MENINGITIS TUBERKULOSIS
Pembimbng
dr. Joko Nafianto, Sp.S
Penyaji :
Cindy Prayogo
(07120090073)
RESUME
Ny.K, 22 tahun, datang dengan keluhan mulas-mulas dan keluar lendir darah
sejak 2 hari SMRS. Pasien merupakan rujukan dari Puskesmas Kramat Jati dengan
persalinan tak maju, kala I fase aktif memanjang selama 12 jam SMRS. Pemeriksaan
USG terakhir tanggal 22 Juli 2014 dikatakan usia kehamilan pasien aterm, keadaan janin
baik, dan terdapat lilitan tali pusat.
Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal, status generalisata
dalam batas normal. Pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 33 cm, taksiran berat janin
3255 gr, Pemeriksaan janin presentasi kepala, HIS = 3 x 45 selama 10 menit, DJJ =
+148 dpm, Vaginal Toucher = portio tebal kaku, pembukaan 5 cm, teraba bagian
belakang kepala janin dengan penunjuk ubun-ubun kecil di kiri posterior, berada di hodge
II, ketuban (+), Pelvimetri klinis mengesankan panggul normal.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan pemeriksaan darah rutin dalam batas
normal, CTG :NST Reaktif.
Pada pasien ini dilakukan observasi selama kurang lebih 7 jam pada kala I fase
aktif di RS POLRI. Didapatkan pembukaan hanya bertambah 2 cm, menjadi 7 cm.
Penurunan kepala janin tetap berada di hodge II walaupun ketuban pecah 7 jam setelah
diobservasi. Diputuskan untuk dilakukan Sectio Caesaria. Bayi lahir pukul 19.50 WIB
tanggal 10/08/2014, jenis kelamin perempuan dengan lilitan tali pusat satu kali, BBL =
3.400 gram, PBL = 50 cm, dan Apgar score 8/9. Tali pusat dan plasenta dilahirkan secara
utuh, perdarahan kurang lebih 300 cc. Pasien dirawat selama tiga hari post Sectio
Caesaria dan diberikan terapi oral (Clindamycin 2x300 mg, asam mefenamat 3x500 mg,
dan hemobion tablet 1x1).
BAB I
ILUSTRASI KASUS
: 728801
Inisial Nama
: Nn. D D
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Belum menikah
Usia
: 17 tahun
Tanggal lahir
: 20 Juni 1997
Alamat
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Berat Badan
: 43 kg
Tinggi Badan
: 158 cm
Tanggal Masuk RS
: 31 Oktober 2014
Tanggal Pemeriksaan
: 5 November 2014
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri kepala sejak 4 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Demam
Batuk berdahak sejak 1 bulan SMRS
Mual
Muntah
pasien menyadari bahwa batuknya akan semakin parah di malam hari dan ketika ia
kelelahan. Awalnya pasien hanya minum obat batuk yang ia daapat dari klinik. Namun
demikian, hingga saat ini, batuk pasien tidak kunjung membaik. Ibu pasien menyangkal
adanya darah pada batuk pasien.
Ibu pasien juga mengamati bahwa pasien sering berkeringat di malam hari yang
cukup banyak, sehingga ia terpaksa mengganti pakaian setiap tengah malam.
Pasien mengalami penurunan berat badan kurang lebih sebanyak 8 kg selama 2
bulan ini. Pasien mengaku nafsu makannya berkurang. Dulu, ia bisa menghabiskan 2
piring nasi dengan lauk pauk dalam 1 hari. Menu Pasien biasanya adalah nasi putih
(dengan porsi seperti nasi bungkus), lengkap dengan lauk pauk. Namun demikian, sejak
batuk, Pasien sulit untuk menghabiskan 1 piring nasi. Sekarang, ia tetap makan 2 kali
sehari, tetapi dalam 1 kali makan, porsi nasi putihnya berkurang, pasien hanya makan
sekitar 4-5 sendok makan dan lauk pauknya pun jarang dihabiskan.
Pasien menyangkal riwayat trauma, batuk berdahak seperti ini sebelumnya,
ataupun minum obat dalam jangka waktu yang lama.
Riwayat Kebiasaan
Riwayat Sosial
Rumah pasien berukuran sekitar 3 m x 4 m. Rumah tersebut hanya memiliki 2 jendela
di depan dan 1 kamar tidur. Pasien tinggal bersama 2 anggota keluarganya yang lain,
yaitu ayah, dan ibunya. Adiknya telah meninggal kurang lebih 1 bulan yang lalu
karena typhus. Menurut ibu pasien, adiknya menderita tuberculosis paru. Keluarga
psien memiliki usaha kontrakan da nada seorang nenek yang mengontrak di sana dan
menderita tuberculosis paru. Menurut ibu pasien, pasien kerap bermain di kontrakan
tersebut.
Penampakan umum
Kesadaran
: GCS E4 V4 M5
Tanda-tanda vital
Laju pernafasan
: 28 kali/menit
Denyut nadi
: 92 kali/menit
Suhu tubuh
: 38,20C
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
o Mata
: konjungtiva pucat
o Telinga
o Hidung
o Bibir
Tenggorokan
Leher
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Perkusi
: -S1, S2 regular
-Murmur (-)
-Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas atas
Inspeksi
Palpasi
Ekstremitas bawah
Inspeksi
Palpasi
: (+)
: (+)
: (+)
: (-)
: (-)
o Brudzinski III
o Brudzinski IV
: (-)
: (-)
Saraf Kranialis
o Nerve I (Olfaktorius)
Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
o Nerve II (Opticus)
Visus Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
Lapang pandang Tidak dapat dinilai karena pasien tidak
kooperatif
Refleks cahaya langsung dan tidak langsung ++/++
o Nerve III (Okulomotor), IV (Troklearis), VI (Abdusen)
Celah kelopak mata normal, tidak ada ptosis.
Pupil: bulat, isokor : 3mm / 3mm
Pergerakan kedua bola mata tidak dapat diperiksa.
o Nerve V (trigeminal)
Sensorik
V1 : Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
V2 : Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
V3 : Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
Refleks kornea
: Normal.
Motorik
Menggigit
: Tidak dapat dinilai karena pasien tidak
kooperatif
Membuka rahang : Tidak dapat dinilai karena pasien tidak
kooperatif
o Nerve VII (Facial)
Sensorik :
Pengecapan 2/3 anterior lidah : Tidak dapat dinilai karena
pasien tidak kooperatif
Motorik
:
Mengangkat alis : Tidak dapat dinilai karena pasien tidak
kooperatif
Mengembung pipi : Tidak dapat dinilai karena pasien tidak
kooperatif
Mencucu
Meringis
o Nerve IX (Glosofaringeal)
Sensorik : Pengecapan 1/3 posterior lidah tidak dapat dinilai
karena pasien tidak kooperatif.
Motorik
: Refleks menelan baik.
o Nerve X (Vagus)
Tidak terdapat disfonia maupun disfagia.
Refleks muntah
: Tidak dapat dinilai karena pasien tidak
kooperatif
Arkus faring
: Simetris.
Letak uvula
: Di tengah.
o Nerve XI (Asesorius)
Mengangkat bahu
tidak kooperatif
Memalingkan kepala
Pemeriksaan Motorik
Massa otot :
Lokasi
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Tonus
Kanan
Eutrofi
Eutrofi
: (-)
: (-) / (-) / (-)
: Baik
Kiri
Eutrofi
Eutrofi
Lokasi
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Kanan
Normotonus
Normotonus
Kiri
Normotonus
Normotonus
Kekuatan:
Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
Refleks Fisiologis
o Ekstremitas Atas
Biceps dextra/sinistra : normorefleks (++)/normorefleks (++)
Triceps dextra/sinistra : normorefleks (++)/normorefleks (++)
o Ekstremitas Bawah
Patella dextra/sinistra : normorefleks (++)/normorefleks (++)
Achilles dextra/sinistra : normorefleks (++)/normorefleks (++)
Refleks Patologis
o Ekstremitas Atas
Hoffman trommer dextra/sinistra : - / o Ekstremitas Bawah
Babinski dextra/sinistra
:-/ Schaefer dextra/sinistra
:-/ Chaddock dextra/sinistra : -/ Oppenheim dextra/sinistra : - / Gordon dextra/sinistra
:-/Klonus
o Patella
:-/o Achilles
:-/Pemeriksaan Sensoris
o Ekstremitas Atas
Raba
: Tidak dapat dinilai
tidak kooperatif
Nyeri
: Tidak dapat dinilai
tidak kooperatif
Getar
: Tidak diperiksa.
Suhu
: Tidak diperiksa.
Propioseptif
: Tidak dapat dinilai
tidak kooperatif
Diskriminasi dua titik
: Tidak dapat dinilai
tidak kooperatif
karena pasien
karena pasien
karena pasien
karena pasien
1.2.3
o Ekstremitas Bawah
Raba
: Tidak dapat dinilai karena pasien
tidak kooperatif
Nyeri
: Tidak dapat dinilai karena pasien
tidak kooperatif
Getar
: Tidak diperiksa.
Suhu
: Tidak diperiksa.
Propioseptif
: Tidak dapat dinilai karena pasien
tidak kooperatif
Diskriminasi dua titik
: Tidak dapat dinilai karena pasien
tidak kooperatif
Otonom
o BAB
: 1 minggu 1 kali
o BAK
: Normal
o Berkeringat
: Normal
Fungsi Luhur
o Memori
: Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
o Kognitif
: Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
o Bahasa
: Tidak dapat dinilai karena pasien tidak kooperatif
Pemeriksaan Koordinasi
o Disdiadokinesia
kooperatif
o Tes telunjuk hidung
kooperatif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
31 Oktober 2014
Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
8,8
12 14
g/dl
6.700
5.000 10.000
U/l
Hematokrit
27
37-43
Trombosit
259.000
150.000-400.000
/ul
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
1 November 2014
Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
9,3
12 14
g/dl
7.900
5.000 10.000
U/l
97
<20
Mm/jam
Basofil
01
Eosinofil
13
Batang
26
Segmen
81
50 70
Limfosit
15
20 40
Monosit
28
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Laju Endap Darah
HITUNG JENIS LEUKOSIT
URINE LENGKAP
Warna
Kuning
Kejernihan
Keruh
Reaksi/Ph
6,0
5-8,5
Berat Jenis
1.025
1.000-1.030
Protein
Negatif
Bilirubin
Negatif
Glukosa
Negatif
Keton
Negatif
Darah/Hb
Negatif
Nitrit
Negatif
0,1
0,1-1,0 IU
Negatif
Urobilinogen
Leukosit
Sedimen:
*Leukosit
7-8
/LPB
*Eritrosit
3-5
/LPB
*Sel Epitel
*Silinder
*Kristal
Lain-lain
Bakteri: +
/LPK
3 November 2014
Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
BTA Sewaktu
1 Positif
Negatif
BTA Pagi
1 Positif
Negatif
BTA Sewaktu
1 Positif
Negatif
Satuan
MIKROBIOLOGI
BTA 3 x
PEWARNAAN GRAM
SEL LEUKOSIT
SEL EPITEL
3-5
+
KUMAN BATANG
*Gram Positif
Tidak Ditemukan
*Gram Negatif
Ditemukan
KUMAN COCCUS
*Gram Positif
Tidak Ditemukan
KUMAN DIPLOCOCCUS
Tidak Ditemukan
KUMAN TETRACOCCUS
Ditemukan
4 November 2014
Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Kalium
130
135-145
Mmol/L
Natrium
3,9
3,8-5,0
Mmol/L
Chlorida
93
98-106
Mmol/L
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
9,3
12 14
g/dl
9.300
5.000 10.000
U/l
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
5 November 2014
Parameter
HEMATOLOGI
H*emoglobin
Leukosit
Hematokrit
27
37-43
Trombosit
230.000
150.000-400.000
/ul
SGOT/AST
23,1
< 31
U/L
SGPT/ALT
16,2
< 31
U/L
Ureum
13
10-50
mg/dL
Creatinine
0,7
0,5-1,3
mg/dL
110
<200
mg/dl
Non Reaktif
Non Reaktif
KIMIA KLINIK
SEROLOGI / IMUNOLOGI
ANTI HIV (PENYARING)
*Strategi Satu
*Strategi Dua
Non Reaktif
*Strategi Tiga
Non Reaktif
8 November 2014
Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
10,0
12 14
g/dl
11.300
5.000 10.000
U/l
Hematokrit
29
37-43
Trombosit
353.000
150.000-400.000
/ul
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Pemeriksaan CT-scan
Hasil:
Tulang-tulang normal
Kesan:
1.2.4
DIAGNOSIS
Klinis
Topis
Meningens
Etiologi
Tuberkulosa
Diagnosis umum
1.2.5
Tuberkulosis Paru
Anemia
Hipokalemia
DIAGNOSIS BANDING
Meningoencephalitis
1.2.6
PEMERIKSAAN ANJURAN
1.2.7
Lumbal Pungsi
PENATALAKSANAAN
o
Medikamentosa
Pertahanan hemodinamik
Rifampicin
Isoniazid
Etambutol
Injeksi Streptomisin
Steroid :
Ambroxol 3 x 1cth
H2 inhibitor:
Paracetamol 3 x 500 mg
Anti tusif:
Ranitidine 2 x 1
Hepatoprotektor:
B6 2 x 1 tab
Curcuma 1 x 1
Nonmedikamentosa:
1.2.8
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia
Quo ad functionam
: dubia
Quo ad sanationam
: dubia
brachii, antebrachii, femoral, dan crural,. Tampak eskoriasi pada lesi urtika tersebut.