI dan PAI disekolah melalui Dual Mode System (DMS) UIN
Walisongo di FTIK UNISNU Jepara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan
skripsi ini, penulis mengalami kesulitan dan lemah. Oleh karena itu,
penulis membutuhkan banyak bimbingan, bantuan, petunjuk serta
xiv
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, secara pribadi penulis ucapkan
ribuan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
1. Prof.Dr.H.Muhibbin,
M.Ag
selaku
Rektor
UIN
Walisongo
Semarang.
2. Prof.Dr.H.Muhtarom, HM Selaku Rektor UNISNU Jepara.
3. Dr.H.Sujai, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Walisongo Semarang.
4. Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Imu
keguruan UNISNU Jepara yang telah meluangkan waktu , tenaga
dan fikirannya untuk membimbing dan memberikan petunjuk dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan UIN
Walisongo Semarang yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis sampai selesainya tugas studi.
6. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan UNISNU
Jepara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dengan penuh
kesabaran dalam mendidik sampai selesainya tugas studi.
7. Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag Selaku Ketua Pelaksana Program
Peningkatan Kualifikasi S.1 bagi guru MI dan PAI melalui Dual
Mode System (DMS) LPTK induk UIN Walisongo Semarang di
xv
kepada penulis
untuk senantiasa
semangat
dalam
Faizah
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....i
PERNYATAAN KEASLIAN... ii
PENGESAHAN..iv
NOTA PEMBIMBING... v
MOTTO.. vi
PERSEMBAHAN. vii
ABSTRAK.... viii
TRANSLITERASI. ix
KATA PENGANTAR .xiii
DAFTAR ISIxvii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar Belakang.. 1
Rumusan Masalah... 10
Tujuan dan Manfaat Penelitian.. 11
Kajian Pustaka. 13
Metode Penelitian 15
Sistematika Pembahasan..... 19
BAB IV : PENUTUP.........156
A. Kesimpulan..... 156
B. Saran... 157
C. Implikasi Penelitian..
159
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berjanjinan merupakan kegiatan yang berisikan tentang
pembacaan dan pelafalan tentang syair al-Barzanji, tidak hanya di
negara Indonesia saja bahkan juga di negara Arab Timur Tengah.
Di Indonesia khususnya orang-orang NU, membaca kitab ini dalam
melakukan ritual mauludiyah atau menyambut kelahiran Rasulullah
merupakan tradisi yang senantiasa dijalankan . Selain mauludiyah,
kitab tersebut juga sering dibaca ketika ada hajad anak lahir, hajad
menantu, khitanan, tingkeban, masalah yang sulit terpecahkn dan
musibah yang berlarut-larut. Yang tidak ada maksud lain mohon
berkah Rasulullah akan terkabul semua yang dihajatkan.
Mengusik rasa ingin tahu penulis lebih dalam tentang kitab alBarzanji, sejarah mencatat bahwa kitab al-Barzanji yang dikarang
oleh Jafar Al-Barzanji yang terlahir di daerah Barzinj (kurdistan)
merupakan salah satu karya sastra yang sudah ratusan tahun dipakai
namun belum ada yang menggeser lewat keindahan kalimatkalimat yang disusunnya sampai sekarang. Bagi yang faham bahasa
1
10
Mubarakpuri, Safiur Rahman. Cahaya di Atas Cahaya (Yogyakarta: Diva
Press,2008), hlm.256.
5
perubahan.
Dengan
sejarahnya
pula,
manusia
kitab-kitab
tertentu
yang
dikembangkan
di
Indonesia oleh para wali songo ataupun para ulama timur tengah
mencoba menggugah keimanan dan kebiasaan manusia ke derajat
yang lebih baik seperti; acara wayangan, tahlilan, selamatan dan
lain sebagainya.
Diera global seperti sekarang dimana arus informasi dan
budaya tak dapat lagi dibendung , berakibat pada merosotnya
moral generasi sekarang. Kasus-kasus degradasi moral mewabah
dimana-mana , korupsi, kolusi, tindak kriminal sudah menjadi
santapan informsi sehari-hari. Ditambah lagi adanya pemahaman
yang menganggap bidah dan sesat tradisi membaca albarjanji ,
mengusik rasa penasaran penulis tentang kitab ini. Mengaitkan
Kitab al-Barzanji dengan pola disiplin dan pembiasaan yang
berlatar pada suatu komunitas (masyarakat/pemuda NU) dengan
orientasi nilai budaya dan nilai religiusitas anak, dan interaksi
antar mereka pada komunitas serta status identitasnya dengan
kualitasnya dengan kualitas akhlak yang mereka capai menjadi
suatu kajian yang sangat menarik. Mengungkap nilai-nilai yang
9
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dijelaskan diatas , maka
dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi nilai Pendidikan Akhlak dalam
kitab
berzanji natsr?
2. Bagaimanakah deskripsi nilai-nilai moral individual maupun
sosial dalam kitab Al-Barzanji natsr?
C.
Adapun
penelitian
atau
pembahasan
terhadap
masalah
b.
c.
dengan
pendidikan
akhlak.
Dengan
ini
2. Manfaat Praktis
Memberikan
kontribusi
positif
untuk
dijadikan
b.
untuk
membina
dan
mengetahui
D. Kajian Pustaka
Kitab berzanji terbagi menjadi dua bagian yaitu, dalam
bentuk prosa dan dalam bentuk syair. keduanya bertutur tentang
kehidupan Muhammad, mencakup silsilah keturunannya, masa
kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Karya
itu juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi
Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat
manusia.
Sebuah karya tulis seni sastra yang memuat kehidupan Nabi
Muhammad Saw. Karya sastra ini dibaca dalam berbagai upacara
12
dlam
kehidupan
beragama
tradisional.
Dengan
2. Ahmad Subki Masyhadi, Nur Al-Lail Ad-Daji Wa Miftah Bab AlYasar (cahaya di malam gelap dan kunci pintu kemulyaan),
terjemahan/komentar dalam bahasa jawa, diterbitkan oleh hasan
al-attas pekalongan.
3. Asrori Ahmad, Munyat Al-Martaji Fi Tarjamah Maulid AlBarjanzi (harapan bagi pengharap dalam riwayat hidup nabi
tulisan al-barjanzi), terjemahan/komentar dalam bahasa jawa yang
diterbitkan oleh menara kudus
4. Mundzir Nadzir, al-Qoul al-Munji Ala Maani al-Barjanzi
(ucapan yang menyelamatkan dalam makna-makna al-barjanzi),
terjemahan/komentar bahasa jawa, diterbitkan oleh saad bin
nashir bin mabhan, surabaya
5. M Mizan Asrani Muhammad , Badr ad-Daji fi Tarjamah Maulid
al-Barjanzi (purnama gelap gulita dalam sejarah nabi yang ditulis
al-barjanzi), terjemahan indonesia, penerbit karya utama Surabaya
14
E. Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Penulisan
skripsi
ini
menggunakan
jenis
penelitian
14
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT. Ichtiar Baru van
Hoeve, 2001 ) , hlm.199-200.
14
yang
dibutuhkan,
peneliti
menelaah
buku-buku
dengan
tujuan
nilai-nilai
memperoleh
dalam
Kitab
deskripsi
tentang
Al-Barjanzi
berupa
15
2. Sumber Data
Data-data yang berasal dan kepustakaan pada dasarnya dapat
diklasifikasikan ke dalam dua sumber, yaitu sumber primer dan
sekunder.
a.
Data Primer
Data ini merupakan sumber pokok yang diperoleh melalui
kitab yang berjudul Majmuah Maulud Syarafi Al-Anam
yang masih berbahasa arab dan dalam kajian ini penulis
memfokuskan penelitian pada Maulud Barzanji Natsran.
b.
Data Sekunder
Data ini merupakan data penunjang yang dijadikan alat untuk
membantu dalam penelitian, yaitu berupa buku-buku atau
sumber-sumber dari penulis lain yang berbicara tentang karya
sastra barzanji dan juga pendidikan akhlak
15
. Karena content
data
terkumpul,
kemudian
dianalisa
dengan
17
Interpretasi
adalah
suatu
upaya
untuk
18
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh
sehingga pembaca dapat memahami tentang isi skripsi ini, peneliti
memberikan sistematika penulisan dengan penjelasan secara garis
besar. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing saling
berkait.
Bab Pertama, Pendahuluan
. Bab ini
merupakan bab
pendidikan.
Sedangkan
pendidikan
akhlak
meliputi;
20
BAB II
21
. Pengertian ini
hlm. 196.
20
Juhaya S.Praja, Aliran Aliran Filsafat dan Etika, (Jakarta: Prenada Media,
2003), hlm.59.
21
22
Gazalba
sebagaimana
dikutif
Chabib
Toha,
pemberi
nilai,
tetapi
23
di
dalam
sesuatu
tersebut
2.
24
3.
4.
kehidupan
manusia.
Esensi
belum
berarti
sebelum
25
26
27
27
. Nilai
26
27
28
28
30
29
akan dikembangkan
dalam
pendidikan
nilai,
30
b.
c.
d.
32
31
e.
situasi dan kondisi biasa. Dan bila manusia dalam situasi kondisi
darurat (terpaksa), pemberlakuan nilai-nilai tersebut bisa berubah.
Sebagai contoh pada waktu orang berada dalam situasi dan
kondisi kelaparan karena tidak ada makanan yang halal, maka
orang diperbolehkan memakan makanan yang dalam keadaan
biasa haram, seperti daging babi, anjing, bangkai, dan sebagainya.
Nilai-nilai yang tercakup di dalam sistem nilai Islami yang
merupakan komponen atau subsistem sebagai berikut.
a. Sistem nilai kultural yang senada dan senapas
dengan Islam.
b. Sistem nilai sosial yang memiliki mekanisme
gerak
yang
berorientasi
kepada
kehidupan
mengandung
interrelasi
atau
33
suatu
pola
normatif
yang
menentukan
dari
sistem
sosial.
Sedangkan
pengertian
membedakan
35
Nilai
dari
adalah
33
tugastugas
sesuatu
kelompok
yang
bersifat
pembuktian
empirik,
melainkan
soal
kebermaknanaannya
dirinya.
Sehingga
sesuatu
nilai
tersebut
bernilai
bagi
pada
diri
36
B. Pendidikan Akhlak
1. Pengertian Pendidikan Akhlak
Pendidikan dilihat dari istilah bahasa Arab maka pendidikan
mencakup berbagai pengertian, antara lain tarbiyah, tahzib, talim,
ta'dib, siyasat, mawaizh, 'ada ta'awwud dan tadrib. Sedangkan
untuk istilah tarbiyah, tahzib dan ta'dib sering dikonotasikan
36
34
saling mengikat satu sama lain yakni dalam hal memelihara dan
mendidik anak. Kata tadib, lebih menekankan pada penguasaan
ilmu yang benar dalam diri seseorang agar menghasilkan
kemantapan amal dan tingkah laku yang baik. Sedang pada atTarbiyah, difokuskan pada bimbingan anak supaya berdaya dan
tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang secara
sempurna. Sedangkan kata talim, titik tekannya pada penyampaian
ilmu
pengetahuan
yang
benar,
pemahaman,
pengertian,
pandangan
M.Yusuf
Qorhowi
memberikan
pengertian, bahwa;
Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal
dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan keterampilannya.
Karena itu pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik
dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk
mengahadapi masyarakat dengan segala kebaikan, dan
kejahatannya, manis dan pahitnya39
Melihat pandangan di atas yang telah diungkapkan oleh
beberapa ilmuwan muslim, maka kita perlu mengkaji kembali
sejarah perkembangan pendidikan Islam pada masa Rasulullah
SAW. Proses penanaman akidah dan pembiasaan perilaku sesuai
dengan ketentuan Islam kepada kaum Quraisy berlangsung secara
bertahap yang membutuhkan kegigihan dan kesabaran. Kegigihan
dan
kesabaran
pembimbingan,
Rasulullah
pemberian
yang
motivasi,
ditransformasikan
penanaman
nilai,
pada
dan
firman
Allah
SWT
merupakan
pemberian
kepada
Wan Daud, Wan Mohd. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M.
Naquib Al-Attas (Bandung: Mizan Media Utama, 2003), hlm. 256.
41
Departemen Agama RI, AlQuranul Karim, (Depok; Sabiq, 2009), hlm.564.
38
Kata etika berasal dari bahasa Yunani Kuno. Kata Yunani ethos
dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti, tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha)
artinya adat kebiasaan.
Di dalam kamus Ensklopedia Pendidikan diterangkan
bahwa etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan tentang baik
buruk. Sedangkan dalam kamus istilah pendidikan dan umum
42
Imam Mujiono, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press
Indonesia, 2002) , hlm.25.
43
Asmaran, Pengantar Studi Akhlak , (Jakarta: Lembaga Studi Islam dan
Kemasyarakatan, 1999), hlm.8.
44
Afriantoni. Prinsip-prinsip , hlm.36.
39
dikumpulkan.
Imam
Al-Ghazali
dalam
kitab
kearah
melakukan
menghajatkank pemikiran
perbuatan
dengan
tidak
48
Dr.
H.
Hamzah
Yaqub
menyimpulkan
50
Barry dan Yaqob, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual (Surabaya:
Target Press Surabaya, 2003), hlm.194.
51
Asmaran, Pengantar, hlm.7
42
a.
b.
c.
52
. Apabila
b.
c.
54
akal
sehat,
menghambat
perkembangan
e.
meliputi
semua
aspek
kehidupan
manusia
sesuai
dengan
b.
c.
d.
seolah-olah
masa
sekarang
adalah
masa
untuk
menunjukkan siapa yang paling kuat, paling pintar dan siapa yang
paling berkuasa.
Hegemoni media telah menunjukkan bahwa reformasi iptek
belum dapat menghadirkan sebuah solusi terhadap permasalahan
yang
berkembang
di
masyarakat.
Sebagaimana
tegnologi
kaya isi, tak terbatas raganya. Segalanya lebih mudah dan lebih
enak untuk dinikmati. Namun dibalik itu semua menjadi jurang
kehancuran bagi masyarakat yang sarat akan kekurangan.
Kekurangan dalam bidang intelektual maupun kekurang dalam hal
spiritual. Tatanan masyarakat, keluarga yang sebelumnya penuh
dengan sarat norma sosial dan norma susila, menjelma menjadi
masyarakat , keluarga dengan cara pandang hidup yang berbeda 56.
Dalam dunia pendidikan, anak-anak menjadi lebih progresif
tanpa batas, kesopanan tiada lagi diperlukan. Tidak ada perbedaan
antara murid dan guru ketika berkaca pada Hak Asasi Manusia.
HAM menjadi kekuatan yang menakutkan yang sedikit demi
sedikit mengubah tananan katimuran. Dari sudut lain masih banyak
sekali seperti fenomena sosial dan fenomena politik.
Dengan timbulnya berbagai persoalan yang berkembang, tentu
akhlakul karimah menjadi prioritas. Komitmen pada nilai inilah
yang menjadikan modal pengembangan akhlak. Urgensi pendidikan
akhlak semakin terasa jika dikaitkan pada maraknya aksi korupsi,
manipulasi, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan. Terkait
akhlak dapat dikembangkan atau dibentuk, para ulama memiliki
perbedaan pandangan.
56
59
eksklusif, artinya bahwa berbagai jenis nilai seperti benar atau salah,
baik atau buruk dapat dikatakan ada bila menunjukkan adanya
kecocokan dengan hasil pengujian yang dialami manusia dalam
pergaulan
60
usaha untuk membedakan antara yang baik dan buruk yang diambil
dari sesuatu apapun itu bentuknya bisa melalui media pengajarn
media hiburan yang didalamnya mengandung arti yang sangat luas.
Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang hendak dibentuk
atau diwujudkan dalam pribadi anak didik agar fungsional dan aktual
dalam perilaku muslim, adalah nilai Islami yang melandasi moralitas
(akhlaq), ada beberapa faktor penting yang terdapat dalam diri (jiwa)
anak yang perlu diketahui, karena hal ini menjadi acuan dalam
pembahasan nilai-nilai pendidikan akhlaq yang dibutuhkan dalam
59
Instink
Instink merupakan faktor penting dalam akhlaq karena
instink terdapat dalam manusia. Instink merupakan suatu sifat
yang dapat menimbulkan perbuatan tanpa didahului latihan
perbuatan itu61 .
2.
Kebiasaan
Kebiasaan adalah. Bentuk tingkah laku yang tetap dari
usaha
menyesuaikan
diri
terhadap
lingkungan
yang
62
. Apabila dihubungkan
Kehendak
Kehendak adalah suatu kekuatan, seperti uap atau listrik.
Kehendak merupakan penggerak manusia yang mendorong
61
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlaq), terj. Farid Maruf, (Jakarta: Bulan Bintang,
1979), hlm.17.
62
Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: Mandar Maju, 1996), hlm. 101.
52
5.
dilihat.
Akal
Akal merupakan sumber pengetahuan dan pemahaman
yang terdapat dalam manusia, namun juga akal menjadi tanda
kodrati keutamaan dan sumber setiap adab 64 . Dengan
penyempurnaan akal, Allah SWT telah memberikan tugas
untuk bertanggung jawab, menjadikan dunia teratur dan
sejahtera, dan melaksanakan perintah Allah lainnya.
Dalam pendidikan akhlaq aktualisasi nilai-nilai Islam perlu
64
demikian
dalam
usaha
aktualisasi
nilai-nilai
moral
Islam
kepada
54
malu), al-
65
BAB III
KAJIAN OBYEK PENELITIAN
Pengantar
Ajaran Islam memperlihatkan hukum pertimbangan antara
yang subut (tetap) dan tatawwur (berkembang). Hukum ibadah
mahdah adalah subut, tidak boleh ada inovasi dan pembaharuan,
sedang hukum ibadah sosial atau muamalah kemasyarakatan
adalah tatawwur, harus ada inovasi dan pembaharuan sesuai
dengan perkembangan masyarakat. Sehubungan dengan itu, para
ulama menetapkan sebuah kaidah usul bahwa ;
"Hukum dasar dalam ibadah (mahdah) adalah haram, kecuali ada
dalil sebaliknya (yang menghalalkannya). Sedang ibadah sosial
(gair mahdah) adalah boleh, kecuali ada dalil sebaliknya (yang
mengharamkannya)."
Peringatan Maulid Nabi termasuk ibadah sosial yang
memiliki nilai-nilai positif sebagai sarana untuk memperkenalkan
56
57
Artinya :Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari
seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah
Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah
Maha mengetahui segala sesuatu ( QS. Al-Ahzab/
33:40) 67
b. Nabi Muhammad SAW dijadikan Tuhan sebagai uswah
hasanah atau teladan yang baik. Dalam Al-Quran
disebutkan :
66
Abdul Fatah, Munawir, Tradisi Orang-Orang NU , (Yogyakarta: Pustaka
Pesantren , 2008) , hlm.293-294.
67
Departemen Agama RI,AlQuranul Karim, hlm.420.
58
Artinya :Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS.
Al-Ahzab, 33:21)
c. Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi
Muhammad, dan Allah memerintahkan umat manusia ikut
bershalawat untuk Nabi Muhammad. Hal ini disebutkan di
dalam kitab suci Al-Quran :
Artinya :Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS.
Al-Ahzab / 33: 56) 68
Hikmah yang dapat diambil dari memperingati hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW sangatlah beraneka ragam. Dalam sejarah,
ternyata Nabi Muhammad SAW adalah tokoh yang berhasil dan
memiliki pengaruh yang cukup luas. Dalam catatan Michael H.
Hart melalui bukunya yang berjudul The 100, a Rangking of the
68
60
setiap
kehidupan
dalam
bentuk
kegiatan
yang
melalui
sholawat-sholawat
tersebut
segenap
bersholawat,
sebenarnya
kita
bukan
hendak
:Sesungguhnya
Allah
dan
malaikat-malaikat-Nya
kamu
untuk
nabi dan
ucapkanlah
salam
kalian
dari
gelapnya
kebodohan
menuju
kepada
manusia
seluruhnya
yang
kemudian
2. Biografi Pengarang
Kitab Iqd al-Jawahir (kalung permata) yang lebih dikenal
dengan sebutan al-Barjanzi. ditulis oleh Syeh Jafar bin Hasan bin
Abd al-Karim bin as-Sayyid Muhammad bin Abd ar-Rasul alBarzanji ibn Abd ar-RASUL bin Abd as-Sayyid abd ar-Rasul bin
Qolandri bin Husain bin Ali bin Abi Tholib ra. Beliau lahir di
madinah tahun 1103-1180 H/1690-1766 M. Mufti SyafiI
Madinah dan khatib Masjid Nabawi di Madinah, dimana seluruh
hidupnya dipersembahkan untuk kota suci nabi ini. Beliu juga
seorang imam, guru besar di masjid nabawi serta merupakan satu
66
73
Nama al-Barzanji
74
2.
3.
4.
5.
77
Dahlan, Abdul Aziz. . Ensiklopedi Hukum Islam.( Jakarta: PT. Ichtiar Baru van
Hoeve.) hlm.199
70
Kitab al-barzanji dalam bahasa aslinya (arab) dibaca dimanamana pada berbagai kesempatan, antara lain pada peringatan
maulid (hari/lahir), upacara pemberian nama bagi seseorang
anak/bayi, acara sunatan (khitanan), upacara pernikahan, upacara
memasuki rumah baru, berbagai syukuran dan ritus peralihan
lainnya, sebagai sebuah ritual yang dianggap meningkatkan iman
dan membawa manfaat yang banyak. Dalam acara-acara tersebut
al-Barzanji dilagukan dengan bermacam-macam lagu yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
dengan
perasaan
yang
dalam.
Ada
yang
sampai akhir .
Kitab al-Barzanji yang merupakan teks sering dihafalkan dan
oleh beberapa ulama indonesia dan telah dikomentari dalam
bahasa jawa, indonesia dan arab antara lain :
1.
2.
terjemahan/komentar
dalam
bahasa
jawa,
Asrori Ahmad, Munyat Al-Martaji Fi Tarjamah Maulid AlBarjanzi (harapan bagi pengharap dalam riwayat hidup nabi
tulisan al-barjanzi), terjemahan/komentar dalam bahasa jawa
yang diterbitkan oleh menara kudus
4.
5.
utama Surabaya 78
Artinya: Diwaktu kelahiran Nabi Saw. muncul bermacammacam kejadian yang menyalahi kebiasaan manusia, dan
hal-hal yang mengagumkan yang tidak dapat diketahui
manusia.79..
78
79
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful Anam
(Kudus: Mathbaah Menara Kudus, tt), hlm. 81
73
85
Artinya: Sesungguhnya kami telah menemukan sifatsifatnya pada Kitab-kitab Samawi yang terdahulu.
beliau
lahir.
Ayah
beliau
Abdullah
bin
Abdi
kecil
di
negeri
Arab
biasanya
86
Artinya:
Maka pendeta
itu mengetahuinya,
dikala
78
ekonomi
buat
sesuatu
bangsa.
Dalam
87
87
pembawa
berita
gembira
dan
pembawa
81
82
keperluannya,
menerimanya.
83
namun
beliau
juga
enggan
dibahas
langkah-langkah
(akhlak)
yang
dapat
85
Allah.
Hal itu dapat dipahami betapa beliau sangat
menghormati orang yang telah menyusuinya, yakni
Suwaibah Aslamiyah dan Halimah Sa'diyah. Karena
ketinggian rasa tahu diri Rasulullah, maka beliau berupaya
membalas kebaikan budi kedua orang yang telah
menyusuinya itu. Wujud rasa tahu diri Rasulullah itu
berupa penghormatan, penghargaan berupa pemberian
materi. Padahal kedua orang itu bukan orang tua kandung
beliau. Oleh karena itu dapat difahami seberapa tinggi rasa
tahu diri beliau terhadap orang tua kandung maupun
saudaranya. Perilaku Rasulullah tersebut di atas tidak
mungkin terwujud sedemikian luhur tanpa adanya
instrospeksi diri beliau yang tinggi pula.
Kemampuan introspeksi diri seseorang merupakan
salah satu tahapan dalam rangka mencapai akhlak alkarimah. Sebab dengan mampu melakukan introspeksi diri
akan terjelma perilaku rendah diri, menghormati orang
lain, tenggang rasa dan murah hati. Apabila perilaku di
atas dapat diwujudkan secara utuh, maka tidak mustahil
86
pula
bahwa
beliau
berkenan
berada.
Selanjutnya
umat
yang
mampu
Artinya:Beliau
suka
berjalan
dibela-
kang
para
88
keperluannya,
namun
beliau
juga
enggan
menerimanya.
perjuangannya
dalam
menyiarkan
Islam
dan
90
91
Akhlak
Nabi
Muhammad
SAW
senantiasa
95
tujuan
risalahnya
adalah
memberikan
kebahagiaan,
hlm. 15
96
pikiran-pikiran
besar,
tetapi
pada
umumnya
suku
bangsa
memproklamasikan
kekuasaan
dan
tak
bersalah
merupakan
pemandangan
biasa.
95
.Satu
suku bertempur dengan suku yang lain. Satu insiden kecil dapat
meledak menjadi pertempuran yang hebat dan kejam, kadangkadang bahkan mengakibatkan satu suku beserta kekuatannya
turun landing selama beberapa waktu.
Ahmad A. Galwash dalam bukunya menggambarkan
keadaan Arab sebelum Islam sebagai berikut: (Arab selama saatsaat sebelum Islam adalah dalam suatu keadaan peradaban yang
sangat rendah. Ketakhayulan dan kemusyrikan merata di manamana. Kebiadaban terjadi di sana-sini. Kejahatan tentang
pembunuhan anak dan pengorbanan manusia adalah soal biasa.
Sukusuku selalu dalam keadaan perang berkepanjangan antara
satu dengan yang lain. Kemangkiran dan tindak-tindak kriminal
95
(terjadi
di
manamana).
Seluruh
Jazirah
dalam
keadaan
98
Artinya: Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik)
menganggap al Lata dan al Uzza.dan Manah yang ketiga,
yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan
Allah). Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan
untuk Allah (anak) perempuan. Yang demikian itu
tentulah suatu pembagian yang tidak adil.Itu tidak lain
hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa
yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya
telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan
mereka.99 (QS.An Najm/53: 19-23)
98
99
526.
100
102
101
Hlm.420.
102
Bey Ariffin, Maria, Yesus dan Muhammad, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990),
hlm. 94
103
universal,
ditujukan
kepada
seluruh
Husain
Haekal
menggambarkan
195.
105
BAB IV
PEMBAHASAN
106
aku
diutus
hanyalah
untuk
Imam Ahmad Ibn Hanbal, Musnad Imam Ahmad, Juz II, (Beirut: Dar al-Kutub
alIlmiyah, t.t), hlm.504.
107
besar
dalam
hidup
kepemimpinannya
mendatang,
menumbuhkan wibawa yang kuat dan daya tarik yang hebat. Maka
ketika beliau memimpin, segi pendidikan akhlak inilah yang menjadi
intisari dari seluruh ajaran-ajarannya. Materi akhlak ini diarahkan
pada menentukan baik dan buruk. Akal dan kalbu berupaya untuk
108
Tuhan
berkaitan
dengan
perbuatan-perbuatan
baik,
108
sangat penting, peserta didik disarankan untuk tidak tergesagesa belajar kepada sembarang guru, sebaiknya peserta didik
harus meluangkan waktu untuk mencari siapakah guru terbaik
dalam bidang yang ia gemari 112.
Aspek tersebut tergambar dalam syair al-Barzanji pada
bab VI sebagai berikut:
*
*
*
*
* *
*
* 113
Artinya: Kemudian ( setelah beliau selesai di susui oleh
Tsuwaibah ), beliau di susui oleh seorang yang masih
muda. Yaitu Halimah Assadiyyah. Sebelum itu, ia
tidak laku sebagai penyusu karena saking fakirnya.
Namun setelah ia menyusui Nabi SAW, langsung ia
112
Wan Daud, Wan Mohd. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M.
Naquib Al-Attas. (Bandung: Mizan Media Utama, 2003) hlm,260.
113
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful
Anam (Kudus: Mathbaah Menara Kudus, tt), hlm. 84.
113
114
jiwa
dan
keleluasaan
Rasululah
dalam
intelektual.
Secara
mencakup
segenap
stimulasi,
sosial-kultural,
interaksi,
lingkungan
kondisi
dalam
adalah
termasuk
sebagai
lingkungan
ini.
keluarga.
Jika
seluruh
anggota
keluarga
telah
2.
Syiria
telah
menarik
perhatian
seorang
pendeta.
*
*
*
*
118
Artinya: Di sana oleh pendeta Buhairo tahu pada anak calon
nabi ini dari sifat- sifat kenabian yang ada pada diri
118
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful Anam ,
hlm. 87
118
119
*
*
119
Artinya: Lalu pendeta tahu bahwa beliau adalah nabi, karena
dedaunan yang sangat lebat itu condong meaunginya. Ia
berkata, Tidak ada yang istirahat di bawa pohon ini
selain Nabi yang memiliki sifat- sifat yang bersih dan
Rosul yang di pilih dengan pemberian-Nya. Kemudian
ia ingin mengecek tanda- tandanya yang lebih samar
dan bertanya kepada Maysaroh, Apakah di kedua
matanya
ada
kemerah-
merahan
?.
Maysaroh
119
Syaraful
121
nilai
essensial
sehingga keluar
dari
makna
dengan cara
Ar-Ruzz
122
*
*
*
*
*
123
3.
*
124
*
dikisahkan
tentang
ketertarikan
Khadijah
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful Anam
, hlm. 90.
124
untuk
menyampaikan
kepada
Rasulullah
yang
keluarga
haruslah
difikirkan
secara
matang.
acara
mantenan/pernikahan,
supaya
manusia
dapat
secara
objektif,
maka
yang
demikian
ini
akan
spiritual
dan
material
seseorang,
yang
berusaha
125
Imam Mujiono. Ibadah dan Akhlak dalam Islam.( Yogyakarta: UII Press
Indonesia. , 2002), hlm, 95-96.
127
Akhlak
dalam
kitab
Al-Barzanji
dimulai
dengan
sang
pencipta
dengan
pujian-pujian
yang
indah.
atas
dirinya
yang
lemah
dengan
permohonan
*
* *
126
Wan Daud, Wan Mohd. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib
Al-Attas., hlm,174.
128
* *
129
*
*
Artinya:Dan adalah Nabi SAW sangat pemalu dan tawadlu,
beliau
menjahit
sandalnya,
menambal
bajunya,
4.
5.
6.
7.
8.
di kisahkan
* * 128
Artinya: Di saat sedang tidur, ibu Aminah di datangi seseorang
dan di katakan padanya, Sungguh, engkau sedang
mengandung pemimpin seluruh jagad dan orang terbaik
dari mereka. Maka jika engkau sudah melairkan- nya,
maka berilah nama Muhammad ( orang yang banyak di
127
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Ensiklopedi Muslim ( Jakarta Timur: PT. Darul
Falah. 2004), hlm, 151-168.
128
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful Anam ,
hlm. 78.
131
) (
Artinya :muliakan anak-anakmu dan baikkanlah nama-namanya
(H.R. Ibnu Majah)
Di lain hadits juga disebutkan :
)
(
132
acara
maulidiyah
seyogyanya
atau khitanan.
para orang
tua
b.
c.
d.
*
129
Artinya : Aku memulai membacakan ( kitab ini ) dengan
menyebut Nama Dzat Tuhan yang Maha Tinggi, seraya
memohon derasnya luapan berkah atas apa yang telah
di berikan oleh- Nya.
Orang muslim melihat dalam dirinya nikmat nikmat Allah
Taala yang tidak dapat dikalkulasikan dalam bentuk angka dari
sejak ia berupa sperma di perut ibunya hingga ia menghadap
Allah SWT. Oleh karena itu patutlah kita sebagai hamba untuk
selalu bersyukur disetiap permulaan amal. Itulah yang ia
gambarkan dalam bait tersebut dengan ia bersyukur kepada-Nya
atas nikmat-nikmat tersebut dengan tulisannya dengan memujiNya dan menyanjung rasul-Nya karena dialah Dzat yang berhak
mendapat sanjungan dan ia bersyukur dengan anggota dengan
menggunakan dalam ketaatan kepada-Nya. Ini etikanya terhadap
Allah SWT sebab tidak bermoral mengingkari nikmat, menentang
129
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful ,hlm. 72.
134
135
Artinya:
*
130
Artinya : Dan di saat terjadi perang Hunain, ibu Halimah juga
perna
menemui
Nabi
SAW.
Lalu
beliau
menghormatinya
dengan
pemberian
dan
mempersilahkan duduk di atas selendang yang sengaja
beliau gelar untuknya.
Islam mengajarkan kepada kaum muslimin tentang akhlak,
orang muslim meyakini hak kedua orang tua terhadap dirinya.
Kewajiban berbakti, taat, dan berbuat baik kepada keduanya.
130
Syekh Ja'far al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim, Maulid Syaraful ,hlm. 85.
136
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat
baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia 131. (QS.Al isra/ 17 : 23)
Dalam terjemahan singkat tafsir Ibnu Katsier , dijelaskan
bahwa mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan
131
*
*
139
*
Artinya: Dan di tengah perjalanan, beliau di kejar oleh
Suroqoh,maka dengan hati yang sangat tulus dan rendah
beliau berdoa pada Alloh Taala. Lalu kaki kuda yang ia
tumpangi masuk ke dalam tanah yang keras, tapi setelah
ia meminta keamanan dari beliau, beliau tetap
memberikan keamanan.
Di antara akhlak baik orang muslim adalah sabar dan pemaaf.
Sabar adalah menahan diri terhadap apa yang dibencinya, atau
menahan sesuatu yang dibencinya dengan ridha dan rela.(AlJazairi, 2004:220) Pemaaf adalah melupakan/merelakan apa yang
sudah terjadi terhadap sesuatu yang dibencinya. Rasulullah telah
memberikan tauladan terhadap kita semua. Selaku umatnya kita
dituntut untuk selalu berbuat baik terhadap sesama dan juga
terhadap orang yang telah berbuat jahat, kemudia ia meminta
maaf maka wajib bagi kita semua untuk memaafkannya.
Sabar menurut terminologi bahasa artinya menahan dan
menegah diri. Allah swt berfirman :
140
Artinya:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orangorang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah
keadaannya
itu
melewati
batas
(QS.Alkahfi/18:28)
Yakni bertahanlah kamu bersama mereka dan bersabarlah
mempunyai
beberapa
tingkatan,
sabar
dalam
menahan
diri
terhadap
kedurhakaan
mempunyai
Artinya :Beliau sangat pemalu dan merendahkan diri, beliau
mengesol
sandalnya,
menambal
pakaiannya,
dan
dijadikan
anak
tangga
pertama
untuk
mencapai
Artinya: . Beliau mencintai orang- orang faqir miskin, duduk
bersama mereka, membesuk mereka yang sedang sakit,
mengiring jenazah mereka, dan tidak pernah menghina
orang faqir yang terbakar oleh kefakirannya.
*
*
Artinya: Beliau mengampuni orang lain, tidak menghadapi
seseorang dengan sesuatu yang ia benci, dan berjalan
dengan para janda dan budak.
Begitu besar kecintaan Rasulullah SAW terhadap kaum
yang lemah, sehingga sebagian hidupnya selalu dicurahkan untuk
mengangkat harkat dan martabat mereka.. kasih sayang adalah
salah satu akhlak yang mulia, sebab sumber kasih sayang ialah
jiwa yang bening dan hati yang bersih 133.
133
Al-Jazair, Abu Bakar Jabir.. Ensiklopedi Muslim. ( Jakarta Timur: PT. Darul
Falah,200), hlm,237.
144
*
Atinya: Beliau sama sekali tidak takut pada raja dan marah karena
Alloh dan ridlo karena di situ ada ridlo Alloh.
Imam AL-Ghazali dalam buku Ihya Ulumiddin mengatakan
bahwa ada tiga tingkatan kemarahan yang dimiliki manusia,
diantaranya adalah tafrif dan ifrath. Yang dimaksud tafrif ialah
lemah dlam menentukan sikap. Artinya orang yang tidak
mempunyai ketegasan dalam menanggapi sikap tercela. Sedangkan
ifrath adalah sikap yang hanya mengutamakan kemarahan,
sehingga ia keluar dari kebijaksanaan dalam mengkontrol akal,
agama dan ketaatannya.
Sifat marah di atas bukanlah yang dicontohkan oleh
Rasulullah. Orang harus tetap berfikiran jernih dalam menghadapi
setiap masalah dan situasi sebagaimana yang telah dicontohkan
oleh sahabat Rasulullah SAW Ali bin Abi Thalib. Dalam suatu
pertempuran melawan orang kafir, ia berhasil memojokkan
146
lawannya dan lawan Ali tidak berkutik lagi. Ketika ali akan
mengayunkan pedangnya kepada lawannya, tiba-tiba lawannya
meludahi Ali dan ludah itu mengenai wajah Ali. Kemarahan pun
tiba-tiba memuncak tetapi Ali segera tersadar. Ia meninggalkan
lawannya dan tidak jadi membunuh lawannya. Para sahabatpun
heran dan bertanya mengapa tak kau bunuh lawanmu tadi? Ali
menjawab, kalau ayunan pedangku tadi kuteruskan, maka aku
pasti telah membunuh lawanku karena kemarahanku akibat aku
diludahi pembunuhan yang demikian tidak akan mendapatkan
ridho dari Allah SWT dan harus murni Karena alasan membela dan
menegakkan kalimat Allah di muka bumi. (baca Daulay, 2001:1416)
9. Akhlak dalam Kesederhanaan
*
*
Artinya: Beliau membalutkan batu pada perutnya karena saking
laparnya, padahal beliau telah di beri kunci- kunci
ekonomi dunia. Pernah pada suatu saat, gunung- gunung
menawarkan padanya untuk berubah menjadi emas,
namun beliau menolaknya.
Al-Ghazali
menerangkan
147
bahwa
berakhlak
baik
atau
berakhlak
Islam
yang
baik,
menggemarinya,
melakukannya
dan
mencintainya 134.
Secara teori al-Ghazali telah memaparkan panjang lebar
dalam kitabnya ihya ulumiddin yang diambil dari perjalanan
pengalaman yang panjang. Rasulullah SAW pada masanya juga
telah memberikan contoh yang kemudian menjadi rujukan bagi
kaum muslimin di dunia sampai sekarang. Kesederhanaan yang
ditampilkan dalam kehidupan merupakan cerminan keagungan
akhlak beliau. Sikap rendah diri, menghargai pemberian orang lain
dan tidak mencelanya, itulah sikap yang selalu beliau tampilkan
kepada siapa saja tanpa ada perbedaan. Harta bagi beliau
merupakan hal yang sangat kecil walaupun kalau beliau meminta
kepada Allah maka gunung, lautan dan daratan akan menjadi
barang yang berharga
134
Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. (Jakarta: Lembaga Studi Islam dan
Kemasyarakatan. 1999), hlm, 17.
148
BAB V
PE N UTU P
A. Kesimpulan
Dari rangkaian pembahasan dan beberapa uraian di atas, maka
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Gambaran akhlak Rasulullah SAW yang memiliki andil besar
membentuk pribadi yang luhur dalam kitab al barzanji natsr
diantaranya adalah aspek introspeksi diri, santun dan pemaaf
serta adil dan sabar .Inilah nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat dalam kitab albarzanji yang sangat bermanfaat bagi
generasi muda karena isinya didasarkan pada apa yang
diajarkan oleh Nabi Muhamamd Saw, baik secara teoritis
berdasarkan al-Quran
152
DAFTAR PUSTAKA
Abd.
Fatah
Jalal,
Asas-asas
Pendidikan
Islam, Bandung
Diponegoro, 1988.
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Kajian
Filsafat Pendidikan Islam Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000.
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam Jakarta: PT. Ichtiar Baru
van Hoeve, 2001.
Abdul Fatah, Munawir, Tradisi Orang-Orang NU, Yogyakarta: Pustaka
Pesantren, 2008.
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002.
Abul 'A'la al-Maududi, Towards Understanding Islam, Jeddah: One
Seeking Mercy of Allah, tth.
Afriantoni. Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda Menurut
Bediuzzaman Said Nursi ,Tesis , Palembang ; Program pasca
sarjana IAIN Raden Fatah, 2007.
Ahmad A. Ghalwash, Agama Islam, Terj. Muhammad Adji, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1999.
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Ensiklopedi Muslim
Darul Falah. 2004.
terj.
Soejono
Soemargono,
Bairut
Pendidikan
,Yogyakarta:
Ar-Ruzz